Anda di halaman 1dari 5

A.

PENGOBATAN
1. Jadwal dan Dosis Pemberian Kapsul Vitamin A pada anak penderita Xeroftalmia

Pemberian vitamin A akan memberikan perubahan atau perbaikan yang nyata pada penderita
kekurangan vitamin A dalam waktu 1 – 2 minggu, berupa:
• Mikrovili kornea akan timbul kembali sesudah 1 – 7 hari
• Keratinisasi yang terjadi menghilang
• Sel goblet konjungtiva kembali normal dalam 2 – 4 minggu
• Tukak kornea memperlihatkan perbaikan, sehingga dapat direncanakan keratoplasti
(Ilyas, 2008).

2. Pemberian Obat Mata


Pada bercak Bitot tidak memerlukan obat tetes mata, kecuali ada infeksi yang menyertainya.
Obat tetes/salep mata antibiotik tanpa kortikosteroid (Tetrasiklin 1%, Khloramfenikol 0.25-1%
dajn Gentamisin 0.3%)diberikan pada penderita X2, X3A, X3B dengan dosis 4 x 1 tetes/hari dan
berikan juga tetes mata atropin1 % 3 x 1 tetes/hari.
Pengobatan dilakukan sekurang-kurangnya 7 hari sampai semua gejala pada mata menghilang.
Mata yang terganggu harus ditutup dengan kasa selama 3-5 hari hingga peradangan dan iritasi
mereda. Gunakan kasa yang telah dicelupkan kedalam larutan Nacl 0,26 dan gantilah kasa setiap
kali dilakukan pengobatan. Lakukan tindakan pemeriksaan dan pengobatan dengan sangat
berhati-hati. Selalu mencuci tangan pada saat mengobati mata untuk menghindari infeksi
sekunder, Segera rujuk ke dokter spesialis mata untuk mendapat pengobatan lebih lanjut.
3. Terapi Gizi Medis
Tujuan :
a. Memberikan makanan yang adekuat sesuai kebutuhan untuk mencapaij status gizi
normal.
b. Memberikan makanan tinggi sumber vit. A. untuk mengoreksi kurangj vitamin A

Syarat :
a. Energi
Energi diberikan cukup untuk mencegah pemecahan protein menjadi sumber energi dan untuk
penyembuhan. Pada kasus gizi buruk, diberikan bertahap mengikuti fase stabilisasi, transisi dan
rehabilitasi, yaitu 80-100 kalori/kg BB, 150 kalori/ kg BB dan 200 kalori/ kg BB.
b. Protein
Protein diberikan tinggi, mengingat peranannya dalam pembentukan Retinol Binding Protein dan
Rodopsin. Pada gizi buruk diberikan bertahap yaitu : 1 - 1,5 gram/ kg BB / hari ; 2 - 3 gram/ kg
BB / hari dan 3 - 4 gram/ kg BB / hari.
c. Lemak
Lemak diberikan cukup agar penyerapan vitamin A optimal. Pemberian minyak kelapa yang
kaya akan asam lemak rantai sedang (MCT=Medium Chain Tryglycerides). Penggunaan minyak
kelapa sawit yang berwarna merah dianjurkan, tetapi rasanya kurang enak.
d. Vitamin A
Diberikan tinggi untuk mengoreksi defisiensi. Sumber vitamin A yaitu ikan, hati, susu, telur
terutama kuning telur, sayuran hijau (bayam, daun singkong, daun katuk, kangkung), buah
berwarna merah, kuning, jingga (pepaya, mangga dan pisang raja ), waluh kuning, ubi jalar
kuning, Jagung kuning.
e. Bentuk makanan
Mengingat kemungkinan kondisi sel epitel saluran cerna juga telah mengalami gangguan, maka
bentuk makanan diupayakan mudah cerna.
f. Besar porsi dan jadwal makan
4. Pengobatan penyakit infeksi atau sistemik yang menyertai
Anak-anak yang menderita xeroftalmia biasanya disertai penyakit berat antara lain: infeksi
saluran nafas, pnemonia, campak, cacingan, tuberkulosis (TBC), diare dan mungkin dehidrasi.
Untuk semua kasus ini diberikan terapi disesuaikan dengan penyakit yang diderita.

5. Pemantauan dan Respon Pengobatan dengan kapsul vitamin A

B. RUJUKAN
1. Anak segera dirujuk ke puskesmas bila ditemukan tanda-tanda kelainan XN, X1A, X1B, X2
2. Anak segera dirujuk ke dokter Rumah Sakit/ Spesialis Mata/BKMM bila ditemukan tanda-
tanda kelainan mata X3A, X3B, XS
C. PENCEGAHAN
Prinsip dasar untuk mencegah xeroftalmia adalah memenuhi kebutuhan vitamin A yang
cukup untuk tubuh serta mencegah penyakit infeksi terutama diare dan campak. Selain itu perlu
memperhatikan kesehatan secara umum. Untuk mencegah xeroftalmia dapat dilakukan:
1. Mengenal wilayah yang berisiko mengalami xeroftalmia (faktor social budaya dan lingkungan
dan pelayanan kesehatan, faktor keluarga dan faktor individu)
2. Mengenal tanda-tanda kelainan secara dini
3. Memberikan vitamin A dosis tinggi kepada bayi dan anak secara periodik, yaitu untuk bayi
diberikan setahun sekali pada bulan Februari atau Agustus (100.000 SI), untuk anak balita
diberikan enam bulan sekali secara serentak pada bulan Februari dan Agustus dengan dosis
200.000 SI.
4. Mengobati penyakit penyebab atau penyerta
5. Meningkatkan status gizi, mengobati gizi buruk
6. Penyuluhan keluarga untuk meningkatkan konsumsi vitamin A / provitamin A secara terus
menerus.
7. Memberikan ASI Eksklusif
8. Pemberian vitamin A pada ibu nifas (< 30 hari) 200.000 SI
9. Melakukan imunisasi dasar pada setiap bayi

Anda mungkin juga menyukai