Anda di halaman 1dari 9

Makalah kepribadian muhammadiyah

Dosen pengampu : M.Abdur Rozaq, M.Pd.I

Disusun

Dewi Lestari NIM (f 320 175 078)

Dewi Setyaningsih NIM (f 329 175 079)

FAKULTAS S1 FARMASI

STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS 2017/2018


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, makalah yang berjudul “Kepribadian
Muhammadiyah” ini dapat diselesaikan dengan lancar. Sholawat dan salam dihaturkan kepada
baginda Rosulullah Muhammad SAW sebagai suri teladan nyata yang patut di contoh.
Makalah ini berisi tentang pengertian Akhlak dalam islam, tujuannya Agar mahasiswa dapat
memahami dan mengerti tentang Akhlak beserta macam-macamnya.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah
ini, atas sumbangan pikirannya sehingga makalah ini bisa diselesaikan.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa bukan saja
dari segi kulit dan kertasnya tapi kandungan makna pesannya. Amin.

Jepara, 23 September 2018

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL ...................................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1


B. Rumusan masalah .................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Kepribadian Muhammadiyah ............................................................................. 2


B. Hakikat Muhammadiyah ...................................................................................... 2
C. Dasar dan amal usaha Muhammadiyah .............................................................. 3
D. Pedoman amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah ................................... 3
E. Sifat Muhammdiyah .............................................................................................. 4
F. Sejarah dirumuskannya kepribadian Muhammadiyah ..................................... 4

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ............................................................................................................. 5

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 6


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperibadian adalah nilai-nilai karakteristik, watak, sikap dan sifat serta keyakinan dan cita-cita
hidup dari seseorang atau suatu persyarikatan.
Jadi dengan keperibadian muhammadiyah kita dapat mengenal nilai karakteristiknya, watak dan
sikapnya, sifat-sifatnya, keyakinan dan ciat-citanya. Untuk itu pada muhammadiyah anggaran dasar
muhammadiyah akan lebih dinamakan dengan pendiri atau pokok-pokok pikiran muhammadiyah secara
keseluruhan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pokok pikiran yang tertuang dalam latar belakang di atas serta untuk
terarahnya makalah ini. Maka masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah

1. Kepribadian Muhammadiyah
2. Hakikat Muhammadiyah
3. Dasar amal usaha Muhammadiyah
4. Pedoman dan perjuangan Muhammadiyah
5. Sifat Muhammadiyah
6. Sejarah dirumuskannya kepribadian Muhammadiyah
BAB II
PEMBAHASAN

1. Kepribadian Muhammadiyah
Pengertian Keperibadian Muhammadiyah
Keperibadian adalah nilai-nilai karakteristik, watak sikap dan sifat serta keyakinan dan cita-cita hidup dari
seseorang atau suatu persyarikatan.
Jadi, dengan keperibadian muhammadiyah kita dapat mengenal nilai karakteristiknya, watak dan
sikapnya, sifat-sifatnya, serta keyakinan dan cita-citanya.
Muhammadiyah adalah suatu persyatrikatan yang merupakan “gerakan islam”. Maksud gerakanya adalah
“dakwah amar ma’ruf nahi munkar” yang ditujukan kepada dua bidang perseorangan dan masyarakat.
Dakwah dan amar ma’ruf nahi munkar pada bidang yang pertama terbagi kepada dua golongan.
1. Kepada yang telah islam bersifat pembaharuan (tajdid) yaitu mengembalikan kepada ajaran
islam yang murni.
2. Kepada belum islam, bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama.
Kesemuaan itu dilakukan bersama dengan bermusyawarah atas dasar taqwa dan mengharapkan keridhaan
Allah semata-mata. Dengan melasanakan dakwa dan amar ma’ruf nahi munkar dengan cara masing-
masing yang sesuai kemuhammadiyahan menggerakan masyarakan menuju tujuannya, ialah terwujudnya
masyarakat islam yang sebenar-benarnya.
Dalam perjuangan melakukan usahanya menuju tujuan terwujud masyarakat islam yang sebenar-
benarnya, dimana kesejahateraan, kebaikan dan kebahagiaan luas merata. Muhammadiyah mendasarkan
segala gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip yang tersimpul dalam mukadimah anggaran besar
yaitu :

Hidup manusia bermasyarakat


Mematuhi ajaran islam dengan keyakinan bahwa ajaran islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan
ketertiban bersama untuk membahagiaan dunia akhirat.
Menegakan dan menjunjung tinggi agama islam dalam masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah
kepada Allah Swt dan ihsan kepad manusia.
Muhammadiyah memiliki dan wajib memelihara sifat-sifatnya terutama sebagai berikut.
Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan
Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah islamiyah
Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran islam
Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan
Kerja sama dengan golongan islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama
islam serta membela kepentinganya.
Membantu pemerintahan serta bekerja sama dengan golongan lain dalam memeliharan dan membangun
negara untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur yang diridhoi Allah Swt.

2. Hakekat Muhammadiyah

Sesungguhnya kperibadian itu merupakan ungkapan dari keperibadian yang memang sudah ada
pada muhammadiyah sejak lama berdiri. Kh. Fakih Usman pada saat itu hanyalah mengkonstatir
mengidherkan yang telah ada. Jadi, bukan merupakan hal baru dalam muhammadiyah.
Mereka yang menganggap bahwa keperibadian muhammadiyah sebagai perkara yang baru,
hanyalah karena mereka mendapati muhammadiyah sudah tidak dalam keadaan yang sebenarnya.
KH. Fakih Usman, sebagai seorang yang telah lama berkecimpung dalam muhamamdiyah sudah
benar-benar memahami apa sesungguhnya sifat-sifat khusus muhammadiyah itu. Karena itu kepada
mereka yang tidak berlaku sewajarnya dalam muhammadiyah, beliau pun dapat memahaminya.Yang
benar-benar dirasakan oleh almarhum KH. Fakih Usman ialah muhammadiyah adalah gerakan.
Gerakan Islam, berdasarkan islam menuju terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya,
bukan dengan jalan politik, bukan jalan kekesengsaraan, melaikan dengan pembentukan masyarakat,
tanpa memperdulikan bagaimana struktur politik yang menguasainya sejak zaman belanda, jepang dan
sampai zaman kemerdekaan RI.
Muhammadiayh tidak buta politik, tidak takut berpolitik, tidak apatis dengan politik,
muhammadiayah tidak mencampuri soal-soal politik. Tetapi, apabila soal-soal politik masuk
kemuhammadiyah tidak akan tinggal diam, muhammadiyah akan menghadapi dan menyelesaikan dengan
cara dan metode muhammadiyah sendiri.
Sejak partai masyumi dibubarkan oleh presiden sukarno, maka warga muhammadiyah yang
selama ini berjuang dalam politik praktis, mereka kembali ke muhammadiyah seperti sedia kala. Namun
demikian bagi mereka yang telah biasa berjuang iswat jalur politik praktis, maka akan mempengaruhi
kinerjanya dalam berjuang dan beramal dalam kemuhammadiyah, masih terbawa-bawa dalam
muhammadiyah.
Oleh almarhum KH. Fakih Usman dan PP muhammadiyah pada saat itu, cara-cara demikian
didasarkan sebagai cara yang dapat merusak dan mempengaruhi kegiatan muhammadiya sebagai
oraganisasi gerakan islam amar ma’ruf nahi munkar.
Daalm berjuang muhammadiyah telah memiliki cara dan metode perjuangan yang khas yaitu :
muhammadiyah bergerak dan berjuang untuk tegakan islam, untuk tegaknya kalimat Allah, untuk
terwujudnya masyarakat islam sebenar-benarnya. Hanya saja islam yang digerakan muhammadiyah
adalah islam yang benar, islam yang sempurna, islam yang menurut Al-Qur’an dan sunah rasul dan
mejalankanya dengan menggunakan akal pikiran yang sesuai dengan ruh islam.
Dengan demikian, perlu dipahamkan kepada para warga muhammadiyah, apakan muhammadiyah
itu, bagaimana menyebarkan agama islam, tentunya semua itu perlu dipahami oleh warga
muhammadiyah,
kita harus berittiba kepada langkah dan perjuangan nabi Muhammad SAW.

3. DASAR DAN AMAL USAHA MUHAMMADIYAH

 Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah dan taat kepada Allah.
 Hidup manusia bermasyarakat.
 Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan keyakinan bahwa ajaran Islam itu satu-satunya
landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
 Menegakan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban sebagai
ibadah kepada Allah dan ihsan kepada manusia.
 Ittiba’ kepada langkah perjuangan Nabi Muhammad Saw.
 Melancarkan amal-usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi.

4. PEDOMAN AMAL USAHA DAN PERJUANGAN MUHAMMADIYAH

Menilik dasar prinsip tersebut di atas, maka apapun yang diusahakan dan bagaimanapun cara
perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai tujuan tunggalnya harus berpedoman “ Berpegang
teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun disegenap bidang dan lapangan
dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridhai Allah.”
5. SIFAT MUHAMMADIYAH

 Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejah teraan.


 Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah.
 Lapang dada luas pandangan dengan memegang teguh ajaran Islam.
 Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.
 Mengindahkan segala hukam, undang-undang, peraturan serta dasar dan falsafah negara yang
sah.
 Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh tauladan yang baik.
 Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud islah dan pebangunan sesuai dengan
ajaran Islam.
 Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan
mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya.
 Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara dan
membangun Negara untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur yang diridhai Allah.
 Bersifat adil serta korektif kedalam dan keluar dengan bijaksana

6. SEJARAH DIRUMUSKANNYA KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH

Rumusan materi kepribadian Muhammadiyah untuk pertama kalinya disusun oleh sebuah tim yang tediri
dari:

1. KH. Fakih Usman.


2. KH. Farit Ma,ruf
3. KH. Wardan Diponigrat.
4. DR. Hamka.
5. H. Djarnawati Hadikusumo.
6. M. Djindar Tamimy
7. M. Saleh Ibrahim.

Tim tersebut dibentuk oleh pimpinan pusat Muhammadiyah setelah memperhatikan isi pidato
KH. Fakih Usman. Dengan judul “Apakah Muhammadiyah Itu ?” yang disampaikan didepan para peserta
kursus pimpinan Muhammadiyah seluruh Indonesia yang diselenggarakan oleh pimpinan pusat
Muhammadiyah pada bulan Ramadhan 1381 H/1961M.
Isi pidato KH. Fakih Usman itu mengandung makna yang sangat mendalam sehingga menarik
perhaian para tokoh Muhammadiyah yang dating dari seluruh Indonesia. Hal tersebut sangat dimengerti
karena KH Fakih Usman. Dikenal sebagai tokoh Muhammadiyah yang kaya pengalaman, luas Ilmunya
dan mendalam ruhul Islamnya. Dengan kemampuannya yang besar itu, beliau dapat mengugugah
semangat para pimpinan Muhammadiyah pada saat itu.
Setelah selesai KH. Fakih Usman menyampaikan pidatonya itu, maka mufakatlah para tokoh
Muhammadiyah untuk merumuskan buah pikiran KH. Fakih Usman agar kelak dapat dijadikan pedoman
organisasi.
Dari hasil kesepakatan para tokoh Muhammadiyah, maka dibentuklah tim perumus materi
kepribadian Muhammadiyah yang orang-orangnya sebagai mana sudah dikemukakan dimuka. Kemudian
hasi kerja tim perumus di ajukan kepada pimpinan pusat Muhammadiyah, lalu oleh PP Muhammadiyah
ditetapkan sebagai salah satu agenda sidang tanwir yang berlangsung dari tanggal 25 sampai dengan 28
agustus 1962.
Setelah melalui pembahasan dan penyempurnaan beberapa segi, akhirnya sidan tanwir dapat
menerimanya untuk kemudian diacarakan pada Muktamar Muhammadiyah ke35 (setengah abad) di
Jakarta. Melalui Muktamar ke35 inilah akhirnya diterima rumusan yang makin sempurna, kemudian
diamanatkan lagi kepada pimpinan pusat Muhammadiyah untuk mendapatkan perhatian dan perbaikan
seperlunya, akhinyapada tanggal 29 april 1963 pimpinan pusat dapat menyelesaikan tugasnya sehingga
lahirlah apa yang kita kenal sekarang, yakni “Matan Rumusan Kepribadian Muhammadiyah”

BAB II
PENUTUP

Kesimpulan

Keperibadian adalah nilai-nilai karakteristik, watak sikap dan sifat serta keyakinan dan cita-cita
hidup dari seseorang atau suatu persyarikatan. Dengan keperibadian kemuhammadiyah kita dapat
mengenal nilai karakteristik, watak sikap, sifat, serta keyakinan dan ciat-citanya.Sesungguhnya
keperibadian itu merupakan ungkapan dari keperibadian yang memang sudah ada pada muhammadiyah
sejak lama berdiri.
Daftar Pustaka

Karim, M.Rusli. 1986, Muhammadiyah. Jakarta : Cv. Rajawali

Puspo Suwarno, Margono M. 1995, Gerakan Islam Muhammadiyah. Yogyakarta : Pt. Persatuan Offset

Sidiq, A. Rasyid.2006. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam II. Metro: UM Metro

http://ragelsaputra.blogspot.com/2012/06/dasar-dan-amal-usaha-muhammadiyah.html

nasyiahkabbima.blogspot.com/2012/06/sejarah-perumusan-kepribadian.html

Anda mungkin juga menyukai