Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KOTA MAKASSAR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 14  0411-513127 – 510016 Fax. 0411 – 587256, Makassar

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MAKASSAR


Nomor : 2452/RSUD-MKS/ III /2015

TENTANG
KEBIJAKAN PEDOMAN ASUHAN GIZI RSUD KOTA MAKASSAR

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MAKASSAR

MENIMBANG : a. bahwa pelayanan Gizi di RSUD Kota Makassar merupakan salah


satu bagian dari pelayanan kesehatan yang sangat penting

b. bahwa sehubungan dengan maksud tersebut di atas perlu dibuat


kebijakan pedoman asuhan gizi dan ditetapkan dengan keputusan
Direktur RSUD Kota Makassar

MENGINGAT : 1. Undang-undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan (Lembaga Negara Republik Indonesia) tahun 2009
nomor 144, tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 5063
2. Undang-undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaga Negara Republik Indonesia) tahun 2009
nomor 153, tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 5072
3. Undang-undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
144/Menkes/Per/2010 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1096/Menkes/Per/VI/2011 tentang Higiene Sanitasi Jasa Boga
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26
Tahun 2013 tentang Pekerjaan dan Praktik Kerja Gizi
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
56/Menkes/Per/VIII/2014 tentang Klarifikasi dan Perijinan Rumah
Sakit
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69
Tahun 2014 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban
Pasien
9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
715/Menkes/SK/V/2003 tentang Persyaratan Higiene Sanitasi
Jasa Boga
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
374/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi gizi
11. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit
12. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
432/Menkes/SK/IV/2007 tentang Pedoman Manajemen Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit;
13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1087/Menkes/SK/VIII/2010 tentang Standar Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di Rumah Sakit;
14. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1493/Menkes/SK/X/2010 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit
Umum Keluarga Sehat;
15. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 3 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota
Makassar sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kota
Makassar Nomor 7 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 3 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota
Makassar (Lembaran Daerah Kota Makassar Tahun 2013 Nomor
7)
16. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 8 Tahun 2013 tentang
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Makassar Tahun
2014 Daerah Kota Makassar (Lembaran Daerah Kota Makassar
Tahun 2013 Nomor 8)
17. Peraturan Wali Kota Makassar Nomor 54 Tahun 2009 tentang
Uraian Tugas dan Jabatan Struktural Rumah Sakit Umum Daerah
Kota (Berita Daerah Kota Makassar Tahun 2009 Nomor 54)

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA


MAKASSAR TENTANG KEBIJAKAN PEDOMAN ASUHAN GIZI
RUMAH SAKIT UMUM KOTA MAKASSAR

Pertama : Memberlakukan Kebijakan Pedoman Asuhan Gizi RSUD Kota


Makassar

Kedua : Kebijakan Pedoman Asuhan Gizi RSUD Kota Makassar sebagaiman


dimaksud dalam Diktum Kesatu tercantum dalam lampiran keputusan
ini.

Ketiga : Kebijakan Pedoman Asuhan Gizi RSUD Kota Makassar sebagaimana


tercantum dalam Diktu Kesatu harus dijadikan acuan dalam
menyelenggarakan pelayanan Gizi RSUD Kota Makassar
Keempat : Anggaran yang timbul dari kebijakan pedoman asuhan Gizi RSUD
Kota Makassar dalam Diktum Kesatu dibebankan kepada anggaran
belanja RSUD Kota Makassar

Kelima : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkannya dan apabila di kemudian


hari ternyata terdapat kekeliruan salam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Makassar,
PadaTanggal : 24 Maret 2016
DIREKTUR

Dr. Muhammad Rusly, M.Kes


NIP.19630308 199803 1 002
LAMPIRAN : KEPUTUSAN DIREKTUR
NOMOR : 2452/RSUD-MKS/III/2015
TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI RSUD KOTA MAKASSAR

KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI


RSUD KOTA MAKASSAR

KEBIJAKAN UMUM :
1. Pelayanan Instalasi Gizi dilaksanakan dalam 2 shift yaitu shift pagi dan shift siang
2. Pelayanan di Instalais Gizi harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien.
3. Peralatan di Instalasi Gizi harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
4. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur operasional yang
berlaku, etika profesi, peraturan rumah sakit, dan menghormati hak pasien.
5. Semua petugas Instalasi Gizi wajib memiliki ijin sesuai dengan ketentuan yang berlaku
6. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3 RS
(Keselamatan kerja, Kebakaran, dan Kewaspadaan bencana).
7. Penyediaan tenaga di Instalasi Gizi harus mengacu kepada pola ketenagaan.
8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan minimal satu
bulan sekali.
9. Setiap bulan Instalasi Gizi wajib membuat Laporan Kinerja.

KEBIJAKAN KHUSUS :
1. Pelayanan gizi rawat inap yaitu melakukan asuhan gizi rawat inap mulai dari penyediaan makanan
pasien, konsultasi dan penyuluhan gizi rawat inap.
2. Semua penyelenggaraan makanan untuk pasien dan pegawai tersedia secara reguler sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan RSUD Kota Makassar.
3. Pelayanan Gizi RSUD Kota Makassar menyediakan makanan bagi pasien yang konsisten dengan
kondisi dan pelayanannya.
4. Pengadaan bahan makanan dan barang yang mendukung proses pelaksanaan kegiatan atau
bahan makanan kering dan basah sesuai dengan anggaran belanja tahunan Instalasi Gizi.
5. Penerimaan barang atau bahan makanan dicek sesuai permintaan dan spesifikasi.
6. Penyimpanan bahan makanan disesuaikan dengan jenis dan cara penyimpanan dengan sistem
FIFO (First in First out), FEFO (First Expired First Out) sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan rumah sakit.
7. Bahan makanan kering, bahan makanan basah dan bahan makanan jadi digunakan dengan
memperhatikan masa kadaluwarsanya.
8. Produk nutrisi enteral disimpan sesuai dengan rekomendasi pabrik.
9. Sebelum memberikan makanan kepada pasien, semua pasien rawat inap telah memesan makanan
yang disesuaikan dengan status gizi dan kebutuhan pasien.
10. Makanan yang disimpan, diolah dan disiapkan di Instalasi Gizi dengan cara mengurangi risiko
kontaminasi dan pembusukan.
11. Makanan yang disimpan, diolah dan disiapkan di pengelola makanan milik RSUD Kota Makassar
selain Instalasi Gizi dengan cara mengurangi risiko kontaminasi dan pembusukan.
12. Pengelolaan produksi dan distribusi makanan dengan sistem sentralisasi (terpusat) sesuai dengan
alur kerja gizi yang telah ditetapkan oleh RSUD Kota Makassar.
13. Distribusi makanan secara tepat waktu, dan memenuhi permintaan khusus.
14. Praktek pelaksanaan pelayanan gizi memenuhi peraturan dan perundangan yang berlaku.
15. Penentuan preskripsi diet (order diet) awal, preskripsi diet lanjutan dan perubahan atau penambahan
diet di ruang rawat inap dilakukan oleh DPJP yang berkoordinasi dengan Ahli Gizi.
16. Kegiatan skrining risiko nutrisi dilakukan oleh perawat maksimal 1 x 24 jam sejak pasien baru
masuk, dan apabila ditemukan pasien dengan risiko nutrisi akan dilakukan asesmen gizi.
17. Pasien dengan risiko nutrisi dan kondisi khusus mendapat terapi gizi
18. Respon pasien terhadap terapi nutrisi dimonitor dan dicatat dalam rekam medik
19. Pemberian penyuluhan dan konsultasi gizi untuk pasien dan keluarga berdasarkan hasil asesmen
pasien, permintaan pasien dan keluaga, serta rujukan dari dokter yang merawat.
20. Apabila keluarga pasien menyediakan makanan, maka petugas akan memberikan edukasi tentang
pembatasan diet pasien.
21. Penanganan alat makan untuk pasien dengan penyakit infeksi menular akan dipisahkan dari alat
makan pasien dengan penyakit yang tidak menular, sesuai dengan ketentuan.
22. Penelitian, pengembangan gizi terapan, monitoring, evaluasi dan peningkatan mutu pelayanan gizi
dilakukan berdasarkan indikator mutu pelayanan gizi sesuai dengan program peningkatan mutu
RSUD Kota Makassar
23. Kerjasama Instalasi Gizi dengan suplier diatur didalam perjanjian kerjasama atau MOU sesuai
dengan ketentuan.
24. Pemeliharaan, perbaikan ruang dan alat dilakukan secara terprogram dan kontinyu diatur didalam
program kerja tahunan gizi dan menjadi tanggung jawab bagi seluruh mitra gizi dengan bantuan dari
petugas Instalasi Pemeliharaan Prasarana Rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai