SK Asuhan Gizi
SK Asuhan Gizi
TENTANG
KEBIJAKAN PEDOMAN ASUHAN GIZI RSUD KOTA MAKASSAR
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Makassar,
PadaTanggal : 24 Maret 2016
DIREKTUR
KEBIJAKAN UMUM :
1. Pelayanan Instalasi Gizi dilaksanakan dalam 2 shift yaitu shift pagi dan shift siang
2. Pelayanan di Instalais Gizi harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien.
3. Peralatan di Instalasi Gizi harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
4. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur operasional yang
berlaku, etika profesi, peraturan rumah sakit, dan menghormati hak pasien.
5. Semua petugas Instalasi Gizi wajib memiliki ijin sesuai dengan ketentuan yang berlaku
6. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3 RS
(Keselamatan kerja, Kebakaran, dan Kewaspadaan bencana).
7. Penyediaan tenaga di Instalasi Gizi harus mengacu kepada pola ketenagaan.
8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan minimal satu
bulan sekali.
9. Setiap bulan Instalasi Gizi wajib membuat Laporan Kinerja.
KEBIJAKAN KHUSUS :
1. Pelayanan gizi rawat inap yaitu melakukan asuhan gizi rawat inap mulai dari penyediaan makanan
pasien, konsultasi dan penyuluhan gizi rawat inap.
2. Semua penyelenggaraan makanan untuk pasien dan pegawai tersedia secara reguler sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan RSUD Kota Makassar.
3. Pelayanan Gizi RSUD Kota Makassar menyediakan makanan bagi pasien yang konsisten dengan
kondisi dan pelayanannya.
4. Pengadaan bahan makanan dan barang yang mendukung proses pelaksanaan kegiatan atau
bahan makanan kering dan basah sesuai dengan anggaran belanja tahunan Instalasi Gizi.
5. Penerimaan barang atau bahan makanan dicek sesuai permintaan dan spesifikasi.
6. Penyimpanan bahan makanan disesuaikan dengan jenis dan cara penyimpanan dengan sistem
FIFO (First in First out), FEFO (First Expired First Out) sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan rumah sakit.
7. Bahan makanan kering, bahan makanan basah dan bahan makanan jadi digunakan dengan
memperhatikan masa kadaluwarsanya.
8. Produk nutrisi enteral disimpan sesuai dengan rekomendasi pabrik.
9. Sebelum memberikan makanan kepada pasien, semua pasien rawat inap telah memesan makanan
yang disesuaikan dengan status gizi dan kebutuhan pasien.
10. Makanan yang disimpan, diolah dan disiapkan di Instalasi Gizi dengan cara mengurangi risiko
kontaminasi dan pembusukan.
11. Makanan yang disimpan, diolah dan disiapkan di pengelola makanan milik RSUD Kota Makassar
selain Instalasi Gizi dengan cara mengurangi risiko kontaminasi dan pembusukan.
12. Pengelolaan produksi dan distribusi makanan dengan sistem sentralisasi (terpusat) sesuai dengan
alur kerja gizi yang telah ditetapkan oleh RSUD Kota Makassar.
13. Distribusi makanan secara tepat waktu, dan memenuhi permintaan khusus.
14. Praktek pelaksanaan pelayanan gizi memenuhi peraturan dan perundangan yang berlaku.
15. Penentuan preskripsi diet (order diet) awal, preskripsi diet lanjutan dan perubahan atau penambahan
diet di ruang rawat inap dilakukan oleh DPJP yang berkoordinasi dengan Ahli Gizi.
16. Kegiatan skrining risiko nutrisi dilakukan oleh perawat maksimal 1 x 24 jam sejak pasien baru
masuk, dan apabila ditemukan pasien dengan risiko nutrisi akan dilakukan asesmen gizi.
17. Pasien dengan risiko nutrisi dan kondisi khusus mendapat terapi gizi
18. Respon pasien terhadap terapi nutrisi dimonitor dan dicatat dalam rekam medik
19. Pemberian penyuluhan dan konsultasi gizi untuk pasien dan keluarga berdasarkan hasil asesmen
pasien, permintaan pasien dan keluaga, serta rujukan dari dokter yang merawat.
20. Apabila keluarga pasien menyediakan makanan, maka petugas akan memberikan edukasi tentang
pembatasan diet pasien.
21. Penanganan alat makan untuk pasien dengan penyakit infeksi menular akan dipisahkan dari alat
makan pasien dengan penyakit yang tidak menular, sesuai dengan ketentuan.
22. Penelitian, pengembangan gizi terapan, monitoring, evaluasi dan peningkatan mutu pelayanan gizi
dilakukan berdasarkan indikator mutu pelayanan gizi sesuai dengan program peningkatan mutu
RSUD Kota Makassar
23. Kerjasama Instalasi Gizi dengan suplier diatur didalam perjanjian kerjasama atau MOU sesuai
dengan ketentuan.
24. Pemeliharaan, perbaikan ruang dan alat dilakukan secara terprogram dan kontinyu diatur didalam
program kerja tahunan gizi dan menjadi tanggung jawab bagi seluruh mitra gizi dengan bantuan dari
petugas Instalasi Pemeliharaan Prasarana Rumah sakit.