Qola ibnu abbas : asyhadu annassalafa mudhmuna ila ajalin musamma qod ahalallahu fii
kitabihi wa a dzinafiihi tsuma qoro a hadihi alaih al-baqarah miyatan wa
itsnaani wa tsamaanuuna :akhrojahul syafi’i musanad
Ibnu Al-Abbas berkata, Aku bersaksi bahwa akad salaf (salam) yang ditanggung hingga waktu yang
ditentukan telah dihalalkan Allah dalam Kitab-Nya dan Dia telah mengizinkannya. Kemudian beliau
membaca ayat ini –AL BAQARAH 282-. (HR AsySyafi'i dalam musnadnya)
An anasin radhiallahuan : ana nabiyuwlahi kaana aroo da an yaktuba ilal ajami faqiilalahu inal
ajama laa yakbaluna ilaa kitaban alaihi khotimun. Fastona’a khootaman min fiddhotin. Qoo la :
fa anni anturu ila bayadhihi fii yadihi. Rowahu muslim
Dari Anas RA bahwa Nabi SAW hendak menuliskan surat kepada raja non-Arab, lalu dikabarkan kepada
beliau bahwa raja-raja non-Arab tidak sudi menerima surat yang tidak distempel. Maka beliau pun
memesan agar ia dibuatkan cincin stempel dari bahan perak. Anas menisahkan: Seakan-akan sekarang
ini aku dapat menyaksikan kemilau putih di tangan beliau." (HR. Muslim)
Man kanat lahu ardun falyazri’haa aubiyamnahuhaa akhohu fa in aba falyamsik ardhohu.
Rowahul bukhori wa muslim
Siapa yang punya lahan, hendaklah ditanaminya atau diberikannya kepada saudaranya. Namun bila dia
menolak, hendaklah dia mengambil tanahnya.(HR. Bukhari dan Muslim)
faltaqaṭahū ālu fir'auna liyakụna lahum 'aduwwaw wa ḥazanā, inna fir'auna wa hāmāna wa
junụdahumā kānụ khāṭi`īn
Maka dia dipungut oleh keluarga Fir‘aun agar (kelak) dia menjadi musuh dan kesedihan
bagi mereka. Sungguh, Fir‘aun dan Haman bersama bala tentaranya adalah orang-orang
yang bersalah.