Riskio Konsekuensi
Tindakan Nilai
Bahaya yang Pekerja yang Konsekuensi Nilai Level Risiko Prioritas Jangka Waktu
No Proses Kerja Deskripsi Bahaya Level Risiko Pengendalian yang Risiko
Teridentifikasi Terpajan Risiko Sisa Pengendalian Pengendalian
P C Sudah Diterapkan P C Sisa
1 Timbang terima Ergonomi Saat mengangkat Perawat Gangguan otot, 4 3 12 Bermakna Penggunaan tempat 2 3 6 Sedang Prioritas 3 Membutuhkan
pasien dan memindahkan tulang dan rangka tidur/brankar yang pengendalian
pasien (pekerjaan ada relnya dalam waktu 6
yang dilakukan Prosedur kerja yang bulan
secara manual dan mencakup teknik
posisi tidak anatomis) pengangkatan dan
pemindahan pasien
yang baik dan benar
serta memenuhi
kaidah ergonomi
Pemberian pelatihan
mengenai ergonomi
bagi perawat
Pengangkatan pasien
dilakukan oleh 3 – 4
orang
Pelaksanaan pengukuran
faktor risiko ergonomi
untuk menilai
risiko ergonomi
Biologi Mikroorganisme yang Perawat Penyakit infeksi/ 4 3 12 Bermakna Penerapan SOP dari PPI 2 3 6 Sedang Prioritas 3 Membutuhkan
berasal dari udara menular tentang penanganan pengendalian
(airborne), pasien infeksius. dalam waktu 6
kontak dengan Pembersihan ruangan bulan
pasien (termasuk secara berkala
kontak dengan darah menggunakan desinfektan
atau cairan tubuh
lainnya)
Pengukuran parameter
biologi (mikroorganisme)
secara berkala
Penggunaan APD
Penggunaan air
purifier
2 Tindakan Anestesi Pencahayaanlaringo Tingkat pencahayaan Dokter bedah Ketepatan dalam 5 1 5 Sedang Pengecekanlampu 3 1 3 Rendah Prioritas 4 Membutuhkan
scopi kurang atau terlalu silau Perawat memasukan ETT laringoscopi secara pengendalian
berkala dalam waktu 1
tahun
Perbaikan/pengganti
an lampu yang rusak
Pengukuran intensitas
pencahayaan secara
berkala
Suhu dan Suhu ruangan terlalu Dokter Ketidaknyamanan, 5 1 5 Sedang Pengaturan suhu 3 1 3 Rendah Prioritas 4 Membutuhkan
kelembaban udara dingin atau terlalu Perawat hipotermia, ruangan pada pengendalian
panas dehidrasi dan temperatur yang dalam waktu 1
kelelahan (jika nyaman (18 – 24 C)
o
tahun
ruangan panas)
Pemakaian baju
penghangat (long jon) bagi
perawat sirkulasi
Pemasangan termometer
dinding
Pemasangan alat
pengukur kelembaban
udara
Listrik Instalasi atau Dokter Tersengat listrik, 3 5 15 Tinggi Pemeriksaan instalasi 3 3 9 Bermakna Prioritas 2 Membutuhkan
penggunaan peralatan Perawat Kebakaran, Jatuh listrik secara berkala. pengendalian
listrik yang tidak standar Non medis terkena kabel yang tidak dalam waktu 3
SNI, jumlah stop kontak teratur. bulan
kurang dan letaknya
tidak sesuai.
Penggunaan peralatan
listrik/elektronik yang
sesuai dengan
Standar Nasional
Indonesia (SNI)
Penggunaan 1
colokan listrik hanya
untuk 1 peralatan
elektronik
Benda tajam jarum suntik,pecahan Dokter Tertusuk benda 4 3 12 Bermakna Prosedur kerja 3 2 6 Sedang Prioritas 3 Membutuhkan
ampul Perawat tajam penggunaan/ penyerahan pengendalian
Non medis Penularan penyakit benda tajam yang dalam waktu 6
melalui benda tajam sesuai SOP bulan
yang kontak
langsung dengan
pasien
Benda tajam Dokter 3 Bermakna
Perawat
Non medis
Penerapan teknik
penggunaan jarum
suntik yang baik dan
benar
Tidak menggunakan
2 tangan saat
menutup jarum suntik
yang telah digunakan
Pembuangan jarum
suntik / benda tajam
lainnya dalam wadah
pembuangan / safetybok
Kimia Bahan kimia, misalnya Dokter Gangguan saluran 3 5 15 Tinggi Penggunaan alat 2 4 8 Bermakna Prioritas 2 Membutuhkan
formalin , gas anestesi, Perawat pernafasan, iritasi kulit, pelindung diri . pengendalian
cairan desinfektan Non medis kanker dalam waktu 3
bulan
Pengukuran pajanan
bahan kimia
Surveilans kesehatan
pekerja yang terpajan
bahan kimia
Biologi Mikroorganisme yang Dokter Penyakit infeksi/ 4 3 12 Bermakna Penerapan SOP dari PPI 2 3 6 Sedang Prioritas 3 Membutuhkan
berasal dari udara Perawat menular tentang penanganan pengendalian
(airborne), Non medis pasien infeksius. dalam waktu 6
kontak dengan Pembersihan ruangan bulan
pasien (termasuk secara berkala
kontak dengan darah menggunakan desinfektan
atau cairan tubuh
lainnya)
Pengukuran parameter
biologi (mikroorganisme)
secara berkala
Penggunaan APD
Penggunaan air
purifier
Ergonomi Postur tubuh yang Perawat Gangguan otot, 4 3 12 Bermakna Penggunaan tempat 2 3 6 Sedang Prioritas 3 Membutuhkan
tidak anatomis, pada tulang dan rangka tidur/brankar yang pengendalian
saat melakukan adjustable dalam waktu 6
pembiusan mengangkat Prosedur kerja yang bulan
dan memindahkan mencakup teknik
pasien, mendorong pengangkatan dan
atau menarik tempat pemindahan pasien
tidur pasien, yang baik dan benar
keterbatasan ruang serta memenuhi
kerja, penempatan kaidah ergonomi
peralatan kerja yang
kurang ergonomis
Pemberian pelatihan
mengenai ergonomi
bagi perawat
Pengangkatan pasien
dilakukan oleh 3 – 4
orang
Psikososial Durante operasi yang Dokter Stres kerja, cedera 4 3 12 Bermakna Pengaturan waktu 3 2 6 Sedang Prioritas 3 Membutuhkan
lama, kerja bergilir kerja dan istirahat pengendalian
(shift), beban kerja Perawat Pengaturan shift dalam waktu 6
berlebih, pekerjaan kerja bulan
cyto
Pengaturan beban
kerja
Prosedur penanganan
pasien
Radiasi Radiasi sinar-X dari Dokter Kemandulan, kanker 3 5 15 Tinggi Penggunaan alat 3 4 12 Bermakna Prioritas 2 Membutuhkan
peralatan pemeriksaan proteksi radiasi / apron pengendalian
radiologi / C-arm Perawat dalam waktu 3
Radiografer bulan
Pengukuran pajanan
radiasi di lingkungan dan
dosis radiasi
Pengaturan pajanan
radiasi terhadap petugas
3 Pembersihan Biologi Kontak mikroorganisme Perawat Penyakit infeksi/ 4 3 12 Bermakna Penerapan SOP dari PPI 2 3 6 Sedang Prioritas 3 Membutuhkan
ruangan Non menular tentang pembersihan pengendalian
medis ruangan. dalam waktu 6
Pembersihan ruangan bulan
secara berkala
menggunakan desinfektan
Penggunaan APD
Pengukuran parameter
biologi (mikroorganisme)
secara berkala
Psikososial Tidak ada jam kusus untuk Perawat Stres kerja 4 3 12 Bermakna Pengaturan waktu 2 3 6 Sedang Prioritas 3 Membutuhkan
pembersihan ruangan Non medis pembersihan ruangan pengendalian
dalam waktu 6
bulan
4 Administrasi Psikososial Tidak ada petugas kusus Perawat Stres kerja 4 3 12 Bermakna Adanya petugas kusus
untuk administrasi Non medis untuk tenaga administrasi
Penanggung Tanggal
Pengendalian Pelaksana
Jawab Penyelesaian
Pemberian pelatihan
mengenai ergonomi bagi
perawat
Pengangkatan pasien
dilakukan oleh 3 – 4
orang
Pelaksanaan pengukuran
faktor risiko
ergonomi untuk menilai
risiko ergonomi
Pengukuran parameter
biologi (mikroorganisme)
secara berkala
Penggunaan APD
Penggunaan air
purifier
Perbaikan/pengganti
an lampu yang rusak
Pengukuran intensitas
pencahayaan secara
berkala
Pemakaian baju
penghangat (long jon)
bagi perawat sirkulasi
Pemasangan termometer
dinding
Pemasangan alat
pengukur kelembaban
udara
Penggunaan peralatan
listrik/elektronik yang
sesuai dengan
Standar Nasional
Indonesia (SNI)
Penggunaan colokan
yang menggantung.
Penggunaan 1
colokan listrik hanya
untuk 1 peralatan
elektronik
Pembuangan jarum
suntik / benda tajam
lainnya dalam wadah
pembuangan / safetybok
Pengukuran pajanan
bahan kimia
Surveilans kesehatan
pekerja yang terpajan
bahan kimia
Pengukuran parameter
biologi (mikroorganisme)
secara berkala
Penggunaan APD
Penggunaan air
purifier
Pemberian pelatihan
mengenai ergonomi
bagi perawat
Pengangkatan pasien
dilakukan oleh 3 – 4
orang
Penyediaan tempat
duduk yang safety
Pengaturan beban
kerja
Prosedur penanganan
pasien
Pengukuran pajanan
radiasi di lingkungan
dan dosis radiasi
Pengaturan pajanan
radiasi terhadap petugas
Penggunaan APD
Pengukuran parameter
biologi (mikroorganisme)
secara berkala
Pengaturan waktu Pimpinan ANESTESI Tim K3
pembersihan ruangan ANESTESI
dibantu oleh
Tim K3
Fasilitas
Pelayanan
Kesehatan
X 1 2 3 4 5
1 1 2 3 4 5
2 2 4 6 8 10
3 3 6 9 12 15
Kemungkinan/
Probabilitas
4 4 8 12 16 20
5 5 10 15 20 25
Tabel 8. Tingkat Risiko
Dampak x Tingkat risiko Keterangan warna
Kemungkinan
1–3 Rendah
4–6 Sedang
8 – 12 Bermakna
15 – 25 Tinggi
3. Metode Kuantitatif
Dalam analisis kuantitatif, dilakukan pengukuran pajanan bahaya dengan menggunakan berbagai macam in
D. Evaluasi Risiko
Evaluasi risiko dilakukan dalam rangka membandingkan tingkat risiko yang telah dihitung dengan upa
• Gambaran tentang sisa risiko yang ada.
• Gambaran tentang prioritas risiko yang perlu ditanggulangi.
• Masukan/informasi untuk pertimbangan penerapan
pengendalian lanjutan.
akan berbagai macam instrumen dan dibandingkan dengan nilai standar yang sesuai dengan ketentuan berlaku. Sebagai co
ah dihitung dengan upaya pengendalian yang telah dilakukan. Bila masih ada sisa risiko maka perlu diterapkan pengendalian
uan berlaku. Sebagai contoh pengukuran iklim kerja, pencahayaan (iluminasi), radiasi pengion dan nonpengion, bahan kimia, d
erapkan pengendalian lanjutan. Tahap ini juga digunakan untuk menilai efektivitas pengendalian. Hasil evaluasi risiko d
pengion, bahan kimia, dan mikroorganisme. Apabila hasil pengukuran tidak sesuai dengan standar, maka diperlukan tindak