Anda di halaman 1dari 7

Lokasi DAS

Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah daerah yang dianggap sebagai wilayah dari
suatu titik tertentu pada suatu sungai dan dipisahkan dari DAS-DAS di sebelahnya
oleh suatu pembagi (divide), atau punggung bukit/gunung yang dapat ditelusuri
pada peta topografi. Semua air permukaan yang berasal dari daerah yang
dikelilingi oleh pembagi tersebut dialirkan melalui titik terendah pembagi, yaitu
tepat yang dilalui oleh sungai utama pada DAS yang bersangkutan (Linsley, R.K.
and Franzini. J.B.,1985)

Sub Daerah Aliran Sungai (Sub DAS) Cisangkuy merupakan bagian dari Daerah
Aliran Sungai (DAS) Citarum hulu yang terletak di Kabupaten Bandung, Sub DAS
ini mempunyai luas 34.159 hektar dengan debit air baku 1600 liter/detik yang
merupakan salah satu penyangga utama pemenuhan air baku di Kota Bandung dan
Kabupaten Bandung. Selain itu,Sub DAS ini menjadi sumber listrik untuk Kota
Bandung dan sekitarnya melalui PLTA Cikalong, PLTA Lamajan dan PLTA
Pangalengan (Bappenas, 2012).

Pola musim di DAS Cisangkuy mengikuti pola umum musiman munson yang
umumnya terjadi di Indonesia, yaitu musim basah (penghujan) dari November
sampai Maret dan musim kering (kemarau) dari Juni sampai Oktober.

Penelitian dilakukan di daerah aliran sungai Cisangkuy yang mempunyai luas


22169 ha terletak antara 06o 59’24” – 07o 13’51” LS dan 107o 28’55” – 107o 39’84”
BTdi Kabupaten Bandung seperti ditunjukkan pada Gambar 1. Topografi DAS
Cisangkuybervariasi dari ketinggian 2.054 m dpl (di atas permukaan laut) di Gunung
Malabar, hingga 658 m dpl di pertemuannya dengan sungai induk, yaitu Sungai
Citarum
(Subarna et al., 2012)
Titik-titik pengukuran dilakukan di 9 titik stasiun yaitu: Kecamatan Baleendah,
Cibintinu, Tanjung Sari, Banjaran, Pasir Jambu , Pangalengan, Cibereum, Cileunca ,
Malabar.

1.Stasiun Baleendah

Stasiun Baleendah adalah sebuah kecamatan di Kabupaten


Bandung, Provinsi JawaBarat, Indonesia. Kajian karakter DAS Citarum (2011)
mendapatkan sekitar 1.651,5 ha (39%) wilayah Baleendah berpotensi terkena banjir
setiap tahun.
Baleendah mempunyai suhu udara yang sejuk dengan rentang suhu 14 °C
(malamterendah) sampai 28 °C (siang tertinggi)

2. Stasiun Cibintinu

Tempat ini terletak di Bandung, Jawa Barat, Indonesia, koordinat geografisnya adalah
7 ° 1 '28 " Lintang Selatan, 107 ° 35' 5"Lintang Timur

3.Stasiun Tanjung Sari

Tempat ini terletak di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. koordinat geografisnya adalah
6 ° 53 '43 "Lintang Selatan, 107 ° 48' 3"Lintang Timu5

4.Stasiun Banjaran

Tempat ini terletak di Bandung, Jawa Barat, Indonesia, koordinat geografisnya adalah
7 ° 2 '43 "Selatan, 107 ° 35' 16" Timur

5.Stasiun Pasir Jambu

Kondisi geografis wilayah Kecamatan Pasirjambu terletak pada koordinat 107o 22"-
5o Bujur Timur dan 6o 41"-7o 19" Lintang Selatan terletak di wilayah dataran tinggi.
Luas wilayah Kecamatan Pasirjambu adalah 239,49 km2, sebagian besar berada di
antara bukit-bukit dan gunung-gunung yang mengelilingi Kecamatan Pasirjambu dan
wilayah ini sebagian besar berada di kaki gunung Patuha dengan ketinggian 2.334 dpl,
dengan kemiringan lereng antara 8-15% hingga di atas 45%, beriklim tropis yang
dipengaruhi oleh iklim muson dengan curah hujan rata-rata antara 1.500 s.d 4.000 mm
per tahun, suhu udara berkisar antara 10o s.d. 24oC dengan kelembaban antara 78%
musim hujan dan 70% musim kemarau.
6. Stasiun Pangalengan,
Kecamatan Pangalengan terletak di Kabupaten/Kota Bandung Provinsi Jawa Barat .
Melalui Data Bulan April Tahun 2017, Luas (Ha) 27.294,77 . dan Kondisi
Geografisnya ialah Koordinat Bujur 107,5750 Koordinat Lintang 7,1775 serta
Ketinggian DPL adalah 1.446,80 m

7. Stasiun Cibereum,

Cibeureum adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Cimahi Selatan, Kota


Cimahi, Jawa Barat, Indonesia. Tempat ini terletak di Sumedang, Jawa Barat,
Indonesia, koordinat geografisnya adalah 6 ° 48 '0 " Lintang Selatan, 107 ° 58' 0"
Lintang Timur
8. Stasiun Cileunca

Tempat ini terletak di Bandung, Jawa Barat, Indonesia, koordinat geografisnya adalah
6 ° 40 '30 " Lintang Selatan, 107 ° 28' 39" Lintang Timur

9. Stasiun Malabar.

Secara administratif kawasan ini termasuk ke dalam wilayah Desa Banjarsari,


Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, sedangkan secara geografis terletak
pada 7°12' - 7°14' LS dan 107°27' BT.
Keadaan lapangan secara umum mempunyai topografi datar pada ketinggian 1.560 m
dpl. Menurut Schmidt dan Ferguson iklim Malabar termask ke dalam tipe B dengan
curah hujan rata-rata 2.691 mm/tahun. Bulan basah terjadi pada bulan September-
April, sedangkan bulan kering antara Mei-Agustus.
1. Stasiun Baleendah

Stasiun Baleendah adalah sebuah kecamatan di Kabupaten


Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kajian karakter DAS Citarum (2011)
mendapatkan sekitar 1.651,5 ha (39%) wilayah Baleendah berpotensi terkena banjir
setiap tahun.
Baleendah mempunyai suhu udara yang sejuk dengan rentang suhu 14 °C (malam
terendah) sampai 28 °C (siang tertinggi)

2. Stasiun Paseh
Kecamatan Paseh sebagai salah satu kecamatan dari 31 kecamatan yang
ada di wilayah kabupaten bandung secara topografis merupakan daerah
yang relatif datar yang memiliki ketinggian 700m di atas permukaan laut,
dengan curah hujan rata rata 781mm/tahun dengan suhu udara minimal 21
°C maksimal 31 °C. sebagai salah satu daerah industri tekstil yang berada
di wilayah bandung selatan, kecamatan paseh memiliki orbitrasi dari pusat
pemerintahan kabupaten bandung 29km dan dari pusat pemerintahan
provinsi jawa barat 31km.
3. Stasiun Chinchona
Terletak di Desa Pangalengan, Kecamatan Pangalengan, di bagian Selatan
Kabupaten Bandung.
4. Stasiun Ciparay
Stasiun Hujan Ciparay memiliki Iklim tropis. Suhu rata-rata di Ciparay
adalah 25.4 °C. Presipitasi di sini rata-rata 3508 mm.
5. Stasiun Ujung Berung
Stasiun hujan Ujung Berung terletak di daerah Ujung Berung Bandung
Timur. Ujung Berung memiliki iklim tropis dengan curah hujan yang
signifikan. Bahkan di bulan terkering terdapat banyak hujan. Iklim di sini
diklasifikasikan sebagai Af berdasarkan sistem Köppen-Geiger. Suhu rata-
rata Ujung Berung adalah 23.4 °C. Dalam setahun, curah hujan rata-
ratanya adalah 2161 mm.
6. Stasiun Bandung
Stasiun hujan Bandung berada di Jl. Cemara 61 Kota Bandung. Stasiun
hujan Bandung terletak di tengah kota Bandung.
44
7. Stasiun Cililin
Cililin memiliki luas 314.920 Ha/m2, yang merupakan daerah dataran
rendah dan berbukit dengan ketinggian 800 sampai dengan 1000 meter
diatas permukaan laut dan memiliki suhu rata-rata 15 - 22ºC. Daerah
Cililin adalah daerah perbukitan yang dibudidayakan menjadi lahan
pertanian tanaman semusim dan nyaris tidak ada hutan sama sekali.
8. Stasiun Montaya
Stasiun Montaya terletak di Bandung Barat dan dikelilingi oleh
perkebunan teh yang berada di Gunung Halu.
9. Stasiun Saguling DAM
Waduk Saguling merupakan salah satu dari tiga waduk besar di Wilayah
Sungai Citarum yang dibangun pada tahun 1981. Waduk Saguling pada
awalnya direncanakan hanya untuk keperluan menghasilkan tenaga listrik.
Pada tahap pertama pembangkit tenaga listrik yang dipasang berkapasitas
700 MW, tetapi bila di kemudian hari ada peningkatan kebutuhan listrik
pembangkit dapat ditingkatkan hingga mencapai 1.400 MW.
Daerah di sekitar Waduk Saguling berupa perbukitan, dengan banyak
sumber air yang berkontribusi pada waduk. Hal tersebut membuat bentuk
Waduk Saguling sangat tidak beraturan dengan banyak teluk. Daerah
waduk ini asalnya adalah berupa daerah pertanian. Berdasarkan beberapa
penelitian yang telah dilakukan, kualitas air di Waduk Saguling sudah
banyak menurun yang disebabkan oleh pencemaran yang berasal dari
kegiatan pertanian, industri, penduduk dan aktivitas budidaya perikanan
yang ada di Waduk Saguling.
Hingga tahun 2008, sedimentasi di Waduk Saguling mencapai 84 juta m3 .
Laju sedimentasi di Waduk Saguling kini diperkirakan 4,2 juta m3 per
tahun atau 4.819.664 ton per tahun. Sedimentasi akan menurunkan fungsi
bendungan dan mengganggu operasional PLTA. Selain itu limbah industri
dan domestik yang terbawa aliran sungai Citarum juga memperburuk
kondisi endapan yang ada di waduk Saguling.

45
10. Stasiun Cisondari

Cisondari adalah wilayah di kecamatan Pasirjambu, Bandung, Jawa Barat,


Indonesia. Luas wilayah desa ini mencapai kurang lebih 2.024,010 Ha, yang
terdiri dari lahan sawah (388,30) Ha, tegalan (419.28 Ha), pekarangan (2.50
Ha). Mayoritas mata pencaharian penduduknya adalah petani/peternak. Iklim
Cisondari diklasifikasikan sebagai tropis. Curah hujan di Cisondari adalah
signifikan, dengan presipitasi bahkan selama bulan terkering. Menurut
Köppen dan Geiger, iklim ini diklasifikasikan sebagai Af. Suhu di sini rata-
rata 19.3 °C. Curah hujan di sini rata-rata 3265 mm

Tabel 7 Letak Geografis Lokasi Penelitian

Stasiun Letak Geografis Elevasi (m

1. Cicalengka 6059’LS, 10703’BT 700

2. Paseh 706’LS, 10703’BT 876

3. Chinchona 701’LS, 10702’BT 1356

4. Ciparay 701’LS, 10702’BT 689

5. Ujung Berung 6056’LS,10702’BT 750

6. Bandung 6053’LS,10702’BT 782

7. Cililin 6056’LS,10701’BT 662

8. Montaya 701’LS, 0701’BT 1089

9. Sukawana 6047’LS,10702’BT 653

10. Saguling 6054’LS,10701’BT 658

11. Cisondari 705’LS, 10701’BT 836


Sumber: Studi Identifikasi & Rasionalisasi Pos Hidrologi di Wilayah Sungai
Citarum Tahun 2014

Anda mungkin juga menyukai