Anda di halaman 1dari 5

“AERODYNE (HEAVIER THAN AIR)”

Layang-Layang

a. Pengertian Layang-Layang
Menurut Wikipedia, Layang-layang, layangan, atau wau (di sebagian wilayah Semenanjung
Malaya) merupakan lembaran bahan tipis berkerangka yang diterbangkan ke udara dan
terhubungkan dengan tali atau benang ke daratan atau pengendali. Layang-layang
memanfaatkan kekuatan hembusan angin sebagai alat pengangkatnya. Dikenal luas di seluruh
dunia sebagai alat permainan. Namun, banyak juga fungsi-fungsi lainnya yang akan saya bahas
dibawah ini.

b. Sejarah Layang-Layang
1. Sejarah Dunia Layang-Layang
Dikutip dari maumautahu.blogspot.com Konon layang-layang ditemukan pada abad 5 SM
oleh ilmuwan Yunani Archytas dari Tarentum. Namun masyarakat Asia, khususnya Korea,
Cina, Jepang, dan Melayu sudah akrab dengan layang-layang jauh sebelumnya. Ada dugaan
lain bahwa layang-layang berasal dari Cina masa 3000 tahun lampau. Pada masa
pemerintahan Dinasti Han (200 SM-200 M), militer Cina menempelkan potongan batang
bambu pada layang-layang mereka. Saat pasukan layang-layang itu melintasi pasukan
musuh, angin yang menerobos rongga bambu mengeluarkan bunyi siulan. Barangkali karena
jumlahnya banyak, siulannya jadi bergemuruh sehingga membuat musuh panik dan
melarikan diri.
Layang-layang pun menyebar hingga kawasan asia hingga ke Selandia Baru. Bentuk layang-
layang di Eropa mulai berkembang pada abad pertengahan (1100-1500).Baru pada tahun
1500-an muncul bentuk jajaran genjang, yang kemudian populer di Eropa. Layang-layang
bentuk jajaran genjang adalah bentuk yang tertua. Jenis ini memerlukan ekor untuk
menimbulkan tahanan dan mempertahankan tegaknya arah terbang.Makin kencang angin,
harus makin panjang pula ekornya. Sedangkan permukaan lengkung pada layang-layang
sengaja dibuat untuk menciptakan sudut terhadapa arah angin, sehingga layang-layang dapat
terbang. Layang-layang melengkung ini dipatenkan tahun 1891 oleh William A. Eddy asal
Amerika. Layang-layang kotak berbentuk tiga dimensi ditemukan oleh Lawrence Hargrave
dari australia pada tahun 1893. Untuk menerbangkannya perlu angin yang kuat dan kencang.
Sedangkan layang-layang delta hasil temuan Francis M,.Rogallo dari Amerika tahun 1941,
bisa diterbangkan dengan angin sepoi-sepoi saja. Temuannya ini merupakan nenek moyang
terbang layang. Sedangkan layang-layang flexible ditemukan oleh Domina C. Jalbert dari
AS tahun 1963. Jenis ini memang tanpa rangka, sehingga tiap bagian disambung dengan
dijahit atau dilem sampai memiliki bentuk bisa melayang. Di Inggris layang-layang hanya
boleh mencapai 60 m, minimal 5 km di luar wilayah bandara. Sejak tahun 1749 layang-
layang dipakai dalam penelitian ilmiah.Waktu itu Alexander Wilson (1714-1786) dan
Thomas Melvill (1726-1753) dari Skotlandia memasang thermometer pada layang-layang
untuk mengukur temperature permukaan bumi. Pada tahun 1752 negarawan dan ilmuan AS
Benjamin Franklinberhasil membuktikan teorinya bahwa petir itu bermuatan listrik.

2. Sejarah Indonesia Layang-Layang


Layang-layang sudah lama dikenal sebagai permainan tradisional anak-anak di seluruh
Indonesia. Mainan ini mudah dibuat. Bahan dasarnya adalah kertas, potongan bambu kecil,
dan lem. Untuk memainkannya, layang-layang diterbangkan ke angkasa dengan segulung
benang gelasan yang bisa ditarik-ulur. Di angkasa layang-layang diadu. Siapa yang terlebih
dulu memutuskan benang lawan, dialah pemenangnya.
Layang-layang terbang ke angkasa berkat gaya-gaya aerodinamika dari gerakan relatifnya
terhadap angin. Angin relatif itu ditimbulkan oleh aliran udara alamiah atau tarikan layang-
layang lewat benang penghubung. Karena populernya, bentuk layang-layang menjadi salah
satu bagian dari bangun datar ilmu matematika.
Layang-layang sering dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran. Yang umum dikenal
memiliki panjang diagonal 20 cm – 40 cm. Namun dalam perkembangannya, bentuk layang-
layang tidak selalu segiempat. Sesuai kreativitas seseorang, layang-layang juga dibuat
berbentuk lingkaran, segienam, bahkan hewan, dan sebagainya dilengkapi gambar dan
warna yang semarak. Biasanya, layang-layang seperti itu merupakan daya tarik pariwisata
atau benda cendera mata.
Sejak 1970-an, bentuk layang-layang selalu dimodifikasi para seniman. Ukurannya pun
tidak lagi kecil tetapi sangat besar, yakni dalam bilangan meter. Bahkan tidak jarang dibuat
dalam bentuk tiga dimensi sehingga harus dimainkan oleh beberapa orang sekaligus
menggunakan tali tambang sebagai pengganti benang.
Namun layang-layang demikian tidak untuk diadu, dalam arti sampai memutuskan tali
lawan. Layang-layang seperti itu biasanya dimainkan oleh orang-orang dewasa dan
dilombakan dalam suatu festival. Di Indonesia lomba dan festival layang-layang bertaraf
internasional sudah merupakan agenda tetap di sejumlah daerah, seperti Pangandaran dan
Bali. Layang-layang festival dinilai berdasarkan bentuk, komposisi warna, keelokan gerak,
bunyi gaungan, dan lama mengudara.

c. Fungsi Layang-Layang
Layang-layang pada zaman dahulu diadu, dalam arti sampai memutuskan tali lawan. Layang-
layang seperti itu biasanya dimainkan oleh orang-orang dewasa dan dilombakan dalam suatu
festival. Uniknya, di berbagai daerah layang-layang dikenal sebagai benda magis religius. Di
Bali, misalnya, masyarakat masih mengenal layang-layang untuk melindungi singgasana para
dewa. Lain lagi di Sumatera Barat. Masyarakat masih percaya pada layang-layang bertuah yang
bisa memikat anak gadis. Namanya layang-layang hias dangung-dangung.
Di Pulau Jawa ada layang-layang yang digunakan untuk mengusir serangga dan burung liar di
ladang sawah. Di Jawa Barat, Lampung, dan beberapa tempat di Indonesia ditemukan layang-
layang yang dipakai sebagai alat bantu memancing. Layang-layang ini terbuat dari anyaman
daun sejenis anggrek tertentu, dan dihubungkan dengan mata kail. Di Pangandaran dan
beberapa tempat lain, layang-layang dipasangi jerat untuk menangkap kalong atau kelelawar.
Manfaat layang-layang pun cukup banyak. Di antaranya tahun 1847, membantu merentangkan
kawat melintasi Sungai Niagara antara AS dan Kanada, untum membangun jembatan gantung
pertama.Sedang tahun 1800 hingga awal 1900-an, meteorologi memanfaatkan layang-layang
kotak sebagai pengukuran cuaca.Khusus dalam perang dunia II (1939-1945) sekoci penyelamat
dilengkapi layang-layang yang berantene radio untuk mengirimkan pesan SOS.Namun
selanjutnya fungsi layang-layang digantikan oleh balon dan pesawat udara.Fungsi layang-
layang pun hanya sebagai alat hiburan saja.

d. Cara Membuat Layang-Layang


Bahan:
1 potong bambu tipis dengan lebar +/- 1 cm dan panjang +/- 80 cm
1 potong bambu tipis dengan lebar +/- 1 cm dan panjang +/- 40 cm
Kertas tissue atau kertas minyak dengan ukuran sesuai dengan bambu
Spidol
Pita gulungan agak tebal
Tali atau benang
Gunting
Isolasi
Meteran
Cara Membuat layang-layang sederhana :
Letakkan kedua bambu secara menyilang dengan titik pertemuan pada 1/3 dari bambu yang
paling panjang Rekatkan kedua bambu tersebut dengan menggunakan tali atau benang.
Ikat dan hubungkan ke empat ujung bambu dengan tali atau benang hingga membentuk
wajik.Sekarang rangka layang-layang selesai, lalu letakkan rangka layang-layang tersebut
diatas kertas.
Tandai kertas tersebut dengan spidol sehingga mengikuti bentuk rangka layangan.
Tambahkan ekstra 2.5 cm untuk garis potongan.
Gunting kertas tersebut mengikuti garis potongan bagian kertas kearah belakang, lalu
rekatkan pada rangka dengan menggunakan isolasi.
Untuk keseimbangan, tambahkan ekor dari tali atau benang sepanjang sekitar 1 meter,
ikatkan pada bagian bawah layang-layangLangkah, tambahkan guntingan kertas untuk
memperindah.
Buatlah lubang di tengah-tengah layangan (dekat dengan tempat penyilangan bambu
rangka) masukkan tali atau benang layangan ke lubang dan ikatkan ke titik persilangan, lalu
ikatkan ujung yang lain ke ujung bawah rangka layangan ( panjang tali sekitar 90cm)

e. Event yang Berkaitan Dengan Layang-Layang


Di Indonesia lomba dan festival layang-layang bertaraf nasioanl dan internasional sudah
merupakan agenda tetap di sejumlah daerah, seperti Pangandaran dan Bali. Layang-layang
festival dinilai berdasarkan bentuk, komposisi warna, keelokan gerak, bunyi gaungan, dan lama
mengudara. Layang-Layang juga dapat digunakan dalam acara-acara tertentu seperti pameran
atau lomba-lomba.
DAFTAR PUSTAKA

https://hurahura.wordpress.com/2010/11/13/sejarah-layang-layang/
https://id.wikipedia.org/wiki/Layang-layang
http://maumautahu.blogspot.com/2012/11/asal-usul-layang-layang.html
https://www.kaskus.co.id/thread/535da81c138b4675338b47d6/membuat-layang---layang-
sederhana/

Anda mungkin juga menyukai