Pengertian pakaian adalah penutup tubuh dengan fungsi untuk melindungi tubuh dari berbagai
cuaca dan aktivitas. Biasanya pakaian terbuat dari bahan tekstil dan serat, akan tetapi bisa
menggunakan bahan lain yang cocok digunakan untuk membuat pakaian berdasarkan fungsi dan
tujuannya. source: wiki
Sejarah Pakaian
Sejarah pakaian manusia dimulai pada jaman purbakala, dimana ketika itu orang-orang belajar
menggunakan kumparan untuk membuat benang dari serat tanaman dan hewan. Dalam sejarah
pakaian pada saat itulah alat tenun primitif muncul pertama kalinya. Ketika itu pakaian terbuat dari
kulit binatang.
Tidak diketahui dengan pasti kapan sejarah pakaian ini muncul. Akan tetapi ada bukti yang
menunjukkan bahwa sejarah pakaian mulai hadir dalam kehidupan manusia sejak 100.000 sampai
500.000 tahun yang lalu. Keberadaan sejarah pakaian telah muncul sejak ratusan ribu tahun yang
lalu, ditunjukkan melalui bukti-bukti artefaknya.
Arkeolog menemukan benda-benda yang terlihat seperti jarum jahit buatan tangan yang telah usang
diperkirakan muncul dari 40.000 tahun yang lalu. Jarum yang pertama kali muncul, diyakini milik
budaya Solutrean yang ada di Perancis dari 19.000 SM hingga 15.000 SM. Terdapatnya bukti dari
serat rami yang dicelup, jauh pada tahun ke 36.000 SM dan ditemukan di sebuah gua prasejarah di
Republik Georgia.
Ditemukannya alat tenun yang pertama di Dolni Vestonice di Republik Ceko dalam bentuk cetakan
tekstil, keranjang dan jaring yang terbuat dari potongan tanah liat dan berusia 27.000 tahun. Patung-
patung Venus dari Eropa Barat yang dihiasi dengan keranjang topi atau penutup kepala, ikat
pinggang dan tali pengikat pakaian yang diperkirakan berasal dari sekitar 25.000 tahun yang lalu.
Patung-patung Venus dari Eropa Timur yang mengenakan ikat pinggang dan seuntai rok. Arkeolog
juga menemukan pengukur rajutan, kumparan jarum dan tongkat tenun, yang diyakini digunakan
dalam pembuatan tekstil.
Neanderthal adalah yang pertama kali membuat pakaian. Mereka belajar bagaimana menggunakan
kulit binatang yang diburu sebagai pelindung untuk menjaga tubuh tetap hangat dan kering. Ada
juga kemungkinan, bahwa pakaian pertama kalinya digunakan sebagai alat mistis, penghias,
pemujaan atau penghormatan dan kemudian dikenakan juga.
Neanderthal , mengembangkan pakaian dengan menggunakan jarum tajam, benda runcing dan
jarum yang terbuat dari irisan tulang binatang dengan titik di salah satu ujung dan mata pada yang
lain. Dengan menekan lubang-lubang kecil pada kulit dan kemudian mengikatnya dengan otot dan
alat sejenis yang dapat ditemukan di alam. Salah satu pakaian sederhana pertama adalah jubah yang
pertama kali dibuat dari dua potong kulit hewan berbentuk persegi panjang yang diikat dan dibuat
lubang di tengah untuk leher. Jubah yang pertama ini tidak memiliki lengan dan diikat dengan ikat
pinggang.
Contoh pakaian prasejarah terbaik milik kaum Ötzi ditemukan lengkap oleh Iceman di pegunungan
Alpen pada tahun 1991, yang berusia 5300 tahun. Pakaian dan peralatannya terbuat dari kulit,
tulang, tanduk dan bulu dari enam spesies binatang yang berbeda dan juga terbuat dari daun, kayu
dan serat dari 17 pohon yang berbeda. Pakaian atasnya diikat dengan sabuk. Kakinya ditutupi
dengan dua kulit (mirip stocking / legging terpisah) yang terbuat dari beberapa potong kulit kambing
dan melekat pada ikat pinggang. Sepatu terbuat dari kulit binatang seperti beruang, kulit rusa dan
kulit anak sapi dan dilapisi dengan jerami. Mantel yang terbuat dari potongan kulit kambing yang
dijahit di bagian dalam dengan benang yang terbuat dari otot hewan. Memiliki topi yang tingginya
20 cm terbuat dari bulu beruang yang memiliki tali terbuat dari kulit. Baju luar di punggung terbuat
dari batang rumput panjang.
Tahun 20.000 SM – Orang Eropa membuat pakaian hangat seperti celana, mantel dan sepatu tinggi
dari kulit binatang yang disatukan oleh jarum yang terbuat dari tulang.
Tahun 1200 SM – Pria di Mesir mengenakan cawat dan sejenis pakaian seperti rok. Wanita
mengenakan gaun dengan tali bahu. Kedua jenis pakaian tersebut ditambahkan perhiasan.
Tahun 400 SM – Wanita di Yunani mengenakan gaun panjang yang menutupi sebagian besar tubuh
mereka. Pria memakai mantel dan jubah.
Tahun 100 M – Pria Romawi mengenakan tunik. warga negara Romawi mengenakan baju toga.
Wanita mengenakan gaun panjang. Pria dan wanita sama-sama memakai celana pendek disebut
subligaculum . Wanita mengenakan pita di sekitar dada mereka yang disebut strophium atau
mamilare .
Tahun 1.000 M – Pria Saxon mengenakan hem dan jubah, serta celana. Wanita mengenakan pakaian
linen panjang dengan tunik panjang di atasnya.
Tahun 1300 M – Pria mengenakan tunik. Beberapa pria memakai celana pendek linen disebut Braies
. Mereka juga memakai kaus kaki atau sejenis stoking. Wanita mengenakan pakaian seperti gaun.
Selain itu mereka mengenakan tunik panjang.
Tahun 1590 M – Pria mengenakan celana dan jas yang disebut doublet . Wanita mengenakan
pakaian linen gaun panjang dan sejenis korset yang disebut
farthingale di dalam pakaian mereka. Baik pria maupun wanita memakai topi.
Tahun 1680 M – Pria memakai celana, stoking dan sepatu bot. Mereka memakai rompi dan dilapisi
jubah mantel. Wanita masih memakai gaun panjang.
Tahun 1822 M – Suspender (pengikat pakaian seperti pada mantel) diciptakan oleh Albert Thurston.
Tahun 1870 M – Pria memakai celana panjang, rompi dan jas. Wanita mengenakan bustles (rangka
untuk rok) agar belakang gaun terlihat menonjol.
Tahun 1910 – Wanita mengenakan rok hobble , sehingga wanita terlihat langsing ketika
mengenakannya.
Tahun 1910 – Stoking dan celana dalam wanita terbuat dari rayon (sejenis bahan viscose) untuk
pertama kalinya.
Tahun 1920 – Celana dalam menjadi lebih pendek. Pakaian pria menjadi tidak terlalu formal. Pria
lebih memilih mengenakan sejenis pakaian model sweater atau jaket tanpa bukaan dibandingkan
rompi.
Tahun 1947 – Christian Dior memperkenalkan mode fashion dengan istilah “ New Look”.
Setiap suku bangsa memiliki sejarah pakaian tersendiri yang selalu berubah mengikuti
perkembangan kebudayaan di masa itu. Perubahan ini terjadi karena adanya asimilasi budaya akibat
hubungan perdagangan atau kolonisasi, yang mengakibatkan sejarah pakaian memiliki masa
tertentu di setiap kebudayaan. Contohnya bangsa Romawi mulai memasuki sejarah pakaian tunik
(jubah) sekitar abad 200 SM, ketika berhubungan dengan Bangsa Mesir dan Yunani, yang ketika itu
Bangsa Mesir sudah membuat pakaian yang ditenun.
Pada jaman kuno dan sekitar abad pertengahan pakaian sangat mahal, dikarenakan tidak adanya
alat bantu yang memudahkan untuk membuat pakaian. Jadi ketika itu bisa dikatakan sangat sedikit
sekali perubahan bentuk pakaian dan kebanyakan orang hanya memiliki pakaian yang mereka
kenakan. Bahkan anak-anak jarang yang memiliki pakaian dan hanya bertelanjang, hal ini dapat kita
temui pada suku-suku primitif yang masih bisa dijumpai pada jaman sekarang.
Di Zaman Batu pakaian terbuat dari kulit atau bulu. Namun karena kulit sulit dibuat , maka untuk
pakaian sehari-hari banyak orang mengenakan pakaian dari rumput menggunakan alat tenun
sederhana. Seiring perkembangan teknologi dengan ditemukannya alat tenun, jahit dan peralatan
lainnya untuk membuat pakaian, maka pakaian menjadi mudah untuk dibuat. Juga didukung oleh
penemuan kapas sebagai bahan membuat pakaian menjadikan harganya menjadi lebih terjangkau.
Dengan terjadinya asimilasi budaya karena hubungan dagang, kolonisasi dan penyebaran agama,
mengakibatkan terciptanya sejarah pakaian yang terus berkembang di setiap kebudayaan suku
bangsa. Didukung oleh berkembangnya teknologi komunikasi dan transportasi, mengakibatkan
terjadinya penyebaran besar-besar berbagai macam pakaian. Serta dengan ditambahkannya fungsi
lain dari pakaian sebagai sebuah fashion.
Sejarah pakaian di Indonesia diperkirakan muncul sejak Zaman Batu Muda (Neolitikum). Bukti bahwa
orang-orang ketika itu sudah berpakaian, dengan ditemukannya alat pemukul kulit kayu di Pulau
Kalimantan dan Sulawesi Selatan serta di beberapa tempat lain di wilayah Indonesia. Pada saat itu,
pakaian dibuat dari kulit kayu sederhana yang dihaluskan dan dibuat oleh kaum wanita.
Demikianlah ulasan sejarah singkat pakaian manusia. Semoga artikel tentang sejarah pakaian ini bisa
menjadi referensi untuk anda.
Semoga bermanfaat.