Anda di halaman 1dari 18

Makalah

KOSENTRASI ELEKTROSTATIK
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata kuliah Pengolahan Bahan Galian

Oleh :

BAYU DWI ADITYA (17080012)


BUYUNG SEPTA MAHESA (17080017)
IRFAN EFENDI (17080031)
M. SHABBAH RAYHAN (17080043)
M. ZAKI RIDWAN (17080044)
RIMA PUTRI RAHAYU N. (17080054)
WILDA GUSNIATI (17080062)

Dosen Pengampu :

JANA HAFIZA, S.T.,M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat dan karunia-NYA

sehingga Makalah Pengolahan Bahan Galian ini akhirnya dapat diselesaikan

dengan baik. Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah Pengolahan Bahan

Galian yang membahas mengenai electrostatic separation.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua orang yang telah

membantu terselesaikannya makalah ini atas pengertian dan doanya sehingga

makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena

itu , kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Padang, April 2019

Penulis
kelompok 6
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................

KATA PENGANTAR .........................................................................................

DAFTAR ISI ........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..........................................................................................

B. Rumusan Masalah .....................................................................................

C. Tujuan .......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Letak Electrostatic Separation pada pengolahan bahan galian .................

B. Pengertian dan Tujuan Elecktrostatic Separation .....................................

C. Klasifikasi Electrostatic Separation ..........................................................

D. Sifat daya hantar listrik dari mineral .........................................................

E. Tipe Electrostatic Separation ....................................................................

F. Mekanisme Elecktrostatic Separation .......................................................

G. Faktor-Faktor yang mempengaruhi pada Elecktrostatic Separation .........

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...............................................................................................

B. Saran ..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mineral yang berharga (konsentrat) dan tidak berharga (tailing) dipisahkan

dengan menggunakan proses konsentrasi. Pemisahannya dibedakan menurut

ukuran bijih atau umpan yang bervariasi. Dan ada 3 faktor yang perlu

diperhatikan pada proses ini, yaitu sifat-sifat mineral, karakteristik alat pemisah,

persyaratan tingkat produksi, dan recovery. Mineral dapat dipisahkan

berdasarkan sifat fisik dan kimiawinya. Kalau pemisahan berdasarkan sifat fisik

dapat dilakukan dengan cara mengamati kilap, kemagnetan, tingkat radiasi,

konduktivitas, dan warna.

Selain konsentrat dan tailing, dihasilkan pula middling dimana kadar kadar

mineral berharganya diantara konsentrat dan tailing. Middling dapat diolah

kembaliuntuk menghasilkan konsentrat. Tahap pengolahan bahan galian

merupakan bagian yang penting dari rangkaian proses ekstraksi metalurgi. Pada

makalah ini akan membahas ekstraksi metalurgi berdasarkan sifat kelistrikan

suatu mineral dan sifat tersebut dimanfaatkan untuk memisahkan mineral

dengan pengotor.

B. Rumusan Masalah

Terdapat pula rumusan masalah dalam makalah ini yakni :

1. Dimana letak Electrostatic Separation pada pengolahan bahan galian ?

2. Apa pengertian dan Tujuan Elecktrostatic Separation ?

3. Apa saja Klasifikasi Electrostatic Separation ?


4. Bagaimana Sifat daya hantar listrik dari mineral ?

5. Apa saja Tipe Electrostatic Separation ?

6. Bagaimana Mekanisme Elecktrostatic Separation ?

7. Apa Faktor-Faktor yang mempengaruhi pada Elecktrostatic Separation ?

C. Tujuan

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk membatu mahasiwa dalam

menambah wawasan mengenai ekstraksi metalurgi atau pemisahan mineral

dengan cara metode electrostatic separation serta alat yang digunakan

didalamnya dan membatu mahasiwa sebagai sumber bahan pembelajaran mata

kuliah pengolahan mineral.


BAB II
PEMBAHASAN

1. letak Electrostatic Separation pada pengolahan bahan galian

Penggerusan atau reduksi ukuran

peremukan / pemecahan (crushing) penggerusan / penhalusan (grinding)

pemisahan berdasarkan ukuran (sizing)

Pegayakan / Penyaringan (screening/seiving) klasifikasi (clasifikation)

Peningkatan kadar atau Konsentrasi (concentration)


konsentrasi
pemilahan konsentrasi konsentrasi konsentrasi secara
dengan media
(shorting) gravity elektrostatistik flotasi
berat

pengurangan kadar air (dewatering)

pemekatan penapisan/ pengawa-airan pengeringan

Penanganan material
Penanganan material padat Penanganan lumpur Pembuangan ampas
2. Pengertian Elecktrostatic Seperation

Electrostatic Separation merupakan Operasi konsentrasi atau pemisahan

satu mineral atau lebih dengan mineral lainnya yang memanfaatkan perbedaan

sifat kelistrikan dari mineral-mineral yang akan dipisah. Sifat kelistrikan

menunjukkan kemampuan mineral dalam menghantarkan listrik, biasa disebut

konduktivitas. Mineral- meneral yang terdapat dalam bijih akan merespon

medan'istrik sesuai dengan sifat konduktivitas yang dimilikinya.

3. klasifikasi kosentrasi elektrostatik

Klasifikasi dari material berdasarkan sifat penghantar listriknya, adalah:

1. Konduktor

2. Isolator

Mineral konduktor dapat menghantarkan elektron dengan baik, sedangkan

mineral isolator merupakan penghantar elektron yang buruk.

Mineral-mineral yang memiliki sifat konduktivitas tinggi akan segera

melepaskan muatan yang dimilikinya. Mineral mineral ini dengan cepat

memiliki muatan yang sama dengan permukaan tempat dimana muatan

dilepaskan. Mineral ini kemudian dikelompokan sebagai mineral konduktor.

Mineral konduktor merupakan mineral yang dapat menghantarkan listrik

Sedangkan Mineral-mineral yang tidak memiliki sifat konduktivitas tidak

akan dengan segera dapat melepaskan muatan yang dimilikinya. Mineral

mineral ini sangat lambat dalam melepaskan muatannya. Mineral ini memiliki

muatan yang berlawanan dengan permukaan tempat dimana mineral itu berada.

Mineral-mineral ini kemudian dikelompokkan sebagai mineral non-konduktor.


Mineral non-konduktor merupakan mineral yang tidak dapat menghantarkan

listrik.

a. Konduktor Merupakan material yang mampu mengalirkan electron ke rotor,

pada saat grounded sehingga electron mengalir kebumi dan

muatannyamenjadi (+) danjatuh kebumi. Contohnya Magnetit (Fe3O4),

Kasiterit (SnO2), Ilmenit (FeTiO3), Molibdenit (MoS2), Wolframit

[(Fe,M)WO4], Galena (PbS), Pirit (FeS2).

b. Isolator, Merupakan material tidak mampu mengalirkan electron padasaat

di grounded sehingga material menjadi bermuatan (-) dan menempel pada

rotor. Contohnya Siderit, Apatit, Garnet, Hornblende, Gypsum, Olivin,

Biotit, Corundum, Zircon, Barit, Zenolit, Tormalin, Anhydrit, Muscovit dan

Fluorit

Gambar 1. Menunjukkan respon dari dua mineral yang memiliki

konduktivitas berbeda yaitu mineral konduktor dan non-kunduktor. Kedua

mineral diberi muatan dari medan listrik dengan kuat medan tertentu.

Setelah diberi muatan, kedua jenis mineral memiliki muatan yang sama, dan

dinyatakan dengan angka 100 persen. Setelah pengaruh medan listriknya


dihilangkän, kedua jenis mineral akan menunjukkan perilaku yang berbeda

sesuai dengan sifat konduktivitasnya. Mineral konduktor dengan segera

dapat melepaskan muatannya, dan dalam waktu yang sangat singkat mineral

menjadi tidak bermuatan atau muatannya menjadi nol persen. Pada saat

yang sama, mineral non-konduktor sangat lambat melepaskan muatannya,

dan untuk waktu yang sama masih memiliki muatan di atas 50 persen.

Perbedaan perilaku ini yang kemudian digunakan untuk memisahkan

mineral yang memiliki perbedaan konduktivitas cukup besar.

4. Sifat daya hantar listrik dari mineral

Sifat listrik batuan mineral dapat dipisahkan menjadi dua yaitu sebagai

pengantar arus atau konduktor dan yang tidak menghantarkan arus listrik atau

non konduktor. Pada prakteknya, batas ini tidak tegas sehingga dijumpai istilah

semi konduktor, yaitu mineral yang bersifat sebagai konduktor dalam batas-

batas tertentu.

1. Konduksi batuan mineral

Konduksi dalam batuan mineral didefinisikan sebagai kemampuan

mineral untuk menghantarkan listrik. Hanya sejumlah kecil batuan mineral

mineral adalah konduktor yang baik; diantaranya adalah elemen logam dan

Graphite mineral. Konduktor ini dapat ditempatkan di antara kawat yang

membawa listrik, dan listrik akan melewati mineral ini. Konduksi adalah

sifat penting yang digunakan untuk dapat membedakan mana sulfida dan

oksida pada logam metalik.


2. Piroelektrisitas batuan mineral

Piroelektrisitas menggambarkan kemampuan mineral untuk

mengembangkan muatan listrik bila terkena perubahan suhu. Beberapa

mineral mengembangkan muatan listrik ketika dipanaskan, ada juga yang

ketika didinginkan.

3. Piezoelektrik batuan mineral

Piezoelektrik menggambarkan kemampuan mineral untuk

mengembangkan muatan listrik jika diletakkan di bawah stres. Mineral

piezoelektrik akan menghasilkan listrik ketika digosok atau dipukul

berulang-ulang.Kelistrikan (electricity) batuan mineral sangatlah penting

untuk menentukan batuan mineral mana yang memiliki kandungan logam.

Konduksi sangat berguna dalam membedakan mana batuan mineral yang

benar-benar logam atau bukan, sedangkan Piroelektrisitas dan piezoelektrik

pada prakteknya jarang digunakan oleh peneliti batuan mineral saat menguji

kelogaman mineral.

5. Tipe-tipe elektrostatik seperator

1. Free Fall Separator

Mekanisme pemberian muatan listrik berdasarkan pada elektrifikasi kontak

(Triboelectrification), dimana dua jenis mineral memiliki muatan

berlawanan akibat adanya kontak (gesekan) satu sama lain. Partikel

bermuatan berlawanan tersebut selanjutnya dapat dipisahkan dibawah

pengaruh suatu medan listrik


2. Tube Type Separator

Separator ini terdiri dari dua zona utama :

a. Precharging zone (proses triboelectrifikasi), material menjadi

bermuatan akibat adanya kontak antar partikel-partikel, dinding-

partikel, ataupun kombinasi keduanya.

b. Separation zona terdiri dari dua dinding vertikal dalam tabung yang

saling berhadapan satu sama lain. Tiap dinding di elektrifikasi dengan

potensial yang berlawanan. Ketika material memasuki zona pemisahan,

material tersebut akan ditarik menuju elektrode dengan muatan berbeda.

Hasil pemisahan ini selanjutnya disimpan di dasar separator.


3. Conduction Separator

Ketika partikel melakukan kontak dengan suatu permukaan bermuatan,

maka permukaan partikel tersebut akan terpolarisasi. Material konduktor

akan terpolarisasi dengan cepat sedangkan nonkonduktor, sisi yang

berjauhan dengan permukaan bermuatan akan mengalami proses perlahan

hingga mencapai polaritas yang sama sebagaimana permukaan lainnya.

ketika melalui plat bermuatan, maka partikel konduktor tersebut akan

ditolak oleh plat bermuatan (“lifting effect”), dan partikel nonkonduktor

tidak dipengaruhi oleh plat bermuatan (tidak ditarik ataupun ditolak).

4. High Tension Separator

a. Semua partikel menerima muatan permukaan saat melewati muatan

korona yang berasal dari elektroda E1.


b. Setelah meninggalkan daerah corona, partikel kehilangan muatan

permukaan. Konduktor yang baik akan melepaskan muatannya dengan

segera terhadap C dan selanjutnya mengalami gaya tolak menjauh dari

C sepanjang lintasan yang dipengaruhi oleh gaya sentrifugal, gravitasi,

dan resistansi udara.

c. Partikel dielektrik kehilangan muatan secara perlahan dan tetap berada

pada permukaan C. Partikel yang merupakan insulator baik akan terikat

dengan kuat pada permukaan C. hasil pemisahan partikel tersebut

disimpan pada partisi yang terletak dibagian bawah separator. (Gupta,

2003).

d. Rotor (drum putar) dari alat ini umumnya terbuat dari baja ringan atau

bahan konduktif lainnya. Elektroda disuplai dengan sumber DC hingga

50 kV

6. Mekanisme konsentrasi elektrostatik

Separation Mekanisme kerja alat ini adalah umpan yang bersifat konduktor

ketika melewati medan listrik akan terinduksi dan jatuh dari roll atau rotor yang

bermuatan positif (terhubung ke tanah/ bumi) karena terlepasnya elektron dari


mineral tersebut sehingga partikel akan bermuatan positif dan saling tolak-

menolak dengan rotor sebaliknya yang non-konduktor tetap akan menempel

pada rotor karena sulitnya melepas elektron pada saat terinduksi oleh medan

listrik sehingga partikel akan bermuatan negatif dan saling tarik menarik dengan

rotor yang bermuatan positif.

7. Faktor yang berpengaruh pada kosentasi elektrostatik

a. Kuat Tegangan

Kuat tegangan berfungsi untuk membentuk medan korona,

kemudian membombardemant partikel dengan muatan negatif. Apabila

medan korona sudah terbentuk, maka kekuatan tegangan yang di perlukan

sudah cukup. Pada tegangan yang tinggi akan mempengaruhi hasil

pemisahan, karena partikel akan mencapai muatan maksimum dalam waktu

singkat ( kurang dari 1/50 detik).

Suatu partikel yang sudah memenuhi kekuatan maksimum tidak lagi

menerima kekuatan negatif bahkan menolaknya. Muatan maksimum akan

lebih besar untuk partikel konduktor dibandingkan dengan mineral non

konduktor.

b. Kecepatan putar rotor

Kecepatan putar rotor mempunyai hubungan erat dengan gaya

santrifugal. Besar gaya sentrifugal kecepatan rotor, ukuran partikel , berat

jenis (BJ) dan diameter rotor dirumuskan sebagai berikut.

Dimana : d= diameter partikel W= kecepatan sudut

R= jari-jari rotor atau berat jenis


Semakin besar ukuran partikel, berat jenis dan diameter rotor

sebaiknya menggunakan kecepatan putar rendah, agar didapat suatu gaya

santrifugal yang tidak terlalu besar dan dapat menggimbangi gaya tarik

listrik yang semakin kecil pada ukuran butir yang kasar. Sehingga

diharapkan pada partikel non konduktor tidak terlepas dari perkumakaan

rotor. Sebaliknya apabila ukuran partikel berat jenis dan diameter rotor kecil

dapat menggunakan kecepatan putar rotor tinggi , karena gaya listrik

semakin besar pada ukuran partikel kecil

c. Laju umpan (feed rate )

Laju umpan yang keluar dari hopper perlu di atur dengan sedemikian

rupa supaya penyebaran sepanjang permukaan rotor.tebal umpan harus

diusahakan terdiri dari satu lapis dan tidak berjejel-jejal

d. Posisi pembagai

Posisi pembagi tidak berpengaruh pada fenomena utama yang

terjadi di dalam electrostatic separator, tetapi dapat mempengaruhi kadar

dan perolehan produk. Posisi pembagi perlu pada setiap percobaan dan

tergantung pada kecepatan putar rotor, diameter rotor dan ukuran butir .

e. Pengaruh kelembaban

Pengaruh kelembaban udara mempunyai hubungan erat dengan sifat

permukaan mineral. Pada umumnya dapat dikatan kan bahwa semakin

tinggi kelembaban relatif udara , maka partikel akan mempunyai sifat

konduktifitas yang tinggi.


Pengaruh kelembaban dibagi menjadi 3 macam yaitu:

1) Partikel yang mempunyai konduktifitas besar dalam kelembaban rendah

dan perbedaan konduktifitas kecil dalam kelembaban tinggi dapat di

lakukan pemisahan dengan melakukan pemanasan pada temperatur 110-

115

2) Partikel yang mempunyai perbedaan konduktifitas rendah dengan

kelembaban tinggi maupun rendah paling sulit dipisahkan .

3) Partikel yang mempunyai konduktifitas besar dengan kelembaban tinggi

maupun rendah , paling mudah untuk di pisahkan.

f. Keadaan material

Keadaan material dibagi menjadi 2 macam yaitu:

1) Gaya berat . gaya berat berbanding lurus dengan berat jenis dan ukuran

partikel >menurut coppo ukuran partikel yang dapat dikerjakan dengan

pemisahan tegangan tinggi adalah 60-200 mesh untuk material bulat

.untuk yang berbentuk kasar masih dapat dipisahkan jika mempunyai

perbedaan konduktifitas besar.

2) Derajat liberasi . mineral yang belum terliberasi sempurna akan

mempunyai sifat fisik yang berbeda , tergantung pada jenis pengotor.


BAB III
PENUTUP

A. kesimpulan

1. Electrostatic Separation merupakan Operasi konsentrasi atau pemisahan

satu mineral atau lebih dengan mineral lainnya yang memanfaatkan

perbedaan sifat kelistrikan dari mineral-mineral yang akan dipisah. Sifat

kelistrikan menunjukkan kemampuan mineral dalam menghantarkan listrik,

biasa disebut konduktivitas. Mineral- meneral yang terdapat dalam bijih

akan merespon medan'istrik sesuai dengan sifat konduktivitas yang

dimilikinya.

2. Klasifikasi kosentrasi elektrostatik

a) Konduktor merupakan material yang mampu mengalirkan electron

b) Isolator merupakan material tidak mampu mengalirkan electron.

3. Sifat daya hantar listrik dari mineral

a) Konduksi batuan mineral

b) Piroelektrisitas batuan mineral

c) Piezoelektrik batuan mineral

B. Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis

akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan

sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung

jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.plengdut.com/kelistrikan-electricity-batuan-mineral/120/

http://tmetalurgi.blogspot.com/2016/11/konsentrasi_11.html

https://dunia-atas.blogspot.com/2012/05/tahapan-dalam-pengolahan-bahan-

galian.html

Anda mungkin juga menyukai