Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya
antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini
mungkin sejak anak mmasih di dalam kandungan.
Mengingat jumlah balita di Indonesia sangat besar yaitu sekitar 10 persen dari seluruh
populasi. Rendahnya cakupan pelaksanaan pemantauan tumbuh kembang pada balita
dan anak pra sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Mampu PONED Kibang
Budi Jaya, dengan pencapaian SDIDTK pada tahun 2016 sebanyak 57,9 % dengan
target pencapaian sebanyak 65 %, maka sebagai calon generasi penerus bangsa,
kualitas tumbuh kembang balita di Indonesia perlu mendapat perhatian serius yaitu
mendapat gizi yang baik, stimulasi yang memadai serta terjangkau oleh pelayanan
kesehatan berkualitas termasuk deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh
kembang. Selain hal – hal tersebut, berbagai faktor lingkungan yang dapat mengganggu
tumbuh kembang anak juga perlu di eleminasi. (Kemenkes RI, 2012)

Kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita
yang menyeluruh dan terkoordinasi diselenggarakan dalam bentuk kemitraan antara
keluarga (orang tua, pengasuh anak dan aanggot kelurga lainnya), masyarakat (kader,
tokoh masyarakat, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, dan sebagainya)
dengan tenaga profesional (kesehatan, pendidikan dan sosial), akan meningkatkan
kualitas tumbuh kembang anak usia dini dan kesiapan memasuki jenjang pendidikan
formal. Indikator keberhasilanpembinaan tumbuh kembang anak tidak hanya
meningkatkan status kesehatan dan gizi anak akan tetapi juga mental, emosional, sosial
dan kemandirian anak berkembang secara optimal. (Kemenkes RI, 2012)

II. Tujuan
A. Tujuan umum
Agar semua balita 0 – 5 tahun dan anak prasekolah umur 5 – 6 tahuh tumbuh dan
berkembang secara optimal sesuai dengan potensi genetiknya sehingga berguna
bagi nusa dan bangsa serta mampu bersaing di era global melalui kegiatan
stimulasi, deteksi dan intervensi dini.
B. Tujuan khusus
1. Terselenggaranya stimulasi tumbuh kembang pada semua balita dan anak
prasekolah di Seluruh Tiyuh Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Mampu
Poned Kibang Budi Jaya
2. Terselenggaranya kegiatan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang pada
semua balita dan anak prasekolah di Seluruh Tiyuh Wilayah Kerja Puskesmas
Perawatan Mampu Poned Kibang Budi Jaya
3. Terselenggaranya intervensi dini pada semua balita dan anak prasekolah
dengan penyimpangan tumbuh kembang di Seluruh Tiyuh Wilayah Kerja
Puskesmas Perawatan Mampu Poned Kibang Budi Jaya
4. Terselenggaranya rujukan terhadap kasus – kasus yang tidak bisa ditangani di
Seluruh Tiyuh Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Mampu Poned Kibang
Budi Jaya

III. Sasaran
Seluruh anak usia 0 sampai 6 tahun yang ada di Seluruh Tiyuh Wilayah Kerja
Puskesmas Perawatan Mampu Poned Kibang Budi Jaya
BAB II
ISI

I. Rencana Pelaksanaan
Akan dilaksanakan berupa pembinaan Bidan desa, Guru PAUD/TK, dan kader
posyandu. Melakukan pengelompokan bayi dan balita sesuai usia (3 bulan, 6 bulan, 9
bulan, 12 bulan, 18 bulan, 24 bulan, 36 bulan, 48 bulan, 60 bulan, 72 bulan), SDIDTK
akan dilaksanakan bersamaan dengan posyandu bayi dan balita serta PAUD Holistik di
semua Tiyuh Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Mampu Poned Kibang Budi Jaya

II. Pelaksanaan :
Kegiatan SDIDTK dilakukan di 2 tiyuh
kegiatan Tiyuh Bulan
Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des
KBJ
KTJ
Pembinaan KYJ
Kader KMJ
GS
SR
KBJ
KTJ
KYJ
Pelaksanaan
KMJ
GS
SR
KBJ
KTJ
KYJ
Evaluasi
KMJ
GS
SR

BAB III
PENUTUP

I. Evaluasi
Pembinaan kader telah dilaksanakan di semua Tiyuh Wilayah Kerja Puskesmas
Perawatan Mampu Poned Kibang Budi Jaya. Pelaksanaan P4K baru terlaksana di 2
Tiyuh Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Mampu Poned Kibang Budi Jaya.
Kunjungan bayi di evaluasi 3 bulan sekali dan kunjungan balita dan prasekolah di
evaluasi 6 bulan sekali.

Anda mungkin juga menyukai