Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Pengambilan data dengan
menggunakan data sekunder yang diambil dari rekam medis pasien periode
Januari 2016-Desember 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbandingan outcome pasien diabetes melitus dan non diabetes melitus yang
mengalami Infark Miokard Akut (IMA) .

Hidup
Diabetes Melitus

Meninggal
Pasien Infark
Miokard Akut

Hidup
Non Diabetes
Melitus

Meninggal

Gambar 3.1 Skema Penelitian

B. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh data rekam medik pasien yang
didiagnosis IMA terhitung pada bulan Januari 2016 sampai Desember
2017 yang dirawat di RSUD Dr.Pringadi Medan

20
21

2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh data rekam medis pasien IMA
terhitung pada bulan Januari 2016 sampai Desember 2017 yang dirawat di
RSUD Dr.Pringadi Medan jumlah data sebanyak 197 penderita.
Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total
sampling . Total sampling adalah teknik pengambilan sampel sama dengan
populasi (Sugiyono, 2007).

C. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di RSUD Dr.Pringadi Medan

2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan mulai bulan April 2018.

D. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional

Skala
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur
Ukur

1 Riwayat Pasien mengalami Infark Rekam 1. Ya Ordinal


Diabetes Miokard Akut dengan medik 2. Tidak
Melitus memiliki riwayat penyakit pasien
diabetes melitus

2 Outcome Keadaan pasien saat keluar Rekam 1. Pasien Ordinal


dari rumah sakit medik Hidup
pasien 2. Pasien
Meninggal
22

E. Aspek Pengukuran
1. Data riwayat diabetes melitus merupakan data yang didapatkan dari
pengkajian saat pasien dirawat di rumah sakit yang diambil dari rekam
medis. Jika pasien memiliki riwayat diabetes melitus diberi kode 1 dan
jika tidak memikili diberi kode 2.
2. Data Outcome merupakan data yang diambil saat pasien keluar dari rumah
sakit apakah dalam keadaan hidup atau meninggal yang diambil dari
rekam medis. Jika pasien keluar rumah sakit dengan keadaan hidup diberi
kode 1 dan jika dalam keadaan meninggal diberi kode 2.

F. Alat dan Prosedur Pengumpulan Data


1. Alat Pengumpul Data
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah data dari rekam
medik pasien.
2. Prosedur Pengumpulan Data
1. Tahap Persiapan
a. Peneliti meminta izin kepada bagian Kemahasiswaan Universitas
Sari Mutiara Indonesia untuk melakukan penelitian.
b. Peneliti mengajukan permohonan izin kepada RSUD Dr.Pringadi
Medan untuk melakukan penelitian.
c. Peneliti memperoleh izin dari pihak RSUD Dr.Pringadi Medan
d. Peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan dari penelitian
e. Peneliti mengontrak waktu dengan pegawai bagian rekam medik
untuk meminta data.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Peneliti mengajukan surat permohonan izin penelitian ke bagian tata
usaha
b. Peneliti memperoleh izin penelitian dari bagian diklit
c. Peneliti menyerahkan proposal, surat uji etik kliren, dll
d. Peneliti melakukan registrasi ke bagian Akuntansi, Bank Bukopin
dan Keuangan.
23

e. Peneliti memperoleh surat untuk instansi bagian rekam medik dari


Litbang
f. Peneliti meminta izin penelitian kepada kepala ruangan bagian
rekam medik
g. Peneliti mengambil data pasien Infark Miokard Akut (IMA) dengan
dan tanpa riwayat diabetes melitus
h. Peneliti mengobservasi kembali hasil survei yang telah diberikan
oleh bagian rekam medik.

G. Etika Penelitian
Setelah mendapatkan persetujuan, maka penelitian bisa dilaksanakan dengan
memperhatikan etika-etika. Menurut Polit & Beck (2006), yaitu sebagai
berikut:
1. Anonim (Tanpa Nama)
Peneliti tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada
lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan
data atau hasil penulisan yang disajikan.

2. (Confidentality) Kerahasiaan
Setelah peneliti mendapat informasi dari rekam medik, peneliti menjamin
kerahasiaan data dari rekam medik, hanya hasil penulisan yang sudah
diolah dengan program komputer yang dilaporkan dan memberikan nomor
responden sehingga dalam penulisan tidak mempublikasikan identitas
seperti nama responden.

H. Tekhnik Pengolahan Data


Setelah semua data terkumpul maka dilakukan pengolahan data melalui tahap:
1. Editing
Peneliti melakukan pemeriksaan atau pencegahan terhadap data yang
dikumpulkan pada hasil survei, hal ini dilakukan untuk menghindari
pengumpulan data berulang serta data yang tidak lengkap.
2. Coding
24

Pada langkah ini, peneliti melakukan pemberian kode pada variabel-


variabel yang diteliti, misalnya pasien dengan riwayat diabetes melitus
diberi kode 1 dan tidak memiliki riwayat diabetes melitus diberi kode 2
Sedangkan pada responden yang keluar Rumah Sakit di beri kode 1 jika
keluar hidup, dan 2 jika keluar dengan keadaan meninggal.
3. Tabulasi
Peneliti menginput dan mengelompokkan data yang telah didapatkan
dalam satu tabel tertentu menurut sifat-sifat yang dimilikinya sesuai
dengan tujuan penelitian.
4. Entry
Peneliti melakukan pemeriksaan data kembali, apakah ada data yang
tidak lengkap, rusak dan tidak lengkap dan sebagainya.

I. Analisis Data
Setelah data dikumpulkan oleh peneliti dan diperiksa kelengkapannya.
Seluruh data akan diolah dengan program statistik berbasis komputer
menggunakan software komputer, sehingga didapatkan hasil:
1. Analisa Univariat
Analisa ini digunakan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian (usia, jenis kelamin) riwayat
diabetes melitus dan outcome dalam bentuk distribusi frekuensi.

2. Analisa Bivariat
Analisis bivariat dilakukan peneliti untuk mengetahui hubungan yang
signifikan antara 2 variabel penelitian menggunakan uji chi-square,
(<0,05).

Anda mungkin juga menyukai