Disusun Oleh :
Sekar Arum Nur Pramesthi
C1C015084
Jadwal pelayanan loket puskesmas 1 Purwokerto Utara dibuka pada hari Senin
sampai kamis pukul 07.30 sampai 12.00 WIB, Jumat dan Sabtu pada pukul 07.30 sampai
10.30 WIB. Puskesmas 1 Purwokerto Utara memiliki tarif-tarif yang berbeda untuk setiap
pelayanan yang disediakan yaitu :
Tarif Rawat Jalan
1. Klinik Umum (RPU) : Rp. 5.000
2. Klinik Gigi (RKGM) : Rp. 5.000
3. Klinik KIA-KB : Rp. 5.000
4. Pelayananan pemeriksaan kesehatan untuk sekolah : Rp. 5.000
5. Pelayananan pemeriksaan kesehatan untuk mencari pekerjaan : Rp. 5.000
6. Pelayanan Gawat Darurat (RGD) : Rp. 5.000
7. Pelayanan Puskesmas Keliling : Rp. 5.000
8. Konsultasi keperawatan/ kefarmasian/ gizi/ sanitasi/ dll : Rp. 5.000
9. Visitasi PIRT : Rp. 25.000
10. Pengambilan & pengiriman sampel PDAM, DAMIU, & PIRT : Rp. 15.000
Tarif Tindakan
1. Lipoma kecil < 5 cm : Rp 5.000
2. Lipoma sedang diameter 5-10 cm : Rp 15.000
3. Lipoma besar > 10 cm : Rp 25.000
4. Vecuca Simple/ cuplak : Rp 10.000
5. Circulasi gips tangan : Rp 20.000
6. Circulasi gips tungkai : Rp 20.000
7. Reposisi fraktur tertutup/ patah ulang : Rp 25.000
8. Kista dermatoid kecil/ gelembung kecil < 5 cm : Rp 12.500
9. Kista dermatoid sedang > 5 cm : Rp 20.000
10. Veruca Multiple : Rp 25.000
11. Ekstraksi kutu : Rp 15.000
12. Eksisi : Rp 15.000
13. Circumsisi/ khitan : Rp 150.000
14. Bougie : Rp 10.000
15. Epulis : Rp 15.000
16. Hecting kecil 5 cm : Rp 7.500
17. Hecting sedang 5-10 cm : Rp 15.000
18. Hecting besar > 10 cm : Rp 25.000
19. Pemasang infus : Rp 10.000
20. Katerisasi DC : Rp 15.000
21. Perawatan Luka (sesuai indikasi medis) : Rp 10.000
22. Injeksi pada rawat jalan & rawat darurat (sesuai indikasi medis): Rp 5.000
Pelayanan KB
1. Pasang KB Spiral : Rp 50.000
2. Bongkar KB Spiral : Rp 35.000
3. Pasang KB Susuk : Rp 25.000
4. Bongkar KB Susuk : Rp 25.000
Visum Dokter
1. Visum luar : Rp 25.000
2. Konsultasi visum dalam/ Konsultasi Otopsi : Rp 50.000
1. Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan kerja
terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja atau hubungan kerja.
2. Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan lalu
lintas.
3. Pelayanan untuk mengatasi infertilitas (memperoleh keturunan)
4. Pelayanan ortodonsi (meratakan gigi)
5. Gangguan kesehatan akibat ketergantungan obat terlarang dan/atau alcohol
6. Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri atau akibat melakukan
hobi yang berbahaya
7. Alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi dan susu
8. Pelayanan kesehatan akibat bencana dan wabah
Pada dasarnya baik Jamkesnas atau Jamkesda maupun BPJS Kesehatan adalah sama-
sama penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional, yang membedakan hanyalah nama
programnya saja. Jamkesmas merupakan bagian dari pengentasan kemiskinan yang
bertujuan agar akses dan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dapat
ditingkatkan sehingga tidak ada lagi masyarakat miskin yang kesulitan memperoleh
pelayanan kesehatan karena alasan biaya (Prapatan, 2008 dalam buku Lubis SC).
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) diselenggarakan berdasarkan
konsep asuransi sosial. Program ini diselenggarakan secara nasional dengan tujuan untuk:
1) mewujudkan portabilitas pelayanan sehingga pelayanan rujukan tertinggi yang
disediakan Jamkesmas dapat diakses oleh seluruh peserta dari berbagai wilayah; 2) agar
terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh
bagi masyarakat miskin. Pelayanan yang dapat dijamin dan tidak dijamin oleh Jamkesmas
sama seperti BPJS. Tetapi jika di BPJS tidak dapat menjamin pelayanan kesehatan pada
masa tanggap darurat bencana alam, namun pada asuransi kesehatan Jamkesmas dapat
menjamin jika yang bersangkutan menunjukan sebagai peserta Jamkesmas.
Namun masih sedikit Puskesmas yang telah berstatus BLUD. Menurut data ada
kurang lebih 9000 Puskesmas di seluruh Indonesia dan pada tahun 2012 telah ada 158
yang berstatus BLUD. Pada tahun 2013 jumlahnya bertambah menjadi 326 dan pada
awal tahun 2014 kurang lebih 101 Puskesmas yang sedang berproses untuk menjadi
BLUD. Namun jumlah ini masih sangatlah sedikit atau sekitar 4.7% dari total
Puskesmas yang telah menjadi BLUD.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA