SIA 2 Resume BAB16 (KLP 5)
SIA 2 Resume BAB16 (KLP 5)
BAB 16
DIRESUME OLEH
FAKULTAS EKONOMI
TAHUN 2018
BAB 16
SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN
PROSES
Database terpusat harus diatur menggunakan cara yang memungkinkan
tercapainya berbagai kebutuhan informasi, baik pengguna eksternal maupun
internal. Manajer, para investor, kreditur, dan berbagai badan pemerintah
membutuhkan informasi yang detail, laporan keuangan periodik, persyaratan
informasi yang spesifik serta tepat waktu, untuk membantu mereka dalam menilai
kinerja organisasi.Untuk memenuhinya, sistem buku besar dan pelaporan tidak
hanya menghasilkan laporan periodik, tetapi juga mendukung pertanyaan secara
online.
1
Menunjukkan bahwa seluruh aktivitas siklus buku besar dan pelaporan
bergantung pada database terintegrasi.
Ancaman umum pertama adalah data buku besar yang tidak tepat atau
tidak valid, sehingga dapat menyebabkan para manajer, kreditur, investor, dan
badan pemerintah membuat keputusan yang keliru.Cara menanggulanginya
menggunakan berbagai pengendalian integritas pemrosesan untuk meminmalkan
risiko kesalahan input data ketika bendahara dan kontrolir membuat entri jurnal
langsung.
Ancaman umum kedua dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah
pengungkapan informasi keuangan yang tidak diotorisasi. Prosedur pengendalian
terbaik untuk mengurangi risikonya adalah dengan menerapkan autentikasi
multifaktor dan pengendalian keamanan fisik guna mempersempit akses tersebut
untuk melakukan pekerjaannya.
Ancaman umum ketiga dalam siklus buku besar umum dan pelaporan
berkaitan dengan hilangnya atau penghancuran data induk. Cara menanggulangi
risiko atau ancaman ini adalah menggunakan backup dan prosedur pemulihan
bencana.
2
Memperbarui 4. Pembaruan yang 4.1.Pengendalian integritas
buku besar tidak akurat atas pemrosesan entri data
buku besar 4.2.Rekonsiliasi dan laporan
5. Entri jurnal yang pengendalian
tidak diotorisasi 4.3.Pembuatan dan tinjauan
jejak audit
5.1.Pengendalian akses
5.2.Rekonsiliasi dan laporan
pengendalian
5.3.Tinjauan dan pembuatan
jejak audit
Memasukkan 6. Jurnal 6.1.Pengendalian integritas
Jurnal penyesuaian yang pemrosesan entri data
Penyesuaian tidak akurat 6.2.Pengendalian perlindungan
7. Jurnal kesalahan spreadsheet
penyesuaian yang 6.3.Jurnal penyesuaian standar
tidak diotorisasi 6.4.Rekonsiliasi dan laporan
pengendalian
6.5.Tinjauan dan pembuatan
jejak audit
7.1.Pengendalian akses
7.2.Rekonsiliasi dan laporan
pengendalian
7.3.Tinjauan dan pembuatan
jejak audit
Menyiapkan 8. Laporan 8.1.Pengendalian integritas
laporan keuangan yang pemrosesan
keuangan tidak tepat 8.2.Penggunaan serangkaian
9. Laporan perangkat lunak
keuangan yang 8.3.Pelatihan dan pengalaman
curang dalam menerapkan IFRS dan
XBRL
8.4.Audit
9.1.Audit
PROSES
Aktivitas memperbarui buku besar terdiri dari posting entri jurnal yang berasal
dari dua sumber berikut ini.
1. Subsistem akuntansi.
3
Berbagai subsistem akuntansi biasanya memperbarui buku besar dengan
cara meringkas entri jurnal yang menunjukkan hasil dari seluruh transaksi
yang terjadi selama periode waktu tertentu.
2. Bendahara.
Kantor bendahara menyediakan informasi bagi entri jurnal untuk
memperbarui buku besar terkait transaksi tidak rutin seperti penerbitan dan
penarikan utang, pembelian, dan penjualan sekuritas investasi, atau
akuisisi saham treasury.
Entri Jurnal per transaksi yang digunakan untuk memperbarui buku besar
disimpan dalam file voucher jurnal. File voucher journal berisi informasi yang
akan ditemukan dalam jurnal umum dalam sebuah sistem akuntansi manual.
Dua ancaman terkait dalam tahap ini adalah entri jurnal yang tidak akurat
dan tidak diotorisasi untuk memperbarui buku besar yang mengakibatkan
pengambilan keputusan yang buruk berdasarkan informasi yang keliru dalam
laporan kinerja keuangan.
4
6. Pengecekan tanda saldo akun buku besar untuk memverifikasi bahwa
saldo berada pada sisi yang tepat (debit atau kredit) setelah pembaruan
telah selesai dilakukan.
7. Menghitung total yang terjadi untuk memverifikasi kekuatan pemrosesan
sejumlah voucher jurnal.
Pada akhir periode fiskal penting pula untuk memverifikasi bahwa akun
“suspense” atau akun “kliring” sementara memiliki saldo nol. Akun tersebut
memberikan sebuah sarana untuk memastikan bahwa buku besar selalu seimbang.
Jejak Audit
Jejak audit (audit trail) adalah jalur yang dapat ditelusuri yang
menunjukkan arus sebuah transaksi yang mengalir melalui sistem informasi untuk
memengaruhi saldo akun buku besar.
5
Sebuah jejak audit yang didesain dengan tepat menyediakan kemampuan untuk
menjalankan tugas-tugas berikut:
File voucher jurnal adalah sebuah bagian dari jejak audit, menyediakan
informasi mengenai berbagai sumber seluruh entri yang dibuat untuk
memperbarui buku besar. Kegunaan dari jejak audit bergantung pada
integritasnya. Oleh karena itu, penting untuk membuat backup dari seluruh
komponen jejak audit secara periodik dan mengendalikan akses terhadap backup
tersebut guna memastikan bahwa backup itu tidakdapat diubah. Akses ini
biasanya dibatasu untuk para manajer. Selain itu sistem ERP menyediakan alat-
alat melekat untuk memastikan integritas dari jejak audit.
Aktivitas kedua dalam sistem buku besar adalah posting berbagai jurnal
penyesuaian.
PROSES
Jurnal penyesuaian asli berasal dari kantor kontrolir, setelah neraca saldo
awal disiapkan. Jurnal penyesuaian dibagi dalam lima kategori dasar sebagai
berikut.
1. Akrual adalah entri yang dibuat pada akhir periode akuntansi yang
mengambarkan transaksi-transaksi yang telah terjadi, tetapi kasnya belum
diterima atau dikeluarkan.
2. Penangguhan adalah entri yang dibuat pada akhir periode akuntansi yang
mengambarkan penerimaan kas sebelum pekerjaan terkait transaksi
dilaksanakan.
3. Estimasi adalah entri yang menunjukkan sebagian biaya yang diharapkan
terjadi selama sejumlah periode akuntansi.
6
4. Revaluasi adalah entri yang dibuat untuk menggambarkan selisih antara nilai
aktual dan nilai tercatat dari suatu aset atau perubahan dalam prinsip
akuntansi.
5. Koreksi adalah entri yang dibuat untuk membalik pengaruh dari kesalahan
yang ditemukan dalam buku besar.
Entri jurnal penyesuaian yang tidak diotorisasi dan tidak akurat adalah
ancaman yang perlu diatasi karena dapat menghasilkan laporan keuangan yang
keliru dan mengarah pada keputusan yang buruk.
Aktivitas ketiga dalam sistem buku besar dan sistem pelaporan adalah
menyiapkan laporan keuangan
PROSES
Sebagian besar perusahaan melakukan “tutup buku” untuk membuat
laporan keuangan, baik secara bulanan maupun tahunan. Entri jurnal penutup
membuat nol seluruh akun pendapatan dan biaya dalam neraca saldo disesuaikan
dan memindahkan pendapatan (atau rugi) bersih pada laba ditahan. Terdapat dua
perkembangan regulasi dan teknologi baru yang penting yang cenderung
memengaruhi proses persiapan laporan keuangan secara signifikan: perubahan
selanjutnya yang diajukan dari U.S. GAAP ke IFRS dan mewajibkan untuk
menggunakan XBRL ketika mengirimkan laporan ke SEC.
7
IFRS berbeda dari GAAP dalam beberapa cara yang memengaruhi desain
sistem buku besar dan pelaporan sebuah perusahaan. Satu perbedaan besar terkait
akuntansi untuk aktiva tetap.
8
Figur 16-6 menyediakan sebuah tayangan tingkat tinggi mengenai
langkah-langkah dasar dalam menyiapkan dan enyajikan laporan XBRL. File
XBRL tersebut yang mengandung data yang ditandai dan diantarkan kepara
pengguna disebut dokumen contoh (instance document).
Tanpa XBRL
Menyiapkan Membuat
Akunta
Data
nsi
Laporan Laporan
Berbagai
Pengguna
Menyusun
Akunta
9
Dengan XBRL
Membuat
Akunta
Data
nsi
Menandai Laporan
Data dalam
XBRL
Laporan
Bisnis
XBRL
Berbagai
Pengguna
Spreadsheet
Perangkat Lunak Menganalisis Data
Analisis
Berikut ini adalah beberapa atribut dasar yang digunakan untuk menjelaskan
setiap elemen.
10
Jenis saldo normal elemen (debit atau kredit.)
Jenis periode elemen (satu waktu tertentu, disebut instan, atau satu periode
waktu tertentu, disebut durasi.)
Linkbases Reference
Linkbases Calculation
Linkbases Definition
Linkbases Presentation
Linkbases Label
Taksonomi
+ Skema
Pelaporan Elektronik dengan XBRL
+ Linkbases
Data
Dokumen
Contoh
Menampilkan
Laporan
XBRL
Style Sheet
11
PERAN AKUNTAN
Peran akuntan dapat, dan harusnya, memainkan peran besar dalam semua
tahap pembuatan laporan XBRL, dimulai dari pemilihan taksonomi yang sesuai.
Untuk memastikan keterbandingan dilaporan XBRL, yang dihasilkan oleh
organisasi yang berbeda, taksonomi standar telah dikembangkan bagi banyak
negara dan industri yang berbeda.
Salah satu ancaman yang ada adalah pembuatan laporan keuangan yang
tidak akurat. Baik IFRS maupun XBRL memerlukan berbagai pertimbangan
mengenai bagaimana mengklasifikasikan informasi, ada risiko bahwa laporan
keuangan mungkin tidak menunjukkan hasil operasi dengan akurat.
PROSES
12
cara menggunakan kemampuan pelaporan fleksibel dan grafik atas system ERP,
sehingga mereka dapat menambahkan nilai dengan menyarankan cara-cara
alternatif untuk mengatur dan menganalisis data mengenai proses bisnis
Penting pula untuk mendesain anggaran agar isinya sesuai dengan jenis
unit yang sedang dievaluasi. Sebuah anggaran fleksibel (flexible budget) yaitu
jumlah yang dianggarkan bervariasi dalam hubungan terhadap beberapa ukuran
aktivitas organisasi.
2. BALANCED SCORECARD adalah sebuah laporan yang menyediakan
perspektif multidimensi atas kinerja organisasi. Balance scorecard berisi
ukuran-ukuran yang menunjukkan empat perspektif organisasi : keuangan,
13
pelanggan, operasi internal serta inovasi dan pembelajaran. Bagian
keuangan berisi indikator yang ketinggalan atas kinerja diwaktu yang lalu,
sementara ketiga bagian lainnya menyediakan indikator yang mengarah
pada kinerja diwaktu yang akan datang. Untuk tiap dimensi balance
scorecard tersebut menunjukkan tujuan dan ukuran spesifik organisasi
yang merefleksikan kinerja dalam mencapai tujuan tersebut.
14
ukuran yang paling layak guna melacak pencapaian tujuan- tujuan tersebut. Selain
itu, mereka dapat menyediakan input terkait kemungkinan pengumpulan data
yang akan diperlukan untuk mengimplementasikan berbagai ukuran yang
diajukan.
Meskipun ada berbagai jenis grafik, diagram batang adalah jenis yang paling
umum digunakan untuk menampilkan trend data keuangan.
2,87
2,65
2,24
1,87
1,25
2010
2010 2011 2012 2013 2014
15
1. Gunakan judul yang meringkas pesan dasar.
2. Sertakan nilai data dengan elemen masing-masing unuk memfasilitasi
perhitungan dan analisis mental.
3. Gunakan batang 2-D, bukan 3-D, karena batang 2-D mempermudah untuk
menilai besarnya perubahan dan trend dengan akurat.
Meskipun demikian, grafik tidak hanya harus mudah dibaca, tetapi juga
harus mengarahkan pada interpretasi data yang mendasari dengan akurat. Dua
prinsip berikut merupakan prinsip yang esensial dalam proses mendesain digram
batang data keuangan dengan sesuai, sehingga diagram tersebut dapat
diinterpretasikan dengan akurat.
1. Mulai sumbu vertikal pada angka nol. Jika sumbu vertikal dimulai pada
angka nol, maka besar perubahan yang digambarkan dalam data tersebut dapat
dipastikan telah merefleksikan perubahan data yang sesungguhnya dengan akurat.
2,87
2,65
2,24
1,87
1,25
2010
2010 2011 2012 2013 2014
16
Biaya
345
332
315 278
250
2010
2014 2013 2012 2011 2010
17