Anda di halaman 1dari 18

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 2

BAB 16

SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN

DIRESUME OLEH

DWI MAYRANI (1662201023)


LISA VIVIANTI (1662201025)
PUTRI AISYAH (1662201012)
5C AKUNTANSI

DOSEN PENGAJAR : RENI FARWITAWATI, S.E., M.AK.

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS LANCANG KUNING

TAHUN 2018
BAB 16
SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN
PROSES
Database terpusat harus diatur menggunakan cara yang memungkinkan
tercapainya berbagai kebutuhan informasi, baik pengguna eksternal maupun
internal. Manajer, para investor, kreditur, dan berbagai badan pemerintah
membutuhkan informasi yang detail, laporan keuangan periodik, persyaratan
informasi yang spesifik serta tepat waktu, untuk membantu mereka dalam menilai
kinerja organisasi.Untuk memenuhinya, sistem buku besar dan pelaporan tidak
hanya menghasilkan laporan periodik, tetapi juga mendukung pertanyaan secara
online.

ANCAMAN DAN PENGENDALIAN


Bagan desain khas sistem buku besar dan pelaporan online.

1
Menunjukkan bahwa seluruh aktivitas siklus buku besar dan pelaporan
bergantung pada database terintegrasi.

Ancaman umum pertama adalah data buku besar yang tidak tepat atau
tidak valid, sehingga dapat menyebabkan para manajer, kreditur, investor, dan
badan pemerintah membuat keputusan yang keliru.Cara menanggulanginya
menggunakan berbagai pengendalian integritas pemrosesan untuk meminmalkan
risiko kesalahan input data ketika bendahara dan kontrolir membuat entri jurnal
langsung.

Ancaman umum kedua dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah
pengungkapan informasi keuangan yang tidak diotorisasi. Prosedur pengendalian
terbaik untuk mengurangi risikonya adalah dengan menerapkan autentikasi
multifaktor dan pengendalian keamanan fisik guna mempersempit akses tersebut
untuk melakukan pekerjaannya.

Ancaman umum ketiga dalam siklus buku besar umum dan pelaporan
berkaitan dengan hilangnya atau penghancuran data induk. Cara menanggulangi
risiko atau ancaman ini adalah menggunakan backup dan prosedur pemulihan
bencana.

Memperbarui Buku Besar


Ancaman dan Pengendalian dalam sistem buku besar dan pelaporan
Aktivitas Ancaman Pengendalian
Masalah- 1. Data buku besar 1.1. Pengendalian integritas
masalah umum yang tidak valid pengolahan data
di seluruh siklus 1.2.Pembetasan akses ke buku
buku besar dan 2. Pengungkapan besar
pelaporan laporan keuangan 1.3.Tinjauan terhadap seluruh
yang tidak perubahan pada data buku
diotorisasi besar
3. Hilangnya atau 2.1.Pengendalian akses
perusakan data 2.2.Enkripsi
3.1.Backup dan prosedur
pemulihan bencana

2
Memperbarui 4. Pembaruan yang 4.1.Pengendalian integritas
buku besar tidak akurat atas pemrosesan entri data
buku besar 4.2.Rekonsiliasi dan laporan
5. Entri jurnal yang pengendalian
tidak diotorisasi 4.3.Pembuatan dan tinjauan
jejak audit
5.1.Pengendalian akses
5.2.Rekonsiliasi dan laporan
pengendalian
5.3.Tinjauan dan pembuatan
jejak audit
Memasukkan 6. Jurnal 6.1.Pengendalian integritas
Jurnal penyesuaian yang pemrosesan entri data
Penyesuaian tidak akurat 6.2.Pengendalian perlindungan
7. Jurnal kesalahan spreadsheet
penyesuaian yang 6.3.Jurnal penyesuaian standar
tidak diotorisasi 6.4.Rekonsiliasi dan laporan
pengendalian
6.5.Tinjauan dan pembuatan
jejak audit
7.1.Pengendalian akses
7.2.Rekonsiliasi dan laporan
pengendalian
7.3.Tinjauan dan pembuatan
jejak audit
Menyiapkan 8. Laporan 8.1.Pengendalian integritas
laporan keuangan yang pemrosesan
keuangan tidak tepat 8.2.Penggunaan serangkaian
9. Laporan perangkat lunak
keuangan yang 8.3.Pelatihan dan pengalaman
curang dalam menerapkan IFRS dan
XBRL
8.4.Audit
9.1.Audit

Membuat 10. Laporan dan 10.1.Akuntansi


laporan grafik yang pertanggungjawaban
manajerial dudesain dengan 10.2.Balanced scorecard
buruk 10.3.Pelatihan desain grafis
yang layak

PROSES
Aktivitas memperbarui buku besar terdiri dari posting entri jurnal yang berasal
dari dua sumber berikut ini.
1. Subsistem akuntansi.

3
Berbagai subsistem akuntansi biasanya memperbarui buku besar dengan
cara meringkas entri jurnal yang menunjukkan hasil dari seluruh transaksi
yang terjadi selama periode waktu tertentu.
2. Bendahara.
Kantor bendahara menyediakan informasi bagi entri jurnal untuk
memperbarui buku besar terkait transaksi tidak rutin seperti penerbitan dan
penarikan utang, pembelian, dan penjualan sekuritas investasi, atau
akuisisi saham treasury.

Entri Jurnal per transaksi yang digunakan untuk memperbarui buku besar
disimpan dalam file voucher jurnal. File voucher journal berisi informasi yang
akan ditemukan dalam jurnal umum dalam sebuah sistem akuntansi manual.

ANCAMAN DAN PENGENDALIAN

Dua ancaman terkait dalam tahap ini adalah entri jurnal yang tidak akurat
dan tidak diotorisasi untuk memperbarui buku besar yang mengakibatkan
pengambilan keputusan yang buruk berdasarkan informasi yang keliru dalam
laporan kinerja keuangan.

Jenis-jenis edit input dan pengendalian pemrosesan berikut diperlukan


untuk memastikan bahwa entri tersebut akurat dan lengkap :

1. Pengecekan validasi untuk memastikan bahwa akun-akun buku besar ada


untuk setiap nomor akun yang dijadikan referensi dalam entri jurnal
2. Pengecekan field (format) untuk memastikan bahwa jumlah field dalam
entri jurnal hanya berisi data numerik.
3. Pengecekan saldo nol untuk memverifikasi bahwa dalam sebuah entri
jurnal, total debit sama dengan total kredit.
4. Pengecekan kelengkapan untuk memastikan bahwa seluruh data yang
terkait telah dimasukkan, terutama sumber entri jurnal.
5. Verifikasi closed-loop untuk mencocokkan nomor akun dengan deskripsi
akun, untuk memastikan bahwa akun buku besar yang benar sedang
diakses.

4
6. Pengecekan tanda saldo akun buku besar untuk memverifikasi bahwa
saldo berada pada sisi yang tepat (debit atau kredit) setelah pembaruan
telah selesai dilakukan.
7. Menghitung total yang terjadi untuk memverifikasi kekuatan pemrosesan
sejumlah voucher jurnal.

Pengendalian akses yang kuat, meliputi autentikasi multifaktor dan


pengujian kompatibilitas berdasarkan matriks pengendalian akses, mengurangi
risiko atas entri jurnal yang tidak diotorisasi. Selain untuk prngendalian preventif,
dua jenis pengendalian detektif yang harus digunakan untuk mengidentifikasi
entri jurnal yang tidak akurat dan tidak diotorisasi: rekonsiliasi dan laporan
pengendalian, dan pemeliharaan sebuah jejak audir yang memadai.

Rekonsiliasi dan Laporan Pengendalian

Rekonsiliasi dan laporan pengendalian dapat mendeteksi apakah suatu


kesalahan dibuat selama proses memperbarui buku besar. Salah satu bentuk
rekonsiliasi adalah mempersiapkan neraca saldo.

Rekonsiliasi lain yang penting adalah memposting saldo akun


pengendalian buku besar terhadap total saldo dalam buku besar pembantu yang
terkait.

Pada akhir periode fiskal penting pula untuk memverifikasi bahwa akun
“suspense” atau akun “kliring” sementara memiliki saldo nol. Akun tersebut
memberikan sebuah sarana untuk memastikan bahwa buku besar selalu seimbang.

Mencantumkan voucher jurnal berdasarkan nomor akun umum agar


mempermudah proses identifikasi penyebab kesalahan yang mempengaruhi suatu
akun buku besar tertentu.

Jejak Audit

Jejak audit (audit trail) adalah jalur yang dapat ditelusuri yang
menunjukkan arus sebuah transaksi yang mengalir melalui sistem informasi untuk
memengaruhi saldo akun buku besar.

5
Sebuah jejak audit yang didesain dengan tepat menyediakan kemampuan untuk
menjalankan tugas-tugas berikut:

1. Melacak berbagai transaksi dari dokumen sumber aslinya sampai entri


jurnal yang diperbarui ke buku besar dan sampai pada berbagai laporan
atau dokumen lain yang menggunakan data tersebut.
2. Menelusuri ke belakang berbagai hal yang muncul dalam sebuah laporan
menggunakan buku besar ke dokumen sumber aslinya.

File voucher jurnal adalah sebuah bagian dari jejak audit, menyediakan
informasi mengenai berbagai sumber seluruh entri yang dibuat untuk
memperbarui buku besar. Kegunaan dari jejak audit bergantung pada
integritasnya. Oleh karena itu, penting untuk membuat backup dari seluruh
komponen jejak audit secara periodik dan mengendalikan akses terhadap backup
tersebut guna memastikan bahwa backup itu tidakdapat diubah. Akses ini
biasanya dibatasu untuk para manajer. Selain itu sistem ERP menyediakan alat-
alat melekat untuk memastikan integritas dari jejak audit.

Posting Jurnal Penyesuaian

Aktivitas kedua dalam sistem buku besar adalah posting berbagai jurnal
penyesuaian.

PROSES

Jurnal penyesuaian asli berasal dari kantor kontrolir, setelah neraca saldo
awal disiapkan. Jurnal penyesuaian dibagi dalam lima kategori dasar sebagai
berikut.

1. Akrual adalah entri yang dibuat pada akhir periode akuntansi yang
mengambarkan transaksi-transaksi yang telah terjadi, tetapi kasnya belum
diterima atau dikeluarkan.
2. Penangguhan adalah entri yang dibuat pada akhir periode akuntansi yang
mengambarkan penerimaan kas sebelum pekerjaan terkait transaksi
dilaksanakan.
3. Estimasi adalah entri yang menunjukkan sebagian biaya yang diharapkan
terjadi selama sejumlah periode akuntansi.

6
4. Revaluasi adalah entri yang dibuat untuk menggambarkan selisih antara nilai
aktual dan nilai tercatat dari suatu aset atau perubahan dalam prinsip
akuntansi.
5. Koreksi adalah entri yang dibuat untuk membalik pengaruh dari kesalahan
yang ditemukan dalam buku besar.

ANCAMAN DAN PENGENDALIAN

Entri jurnal penyesuaian yang tidak diotorisasi dan tidak akurat adalah
ancaman yang perlu diatasi karena dapat menghasilkan laporan keuangan yang
keliru dan mengarah pada keputusan yang buruk.

Pengendalian tambahan disediakan dengan membuat sebuah file jurnal


penyesuaian standar untuk jurnal penyesuaian yang berulang yang dibuat pada
setiap periode, seperti beban depresiasi.

Menyiapkan Laporan Keuangan

Aktivitas ketiga dalam sistem buku besar dan sistem pelaporan adalah
menyiapkan laporan keuangan

PROSES
Sebagian besar perusahaan melakukan “tutup buku” untuk membuat
laporan keuangan, baik secara bulanan maupun tahunan. Entri jurnal penutup
membuat nol seluruh akun pendapatan dan biaya dalam neraca saldo disesuaikan
dan memindahkan pendapatan (atau rugi) bersih pada laba ditahan. Terdapat dua
perkembangan regulasi dan teknologi baru yang penting yang cenderung
memengaruhi proses persiapan laporan keuangan secara signifikan: perubahan
selanjutnya yang diajukan dari U.S. GAAP ke IFRS dan mewajibkan untuk
menggunakan XBRL ketika mengirimkan laporan ke SEC.

TRANSISI DARI GAAP KE IFRS


Meskipun data yang efektif terus digalakkan, SEC mempertahankan
bahwa ia berkomitmen untuk mewajibkan perusahaan-perusahaan Amerika
beralih dari GAAP ke IFRS sebagai dasar AS untuk menyiapkan laporan
keuangan.

7
IFRS berbeda dari GAAP dalam beberapa cara yang memengaruhi desain
sistem buku besar dan pelaporan sebuah perusahaan. Satu perbedaan besar terkait
akuntansi untuk aktiva tetap.

Untuk perusahaan-perusahaan besar yang mungkin memiliki puluhan ribu


aktiva tetap, pengaturan dalam bentuk komponen akan menjadi usaha penting
yang berisiko terjadinya kesalahan klasifikasi dan pencatatan saat mereka
mengubah struktur buku besar perusahaan.

Perbedaan lainnya mencakup perhitungan untuk biaya penelitian dan


pengembangan (litbang). Dibandingkan GAAP, IFRS memungkinkan kapitalisasi
biaya pengembangan pada tahap awal proses. Perbedaan ketiga adalah IFRS tidak
mengizinkan penggunaan metode last-in-first-out (LIFO) untuk perhitungan
persediaan.

XBRL: MEREVOLUSI PROSES PELAPORAN XBRL


XBRL adalah singkatan dari eXtensible Business Reporting Languag,
yaitu suatu bahasa pemograman yang didesain secara khusus untuk memfasilitasi
komunikasi informasi bisnis. SEC mewajibkan perusahaan publik Amerika
Serikat untuk menggunakan XBRL ketika mengirimkan pengajuan mereka.

Bagian bawah di Figur 16-4 menunjukkan XBRL yang meningkatkan


proses pelaporan. Mereka yang menyiapkan membuat kode dengan
mengirimkannya secara elektronik dalam berbagai format kepara pengguna, yang
dapat secara langsung menganalisisnya. Jadi, XBRL menghemat waktu dan
mengurangi kesempatan bagi kesalahan entri data.

Tanpa XBRL, dokumen elektronik, terlepas dari formatnya (teks, HTML,


PDF, dsb.) secara esensial hanya versi digital dari laporan kertas. Manusia dapat
membaca data tersebut, tetapi komputer tidak dapat secara otomatis
memprosesnya sampai penerima secara manual memasukkannya ke dalam format
yang sesuai.

PROSES XBRL DAN TERMINOLOGI

8
Figur 16-6 menyediakan sebuah tayangan tingkat tinggi mengenai
langkah-langkah dasar dalam menyiapkan dan enyajikan laporan XBRL. File
XBRL tersebut yang mengandung data yang ditandai dan diantarkan kepara
pengguna disebut dokumen contoh (instance document).

Setiap komponen data tertentu dalam sebuah dokumen XBRL disebut


sebagai elemen (element). Nilai tertentu suatu elemen ditampilkan dalam sebuah
dokumen contoh bersama diantara tanda-tanda.

Tanpa XBRL

Menyiapkan Membuat
Akunta
Data
nsi

Laporan Laporan

File Laporan Spreadsheet HTML


Teks PDF

Berbagai
Pengguna

Menyusun
Akunta

Memasukkan Data dan Menyimpan


Data
nsi

dari Laporan Data

XBRL yang mengubah Proses Pelaporan

9
Dengan XBRL
Membuat

Akunta
Data
nsi
Menandai Laporan
Data dalam
XBRL

Laporan
Bisnis
XBRL

Berbagai
Pengguna

Spreadsheet
Perangkat Lunak Menganalisis Data
Analisis

Kurung sudut digunakan untuk mengidentifikasi tanda. Dua tanda


digunakan untuk tiap elemen. Tanda pertama menyajikan nama elemen di dalam
sepasang kurung sudut; tanda kedua juga menggunakan sepasang kurung sudut,
tetapi mendahului nama elemen dengan sebuah garis miring. Informasi tambahan
diperlukan untuk menginterpretasikan nilai tersebut secara benar, seperti unit
moneter yang digunakan untuk mengukur penjualan bersih dan periode waktu saat
penjualan tersebut terjadi.

Dokumen contoh dibuat dengan menerapkan sebuah taksonomi terhadap


serangkaian data. Sebuah taksonomi adalah serangkaian file yang menjelaskan
berbagai elemen dan hubungan diantaranya.

Berikut ini adalah beberapa atribut dasar yang digunakan untuk menjelaskan
setiap elemen.

 Perangkat lunak menggunakan identifikasi nama yang unik.


 Sebuah deskripsi yang dapat digunakan untuk menginterpretasikan elemen
dengan benar.
 Jenis data elemen (unit moneter, teks, tanggal, dsb.)

10
 Jenis saldo normal elemen (debit atau kredit.)
 Jenis periode elemen (satu waktu tertentu, disebut instan, atau satu periode
waktu tertentu, disebut durasi.)

Informasi atribut disertakan dalam tanda. Dengan demikian, untuk melanjutkan


contoh yang ada, skema akan berisi suatu defenisi dari elemen Penjualan Bersih
berikut :

<element name= “Penjualan Bersih” description=”Penjualan bersih atas retur


dan potongan” type=monetaryItemType balance= “Kredit” periode Type=
“durasi” </elemen>

Taksonomi tersebut juga menyertakan serangkaian file yang disebut


linkbasess, yang menjelaskan hubungan antar-elemen dalam sebuah dokumen
contoh tertentu. Linkbases penting menyertakan hal-hal sebagai berikut :

 Linkbases Reference
 Linkbases Calculation
 Linkbases Definition
 Linkbases Presentation
 Linkbases Label

Taksonomi
+ Skema
Pelaporan Elektronik dengan XBRL
+ Linkbases

Data

Dokumen
Contoh

Menampilkan
Laporan
XBRL

Style Sheet

11
PERAN AKUNTAN

Peran akuntan dapat, dan harusnya, memainkan peran besar dalam semua
tahap pembuatan laporan XBRL, dimulai dari pemilihan taksonomi yang sesuai.
Untuk memastikan keterbandingan dilaporan XBRL, yang dihasilkan oleh
organisasi yang berbeda, taksonomi standar telah dikembangkan bagi banyak
negara dan industri yang berbeda.

ANCAMAN DAN PENGENDALIAN

Salah satu ancaman yang ada adalah pembuatan laporan keuangan yang
tidak akurat. Baik IFRS maupun XBRL memerlukan berbagai pertimbangan
mengenai bagaimana mengklasifikasikan informasi, ada risiko bahwa laporan
keuangan mungkin tidak menunjukkan hasil operasi dengan akurat.

Pelaporan keuangan yang curang adalah masalah potensial lainnya.


Kecurangan atas laporan keuangan sering melibatkan entri jurnal oleh manajemen
level atas yang menyebabkan laporan keuangan organisasi tersebut menjadi lebih
saji atau kurang saji pada nilai kewajiban.

MENGHASILKAN LAPORAN MANAJERIAL

Aktivitas akhir dalam sistem buku besar dan pelapran adalah


menghasilkan berbagai laporan menajerial, termasuk anggaran.

PROSES

Sistem ERP dapat membuat sejumlah anggaran untuk membantu para


manajer merencanakan dan mengevaluasi kinerja. Sebuah anggaran aktivitas
operasi menggambarkan pendapatan dan pengeluaran yang direncanakan oleh tiap
unit-unit organisasi. Anggaran arus kas membandingkan arus masuk kas dari
operasi dengan pengeluaran yang direncanakan dan digunakan untuk menentukan
kebutuhan peminjaman.

Sebagai tambahan pada anggaran, kemampuan pemprosesan pertanyaan


sistem ERP memungkinkan para manajer untuk membuat sejumlah laporan
kinerja yang hamper tak terbatas dengan mudah. Para akuntan harus memahami

12
cara menggunakan kemampuan pelaporan fleksibel dan grafik atas system ERP,
sehingga mereka dapat menambahkan nilai dengan menyarankan cara-cara
alternatif untuk mengatur dan menganalisis data mengenai proses bisnis

ANCAMAN DAN PENGENDALIAN

Laporan dan grafik yang didesain dengan buruk dapat menyebabkan


manajemen membuat keputusan yang bias atau keliru. Ada 3 (tiga) pengendalian
yang penting untuk menanggulangi ancaman tersebut, yaitu : 1. Penggunaan
akuntansi pertanggungjawaban dan anggaran fleksibel untuk mendesaian laporan
kinerja; 2. Balanced scorecard; 3. Memahami prinsip-prinsip desain grafik yang
layak.

1. AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DAN PENGANGGARAN


FLEKSIBEL untuk mengevaluasi kinerja dengan layak, laporan harus
menekankan hasil yang dapat dikendalikan secara langsung oleh orang
atau unit yang dievaluasi. Akuntansi Pertanggungjawaban
(responsibility accounting) melakukan ini dengan menghasilkan
serangkaian laporan berkorelasi yang membagi kinerja keseluruhan
organisasi berdasarkan subunit spesifik yang sebagian besar dapat
mengendalikan aktifitas-aktifitas tersebut secara langsung. Perhatikan
setiap laporan yang menunjukkan biaya dan varians sesungguhnya dari
anggaran bulan ini dan sampai saat ini, tetapi hanya untuk hal-hal yang
dikendalikan oleh mnajer dari subunit tersebut. Perhatikan juga sifat
hirakis dari laporan-laporan tersebut : Biaya total dari tiap subunit individu
ditampilkan sebagai sebuah komponen baris tunggal pada laporan
bertingkat lebih tinggi.

Penting pula untuk mendesain anggaran agar isinya sesuai dengan jenis
unit yang sedang dievaluasi. Sebuah anggaran fleksibel (flexible budget) yaitu
jumlah yang dianggarkan bervariasi dalam hubungan terhadap beberapa ukuran
aktivitas organisasi.
2. BALANCED SCORECARD adalah sebuah laporan yang menyediakan
perspektif multidimensi atas kinerja organisasi. Balance scorecard berisi
ukuran-ukuran yang menunjukkan empat perspektif organisasi : keuangan,

13
pelanggan, operasi internal serta inovasi dan pembelajaran. Bagian
keuangan berisi indikator yang ketinggalan atas kinerja diwaktu yang lalu,
sementara ketiga bagian lainnya menyediakan indikator yang mengarah
pada kinerja diwaktu yang akan datang. Untuk tiap dimensi balance
scorecard tersebut menunjukkan tujuan dan ukuran spesifik organisasi
yang merefleksikan kinerja dalam mencapai tujuan tersebut.

Manajemen puncak AOE, seperti pada sebagian besar perusahaan setuju


dengan tiga tujuan keuangan penting, yaitu peningkatan arus pendapaan melalui
penjualan produk baru, peningkatan profitabilitas yang direfleksikan dalam
tingkat pengembalian ekuitas dan menjaga arus kas cukup untuk memenuhi
kewajiban. Seperti yang ditunjukkan table, ukuran dan target khusus disusun
untuk melacak pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Banyak organisasi membuat
kesalahan dari pengaturan target yang merefleksikan nilai tolak ukur industri.
Masalah pada pendekatan tersebut adalah bahwa aspirasi dan kinerja organisasi
dibatasi oleh kinerja kompetitor. Meskipun tolak ukur industri mungkin
menyediakan sebuah titik referensi penting, manajemen harus mengatur target
yang dibawa kedalam pertimbangan kekuatan dan kelemahan organisasi tersebut.

Perspektif pelanggan berdasarkan balance scoarcard AOE berisi dua


tujuan utama, yaitu peningkatan kepuasan pelanggan dan menjadi pemasok yang
dicari oleh para pelanggan penting. Oleh karena itu, pencapaian tujuan terkait
pelanggan harus dilakukan dengan proses internal perusahaan yang efisien dan
efektif. Akibatnya, bagian perspektif operasi internal dan balanced scoarcard
milik AOE berfokus pda aktifitas yang cenderung paling dapat mempengaruhi
persepsi pelanggan secara langsung, yaitu kualitas jasa, kecepatan pengiriman dan
efisiensi proses. Pada akhirnya, manajemen puncak AOE mengakui pentingnya
mengembangkan produk baru dan melatih tenaga kerjanya untuk terus-menerus
meningkatkan jasa dan hasil.

Para akuntan dan professional sistem harus berpartipasi dalam


pengembangan sebuh balanced scorecard. Peran manajemen puncak, yaitu untuk
menspesifikasikan tujuan yang dikejar dalam tiap dimensi. Para akuntan dan
professional sistem informasi kemudian dapat membantu manajemen memilih

14
ukuran yang paling layak guna melacak pencapaian tujuan- tujuan tersebut. Selain
itu, mereka dapat menyediakan input terkait kemungkinan pengumpulan data
yang akan diperlukan untuk mengimplementasikan berbagai ukuran yang
diajukan.

Balanced scorecard juga dapat digunakan sebagai sarana untuk mengelola


risiko perusahaan secara lebih baik, yaitu dengan menggabungkan tujuan dan
ukuran berbasis resiko yang sesuai dalam berbagai dimensi. Salah satu cara untuk
mendorong adanya perhatian terhadap sasaran tersebut adalah dengan
mencantumkan peningkatan kesadaran keamanan secara eksplisit sebagai salah
satu tujuan dalam bagian inovasi dan pembelajaran pada kartu skor tersebut dan
kemudian mengukur pengetahuan pegawai mengenai praktik terbaik dalam hal
keamanan.

3. PRINSIP-PRINSIP DESAIN GRAFIK YANG TEPAT. Grafik yang


didesain dengan baik mempermudah proses indentifikasi serta pemahaman
trend dan hubungan. Sementara, grafik yang didesain dengan buruk dapat
menganggu pembuatan keputusan dengan perhatian yang menyesatkan,
menyembunyikan perubahan-perubahan penting dalam data atau
menyebabkan kesan awal yang keliru.

Meskipun ada berbagai jenis grafik, diagram batang adalah jenis yang paling
umum digunakan untuk menampilkan trend data keuangan.

Pertumbuhan kuat dalam EPS

2,87
2,65

2,24
1,87
1,25

2010
2010 2011 2012 2013 2014

15
1. Gunakan judul yang meringkas pesan dasar.
2. Sertakan nilai data dengan elemen masing-masing unuk memfasilitasi
perhitungan dan analisis mental.
3. Gunakan batang 2-D, bukan 3-D, karena batang 2-D mempermudah untuk
menilai besarnya perubahan dan trend dengan akurat.

Meskipun demikian, grafik tidak hanya harus mudah dibaca, tetapi juga
harus mengarahkan pada interpretasi data yang mendasari dengan akurat. Dua
prinsip berikut merupakan prinsip yang esensial dalam proses mendesain digram
batang data keuangan dengan sesuai, sehingga diagram tersebut dapat
diinterpretasikan dengan akurat.

1. Mulai sumbu vertikal pada angka nol. Jika sumbu vertikal dimulai pada
angka nol, maka besar perubahan yang digambarkan dalam data tersebut dapat
dipastikan telah merefleksikan perubahan data yang sesungguhnya dengan akurat.

Pertumbuhan EPS Berlanjut

2,87
2,65

2,24
1,87

1,25

2010
2010 2011 2012 2013 2014

2. Grafik yang menggambarkan data time-series, atau sumbu x dari kiri


ke kanan secara berurutan. Selain iu, penampil mungkin membentuk sebuah
kesan awal yang keliru atas sifat perubahan dalam data. Sebagai contoh, kesan
visual awal yang diciptakan adalah trend yang menurun.

16
Biaya
345
332
315 278
250

2010
2014 2013 2012 2011 2010

Penting bagi para akuntan dan professional sistem informasi untuk


memahami prinsip-prinsip membuat desain grafik yang tepat sehingga
dapat menghindari ketidaksengajaan pembuatan grafik yang menyesatkan,
mengidentifikasikan serta mengoreksi.

17

Anda mungkin juga menyukai