2014 TLL Mzi 3 7 PDF
2014 TLL Mzi 3 7 PDF
Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) = Average Daily Traffic Data LHR atau LHRT digunakan untuk:
(ADT)
1. Menentukan prioritas pengembangan jalan raya
Dihitung dengan cara menjumlahkan volume lalu lintas dalam suatu
periode tertentu, yang lebih dari 1 hari dan kurang dari 1 tahun 2. Mengukur dan mengevaluasi demand pada suatu ruas jalan
(misalnya: dalam satu bulan) dibagi dengan jumlah hari di dalam untuk mengetahui tingkat pelayanan jalan
periode tersebut.
Selain LHR dan LHRT juga terdapat:
Lalu Lintas Harian Rata-Rata Tahunan (LHRT) = Average 1. Lalu Lintas “Hari Kerja” Rata-Rata Tahunan (LHRKT) = Average
Annual Daily Traffic (AADT) Annual Weekday Traffic (AAWT)
Dihitung dengan cara menjumlahkan volume lalu lintas dalam 1 2. Lalu Lintas “Hari Kerja” Rata-Rata (LHRK) = Average Weekday
tahun kemudian dibagi dengan jumlah hari dalam satu tahun Traffic (AWT)
5 6
1 2 3 4 5 6 7
Jumlah Volume lalulintas dianalisis untuk mendapatkan informasi tentang:
Jumlah hari Jumlah volume lalin
Jumlah volume LHRk LHR
Bulan
kerja dalam hari dalam
lalin dalam satu
hari kerja
(kend/hari) (kend/hari)
1. Pola arus lalulintas
satu bulan satu bulan dalam satu
bulan (kend/bln) 5/2 4/3
(hari) (hari) bulan 2. PHF, SF dan DF
(kend/bln)
Jan 22 31 425.000 208.000 9.455 13.710 3. LHR dan LHRT
Feb 20 28 410.000 220.000 11.000 14.643
Mar 22 31 385.000 185.000 8.409 12.419 4. Volume jam perencanaan (VJP)
Apr 22 30 400.000 200.000 9.091 13.333
Mei 21 31 450.000 215.000 10.238 14.516 6. Diagram volume lalu lintas
Jun 22 30 500.000 230.000 10.455 16.667
Jul 23 31 580.000 260.000 11.304 18.710 7. Matriks asal dan tujuan lalu lintas
Agust 21 31 570.000 260.000 12.381 18.387
Sep 22 30 490.000 205.000 9.318 16.333
Okt 22 31 420.000 190.000 8.636 13.548
Nop 21 30 415.000 200.000 9.524 13.833
Des 22 31 400.000 210.000 9.545 12.903
Year 260 365 5.445.000 2.583.000 - -
LHRkT = 2.583.000/260 = 9.935 kend/hari
LHRT = 5.445.000/365 = 14.918 kend/hari
(Sumber: McShane, W.R., 1990)
Pola arus lalu lintas menunjukkan fluktuasi volume lalu lintas pada
1900
suatu rentang waktu tertentu.
Volume Kend/jam
1700
1500
1300
1100
900
Volume lalu lintas di suatu jalan akan bervariasi yang akan 700
500
membentuk pola arus berlalulintas: 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Jam
kend/hari
15000
15000
10000
7500
5000
0
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 3 4 5 6 7
hari ke Bulan ke
DAILY FACTOR
9 10
Pola arus lalu lintas bermanfaat untuk: Daily factor (DF) adalah faktor konversi dari volume lalu lintas
1. Mengetahui waktu jam puncak dan jam tidak puncak beserta tertentu ke volume lalu lintas rata-rata dalam seminggu.
intervalnya
2. Efisiensi survei volume lalu lintas jika antar ruas jalan memiliki Untuk mendapatkan DF dilakukan analisis dari data yang
pola arus lalu lintas yang sama: jumlah surveyor, waktu survei,
dikumpulkan selama 7 x 24 jam dalam bulan yang sama.
dan dana survei
Faktor konversi dari volume lalu lintas pada periode tertentu pada
Hari Volume Lalu lintas 24 Jam (Xi) DF bulan tertentu ke volume lalu lintas rata-rata dalam setahun.
Bulan Volume Lalu lintas 24 jam (yi) SF Peak hour factor (PHF) adalah faktor konversi dari volume
Januari 21.500 20.908/21.500=0.972
lalulintas pada periode tertentu ke volume lalulintas pada jam
februari 20.000 20.908/20.000=1.045
Maret 22.000 20.908/22.000=0.950 puncak.
April 21.300 20.908/21.300=0.982
Mei 21.700 20.908/21.700=0.964 Volume lalulintas jam puncak adalah volume lalulintas yang terjadi
Juni 20.400 20.908/20.400=1.025
pada jam tersibuk. Jam tersibuk ini dapat terjadi pada beberapa
Juli 21.800 20.908/21.800=0.959
Agustus 20.900 20.908/20.900=1.000 waktu yang berlainan seperti: pagi, siang dan sore.
September 22.000 20.908/22.000=0.950
Oktober 20.500 20.980/20.500=1.020
November 19.800 20.908/19.800=1.056
Desember 19.000 20.908/19.000=1.100
Rata-rata (Y) 20.908
Contoh: Jawab
Arus lalu lintas dalam 1 hari selama 1 tahun pada Ruas Jalan A (Misal:
Karena pola arus lalu lintasnya sama, maka cukup survei arus lalu
Jln. Kaliurang) adalah sebagaimana yang ditunjukkan pada 2 tabel
lintas pada jam puncak yang sama.
sebelumnya. Nilai PHF pada Jalan A di pagi hari (6-8), siang (12-14),
dan malam hari (16-20) adalah 0,476.
Soal
Ruas Jalan B (Misal: Jalan Gejayan) memiliki pola arus yang sama
Misalnya survei dilakukan pada Bulan Mei Hari Rabu, dan didapatkan
dengan ruas jalan A. Untuk mendapatkan hasil arus lalu lintas dalam 1
arus lalu lintasnya sebesar 6300 kendaraan.
hari selama 1 tahun seperti pada Ruas Jalan A, apa yang akan anda
lakukan ? Dari hasil survei tersebut, berapa nilai ADT/LHR pada hari Rabu Bulan
Mei ?
Jawab Contoh Soal 7.
Faktor konversi dari PHF ke hari = 100/47.6 = 2,09 Hourly Expansion Factor (Hourly Factor)
Volume lalu lintas dalam 1 hari (Hari Rabu, Bulan Mei) = 2,09 x
6.300 = 13.200 kend/24 jam
18
Tentukan nilai LHRT nya, jika survei lalu lintas dilakukan di hari Selasa
pada bulan Mei, dengan hasil pengamatan arus lalu lintasnya adalah
sebagai berikut:
Seasonal Expansion Factor (Seasonal Factor)
Pukul 7:00–8:00 pagi = 400 kend
Pukul 8:00–9:00 pagi = 535 kend
Pukul 9:00–10:00 pagi = 650 kend
Pukul 10:00–11:00 pagi = 710 kend
Pukul 11:00–12 siang = 650 kend
19 20
VOLUME JAM PERANCANGAN
21 22
23
24 KARAKTERISTIK KECEPATAN
Jam-jaman
Volume Lalu lintas Jam
VJP
27 28
Kend. 2 = 25 m/d,
Space Mean Speed (SMS) Kend. 3 = 5 m/d
Kecepatan rerata yang didasarkan waktu perjalanan kendaraan Hitunglah nilai TMS dan SMS nya !
yang melintasi suatu ruas jalan
HASIL SURVEI KECEPATAN SETEMPAT
29 30
TUGAS 1
32
HUBUNGAN ANTARA VOLUME – KECEPATAN – Volume lalu lintas adalah banyaknya kendaraaan yang melewati
33 suatu titik atau garis tertentu.
KEPADATAN
1 2
t = t1
1 2
t = t2
35 36
Kepadatan atau kerapatan adalah jumlah kendaraan per satuan Rumus yang digunakan
panjang jalan (kendaraan/km)
K=Q/U
Kepadatan dapat diamati dari:
1. Foto udara Dengan:
2. Hubungan antara volume lalu lintas – kecepatan – kepadatan Q = arus lalulintas (kendaraan/jam)
U = kecepatan (km/jam)
K = kerapatan (kendaraan/km)
Terdapat 2 metode di dalam menentukan hubungan volume lalu HUBUNGAN ANTARA VOLUME – KECEPATAN –
38
lintas – kecepatan – kepadatan, yaitu: KEPADATAN METODE GREENSHIELDS
1. Metode Greenshield
2. Metode Greenberg
u = kecepatan
Contoh Soal 9
Contoh Soal 8
Jalan Kaliurang memiliki nilai ffs nya 45 mil/jam. Kendaraan akan
mengalami kemacetan pada headway 25 ft./kendaraan (1 feet =
0,3048 m). Arus lalu lintas 1950 kend./jam
a. Tentukan arus maksimal yang dapat dilalui di Ruas Jalan
Kaliurang
b. Kepadatan dan kecepatan, baik pada arus stabil (stable-flow)
dan arus (forced-flow)
Dengan menggunakan foto udara, didapatkan kondisi jalan dan
c. Gambarlah diagram arus – kecepatan – kepadatannya !
kendaraan di ruas jalan X pada saat periode T sebagaimana
ditunjukkan pada gambar di atas. Hitunglah kecepatan (sms dan d. Tentukan persamaan di setiap grafik pada point (c) !
tms), arus lalu lintas, dan kepadatannya !
k
u = u f 1 −
k
j
k
u = u f ln (1) − ln
k
j
HUBUNGAN ANTARA VOLUME – KECEPATAN –
47 k
KEPADATAN METODE GREENBERG u = u f 0 − ln
k
j
kj
u = u f .ln
k
u = u f .ln ( k j ) − u f .ln ( k )
u = u f .ln ( k j ) − u f .ln ( k )
TUGAS 2
49
Persyaratan:
Diagram fundamental: meninjau arus lalu lintas seperti arus air Perlu ditinjau pergerakan kendaraan satu-persatu
Contoh: Simulasi Mikro pada Suatu Ruas Jalan Contoh: Simulasi Mikro pada Bundaran
55 56
JALAN BERDASARKAN WEWENANG PEMBINAAN
58
PEMBAGIAN JALAN BERDASARKAN STATUS Berdasarkan wewenang pembinaan atau statusnya, jalan dibagi
57
DAN FUNGSI JALAN menjadi :
1. Jalan Nasional
2. Jalan Provinsi
3. Jalan Kabupaten/kota
4. Jalan desa
5. Jalan lingkungan
59 60
Jalan Kabupaten
Jalan Desa
Yang termasuk kelompok jalan kabupaten adalah:
Yang termasuk kelompok jalan desa adalah jalan umum yang
1. Jalan kolektor primer yang tidak termasuk jalan nasional dan jalan
menghubungkan kawasan dan/atau antar pemukiman di dalam
provinsi
desa, serta jalan lingkungan
2. Jalan lokal primer
PERANAN JALAN
FUNGSI
JALAN BERDASARKAN FUNGSINYA ARTERI KOLEKTOR LOKAL
Aktivitas 1. Pergerakan cepat 1. Perjalanan jarak 1. Pergerakan kendaraan
63 64
utama 2. Perjalanan jauh sedang dekat awal/akhir
3. Tidak ada pejalan 2. Menuju ke jaringan perjalanan
kaki & akses primer 2. tempat henti angkutan
Jalan menurut fungsinya, berdasarkan SK Menteri Kimpraswil No. langsung 3. Pelayanan angkutan umum.
umum
375/KPTS/M/2004, jalan dibagi menjadi : 4. Lalulintas menerus
memperhatikan
kondisi lingkungan
1. Jalan Arteri sekitar
Pergerakan Tidak ada, kecuali aktivitas pejalan kaki Penyeberangan dikontrol
2. Jalan Kolektor pejalan kaki diberi pemisah secara dibatasi dengan dengan kanalisasi (zebra
vertikal mempertimbangkan cross)
3. Jalan Lokal aspek keselamatan.
Aktivitas Sesuai untuk semua Perjalanan menerus Perjalanan menerus
kendaraan kendaraan berat, diminimalkan diminimalkan.
berat khususnya perjalanan
angkutan menerus
barang
Akses Tidak ada, dipisahkan Tidak ada, terpisah dari Beberapa menuju ke
kendaraan dari jaringan untuk pusat kegiatan utama. pusat kegiatan yang
ke individual kepentingan lalintas penting.
pemilikan nasional/regional
(tata guna
lahan)
65
Tingkat pelayanan yang diinginkan pada ruas jalan sistem jaringan Tingkat Pelayanan A
jalan primer
a. jalan arteri primer, minimal B; 1. Arus bebas dengan volume lalu lintas rendah dan kecepatan
b. jalan kolektor primer, minimal B; tinggi
c. jalan lokal primer, minimal C;
2. Kepadatan lalu lintas sangat rendah dengan kecepatan yang
d. jalan tol, minimal B.
dapat dikendalikan oleh pengemudi berdasarkan batasan
kecepatan maksimum/minimum dan kondisi fisik jalan;
Tingkat pelayanan yang diinginkan pada ruas jalan sistem jaringan
jalan sekunder 3. Pengemudi dapat mempertahankan kecepatan yang
a. jalan arteri sekunder, minimal C; diinginkannya tanpa atau dengan sedikit tundaan.
b. jalan kolektor sekunder, minimal C;
c. jalan lokal sekunder, minimal D;
d. jalan lingkungan, minimal D.
Tingkat Pelayanan B Tingkat Pelayanan C
1. Arus stabil dengan volume lalu lintas sedang dan kecepatan mulai 1. Arus stabil tetapi kecepatan dan pergerakan kendaraan
dibatasi oleh kondisi lalu lintas dikendalikan oleh volume lalu lintas yang lebih tinggi;
2. Kepadatan lalu lintas rendah hambatan internal lalu lintas belum 2. Kepadatan lalu lintas sedang karena hambatan internal lalu lintas
mempengaruhi kecepatan meningkat;
3. Pengemudi masih punya cukup kebebasan untuk memilih 3. Pengemudi memiliki keterbatasan untuk memilih kecepatan,
kecepatannya dan lajur jalan yang digunakan. pindah lajur atau mendahului.
1. Arus mendekati tidak stabil dengan volume lalu lintas tinggi dan 1. Arus lebih rendah daripada tingkat pelayanan D dengan volume
kecepatan masih ditolerir namun sangat terpengaruh oleh lalu lintas mendekati kapasitas jalan dan kecepatan sangat
perubahan kondisi arus; rendah
2. Kepadatan lalu lintas sedang namun fluktuasi volume lalu lintas 2. Kepadatan lalu lintas tinggi karena hambatan internal lalu lintas
dan hambatan temporer dapat menyebabkan penurunan tinggi
kecepatan yang besar;
SURVEI KECEPATAN
Floating vehicle Survei kecepatan dengan cara menggunakan mobil yang melintasi
Kendaraan berjalan sepanjang ruas jalan, dengan kecepatan suatu ruas jalan tertentu yang akan diketahui kecepatannya
mengikuti kecepatan rata-rata Ruas jalan yang dapat diukur kecepatannya hanyalah ruas jalan
yang memiliki 2 arah
Dengan koreksi kendaraan yang menyiap dan disiap Segmen jalan yang akan disurvei sebisa mungkin memiliki
karakteristik yang sama (jumlah arus, kecepatan, kondisi hambatan
samping, lebar jalan, dll.)
Data yang didapatkan dari survei ini adalah: Rumus yang digunakan (Asumsi: kendaraan ke arah utara)
3. Jumlah kendaraan yang Menyiap dan Disiap Vn = Jumlah kendaraan per jam (ke arah utara)
TUGAS 3
Dilakukan pengukuran kecepatan dan arus lalulintas pada suatu ruas jalan KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN
sepanjang 6 km dengan metoda pengamat yang bergerak. Jalan membentang dari 84
JALAN
Barat ke Timur, untuk arus lalulintas 2 arah.
Pada saat perjalanan dari Barat ke Timur, pengamat menyiap 6 kendaraan dan
disiap 2 kendaraan, serta berpapasan dengan 450 kendaraan. Waktu tempuh 11
menit.
Sedangkan pada saat perjalanan dari Timur ke Barat, pengamat menyiap 9
kendaraan dan disiap 5 kendaraan, serta berpapasan dengan 515 kendaraan.
Waktu tempuh 12 menit.
Hitung:
kecepatan perjalanan rata-rata pada masing-masing arah !
arus lalulintas pada masing-masing arah !
PENDAHULUAN
Setiap negara memiliki standar sendiri-sendiri untuk menentukan Selain itu, MKJI juga menyediakan perhitungan kinerja untuk
kapasitas dan tingkat pelayanan jalan bundaran, simpang bersinyal, dan simpang tak bersinyal
Amerika menggunakan IHCM Perlu dicatat, bahwa perhitungan berdasarkan MKJI 1997
merupakan analisis yang ditinjau secara makroskopis
Indonesia menggunakan MKJI 1997
Untuk kinerja ruas jalan, MKJI 1997 membagi tipe ruas jalan untuk
jalan perkotaan dan jalan luar kota