Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Diajukan untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas III


dengan Dosen Pembimbing
Ns. Hera Astuti, S.Kp., M.Kep., Sp.Kep.Kom.

Disusun Oleh :

RIZKI PUSPITA SARI


13.14201.045
Semester VI B

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
TAHUN AJARAN 2015/2016
I. Latar Belakang
1. Latar Belakang
Gigi merupakan satu kesatuan dengan anggota tubuh kita yang lain.
Kerusakan pada gigi dapat dipengaruhi kesehatan anggota tubuh lainnya,
sehingga akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu faktor yang dapat
merusak gigi adalah makanan dan minuman, yang mana ada yang
menyehatkan gigi dan ada pula yang merusak gigi.
Mulut adalah cermin dari kesehatan gigi karena banyak penyakit
umum mempunyai gejala-gejala yang dapat dilihat dalam mulut. Pada
umumnya keadaan kebersihan mulut anak lebih buruk dibandingkan dengan
orang dewasa karena anak lebih banyak makan makanan dan minuman dan
jarang membersihkannya sehingga menyebabkan karies.
Pada masa sekarang, kasus kerusakan gigi pada anak meningkat di
dunia. Diperkirakan bahwa 90 % dari anak-anak usia sekolah di seluruh dunia
pernah menderita karies. Prevalensi karies tertinggi terdapat di Asia dan
Amerika Latin. Di Amerika Serikat, karies gigi merupakan penyakit kronis
pada anak-anak yang sering terjadi dan tingkatnya 5 kali lebih tinggi dari
penyakit asma.
Menurut data yang dikeluarkan Departemen Kesehatan dari Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2007), sekitar 72 % penduduk di Indonesia
mempunyai pengalaman karies gigi (gigi berlubang) dan 46,5 % diantaranya
merupakan karies aktif yang belum dirawat. Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas, 2007) juga memperlihatkan data memprihatinkan bahwa sebanyak
89 % anak-anak di bawah usia 12 tahun mengalami karies atau gigi berlubang.
Penduduk yang mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut di Provinsi
Banten sebesar 22,6 %. Presentase gigi yang memerlukan perawatan dengan
perawatan yang sudah dilaksanakan adalah 1:17. Keadaan ini menunjukkan
bahwa belum ada keseimbangan antara kebutuhan dan pelaksanaan perawatan
gigi, serta penyuluhan untuk pencegahannya.
Dari data Puskesmas Batu Ceper, jumlah pasien gigi pada tahun 2015
sebanyak 3.218 orang pasien dengan jumlah rata-rata/hari sebanyak 10-15
orang pasien. Untuk kegiatan di luar gedung, program UKGS (Usaha Kegiatan
Gigi Sekolah) yang dilaksanakan secara promotif dan preventif, didapatkan
jumlah murid SD yang diperiksa sebanyak 1.814 orang (40,10%). Murid SD
yang perlu perawatan 129 orang namun yang mendapatkan perawatan hanya
84 orang (65,11%). Selain itu jumlah murid yang melakukan perawatan di
Puskesmas Batuceper masih kurang. Hal ini dipengaruhi dengan adanya
kebijakan bahwa masyarakat disarankan untuk menjangkau puskesmas yang
terdekat dengan lokasi tempat tinggal. Sehingga siswa yang tempat tinggalnya
jauh dengan puskesmas batuceper melakukan perawatan giginya di puskesmas
terdekat dengan lokasi tempat tinggal siswa.
Penyebab tingginya prevalensi penyakit gigi dan mulut pada umumnya
karena faktor perilaku dan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang belum
merata. Selain itu penyebab utama terjadinya kerusakan gigi berawal dari pola
hidup manusia itu sendiri. Sebab tanpa adanya perawatan dan perhatian
khusus pada gigi memperbesar kemungkinan kerusakan gigibsejak dini.
Oleh karena itu, penyuluhan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah
satu cara yang tepat untuk membantu masalah perawatan gigi pada anak-anak
serta memberikan motivasi tentang merawat dan memelihara kesehatan gigi
dan mulut.

2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut


Berdasarkan latar belakang di atas, data yang perlu dikaji lebih lanjut ialah :
a. Bagaimana anak-anak membersihkan/menyikat giginya dengan cara
yang benar dan waktu yang tepat
b. Bagaimana pengetahuan dan peran orang tua dalam memotivasi
anaknya untuk membersihkan giginya setelah mengonsumsi makan
dan minuman khususnya yang manis

3. Masalah Keperawatan
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut

II. Rencana Keperawatan


1. Diagnosa
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut berhubungan dengan
upaya pencegahan penyakit gigi dan mulut ditandai dengan gangguan pola
hidup sehat

2. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 1x15 menit diharapkan pengunjung di
Puskesmas Batu Ceper dapat memahami tentang Kesehatan Gigi dan Mulut.

3. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 1x15 menit diharapkan pengunjung di
Puskesmas Batu Ceper mampu :
a. Menjelaskan pengertian tentang kesehatan gigi dan mulut
b. Menyebutkan fungsi gigi dan manfaat menyikat gigi
c. Menyebutkan tanda dan gejala adanya gigi berlubang
d. Menyebutkan penyebab terjadinya gigi berlubang
e. Menjelaskan cara perawatan gigi dan mulut
f. Memperagakan cara menyikat gigi

III. Rancangan Kegiatan


a) Metoda : Ceramah, Diskusi dan Demonstrasi
b) Media dan Alat
a. Media : Leaflet dan Lembar Balik
b. Alat : Phantom gigi, Sikat gigi

c) Sasaran : Pengunjung di Puskesmas Batu Ceper


d) Waktu dan Tempat
a. Hari/Tanggal : Rabu, 3 Agustus 2016
b. Waktu : Pukul 08.00-08.15 (15 menit)
c. Tempat: Puskesmas Batu Ceper

e) Strategi Pelaksanaan
a. Fase Orientasi
P : “Assalamualaikum Wr. Wb.
Perkenalkan nama saya Rizki Puspita Sari mahasiswa perawat UMT
yang saat ini sedang praktik kerja lapangan. Pada kesempatan kali ini
saya akan memberikan informasi tentang kesehatan gigi dan mulut
khususnya untuk anak-anak. Waktunya kurang lebih 15 menit. Saya
akan menjelaskan pengertian kesehatan gigi dan mulut, fungsi gigi dan
manfaat menyikat gigi, tanda dan gejala adanya kerusakan gigi,
penyebab terjadinya kerusakan gigi, cara perawatan gigi dan mulut dan
memperagakan cara menyikat gigi.”

b. Fase Kerja
P : “Baiklah sekarang saya akan menjelaskan terlebih dahulu
materi tentang kesehatan gigi dan mulut”

A. Pengertian Kesehatan Gigi dan Mulut


Kesehatan gigi dan mulut adalah suatu keadaan dimana
gigi dan mulut berada dalam kondisi bebas dari adanya bau mulut,
kekuatan gusi dan gigi yang baik, tidak adanya plak, dan karang
gigi, gigi dalam keadaan putih dan bersih.

B. Fungsi Gigi dan Manfaat Menyikat Gigi


1) Fungsi Gigi
1. pengunyahan (mastikasi) yang meliputi memotong,
merobek dan melumat
2. keindahan (estetika)
3. berbicara (phonetic)

2) Manfaat Menyikat Gigi


1. Supaya gigi tetap bersih
2. Untuk menambah percaya diri karena memiliki gigi
putih, bersih, dan senyum sehat
3. Agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut
4. Gigi dapat berfungsi dengan baik

C. Tanda dan Gejala Gigi Berlubang


1. Tanda Gigi Berlubang
Tanda-tanda gigi mulai berlubang adalah dimulai dengan
munculnya plak putih seperti kapur pada permukaan gigi.
Selanjutnya, warnanya akan berubah menjadi coklat,
kemudian mulai membentuk lubang.

2. Gejala Gigi Berlubang


Gejala gigi berlubang umumnya adalah sakit gigi. Gigi
menjadi sensitif setelah makan dan minum manis, asam,
panas, atau dingin. Terlihat atau terasa adanya lubang pada
gigi, nanah di sekitar gigi, nyeri ketika menggigit dan bau
mulut.

D. Penyebab Terjadinya Gigi Berlubang


1. Anatomi gigi berpengaruh pada pembentukan karies. Celah
atau alur dalam gigi dapat menjadi lokasi perkembangan
karies.
2. Ada penyakit dan gangguan tertentu pada gigi yang dapat
mempertinggi faktor resiko terkena karies.
3. Mulut merupakan tempat berkembangnya banyak bakteri.
Bakteri ini bisa menjadi faktor resiko pembentukan karies.
4. Tingkat frekuensi gigi terkena dengan lingkungan yang
kariogenik dapat memengaruhi perkembangan karies.

E. Cara Perawatan Gigi dan Mulut yang Tepat


1. Pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut dan rapat.
2. Rajin menyikat gigi dengan cara yang benar dan di waktu
yang tepat yaitu minimal dua kali sehari sesudah sarapan
pagi dan sebelum tidur malam.
3. Segera menyikat gigi setelah makan makanan yang manis
dan lengket
4. Pasta gigi pilihan dengan perpaduan bahan alami dan
ilmiah
5. Periksa gigi secara rutin

F. Langkah-langkah Menyikat Gigi dengan Benar


1. Tempatkan sikat pada sudut 45º terhadap gusi
2. Lakukan gerakan menyikat ringan dari kanan ke kiri dan
sebaliknya
3. Lakukan hal yang sama di bagian dalam dan bagian luar
gigi
4. Sikat bagian permukaan gigi geraham yang anda gunakan
untuk mengunyah
5. Sikat bagian dalam gigi depan secara vertikal dan ringan
dengan gerakan atas ke bawah
6. Sikat setidaknya dua kali sehari dan jika mungkin setelah
makan
7. Menyikat gigi setidaknya selama tiga menit
8. Jangan menyikat gigi segera setelah makan makanan atau
minuman yang asam. Efek ganbungan dari asam dan
menyikat gigi dapat menggerus email gigi.

c. Fase Terminasi
P : “Baiklah materi tentang kesehatan gigi dan mulut sudah
selesai, bagaimana apakah bapak/ibu dan adik-adik sudah mengerti
tentang kesehatan gigi dan mulut ?”
P : “Iya bagus, jika sudah mengerti coba tolong sebutkan kembali
manfaat menggosok gigi dan coba diperagakan cara menggosok gigi
yang benar”
P : “Iya bagus, karena bapak/ibu dan adik-adik sudah mengerti
jadi nanti dilakukan di rumah masing-masing yah, supaya giginya tetap
bersih dan sehat”
P : “Sekian yang bisa saya sampaikan hari ini semoga
bermanfaat, kurang lebihnya saya mohon maaf.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

f) Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Laporan pendahuluan sudah dibuat dan disetujui oleh
pembimbing sebelum hari pelaksanaan penyuluhan
2) Mempelajari dan membaca materi mengenai kesehatan gigi dan
mulut sebelum penyuluhan
3) Kontrak waktu dan tempat telah disepakati sebelumnya
4) Mempersiapkan alat dan media yang diperlukan sebelum
pelaksanaan penyuluhan (meja, sikat gigi, pasta gigi dan leaflet,
lembar balik)

b. Evaluasi Proses
1) Pelaksanaan sesuai dengan tempat dan waktu yang telah
disepakati
2) Warga puskesmas menerima kehadiran mahasiswa dan dosen
penguji
3) Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan pertemuan dan materi
penyuluhan
4) Peserta penyuluhan terlibat dalam diskusi dari awal sampai
akhir penyuluhan
5) Peserta penyuluhan mngerti tentang materi penyuluhan yang
telah disampaikan
6) Media dan alat yang digunakan sesuai untuk mencapai tujuan
intervensi
7) Mahasiswa menggunakan komunikasi terapeutik selama
diskusi berlangsung

c. Evaluasi Hasil
1) Peserta penyuluhan mampu menjelaskan kembali pengertian
tentang kesehatan gigi dan mulut dengan benar
2) Peserta penyuluhan mampu menyebutkan kembali fungsi gigi
dan manfaat menyikat gigi dengan benar
3) Peserta penyuluhan mampu menyebutkan kembali tanda dan
gejala adanya gigi berlubang
4) Peserta penyuluhan mampu menyebutkan kembali penyebab
terjadinya gigi berlubang
5) Peserta penyuluhan mampu menjelaskan kembali cara
perawatan gigi dan mulut dengan benar
6) Peserta penyuluhan mampu memperagakan cara menyikat gigi
dengan benar

Lampiran :
Daftar Pustaka

Djuwita, I Sridadi. 1993. Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta : Departemen Kesehatan.

Herijulianti, dkk.2002. Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta : EGC.

Materi Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut

A. Pengertian Kesehatan Gigi dan Mulut


Kesehatan gigi dan mulut adalah suatu keadaan dimana gigi dan mulut berada
dalam kondisi bebas dari adnya bau mulut, kekuatan gusi dan gigi yang baik, tidak
adanya plak, dan karang gigi, gigi dalam keadaan putih dan bersih.
Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka harus
dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan dapat dimulai dari memperhatikan
diet makanan, jangan terlalu banyak makanan yang mengandung gula dan makanan
yang lengket. Pembersihan plak dan sisa makanan yang tersisa dengan menyikat gigi,
teknik dan caranya jangan sampai merusak struktur gigi dan gusi.
Kunjungan berkala ke dokter gigi hendaknya dilakukan teratur setiap 6 bulan
sekali baik ada keluhan ataupun tidak ada keluhan. Dengan perawatan yang tepat pada
gigi, maka akan dapat menghindari berbagai maslah gigi dan gusi seperti gigi
berlubang dan karang gigi serta masalah bau mulut.

B. Fungsi Gigi dan Manfaat Menyikat Gigi


a. Fungsi Gigi
Secara histologis, jaringan gigi dan mulut berasal dari mesoderm dan
ektoderm yang memiliki 3 fungsi utama yaitu :
1. pengunyahan (mastikasi) yang meliputi memotong, merobek dan
melumat
2. keindahan (estetika)
3. berbicara (phonetic)

b. Manfaat Menyikat Gigi


1. Supaya gigi tetap bersih
2. Untuk menambah percaya diri karena memiliki gigi putih, bersih, dan
senyum sehat
3. Agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut
4. Gigi dapat berfungsi dengan baik

C. Tanda dan Gejala Gigi Berlubang


1. Tanda Gigi Berlubang
Tanda-tanda gigi mulai berlubang adalah dimulai dengan munculnya
plak putih seperti kapur pada permukaan gigi. Selanjutnya, warnanya akan
berubah menjadi coklat, kemudian mulai membentuk lubang.

2. Gejala Gigi Berlubang


Apabila kerusakan telah mencapai dentin (bentuk pokok dari gigi yang
melindungi daerah akar gigi) biasanya mengeluh sakit atau timbul ngilu
setelah makan atau minum manis, asam, panas, atau dingin.
Gejala gigi berlubang umumnya adalah sakit gigi. Gigi menjadi sensitif
setelah makan dan minum manis, asam, panas, atau dingin. Terlihat atau terasa
adanya lubang pada gigi, nanah di sekitar gigi, nyeri ketika menggigit dan bau
mulut.

D. Penyebab Terjadinya Gigi Berlubang


Ada empat hal utama yang menyebabkan kerusakan gigi, yaitu :
1. Anatomi gigi berpengaruh pada pembentukan karies. Celah atau alur dalam
gigi dapat menjadi lokasi perkembangan karies. Karies juga sering terjadi pada
tempat yang sering terselip sisa makanan
2. Ada penyakit dan gangguan tertentu pada gigi yang dapat mempertinggi faktor
resiko terkena karies. Amelogenesis imperfekta, dapat timbul pada 1 dari 718
hingga 14.000 orang. Di samping itu ada penyakit dimana enamel tidak
terbentuk sempurna. Dentinogenesis imperfekta adalah ketidaksempurnaan
pembentukan dentin.
3. Mulut merupakan tempat berkembangnya banyak bakteri. Bakteri ini bisa
menjadi faktor resiko pembentukan karies.
4. Tingkat frekuensi gigi terkena dengan lingkungan yang kariogenik dapat
memengaruhi perkembangan karies.

E. Cara Perawatan Gigi dan Mulut yang Tepat


1. Lakukan dengan cara yang tepat, pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang
lembut dan rapat. Kemudian terapkan cara menyikat gigi yang benar yaitu
menyikat dari arah gusi ke ujung gigi dengan gerakan berulang dan tidak
terlalu keras
2. Disiplin, segala sesuatu yang dilakukan secara rutin akan memberikan
perubahan yang berarti. Rajin menyikat gigi dengan cara yang benar dan di
waktu yang tepat yaitu minimal dua kali sehari sesudah sarapan pagi dan
sebelum tidur malam.
3. Batasi mengonsumsi makanan manis, makanan yang manis dan lengket mudah
melekat pada gigi yang bilamana tidak langsung dibersihkan akan membentuk
plak dan akhirnya menyebabkan kerusakan gigi. Upaya yang dapat dilakukan
adalah dengan menyikat gigi setelah mengonsumsi makanan tersebut.
4. Pasta gigi pilihan dengan perpaduan bahan alami dan ilmiah, pemilihan pasta
gigi yang tepat juga membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut. Pasta gigi
yang mengandung perpaduan bahan alami (jeruk nipis, garam, dan daun sirih)
untuk merawat gigi dan mulut secara alami, dan bahan ilmiah (kalsium dan
fluoride) sebagai perlindungan maksimum agar gigi tidak mudah berlubang
5. Periksa gigi secara rutin, jagalah kebersiahn gigi dan mulut dengan
memeriksakan kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi sebaiknya setiap enam
bulan sekali dengan catatan rutin.

F. Langkah-langkah Menyikat Gigi dengan Benar


Kunci utama kebersihan gigi adalah menyikat gigi dengan benar secara teratur.
Berikut adalah cara menyikat gigi yang benar :
1. Tempatkan sikat pada sudut 45º terhadap gusi
2. Lakukan gerakan menyikat ringan dari kanan ke kiri dan sebaliknya
3. Lakukan hal yang sama di bagian dalam dan bagian luar gigi
4. Sikat bagian permukaan gigi geraham yang anda gunakan untuk mengunyah
5. Sikat bagian dalam gigi depan secara vertikal dan ringan dengan gerakan atas
ke bawah
6. Sikat setidaknya dua kali sehari dan jika mungkin setelah makan
7. Menyikat gigi setidaknya selama tiga menit
8. Jangan menyikat gigi segera setelah makan makanan atau minuman yang
asam. Efek ganbungan dari asam dan menyikat gigi dapat menggerus email
gigi.

Anda mungkin juga menyukai