PRE PLANNING ROLE PLAY Pre Dan Post Conference
PRE PLANNING ROLE PLAY Pre Dan Post Conference
A. Topik
Pre dan Post Conference
B. Sub Topik
Proses pelaksanaan pre dan post conference di ruang Xaverius Rumah Sakit Elisabeth
Semarang
C. Tujuan Umum
Meningkatkan manajemen pelayanan keperawatan melalui proses pre dan post confrence
di ruang Xaverius Rumah Sakit Elisabeth Semarang
D. Tujuan Khusus
a. Mendemonstrasikan proses pre dan post confrence
b. Menerapkan proses pre dan postr confrence
c. Mengevaluasi proses pre dan post confrence
E. Sasaran
Kepala Ruangan, Ketua Tim, dan Perawat Pelaksana
F. Waktu
Pergantian Shift dinas (07.30 WIB, 13.45 WIB)
G. Materi
1. Defenisi
a. Pre conference
Komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai operan untuk rencana
kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab
tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang, maka pre conference
ditiadakan. Isi pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian), dan
tambahan rencana dari katim dan PJ tim (Modul MPKP, 2006). Pre conference
merupakan tahapan sebelum melakukan tindakan keperawatan. Dalam pre
conference perawat harus sudah menyiapkan apa yang akan dibahas.
b. Post conference
Komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang hasil kegiatan sepanjang shift
dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi post conference adalah hasil asuhan
keperawatan tiap perawatan dan hal penting untuk operan (tindak lanjut). Post
conference dipimpin oleh katim (Modul MPKP, 2006). Post konferens adalah fase
dimana dari hasil pembahasan di buat evaluasi. Perawat harus mampu melakukan
evaluasi dari setiap konferens yang kemudian akan dilaporkan untuk dinas
berikutnya. Pembahasan yang sudah dibuat akan menjadi acuan untuk bisa
berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah yang timbul dari setiap tindakan
keperawatan.
2. Tujuan pre dan post conference
Secara umum tujuan konferensi adalah untuk menganalisa masalah-masalah secara
kritis dan menjabarkan alternatif penyelesaian masalah, mendapatkan gambaran
berbagai situasi lapangan yang dapat menjadi masukan untuk menyusun rencana
antisipasi sehingga dapat meningkatkan kesiapan diri dalam pemberian asuhan
keperawatan dan merupakan cara yang efektif untuk menghasilkan perubahan non
kognitif (McKeachie, 1962).
Tujuan pre conference adalah:
a. Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien
b. Merencanakan asuhan dan merencanakan evaluasi hasil
c. Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien
Tujuan post conference adalah untuk memberikan kesempatan mendiskusikan
penyelesaian masalah dan membandingkan masalah yang dijumpai.
3. Syarat pre dan post conference
a. Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian asuhan keperawatan dan post
conference dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan.
b. Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit.
c. Topik yang dibicarakan tentang keadaan pasien, perencanaan tindakan rencana dan
data-data yang perlu ditambahkan.
d. Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan perawat
pelaksana.
4. Pedoman pelaksanaan conference
a. Diskusi harus mencerminkan proses dan dinamika kelompok
b. Pemimpin mempunyai peran untuk menjaga fokus diskusi tanpa mendominasi dan
memberi umpan balik
c. Pemimpin harus merencanakan topik yang penting secara periodik
d. Ciptakan suasana diskusi yang mendukung peran serta, keinginan mengambil
tanggung jawab dan menerima pendekatan serta pendapat yang berbeda
e. Ruang diskusi diatur sehingga dapat tatap muka pada saat diskusi
f. Waktu pre conference setelah operan, post conferene sbelum operan dinas
selanjutnya selama 10-15 menit.
H. Pengorganisasian (setting pelaku) dan setting tempat
Kepala Ruangan : Muh Iryad, AMd. Kep
Kepala Tim : Nunuk Supriyantari, AMK
Anggota Tim : Marlince Gobai AMd.Kep
Sri Ristriana AMK
Setting tempat : Meja masing-masing tim
I. Tempat
Di ruang diskusi Xaverius Rumah Sakit Elisabeth Semarang
J. Metode
Role Play
K. Media
L. Penyampaian (prolog naskah) dan pelaksanaan kegiatan
Kegiatan Kalimat Verbal
Pre confrence
Dihadiri oleh ketua tim/ karu Selamat pagi
dan PP dalam timnya masing- Baiklah tadi kita sudah operan dengan tim dinas
masing malam dan kita sudah mendengarkan tentang
Ketua tim menyampaikan hasil masing- masing kondisi pasien.
evaluasi kemarin dan kondisi Yang pertama yaitu:
klien yang dilaporkan oleh dinas 1. Tuan Amin, Umur 35 tahun diagnosa
malam Apendicitis. Pasien mengeluh nyeri. Nanti jam 16
diprogram operasi.
2. Tn. Budi, Umur 46 tahun diagnosa colik
abdomen . Pasien mengeluh nyeri di daerah perut.
Nanti deprogram USG abdomen.
3. Nyonya Sari Umur 40 tahun, diagnosa febris hari
Katim Membagikan tugas pada ke tiga. Kondisi pasien lemas, panas, mual muntah.
masing- masing pp dengan 4. Nona Risma, umur 16 tahun diagnosa diare.
mempertimbangkan Pasien mengeluh masih diare cair semalam lebih
keseimbangan kerja dari 5 kali. Badan lemas, BAB cair tidak ada ampas.
Kegiatan Kalimat Verbal
Baiklah sesuai tingkat ketergantungan pasien yang
sudah dibagikan oleh karu, saya berikan tanggung
jawab pada suster Ana dengan jumlah pasien yaitu
2 orang dan pada suster Marlince dengan jumlah
pasien 2 orang.
Pasien suster Ana yaitu
1. Tuan Amir dengan tingkat ketergantungan
parsial.
Jam 07.00 meminta Inform concent operasi
kepada keluarga dan menjelaskan harga
operasi.
Jam 07.30 memberitahu kepada dokter
bahwa keluarga sudah acc operasi dan
program ke kamar bedah, dan menanyakan
kepada dokter persiapan untuk operasi.
( sudah konfirmasi kepada dokter 1 jam
sebelum operasi dapat obat anti biotic 1gram
cefotaxim dan 500mg metronidazol infus)
Jam 07.45 memberitahu kepada keluarga
dan pasien bahwa hari ini jam 16.00
diprogram operasi appendiktomi dan
memberitahu puasa mulai jam 08.00 puasa.
Jam 11.00 Ukur ttv
Jam 12.00 lapor dokter Anestesi
Jam 14.00 memberitahu pasien untuk
persiapan operasi. Skin test antibiotic
cefotaxin, pasang infus RL, cukur rambut
kemaluan.
Jam 15.00 memberikan suntikan 1 gram
cefotaxim dan 500mg metronidazol infuse.
2. Tn. Budi dengan tingkat ketergantungan
minimal .
Kegiatan Kalimat Verbal
Jam 07.00 meminta persetujuan untuk dilakukan
USG abdomen, dan memberikan penjelasan
nanti jam 10.00 akan dilakukan USG abdomen
dan memberitahu pasien tidak boleh makan
tetapi boleh minum air putih. Pasien dianjurkan
untuk tahan kencing 1 jam sebelum dilakukan
tindakan USG.
Untuk pasien suster Marlince yaitu
1. Nyonya Sari umur 40 tahun dengan tingkat
ketergantungan parsial.
Katim Memotivasi untuk 07.00 bagikan obat oral ( paracetamol ) dan
memberikan tanggapan dan obat injeksi (1 gram cefotaxim iv )
penyelesaian masalah yang 08.00 observasi tanda-tanda dehidrasi
sedang didiskusikan 09.00 dianjurkan untuk makan dan minum
yang cukup.
Katim Mengklarifikasi kesiapan 11.00 Ukur TTV
pp untuk melaksanakan asuhan 12.00 makan siang
keperawatan kepada pasien yang 13.00 catat keluhan pasien
menjadi tanggung jawabnya 2. Nona Risma dengan tingkat ketergantungan
parsial
Katim Memberikan Jam 08.00 berikan injeksi ondancentron 1 ampel
reinforcement postitif pada pp (iv) dan berikan obat 2 tablet newdiatap peroral.
Jam 09.00 observasi diare pasien.
Katim Memberikan kesempatan Jam 10.00 anjurkan untuk minum banyak .
pp untuk memberikan klarifikasi Jam 11.00 ukur ttv
dan menyimpulkan hasil pre Jam 12.00 makan siang
confrence Jam 13.00 kaji keluhan pasien dan monitor
frekuensi dan konsistensi diare.
Baiklah, bagaimana suster Ana dan Marlince
mungkin ada masukan/ saran terkait permasalahan
pasien pagi ini...
Kegiatan Kalimat Verbal
Post confrence
Dilakukan oleh katim dan pp Bagaimana semuanya, apakah sudah siap untuk
dalam timnya masing- masing memberikan askep pada pasiennya masing-
masing...
M. Evaluasi
1. Pre Conference
Hasil Observasi
No. Kriteria
Ya Tidak
1 Pre conference dipimpin oleh karu/katim
Ketua tim menyampaikan hasil evaluasi kemarin dan
2
kondisi klien yang dilaporkan oleh dinas malam
Katim Membagikan tugas pada masing- masing pp
3
dengan mempertimbangkan keseimbangan kerja
Katim Memotivasi untuk memberikan tanggapan dan
4
penyelesaian masalah yang sedang didiskusikan
Katim Mengklarifikasi kesiapan pp untuk
5
melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien
yang menjadi tanggung jawabnya
6 Katim Memberikan reinforcement postitif pada pp
Katim Memberikan kesempatan pp untuk
7
memberikan klarifikasi dan menyimpulkan hasil pre
confrence
2. Post Conference
Hasil Observasi
No. Kriteria
Ya Tidak
Post confrence Dilakukan oleh katim dan pp dalam
1
timnya masing- masing
Pp menyampaikan perkembangan dan masalah klien
2 berdasarkan hasil evaluasi tindakan yang sudah
dilakukan dan kondisi klien saat ini.
Mendiskusikan masalah yang ditemukan dalam
3 memberikan askep pasien/ tindakan dan mencari
upaya penyelesaian masalahnya
4 Memberikan reinforcemet postitif pada pp
Memberikan kesempatan pp untuk memberikan
5
klarifikasi dan menyimpulkan hasil post confrence
6 Menutup pertemuan
DAFTAR PUSTAKA
Alvarado, K., Lee, R., Christoffersen, E., Fram, N., Boblin, S., Poole, N., et al. (2006).
Transfer of acountability: Transforming shift handover to enhance patient safety. Health
Care Quarterly. Special Issue (9), 75 – 79.
Cahyono.(2008). Membangun budaya keselamatan pasien dalam praktek kedokteran.
Yogyakarta: Kanisius
Rushton. H. C. (2010). Ethics of Nursing Shift Report. AACN: Advanced CriticalCare: Ethics
in Critical Care, 21(4): 380 – 384.
Sumijatun.(2009). Konsep dasar dan aplikasi pengambilan keputusan klinis. Jakarta: Trans
Info Media.