Anda di halaman 1dari 40

CONDITIONAL SENTENCE

Disusun Oleh:

GROUP V

MEMBER : DARNI

ILDA ZAHARA

MUHAMMAD NAUFAL

SUCI RANITA

YENNI FAKHRINA

LECTURER : NURUL FAJRI, M.Pd

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
MEDIKA NURUL ISLAM SIGLI
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

selesainya makalah yang berjudul "Conditional Sentence". Atas dukungan moral

dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Ibu Nurul Fajri, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing kami, yang memberikan

dorongan, masukan kepada penulis

2. Teman-teman seperjuangan, yang banyak memberikan materi pendukung,

dan masukan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena

itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk

penyempurnaan makalah ini.

Sigli,..... Januari 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1


A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ....................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2


A. Pengertian Conditional Sentence .............................................. 2
B. Tipe Conditional Sentence ........................................................ 3

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 17


A. Kesimpulan .............................................................................. 17
B. Saran .......................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA
READING TEXT
TRANSLATE
CONCLUSION
VOCABULARY

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Conditional atau condition dalam bahasa Indonesia berarti situasi

atau keadaan. Dalam bahasa Inggris kata pengandain sama halnya dengan

kata pengandaian dalam bahasa Indonesia, namun terdapat beberapa

perbedaan struktur dasar atau penempatan dalam setiap katanya.

Conditional sentence atau kalimat pengandaian merupakan salah satu

pengungkapan dalam Bahasa Inggris untuk menyatakan hal-hal yang

diharapkan atau diandaikan untuk terjadi. Walaupun terkadang konteks

kalimatnya seperti hanya impian atau angan-angan. Kalimat pengandaian juga

menunjukkan suatu persyaratan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian conditional sentence?

2. Apa saja tipe conditional sentence?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian conditional sentence.

2. Untuk mengetahui tipe-tipe conditional sentence.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Conditional Sentence

Conditional Sentence adalah kalimat yang berisi situasi yang

kemungkinan akan terjadi, tidak mungkin terjadi, atau tidak akan pernah

terjadi. Struktur kalimat bersyarat dibagi menjadi klausa utama dan klausa

subordinat yang terdiri dari kata “if” (Aurner, 2002).

Perbedaan yang bisa kita temukan antara klausa utama dan klausa

bawahan adalah klausa utama bisa berdiri sendiri atau dengan kata lain, orang

bisa mengerti arti kalimat meski tidak diikuti oleh klausa bawahan, sedangkan

untuk klausa bawahan, tidak bisa. menjadi. Jika berdiri sendiri, arti kalimat

itu akan aneh (Aurner, 2002).

Berikut ini adalah contoh Conditional Sentences dalam Bahasa

Inggris:

If I were Helen, I will tell Steven the truth.

“I will tell Steven the truth” adalah klausa utama yang memiliki

makna yang bisa dimengerti bahkan jika tidak diikuti oleh “Jika saya adalah

Helen”, sedangkan kalimat “If I were Helen” yang tidak diikuti oleh kalimat

berikutnya akan membuat orang Bingung bingung dengan makna sebenarnya

yang ingin mereka sampaikan (Hartanto, 2009).

2
B. Tipe Conditional Sentence

Conditional sentences terbagi menjadi tiga tipe, yaitu:

1. Conditional Sentence Type 1

Conditional sentences Yang termasuk dalam tipe ini biasanya

menyatakan suatu kondisi yang kemungkinan akan terjadi pada saat ini

(Hartanto, 2009).

a. Rumus Conditional Sentences Type 1

Berikut ini adalah rumus Conditional Sentences dalam Bahasa

Inggris:

1) If + Subject + verb ( simple present tense ) + Subject + will/

shall + verb (simple future tense)

2) If + Subject + be + adjective + Subject + will/ shall + be +

adjective.

b. Contoh dari Conditional Sentences

Berikut ini adalah contoh Conditional Sentences dalam Bahasa

Inggris:

1) If I have money, I will buy house for my parents.

(Jika saya memiliki uang, saya akan membelikan rumah untuk

orangtua saya).

2) If Raina study hard, she will get A for the tests.

(Jika Raina belajar keras, dia akan mendapat nilai A untuk ujian-

ujiannya).

3) If I pass the exam, my father will buy me a car.

3
(Jika saya lulus ujian, ayah akan membelikan saya sebuah

mobil).

4) If the driver arrive at time, she will not be late.

(Jika supirnya datang tepat waktu, dia tidak akan terlambat).

5) If the weather is nice, she will go to the beach.

(Jika cuacanya bagus, ia akan pergi ke pantai).

6) If Jack has money, he will pay his debt.

(Jika Jack punya uang, ia akan membayar hutangnya).

7) If I find Ruby’s adress, I will pay her a visit.

(Jika saya menemukan alamat rumah Ruby, saya akan

mengunjunginya).

8) If Aline cannot find Winda, she will give her a call.

(Jika Aline tidak bisa menemukan Winda, ia akan

meneleponnya).

9) If the housekeeper do not clean the house, auntie will get mad.

(Jika pembantu itu tidak membersihkan rumah, tante akan

marah).

10) If mom do not cook, we will go out to eat.

(Jika ibu tidak memasak, kami akan pergi keluar untuk makan)

11) If Linda get a salary increase, she will give some for her

parents.

(Jika Linda mendapatkan kenaikan gaji, ia akan memberikan

sebagian untuk orangtuanya).

4
12) If Rani cannot find Ruby, she will contact her.

(Jika Linda tidak menemukan Ruby, dia akan menghubunginya.)

13) If I eat too much sweats, I will gain weight.

(Jika saya makan terlalu banyak manisan, berat badan saya akan

bertambah).

14) If I fight with my brother, my parents will scold me.

(Jika saya bertengkar dengan adik, orangtua saya akan marah).

15) If James dates Lily, he will regret.

(Jika James mengencani Lily, ia akan menyesal).

16) No one will notice if you do not wear necklace.

(Tidak ada yang akan memperhatikannya jika kamu tidak

memakai kalung).

17) If father get a promotion, he will bring us to vacation.

(Jika ayah mendapatkan promosi, ia akan membawa kami

sekeluarga berlibur).

18) Mom will scold dad if he come home late.

(Ibu akan memarahi ayah jika ia pulang terlambat).

19) I will be upset if you do not call me.

(Aku akan merasa kecewa jika kamu tidak meneleponku).

20) Do not bother to call me if you are busy.

(Jangan repot-repot menelepon saya jika kamu sibuk).

21) If I have enough time, I will finish this job.

5
(Jika saya memiliki cukup waktu, saya akan menyelesaikan

pekerjaan ini).

22) If I get sick, I will go to the doctor.

(Jika saya merasa sakit, saya akan pergi ke dokter).

23) If you tell him the truth, I will feel angry.

(Jika kamu mengatakan yang sebenarnya kepadanya, saya akan

marah).

24) Nana will join you to watch movie if she have time.

(Nana akan bergabung denganmu untuk menonton film jika ia

mempunyai waktu).

25) If he gives me presents, I will be happy.

(Jika ia memberikan saya hadiah, saya akan meras gembira).

26) If you refuse to leave, he will call the cops.

(Jika kamu menolak untuk pergi, dia akan menelepon polisi).

27) My brother will cry if you hit him.

(Adikku akan menangis jika kamu memukulnya).

28) My dog will bite you if you enter my home without permission.

(Anjingku akan menggigitmu jika kamu masuk ke rumahku

tanpa permisi).

29) If you are a real gentlemen, you will say sorry to Jane.

(Jika kamu adalah seorang pria, kamu akan meminta maaf

kepada Jane).

30) Nobody will care if you do not have any make-up on.

6
(Tidak ada yang akan peduli jika kamu tidak memakai riasan).

Jadi, Conditional Sentences tipe satu menggunakan ‘caluse if’

yang bisa diletakkan pada awal atau tengah kalimat, yang fungsinya

untuk menyatakan sebuah kemungkinan yang bisa saja terjadi bila satu

kejadian dilakukan (Hartanto, 2009).

2. Conditional Sentences Type 2

Conditional Sentences Tipe 2 Jenis kalimat ini menunjukkan

situasi yang tidak mungkin terjadi sekarang karena faktanya tidak

berjalan seperti yang kita harapkan (Hartanto, 2009). Struktur kalimat

ditunjukkan di bawah ini.

a. Rumus Conditional Sentences Type 2

Berikut ini adalah rumus Conditional Sentences dalam Bahasa

Inggris:

If + Subject + verb (simple past tense) + Subject + would/ could/

might + verb (past future tense).

1) Catatan 1: Jika “clause if” diletakkan di depan kalimat, maka

Anda perlu memasukkan koma “,” sebagai penghubung antara

klausa dan klausa utama, tetapi jika klausa diberikan setelah

klausul utama, Anda Bisa menghilangkan koma.

2) Catatan 2: Dalam jenis kalimat ini, Anda harus ingat bahwa

“was” tidak akan pernah digunakan, dan akibatnya Anda hanya

bisa menggunakan “were”.

7
3) Catatan 3: Dalam jenis kalimat ini, Anda juga harus ingat bahwa

“should” tidak akan pernah digunakan dan sebaliknya Anda

perlu menggunakan “would”.

b. Contoh dari Conditional Sentences

Berikut ini adalah contoh Conditional Sentences dalam Bahasa

Inggris:

1) If Jane did not come, you would go find her.

(Jika Jane tidak datang, kamu harus mencarinya).

2) If the admission fee were cheap, we could get inside.

(Jika tiket masuknya murah, kita bisa masuk ke dalam).

3) If I won the competition, Lily would be envious of me.

(Jika saya memenangkan kompetisi itu, Lily akan merasa iri

terhadap saya).

4) If I were you, I would slap John.

(Jika saya adalah kamu, saya akan menampar John).

5) If I were a plant, I would love the sun.

(Jika saya adalah tanaman, saya akan mencintai matahari).

6) He might come to your house if you prepared snacks.

(Dia akan datang ke rumahmu jika kamu menyiapkan makanan

ringan).

7) He would go there if you allowed him.

(Dia akan pergi ke sana jika kamu mengizinkannya).

8) If we were late, we could not enter the class.

8
(Jika kita terlambat, kita tidak bisa masuk kelas).

9) If I found her, I would give her a hug.

(Jika saya menemukannya, saya akan memberikannya pelukan).

10) If I had a plane, I would travel around the world.

(Jika saya memiliki sebuah pesawat, saya akan keliling dunia).

11) If you put them in the same room, they might fight.

(Jika kamu meletakkan mereka di ruang yang sama, mereka

akan bertengkar).

12) If I studied well, my scores would increase.

(Jika saya belajar lebih baik, nilai-nilai saya akan meningkat).

13) If John had money, he would pay his debt.

(Jika John memiliki uang, ia akan membayar utang-utangnya).

14) I would send her a flower bouquet if she invited me to her

birthday.

(Saya akan mengirimkan sebuah buket bunga jika ia

mengundang saya ke pesta ulangtahunnya).

15) If you went to bed earlier, you could not watch that drama

series.

(Jika kamu tidur lebih awal, kamu tidak bisa menonton drama

TV itu.)

16) You would visit her if she askes you to.

(Kamu harus mengunjunginya jika ia menyuruhmu).

9
17) Jenny would be angry if you forgot your weeding anniversary

date.

(Jenny akan marah jika kamu melupakan hari ulangtahun

pernikahanmu).

18) If Sheila invited Nelly, she would come.

(Jika Sheila mengundang Nelly, ia akan datang).

19) If Rudy proposed Lina, she would be happy.

(Jika Rudy meminang Lina, ia akan bahagia).

20) Joy might be sad if you scolded her.

(Joy akan merasa sedih jika kamu memarahinya).

21) If I were clever, they would accept you.

(Jika saya pintar, mereka akan menerima saya).

22) If I had enough money, I would buy that gown.

(Jika saya memiliki cukup uang, saya akan membeli gaun itu).

23) If he respect me, I would respect him back.

(Jika ia menghargai saya, saya akan menghargainya juga).

24) If you really cared about your brother, you would not leave him

alone.

(Jika kamu benar-benar perhatian dengan adikmu, kamu tidak

akan meninggalkannya sendirian).

25) I would buy her presents if today was her birthday.

(Saya akan membelikannya hadiah jika hari ini adalah hari ulang

tahunnya).

10
26) Jane might cry if she heard about the news.

(Jane bakal menangis jika ia mendengar tentang berita itu).

27) I would watch Lee Min Ho’s concert if he came to my country.

(Saya akan menonton konser Lee Min Ho jika ia datang ke

negaraku).

28) Mom would not scold you if you behaved.

(Ibu tidak akan memarahimu jika kamu berkelakuan baik).

29) I might hate you if you dated my crush.

(Saya bakal membencimu jika kamu mengencani orang yang

aku sukai).

30) Troy could meet his mom if he arrived earlier.

(Troy bisa menemui ibunya jika ia datang lebih awal).

Jadi, conditional sentences tipe 2 berisi tentang dua kejadian.

Satu kejadian sudah terjadi di masa lampau dan satu kejadian lainnya

adalah kemungkinan lain yang akan terjadi di masa sekarang (Hartanto,

2009).

3. Conditional Sentences Type 3

Conditional Sentences Type 3 Untuk menunjukkan situasi yang

tidak akan pernah terjadi karena sudah lewat, seseorang harus

menggunakan tipe kalimat kondisional 3. Orang sering menunjukkan

penyesalannya tentang sesuatu yang tidak berubah yang terjadi di masa

lalu dan tidak sesuai kehendak mereka untuk jenis kalimat ini (Hartanto,

2009). Rumusnya ditunjukkan di bawah ini.

11
a. Rumus Conditional Sentences Type 3

Berikut ini adalah rumus Conditional Sentences dalam Bahasa

Inggris:

If + Subject + had + verb (past perfect tense) + Subject + would +

have + verb (past future perfect tense)

1) Catatan 1: Jika “clause if” diletakkan di depan kalimat, maka

Anda perlu memasukkan koma “,” sebagai penghubung antara

klausa dan klausa utama, tetapi jika klausa diberikan setelah

klausul utama, Anda Bisa menghilangkan koma.

2) Catatan 2: Dalam jenis kalimat ini, Anda harus ingat bahwa

“should” tidak akan pernah digunakan dan Anda perlu

menggunakan “would”.

b. Contoh dari Conditional Sentences

Berikut ini adalah contoh Conditional Sentences dalam Bahasa

Inggris:

1) If you had eaten your dinner, you would not have felt hungry.

(Jika kamu sudah makan malam, kamu tidak akan merasa lapar).

2) If I had arrived earlier, I would not have gotten scolded by

teacher.

(Jika saya sampai lebih awal, saya tidak akan dimarahi ibu

guru).

3) I would have visited you if I had finished my work earlier.

12
(Saya akan mengunjungimu jika saya menyelesaikan pekerjaan

saya lebih awal).

4) I would not buy a new one if my old gadget had not been

broken.

(Saya tidak akan membeli yang baru jika gadget lamaku tidak

rusak).

5) If I had had your phone number, I would have invited you.

(Jika saya memiliki nomor teleponmu, saya akan

mengundangmu).

6) If I had known about that news, I would have told you.

(Jika saya mengetahui tentang kabar itu, saya akan

memberitahukannya kepadamu).

7) My sister would have not been in the hospital if she had had a

good concentration in the long-jump competition.

(Kakakku tidak akan berada di rumah sakit jika ia

berkonsentrasi tinggi dalam kompetisi lompat jauh itu).

8) My brother would have not been annoyed if I had not eaten his

cookies.

(Adik laki-lakiku tidak akan merasa sangat sebal jika saya tidak

makan biskuitnya).

9) If I had waited for you a little bit longer, I would have been able

to see your face.

13
(Jika saya menunggumu sedikit lebih lama, saya akan bisa

melihat wajahmu).

10) They would have not lost the game if they had recruited Lucas.

(Mereka tidak akan kalah dalam pertandingan itu jika mereka

merekrut Lucas).

11) Father would have not lost his money if he had decided to stop

gambling.

(Ayah tidak akan kehilangan uangnya jika ia memutuskan untuk

berhenti judi).

12) Linda would not get robbed if she had gone home early.

(Linda tidak akan dicopet jika ia pulang ke rumah lebih awal).

13) My brother would have not felt asleep in the class if he had had

enough sleep.

(Adik laki-lakiku tidak akan ketiduran di kelas jika ia tidur

dengan cukup).

14) She would have not missed the class if she had woke up earlier.

(Ia tidak akan ketinggalan kelas jika ia bangun lebih awal).

15) I would have waited for you if you had come on time.

(Saya akan menunggumu jika kamu datang tepat waktu).

16) I would have told Lina the truth if she had found me.

(Saya akan mengatakan kebenaran kepada Lina jika ia mencari

saya).

17) My uncle would have been here if he had gone by motorcycle.

14
(Pamanku akan berada di sini jika ia menggunakan sepeda

motornya).

18) My mother would have cooked in the kitchen if there had been

much vegetable.

(Ibuku akan memasak di dapur jika ada banyak sayuran).

19) If I had had courage, I would have confessed my love to you.

(Jika saya memiliki keberanian, saya akan menyatakan cintaku

padamu).

20) If I had known how to swim, I would have helped you.

(Jika saya tahu cara berenang, saya akan menolongmu).

21) If Jennie had known the reason, she would have told me first.

(Jika Jennie mengetahui alasannya, ia akan memberitahukan

saya terlebih dahulu).

22) If father had taken good care of grandma, she would have lived

a little bit longer.

(Jika ayah menjaga nenek dengan baik, ia akan hidup lebih

lama).

23) I would have scolded my brother if he had skipped class.

(Saya akan memarahi adikku bila ia membolos).

24) If you had been here earlier, you could have gotten a souvenir.

(Jika kamu datang lebih awal, kamu bisa mendapatkan

souvenir).

15
25) If you had been lucky, you could have gotten a free ticket to

Singapore.

(Jika kamu beruntung, kamu bisa mendapatkan tiket gratis ke

Singapura).

26) If my business had been crowded, I would have become a

success businessman.

(Jika usaha saya ramai, saya akan menjadi seorang pebisnis

sukses).

27) If I had followed my mother’s advice, I would have not failed.

(Jika saya mengikuti nasihat ibu, saya tidak akan gagal)

28) If my grandma had known the secret, she would have been

shocked.

(Jika nenek saya mengetahui rahasia itu, ia akan terkejut).

29) I would have not repeated the class if I had passed the exam.

(Saya akan mengulang kelas jika tidak lulus ujian).

30) If I had won the lottery, I would have bought a new house.

(Jika saya memenangkan lotere, saya akan membeli sebuah

rumah baru).

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Conditional Sentence adalah kalimat yang berisi situasi yang

kemungkinan akan terjadi, tidak mungkin terjadi, atau tidak akan pernah

terjadi. Struktur kalimat bersyarat dibagi menjadi klausa utama dan klausa

subordinat yang terdiri dari kata “if”.

Perbedaan yang bisa kita temukan antara klausa utama dan klausa

bawahan adalah klausa utama bisa berdiri sendiri atau dengan kata lain, orang

bisa mengerti arti kalimat meski tidak diikuti oleh klausa bawahan, sedangkan

untuk klausa bawahan, tidak bisa. menjadi. Jika berdiri sendiri, arti kalimat

itu akan aneh.

Conditional sentences terbagi menjadi tiga tipe, yaitu: Pertama,

conditional sentence tipe 1, yang termasuk dalam tipe ini biasanya

menyatakan suatu kondisi yang kemungkinan akan terjadi pada saat ini.

Kedua, conditional sentence tipe 2, jenis kalimat ini menunjukkan situasi

yang tidak mungkin terjadi sekarang karena faktanya tidak berjalan seperti

yang kita harapkan. Ketiga, conditional sentence tipe 3, Untuk menunjukkan

situasi yang tidak akan pernah terjadi karena sudah lewat, seseorang harus

menggunakan tipe kalimat kondisional 3. Orang sering menunjukkan

penyesalannya tentang sesuatu yang tidak berubah yang terjadi di masa lalu

dan tidak sesuai kehendak mereka untuk jenis kalimat ini.

17
B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun agar dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi,

atas perhatiannya penulis ucapkan terimakasih.

18
DAFTAR PUSTAKA

Aurner, Robert R. (2002). Effective Business English. New York: South Western
Publishing Company.

Hartanto John S, Koentjoro S dan Seputro Manaf Asmoro. (2009). Accurat, Brief
And Clear English Grammar. Surabaya : Indah Surabaya.
READING TEXT:

BLOOD

Humans can't live without blood. Without blood, the body's organs
couldn't get the oxygen and nutrients they need to survive, we couldn't keep warm
or cool off, fight infections, or get rid of our own waste products. Without enough
blood, we'd weaken and die. Here are the basics about the mysterious, life-
sustaining fluid called blood.
Blood Basics
Two types of blood vessels carry blood throughout our bodies:
1. Arteries carry oxygenated blood (blood that has received oxygen from the
lungs) from the heart to the rest of the body.
2. Blood then travels through veins back to the heart and lungs, so it can get more
oxygen to send back to the body via the arteries.
As the heart beats, you can feel blood traveling through the body at pulse points
— like the neck and the wrist — where large, blood-filled arteries run close to the
surface of the skin.
The blood that flows through this network of veins and arteries is whole
blood, which contains three types of blood cells:
1. red blood cells (RBCs)
2. white blood cells (WBCs)
3. platelets
In babies and young kids, blood cells are made within the bone marrow
(the soft tissue inside of bones), particularly in the long bones like the humerus
(the upper arm bone) and femur (the thigh bone). But, as kids get older and
approach adulthood, blood cells are made mostly in the bone marrow of the
vertebrae (the bones of the spine), ribs, pelvis, skull, sternum (the breastbone).

The cells travel through the circulatory system suspended in a yellowish


fluid called plasma, which is 90% water and contains nutrients, proteins,
hormones, and waste products. Whole blood is a mixture of blood cells and
plasma.

Red Blood Cells


Red blood cells (RBCs, also called erythrocytes) are shaped like slightly
indented, flattened disks. RBCs contain the iron-rich protein hemoglobin. Blood
gets its bright red color when hemoglobin picks up oxygen in the lungs. As the
blood travels through the body, the hemoglobin releases oxygen to the tissues.
The body contains more RBCs than any other type of cell, and each has a
life span of about 4 months. Each day, the body produces new RBCs to replace
those that die or are lost from the body.

White Blood Cells


White blood cells (WBCs, also called leukocytes) are a key part of the
body's system for defending itself against infection (this system is called the
immune system). They can move in and out of the bloodstream to reach affected
tissues.
Blood contains far fewer WBCs than red blood cells, although the body
can increase WBC production to fight infection. There are several types of WBCs,
and their life spans vary from a few days to months. New cells are constantly
being formed in the bone marrow.
Several different parts of blood are involved in fighting infection. White
blood cells called granulocytes and lymphocytes travel along the walls of blood
vessels. They fight germs such as bacteria and viruses and also may attempt to
destroy cells that have become infected or have changed into cancer cells.
Certain types of WBCs make antibodies, which are special proteins that
recognize foreign materials and help the body destroy or neutralize them. The
white blood cell count (the number of cells in a given amount of blood) in
someone with an infection often is higher than usual because more WBCs are
being produced or are entering the bloodstream to battle the infection.
After the body has been challenged by some infections, lymphocytes
"remember" how to make the specific antibodies that will quickly attack the same
germ if it ever enters the body again.

Platelets
Platelets (also called thrombocytes) are tiny oval-shaped cells made in the
bone marrow. They help in the clotting process. When a blood vessel breaks,
platelets gather in the area and help seal off the leak. Platelets survive only about
9 days in the bloodstream and are constantly being replaced by new cells.
Important proteins called clotting factors are critical to the clotting
process. Although platelets alone can plug small blood vessel leaks and
temporarily stop or slow bleeding, the action of clotting factors is needed to
produce a strong, stable clot.
Platelets and clotting factors work together to form solid lumps (called
blood clots) to seal leaks, wounds, cuts, and scratches and to prevent bleeding
inside and on the surfaces of our bodies. The process of clotting is like a puzzle
with interlocking parts. When the last part is in place, the clot happens — but if
even one piece is missing, the final pieces can't come together.
When large blood vessels are cut, the body may not be able to repair itself
through clotting alone. In these cases, dressings and stitches are used to help
control bleeding.

Nutrients in the Blood


Blood contains other important substances, such as nutrients from food
that has been processed by the digestive system. Blood also carries hormones
released by the endocrine glands and carries them to the body parts that need
them.

Blood is essential for good health because the body depends on a steady
supply of fuel and oxygen to reach its billions of cells. Even the heart couldn't
survive without blood flowing through the vessels that bring nourishment to its
muscular walls.
Blood also carries carbon dioxide and other waste materials to
the lungs, kidneys, and digestive system to be removed from the body.
Blood cells and some of the special proteins blood contains can be replaced or
supplemented by giving a person blood from someone else via a transfusion.
Besides receiving whole-blood transfusions, people also can receive transfusions
of a particular component of blood, such as platelets, RBCs, or a clotting factor.
When someone donates blood, the whole blood can be separated into its different
parts to be used in these ways.

Diseases of Red Blood Cells


Most of the time, blood functions without problems. But sometimes, blood
disorders or diseases can cause illness. Diseases of the blood that commonly affect
kids can involve any or all of the three types of blood cells. Other types of blood
diseases affect the proteins and chemicals in the plasma that are responsible for
clotting.
The most common condition affecting RBCs is anemia, a lower-than-
normal number of red cells in the blood. The symptoms of anemia — such as pale
skin, weakness, a fast heart rate, and poor growth in infants and children —
happen because of the blood's reduced ability to carry oxygen.
Anemia usually is caused by either inadequate RBC production or
unusually rapid RBC destruction. In severe cases of chronic anemia, or when a
large amount of blood is lost, someone may need a transfusion of RBCs or whole
blood.
Anemia from inadequate RBC production. Conditions that can cause a reduced
production of red blood cells include:
 Iron deficiency anemia. The most common type of anemia, it affects kids and
teens of any age who have a diet low in ironor who've lost a lot of RBCs (and
the iron they contain) through bleeding. Premature babies, infants with poor
nutrition, menstruating teenage girls, and those with ongoing blood loss due to
illnesses such as inflammatory bowel disease (IBD) are especially likely to
have iron deficiency anemia.
 Lead poisoning. When lead enters the body, most of it goes into RBCs, where
it can harm the production of hemoglobin and lead to anemia. Lead poisoning
also can affect — and sometimes permanently damage — other body tissues,
including the brain and nervous system. Although lead poisoning is much less
common now, it still is a problem in many larger cities, especially where
young children might ingest paint chips or the dust that comes from lead-
containing paints peeling off the walls in older buildings.
 Anemia due to chronic disease. Kids with chronic diseases — such as cancer
or human immunodeficiency virus (HIV) infection — often develop anemia as
a complication of their illness.
 Anemia due to kidney disease. The kidneys produce erythropoietin, a
hormone that stimulates production of red cells in the bone marrow. Kidney
disease can interfere with the production of this hormone.
 Anemia from unusually rapid red blood cell destruction.When RBCs are
destroyed more quickly than normal by disease (a process called hemolysis),
the bone marrow will make up for it by increasing production of new red cells
to take their place. But if RBCs are destroyed faster than they can be replaced,
a person will develop anemia.
Anemia resulting from increased RBC destruction. Conditions that can cause
increased RBC destruction in kids include::
 G6PD deficiency. G6PD is an enzyme that helps protect RBCs from the
destructive effects of certain chemicals found in foods and medications. When
the enzyme is lacking, these chemicals can cause red cells to hemolyze, or
burst. G6PD deficiency is a common hereditary disease among people of
African, Mediterranean, and Southeast Asian descent.
 Hereditary spherocytosis is an inherited condition in which RBCs are
misshapen (like tiny spheres, instead of disks) and especially fragile because of
a genetic problem with a protein in the structure of the red blood cell. This
fragility causes the cells to be easily destroyed.
 Autoimmune hemolytic anemia. Sometimes — because of disease or for no
known reason — the body's immune system mistakenly attacks and destroys
RBCs.
 Sickle cell disease, most common in people of African descent, is a hereditary
disease that results in the production of abnormal hemoglobin. The RBCs
become sickle shaped, can't carry oxygen well, and are easily destroyed. The
sickle-shaped cells also tend to stick together, blocking blood vessels. This
blockage can seriously damage organs and cause bouts of severe pain.

Diseases of the White Blood Cells


 Neutropenia happens when there aren't enough of a certain type of white
blood cell to protect the body against bacterial infections. People who take
certain chemotherapy drugs to treat cancer may develop neutropenia.
 Human immunodeficiency virus (HIV) is a virus that attacks certain types of
WBCs (lymphocytes) that work to fight infection. Infection with the virus can
result in AIDS (acquired immunodeficiency syndrome), leaving the body prone
to infections and certain other diseases. Newborns can become infected with
the virus from their infected mothers while in the uterus, during birth, or from
breastfeeding, although HIV infection of the fetus and newborn is often
preventable with proper medical treatment of the mother during pregnancy and
delivery. Teens and adults can get HIV from sex with an infected person or
from sharing contaminated needles used for injecting drugs or tattoo ink.
 Leukemias are cancers of the cells that produce WBCs. These cancers
include acute myeloid leukemia (AML), chronic myeloid leukemia
(CML), acute lymphocytic leukemia (ALL), and chronic lymphocytic leukemia
(CLL). The most common types of leukemia affecting kids are ALL and AML.
In the past 25 years, scientists have made great advances in treating several
types of childhood leukemia, most notably certain types of ALL that are
mostly curable in kids.

Diseases of Platelets
 Thrombocytopenia, or a lower than normal number of platelets, is usually
diagnosed because a person has abnormal bruising or bleeding.
Thrombocytopenia can be inherited; or happen when someone
undergoes chemotherapy, develops a viral infection, or has leukemia; or if the
body uses too many or produces too few platelets. Idiopathic
thrombocytopenic purpura (ITP) is a condition in which the immune system
attacks and destroys platelets.

Diseases of the Clotting System


The body's clotting system depends on platelets as well as many clotting
factors and other blood components. If a hereditary defect affects any of these
components, it can cause a bleeding disorder.

Common bleeding disorders include:


 Hemophilia, an inherited condition that almost exclusively affects boys,
involves a lack of particular clotting factors in the blood. People with severe
hemophilia are at risk for excessive bleeding and bruising after dental work,
surgery, and trauma. They may have episodes of life-threatening internal
bleeding, even if they haven't been injured.
 von Willebrand disease, the most common hereditary bleeding disorder, also
involves a clotting-factor deficiency. It affects both males and females.

Other causes of clotting problems include chronic liver disease (clotting factors
are produced in the liver) and vitamin K deficiency (the vitamin is necessary for
the production of certain clotting factors).

Reviewed by: Yamini Durani, MD


Date reviewed: May 2015
TRANSLATE :

DARAH

Manusia tidak bisa hidup tanpa darah.Tanpa darah, organ tubuh tidak bisa
mendapatkan oksigen dan nutrisi yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup,
kita tidak bisa tetap hangat atau dingin, melawan infeksi, atau menyingkirkan
produk limbah kita sendiri. Tanpa cukup darah, kita akan melemah dan mati.
Inilah dasar-dasar tentang cairan misterius yang menopang kehidupan yang
disebut darah.

Dasar darah
Dua jenis pembuluh darah membawa darah ke seluruh tubuh kita:
1. Arteri membawa darah beroksigen (darah yang telah menerima oksigen dari
paru-paru) dari jantung ke bagian tubuh lainnya.
2. Darah kemudian berjalan melalui pembuluh darah kembali ke jantung dan
paru-paru, sehingga bisa mendapatkan lebih banyak oksigen untuk dikirim
kembali ke tubuh melalui arteri.
Saat detak jantung, Anda bisa merasakan darah mengalir melalui tubuh pada titik
denyut nadi - seperti leher dan pergelangan tangan - di mana arteri besar yang
dipenuhi darah mendekati permukaan kulit.
Darah yang mengalir melalui jaringan pembuluh darah dan arteri ini adalah darah
utuh, yang berisi tiga jenis sel darah:
1. sel darah merah (sel darah merah)
2. sel darah putih (sel darah putih)
3. trombosit
Pada bayi dan anak kecil, sel darah dibuat di dalam sumsum tulang (jaringan
lunak di dalam tulang), terutama di tulang panjang seperti humerus (tulang lengan
atas) dan tulang paha (tulang paha). Tapi, seiring bertambahnya usia anak-anak
dan mendekati usia dewasa, sel darah sebagian besar dibuat di sumsum tulang
belakang (tulang tulang belakang), tulang rusuk, panggul, tengkorak, tulang dada
(tulang dada).
Sel-sel melakukan perjalanan melalui sistem peredaran darah yang tersuspensi
dalam cairan kekuning-kuningan yang disebut plasma, yaitu 90% air dan
mengandung nutrisi, protein, hormon, dan produk limbah. Seluruh darah adalah
campuran sel darah dan plasma.

Sel darah merah

Sel darah merah (sel darah merah, juga disebut eritrosit) berbentuk seperti
disk yang sedikit jepang dan diratakan. Sel darah merah mengandung hemoglobin
protein kaya zat besi. Darah mendapat warna merah cerah saat hemoglobin
memungut oksigen di paru-paru. Saat darah mengalir melalui tubuh, hemoglobin
melepaskan oksigen ke jaringan.
Tubuh mengandung lebih banyak sel darah merah daripada jenis sel lainnya, dan
masing-masing memiliki rentang hidup sekitar 4 bulan. Setiap hari, tubuh
memproduksi sel darah merah baru untuk menggantikan yang mati atau hilang
dari tubuh.

Sel darah putih

Sel darah putih (sel darah merah, juga disebut leukosit) adalah bagian
penting dari sistem tubuh untuk mempertahankan diri terhadap infeksi (sistem ini
disebut sistem kekebalan tubuh).Mereka bisa bergerak masuk dan keluar dari
aliran darah untuk mencapai jaringan yang terkena.
Darah mengandung leukosit jauh lebih sedikit daripada sel darah merah,
walaupun tubuh dapat meningkatkan produksi WBC untuk melawan infeksi. Ada
beberapa jenis sel darah putih, dan rentang kehidupan mereka bervariasi dari
beberapa hari sampai berbulan-bulan. Sel baru terus terbentuk di sumsum tulang.
Beberapa bagian darah berbeda terlibat dalam melawan infeksi. Sel darah
putih disebut granulosit dan limfosit berjalan di sepanjang dinding pembuluh
darah. Mereka melawan kuman seperti bakteri dan virus dan juga mungkin
berusaha menghancurkan sel yang telah terinfeksi atau telah berubah menjadi sel
kanker.
Beberapa jenis sel darah putih membuat antibodi, yang merupakan protein
khusus yang mengenali bahan asing dan membantu tubuh menghancurkan atau
menetralisirnya. Jumlah sel darah putih (jumlah sel dalam jumlah tertentu dalam
darah) pada seseorang dengan infeksi seringkali lebih tinggi dari biasanya karena
lebih banyak sel darah putih diproduksi atau memasuki aliran darah untuk
melawan infeksi.
Setelah tubuh ditantang oleh beberapa infeksi, limfosit "ingat" bagaimana
membuat antibodi spesifik yang akan cepat menyerang kuman yang sama jika
pernah memasuki tubuh lagi.

Trombosit

Trombosit (juga disebut trombosit) adalah sel berbentuk oval kecil yang
dibuat di sumsum tulang. Mereka membantu dalam proses pembekuan. Ketika
pembuluh darah pecah, trombosit berkumpul di daerah tersebut dan membantu
menutup kebocoran. Trombosit hanya bertahan sekitar 9 hari di aliran darah dan
terus-menerus digantikan oleh sel baru.
Protein penting yang disebut faktor pembekuan sangat penting untuk
proses penggumpalan. Meskipun trombosit saja bisa menyumbat kebocoran
pembuluh darah kecil dan untuk sementara menghentikan atau memperlambat
perdarahan, tindakan faktor pembekuan diperlukan untuk menghasilkan gumpalan
kuat dan stabil.
Trombosit dan faktor pembekuan bekerja sama untuk membentuk benjolan
padat (disebut bekuan darah) untuk menyegel kebocoran, luka, luka, dan goresan
dan untuk mencegah pendarahan di dalam dan di permukaan tubuh kita. Proses
pembekuan itu seperti teka-teki dengan bagian yang saling terkait. Bila bagian
terakhir sudah ada, gumpalan terjadi - tapi jika ada satu pun yang hilang, potongan
terakhir tidak bisa disatukan.
Saat pembuluh darah besar dipotong, tubuh mungkin tidak bisa
memperbaiki dirinya sendiri melalui pembekuan saja. Dalam kasus ini, dressing
dan stitch digunakan untuk membantu mengendalikan pendarahan.

Nutrisi dalam Darah

Darah mengandung zat penting lainnya, seperti nutrisi dari makanan yang
telah diolah oleh sistem pencernaan. Darah juga membawa hormon yang
dilepaskan oleh kelenjar endokrin dan membawa mereka ke bagian tubuh yang
membutuhkannya.
Darah sangat penting untuk kesehatan yang baik karena tubuh bergantung
pada pasokan bahan bakar dan oksigen yang mantap untuk mencapai miliaran
selnya. Bahkan jantung tidak bisa bertahan tanpa darah yang mengalir melalui
pembuluh darah yang membawa makanan ke dindingnya yang berotot.
Darah juga membawa karbon dioksida dan bahan buangan lainnya
ke paru - paru , ginjal , dan sistem pencernaan yang harus dikeluarkan dari tubuh.
Sel darah dan beberapa protein khusus yang dikandung darah bisa diganti atau
ditambah dengan memberi seseorang darah dari orang lain
melalui transfusi . Selain menerima transfusi darah utuh, orang juga dapat
menerima transfusi komponen tertentu dari darah, seperti platelet, sel darah
merah, atau faktor pembekuan. Ketika seseorang menyumbangkan darah, seluruh
darah dapat dipisahkan ke bagian yang berbeda untuk digunakan dengan cara ini.

Penyakit Sel Darah Merah


Sebagian besar waktu, fungsi darah tanpa masalah. Tapi terkadang,
kelainan darah atau penyakit bisa menyebabkan penyakit. Penyakit darah yang
umumnya menyerang anak bisa melibatkan salah satu atau ketiga jenis sel darah
tersebut. Jenis penyakit darah lainnya mempengaruhi protein dan bahan kimia di
plasma yang bertanggung jawab untuk pembekuan.
Kondisi yang paling umum yang mempengaruhi sel darah merah adalah anemia ,
jumlah sel darah merah yang lebih rendah dari normal. Gejala anemia - seperti
kulit pucat, lemah, denyut jantung cepat, dan pertumbuhan bayi dan anak yang
buruk - terjadi karena kemampuan darah yang berkurang untuk membawa
oksigen.
Anemia biasanya disebabkan oleh produksi RBC yang tidak adekuat atau
kerusakan RBC yang tidak biasa. Pada kasus anemia kronis yang parah, atau bila
sejumlah besar darah hilang, seseorang mungkin memerlukan transfusi sel darah
merah atau darah utuh.
Anemia dari produksi RBC yang tidak adekuat. Kondisi yang bisa
menyebabkan berkurangnya produksi sel darah merah antara lain:
 Anemia defisiensi besi . Jenis anemia yang paling umum, ini mempengaruhi
anak-anak dan remaja dari segala usia yang memiliki diet rendah zat besi atau
yang telah kehilangan banyak sel darah merah (dan zat besi yang
dikandungnya) melalui pendarahan. Bayi prematur, bayi dengan gizi buruk,
gadis remaja yang sedang haid, dan mereka yang mengalami kehilangan darah
karena penyakit seperti penyakit radang usus besar (IBD) sangat mungkin
mengalami anemia defisiensi besi.
 Timbal keracunan . Saat timah memasuki tubuh, sebagian besar masuk ke sel
darah merah, di mana ia dapat membahayakan produksi hemoglobin dan
menyebabkan anemia. Keracunan timbal juga dapat mempengaruhi - dan
kadang-kadang secara permanen merusak - jaringan tubuh lainnya, termasuk
otak dan sistem saraf. Meskipun keracunan timah kurang umum sekarang,
masih menjadi masalah di banyak kota besar, terutama di mana anak kecil dapat
menelan keripik cat atau debu yang berasal dari cat yang mengandung timah
yang mengelupas dari dinding di bangunan tua.
 Anemia disebabkan penyakit kronis. Anak-anak dengan penyakit kronis -
seperti infeksi kanker atau infeksi human immunodeficiency virus (HIV) -
sering mengalami anemia sebagai komplikasi penyakit mereka.
 Anemia disebabkan penyakit ginjal . Ginjal memproduksi erythropoietin,
hormon yang merangsang produksi sel darah merah di sumsum
tulang. Penyakit ginjal bisa mengganggu produksi hormon ini.
 Anemia dari kerusakan sel darah merah yang luar biasa cepat. Ketika sel
darah merah dihancurkan lebih cepat dari biasanya oleh penyakit (sebuah
proses yang disebut hemolisis), sumsum tulang akan menebusnya dengan
meningkatkan produksi sel merah baru untuk menggantikannya. Tetapi jika sel
darah merah dihancurkan lebih cepat daripada yang bisa diganti, seseorang
akan mengalami anemia.

Anemia akibat kerusakan RBC yang meningkat. Kondisi yang dapat


menyebabkan kerusakan RBC meningkat pada anak-anak termasuk :
 Kekurangan G6PD G6PD adalah enzim yang membantu melindungi sel
darah merah dari efek destruktif bahan kimia tertentu yang ditemukan pada
makanan dan obat-obatan. Bila enzim kurang, bahan kimia ini bisa
menyebabkan sel darah merah menjadi hemolyze, atau meledak. Kekurangan
G6PD adalah penyakit bawaan umum di antara orang-orang keturunan Afrika,
Mediterania, dan Asia Tenggara.
 Spherocytosis herediter adalah kondisi yang diwariskan dimana sel darah
merah tidak berfungsi (seperti bola kecil, bukan disk) dan sangat rapuh karena
masalah genetik dengan protein dalam struktur sel darah merah. Kerapuhan ini
menyebabkan sel mudah hancur.
 Anemia hemolitik autoimun. Terkadang - karena penyakit atau tanpa alasan
yang diketahui - sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan
menghancurkan sel darah merah.
 Penyakit sel sabit , yang paling umum terjadi pada orang keturunan Afrika,
adalah penyakit bawaan yang berakibat pada produksi hemoglobin
abnormal. Sel darah merah menjadi berbentuk sabit, tidak bisa membawa
oksigen dengan baik, dan mudah hancur. Sel berbentuk sabit juga cenderung
saling menempel, menghalangi pembuluh darah. Penyumbatan ini dapat
merusak organ dengan serius dan menyebabkan sakit parah.
Penyakit Sel Darah Putih

 Neutropenia terjadi bila tidak cukup banyak jenis sel darah putih tertentu
untuk melindungi tubuh dari infeksi bakteri.Orang yang mengonsumsi obat
kemoterapi tertentu untuk mengobati kanker dapat mengembangkan
neutropenia.
 Human immunodeficiency virus (HIV) adalah virus yang menyerang
beberapa jenis sel darah putih (limfosit) yang bekerja untuk melawan
infeksi. Infeksi dengan virus bisa mengakibatkan AIDS (acquired
immunodeficiency syndrome), sehingga tubuh rentan terhadap infeksi dan
penyakit tertentu lainnya. Bayi yang baru lahir dapat terinfeksi virus dari ibu
mereka yang terinfeksi saat berada di rahim, saat kelahiran, atau menyusui,
walaupun infeksi HIV pada janin dan bayi baru lahir seringkali dapat dicegah
dengan perawatan medis ibu selama masa kehamilan dan persalinan. Remaja
dan orang dewasa bisa terkena HIV dari hubungan seks dengan orang yang
terinfeksi atau dari berbagi jarum suntik yang terkontaminasi yang digunakan
untuk menyuntikkan narkoba atau tinta tato.
 Leukemia adalah kanker sel yang menghasilkan sel darah merah. Kanker ini
termasuk acute myeloid leukemia (AML) , chronic myeloid leukemia
(CML) , acute lymphocytic leukemia (ALL) , dan chronic lymphocytic
leukemia (CLL). Jenis leukemia yang paling umum menyerang anak-anak
adalah SEMUA dan AML. Dalam 25 tahun terakhir, para ilmuwan telah
membuat kemajuan besar dalam mengobati beberapa jenis leukemia masa
kanak-kanak, terutama beberapa jenis SEMUA yang sebagian besar dapat
disembuhkan pada anak-anak.

Penyakit Trombosit
 Trombositopenia , atau jumlah trombosit yang lebih rendah dari biasanya,
biasanya didiagnosis karena seseorang mengalami memar atau pendarahan
abnormal. Trombositopenia dapat diwariskan; atau terjadi ketika seseorang
menjalani kemoterapi , mengembangkan infeksi virus, atau
menderita leukemia ; atau jika tubuh menggunakan terlalu banyak atau
menghasilkan terlalu banyak trombosit. Idiopatik thrombocytopenic purpura
(ITP) adalah suatu kondisi di mana sistem kekebalan menyerang dan
menghancurkan trombosit.
Penyakit Sistem Pembekuan
Sistem pembekuan tubuh bergantung pada trombosit dan juga banyak
faktor pembekuan dan komponen darah lainnya. Jika cacat turun-temurun
mempengaruhi salah satu komponen ini, hal itu dapat menyebabkan gangguan
perdarahan.
Gangguan perdarahan umum meliputi:
 Hemofilia , kondisi yang mewarisi yang hampir secara eksklusif
mempengaruhi anak laki-laki, melibatkan kekurangan faktor pembekuan
tertentu dalam darah. Orang dengan hemofilia berat berisiko mengalami
pendarahan dan memar yang berlebihan setelah perawatan gigi, operasi, dan
trauma. Mereka mungkin mengalami episode pendarahan internal yang
mengancam jiwa, bahkan jika mereka belum terluka.
 Penyakit von Willebrand , kelainan pendarahan herediter yang paling umum,
juga melibatkan defisiensi faktor pembekuan. Ini mempengaruhi laki-laki dan
perempuan.
Penyebab lain dari masalah pembekuan termasuk penyakit hati kronis (faktor

pembekuan diproduksi di hati) dan kekurangan vitamin K (vitamin diperlukan

untuk memproduksi faktor pembekuan tertentu).


CONCLUSION:

Manusia tidak bisa hidup tanpa darah. Tanpa darah organ tubuh tidak bisa
mendapatkan oksigen dan nutrisi yang mereka butuhkan. Tanpa cukup darah, kita
akan melemah dan mati.

Dasar darah
- Dua jenis pembuluh darah membawa darah ke seluruh tubuh kita.
1. Arteri membawa darah beroksigen( darah yang telah menerima oksigen dari
paru-paru) dari jantung ke bagian tubuh lainnya.
2. Darah kemudian berjalan melalui pembuluh darah kembali ke jantung dan paru-
paru, sehigga bisa mendapatkan lebih banyak oksigen untuk dikirim kembali
ketubuh melalui arteri.

Darah yang mengalir melalui jaringan pembuluh darah dan arteri ini adalah darah
utuh yang berisi 3 jenis sel darah :
1. Sel darah merah
2. Sel darah putih
3. Trombosit

Sel-sel melakukan perjalanan melalui sistem peredaran darah yang tersuspensi


dalam cairan kekuning-kuningan yang disebut plasma. Baik sel darah putih
maupun merah sama-sama disebut leukosit yang merupakan bagian penting dari
sistem tubuh untuk mempertahankan diri terhadap infeksi. Sel darah putih disebut
granulosit dan limfosit berjalan disepanjang dinding pembuluh darah. Mereka
melakukan kuman seperti bakteri dan virus.
VOCABULARY

No V1 V2 V3 Meaning
1 can could could dapat
2 get got getten mendapat
3 need needed needed membutuhkan
4 keep kept kept Menjaga/menyimpan
5 Call called called Disebut/dipanggil
6 oxygen oxygenated oxygenated oksigen
7 receive received received Menerima
8 send sent sent Mengirim
9 feel felt felt Merasa
10 fill filled filled Mengisi
11 make made made Membuat
12 approach approached approached Mendekati, menemui
13 Travel travelled travelled Bepergian
14 suspend suspended suspended Menghentikan,
menunda
15 shape shaped shaped Berbentuk
16 indentt indented indented Lakukan
17 flatten flattened flattened Meluruskan
18 affect affected affected Mempengaruhi
19 form formed formed Bentuk
20 involve involved involved Melibatkan
21 infect infected infected Menulari
22 change changed changed Mengubah
23 give gave given Memberi
24 produce produced produced Menghasilkan
25 be Was, were been Ada
26 challenge challenged challenged Tantangan
27 help helped helped Membantu
28 replce replaced replaced Mengantikan
29 stop stoped stoped Menghentikan,
berhenti
30 sctrache sctrached sctrached Menggaruk
31 Come came come Datang
32 cut cut cut Memotong
33 repair repaired repaired Memperbaiki
34 stitche stitched stitched Menjahit
35 use used used Menggunakan
36 process processed processed Memproses
37 carry carried carried Membawa
38 wed wedded wedded Mengawinkan
39 run ran run Lari
40 release released released Mengeluarkan,
melepaskan
41 supply suplied suplied Menyediakan
42 waste wasted wasted Limbah
43 Has (have) had had Mempunyai
44 reach reached reached Mencapai
45 survire survived survived Bertahan
46 bleed bled bled Berdarah
47 bring brought brought Membawa
48 remove removed removed Memindahkan,
mengedarkan
49 supplement supplemented supplemented Suplemen
50 separate separated separated Terpisah
51 cause caused caused Sebab
52 reduce reduced reduced Mengurangi
53 lead led led Memimpin, menuju
54 go went gone Pergi
55 damage damaged damaged Merusakkan
56 develop developed developed Memperkembangkan
57 destroy destroyed destroyed Menghancurkan
58 increase increased increased Meningkatkan
59 found founded founded Ditemukan
60 inherite inherited inherited Mewarisi
61 attack attacked attacked Menyerang
62 protect protected protected Melindungi
63 take took taken Mengambil
64 acquire acquired acquired Memperoleh
65 leave left left Meninggalkan
66 became became become Menjadi
67 contaminate contaminated contaminated Mencemari
68 inject injected injected Menyuntikkan
69 advance advanced advanced Memajukan
70 treat treated treated Pengobatan
71 diagnosed diagnosed diagnosed Mendiagnosa
72 bruise bruised bruised Memar
73 threaten threatened threatened Mengancam
74 injure injured injured Melukai
75 clot clotted clotted Membeku,
menggumpal

Anda mungkin juga menyukai