Kel 10 Rs Spo
Kel 10 Rs Spo
3.12 Evaluasi………………………………………………………………..13
3.13 Perubahan Atau Revisi……………………………………………...…13
Daftar Pustaka………………………………………………………………………….16
0
Bab 1
Pendahuluan
1
BAB 2
ISI
3.1 Pengertian :
1. Agar petugas menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas atau tim
dalam organisasi atau unit.
2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam
organisasi
2
3. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas
terkait.
4. Melindungi organisasi dan staf dari malpraktek atau kesalahan
administrasi lainnya.
5. Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi dan
inefisiensi
3.4 Manfaat :
3
3. Membuat aliran proses
- Bentuk bagan-bagan yang menggambarkan proses atau urutan
jalannya suatu produk/tatacara yang mencatat segala peristiwa;
a. Memberi gambaran lengkap tentang apa yang
dilaksanakan
b. Membantu setiap pelaksanaan untuk memahami peran
dan fungsinya dengan pihak lain.
- Syarat suatu bagan harus dibuat atas dasar pengamatan langsung,
tidak boleh dibuat atas dasar apa yang diingat serta disusun dalam
“Flow of Work”
Teknik membuat pertanyaan-pertanyaan dasar :
4
3.7 Bentuk SOP :
Simple Steps : tidak mengandung banyak hal rinci. Biasanya SOP ini digunakan
untuk prosedur kerja yang kurang dari 10 langkah.
1. Hierarchical Steps : Pemakai format SOP ini bisa memilih langkah yang
ingin mereka lakukan, pemula bisa mempelajari detail dari laangkah yang
akan membantu mereka mempelajari prosedur.
5
2. Graphic Procedures : Grafik ini membagi proses yang panjang menjadi
beberapa sub proses. Para pekerja bisa memperlajari beberapa proses
singkat yang lebih mudah daripada prosedur panjang. Biasanya, format
SOP ini disertai dengan diagram atau gambar. Digunakan jika proses yang
ditulis lebih dari 10 langkah.
6
3.8 Format Sop Rumah Sakit
3.Format ini dapat diberi tambahan (judul) materi sesuai dng ketentuan yg
berlaku di RS yang bersangkutan, kebutuhan RS, & atau standar profesi
terkait
7
Pelayanan penunjang, meliputi : Laboratorium, Radiologi,
Rehabilitasi medis, Farmasi,dsb. Contoh : SOP pemeriksaan
(teknis) Laboratorium
Pelayanan keperawatan. Contoh : SOP/Standar asuhan
Keperawatan, SOP persiapan pasien Operasi
b. SOP untuk aspek manajerial adalah SOP mengenai proses kerja yang
menunjang SOP keilmuan dan pelayanan pasien non-keilmuan.
Contoh : Prosedur Dokter Jaga Ruangan, Prosedur Konsultasi Medis
Dalam Kepmenkes No. 004 tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi
desentralisasi bidang kesehatan disebutkan salah satu tujuan strategis adalah
upaya penataan manajemen kesehatan di era desentralisasi. Salah satu langkah
kunci dalam tujuan tersebut adalah mengembangkan sub sistem pemeliharaan dan
optimalisasi pemanfaatan sarana dan alat kesehatan.
8
optimalisasi pemanfaatan sarana rumah sakit dan alat kesehatan. (Depkes RI,
2003)
Peningkatan efisiensi dan efektifitas tersebut dapat dilakukan dengan
beberapa cara antara lain adanya suatu guideline atau Standart Operational
Procedure (SOP) misalnya, dalam hal pemeliharan dan pemanfaatan sarana
kesehatan dan alat kesehatan, kalibrasi dan pemeliharaan rutin, pelatihan tehnisi
dan operator alat, sosialisasi SOP pada seluruh unit pemakai sarana dan alat
kesehatan di rumah sakit yang bersangkutan serta tersedianya suku cadang.
Perencanaan pengadaan sarana dan alat kesehatan yang matang sesuai
kebutuhan baik dari sisi provider maupun konsumen akan meningkatkan
pemanfaatan secara optimal. Sebaliknya, jika tata laksana rumah sakit tidak sesuai
dengan standart yang telah ditetapkan, akan mengakibatkan kerugian yang besar
pada pasien, pengunjung, bahkan pihak rumah sakit.
A. Penulisan SOP
Dalam pembuatan SOP perlu adanya langkah – langkah dalam menyusun SOP
tersebut, agar tidak rancu dan jelas. Standart Operating Procedure (SOP) dapat
dikatakan baik jika semua yang tertulis di dalamya dapat dibaca dan dimengerti
oleh setiap orang yang menggunakannya. Oleh sebab itu diperlukan suatu cara
yang benar dalam pembuatan Standart Operating Procedure. Berikut cara efektif
dalam membuat Standart Operating Procedur:
9
Pembuatan Standart Operating Procedure harus dengan format yang
konsisten dan sehingga pihak yang menggunakan menjadi terbiasa dan mudah
memahami Standart Operating Procedure yang dimaksud. Berikut susunan isi
Standart Operating Procedure (Tricker, 2005):
Sebelum pembuatan SOP ada beberapa hal yang harus dipriotaskan dalam
penyusunan SOP tersebut, serta melakukan pilihan-pilihan proses kerja, perlu
dikaji isu-isu sbb:
Maka dari hal-hal tersebut dapat dipilih SOP yang ditentukan dengan skala
prioritas.
10
2. Pertimbangkan prosedur merupakan suatu prosedur menyeluruh atau
terdiri dari kumpulan beberapa prosedur yang lebih kecil (terutama bila
prosedur tersebut cukup panjang, dipecah-pecah, misalnya: Tahap
Persiapan, Tahan Kegiatan Awal, Tahap Akhir, Tahap Evaluasi, dsb).
3. Kapan SOP dibuat, sedapatnya sebelum sesuatu proses kerja baru
dilaksanakan.
4. Cari literatur dan informasi lain yang terkait yang mendukung prosedur
tersebut.
5. Cari masukan dari staf/petugas terkait agar tidak bersifat terlalu otoriter
6. Tetapkan prosedur tersebut adalah wajib atau sebagai pedoman. Bila
wajib, harus jelas bahwa SOP tersebut harus dilaksanakan dengan tidak
ada langkah-langkah lain. Kalau sebagai pedoman, maka ada peluang
untuk langkah alternatif sebagian atau seluruh bagian.
7. Tetapkan hasil (outcome) yang diharapkan.
8. Tuliskan fasilitas yang diperlukan.
9. Tetapkan siapa yang berwenang melaksanakan prosedur tersebut.
10. Langkah-langkah disusun berdasarkan logika, untuk menyelesaikan
proses kerja secara efektif, efisien, dan aman.
11. Agar dibuat sistem penomoran SOP yang terorganisir dan independen.
12. Sosialisasikan SOP
13. Revisi SOP dilakukan sesuai kebutuhan perkembangan: ilmu, informasi
lain, perubahan unit/struktur.
11
SOP harus diyakini sebagai persetujuan yang dibuat lembaga pemerintahan
dalam Aturan, Surat keputusan, Memo yang secara juridis syah. Dengan kata
lain suatu SOP yang hendak dipakai harus terlibih dulu dibuat SKnya. Ini
penting, karena SOP merupakan suatu produk hukum, atau paling tidak
merupakan Juknis dalam internal lembaga tersebut. Pengingkaran terhadap
SOP dapat merupakan pelanggaran hukum dan dapat dituntut secara hukum,
untuk menilai pengingkaran perlu menusuri atau mengidentifikasi pelaksanaan
SOP dan pembuktiannya, umpamanya: seorang Polisi detasemen 88 menembak
mati seorang teroris, tanpa ada peringatan, ini merupakan kesalahan prosedur,
Polisi dapat dituntut secara hukum; Seorang mahasiswa riset melaksanakan
pengambilan data tanpa persetujuan pembimbing skripsi, juga merupakan
pelanggaran prosedur, dan dapat diberi sanksi.
3.12 Evaluasi
Tujuan : membudayakan internal audit
Evaluasi dilaksanakan
o berkala, maksimal 3 th sekali
o sesuai kebutuhan dalam melaksanakan SOP tersebut
Tetapkan pelaksana evaluasi
Buat protap tata cara evaluasi SOP
Kembangkan format/check list evaluasi
Hasil evaluasi
12
O Pergantian direktur SOP tidak perlu direvisi
3.14 Cara Pengisian SOP
Berikut ini adalah Format SOP KARS. Lihat juga format SOP agar lebih
paham, langkah-langkahnya pengisian SOP adalah sebagai berikut:
a. Kotak heading.
13
1. Heading & kotaknya dicetak pada setiap halaman
2. Kotak Rumah Sakit diberi nama & logo Rumah Sakit (bila
Rumah Sakit mempunyai logo)
3. Judul SOP : diberi judul/nama SOP sesuai proses kerjanya,
misal : Konsultasi medis, Biopsi ginjal, Persiapan pasien operasi,
konsultasi medis di UGD, rujukan dan pindah rawat, dan lainnya.
4. No. Dokumen : diisi sesuai dengan ketentuan penomoran yang
berlaku di RS tersebut. Hal ini diperlukan agar sisteatis dan
keseragaman.
5. No. revisi : diisi dengan status revisi, bisa menggunakan huruf
atau angka. Contoh penggunaan huruf : dokumen baru diberi
huruf A, dokumen revisi I diberi huruf B,dan seterusnya; Contoh
penggunaan angka : untuk dokumen baru diberi nomor 00,
dokumen revisi pertama diberi angka 01, dst
6. Halaman : diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total
halaman utk SOP tsb. Misal SOP dengan 5 halaman à halaman
peratma : 1/5; halaman kedua 2/5,dst
7. Prosedur tetap diberi penamaan sesuai ketentaun (istilah) yg
digunakan RS, misalnya Prosedur, Prosedur tetap, Petunjuk
pelaksanaan, prosedur kerja,dsb
8. Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai dengan tanggal terbitnya yg
harus sesuai dengan tanggal diberlakukannya SOP tersebut
9. Ditetapkan Direktur : diberi tanda tangan Direktur dan nama
jelas
10. Kotak heading pada halaman-halaman berikutnya dapat hanya
memuat : kotak nama RS, judul SOP, No dokumen, No revisi &
halaman
a. Isi SOP
1. Pengertian : berisi penjelasan & atau definisi tentang istilah yg
mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah pengertian
2. Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata
kunci : “Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
……………..”
3. Kebijakan : berisi kebijakan (RS dan atau bidang/departemen) yg
menjadi dasar & garis besar dibuatnya SOP tsb. Dapat berisi
(terkait dengan) bbrp kebijakan yg mendasari SOP tsb. Dapat
14
juga terjadi satu kebijakan menjadi dasar bbrp SOP, sehingga
tercantum dlm bbrp SOP yg “dipayungi”
4. Prosedur: bagian ini mrpk bagian utama yg menguraikan
langkah-2 kegiatan utk menyele-saikan proses kerja ttt, &
staf/petugas yg berwe nang. Didalamnya dpt dicantumkan
alat/formulir/fasilitas yg digunakan, waktu, frekuensi dalam
proses kerja yg digunakan. Bila memungkinkan, diuraikan secara
lengkap unsur-2 yg menyang-kut : SIAPA, DIMANA, KAPAN
& BAGAIMANA (Who, what, where, when, how)
5. Unit terkait: berisi unit-unit yg terkait & atau prosedur terkait
dalam proses kerja tsb
DAFTAR PUSTAKA
15
http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?
page=1&submit.x=0&submit.y=0&qual=high&fname=/jiunkpe/s1/tmi/2008/jiunk
pe-ns-s1-2008-25404075-9881-standard_operating-chapter2.pdf
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=guide%20to%20writing
%20sop&source=web&cd=1&ved=0CBgQFjAA&url=http%3A%2F
%2Fwww.epa.gov%2Fquality%2Fqs-docs%2Fg6-
final.pdf&ei=lTXLTpfnK4TMrQeTqNTkDA&usg=AFQjCNGCbwY0Qz6K92J_
0N7N9WCWlfKhsg&cad=rja
16