ID Menjaga Kesehatan Di Usia Lanjut PDF
ID Menjaga Kesehatan Di Usia Lanjut PDF
Duwi Kurnianto P
Prodi Ilmu Keolahragaan PPS UNY,
duwikurnianto@gmail.com,
Abstrak
dan teknologi sangat berperan dalam cucunya meskipun hidup dalam lingkungan
perkembangan keilmuan yang mengkaji yang sama, ada lansia yang masih harus
tentang kesehatan. bekerja keras meskipun sudah tua, dan masih
banyak hal-hal lainnya yang menjadi
Kemajuan ilmu pengetahuan dan
penyebab Perubahan fisik yang terjadi pada
teknologi serta perbaikan sosial ekonomi
lansia erat kaitannya dengan perubahan
berdampak pada peningkatan derajat
psikososialnya. Pengaruh yang muncul akibat
kesehatan masyarakat dan usia harapan
berbagai perubahan pada lansia tersebut jika
hidup, sehingga jumlah populasi lansia juga
tidak teratasi dengan baik, cenderung akan
meningkat. Peningkatan jumlah penduduk
mempengaruhi kesehatan lansia secara
lansia ini akan membawa dampak terhadap
menyeluruh.
berbagai kehidupan. Dampak utama
peningkatan lansia ini adalah peningkatan Saat ini secara ekonomi biaya tahunan
ketergantungan lansia. Ketergantungan ini untuk perawatan kesehatan Lansia cukup
disebabkan oleh kemunduran fisik, psikis, dan tinggi. Biaya ini semakin meningkat apabila
sosial lansia yang dapat digambarkan melalui usia harapan hidup bertambah. Olahraga
empat tahap, yaitu kelemahan, keterbatasan lebih murah biayanya bila dibandingkan
fungsional, ketidakmampuan, dan dengan biaya pengobatan Lansia. Lanjut usia
keterhambatan yang akan dialami bersamaan sering dikaitkan dengan usia yang sudah tidak
dengan proses kemunduran akibat proses produktif, bahkan diasumsikan menjadi
menua. Proses menua merupakan suatu beban bagi yang berusia produktif. Hal ini
kondisi yang wajar dan tidak dapat dihindari terjadi karena pada Lansia secara fisiologis
dalam fase kehidupan (Amalia 2014:88). terjadi kemunduran fungsi-fungsi dalam tubuh
yang menyebabkan Lansia rentan terkena
Lanjut usia(lansia) merupakan masa
gangguan kesehatan. Namun demikian,
dimana orang akan mengalami pada akhirnya
masih banyak Lansia yang kurang aktif
nanti. Banyak orang yang dapat menikmati
secara fisik. Beberapa hal yang diduga
masa tua akan tetapi tidak sedikit pula yang
menjadi penyebabnya adalah kurangnya
mengalami sakit dan sampai meninggal tanpa
pengetahuan tentang manfaat aktivitas fisik,
dapat menikmati masa tua dengan bahagia.
seberapa banyak dan apa jenis aktivitas fisik
Setiap orang pasti ingin memiliki masa tua
yang harus dilakukan, terlalu sibuk sehingga
yang bahagia tetapi keinginan tidaklah selalu
tidak mempunyai waktu untuk melakukan
dapat menjadi nyata. Pada kehidupan nyata,
olahraga, serta kurangnya dukungan dari
banyak sekali lansia-lansia yang menjadi
lingkungan sosial.
depresi, stress, dan berpenyakitan. Banyak
kita temukan lansia yang dikirim ke panti Dengan segala penjelasan mengenai
jompo dan tidak terurus oleh keluarga, ada Lansia tersebut, salah satu faktor yang bisa
lansia yang diasingkan dari kehidupan anak digunakan untuk menjaga kesehatan dan
J u r n a l O l a h r a g a P r e s t a s i , V o l u m e 1 1 , N o m o r 2 , J u l i 2 0 1 5 | 21
kebugaran Lansia adalah dengan ingin memiliki masa tua yang bahagia tetapi
berolahraga. Dalam ilmu keolahragaan ada keinginan tidaklah selalu dapat menjadi nyata.
beberapa disiplin ilmu yang dapat diterapkan
Beberapa kondisi Lansia yang terkait
untuk menjaga kebugaran lansia, salah
dengan fungsi paru diantaranya
satunya adalah Fisiologi olahraga. Fisiologi
meningkatnya infeksi saluran nafas atas,
olahraga adalah ilmu yang mempelajari
berkurangnya luas permukaan paru (75m2
perubahan fungsi organ-organ baik yang ber-
sifat sementara (akut) maupun yang bersifat pada usia 20 tahun menjadi 50-60 m2 pada
menetap karena melakukan olahraga. usia 80 tahun, berkurangnya elastisitas paru,
Fisiologi Olahraga merinci dan menerangkan perubahan volume paru, dan kemungkinan
perubahan fungsi yang disebabkan oleh terjadi penyakit paru obstruktif menahun
latihan tunggal (acute exercise) atau latihan yang dapat memperpendek nafas, batuk,
yang dilakukan secara berulang-ulang lendir yang berlebihan, dan rendahnya
(chronic exercise) dengan tujuan untuk toleransi terhadap latihan fisik. Olahraga
meningkatkan respon fisiologis terhadap dikatakan dapat mencegah osteoporosis
intensitas, durasi, frekuensi latihan, keadaan pada tulang dada, memperbaiki kondisi otot-
lingkungan dan status fisiologis individu. otot pernafasan, dan meningkatkan sistem
Fungsi dan mekanisme kerja organ-organ imun, sedangkan kerusakan jaringan paru
tubuh akan selalu bereaksi dalam rangka tampaknya merupakan proses yang
penyesuaian diri demi terciptanya “Homeosta- ireversibel.
sis”.
Pengetahuan tentang pola hidup sehat
Dengan makin lanjutnya usia dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit.
seseorang maka kemungkinan terjadinya Bagi Lansia yang menderita gangguan
penurunan anatomik dan fungsional atas penyakit, penerapan pola hidup sehat sesuai
organ tubuhnya makin besar. Peneliti dengan jenis penyakitnya akan sangat
menjelaskan bahwa fungsi organ-organ akan membantu mengontrol penyakit yang
menurun sebanyak satu persen setiap diderita, yang pada akhirnya dapat
tahunnya setelah usia 30 tahun. Untuk dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Agar
menghadapi lanjut usia yang dapat menikmati tetap aktif sampai tua, sejak muda seseorang
hidupnya dan tetap terjaga baik kesehatan perlu menerapkan kemudian
maupun kebugarannya maka lansia harus mempertahankan pola hidup sehat dengan
melakukan aktivitas olahraga yang mengkonsumsi makanan yang bergizi
teratur,melakukan pola hidup yang sehat, seimbang, melakukan aktivitas fisik/olahraga
istirahat ,tidak merokok dan pemeriksaan secara benar dan teratur dan tidak merokok
kesehatan secara rutin. Setiap orang pasti
Pola hidup tidak aktif (sedentary)
diketahui banyak menimbulkan bebagai
J u r n a l O l a h r a g a P r e s t a s i , V o l u m e 1 1 , N o m o r 2 , J u l i 2 0 1 5 | 22
adventitia yang terletak di luar. Tunika ada. (2) Lapisan media terdiri atas
adventitia terdiri atas jaringan serangkaian membran elastin yang
penyambung dengan serabut-serabut tersusun konsentris. (3) Tunika adventitia
elastin. Pada pembuluh yang lebih besar, tidak menunjukkan membrana externa,
vasa vasorum (pembuluh dalam relatif tidak berkembang dan
pembuluh) bercabang-cabang luas dalam mengandung serabut-serabut elastin dan
adventitia. Vasa vasorum memberikan kolagen. Arteri ukuran sedang dan kecil
metabolit-metabolit untuk adventitia dan memiliki lapisan muskuler yang tebal.
tunika media pembuluh-pembuluh besar, Sel-sel. ini bercampur dengan sejumlah
karena lapisan-lapisannya terlalu tebal serabut elastin serta kolagen dan
untuk diberi makanan oleh difusi dari proteoglikan. Arteriola merupakan
aliran darah. pembuluh arteri yang paling kecil (halus),
Aorta bergaris tengah kurang dari 0,5 mm dan
Tunica intima: endothelium - sel relatif mempunyai lumen yang sempit.
berbentuk poligonal selapis, Memiliki tunika intima dengan tanpa
subendothelium -serabut elastis, kolagen, lapisan subendotel dan umumnya tidak
fibroblast, sel-sel otot polos. Serabut mempunyai membrana elastik interna.
elastis membentuk membrana elastica Lapisan media adalah lapisan sel-sel otot
interna, tidak sejelas pada arteri ukuran polos yang tersusun melingkar. Lapisan
medium, dan terlihat berlubang-lubang. adventitia tipis, tidak berkembang dengan
Tunica media: membrana fenestrate baik dan tidak menunjukkan adanya
dibentuk oleh serabut elastis, sel-sel otot membrana elastik externa.
polos tampak pada jaringan ikat diantara Perubahan pada sistem
membrana fenestrata. Tunica adventitia: kardiovaskular ditandai dengan adanya
jaringan ikat longgar tipis vasa vasorum perubahan anatomi di jantung dan pembuluh
Arteri darah, menurunnya denyut nadi maksimal,
Berdasarkan ukurannya, arteri dapat meningkatnya tekanan darah, hipotensi
diklasifikasikan menjadi (1) arteri besar postural, perubahan dalam pemulihan denyut
atau arteri elastis; (2) arteri ukuran nadi sesudah aktivitas fisik, menurunnya
sedang, arteri muskuler, dan (3) arteriola. jumlah darah yang dipompa dalam tiap
Arteri besar (arteri elastin) termasuk aorta denyutan, dan perubahan dalam darah (sel
dan cabang-cabang besarnya. Arteri jenis darah merah, hemoglobin). Olahraga
ini mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: disebutkan dapat menurunkan tekanan
(1) Intima, dibatasi oleh sel-sel endotel. darah pada hipertensi, meningkatkan stroke
Pada arteri besar membrana basalis volume (jumlah darah yang dikeluarkan
subendotel kadang-kadang tidak terlihat. jantung dalam satu kali denyutan),
Membrana elastika interna tidak selalu meningkatkan produksi sel darah merah,
J u r n a l O l a h r a g a P r e s t a s i , V o l u m e 1 1 , N o m o r 2 , J u l i 2 0 1 5 | 26
menurunkan LDL dan menaikkan HDL, dan lam olahraga untuk mencapai prestasi optimal
mempercepat pemulihan setelah aktivitas adalah; (1). Latihan kontinu, bersambungan
fisik. dan progresif, (2) tiap fungsi yang khas,
latihan harus spesifik, dan (3) kuantitas
Hingga saat ini belum diketahui secara
latihan meliputi intensitas, waktu dan
pasti cara yang efektif untuk mengurangu
frekuensi latihan.
proses degenerasi secara drastis, tetapi salah
Olahraga pada Lansia dilakukan dengan
satu cara yang bisa digunakan adalah
mempertimbangkan keamanan, masalah
olahraga. Latihan olahraga merupakan suatu
kesehatan, perlunya modifikasi latihan, dan
proses yang sistematis dari berlatih yang
mempertimbangkan kelemahan yang
dilakukan secara berulang-ulang dengan
mungkin ada. Screening diperlukan sebelum
menggunakan prinsip penambahan beban
program latihan dimulai. Sangat penting
(Bompa,yang dikutip Bafirman 2013). Prinsip
untuk menanyakan apakah pasien aman
penambahan beban dimaksud adalah
untuk berlatih, dipikirkan pula apakah pasien
peningkatan beban yang progresif, bertujuan
lebih baik apabila tidak aktif berlatih
untuk meningkatkan efisiensi faal tubuh.
(sedentary). Screening meliputi semua sistem
Penerapan perinsip ini didasarkan atas
utama tubuh, termasuk status kognitif,
kondisi masing-masing individu, karena tidak
auskultasi arteri karotis, inspeksi hernia,
ada beban yang persis sama untuk setiap
penilaian keseimbangan dan kemampuan
orang. Latihan fisik yang tepat akan mening-
mobilitas
katkan prestasi kerja dari faal tubuh.
Akibat kekeliruan dalam latihan, seperti
Peningkatan prestasi kerja dimaksud sangat
pembebanan latihan terlalu berlebihan
tergantung kepada tipe latihan, intensitas
(overtarining), menggambarkan penerapan
latihan, frekuensi, lama latihan, dan prinsip-
manajemen beban latihan yang tidak benar.
prinsip dasar latihan fisik. Selain itu, variasi
Overtaraining akan menganggu unsur fisik,
dalam latihan juga sangat perlu diperhatikan
psikis, dan fungsional tubuh. Konsekuensinya,
Pelaksanaan dan penerapan program
program pemasalahan akan terhambat, sebab
latihan terjadi berbagai penafsiran yang
masyarakat sebagai pelaku olahraga yang
berbeda. Perbedaan tersebut terjadi dengan
mengalami langsung, ataupun melihat
berbagai alternatif diantaranya, pengetahuan
berbagai kasus overtraining, akan merasa
yang dimiliki tentang latihan, atau ingin
enggan untuk berolahraga.
mencari jalan pintas dalam pencapaian
Salah satu usaha untuk mencapai
prestasi yang optimal. Prestasi yang
kesehatan dengan berolahraga sehingga bagi
diinginkan tidak akan mungkin tercapai,
lanjut usia untuk dapat memperoleh tubuh
ironisnya para atlet mengalami keluhan
yang sehat salah satunya harus rutin
karena terjadinya berbagai gangguan
melakukan aktivitas olahraga. Olahraga apa
fungsional tubuh. Prinsip fisiologi latihan da-
yang cocok untuk lansia itu yang harus
J u r n a l O l a h r a g a P r e s t a s i , V o l u m e 1 1 , N o m o r 2 , J u l i 2 0 1 5 | 27
jika dikerjakan secara benar. Aktivitas yang Nieman, David C .(1986). The Sport
Medicine Fitness Course. Bull
bersifat aerobik cocok untuk lanjut usia antara Publishing Company : Palo Alto
lain : Jalan kaki,senam aerobik low California
J u r n a l O l a h r a g a P r e s t a s i , V o l u m e 1 1 , N o m o r 2 , J u l i 2 0 1 5 | 30