Anda di halaman 1dari 5

Mangan (Mn)

Dalam tabel periodik unsur kimia, Mangan memiliki lambang Mn dengan nomor atom
25. Unsur kimia adalah zat kimia yang tidak dapat dapat diubah menjadi zat kimia lain dengan
cara biasa dan tidak dapat dipisah menjadi zat yang lebih kecil. Unsur-unsur kimia dalam bentuk
tabel ditampilkan dalam bentuk tabel periodik unsur-unsur kimia. Nomor atom adalah angka
yang menunjukkan jumlah proton dalam inti atom. Yang berarti bahwa Mangan memiliki 25
jumlah proton dalam inti atomnya.
Mangan ditemukan sebagai unsur bebas dalam sifat dasarnya dan sering dicampur
dengan besi, seperti mineral-mineral lainnya. Sebagai unsur bebas, Mangan adalah logam yang
penting dalam penggunaan dengan campuran logam-logam industri, terutama di dalam baja-baja
anti karat. Mangan pertama kali dikenali oleh Scheele, Bergman dan ahli lainnya sebagai unsur
dan diisolasi oleh Gahn pada tahun 1774, dengan mereduksi mangan dioksida dengan karbon.

Sejarah

Pertama kali dikenali oleh Scheele, Bergman dan ahli lainnya sebagai unsur dan diisolasi oleh
Gahn pada tahun 1774, dengan mereduksi mangan dioksida dengan karbon.

Sumber

Mineral mangan tersebar secara luas dalam banyak bentuk; oksida, silikat, karbonat adalah
senyawa yang paling umum. Penemuan sejumlah besar senyawa mangan di dasar lautan
merupakan sumber mangan dengan kandungan 24%, bersamaan dengan unsur lainnya dengan
kandungan yang lebih sedikit.

Kebanyakan senyawa mangan saat ini ditemukan di Rusia, Brazil, Australia, Afrika sSelatan,
Gabon, dan India. Irolusi dan rhodokhrosit adalah mineral mangan yang paling banyak dijumpai.
Logam ,mangan diperoleh dengan mereduksi oksida mangan dengan natrium, magnesium,
aluminum atau dengan proses elektrolisis.
Sifat-sifat

Mangan berwarna putih keabu-abuan, dengan sifat yang keras tapi rapuh. Mangan sangat reaktif
secara kimiawi, dan terurai dengan air dingin perlahan-lahan. Mangan digunakan untuk
membentuk banyak alloy yang penting. Dalam baja, mangan meningkatkan kualitas tempaan
baik dari segi kekuatan, kekerasan,dan kemampuan pengerasan.

Dengan aluminum dan bismut, khususnya dengan sejumlah kecil tembaga, membentuk alloy
yang bersifat ferromagnetik.

Logam mangan bersifat ferromagnetik setelah diberi perlakuan. Logam murninya terdapat
sebagai bentuk allotropik dengan empat jenis. Salah satunya, jenis alfa, stabil pada suhu luar
biasa tinggi; sedangkan mangan jenis gamma, yang berubah menjadi alfa pada suhu tinggi,
dikatakan fleksibel, mudah dipotong dan ditempa.

 Simbol: Mn
 Radius Atom: 1.35 Å
 Volume Atom: 7.39 cm3/mol
 Massa Atom: 54.938
 Titik Didih: 2235 K
 Radius Kovalensi: 1.17 Å
 Struktur Kristal: bcc
 Massa Jenis: 7.44 g/cm3
 Konduktivitas Listrik: 0.5 x 106 ohm-1cm-1
 Elektronegativitas: 1.55
 Konfigurasi Elektron: [Ar]3d5 4s2
 Formasi Entalpi: 14.64 kJ/mol
 Konduktivitas Panas: 7.82 Wm-1K-1
 Potensial Ionisasi: 7.435 V
 Titik Lebur: 1518 K
 Bilangan Oksidasi: 7,6,4,2,3
 Kapasitas Panas: 0.48 Jg-1K-1
 Entalpi Penguapan: 219.74 kJ/mol

Mangan berwarna putih keabu-abuan keperakan logam menyerupai besi, dengan sifat
yang keras tapi rapuh. Sulit untuk melebur tapi mudah untuk mengoksidasi, dan ion logam
Mangan umum nya adalah paramagnetik .
Mangan sangat reaktif secara kimiawi, dan terurai dengan air dingin perlahan-lahan.
Mangan digunakan untuk membentuk banyak alloy yang penting. Dalam baja, mangan
meningkatkan kualitas tempaan baik dari segi kekuatan, kekerasan,dan kemampuan pengerasan.
Dengan aluminum dan bismut, khususnya dengan sejumlah kecil tembaga, membentuk alloy
yang bersifat ferromagnetik.
Logam mangan bersifat ferromagnetik setelah diberi perlakuan. Logam murninya
terdapat sebagai bentuk allotropik dengan empat jenis. Salah satunya, jenis alfa, stabil pada suhu
luar biasa tinggi; sedangkan mangan jenis gamma, yang berubah menjadi alfa pada suhu tinggi,
dikatakan fleksibel, mudah dipotong dan ditempa.
Mangan termasuk golongan transisi yang merupakan logam berwarna putih abu-abu yang
penampilannya serupa dengan besi tuang. Memiliki titik lebur yang tinggi kira-kira 1250 °C. Ia
bereaksi dengan air hangat membentuk mangan (II) hidroksida dan hidrogen. Cahaya
photogenerasi pada Mn(CO)4L radikal (L= CO, L) dari 1,2-diax-Mn2(CO)5L2 kehadiran halida
organik atau campuran fisik dari Mn2(CO)3L2. (L = PR3) dan solusi halida organik hasil
Mn(CO)5-yLyX sebagai hasil satu-satunya.
Tingkat oksidasi tertinggi bagi mangan sesuai dengan jumlah total elektron 3d dan 4s, tetapi
hanya terjadi dalam senyawa okso MnO4-, Mn2O7, dan MnO3F. Senyawa-senyawa ini
menunjukkan beberapa kemiripan dengan senyawa halogen yang sesuai. Mangan relatif
melimpah, dan terdapat dalam banyak deposit, terutama oksida, oksida hidrat, atau karbonat.
Logam dapat diperoleh daripadanya atau dari Mn3O4 yang didapat dengan memanggangnya,
melalui reduksi dengan Al. Mangan cukup elektropositif, dan mudah melarut dalam asam bukan
pengoksidasi.
Selain titik cairnya yang tinggi, daya hantar listrik merupakan sifat-sifat mangan yang lainnya.
Selain itu, mangan memiliki kekerasan yang sedang akibat dari cepat tersedianya elektron dan
orbital untuk membentuk ikatan logam.
Konfigurasi elektron Mn adalah (Ar) 3d5 4s2 dengan menggunakan 2 elektron 4s dan kemudian kelima
elektron 3d yang tidak berpasangan. Mn mempunyai bilangan oksidasi antara +2 sampai +7. Reaksi kimia
yang penting dari senyawa mangan adalah reaksi oksidasi dan reduksi.
Enam oksida mangan dikenal orang MnO, Mn2O, MnO2, MnO3, Mn2O7 dan Mn3O4. Lima dari oksida
ini mempunayai keadaaan oksidasi masing-masing +2, +3, +4, +5 dan +7, sedangkan yang terakhir
Mn3O4, merupakan mangan (II) okisda, (MnO, Mn2O3).
Sumber utama senyawa mangan adalah MnO2. Jika MnO2 dipanaskan dengan penambahan alkali dan zat
pengoksidasi, garam permanganat dapat terbentuk.
3MnO2 + 6KOH + KClO3 3K2MnO4 + KCl + 3H2O
K2Mn4 diekstraksi dari bahan campuran dalam air dan dapat dioksidasi menjadi KMnO4 (misalnya
dengan Cl2 sebagai zat pengoksidasi). Alternatif lain, jika MnO4 diasamkan dihasilkan MnO4-. KMnO4
merupakan zat pengoksida yang penting. Untuk analisa kimia biasanya digunakan pada larutan asam,
dimana senyawa tersebut direduksi menjadi Mn2+ .
Kation mangan (II) diturunkan dari mangan (II) oksida. Ia membentuk garam-garam tak berwarna,
meskipun jika senyawa itu mengandung air kristal dan terdapat dalam larutan, warnyanya agak merah
jambu, ini disebabkan oleh adanya ion heksa kuomanganat (II) (MnO(H2O)6)2+ ion mangan (III) tidak
stabil, tetapi ada kompleks yang mengandung mangan dalam keadaan oksidasi +3 dikenal orang. Mudah
direduksi menjadi ion mangan (II). Senyawa mangan (II) dengan kekecualian mangan (IV) oksida adalah
tidak stabil, karena ion mangan (IV) ini mudah direduksi menjadi mangan (II). Senyawa mangan (VI)
stabil dalam larutan basa dan berwarna hijau. Pada penetralannya tejadi reaksi disproporsionasi, tebentuk
endapan mangan dikosida dan ion manganat (VII) atau permanganat. Jika mangan (VI) oksida diolah
dengan asam, terbentuk ion-ion mangan (II). Senyawa mangan (VII) mengandung ion manganat (VII)
atau permangantat MNO4-. Permanganat alkali adalah senyawa yang stabil yang menghasilkan larutan
warna lembayung. Semuanya merupakan zat pengoksidasi yang kuat.
Mangan mempunyai warna putih-kelabu dan menyerupai besi. Mangan berkilap metalik sampai
submetalik, kekerasan 2 – 6, berat jenis 4,8, reniform, massif, botriodal, stalaktit, dan kadang-kadang
berstruktur radial dan berserat. Mangan adalah logam keras dan sangat rapuh, bisa dileburkan dan
disatukan walaupun sulit, tetapi sangat mudah untuk mengoksid mangan. Logam mangan dan ion-ion
biasa beliau mempunyai daya magnet yang kuat.

Kegunaan

Mangan dioksida (sebagai pirolusit) digunakan sebagai depolariser dan sel kering baterai dan
untuk menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh pengotor besi. Mangan
sendiri memberi warna lembayung pada kaca. Dioksidanya berguna untuk pembuatan oksigen
dan khlorin, dan dalam pengeringan cat hitam. Senyawa permanganat adalah oksidator yang kuat
dan digunakan dalam analisis kuantitatif dan dalam pengobatan.

Mangan juga banyak tersebar dalam tubuh. Mangan merupakan unsur yang penting untuk
penggunaan vitamin B1.

Penanganan

Terpapar dengan debu mangan, uap dan senyawanya tidak boleh melebihi angka 5 ppm bahkan
untuk periode yang sangat pendek karena tingkat toksisitas unsurnya.

Ketersediaan :
Mangan ditemukan di alam dalam bentuk:
Pyrolusite (MnO2)
Brounite (Mn2O3)
Housmannite (Mn3O4)
Mangganite (Mn 2O3.H2O)
Psilomelane [(BaH2O)2.Mn5O10]
Rhodochrosite (MnCO3)
Di Indonesia, mangan telah ditemukan sejak 1854, yaitu terdapat di Karangnunggal,
Tasikmalaya (Jabar) tetapi baru dieksploitasi pada tahun 1930. daerah-daerah lain yang
mempunyai potensi mangan adalah Kulonprogo (Yogya), pegunungan karang bolong (Kedu
Selatan), Peg. Menoreh (magelang), Gunung Kidul, Sumatera Utara Pantai Timur, aceh, dll

Pembuatan
Mangan diperoleh dengan ekstraksi oksida-oksidanya dari tambang bijihnya. Prosesnya ada
beberapa cara antara lain:
1. Reduksi dengan karbon
Oksida mangan yang telah diekstraksi dicampur dengan karbon lalu dipanaskan, sehingga terjadi
reaksi:
Mn3O4 + 4C → 3Mn + 4CO
MnO +2C → Mn + 2CO
2. Proses alumino thermic
Bijih dicuci dengan mengalirkan air dan dipanggang dengan dialiri udara lalu dipanaskan terus
sampai pijar(merah) dimana MnO2 akan berubah menjadi Mn3O4
MnO2 → Mn3O4 + O2
Oksida yang terbentuk dicampur dengan bubuk aluminium dalam krus, lalu ditimbuni dengan
bubuk magnesium dan barium peroksida. Reduksi terjadi dalam pemanasan
3Mn3O4 + 8Al → 4Al2O3 + 9Mn
3. Metode elektrolisa:
Mangan secara besar-besaran diprodiuksi dengan cara ini:
Bijih digiling dan dipekatkan dengan proses gravity
Bijih yang sudah dipekatkan dipanggang (elumino proses) sampai terbentuk Mn3O4
Mn3O4 diubah menjadi MnSO4
Mn3O4 dipanaskan bersama H2SO4 encar maka terbentuk MnSO4 (larut) dan MnO2 (tak larut).
MnO2 dapat dipijarkan lagi menjadi Mn3O4 dan proses diulang seperti diatas.
Elektrolisa larutan MnSO4 dielektrolisa menggunakan katoda merkuri. Mangan dibebaskan pada
katoda ini membentuk amalgam. Selanjutnya amalgam didestilasi dimana Hg akan menguap
lebih dulu dan tinggal mangan.

Anda mungkin juga menyukai