Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Proses Aliran Gas di Blok Wailawi Neneng Station

Didalam menjalankan proses pengolahannya (Blok Wailawi), PT Benuo

Taka Wailawi memiliki beberapa sarana penunjang peralatan yang digunakan

untuk mengolah gas alam menjadi produk yang gas yang bermutu tinggi. Untuk

mengetahui proses aliran gas/flowline dari lokasi sumur (well head) menuju plant

Nenang Station dapat diketahui dalam berbagai proses, antara lain :

1. Area Location Well

Gambar 4.1 Area Location Well


(Sumber : PT Benuo Taka Wailawi)

39
40

Proses pertama terjadi di area lokasi sumur, terdapat 6 sumur di Blok

Wailawi Nenang Station. Gas dari dalam bumi naik ke well head terdapat

beberapa valve (katup) yang berfungsi untuk menutup dan membuka aliran

gas tersebut. Dari well head gas akan mengalir diteruskan ke Wailawi

Nenang Station melalui flowline pipa 4 inch yang kemudian bersatu dengan

pipa 6 inch yang menuju ke proses kerja pengolahan gas di Wailawi Nenang

Station.

2. Area Produksi Wailawi Nenang Station

Gambar 4.2 Area Produksi Wailawi Nenang Station


(Sumber: PT Benuo Taka Wailawi)
41

Proses kerja pengolahan gas di Wailawi Nenang Station antara lain :

a) Gas produksi dari 6 sumur masuk ke Manifold Skid, kemudian dialirkan

ke Production Separator untuk dipisahkan antara gas, kondensat dan air.

b) Gas dari Production Separator di alirkan ke Gas Dehidration unit untuk

di keringkan dengan cara menyerap air yang terkandung didalamnya.

c) Kondensat dari Production Separator di alirkan ke Degassing Boot

untuk membuang kandungan gasnya, yang selanjutnya di buang ke

Flare/Burn Pit, lalu kemudian kondensat di alirkan ke Condensate

Storage untuk disimpan. Jika tank sudah penuh maka kondensat akan

dipompakan ke pipa 8 inch milik PT Pertamina.

3. Area Distribusi

Gambar 4.3 Area Distribusi


(Sumber : PT Benuo Taka Wailawi)

Gas kering kemudian di alirkan ke Pembangkit Listrik Tenaga Mini Gas

(PLTMG) 4 Mega Watt milik PT PLN yaitu PT Betagy. dan kondensat akan

dipompakan ke tanki untuk dipompakan ke PT Pertamina RU V Balikpapan.


42

4. Wailawi Field

Proses produksi berawal ini berasal dari sumur-sumur bor. Sumur yang

dibor ini adalah sumur-sumur yang didalamnya banyak mengandung minyak

dan gas. Namun tidak menuntut kemungkinan jika reservoir yang berada

dialam sumur tersebut sumuanya mengandung minyak dan gas murni. Hal

ini dikarenakan didalam lapisan-lapisan bumi terdapat berbagai macam

bentuk bahan hidrokarbon maupun zat-zat kimia. Oleh karena itu, gas dan

minyak dari sumur ini harus diproses melalui suatu rangkaian yang dapat

memisahkannya.

a. Central Processing Station (CPS)

CPS merupakan salah satu Station yang berfungsi untuk proses

pemisahan minyak, dan gas. CPS di PT Benuo Taka Wailawi khususnya

berfungsi untuk memisahkan gas saja. Sebelum menjadi gas tentunya

ada proses. Dimana gas yang berada didalam sumur masuk ke manifold.

Dari situ gas tersebut masuk kedalam separator.

b. Separator

Separator adalah sebuah alat yang berbentuk tabung (vessel) yang dibuat

atau dirancang untuk menahan pressure dengan kapasitas tertentu.

Separator WV-1020 pemisahan yang berlangsung adalah gas, kondensat

dan cairan dari sumur. Produksi dari sumur minyak di separator vertikal

sedangkan produksi dari sumur gas diproses di separator horizontal. Hal


43

ini karena pada separator horizontal memiliki daerah pemisahan yang

lebih luas dan panjang dibanding separator vertikal.

B. Separator WV-1020

Separator yang memiliki tag number WV–1020 ini berada dalam proses

pengolahan yang terdapat di Blok Wailawi tepatnya di Nenang Station. Separator

ini merupakan unit yang digunakan untuk melakukan pemisahan antara gas, air

dan kondensat atau yang sering dikenal dengan pemisahan three phase dan untuk

desain liquid condensate mencapai 1600 bbl/day, air produksi 3400 bbl, dan

tekanannya adalah 630 psig sedangkan untuk desain temperaturenya adalah 130

°F. Untuk tekanan kerjannya adalah 410 psig dan untuk temperature kerjannya

sendiri adalah 110 °F. Separator ini sendiri memiliki kapasitas yang mampu

menampung produksi gas sebesar 45 MMSCFD.

Separator WV–1020 ini di desain untuk memisahkan gas, air, dan

condensate dengan kata lain separator ini dapat memisahkan menjadi tiga fase.

Selain itu juga Separator WV–1020 ini didukung oleh peralatan yang ada di

dalamnya yang bisa disebut internal fitting alat ini berfungsi mengoptimalkan

pemisahan yang terjadi di dalam vessel dengan waktu yang relatif singkat.

Separator ini tidak hanya di lengkapi dengan internal fitting saja akan tetapi

juga di lengkapi dengan perlatan external devices yang sebagian besar berupa

peralatan safety yang berfungsi melindungi vessel dan lingkungan yang ada di

sekitarnya. Separator WV – 1020 dapat dilihat pada gambar berikut.


44

Gambar 4.4 Separator WV-1020


(Sumber : PT Benuo Taka Wailawi)

1. Data Operasi

Tabel 4.1 Data Operasi Separator WV-1020


Temperature 110 °F

Pressure 410 psig

Flowrate liquid from header to inlet 3210 bpd

Flowrate gas from header to inlet None – tidak ada parameter

Enter condensate production 1495 bpd

Enter water production 1715 bpd

Liquid level 50 %

SG Water 1,00

SG Condensate 0,640

(Sumber : PT Benuo Taka Wailawi)


45

2. Data Desain Separator WV- 1020

Tabel 4.2 Data Desaain Separator WV -1020


Diameter 4,2 ft = 50,4 inch

Panjang 10 ft = 120 inch

Desain Temperature 130 °F

Desain Tekanan 630 psig

Kapasitas 45 MMSCFD

1600 bpd Condensate

3400 bpd Water

Feed Natural gas, water, dan condensate

Produk yang dihasilkan Natural gas, water, dan condensate

Tipe Three Fase

(Sumber : PT Benuo Taka Wailawi)

3. Retention Time

Tabel 4.3 Liquid Retention Time for Three Phase Separator (API 12J)

Oil Gravity Minutes (Typical)


(>) Above 35 °API 3 to 5
(<) Bellow 35 °API
>100 °F 5 to 10
80 – 100 °F 10 to 20
60 – 80 °F 20 to 30
(Sumber : Handbook Specification for Oil and Gas Separator, 1989)
46

Untuk mendapatkan SG campuran dan menentukan °API maka dapat

menggunakan persamaan berikut :

a) SG Campuran

(1 𝑥 𝐸𝑛𝑡𝑒𝑟 𝑤𝑎𝑡𝑒𝑟 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡)+(𝑆𝐺 𝐶𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛𝑠𝑎𝑡𝑒 𝑥 𝐸𝑛𝑡𝑒𝑟 𝑐𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛𝑠𝑎𝑡𝑒 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐)


= ......(3.4)
𝑓𝑙𝑜𝑤𝑟𝑎𝑡𝑒 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 𝑓𝑟𝑜𝑚 ℎ𝑒𝑎𝑑𝑒𝑟 𝑡𝑜 𝑖𝑛𝑙𝑒𝑡

(1 𝑥 1715)+ (0,640 𝑥 1495)


=
3210

= 0,83

b) °API
141,5
= °API = − 131,5.....................................................................(3.5)
𝑆𝐺

141,5
= − 131,5
0,83

= 38,98

Berdasarkan data hasil perhitungan yang didapatkan melalui SG Campuran

dan °API yang dihasilkan yaitu 38,98, maka Retention Time dari Separator

WV-1020 yang terdapat di Central Proccesing Station (CPS) adalah antara

3 menit samapi 5 menit sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.3 Liquid

Retention Time for Three Phase Separator (API 12J).

C. Perhitungan Retention Time Separator WV-1020

1. Volume Liquid ( Vliq)

Untuk menghitung volume liquid dengan menggunakan persamaan berikut :

Vliq = Volume in Heads + Volume in Cylinder

1 1
= [6 . 𝜋. 𝑘. 𝐷3 ] + [4 . 𝜋. 𝐷2 . ℎ]...................................(3.1)
47

Dengan, K = 2 𝑏/𝑑
1 1
2 ( 𝑑) 2 ( 4,2)
4 4
= =
𝑑 4,2

1
=2

Maka, Vliq = Volume in Heads + Volume in Cylinder

1 1
= [6 . 𝜋. 𝑘. 𝐷3 ] + [4 . 𝜋. 𝐷2 . ℎ]

1 1 1
= [6 . (3,14). (2). (4,2𝑓𝑡)3 ] + [4 (3,14)(4,2𝑓𝑡)2 (10)𝑓𝑡]

= [19,3863𝑓𝑡 3 ] + [138,474𝑓𝑡 3 ]

0,0781 𝑏𝑏𝑙
= (157,8603𝑓𝑡 3 𝑥 )
1𝑓𝑡 3

= 28,1149 bbl

2. Flowrate Liquid (Qliq)

a. Retention Time 3 menit

Untuk menghitung flowrate liquid dengan menggunakan rumus :


𝑉𝑙𝑖𝑞
Qliq = ........................................................................(3.2)
𝑅𝑇

28,1149 𝑏𝑏𝑙
Maka, Qliq = 3 𝑚𝑖𝑛

𝑏𝑏𝑙 60 𝑚𝑖𝑛 24 𝑗𝑎𝑚


= 9,3716 𝑥 𝑥
𝑚𝑖𝑛 1 𝑗𝑎𝑚 1 ℎ𝑎𝑟𝑖

= 13.495,104 bpd (Barel per Day)

Didapatkan hasil flow liquid sebesar 13.495,104 bpd, jika tangki separator

terisi penuh oleh liquid, dikarenakan desain pada ketinggian level liquid
48

pada separator sekitar 50 % maka dapat dikalkulasikan dengan

menggunakan persamaan sebagai berikut :

= Liquid level x Flow liquid........................(3.3)

Maka, Kapasitas desain real = 50 % x 13.495,104 bpd

= 6.747,552 bpd

Maka dari perhitungan tersebut dapat diketahui kapasitas desain real separator

menurut perhitungan yaitu 6.747,552 bpd.

b. Retention Time 4 menit

Untuk menghitung flowrate liquid dengan menggunakan rumus :


𝑉𝑙𝑖𝑞
Qliq = 𝑅𝑇

28,1149 𝑏𝑏𝑙
Maka, Qliq = 4 𝑚𝑖𝑛

𝑏𝑏𝑙 60 𝑚𝑖𝑛 24 𝑗𝑎𝑚


= 7,0287 𝑚𝑖𝑛 𝑥 𝑥
1 𝑗𝑎𝑚 1 ℎ𝑎𝑟𝑖

= 10.121,328 bpd

Didapatkan hasil flow liquid sebesar 10.121,328 bpd, jika tangki separator

terisi penuh oleh liquid, dikarenakan desain pada ketinggian level liquid

pada separator sekitar 50 % maka dapat dikalkulasikan dengan

menggunakan persamaan sebagai berikut :

= Liquid level x Flow liquid

Maka, Kapasitas desain real = 50 % x 10.121,328 bpd

= 5.060,664 bpd
49

Maka dari perhitungan tersebut dapat diketahui kapasitas desain real separator

menurut perhitungan yaitu 5.060,664 bpd.

c. Retention Time 5 menit

Untuk menghitung flowrate liquid dengan menggunakan rumus :


𝑉𝑙𝑖𝑞
Qliq = 𝑅𝑇

28,1149 𝑏𝑏𝑙
Maka, Qliq = 5 𝑚𝑖𝑛

𝑏𝑏𝑙 60 𝑚𝑖𝑛 24 𝑗𝑎𝑚


= 5,6229 𝑚𝑖𝑛 𝑥 𝑥
1 𝑗𝑎𝑚 1 ℎ𝑎𝑟𝑖

= 8.096,976 bpd

Didapatkan hasil flow liquid sebesar 8.097,976 bpd, jika tangki separator

terisi penuh oleh liquid, dikarenakan desain pada ketinggian level liquid

pada separator sekitar 50 % maka dapat dikalkulasikan dengan

menggunakan persamaan sebagai berikut :

= Liquid level x Flow liquid

Maka, Kapasitas desain real = 50 % x 8.096,976 bpd

= 4.048,488 bpd

Maka dari perhitungan tersebut dapat diketahui kapasitas desain real separator

menurut perhitungan yaitu 4.048,488 bpd.

D. Pembahasan

Berdasarkan dari data Separator WC-1020 yang beroperasi pada °API adalah

38,98 serta dengan temperature 110 °F, sebagaimana mengacu pada tabel 4.3

Liquid Retention Time for Three Phase Separator (API 12J) atau Handbook
50

Specification for Oil and Gas Separator terlihat bahwa °API yang dimiliki pada

Separator WV-1020 pada Blok Wailawi diatas lebih dari 35 °API pada Oil

Gravity nya maka Typical Retention Time yang sesuai dengan °API sebesar

38,98 adalah 3 menit sampai 5 menit dan berdasarkan hasil perhitungan desain

real separator dengan melakukan simulasi Retention Time untuk waktu 3 menit, 4

menit dan 5 menit diketahui kapasitas liquid seperti pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Retention Time

Menit Kapasitas Feed Selisih


(Kapasitas – Feed)
3 menit 6.747,552 bpd 3.210 bpd 3.537,552 bpd
4 menit 5.060,664 bpd 3.210 bpd 1.850,664 bpd
5 menit 4.048,488 bpd 3.210 bpd 838,488 bpd

8,000,000

7,000,000
Q
6,000,000
L
i 5,000,000
Kapasitas
q
u 4,000,000 Feed
i Liquid
d 3,000,000

2,000,000

1,000,000 Retention
Time
0
3 Menit 4 Menit 5 Menit
Gambar 4.5 Grafik Retention Time HP Separator WV-1020
51

Dari hasil perhitungan Retention Time diatas dapat diketahui bahwa

kapasitas masih lebih besar dari flow rate yang masuk, sehingga kapasitas yang

masih tersedia pada separator WV-1020 adalah sebesar 3.537,552 bpd. Sehingga

waktu optimal yang baik untuk memisahkan antara gas, condensate serta air

adalah 3 menit karena menghasilkan flow rate liquid yang paling besar, dimana

Retention Time diatas 3 menit akan mengurangi kapasitas sisa separator.

Anda mungkin juga menyukai