Anda di halaman 1dari 5

KEMENTRIAN KESEHATAN R.

I
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN KAMPUS SUTOPO SURABAYA
Jl. Parang Kusumo No. 1 Surabaya
STANDAR OPERATING PROCEDURE ( SOP )

PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL PADA ANAK

1. DEFINISI
Pemeriksaan tanda vital merupakan suatu cara untuk mendeteksi adanya perubahan system
tubuh yang meliputi suhu tubuh, denyut nadi, frekuensi pernapasan dan tekanan darah.

2. TUJUAN
2.1 Pengukuran Suhu
2.1.1 Pengukuran suhu dilakukan untuk mengetahui rentang suhu tubuh.
2.2 Pemeriksaan Denyut Nadi
2.2.1 Mengetahui denyut nadi ( irama, frekuensi, dan kekuatan).
2.2.2 Menilai kemampuan fungsi kardiovaskular
2.3 Pemeriksaan Pernapasan
2.3.1 Mengetahui frekuensi, irama, dan kedalaman pernapasan
2.3.2 Menilai kemampuan fungsi pernapasan
2.4 Pemeriksaan Tekanan darah
2.4.1 Mengetahui nilai tekanan darah

3. RUANG LINGKUP
Dilakukan pada klien ( Bayi/anak ) yang perlu diperiksa tanda-tanda vital

4. PROSEDUR
4.1 Tanggung jawab dan wewenang
4.1.1 Bagian akademik sebagai penanggung jawab pembelajaran
4.1.2 Koordinator mata ajar keperawatan anak yang bertanggung jawab dalam
pengelolaaan ketercapaian prosedur tindakan
4.1.3 Pembimbing praktek pendidikan dan lahan yang bertanggung jawab dalam
membimbing dan menilai ketercapaian pelaksanaan prosedur tindakan setiap
peserta didik secara objektif baik di laboratorium maupun di lahan praktek
4.2 Pelaksanaan
4.2.1 Persiapan klien
a. Sampaikan salam ( lihat SOP komunikasi terapeutik)
b. Informasikan kepada klien /keluarga kliententang tujuan dan prosedur yang
akan dilakukan
4.2.2 Persiapan alat
a. Termometer
b. Alkohol swab
c. Sarung tangan
d. Stetoskop
e. Arloji
f. Buku observasi
g. Bolpoin
h. Vaselin/jelly
i. Sphymomanometer
j. Tisu

4.2.3 Persiapan lingkungan


a. Pasang sampiran/tutup gorden
b. Dekatkan alat-alat ke pasien

4.2.4 Pengukuran Suhu


4.2.4.1 Melalui Oral
a. Cuci tangan ( sesuai SOP cuci tangan )
b. Gunakan sarung tangan ( handschoen ) jika diperlukan
c. Atur posisi pasien
d. Tentukan letak bawah lidah
e. Turunkan suhu thermometer dibawah 34o-35o C
f. Letakkan thermometer di bawah lidah sejajar dengan gusi
g. Anjurkan mulut dikatupkan selama 3-5 menit
h. Angkat thermometer dan baca hasilnya
i. Catat hasil di buku observasi
j. Bersihkan thermometer dengan desinfektan/ alcohol swab
k. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
4.2.4.2 Melalui Axila
a. Cuci tangan ( sesuai SOP cuci tangan )
b. Gunakan sarung tangan ( handschoen ) jika diperlukan
c. Atur posisi pasien
d. Tentukan letak axilla dan bersihkan daerah aksilla dengan menggunakan
tisu
e. Turunkan thermometer dibawah suhu 34o-35o C
f. Letakkan thermometer pada daerah axilla dan lengan pasien fleksi diatas
dada
g. Setelah 5-10 menit thermometer diangkat dan dibaca hasilnya
h. Catat hasil
i. Bersihkan thermometer dengan alcohol swab/desinfektan
j. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
4.2.4.3 Melalui Rektal
a. Cuci tangan ( Sesuai SOP cuci tangan )
b. Gunakan sarung tangan ( Handschoen )jika diperlukan
c. Atur posisi pasien dengan posisi miring
d. Celana /pakaian diturunkan sampai dibawah glutea pasien dan
masukkan thermometer ke dalam rectal jangan sampai berubah
tempatnya dan ukur suhu
e. Setelah 3-5 menit angkat thermometer
f. Catat hasil
g. Bersihkan thermometer dengan alcohol swab/desinfektan
h. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

4.2.5 Pengukuran denyut nadi


a. Cuci tangan ( sesuai SOP cuci tangan )
b. Gunakan sarung tangan ( handschoen ) jika diperlukan
c. Atur posisi pasien
d. Letakkan kedua tangan terlentang disisi tubuh
e. Tentukan letak arteri ( denyut nadi yang akan dihitung
f. Pada bayi menggunakan stetoskop, stetoskop diletakkan di sebelah kiri bagian
midklavikula ICS 3-4, tentukan frekuensinya permenit dan keteraturan irama,
dan kekuatan denyutan
g. Catat hasil
h. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

4.2.6 Pengukuran pernapasan


a. Cuci tangan ( sesuai SOP cuci tangan )
b. Atur posisi pasien
c. Hitung frekuensi dan irama pernapasan
d. Catat hasil
e. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

4.2.7 Pengukuran tekanan darah


a. Cuci tangan ( sesuai SOP cuci tangan )
b. Gunakan sarung tangan ( handschoen ) jika diperlukan
c. Atur posisi pasien
d. Letakkan lengan yang akan diukur pada posisi terlentang
e. Lengan baju dibuka
f. Pasang manset pada lengan kanan / kiri atas sekitar 3 cm di atasa fossa cubiti
( jangan terlalu ketat maupun terlalu longgar )
g. Tentukan denyut nadi arteri brakialis dekstra/sinistra
h. Letakkan diafragma stetoskop di atas nadi brakhialis
i. Pompa balon udara manset sampai denyut nadi nadi arteri brakhialis tidak
teraba.
j. Pompa terus sampai manometer hingga lebih tinggi dari titk brachialis tidak
teraba
k. Catat mmHg manometer saat pertama kali denyut nadi teraba kembali , nilai ini
menunjukkan tekanan sistolik dan catat saat terakhir denyut nadi tidak teraba
kembali, nilai ini menunjukkan tekanan diastolic.
l. Catat hasil
m. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

4.3 Pengendalian dan pemantauan


4.3.1 Daftar hadir mahasiswa dan dosen yang telah ditanda tangani
4.3.2 Dokumentasi laporan asuhan keperawatan
4.3.3 Format penilaian tindakan asuha keperawatan yang telah ditandatangani dan diberi
nama jelas instruktur yang menilai dan peserta didik yang bersangkutan
4.3.4 Pedoman penilaian prosedur

5. DOKUMENTASI
5.1 SOP Komunikasi terapeutik
5.2 SOP cuci tangan

6. REFERENSI
6.1 Kozier, B, Erb., & Oliver, R. 2004. Fundamental of nursing , ( fourth editor ) , California :
Addison-Wesley Publishing CO
6.2 Kusyati Eni. Dkk. 2006. Ketrampilan dan prosedur Laboratorium, Jakarta : EGC
6.3 Alimul Aziz & musrifatul. 2005. Kebutuhan Dasar Manusia; Jakarta: EGC

7. PENGESAHAN

(……………………………………..) (…………………………………….) (…………………………………………..)

Anda mungkin juga menyukai