Bab Iii PDF
Bab Iii PDF
METODOLOGI PENELITIAN
47
3.2 Pendekatan Penelitian
48
menampilkan kekerasan fisik, sebagai pendukung bahwa dalam vlog-vlog
pada kanal YouTube Rezaoktovain memang mengandung kekerasan
verbal.
49
peneliti bila tersedia kategori analisis yang telah didefinisikan secara jelas
dan operasional sehingga peneliti dapat mengikutinya dengan reliabilitas
tinggi. Analisis isi kuantitatif mengutamakan ketepatan dalam
mengidentifikasi isi pernyataan, seperti perhitungan, penyebutan yang
berulang-ulang dari kata-kata tertentu (Eriyanto, 2011:1).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah isi komunikasi
tertentu dari variabel yang diteliti secara kuantitatif. Peneliti hanya
memfokuskan pada isi komunikasi berupa bahan yang tesurat saja, yaitu
kekerasan verbal yang muncul dalam serial vlog game Grand Theft Auto V
pada kanal YouTube Rezaoktovian. Selanjutnya, peneliti meng-coding
indikator yang telah dikonseptualisasikan berupa kategorisasi yang
sebelumnya disusun berdasarkan definisi yang telah ditelaah, mengenai
macam-macam kekerasan verbal. Untuk mendapatkan hasil yang tepat
dalam mengidentifikasi isi pernyataan, peneliti hanya meng-coding
pengulangan kata yang mengandung kekerasan verbal dengan
menggunakan coding sheet, yang dilakukan oleh dua orang peng-coder.
50
Maka dari itu, sampel yang dipilih dalam penelitian haruslah
mewakili populasi, dimana karakteristik sampel kurang lebih sama dengan
populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah serial vlog game Grand Theft
Auto V yang bertemakan 3 (Three) Idiots seri satu sampai enam, pada
kanal YouTube Rezaoktovian. Pengunggahan enam video blog tersebut
oleh Reza Oktovian dilakukan pada periode April 2015, sampai dengan
Juli 2016.
Untuk memperkuat indikator yang diteliti mengenai kekerasan
verbal pada kanal YouTube Rezaoktovian, peneliti mengambil serial vlog
game lain sebagai data pendukung. Masih pada kanal YouTube
Rezaoktovian, peneliti mengambil sampel pada serial vlog game Cat
Mario 4. Pengunggahan serial vlog game ini oleh Reza Oktovian
dilakukan pada periode Januari 2014, sampai dengan Januari 2017.
3.5.3 Metode Penarikan Sampel
Dalam analisis isi (content analysis) terdapat beragam metode
dalam penarikan sampel. Secara umum, dari beragam metode penarikan
sampel ini, dapat dibagi ke dalam dua bagian besar, yakni penarikan
sampel acak (random/probability sampling) dan penarikan sampel tidak
acak (non-random/non-probability sampling) (Eriyanto, 2011:115).
Karena terbatasnya waktu yang dimiliki oleh peneliti, serta tujuan
penelitian untuk mengetahui jumlah kekerasan verbal dalam kanal
YouTube Rezaoktovian, maka dalam penelitian ini digunakan non-
probability sampling.
Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik Purposive (Purposive Sampling). Dalam sampel yang
dilakukan secara purposive, peneliti secara sengaja memilih sampel atau
periode tertentu atas dasar pertimbangan ilmiah. Selain itu, ada dua aspek
yang harus diperhatikan ketika menggunakan Purposive Sampling.
Pertama, tujuan penelitian. Hal ini dilakukan mengingat peneliti
bertujuan untuk mengetahui kekerasan verbal yang terdapat dalam video
blog pada kanal YouTube Rezaoktovian. Tujuan penelitian membutuhkan
sampel tertentu untuk menjawab pertanyaan yang ingin diketahui lewat
analisis isi. Sehingga, peneliti menentukan kriteria dalam pemilihan
sampel berdasarkan dengan objek penelitian, yaitu berupa kekerasan
51
verbal. Definisi kekerasan verbal secara umum, yaitu berupa penghinaan
dengan kata-kata, fitnah, menjelek-jelekkan orang lain, dan pembunuhan
karakter (Waruwu, 2010:29). Pada game Grand Theft Auto V yang telah
dipaparkan sebelumnya, adalah sebuah game yang menampilkan berbagai
bentuk kekerasan fisik serta tindak kriminal, seperti menembak,
membunuh, berkelahi, mencuri, melawan polisi, dan lain-lain. Sehingga
wajar apabila Reza Oktovian juga terpicu untuk melakukan kekerasan
verbal dalam memainkan game tersebut. Selain itu, dalam vlog tersebut
terdengar Reza Oktovian melakukan tindak tutur kekerasan yang
mengandung kekerasan verbal, yang ditunjukkan kepada dua temannya
dalam memainkan game ini secara onlie. Oleh karena itu, peneliti memilih
sampel pada serial vlog game Grand Theft Auto V yang bertemakan 3
(Three) Idiots seri satu sampai enam.
Kedua, pemilihan teks ataupun periode secara purposive, haruslah
didasarkan pada pertimbangan ilmiah. Peneliti harus dapat menunjukkan
data yang memperkuat teks ataupun periode secara purposive tersebut.
Untuk penelitian yang berhubungan dengan media umumnya dasar yang
dipakai adalah jumlah khalayak. Alasannya, makin banyak media diakses,
makin besar pengaruhnya kepada publik (Eriyanto, 2011:149). Untuk
memperkuat indikator peneliti mengambil sampel pada serial vlog game
Cat Mario 4.
Cat Mario 4 adalah sebuah game dengan tokoh utama kucing
yang memiliki karakter protagonis (baik) yang berjalan layaknya manusia.
Pada game tersebut tidak menunjukkan kekerasan fisik sama sekali,
sehingga penggunaan kata-kata yang mengandung kekerasan verbal dalam
memainkan game seharusnya tidak muncul. Namun, dalam memainkan
serial game ini Reza Oktovian tetap menggunakan kata-kata yang
mengandung kekerasan verbal dalam vlog-nya. Dalam serial vlog game ini
memiliki viewers terbanyak dibandingkan dengan serial-serial game lain
yang ada pada kanal Rezaoktovian. Jika ditotal, serial vlog game Cat
Mario 4 memiliki penonton sebanyak 12.979.684 viewers.
52
Tabel 3.1
53
6 Juni GTA V Jadi 10’42”
2016 Dreadout!
*) a. (‘) = Menit
b. (“) = Detik
54
Tabel 3.2
Cat
20 Januari Mario!@#$%^&*( 6’59”
2014 -Gamers Stress-
55
26 Januari Cat Mario Stage 5’50”
2014 3!! –Gamers
Stress-
20
Agustus So Long My Cat :’) 10’9”
2014
56
12 Balik Lagi Si 8’43”
Februari Anjing! Maksud
2015 Gue Si Kucing
28 10’34”
Oktober Reza Arap
2015 Oktovian Is Back!!!
57
20 5’35”
November M.E.L.E.T.A.K
2015
*) a. (‘) = Menit
b. (“) = Detik
58
3.6 Unit Analisis
Dalam penelitian ini, unit analisis adalah vlog game pada kanal
YouTube Rezaoktovian yang terdapat kekerasan verbal. Kekerasan verbal
yang dimasksud adalah sesuai dengan indikator yang ada pada definisi
konseptual yang telah dijelaskan pada Bab sebelumnya. Selanjutnya,
peneliti membuat operasionalisasi berdasarkan indikator-indikator
kekerasan verbal tersebut. Vlog yang dimaksud adalah serial vlog game
Grand Theft Auto V, serta serial vlog game Cat Mario 4 sebagai penguat
dan pendukung variabel, yaitu berupa kekerasan verbal dalam kanal
YouTube Rezaoktovian.
59
2M
Reliabilitas Antar-Coder = N1+N2
60
kekerasan verbal yang ada dalam serial vlog game Grand Theft Auto V
pada kanal YouTube Rezaoktovian. Sehingga, indikator yang ada pada
penelitian ini adalah kekerasan verbal.
Bentuk kekerasan verbal berdasarkan definisinya yang telah
dipaparkan menurut Galtung dan Salmi (2002:183-190, 2003:29-42 dalam
Baryadi (2012:37-38), tindak tutur kekerasan dapat dibedakan menjadi
empat jenis, yaitu (i) tindak tutur kekerasan tidak langsung, (ii) tindak
tutur kekerasan langsung, (iii) tindak tutur kekerasan represif, dan (iv)
tindak tutur kekerasan alienatif.
(i) Tindak tutur kekerasan tidak langsung adalah kekerasan
verbal verbal yang tidak seketika itu juga mengenai
korban, tetapi melalui media atau proses berantai. Tindak
tutur kekerasan tidak langsung misalnya terwujud dalam
fitnah, stigmatisasi, dan penstereotipan (stereotyping).
(ii) Tindak tutur kekerasan langsung adalah tindak tutur
kekerasan yang langsung menimpa pada korban pada saat
komunikasi verbal berlangsung. Yang termasuk jenis
tindak tutur kekerasan langsung adalah membentak,
memaki, mencerca, mengancam, mengejek, menuduh,
menghina, meremehkan, mengusir, menolak, menuntut,
menghardik, memaksa, menentang, meneror, mengungkit-
ungkit, mengusik, mempermalukan, mendamprat,
memarahi, menentang, mendiamkan, menjelek-jelekkan,
mengolok-olok, mengata-ngatai, dan menyalahkan.
(iii) Tindak tutur kekerasan represif merupakan tindak tutur
yang menekan atau mengintimidasi korban. Perwujudan
tindak tutur represif antara lain adalah memaksa,
mengintruksikan memerintah, mengancam, menakut-
nakuti, membentak, memarahi, mengata-ngatai, meneror,
memprovokasi, dan sebagainya.
(iv) Tindak tutur kekerasan alienatif adalah tindak tutur yang
bermaksud menjauhkan mengasingkan, atau bahkan
melenyapkan korban dari komunitas atau masyaraktnya.
Yang termasuk tindak tutur alienatif adalah mendiamkan
61
atau “njothak”, mengusir, mengucilkan, mendiskreditkan,
menjelek-jelekkan, mempermalukan, dan sebagainya.
Selanjutnya, peneliti mengambil fokus pada salah satu tindak
tutur kekerasan langsung yang dilakukan oleh Reza Oktovian dalam vlog-
nya di YoTube. Yaitu pada saat komunikasi verbal sedang berlangsung
yang ditunjukkan kepada kedua temannya dalam memainkan game GTA
V. Selain itu, pada seri vlog game Cat Mario 4 komunikasi verbal
berlangsung yang ditunjukkan kepada audience yang melihat atau
menonton seri vlog game tersebut. Maka dari itu, peneliti menentukan
kategorisasi kekerasan verbal berdasarkan salah satu jenis tindak tutur
kekerasan, yaitu tindak tutur kekerasan langsung yang telah dipaparkan
sebelumnya. Sehingga, operasionalisasi kategorisasi kekerasan verbal yang
dimaksud adalah sebagai berikut.
3.8.1 Eufemisme
Eufemisme berasal dari kosakata Yunani euphemizein, yaitu
mempergunakan kata-kata dengan arti yang baik atau dengan tujuan yang
baik (Keraf, 1981:132). Sebagai gaya bahasa, eufemisme adalah sebuah
acuan berupa ungkapan-ungkapan yang tidak menyinggung perasaan
orang, atau ungkapan-ungkapan yang halus untuk menggantikan acuan-
acuan yang mungkin dirasakan menghina, menyinggung perasaan atau
menyugestikan sesuatu yang tidak menyenangkan (Keraf, 1981:132).
Berdasarkan definisi konsepsional kekerasan verbal yang telah
dijelaskan pada bab sebelumnya, peneliti mengoperasionalisasikan
kategori eufemisme berdasarkan golongan-golongannya agar dapat
dihitung pada lembar coding atau coding sheet. Adapaun golongan-
golongannya menurut Wijana (2008:96-104) adalah sebagai berikut: (i)
benda dan (ii) binatang, (iii) bagian tubuh, (iv) profesi, (v) penyakit, (vi)
aktivitas, (vii) peristiwa, (viii) sifat atau keadaan.
3.8.2 Hiperbol
Hiperbol adalah semacam gaya bahasa yang mengandung suatu
pernyataan yang berlebihan, dengan membesar-besarkan sesuatu hal
(Keraf, 1981:135). Hiperbola adalah sejenis gaya bahasa yang
mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan jumlahnya, ukurannya,
62
atau sifatnya dengan maksud memberi penekanan pada suatu pernyataan
atau situasi untuk memperhebat, meningkatkan kesan dan pengaruhnya.
Gaya bahasa ini melibatkan kata-kata, frase, atau kalimat (Tarigan, 2013:
55).
Contoh bentuk kata dari kategori hiperbol yang juga terdapat
dalam vlog game pada kanal YouTube Rezaoktovian, peneliti kutip dari
penelitian terdahulu yang berjudul Gaya Bahasa Tung Desem Waringin
Dalam Seminar “Financial Revolution” Serta Implikasinya Terhadap
Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SMA’ ole Fitri Nursilawatih (2016:54),
agar dapat dioperasionalisasikan dan dihitung pada coding sheet. Adapaun
contoh bentuk katanya adalah sebagai berikut.
(i) Kekayaan pengusaha itu selangit, dalam waktu singkat ia
‘menguras seluruh isi di mal itu’.
(ii) Dia ‘setengah mati memperjuangkan’ karirnya di dunia tarik
suara.
(iii) Kali ini aku ‘pacaran untuk yang ke seribu kalinya’.
(iv) Konser Band Ungu di desa Ciamis ‘dibanjiri banyak
penonton’.
3.8.3 Umpatan
Kata umpatan atau makian merupakan kata-kata kasar yang
digunakan sebagai ekspresi rasa marah atau kesal dari penutur kepada diri
sendiri, mitra tutur atau objek-objek tertentu pada situasi dan kondisi
tertentu. Menurut Subiyantoro (2007:42), umpatan adalah satuan lingual
yang berupa kata, frasa, ataupun kalimat yang berfungsi untuk
melampiaskan emosi atau perasaan mengkal, marah ataupun kecewa
kepada orang lain atau pada benda dan bisa juga kepada diri sendiri.
Sama halnya dengan ketegori eufemisme, peneliti
mengoperasionalisasikan kategori umpatan berdasarkan golongan-
golongannya agar dapat dihitung pada lembar coding atau coding sheet.
Adapaun penggolongan sistem umpatan menurut Wijana dalam bukunya,
Sosiolinguistik: Kajian Teori dan Analisis (2006:119-125) adalah sebagai
berikut: (i) benda dan (ii) binatang, (iii) bagian tubuh, (iv) profesi, (v)
penyakit, (vi) aktivitas, (vii) peristiwa, (viii) sifat atau keadaan.
63
3.8.4 Umpatan dalam Bahasa Asing
Selanjutnya, peneliti mengoperasionalisasikan kategori umpatan
asing agar dapat dihitung pada lembar coding atau coding sheet
berdasarkan definisinya menurut Federal Communication Comission
(FCC) Amerika Serikat, yang membagi kata kasar dan jorok menjadi tujuh
atau yang lebih dikenal sebagai the seven dirty words. Tujuh kata tersebut
diantaranya shit, fuck, cocksucker, motherfucker, piss, cunt, & tit (Riyanto,
2013:95).
64
kata umpatan dikaitkan dengan sifat-sifat buruk yang dimiliki
oleh hewan tersebut.
b. Umpatan yang Menggunakan Anggota Tubuh
Contoh kata umpatan pada jurnal tersebut yang menggunakan
anggota tubuh adalah ‘kontol’. ‘Kontol’ merupakan bahasa
Jawa, dalam bahasa Indonesai memiliki arti penis, yaitu zakar
atau kemaluan laki-laki (KBBI:1151). Kata umpatan ini
merupakan yang paling kasar bila diucapkan. Pada objek
penelitian ini juga ditemukan kata umpatan ‘kontol’ yang
terdapat pada vlog game dalam kanal YouTube Rezaoktovian.
c. Umpatan Berjenis Kata Profesi
Profesi merupakan bidang pekerjaan yang dilandasi dengan
pendidikan keahlian atau keterampilan (KBBI:1216). Namun
banyak pula pekerjaan yang bersifat negatif, contohnya saja
adalah ‘bajingan’. ‘Bajingan’ adalah penjahat atau pencopet
(KBBI:120).
d. Umpatan Berjenis Aktivitas
Contoh pada jurnal dalam kata umpatan yang sering
digunakan adalah ‘Jancuk’ yang berasal dari bahasa Jawa
yang meiliki arti bersetubuh. Kata jancuk memiliki jenis-jenis
yang berbeda di setiap daerah. Pada daerah seperti Jakarta,
‘jancuk’ itu sama artinya dengan ‘ngentot’, yang sering
digunakan Reza Oktovian dalam vlog-vlog-nya di YouTube.
e. Umpatan Berjenis Kata Sifat
Kata-kata umpatan ini diambil dari sifat-sifat yang memang
mempunyai arti buruk, sehingga jika dilontarkan kepada
seseorang akan terkesan kasar dan pastinya akan
menyakitnkan perasaan lawan tutur. Contoh kata umpatan
jenis ini yang paling sering digunakan adalah ‘goblok’.
‘Goblok’ merupakan bahasa Jawa yang berarti bodoh atau
tidak pintar (KBBI:156).
65
f. Umpatan Berjenis Makhluk Halus
Contoh kata umpatan pada jurnal tersebut adalah ‘setan’.
‘Setan’ adalah roh jahat yang selalu menghantui manusia
untuk berbuat jahat (KBBI:1437).
g. Umpatan Berjenis Kata Kekerabatan
Nama kerabat juga digunakan untuk mengumpat. Hal ini
berdasarkan asumsi bahwa seseorang akan mudah merasa
tersinggung apabila nama-nama keluarga atau kerabatnya
diolok-olok dalam permasalahan tertentu.
h. Umpatan Berjenis Kata Benda
Contoh kata umpatan berjenis kata benda pada jurnal tersebut
adalah Taek. Taek adalah kata dalam bahasa Jawa yang
berarti tahi yaitu ampas makanan dari dalam perut yang keluar
melalui dubur (anus) berbagai kotoran, endapan, atau barang
yang di anggap ampas (KBBI:1589). Kata ini mengandung
arti yang sangat buruk. Kata umpatan ‘tahi’ juga sering
ditemukan pada vlog-vlog dalam kanal Rezaoktovian di
YouTube.
i. Umpatan Berjenis Makanan
Makanan merupakan penambah tenaga bagi manusia. Di
Indonesia terdapat segala jenis makanan khas dari daerah-
daerah. Banyak pula makanan yang digunakan sebagai kata
umpatan.
j. Umpatan dalam Bahasa Asing
Contoh kata umpatan dalam bahasa asing pada jurnal tersebut
adalah ‘bitch’. ‘Bitch’ merupakan kata dalam bahasa Inggris
yang memiliki arti pelacur dalam bahasa Indonesia. Kata ini
dipakai oleh orang asing untuk mencibir perempuan yang
berkelakuan tidak senonoh.
Setelah peneliti melakukan pengamatan pada vlog serial game
Grand Theft Auto V dan Cat Mario 4, adapun berikut adalah tabel
operasionalnya.
66
Tabel 3.3
67
l). ‘Kaget Anjing’
m). ‘Jelek Banget’
n). ‘Gila Mobilnya’
o). ‘Keren Banget’
p). ‘Magic Anjing’
q). ‘Super Mahal’
r). ‘Gila’
s). ‘Gokil’
t). ‘Parah’
u). ‘Pecah’
v). ‘Sedap’
Umpatan a). ‘Anjing’
b). ‘Bajingan’
c). ‘Bangsat’
d). ‘Bego’
e). ‘Brengsek’
f). ‘Culun’
g). ‘Kampungan’
h). ‘Monyet’
i). ‘Ngepet’
j) ‘Sperm’
k). ‘Tai’
l). ‘Titit’
m). ‘Tolol’
n). ‘Tai Anjing’
o) ‘Tai Banteng’
p). ‘Tete-tetean’
q). ‘Udik’
Umpatan dengan Bahasa Asing a). ‘Ass’
b). ‘Asshole’
c). ‘Boobies’
d) ‘Bitch’
e). ‘Fuck’
68
f). ‘MotherFucker’
g). ‘Shit’
h). ‘Stupid’
i). ‘Tit’
69
dioperasionalisasikan melalui definisi konseptual. Operasional yang
dimaksud adalah kata-kata yang mengandung kekerasan verbal dalam
serial vlog game Grand Theft Auto V pada kanal YouTube Rezaoktovian.
Selain itu, peneliti juga melakukan pengumpulan data dari
literatur yang ada seperti artikel, jurnal, buku, penelitian terdahulu dan
lain-lain sebagai pelengkap serta pendukung data, dengan melakukan
observasi dan pengamatan pada bulan Januari sampai bulan Agustus 2017.
70
Tabel 3.4
Identitas Coder
Durasi
No. Nama Pekerjaan Pelatihan Keterangan
Tabel 3.5
71
Setelah semua berita telah di-coding, langkah selanjutnya adalah
melakukan input atau rekap data ke dalam coding sheet. Pengisian lembar
coding itu sendiri dapat dibagi ke dalam dua kategori besar, yakni coding
yang dilakukan oleh manusia (human coding) dan coding yang dilakukan
oleh komputer (computer-assited coding) (Eriyanto, 2011:239). Dalam
Penelitian ini coding sepenuhnya dilakukan oleh manusia, yaitu dengan
dua individu coder yang sudah dipaparkan sebelumnya. Lalu, peneliti akan
melakukan uji reabilitas dengan menggunakan formula Holsti.
Dalam penelitian ini, peneliti akan memaparkan jumlah dan
kategori kekerasan yang dioperasionalisasikan dari definisi konsepsional
kekerasan verbal dalam vlog game pada kanal YouTube Rezaoktovian.
Tahap awal dari analisis data adalah mendeskripsikan temuan. Ini
menggunakan statistik yang disebut sebagai statistik deskriptif. Disebut
sebagai statistik deskriptif karena statistik ini bertujuan mendeskripsikan
dan menjabarkan temuan dan data yang didapati dari analisis isi. Hasil
analisis isi dapat dideskripsikan dalam bentuk tabel frekuensi (Eriyanto,
2011:305).
72