Pengaruh Penatalaksanaan Terapi Latihan PDF
Pengaruh Penatalaksanaan Terapi Latihan PDF
Rehabilitasi pengobatan pada pasien dengan patah tulang termasuk terapi fisik, yang terdiri dari berbagai
jenis latihan: latihan otot isometrik dan latihan ROM aktif dan pasif. Terapi latihan adalah upaya
pengobatan satu dalam pelaksanaan latihan fisioterapi menggunakan gerakan tubuh, baik secara aktif
maupun pasif (Kisner, 1996). Tujuan dari terapi rehabilitasi latihan adalah untuk mengatasi gangguan
fungsi dan gerakan, mencegah komplikasi, mengurangi nyeri dan edema serta aktivitas fungsional karena
operasi kereta api. Penelitian ini menggunakan desain pra-eksperimen dengan metode penelitian yaitu
kelompok pembanding statis, sampel dari 49 orang yang terdiri dari 24 orang sampel pada kelompok
perlakuan dan 25 sampel pada kelompok kontrol. pengolahan data dilakukan melalui analisis uji Chi
Square (X ²) dari dua sampel. Hasil tingkat kepuasan pasien patah tulang setelah menerima pengobatan
(kelompok eksperimen) sebanyak 22 responden merasa puas dan 2 responden tidak puas terhadap terapi
latihan yang diberikan. Sementara kelompok tidak menerima pengobatan yang ada 24 orang tidak puas
dan hanya satu orang yang puas, chi kuadrat dari analisis dua sampel berdasarkan hasil masing-masing
kelompok kemudian menghitung tingkat ditemukan χ2 χ2 lebih besar dari harga sebuah meja baik untuk
standard error 5% atau 1%. Ada perbedaan tingkat kepuasan antara kedua kelompok pasien fraktur
terhadap terapi latihan. Ada pengaruh terapi latihan untuk pengobatan patah tulang dari kepuasan pasien
di Irina A BLU Prof. Dr R.D. Kandou Manado.
ABSTRACT
Rehabilitation treatment in patients with fractures include physical therapy, which consists of various
types of exercises: isometric muscle exercises and active and passive ROM exercises. Exercise therapy is
one treatment efforts in the implementation of physiotherapy exercises using body movements, either
actively or passively (Kisner, 1996). The goal of rehabilitation exercise therapy is to address the function
and movement disorders, prevent complications, reduce pain and edema as well as functional activity due
to train operations. This study uses a pre-experiment design with the research method that is static group
comparison, sample of 49 people consisting of 24 people sampled in the experimental group and 25
samples in the control group. data processing is done through analysis of test Chi Square (X ²) of two
samples. The results of patient satisfaction rate of fracture after receiving the treatment (experimental
group) were 22 respondents were satisfied and 2 respondents were not satisfied to exercise therapy given.
While the group did not receive treatment that is there are 24 people were not satisfied and only one
person who was satisfied, chi square analysis of two samples based on the results of each group then
found count rates χ2 χ2 is greater than the price of a good table for the standard error of 5% or 1%. There
are differences in satisfaction levels between the two groups of fracture patients to exercise therapy.
There is the influence of exercise therapy for treatment of fractures of patient satisfaction in the
department of Prof. Irina A BLU. Dr. R.D. Kandou Manado.
PENDAHULUAN
dalam sistem kesehatan. Dengan masyarakat yang sebagainya). Kepuasan dapat diartikan sebagai
sehat, Bangsa Indonesia diharapkan dapat berkarya perasaan puas, rasa senang dan kelegaan seseorang
untuk menghadapi bangsa lain diera globalisasi dikarenakan mengkonsumsi suatu produk atau jasa
yang penuh dengan persaingan ini. Adapun sehat untuk mendapatkan pelayanan suatu jasa4.
yang dimaksudkan dalam hal ini diartikan dalam Menurut Oliver (dalam Supranto, 2001)
perspektif luas, tidak sebatas pada kondisi fisikal mendefinisikan kepuasan sebagai tingkat perasaan
yang prima, melainkan juga sehat rohani, mental, seseorang setelah membandingkan kinerja atau
intelektual, dan sosial. hasil yang dirasakannya dengan harapannya.
Upaya mewujudkan kemandirian dimaksud Tingkat kepuasan merupakan fungsi dari
tentu saja tidaklah mudah, karena itu dikenal perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan
adanya dunia keperawatan yang dapat memberikan harapan5.
pelayanan profesional sebagai bagian Integral Menurut Kotler (1988) kepuasan adalah
pelayanan kesehatan berbentuk biopsiko-sosial- tingkat kepuasan seseorang setelah
spiritual secara komprehensif 1. membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan
Keperawatan merupakan salah satu jenis dibandingkan dengan harapannya6. Jadi kepuasan
layanan kesehatan di rumah sakit yang mempunyai atau ketidakpuasan adalah kesimpulan dari
peranan penting dalam menentukan kualitas interaksi antara harapan dan pengalaman sesudah
layanan kesehatan2. Keperawatan terus memakai jasa atau pelayanan yang diberikan.
berkembang. Saat ini, perawat memegang peranan Upaya untuk mewujudkan kepuasan pelanggan
dan tanggung jawab secara profesional, yaitu total bukanlah hal yang mudah, Mudie dan Cottom
melaksanakan asuhan keperawatan pada klien menyatakan bahwa kepuasan pelanggan total tidak
dengan menggunakan metode pemecahan masalah mungkin tercapai, sekalipun hanya untuk
secara ilmiah pendekatan proses keperawatan. sementara waktu 7(Tjiptono, 1997).
Terapi latihan adalah salah satu upaya Kepuasan adalah perasaan senang, puas
pengobatan dalam fisioterapi yang pelaksanaannya individu karena antara harapan dan kenyataan
menggunakan latihan-latihan gerak tubuh, baik dalam memakai dan pelayanan yang diberikan
secara aktif maupun pasif 3. Tujuan dari terapi terpenuhi. Kepuasan pasien bersifat berorientasi
latihan adalah rehabilitasi untuk mengatasi pada individu dan sesuai dengan tingkat rata-rata
gangguan fungsi dan gerak, mencegah timbulnya kepuasan penduduk. Kepuasan pasien dapat
komplikasi, mengurangi nyeri dan oedem serta berhubungan dengan berbagai aspek diantaranya
melatih aktivitas fungsional akibat operasi. mutu pelayanan yang diberikan, kecepatan
Perawatan rehabilitasi pada pasien fraktur pemberian pelayanan, prosedur serta sikap yang
mencakup terapi fisik, yang terdiri dari berbagai diberikan oleh pemberi pelayanan kesehatan itu
macam tipe latihan ; latihan isometrik otot dan sendiri8.
latihan ROM (Range Of Motion) aktif dan pasif. Fraktur adalah patah tulang atau terputusnya
ROM (Range Of Motion) adalah gerakan yang kontinuitas jaringan tulang dan ditentukan sesuai
dalam keadaan normal dapat dilakukan oleh sendi jenis dan luasnya 9(Brunner & Suddarth, 2001).
yang bersangkutan. Tujuan ROM adalah dapat Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya
mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan kontinuitas jaringan tulang atau tulang rawan yang
kelenturan otot, mempertahankan fungsi umumnya disebabkan oleh rudapaksa 10(Mansjoer,
kardiorespiratori, mencegah kontraktur dan 2000). Fraktur adalah setiap retak atau patah pada
kekakuan pada persendian. Latihan ROM meliputi, tulang yang utuh 11(C.J, Roux G & Lockhart R,
latihan ROM pasif dan latihan ROM aktif. 2001). Salah satu upaya pengembalian bentuk
Kepuasan menurut Kamus Bahasa Indonesia tulang yang mengalami fraktur dengan tindakan
adalah puas; merasa senang; perihal (hal yang operasi. Operasi akan menimbulkan permasalahan
bersifat puas, kesenangan, kelegaan dan pada kapasitas fisik dan kemampuan fungsional.
24
JUIPERDO, VOL 1 NO. 1 Maret 2012 Pengaruh Penatalaksanaan Terapi Hendrik Damping
Manajemen yang dilakukan untuk penanganan bulan Mei 2011 sebanyak 97 orang. Saat
fraktur meliputi : metode untuk mencapai reduksi melakukan observasi awal khususnya pada pasien
fraktur, metode mempertahankan imobilisasi, post operasi fraktur didapatkan bahwa penderita
mempertahankan dan mengembalikan fungsi fraktur mengalami gangguan fungsi dan gerak,
(rehabilitas). Imobilisasi yang diperlukan pada serta adanya nyeri dan oedem akibat operasi,
beberapa modalitas penanganan tidak boleh sehingga pasien mengalami keterbatasan dalam
menyebabkan kerusakan. Perawat harus melakukan mobilisasi. Hal tersebut tentu
memperhatikan pemeliharaan kesehatan pasien dan memerlukan perawatan untuk mencegah adanya
tentu saja mempertahankan fungsi otot dan tulang komplikasi post operasi, serta untuk meningkatkan
yang mengalami cedera. Dengan melakukan kemandirian pasien dalam melakukan mobilitas.
latihan fisik diantaranya latihan isometrik otot dan Melalui penatalaksanaan inilah perawat dapat juga
ROM (Range of Motion) pasif-aktif dapat mengukur tingkat kepuasan pasien terhadap
membantu dan mempertahankan kekuatan otot dan tindakan keperawatan yang akan diberikan. Tujuan
fungsi tulang. penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
Tulang dibentuk oleh sebuah matriks dari penatalaksanaan terapi latihan terhadap kepuasan
serabut-serabut dan protein yang hiperkeras pasien fraktur di Irina A BLU RSUP Prof. Dr. R.D.
dengan kalsium, magnesium fosfat, dan karbonat. Kandou Manado.
Terdapat 206 tulang ditubuh yang diklasifikasikan
menurut pembagian ke enam tulang diatas. METODE
Permukaan tulang bagian luar yang keras disebut Jenis penelitian yang dipakai adalah
periosteum, terbentuk dari jaringan pengikat Penelitian dengan rancangan Pra-Eksperimen
fibrosa. Periosteum mengandung pembuluh darah
dengan metode penelitian yaitu static group
yang memberikan suplai oksigen dan nutrisi ke sel comparison. Model rancangan ini yaitu kelompok
tulang. Rongga tulang bagian dalam diisi dengan eksperimen menerima manipulasi dan diikuti
sumsum kuning dan sumsum merah. Sumsum dengan pengamatan atau pengukuran, hasilnya
tulang merah adalah tempat hematopolesis yang dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak
memproduksi sel darah putih dan merah serta
mendapatkan manipulasi12. Rancangan penelitian
platelet. Struktur tulang terdiri dari tulang rangka ini digambarkan dalam skema berikut :
appendikular dan aksial. Terdapat dua tipe jaringan Eksperimen Post Test
tulang yang terdapat dalam konstruksi tulang
rangka yaitu diaphysis dan epiphysis. X 02
Tulang merupakan suatu jaringan ikat
dengan spesifikasi yang khusus dan bereaksi secara 02
terbatas terhadap suatu keadaan abnormal melalui Kelompok eksperimen
tiga cara, yaitu kematian lokal, gangguan deposisi Kelompok kontrol
tulang, dan gangguan reabsorbsi tulang.
Keterangan :
Deformitas dapat terjadi juga pada tulang,
X : Perlakuan
penyebabnya adalah terjadi pertumbuhan abnormal 02 : Hasil pengamatan/pengukuran
bawaan pada tulang, fraktur, gangguan
pertumbuhan lempeng epifisis, pembengkokan Penelitian ini dilakukan di Irina A BLU
abnormal tulang (bending of abnormally soft
RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado dan
bone), dan pertumbuhan berlebih pada tulang dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus
maturn (overgrowth of adult bone). 2011. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Di Sulawesi Utara khususnya di Irina A jumlah pasien fraktur yang di rawat di Irina A
BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado BLU RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado pada
jumlah pasien fraktur pada bulan Januari sampai
25
JUIPERDO, VOL 1 NO. 1 Maret 2012 Pengaruh Penatalaksanaan Terapi Hendrik Damping
bulan Januari sampai Mei 2011, yaitu berjumlah 96 Rumah Sakit Umum BLU Prof. Dr. R.D.
pasien. Sampel adalah bagian dari populasi yang Kandow terdiri dari 9 ruang rawat inap yaitu Irina
ditemukan dengan teknik sampling yaitu purposive A, Irina B, Irina C, Irina D, Irina E, Irina F, Estela,
sampling yaitu berjumlah 49 orang terdiri dari 24 Anggrek, dan Nyiur. Sedangkan untuk ruang rawat
orang sampel pada kelompok eksperimen dan 25 jalan terdiri dari IRDA, IRDO, IRDM, IRDB, dan
orang sampel pada kelompok kontrol. Hemodialisa. Dan untuk Poliklinik terdiri dari Poli
Tumbang, Poli Anak, Poli Saraf, Poli Gigi dan
Instrumen yang digunakan dalam penelitian Mulut, Poli Mata, Poli THT, Poli Kulit dan
ini adalah lembar observasi tentang Kelamin, Poli Endokrin, Poli Interna dan Poli KB.
penatalaksanaan terapi laihan, dan kuesioner yang Irina A merupakan salah satu instalasi rawat
berisi pertanyaan tentang kepuasaan pasien fraktur inap yang terdiri dari dua lantai, lantai 1 yaitu Irina
terhadap penatalaksanaan terapi latihan tersebut. A Bawah terdiri dari perawatan bedah ortopedi,
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam urologi, bedah saraf. Lantai 2 yaitu Irina A Atas
penelitian ini yaitu dengan cara melakukan melaksanakan perawatan bedah umum terdiri dari
pengamatan menggunakan lembar observasi, perawatan bedah orthopedic, urologi, digestif,
wawancara terpimpin, dan studi dokumentasi. bedah saraf, dan luka bakar. Ketenagaan di Irina A
Analisa univariat akan dilakukan untuk melihat terdiri dari 7 orang lulusan S1 Keperawatan, 44
gambaran penatalaksanaan terapi latihan terhadap orang lulusan Diploma III Keperawatan, dan 5
kepuasan pasien fraktur berdasarkan frekuensi orang lulusan SPK, jumlah keseluruhan adalah 56
distribusi (karakteristik responden). Analisa tenaga perawat.
bivariat digunakan untuk mengetahui pengaruh Kasus atau penyakit yang paling banyak
variabel independen terhadap variabel dependen dirawat di Irina A adalah perawatan pasien dengan
sampai pada pengolahan data. Analisa data gangguan Orthopedi, Digestif, Saraf, dan
dilakukan dengan menggunakan analisis uji Chi Onkologi.
Kuadrat (X²) dua sampel). Uji statistika Chi
Kuadrat (X²) dua sampel. Analisa Univariat
26
JUIPERDO, VOL 1 NO. 1 Maret 2012 Pengaruh Penatalaksanaan Terapi Hendrik Damping
27
JUIPERDO, VOL 1 NO. 1 Maret 2012 Pengaruh Penatalaksanaan Terapi Hendrik Damping
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat 6. Kusyati, E. dkk. 2006. Keterampilan dan
menjadi bahan masukkan sebagai salah satu Prosedur Laboratorium keperawatan Dasar.
prosedur penanggulangan fraktur pada Jakarta : EGC
institusi kesehatan khususnya di Irina A
BLU RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. 7. Marrelli, T.M. 2007. Buku Saku Dokumentasi
Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : EGC
2. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan
referensi untuk peneliti selanjutnya agar
lebih mengembangkan penelitian ini pada 8. Anwar,1998,http://pustaka.unpad.ac.id/wpcon
tapah selanjutnya, lebih khusus tentang tent/uploads/2011/04/peranan_rehabilitasi_m
penatalaksanaan terapi latihan pada pasien edik_pasca_fraktur_rahang.pdf, selasa, 31
Mei 2011: Jam 18.45 Wita
fraktur.