Anda di halaman 1dari 2

Pengobatan NL sebaiknya diberikan setelah didapatkan hasil pemeriksaan histopatologi

dari biopsi ginjal. Pilihan regimen pengobatan berdasarkan gambaran histopatologi. Prinsip dasar
pengobatan ialah menekan reaksi inflamasi lupus, memperbaiki fungsi ginjal agar tidak bertambah
buruk. Perlu pula diperhatikan efek samping obat yang timbul karena pengobatan NL memerlukan
waktu yang relatif lama. Bila pasien tidak bersedia di biopsi atau belum memungkinkan untuk
dibiopsi oleh karena keadaan umumnya, atau tidak ada fasilitas untuk biopsi maka diperlukan
suatu penilaian dari gejala klinis, untuk menenutkan kemungkinan kelianan histopatologinya.
Beberapa gejala klinis yang dinilai adalah sebagai berikut:1
1. jumlah proteinuriaa
2. adanya hematuria
3. adanya sindrom nefrotik
4. gangguan fungsi ginjal

Hubungan klasifikasi NL dengan rekomendasi pemberian terapi adalah sebagai berikut:


1. NL Klas I
Tidak memerlukan pengobatan spesifik. Pengobatan lebih ditujukan pada gejala-gejala ekstra
renal.1
2. NL Klas II
Jika tidak disertai oleh proteinuriaa yang bermakna (> 1 g/24 jam) dan sedimen tidak aktif, maka
tidak diperlukan pengobatan yang spesifik.1 Jika disertai dengan proteinuriaa yang bermakna, titer
anti-ds-DNA yang tinggi dan hematuri, diberikan prednison dengan dosis 0,5-1,0 mg/kg/hari
selama 6-12 minggu. Kemudian dosis diturunkan perlahan-lahan (5-10 mg) tiap 1-3 minggu dan
dilakukan penyesuaian dosis untuk menekan aktivitas lupus.1,5
3. NL Klas III dan IV
a. Terapi Induksi
Tujuan terapi induksi adalah untuk mencapai keadaan remisi aktivitas lupus yang ditandai oleh
resolusi gejala-gejala ekstra renal, manifestasi serologik menjadi lebih baik, serta resolusi dan
hematuri, kristal seluler, dan konsentrasi kreatinin serum berkurang atau paling tidak menetap.
Obat-obatan yang dipakai untuk terapi induksi adalah:1
Pulse Glukokortikoid
Pada pasien dengan lupus yang sangat aktif (Acute Kidney Injury, Rapidly Progressive
Glomerulonephritis, dan kelainan ekstra renal yang berat), dapat diberikan MP pulse dose
sebanyak 500-1000 mg IV/hari untuk menginduksi efek anti-inflamasi yang cepat. Setelah 3 hari
pemberian, dilanjutkan dengan pemberian prednison dengan dosis 0.5-1.0 mg/hari. Prednison
dapat diberikan bersamaan dengan obat-obat imunosupresan lainnya.
Siklofosfamid
Siklofosfamid dapat diberikan dengan dosis 750 mg/m2 tiap bulan selama 6 bulan. Diberikan
bersama prednison dengan dosis 0,5 mg/kg/hari, yang kemudian diturunkan perlahan-lahan sampai
dosis 0,25 mg/kg/hari terutama untuk mengontrol gejala ekstra renal.
Mycophenolate mofetil (MMF)
Sejak kurang lebih 10 tahun terakhir, MMF dipakai untuk terapi induksi NL klas III dan IV,
terutama untuk menghindari efek samping siklofosfamid (hipoplasia gonad dan sistitis
hemoragik). Untuk terapi induksi, dosis yang dianjurkan 1 gram, 2 kali sehari, diberikan sampai 6
bulan.

Anda mungkin juga menyukai