Anda di halaman 1dari 2

Atrial Septal Defect (ASD)

Satu-satunya kontraindikasi kehamilan pada ps ASD  adanya PAH atau sindrom Eisenmenger.
Auskultasi : murmur ejeksi sistolik pada tepi sternum kiri dan wide fixed split dari suara jantung kedua.
EKG : dapat ditemukan right bundle branch block parsial, deviasi aksis kanan, dan kadang hipertrofi
ventrikel kanan.
Ekokardiogram : evaluasi ukuran defek, beratnya pirau, dan mengukur tekanan arteri pulmonal.
Pasien dengan gejala atau rasio aliran pirau pulmonal-sistemik >2:1 dipertimbangkan untuk dilakukan
penutupan dari defek.
Pencegahan stasis vena  penggunaan stoking kompresi elastis dan mencegah posisi telentang.
Pencegahan stasis vena dilakukan saat ambulasi dini setelah persalinan.
Persalinan pervaginam spontan dipilih pada sebagian besar kasus.
Komplikasi yang dapat terjadi :
Pasien dengan defek yang besar dan adanya pirau kiri-kanan yang signifikan  arial fibrilasi dan gagal
jantung kongestif dalam kehamilan.
Hipertensi pulmonal dapat terjadi dan berkembang menjadi sindroma Eisenmenger
Emboli paradoksikal : emboli berasal dari ekstremitas bawah dan pelvis atau dari defek yang dapat
mencapi otak sehingga menyebabkan stroke.
Ventricular Septal Defect (VSD)
VSD dengan hipertensi pulmonal beresiko tinggi terhadap maternal.
VSD perimembran kecil (tanpa dilatasi jantung kiri) memiliki risiko rendah komplikasi selama kehamilan
Auskultasi : thrill holosistolik dan murmur pada tepi kiri sternum.
Ekokardiogram : menentukan ukuran lesi, arah aliran pirau, perkiraan tekanan arteri pulmonal, dan
fungsi ventrikel
 VSD kecil (0,5 cm) berisiko rendah terjadinya sindroma Eisenmenger
 VSD besar (>1 cm) dapat berkembang menjadi peningkatan tekanan pulmonal dan sindroma
Eisenmenger
 Jika lesi diperbaiki, kehamilan biasanya dapat ditoleransi dengan baik
EKG : biasanya normal, dapat ditemukan hipertrofi ventrikel kiri atau kanan

Koarktasio Aorta
Wanita dengan koarktasio aorta yang tidak diperbaiki, koartasio aorta dengan hipertensi, koartasio
aorta residual, atau aneurisma aorta memiliki peningkatan risiko ruptur aorta dan ruptur aneurisma
serebral selama kehamilan dan persalinan.
Tatalaksana : Hipertensi harus diterapi.
Persalinan: pervaginam spontan lebih dipilih dengan menggunakan anestesia epidural pada pasien
hipertensi.

Tetralogi Fallot
Wanita dengan tetralogi Fallot yang diperbaiki biasanya mentoleransi kehamilannya dengan baik (WHO
risiko kelas II). Pada wanita simptomatik dengan ditandai dilatasi ventrikel kanan karena regurgitasi
pulmonal berat, penggantian katup pulmonal sebelum kehamilan perlu dipertimbangkan.
Tatalaksana : Jika kegagalan ventrikel kanan terjadi selama kehamilan, diuretik harus dimulai dan
disarankan pasien untuk tirah baring.
Implantasi katup transkateter atau persalinan dini dipertimbangkan jika tidak berespon terhadap terapi
konservatif.
Persalinan pervaginam spontan dipilih pada sebagian besar kasus.

Transposition of the Great Arteries (TGA)


Setelah dilakukan atrial switch operation, sebagian besar wanita dapat mentoleransi kehamilannya
dengan baik, tetapi tetap memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap komplikasi aritmia (kadang
mengancam jiwa) dan gagal jantung (WHO risiko kelas II).
Beberapa wanita tersebut akan mengalami bradikardi atau ritme jungsional.
b-bloker perlu digunakan secara hati-hati. Penurunan ireversibel pada fungsi ventrikel kanan telah
dikemukakan pada 10% kasus.
Pasien dengan gangguan fungsi ventrikal kanan yang berat atau regurgitasi trikuspid yang berat harus
disarankan untuk tidak hamil.
Cara Persalinan: Pada pasien asimptomatik dengan fungsi ventrikel sedang atau baik, persalinan
pervaginam disarankan.
Jika fungsi ventrikel memburuk, persalinan sesar dini perlu direncanakan untuk mencegah
perkembangan atau pemburukan gagal jantung.

Anda mungkin juga menyukai