Dokumen - Tips Restorasi-Crown
Dokumen - Tips Restorasi-Crown
Restorasi Crown adalah penggantian sebagian atau seluruh mahkota klinis yang
disemenkan. Pembuatan mahkota gigi bertujuan untuk memperkuat gigi yang kekuatannya
menurunkarena hal-hal tertentu, seperti gigi yang berlubang besar. Restorasi mahkotajuga
dapat digunakan untuk memodifikasi warna dan juga posisi gigi asli. Restorasi mahkotatidak
hanya dapat memperbaiki penampilan, tetapi juga menjadi alternatif yang lebih baik
dibandingkan dengan pencabutan gigi (Baum, 1985).
Keuntungan dari pemasangan crown yaitu:
a) Memperbaiki struktur gigi dan penampilan.
b) Memperbaiki gigi yang telah mengalami perubahan warna atau memiliki bentuk yang
tidak estetis.
c) Menutupi dan menyangga gigi dengan kondisi seperti berikut ini: Pada keadaan sisa
gigi yang tidak mencukupi untuk dilakukan tambalan.
d) Untuk menyangga bridge (protesa gigi jembatan).
e) Untuk melindungi gigi yang lemah dari fraktur atau bahkan memperbaiki gigi yang
telah rusak.
f) Untuk menutupi gigi implan (Baum, 1985).
Restorasi ini dilakukan pada gigi yang telah mengalami perawatan endodontik baik
pada gigi anterior maupun posterior. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan mengapa gigi
yang telah dirawat endodontik memerlukan suatu pasak, antara lain :
1. Gigi yang telah dirawat endodontik menjadi non vital dan sehat, tetapi jaringan non
vital yang tersisa memiliki kelembaban yang lebih rendah daripada gigi vital sehingga
gigi menjadi rapuh
2. Pada gigi yang telah mengalami perawatan endodontik kontinuitas jaringan telah
terputus akibat pembuanganjaringan sehinggamahkota menjadi rapuh apabila hanya
dilakukan dengan pembuatan mahkota jaket saja.
3. Suplai nutrisi pada gigi post endodontik otomatis terputus sehingga gigi menjadi
rapuh
4. Gigi mengalami kehilangan banyak mahkota akibat dari karies
Pada perawatan endodontik, seluruh jaringan yang ada pada ruang pulpa dan saluran akar
dibuang dan diganti dengan bahan atau obat pengisi saluran akar. Bahan pengisi ini tidak
cukup kuat untuk menahan tekanan yang datang dari gigi lawan pada proses pengunyahan.
Untuk itu diperlukan kekuatan dalam ruang pulpa dan saluran akar yang sama dengan
kekuatan yang datang dari luar sehingga tidak terjadi fraktur karena gigi dapat menahan
tekanan. Terdapat perbedaan kekuatan resistensi pada gigi yang telah dirawat endodontik
tetapi tidak dibuatkan pasak dimana gigi yang dibuatkan pasak inti lebih bisa bertahan
terhadap fraktur dibandingkan gigi yang tidak dibuatkan pasak inti.
Sebagai pengganti jaringan yang hilang tadi maka dibuatlah suatu inti(core) yang
terbuat dari logam atau bahan lain. Inti atau core ini satu kesatuan dengan pasak atau dowel
yang masuk ke dalam saluran akar gigi yang telah dipreparasi , oleh karena itu restorasi ini
sering juga dinamakan sebagai restorasi interradikuler. Pasak inti ada yang diproduksi pabrik
dan ada dalam bentuk logam tuang.
Macam-macam core :
1. Gold post
Suatu restorasi dimana mahkota gigi asli masih ada dan dipreparasi sesuai preparasi
mahkota jaket
2. Full gold core
Mahkota gigi asli telah hilang setelah saluran akan dipreparasi
3. Partial gold core
Sebagian mahkota gigi asli masih tertinggal sedikit disebelah palatinal atau labial dan
masih cukup kuat untuk dipertahankan
4. Gold core with window
Window diisi dengan bahan akrilik atau porselen atau semen silikat
5. Off centre gold core
Pasak inti dibuat sesuai dengan kemauan operator. Hampir sama dengan full gold core
hanya saja pasak inti dibuat untuk koreksi posisi gigi.
Macam-macam pasak :
1. Endopost
Terbuat dari campuran logam mulia dengan ukuran sesuai standar alat endodontik
yaitu 70-140. Merupakan campuran emas atau logam mulia lainnya
2. Endowel
Pasak plastik, ukuran sesuai dengan alat endo 80-140. Pada saat pengecoran logam
pasak ini dapat mencair keluar dari investmen
3. Parapost
Pasak plastik ukuran tidak disesuaikan dengan alat endo, tetapi preparasi saluran akar
memakai rotary instrument khusus yang nantinya disesuaikan panjangnya dengan
pasak
Macam-macam mahkota pasak (Post crown) :
1. Davis crown
Suatu mahkota yang keseluruhannya terbuat dari porselen dan diberi dowell dari
silver. Terdapat dua tipe :
a. Ground in type : pada kasus belum ada kerusakan gigi dibawah permukaan gigi
b. Case base type : pada kasus dimana terjadi kerusakan terjadi di bawah permukaan
gusi
2. Richmond crown
Mahkota pasak yang terbuat dari porselen dengan facing dari porselen dan backing
logam. Digunakan pada kasus yang memerlukan kekuatan besar, misalnya GTC
dengan empat insisivus hilang
3. Porselen jaket crown dengan dowell crown
Untuk gigi anterior dimana sebagian mahkota klinis masih utuh, tetapi sudah tidak
cukup kuat untuk menahan tekanan daya kunyah
4. Akrilik crown
Restorasi pada gigi anterior dimana gigi anterior dalam keadaan berjejal, sehingga
sulit untuk menetukan lebar mesio distal gigi tersebut.
Syarat keberhasilan mahkota pasak :
Untuk keberhasilan suatu mahkota pasak, harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Pengisian saluran akar yang lengkap, hermetis, sampai ke ujung akar
2. Pada akar tidak boleh terdapat peradangan periapikal
3. Jaringan pendukung harus dalam keadaan sehat. Tidak terdapat resorbsi tulang
alveolar baik vertikal maupun horizontal
4. Jaringan akar masih padat, keras dan dinding saluran akar cukup tebal
5. Posisi gigi lawan dalam segala kedudukan rahang bawah menyediakan tempat yang
cukup bagi inti dan mahkota jaket
6. Pada gigi yang mengalami apikoektomi rasio panjang akar dengan dowel crown harus
seimbang
Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan post crown :
1. Pengisian saluran akar
a. Harus hermetis sampai keujung akar
b. Pengisian paling baik dengan gitapercha point setelah satu bulan kontrol dan tidak
terdapat tanda-tanda peradangan
c. Tidak terdapat peradangan periapikal seperti tidak ada abses, granuloma, kista
maupun over filling
d. Metode pengisian dengan sectional methode. Metode lain boleh dilakukan dengan
rotary instrumen tetapi menggunakan pesoreamers, bur drill dengan putaran
rendah, alat plugger yang dipanaskan
2. Keadaan mahkota gigi harus sesuai dengan indikasi
3. Keadaan oklusal
Apabila terdapat cervikal bite, close bite,. Ketebalan gigi dalam arah labio-lingual
kurang ini menjadi indikasi untuk pembuatan mahkota jenis Richmond crown.
Tahap Preparasi :
1. Preparasi bagian mahkota:
a. Dilakukan preparasi tonggak seperti pada prinsip preparasi tonggak mahkota
jaket, hanya saja disesuaikan dengan sisa jaringan gigi yang tertinggal.
b. Tumpatan sementara pada mahkota diambil, kemudian dipreparasi intra korona harus
diingat tidak ada undercut.
c. Cavosurface dibuat contrabevel supaya hubungan tepi antara inti dan gigi baik.
2. Preparasi bagian saluran akar:
Pengambilan guta perca dapat dilakukan dengan cara:
a. Konvensional
Dengan instrumen putar, putaran rendah menggunakan bur drill bentuk bulat
dengan diameter lebih kecil danpada diameter orifice (1 - 1,2 mm).
b. Dengan instrumen tangan
Yaitu dengan root canal plugger yang dipanaskan untuk mengambil guta perca
sepanjang pasak yang dikehendaki
c. Kombinasi.
Pengambilan guta perca dengan plugger kemudian dilanjutkan dengan gates
glidden drill dan peeso reamer sepanjang pasak yang dikehendaki.
DAFTAR PUSTAKA
Kidd, E.A.M. 2000. Manual Konservasi Restoratif Menurut Pickard. Edisi 6. Jakarta: Widya
Medika.