Anda di halaman 1dari 30

PERANAN KEBERADAAN PEDAGANG OLEH-

OLEH/SOUVENIR DALAM MENINGKATKAN DAYA

TARIK PARIWISATA TANAH LOT BALI

KARYA TULIS

ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas ahkir di bidang Ekonomi

oleh

STEVANIE TRI YOGASAWARA

131410420

XII IPS 3

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SUMEDANG

Jalan Prabu Geusan Ulun No.39 Sumedang Telp. (0261) 201 850

2015
LEMBAR PENGESAHAN

PERANAN KEBERADAAN PEDAGANG OLEH-


OLEH/SOUVENIR DALAM MENINGKATKAN DAYA TARIK
PARIWISATA DI TANAH LOT BALI

Disetujui Oleh,

Pembimbing pertama, Pembimbing kedua,

Dra. Ade Mimi Harliah, M.Si. Lisia Hilda Gistie, M.Pd.


NIP 19670115 199103 2 006 NIP 19850806 200801 2 006

Kepala Sekolah Wali Kelas

Drs. Yosep Raharja, M.M.PD Drs. Hidayat


NIP 19621126 198763 1 011 NIP. 19610217 198603 1 004

i
LEMBAR PERSEMBAHAN

Sesungguhnya bersama kesukaran itu ada keringanan.

Karena itu bila kau sudah selesai (mengerjakan yang

lain). Dan berharaplah kepada Tuhanmu.

(Q.S Al Insyirah : 6-8)

Terimakasih kepada orang tua saya yang selalu

membantu membimbing pembuatan karya tulis ini

dengan dorongan mental maupun materil.

“Keep Moving Forward”

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah,Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang,

karena kebaikannya, karya tulis ini yang berjudul “PERANAN KEBERADAAN

PEDAGANG OLEH-OLEH/SOUVENIR DALAM MENINGKATKAN DAYA

TARIK PARIWISATA DI TANAH LOT BALI” dapat selesai tepat waktu.

Dengan selesainya penyusunan karya tulis ini, penulis mengucapkan

terimakasih atas bantuan dan bimbingan dalam penyusunan karya tulis ini

kepada:

1. Bapak Yosep Raharja, M.M.PD sebagai kepala sekolah SMAN 1

Sumedang.

2. Drs. Hidayat. sebagai wali kelas XII IPS 3

3. Dra. Ade Mimi Harliah, M.Si. sebagai pembimbing materi.

4. Lisia Hilda Gistie, M.Pd. sebagai pembimbing teknis.

5. Orang tua saya dan semua anggota keluarga saya

6. Semua teman saya, khususnya kelas XII IPS 3

7. Semua yang berkontribusi dalam penyusunan karya tulis ini

Semoga penyusunan karya tulis ini dapat bermanfaat khususnya bagi

penyusun dan umumnya bagi semua orang.

Sumedang, September 2015

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Contents
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i

LEMBAR PERSEMBAHAN ................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1. 1 Latar Belakang .................................................................................... 1

1. 2 Rumusan Masalah ............................................................................... 2

1. 3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 2

1. 4 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................. 2

1. 5 Metode dan Tempat Penelitian............................................................ 3

1. 6 Sistematika Penulisan.......................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 5

2.1 Pengertian Pedagang ............................................................................. 5

2.2 Pengertian Oleh-oleh/Souvenir ............................................................. 6

2.3 Pengertian Pariwisata ............................................................................ 8

BAB III PEMBAHASAN MASALAH ................................................................ 10

3.1 Peranan Keberadaan Pedagang Oleh-oleh/Souvenir di Bali .............. 10

iv
3.2 Daya Tarik Pariwisata Tanah Lot di Bali ........................................... 12

3.3 Perkembangan Pariwisata Tanah Lot di Bali ..................................... 16

3.4 Peranan Keberadaan Pedagang Oleh-oleh/Souvenir dalam

Meningkatkan Daya Tarik Pariwisata Tanah Lot di Bali ................... 17

BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 20

4.1 Simpulan ............................................................................................ 20

4.2 Saran ................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. v

RIWAYAT HIDUP PENULIS .............................................................................. vi

v
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Tanah Lot merupakan salah satu objek wisata yang berada

di Bali, Indonesia. Di daerah ini terdapat dua buah pura yang terletak di atas

batu besar. Satu pura terletak di atas bongkahan batu dan satunya lagi terletak

di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan

bagian dari Pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat

pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang

indah untuk melihat matahari terbenam.

Selain keindahan alam tersebut, para pedagang yang berada di sekitar

objek wisata inipun ikut serta dalam meningkatkan daya tarik objek wisata

Tanah Lot baik dengan keberadaan kios-kios yang menyediakan beragam oleh-

oleh, souvenir, ataupun baju-baju khas Bali. Peluang usaha ini telah

membangkitkan perekonomian masyarakat di sekitarnya dan juga secara tidak

langsung meningkatkan daya tarik dari objek wisata tersebut.

Berdasarkan paparan di atas, penulis tertarik untuk membuat karya tulis

ini yang berjudul: “Peranan Keberadaan Pedagang Oleh-oleh/Souvenir dalam

Meningkatkan Daya Tarik Pariwisata di Tanah Lot Bali”.

1
1. 2 Rumusan Masalah

Agar karya tulis ini tidak melebar, penulis membatasi topik sebagai berikut:

1. Bagaimana peranan keberadaan pedagang oleh-oleh/souvenir di Bali ?

2. Bagaimana daya tarik pariwisata Tanah Lot di Bali ?

3. Bagaimana perkembangan pariwisata Tanah Lot di Bali ?

4. Bagaimana peranan keberadaan pedagang oleh-oleh/souvenir dalam

meningkatkan daya tarik pariwisata Tanah Lot di Bali ?

1. 3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari pembuatan karya tulis ini adalah untuk mengetahui:

1. Peranan pedagang oleh-oleh/souvenir di Bali.

2. Daya tarik pariwisata Tanah Lot di Bali.

3. Perkembangan pariwisata Tanah Lot di Bali.

4. Peranan keberadaan pedagang oleh-oleh/souvenir dalam meningkatkan

daya tarik pariwisata Tanah Lot di Bali.

1. 4 Waktu dan Tempat Penelitian

Dalam pembuatan karya tulis ini mengambil tempat penelitian di objek

wisata Tanah Lot yang berlokasi di Beraban, Kediri, Tabanan, sekitar 13

kilometer di sebelah selatan Kota Tabanan provinsi Bali pada tanggal 8 Juni

2015.

2
1. 5 Metode dan Tempat Penelitian

Metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis masalah ini yaitu

melalui :

1. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data melalui peninjauan secara

langsung pada objek atau pengumpulan data berdasarkan pada fakta yang

sebenarnya.

2. Studi Literatur

Studi literatur adalah pengumpulan data melalui berbagai sumber

lainnya yang dapat menunjang karya tulis ini.

3. Internet

Internet adalah teknik pengumpulan data dengan mencari informasi

melalui internet.

1. 6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Karya Tulis ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN yang membahas tentang latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

waktu dan tempat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA berisi mengenai Pengertian

Pedagang, Pengertian Oleh-oleh/Souvenir, Pengertian

Pariwisata.

3
BAB III PEMBAHASAN MASALAH berisi mengenai peranan

keberadaan pedagang oleh-oleh/souvenir di Bali,

membahas daya tarik pariwisata Tanah Lot di Bali,

membahas perkembangan pariwisata Tanah Lot di Bali,

dan membahas peranan keberadaan pedagang oleh-

oleh/souvenir dalam meningkatkan daya tarik pariwisata

Tanah Lot di Bali.

BAB IV PENUTUP yang membahas tentang simpulan dan saran.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini, penulis akan membahas mengenai tinjauan pustaka dari

pengertian pedagang, pengertian oleh-oleh/souvenir, dan pengertian

pariwisata. Landasan teori ini diambil dari karya tulis yang berjudul “Peranan

Keberadaan Pedagang Oleh-oleh/Souvenir dalam Meningkatkan Daya Tarik

Pariwisata di Tanah Lot Bali”.

2.1 Pengertian Pedagang

Pedagang adalah mereka yang melakukan kegiatan usaha dagang

perorangan atau kelompok yang dalam menjalankan usahanya menggunakan

tempat-tempat fasilitas umum, seperti trotoar, pingir-pingir jalan umum, dan

lain sebagainya. Pedagang yang menjalankan kegiatan usahanya dalam jangka

tertentu dengan menggunakan sarana atau perlangkapanyang mudah

dipindahkan, dibongkar pasang dan mempergunakan lahan fasilitas umum

sebagai tempat usaha seperti kegiatan pedagang- pedagang kaki lima yang ada

di area Tanah Lot.

Kegiatan Perdagangan dapat menciptakan kesempatan kerja melalui dua

cara . Pertama, secara langsung, yaitu dengan kapasitas penyerapan tenaga

kerja yang benar . Kedua, secara tidak langsung, yaitu dengan perluasan pasar

yang di ciptakan oleh kegiatan perdagangan disatu pihak dan pihak lain dengan

memperlancar penyaluran dan pengadaan bahan baku (Kurniadi dan

Tangkilisan , 2002:21).

5
Pedagang adalah perantara yang kegiatannya membeli barang dan

menjualnya kembali tanpa merubah bentuk atas inisiatif dan tanggung jawab

sendiri dengan konsumen untuk membeli dan menjualnya dalam partai kecil

atau per satuan (Sugiharsono dkk,2000:45).

Pedagang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dibagi atas dua yaitu:

pedagang besar dan pedagang kecil .Pedagang kecil adalah pedagang yang

menjual barang dagangan dengan modal yang kecil (KBBI,2002:230).

Menurut UU Nomor 29 Tahun 1948 , Pedagang adalah orang atau badan

membeli , menerima atau menyimpan barang penting dengan maksud untuk di

jual diserahkan , atau dikirim kepada orang atau badan lain , baik yang masi

berwujud barang penting asli , maupun yang sudah dijadikan barang lain

(Widodo,2008:285-286).

2.2 Pengertian Oleh-oleh/Souvenir

Oleh-oleh/Souvenir adalah sesuatu yang dibawa oleh

seorang wisatawan ke rumahnya untuk kenagan yang terkait dengan benda itu.

Cendera mata bisa berupa pakaian seperti kaos atau topi, dan peralatan rumah

tangga seperti cangkir atau mangkok, asbak, sendok,jam pasir, maupun buku

tulis. Benda-benda tersebut bisa ditulisi untuk menandai asalnya. Wisatawan

bisa pula membeli cendera mata sebagai kenang-kenangan bagi orang lain.

souvenir adalah barang-barang kerajinan tangan (handy crafts), yang

merupakan hasil kreativitas para pengrajin yang mampu merubah benda-benda

6
yang terbuang dan tidak berharga menjadi produk-produk kraft tangan yang

menarik dan diminati banyak orang, terutama para wisatawan.

Dalam kamus The Collins Cobuild Dictionary (2009), kata souvenir

diartikan:

”Souvenir is usually small and relatively inexpensive article given, kept

or purchased as a reminder of a place visited, an occasion, etc.” (Souvenir

adalah benda yang ukuranya relative kecil dan harganya tidak mahal; untuk

dihadiahkan, disimpan atau dibeli sebagai kenang-kenangan kepada suatu

tempat yang dikunjungi, suatu kejadian tertentu).

Sementara itu, dalam kamus Webster English Dictionary (2004), kata

souvenir diartikan sebagai, “an object a traveler brings home for the memories

associated with it.” (Souvenir adalah benda yang dibawa pulang oleh

wisatawan sebagai kenang-kenangan bagi perjalanannya itu).

Dalam Bahasa Indonesia “souvenir” sering disebut dengan “cendera

mata”, “oleh-oleh”, atau “buah tangan”. Mungkin, dahulu jika seseorang

melakukan perjalanan ke suatu tempat di luar tempat tinggalnya, keluarga,

famili, atau rekan, sering mengatakan “nanti kalau pulang, jangan lupa

bawakan souvenir” atau “cenderamata, oleh-oleh, atau buah tangan”. Dengan

demikian, pengertian souvenir dalam bahasa Indonesia, walaupun disebut

cenderamata, oleh-oleh, atau buah tangan, tetapi maknanya hampir sama

dengan yang terdapat dalam The Collins Cobuild Dictionary atau Webster

English Dictionary, yaitu benda yang ukuran kecil, harganya murah dan

sebagai kenang-kenangan bagi suatu perjalan ke daerah tertentu.

7
2.3 Pengertian Pariwisata

Menurut etimologi kata “pariwisata” identik dengan

kata “travel” dalam bahasa Inggris yang diartikan sebagai perjalanan yang

dilakukan berkali–kali dari satu tempat ke tempat lain. Atas dasar itu pula

dengan melihat situasi dan kondisi saat ini pariwisata dapat diartikan sebagai

suatu perjalanan terencana yang dilakukan secara individu atau kelompok dari

satu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk mendapatkan kepuasan dan

kesenangan (Sinaga, 2010:12).

Pariwisata menurut UU No. 9 Tahun 1990 adalah segala seuatu yang

berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan, daya tarik dan atraksi

wisata serta usaha-usaha yang berhubungan dengan penyelenggaraan

pariwisata.

Pengertian tersebut meliputi: semua kegiatan yang berhubungan dengan

perjalanan wisata, sebelum dan selama dalam perjalanan dan kembali ke

tempat asal, pengusahaan daya tarik atau atraksi wisata (pemandangan alam,

taman rekreasi, peninggalan sejarah, pagelaran seni budaya). Usaha dan sarana

wisata berupa: usaha jasa, biro perjalanan, pramu wisata, usaha sarana,

akomodasi dan usaha-usaha lain yang berkaitan dengan pariwisata.

Beberapa ahli mengemukakan pengertian pariwisata, antara lain:

1. Oka A. Yoeti (Irawan, 2010:11), menjelaskan bahwa kata pariwisata

berasal dari bahasa Sansekerta, yatu “…pari yang berarti banyak, berkali–

8
kali, berputar–putar, keliling, dan wisata yang berarti perjalanan atau

bepergian”.

2. E. Guyer Freuler (Irawan, 2010:11), merumuskan pengertian pariwisata

dengan memberikan batasan sebagai berikut : “…Pariwisata dalam arti

modern adalah merupakan fenomena dari jaman sekarang yang didasarkan

atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar

dan menumbuhakan cinta terhadap keindahan alam dan pada khususnya

disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas

manusia sebagai hasil dari perkembangan perniagaan, industri, serta

penyempurnaan dari alat–alat pengangkutan ”.

3. Salah Wahab (1975:55) mengemukakan definisi pariwisata, yaitu:

pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat

pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan

penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif

lainnya. Selanjutnya, sebagai sektor yang komplek, pariwisata juga

merealisasi industri-industri klasik seperti industri kerajinan tangan dan

cinderamata, penginapan dan transportasi.

9
BAB III

PEMBAHASAN MASALAH

Pada bab ini, penulis akan membahas mengenai pembahasan masalah

dari peranan keberadaan pedagang oleh-oleh/souvenir di Bali, daya tarik

pariwisata Tanah Lot di Bali, perkembangan pariwisata Tanah Lot di Bali, dan

peranan keberadaan pedagang oleh-oleh/souvenir dalam meningkatkan daya

tarik pariwisata Tanah Lot di Bali. Pembahasan masalah ini diambil dari karya

tulis yang berjudul “Peranan Keberadaan Pedagang Oleh-oleh/Souvenir

dalam Meningkatkan Daya Tarik Pariwisata di Tanah Lot Bali”.

3.1 Peranan Keberadaan Pedagang Oleh-oleh/Souvenir di Bali

Para wisatawan yang sehabis berkunjung ke Bali selalu ingin

membagikan kenangannya selama menikmati kebahagiaan di Pulau yang

dijuluki Pulau Seribu Pura ini. Salah satunya adalah membeli oleh-oleh khas

Bali sebagai souvenir untuk keluarga, teman, ataupun relasi di kantor. Para

wisatawan yang datang ke Bali pada umumnya digiring oleh pemandu wisata

untuk berkunjung ke sebuah tempat oleh-oleh tradisional ataupun modern yang

saat ini banyak menjamur di Bali. Padahal ada lokasi yang menjual oleh-oleh

khas Bali yang sebenarnya berkualitas sama. Jangan pernah mengira Pasar

hanyalah tempat menjual sayur, daging, bumbu masak, ataupun kebutuhan

sembako. Di Pasar juga ada yang menjual pernak-pernik oleh-oleh khas Bali.

Di Kota Denpasar tepatnya di Jalan Gajah Mada ada Pasar yang menjual oleh-

oleh khas Bali. Nama Pasarnya adalah Pasar Kumbasari. Pasar Kumbasari

10
terdiri dari tempat lantai dimana tiap latainya terdiri dari kios-kios. Sebagai

contoh di Pasar Kumbasari berbagai macam oleh-oleh khas Bali ditawarkan

mulai dari sandal monte, patung kayu, lukisan, tas khas Bali, kalung bali,

gelang bali, kain pantai, permainan untuk anak-anak khas Bali, kipas bali,

topeng barong, asesoris wanita, dan masih banyak lagi oleh-oleh khas Bali

yang dijual di Pasar Kumbasari. Harganya pun sangat terjangkau. Anda juga

bisa menawar harga souvenir khas Bali dengan para pedagang. Barang-barang

oleh-oleh khas Bali yang dijual di pasar Kumbasari diambil langsung buatan

tangan (handmade) dari pengrajinnya.

Dari contoh di atas sektor pariwisata di Bali sangat ditunjang oleh

keberadaan para pedagang yang memberikan pengaruh secara langsung

terhadap banyaknya para wisatawan yang berkunjung ke Bali, karena oleh-

oleh/souvenir yang dijajakan sangat beraneka ragam dan murah meriah.

Sehingga para wisatawan yang tertarik berkunjung ke Bali baik untuk berlibur

ataupun ingin mempelajari kebudayaan daerah Bali dapat pula membeli

aksesoris pakaian adat Bali yang sering digunakan penduduk daerah Bali.

Contohnya ‘Udeng’ atau ikat kepala yang sering digunakan oleh penduduk

lokal di Bali dan sekarang banyak di perdagangkan dimana-mana, tentu saja

bagi para wisatawan tertarik untuk membeli dan juga menggunakannya. Selain

itu secara tidak langsung ketertarikan para wisatawan terhadap berbagai

macam keunikan souvenir di Bali meningkatkan kunjungan wisata terhadap

berbagai macam tujuan wisata di Bali. Selain itu, bukan kunjungan wisatawan

saja yang bertambah tetapi pendapatan daerah juga mengalami peningkatan.

11
3.2 Daya Tarik Pariwisata Tanah Lot di Bali

Bali merupakan pilihan tempat wisata yang banyak diminati para

wisatawan dalam negeri, wisatawan mancanegara dan para pasangan yang

sedang berbulan madu. Bali memang memiliki suasana yang sangat religius.

Wangi bunga dan dupa menjadi atmosfer di setiap sudut Pulau Bali. Dengan

orang-orang yang ramah, selalu menyambut kedatangan wisatawan.Seperti

yang kita tahu, Tanah Lot merupakan tempat wisata yang paling sering

dikunjungi di Bali. Dimana Tanah Lot merupakan Pura Sad Kayangan yang

terdapat di Kabupaten Tabanan, kira-kira dari Denpasar sekitar 45 Km. Pura

ini sangat unik, karena dibangun diatas batu karang yang sangat besar dan

memiliki beragam keindahan, salah satu keindahannya adalah Anda dapat

melihat panorama matahari tenggelam (sunset), karena letaknya yang

menjorok ke pantai. Tentunya sangat romantis bukan?

Daya Tarik Wisata Tanah Lot terletak di Desa Beraban,

Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali. Obyek wisata yang popular ini

sangat dikenal dikalangan wisatawan domestik maupun mancanegara. Dengan

keindahan alam pantai laut selatan, dengan suasana sunset, tebing-tebing dan

keberadaan situs Pura Luhur Tanah Lot yang dilengkapi oleh atraksi budaya

masyarakat Hindu Bali, mampu menyedot tidak kurang dari 1.7 juta wisatawan

di tahun 2009 yang lalu. Dan saat ini Daya Tarik Wisata Tanah Lot ini sudah

dikelola oleh sebuah manajemen yang berbasis professional di bawah suatu

badan yang disebut dengan nama “Badan Pengelola Obyek Wisata Tanah Lot“.

12
Tanah Lot merupakan pura laut yang dijadikan sebagai tempat untuk

pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Di sini ada dua pura yang terletak di di atas

batu besar. Satu tertelak benar-benar di atas bongkahan batu dan satunya

terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Bahkan pada hari yang

cerah, pengunjung dapat melihat Pura Uluwatu dari sini. Disebelah utara Pura

Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke

laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan yang berbentuk seperti

jembatan yang melengkung. Apabila pengunjung turun ke pantai antara Pura

Tanah Lot dengan tebing, maka pada bulan tertentu pengunjung akan

menyaksikan matahari tenggelam yang terindah. Bola matahari yang berwarna

merah akan tepat berada di lubang tebing. Seperti mata yang lelah memandang

dunia. Sayangnya pemandangan ini hanya ada pada bulan-bulan tertentu yaitu

saat matahari tenggelam condong ke utara. Jadi tidak setiap saat dapat

pengunjung saksikan kendahan matahari tenggelam yang sangat luar biasa dari

atas Tanah Lot. Anda juga dapat melihat seekor ular laut yang dipercaya

sebagai penjaga pura di Tanah Lot ini.

Tak perlu kuatir, ada beberapa alternatif tempat penginapan di area

Tanah Lot ini. Alternatif tersebut antara lain Le Meridien Golf and Spa resort,

yang terdiri dari suite dan villa atau Anda juga dapat memilih Dewi Sinta

Restaurant dan Villa. Pilihan villa lain adalah Sacred River Retreat. Pulau Bali

bisa dibilang pulau yang sudut-sudutnya sangat mudah dijangkau. Restoran-

restoran berskala Nasional hingga Internasional semuanya ada di pulau ini.

Makanan-makanan khas Bali seperti sate lilit, bebek betutu, ayam pelalah,

13
ketan waluh, serta bubuh injin juga dapat para pengunjung nikmati di pulau ini.

Dan dari tempat parkir menuju ke area pura, para pengunjung akan banyak

menjumpai art shop yang menawarkan berbagai macam kerajinan tangan yang

dapat di jadikan untuk benda kenangan. Serta banyak terdapat warung-warung

makan dan kedai minuman.

Pemandangan yang sangat indah dan tak terlupakan dapat pengunjung

jumpai di Tanah Lot ini. Dengan pemandangan laut lepas, barisan buih putih

pecahan ombak, deru angin, terjangan ombak yang indah, serta karang-karang

membuat suasana di Tanah Lot semakin indah untuk diabadikan.

Tanah lot memiliki banyak tempat menarik untuk melakukan berbagai

kegiatan yang berbeda dan menarik bagi pengunjung. Setiap pengunjung akan

terpesona melihat langit kemerahan yang melingkupi pura ketika matahari

terbenam, deburan ombak yang menghantam karang, panorama yang romantis,

dan laut biru yang dalam sebagai latar belakang dari tanah lot. Selain

keindahan Pura Tanah Lot, masih ada pura-pura lain yang bisa dilihat oleh

pengunjung seperti Pura Batu Bolong, Pura Batu Mejan, dan Pura Enjung

Galuh. Sebagai tempat wisata favorit, Tanah Lot memberikan kenangan yang

tak terlupakan diantaranya di :

a. Pasar seni

Objek wisata tanah lot dilengkapi dengan fasilitas berupa pasar seni bagi

para pengunjung yang ingin membeli berbagai jenis oleh-oleh khususnya oleh-

oleh kesenian bali. Berbagai macam barang seperti baju, sarung/ kain topi,

14
sandal, pernak-pernik/ perhiasan, lukisan, patung dan barang lainnya dengan

style bali.

b. Sunset terrace

Sunset terrace merupakan salah satu tempat di areal tanah lot yang

menyediakan tempat yang tepat untuk menciptakan suasana yang tak

terlupakan saat matahari tenggelam berlangsung. Dengan keindahan panorama,

pengunjung dapat menikmati makan pagi dan makan siang yang mewah.

pengunjung dapat bersantai dengan ditemani makanan dan minuman favorit

sekaligus menikmati panorama Pura Tanah Lot ketika air laut pasang.

c. Batu Bolong

Pura Batu Bolong berlokasi sekitar 100 meter di sebelah barat Pura

Enjung Galuh, tepatnya di enjung batu bolong di mana batu yang menjorok ke

laut tersebut berlubang di tengahnya. Pura Batu Bolong merupakan tempat

untuk memuja/memohon kepada tuhan untuk kesucian. Pura batu bolong

merupakan tempat yang sering digunakan untuk menggelar upacara melasti.

d. Enjung Galuh

Pura Enjung Galuh berlokasi berdampingan dengan pura jero kandang,

tepatnya di enjung galuh, “njung” yang berarti batu karang yang menjorok ke

laut. Pura Enjung Galuh didirikan untuk memuja/memohon kepada dewi

kemakmuran, yaitu dewi sri shakti-nya dewa wisnu (manifestasi tuhan sebagai

dewa pelindung).

15
e. Cultural Park

Surya mandala merupakan salah satu tempat yang tepat untuk pagelaran

kesenian, pameran, konferensi begitu pula untuk menikmati pemandangan dan

bersantai. Pagelaran kesenian yang digelar tiap hari yakni, tarian kecak dengan

tiket Rp. 50.000/orang.

3.3 Perkembangan Pariwisata Tanah Lot di Bali

Menurut legenda, Pura Tanah Lot ini dibangun oleh seorang brahmana

yang mengembara dari Jawa, yaitu Danghyang Nirartha yang berhasil

menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun

Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu, penguasa Tanah Lot

yang bernama Bendesa Beraben merasa iri kepadanya karena para pengikutnya

mulai pergi untuk mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben kemudian

menyuruh Danghyang Nirartha meninggalkan Tanah Lot. Danghyang Nirartha

menyanggupi, tetapi sebelumnya ia dengan kekuatannya memindahkan

Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura

di sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini

masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut

yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang

kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhirnya

disebutkan bahwa Bendesa Beraben menjadi pengikut Danghyang Nirartha.

Pura Tanah Lot selama ini terganggu oleh abrasi dan pengikisan akibat

ombak dan angin. Oleh sebab itu, pemerintah Bali melalui Proyek Pengamanan

16
Daerah Pantai Bali melakukan memasang tetrapod sebagai pemecah

gelombang dan memperkuat tebing di sekeliling pura berupa karang buatan.

Daerah di sekitar Tanah Lot juga ditata mengingat peran Tanah Lot sebagai

salah satu tujuan wisata di bali.

Renovasi pertama dilakukan sejak tahun 1987 sebagai proyek

perlindungan tahap I. Pada tahap ini, pemecah gelombang (tetrapod) seberat

dua ton diletakkan di depan Pura Tanah Lot. Selain itu, bantaran beton serta

dinding buatan juga dibangun sebagai pelindung hantaman gelombang.

Namun, peletakan tetrapod mengganggu keindahan dan keasrian alam di

sekitarnya sehingga diadakan studi kelayakan dengan melibatkan tokoh agama

dan masyarakat setempat pada tahun 1989. Desain bangunan pemecah

gelombang di bawah permukaan air dan pembuatan karang buatan dibuat pada

tahun 1992 dan diperbaharui lagi pada tahun 1998. Perlindungan pura mulai

dilaksanakan sekitar bulan Juni 2000 dan selesai pada Februari 2003 melalui

dana bantuan pinjaman dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC)

sebesar Rp95 miliar. Keseluruhan pekerjaan meliputi bangunan Wantilan,

Pewaregan, Paebatan, Candi Bentar, penataan areal parkir, serta penataan jalan

dan taman di kawasan tanah lot.

3.4 Peranan Keberadaan Pedagang Oleh-oleh/Souvenir dalam

Meningkatkan Daya Tarik Pariwisata Tanah Lot di Bali

Pariwisata Tanah Lot merupakan sebuah asset yang sangat berharga bagi

seluruh Masyarakat, Khususnya bagi masyarakat Desa Adat Beraban.

17
Keberadaan Pariwisata Tanah Lot secara nyata berdampak positif bagi

perkembangan perekonomian Masyarakat setempat. Dari hasil kontribusi yang

diterima oleh Desa Adat Beraban telah mampu membebaskan masyarakat dari

segala bentuk iuran pembangunan desa. Bahkan juga dari penerimaan oleh desa

ini sebagian juga di kontribusikan langsung kepada masyarakat yang diberikan

kepada masing masing Kepala Keluarga. Desa Adat di Bali memiliki tanggung

jawab biaya upacara adat yang sangat besar, namun semenjak desa Adat

Beraban ikut mengelola Pariwisata Tanah Lot dari tahun 2000 sampai saat ini,

masyarakat tidak lagi berpikir membayar iuran untuk hal tersebut. Disisi lain

dengan penerapan manajemen yang mengutamakan pelayanan yang

Profesional, mampu menciptakan peluang pekerjaan baru (170 orang) bagi

masyarakat dan memotivasi masyarakat untuk meningkatkan kualitas dirinya

supaya mampu bersaing mendapatkan pekerjaan tersebut.

Tanah Lot saat ini memiliki tidak kurang dari 460 pedagang

(Kios/Arshop) yang 96% dari masyarakat lokal. Dampak langsung keberadaan

pedagang terhadap peningkatan Pariwisata Tanah Lot ini memang sangat

terlihat. Keberadaan masyarakat Desa Adat Beraban dengan peningkatan

Pariwisata Tanah Lot sangatlah tinggi. Begitu pula bahwa masih banyak bagian

dari masyarakat beraban yang memiliki pengaruh tidak langsung lainnya

seperti pendukung dari unit aspek ekonomi dari keberadaan para pedagang

yang ada di Tanah Lot, misalnya: Suplier, jasa angkutan, pekerja kasar, dan

lain sebagainya.

18
Dari gambaran di atas dapat dilihat sejauh mana keeratan hubungan

masyarakat dan keberadaan masyarakat desa Adat Beraban terhadap

peningkatan Pariwisata Tanah Lot. Maka dari itu seluruh pemangku

kepentingan yang ada harus mampu menjaga keberlanjutan pengembangan dan

pengelolaan Pariwisata Tanah Lot. Pengembangan Pariwisata yang berbasis

Budaya masyarakat yang diusung dalam pengembangan pariwisata Bali juga

menjadi acuan bagi pengembangan Pariwisata Tanah Lot. Dengan Bertumpu

pada Hasil Karya Budaya Masyarakat yang telah diwarisi, Tanah Lot mencoba

membangun sektor pariwisata dengan memperhatikan eksistensi budaya dan

lingkungan masyarakatnya di kawasan Wisata Tanah Lot. Hal ini dalam upaya

Tanah Lot menjaga kelestarian situs Budaya masyarakat yang ada dan

kelestarian lingkungan yang ada dengan harapan Keberadaan Pariwisata Tanah

Lot ini bisa diwariskan secara turun temurun. Artinya Generasi yang akan

datang mendapat akses terhadap keberadaan Situs budaya di Tanah Lot, sama

seperti yang dinikmati oleh generasi yang sekarang.

19
BAB IV

PENUTUP

Pada bab ini, penulis membahas simpulan dan saran yang berkaitan

dengan karya tulis yang berjudul “Peranan Keberadaan Pedagang Oleh-

oleh/Souvenir dalam Meningkatkan Daya Tarik Pariwisata di Tanah Lot Bali”.

4.1 Simpulan

Dari penelitian yang sudah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Para wisatawan yang sehabis berkunjung ke Bali selalu ingin

membagikan kenangannya selama menikmati kebahagiaan di Pulau

yang dijuluki Pulau Seribu Pura ini. Salah satunya adalah membeli

oleh-oleh khas Bali sebagai souvenir untuk keluarga, teman, ataupun

relasi di kantor. Para pedagang yang menjual berbagai macam oleh-

oleh/souvenir ini ternyata berpengaruh secara tidak langsung

ketertarikan para wisatawan terhadap berbagai macam keunikan

souvenir di Bali meningkatkan kunjungan wisata terhadap berbagai

macam tujuan wisata di Bali. Selain itu, bukan kunjungan wisatawan

saja yang bertambah tetapi pendapatan daerah juga mengalami

peningkatan.

2. Tanah Lot merupakan Pura Sad Kayangan yang terdapat di

Kabupaten Tabanan, kira-kira dari Denpasar sekitar 45 Km. Pura ini

sangat unik, karena dibangun diatas batu karang yang sangat besar

dan memiliki daya tarik bagi para wisatawan untuk berkunjung

20
seperti Pasar seni, Sunset terrace, Batu bolong, Enjung galuh, dan

Cultural park. Dari berbagai macam Daya Tarik Wisata Tanah Lot

ini menimbulkan ketertarikan bagi para wisatawan yang berkunjung

ke Bali.

3. Pembangunan yang terjadi di Pura Tanah Lot selama ini terganggu

oleh abrasi dan pengikisan akibat ombak dan angin. Oleh sebab itu,

pemerintah Bali melalui Proyek Pengamanan Daerah Pantai Bali

melakukan memasang tetrapod sebagai pemecah gelombang dan

memperkuat tebing di sekeliling pura berupa karang buatan. Daerah

di sekitar Tanah Lot juga ditata mengingat peran Tanah lot sebagai

salah satu tujuan wisata di bali.

4. Keberadaan Pariwisata Tanah Lot secara nyata berdampak Positif

bagi perkembangan perekonomian Masyarakat setempat. Dari hasil

kontribusi yang diterima Oleh Desa Adat Beraban telah mampu

membebaskan masyarakat dari segala bentuk iuran pembangunan

desa. Memperhatikan eksistensi budaya dan lingkungan

masyarakatnya di kawasan Wisata Tanah Lot. Terdapat hubungan

yang saling terkait antara pedagang, masyarakat sekitar dan juga

Wisata Tanah Lot. Tanah Lot saat ini memiliki tidak kurang dari 460

pedagang (Kios/Arshop) yang 96% dari masyarakat lokal yang .

Akibatnya memotivasi masyarakat untuk meningkatkan kualitas

dirinya supaya mampu bersaing mendapatkan pekerjaan tersebut.

21
4.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka terdapat beberapa

saran sebagai berikut :

1. Dalam pengandalan pedagang untuk mengikat wisatawan, yaitu

penataan letak pedagang yang rapi dan bersih sehingga wisatawan

yang datang ke objek wisata tersebut dapat merasa lebih nyaman.

2. Pemberian nama pada setiap kios sehingga apabila terjadi

kehilangan barang bawaan pengunjung dapat dicegah, selain itu

dapat memudahkan pengunjung dalam berbelanja.

3. Peningkatan kebersihan dan keamanan sangatlah penting dalam

menciptakan suasana yang aman, tertib dan nyaman baik bagi para

wisatawan maupun masyarakat sekitar yang bertujuan menjaga

kelestarian alam dan menjaga kelestarian budaya di Bali.

22
DAFTAR PUSTAKA

Pusat Bahasa. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. http://

kamusbahasaindonesia. org/.

Di akses pada tanggal 15 Agustus 2015.

https://id.wikipedia.org/wiki/Cendera_mata.

Di akses pada tanggal 17 Agustus 15

http://www.collinsdictionary.com/dictionary/english-cobuild-learners

Di akses pada tanggal 19 Agustus 15

https://tourismeconomic.wordpress.com/2012/10/29/wisata-pariwisata-wisatawan-
kepariwisataan-unsur-unsur-pariwisata/.

Di akses pada tanggal 21 Agustus 15

https://tabeatamang.wordpress.com/2012/08/24/definisi-pariwisata-menurut-
beberapa-ahli/.

Di akses pada tanggal 22 Agustus 15

http://bali.kemenag.go.id.

Di akses pada tanggal 22 Agustus 15

http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=Penelitian
Detail&act=view&typ=html&buku_id=57434.

Di akses pada 23 Agustus 15

http://candi.perpusnas.go.id/temples/deskripsi-bali-pura_tanah_lot_54.

Di akses pada 23 Agustus 15

http://www.antarabali.com/berita/73259/400-kios-di-tanah-lot-tertata-rapi.

Di akses pada 25 Agustus 15

v
RIWAYAT HIDUP PENULIS

Stevanie Tri Yogaswara lahir di

Sumedang pada tanggal 10

September 1998. Pendidikan ia saat

ini adalah sebagai siswa dari SMAN 1

SUMEDANG. Saat ini ia sedang

menjalani program pendidikan IPS. Ia

adalah anggota murid dari XII IPS 3

(EXPOST). Saat ini ia tinggal di Tanjungsari – Sumedang – Jawa Barat. Ia tinggal

bersama kedua orang tuanya. Di sekolah ia mengikuti ekstrakurikuler dan

Organisasi yaitu Silat Adinira, Koperasi Siswa, dan Majelis Permusyawaratan

Kelas (MPK). Di ekstrakurikuler Silat Adinira ia menjabat sebagai Wakil Ketua, di

ekstrakurikuler Koperasi Siswa ia menjabat sebagai Ketua dari Badan Pengawas

Keuangan, dan di Majelis Permusyawaratan Kelas ia menjabat sebagai Ketua 1.

Saat ini ia masih aktif dalam berbagai macam kegiatannya. Motto hidupnya adalah

“Keep Moving Forward”. Ia saat ini telah menyelesaikan tugas pembuatan Karya

Tulis yang berjudul “PERANAN KEBERADAAN PEDAGANG OLEH-

OLEH/SOUVENIR DALAM MENINGKATKAN DAYA TARIK PARIWISATA DI

TANAH LOT BALI” sebagai syarat dari kelulusan di tingkat SMA.

vi

Anda mungkin juga menyukai