Anda di halaman 1dari 13

Makalah Study Tour Bali (Tanah Lot)

KARYA TULIS ILMIAH

"PENGARUH WISATAWAN TERHADAP KONDISI TANAH LOT"

Disusun untuk Melengkapi Tugas sebagai Syarat Menempuh

Ujian Kenaikan Kelas (UKK) / Ujian Nasional (UN)

SMA Negeri 1 Tumpang

2015 / 2016

Disusun oleh:

Nama : Ike Rachmayanti (18)

Mahartian Salsabill (22)

Rohnata Kharisma Fortunanda (30)

Ulfa Masruroh (32)

Kelas / Program : XI / IPA 5

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

SMAN 1 TUMPANG

HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis ini telah disetujui oleh pembimbing dan disahkan oleh,

Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tumpang

Sebagai syarat menempuh Ujian Kenaikan Kelas

Tahun Pelajaran 2015/2016

Tumpang, 29 Februari 2016

Pembimbing I

Mokh. Agung Santoso, S.Pd


NIP. 196607241988031004

Pembimbing II

Anis Herlianingsih, S.Pd

NIP. 196507201988032014

Kepala SMA N 1 Tumpang

Edy Parlindungan, M.Pd

NIP. 196303261989031007

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN................................................ ii

DAFTAR ISI.......................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1
Latar Belakang 1

1.2
Rumusan Masalah ................................................................................. 1

1.3
Tujuan Penulisan 2

1.4
Pembahasan Masalah ................................................................................. 2

1.5
Metode Pengumpulan Data................................................................................. 2

1.6
Waktu Pelaksanaan Observasi ................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN

2.1
Gambaran Singkat Tentang Pantai Pura Tanah Lot............................................. 4

2.2
Sejarah Pantai Pura Tanah Lot........................................................................... 5

2.3
Budaya dan Tradisi masyarakat sekitar Tanah Lot................................. 7

2.4
Pantai Pura Tanah Lot sebagai Tujuan Wisata............................................ 10

2.5
Daya Tarik Pantai Pura Tanah Lot................................................................ 11

BAB III PENUTUP

3.1
Simpulan 13

3.2
Saran 13

DOKUMENTASI................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA............................................................ 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan. Salah satunya adalah pulau Bali, setiap tahunnya ada
wisatawan asing maupun domestik yang datang mengunjungi tempat wisata dan budaya Bali. Bali
memiliki banyak objek wisata yang cukup terkenal seperti Garuda Wisnu Kencana atau sering dikenal
dengan nama GWK, Pantai Dreamland, Pantai Pura Tanah Lot, Pantai Tanjung Benoa, Pantai
Seminyak, Pantai Kuta, Pantai Sanur, Pasar Sukawati, Pantai Lovina, Danau Bedugul, Pura Uluwatu.
Bali memiliki banyak ketertatikan seperti, keindahan alam yang dimilikinya, kebudayaannya yang
masih terjaga dengan baik, dan banyaknya obyek wisata alam dan budaya yang membuat banyak
orang penasaran untuk mengunjunginya.

Pulau bali dikelilingi oleh laut, oleh karena itu pantai menjadi sebuah tempat wisata yang
paling banyak terdapat di Bali. Salah satu pantai yang paling terkenal yaitu Pantai Pura Tanah Lot.
Dimana pantai ini memiliki banayak daya tarik bagi wisatawannya juga banyak akan sejarah dan
pemanadangannya yang indah.

Berdasarkan hal tersebut, kami mencoba untuk mengambil judul dalam karya tulis ini yaitu
“Pengaruh Wisatawan terhadap Kondisi Lingkungan Tanah Lot”. Karya tulis ini kami susun untuk
memenuhi tugas akhir menempuh UKK di SMAN 1 TUMPANG tahun pelajaran 2015 / 2016.
1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, kami dapat merumuskan :

1. Apa saja yang menjadi daya tarik Pantai Pura Tanah Lot?

2. Bagaimana cara menjaga dan memelihara Pantai Pura Tanah Lot agar wisatawan tetap tertarik
untuk mengunjunginya?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan penulisan karya tulis ini anatara lain :

1. Mengetahui hal – hal yang menjadi daya tarik Pantai Pura Tanah Lot.

2. Mengetahui cara menjaga dan memelihara Pantai Pura Tanah Lot agar wisatawan tetap tertarik
untuk mengujunginya.

1.4 Pembahasan Masalah

Dalam penulisan karya tulis ini kami memberikan batasan terhadap permasalahan yang ada,
yaitu kami hanya membahas mengenai Daya Tarik Pantai Pura Tanah Lot, hal ini dimaksudkan untuk
mengobyektifkan permasalahan dan tidak membingungkan pembaca.

1.5 Metode Pengumpulan Data

Dalam peyusunan karya tulis ini, kami menggunakan beberapa metode antara lain:

1. Metode Observasi

Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung
terhadap obyek yang diteliti yaitu Pantai Pura Tanah Lot.

2. Metode Studi Pustaka

Yaitu metode yangdilakukan dengan cara mengumpulkan buku-buku yang kaitanya dengan
penyusunan karya tulis ini.

3. Metode Wawancara

Yaitu metode yang di lakukan dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pemandu
wisata.

1.6 Waktu Pelaksanaan Observasi

Hari : Minggu

Tanggal : 7 februari 2016


BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Singkat Tentang Pantai Pura Tanah Lot

Bali berasal dari kata “BALI” dalam bahasa Sansekerta berarti “Kekuatan” dan dari bahasa Bali
“BALI” berarti “Pengorbanan” yang artinya agar kita tidak melupakan kekuatan kita dan selalu siap
untuk berkorban.Pulau Bali sering disebut Pulau Dewata karena memiliki ciri khas tersendiri yaitu
mayoritas penduduknya beragama Hindu, dan mereka menyembah Dewa sebagai perwujudan
Tuhan Yang Maha Esa. Dalam penyembahan di Bali, sesaji dan upacara khusus menjadi daya tarik
untuk para wisatawan lokal maupun mancanegara.Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda
Kecil sepanjang 153 km dan lebar 112 km, sekitar 3,2 km dari pulau Jawa. Secara Astronomi, Bali
terletak di 8º 25’ 23’’ LS dan 115º 14’ 55” LT yang membuatnya beriklim tropis seperti Indonesia
yang lainnya.

Luas wilayah Provinsi Bali adalah ± 5.623,86 km atau 0,29% luas wilayah Indonesia. Secara
Administrasi Provinsi Bali terbagi atas 9 kabupaten, 55 kecamatan dan 701 desa atau kelurahan.
Ibukota Bali adalah Denpasar. Batas-batas wilayah Bali :

a) Utara : Laut Bali.

b) Selatan : Samudra Indonesia.

c) Barat : Selat Bali, Provinsi Jawa Timur.

d) Timur : Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Bali juga terkenal dengan wisata pantainya,salah satu pantai yang banyak dikunjungi oleh
wisatawan yaitu pantai pura tanah lot. Tanah Lot merupakan sebuah batu karang yang berada di
pantai, terletak di Desa Beraban, kecamatan Kediri, Tabanan di barat daya pulau Bali, sekitar 33 km
di sebelah barat kota Denpasar atau berjarak sekitar 11 km di sebelah selatan kota Tabanan. Pura
Tanah Lot ini merupakan bagian dari Pura Sad Kahyangan, yaitu pura-pura yang merupakan sendi-
sendi Pulau Bali. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut .
Diatas batu karang itu dibangun sebuah pura yang luasnya kurang lebih 3 are. Di sebelahnya
terdapat satu pura lagi yang terletak diatas tebing yang menjorok ke laut. Berdasarkan asal-usulnya
pura ini memiliki arti sebagai "tanah laut" atau "tanah di laut". Kata Tanah Lot mempunyai makna
dari kata "Tanah" yang diartikan sebagai batu karang yang menyerupai gili atau pulau kecil,
sedangkan kata "Lot atau Lod" mempunyai arti laut. Sehingga nama Tanah Lot diartikan sebagai
pulau kecil yang terapung di tengah lautan. Di sebelah utara pura Tanah Lot terdapat sebuah pura
yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan
dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk
melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat
keindahan sunset itu. Pantai Pura Tanah Lot terletak di kabupaten Banjar berada di Lintang Selatan
20 49’55”- 30 43’ 38” dan Bujur Timur 1140 30 20” – 1150 35’ 37” . batas – batas wilayah Pantai Pura
Tanah Lot:

1) Sebelah Utara : Kabupaten Tapin

2) Sebelah Selatan : Kabupaten Tanah Lot dan Kota Banjar.

3) Sebelah Timur : Kabupaten Kota Baru.

4) Sebelah Barat : Kabupaten Barito Kuala dan Kota


Banjarmasin.
2.2 Sejarah Pantai Pura Tanah Lot.

Menurut legenda, Pura Tanah Lot dibangun oleh seorang Brahmana suci yang bernama
Danghyang Nirartha atau disebut juga Ida Pedanda Sakti Wawu Rauh atau Danghyang Dwijendra
pada abad ke 16. Beliau datang dari Blambangan, Jawa Timur, ke Bali untuk menyebarkan dan
menguatkan ajaran agama Hindu. Beliau mengadakan perjalanan suci (dharmayatra) dengan
berjalan menyusuri pantai selatan pulau Bali mulai dari daerah barat sampai ke daerah timur.

Dalam perjalanan tersebut, akhirnya beliau sampai pada sebuah pantai di daerah Tabanan,
yang tidak jauh dari desa Baraban. Di tempat ini Danghyang Nirartha membangun pura dan
menyebarkan agama Hindu. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau
karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa
Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Beliau menyanggupi dan
sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke
tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura disana.

Di kawasan Pantai Pura Tanah Lot juga terdapat Ular Suci dan Air Suci. Menurut legenda
masyarakat setempat, Ular Suci berawal dari Saci Dewi yang turun ke bumi hendak berbelanja di
pasar dekat alas kendung (saat ini dekat dengan pura pakendungan) pada saat itu Saci Dewi dalam
keadaan mengandung. Setelah berbelanja di pasar tiba – tiba beliau merasa perutnya sakit dan
berusaha beristirahat di suatu tempat. Sementara itu ada seseorang yang bernama Kaki Tua yang
memperhatikan beliau dan merasa kasihan melihat seorang gadis sedang yang kesakitan. Kaki Tua
menghampiri Saci Dewi dan membantunya dengan penuh keprihatinan. Selang beberapa waktu
akhirnya gadis itu melahirkan dua anak buncing. Bayi yang lahir pertama adalah perempuan dan
yang kedua adalah laki- laki yang di beri nama Rare Cili Roro yang kemudian dititipkan kepada Kaki
Tua tersebut. Kemudian di suatu hari anaknya itu meminta hadiah rumah kepada ibunya dan
akhirnya dibangunlah sebuah pura alas kedung untuk Rare Cili Roro laki dan Pura Tanah Lot untuk
Rare Cili Roro perempuan. Dan Ular Suciyang berada di Tanah Lot berasal dari potongan – potongan
sabuk stagen yang merupakan hadiah dari Saci Dewi untuk Rare Cili Roro perempuan, ular tersebut
bertugas untuk menjaga dan melindungi Rare Cili Roro perempuan. Sedangkan Air Suci memiliki
kedalaman sampai lima meter dengan pemandangan di sekitarnya yang sungguh luar biasa.Disebut
Goa Air Suci karena menurut masyarakat sekitar goa ini bisa mengalirkan air suci yang berasal dari
tengah laut. Di dalam goa ini terdapat sebuah patung dengan tinggi lebih kurang setengah meter
berwujud Ida Pedanda Danghyang Dwijendra. Sosok ini merupakan seorang pendeta yang tengah
melakukan pemujaan di lokasi ini.

2.3 Budaya dan Tradisi masyarakat sekitar Tanah Lot.

Mayoritas masyarakat bali adalah beragama Hindu. Dalam kehidupan beragama, masyarakat
bali yang beragama Hindu percaya adanya satu tuhan dalam bentuk Trimurti yang Esa yaitu
Brahmana (yang menciptakan), Wisnu (yang melindung dan memelihara), dan siwa (yang merusak).
Selain itu masyarakat bali juga percaya kepada berbagai Dewa yang lain yang kedudukannya lebih
rendah dari Trimurti, seperti dewa Wahyu (dewa angin), dan Dewa Indra (dewa perang). Agama
Hindu di Bali juga mempercayai adanya roh abadi (Otman), buah dari setiap perbuatan (Karmapala),
kelahiran kembali dari jiwa (Punarbawa) dan kebebasan jiwa (moksa), semua ajaran-ajaran itu
berada di kitab Wedha.

Tempat untuk melakukan persembahyangan (ibadah) agama Hindu di Bali dinamakan Pura
atau Sangeh. Tempat ibadah ini berupa sekelompok bangunan-bangunan suci yang sifatnya berbeda-
beda. Ada yang bersifat umum seperti Pura desa dan ada yang sifatnya khusus yaitu Pura keluarga.
Di bali terdapat beribu-ribu pura atau sangeh yang masing-masing pura tersebut mempunyai hari
upacara (hari perayaan) tertentu sesuai denga perayaan leluhur mereka yang telah ditentukan oleh
sistem tanggalanya sendiri-sendiri.

Upacara tradisional khas Bali yang mempunyai daya tarik bagi wisatawan adalah upacara
Ngaben. Ngaben adalah upacara pembakaran mayat di Bali. Dengan demikian, setiap orang yang
sudah meninggal tidak dikubur melainkan dibakar. Upacara ini memerlukan biaya yang cukup besar,
dan biasanya dilakukan oleh orang-orang yang mampu saja.Selain upacara Ngaben, ada juga upacara
lain seperti upacara hariraya Nyepi, Ngebak Geni, Hari Raya Kuningan, Hari raya Galungan, dll.

Keseluruhan upacara di bali dapat di kelompokan sebagai berikut :

1) Manusia Nyadan, yaitu upacara siklus dari anak-anak sampai dewasa

2) Putra Nyadan, yaitu upacara untuk roh-roh

3) Dewa Nyadan, yaitu upacara pembesaran

4) Buta Nyadan, yaitu upacara yang ditunjukan untuk roh-roh jahat

Masih banyak tradisi dan budaya yang dimiliki masyarakat sekitar tanah lot seperti adanya
upacara sembahyang umat hindu sekaligus sebagai penanda bahwa pantai pura tanah
lotmentransformasi 3 Dimensi yaitu : Dimensi Naturalisme, Humanisme dan Teosentrisme.

Dimensi Naturalisme mengimajinasikan bahwa eksotisme pantai pura tanah lot adalah
kekayaan dan panorama yang menggambarkan betapa alam ini penuh warna dan beraneka ragam.
Dimensi Humanisme seolah menandakan bahwa alam menginduksi manusia untuk memanjakan
diri,tenggelam dan euforia yang ditandai dengan proyk imajiner seperti mengambil foto dengan
moment istimewa dan mengambil sudut pantai yang dianggap akan mewakili representasi diri dalam
imaji fotografi. Dan Teosentrisme adalah gerak yang diisi oleh manusia yang berkehendak untuk
memuja, memberi persembahan pada tuhan, dan menandai proses komunikatif metafisika orang –
orang Bali sekitar Pantai Pura Tanah Lot. Dan ada juga tradisi Sakramen.

Masyarakat sekitar tanah lot juga masih menggunakan adat penamaan orang bali, nama
orang bali umumnya diawali dengan sebutan yang mencerminkan kasta (wangsa) dan urutan
kelahiran. Biasanya nama depan orang bali di imbuhi nama keluarga (semacam marga) dan urutan
kelahiran. Jadi, pada umumnya orang bali bisa diketahui dia anak berapa dari nama depannya.

Menurut “sastra kanda pat sari” nama – nama depan khas bali itu sejatinya tidak lebih
sebagai semacam penanda urutan kelahiran sang anak, dari pertama hingga keempat ,adalah
sebagai berikut :

1. Anak pertama biasanya di beri awalan “wayan” diambil dari kata wayahan yang berarti tertua/
lebih tua. Selain wayan ada juga “putu” dan “gede”, dua nama ini biasanya digunakan oleh orang bali
belahan utara dan barat. Sedangkan di bali timur dan selatan cenderung memilih nama wayan. Kata
“putu” itu sendiri berarti cucu, sedangkan “gede” artinya besar/ lebih besar. Dan untuk anak
perempuan kadang di beri kata tambahan “luh”.

2. ‘ Made” diambi dari kata madya yang berarti tengah sehingga digunakan sebagai nama depan
anak kedua. Ada juga “nengah”, “kadek” merupakan serapan dari kata adi yang kemudian menjadi
adek.
3. Anak ketiga biasanya diberinama depan “nyoman” atau “komang” yang konon diambil dari kata
nyeman (lebih tawar) .

4. Anak keempat diawali dengan sebutan “ketut” yanag merupakan serapan “ke + tuut” ngetut
yang berarti mengikuti.

Selain menggunakan ketentuan dalam penamaan bali, masayarakat sekitar tanah lot juga
menggunakan pakaian adat pada saat melakukan sembahyang pakaian adat bali pria adalah ikat
kepala (destar) kain songket Saput dan sebilah Keris yang diselipkan kepinggang bagian belakang.
Sedangkan untuk wanita umumnya menggunakan dua helai kain songket, stangen Songket dan
selendang, serta memakai hiasan bunga emas dan bunga kamboja.

Pura Tanah Lot juga memiliki odalan (hari raya) yang dirayakan setiap 210 hari sekali, yaitu
setiap “Buda Cemeng Langkir”, berdekatan dengan hari raya Galungan dan Kuningan. Pada saat
odalan, seluruh umat Hindu dari segala penjuru Bali akan datang untuk bersembahyang, begitu juga
wisatawan akan banyak yang datang untuk menyaksikan upacara dan keindahan Tanah Lot, akan
tetapi wisatawan tidak diijinkan untuk memasuki bagian utama (”Utama Mandala”) pura Tanah Lot,
kecuali yang masuk untuk bersembahyang. Hal ini dilakukan untuk tetap menjaga kesucian pura
Tanah Lot.

2.4 Pantai Pura Tanah Lot sebagai Tujuan Wisata

Bali memiliki tempat wisata yang cukup banyak, mulai dari tempat berbelanja, tempat
rekreasi dan yang paling terkenal yaitu wisata pantainya. Namun dari sekian banyak pantai yang ada
di bali, ada satu pantai yang paling banyak dikunjungi oleh wiasatawan domestik maupun
mancanegara yaitu Pantai Pura Tanah Lot. Kebanyakan dari wisatwan beralasan untuk memilih
Tanah Lot karena keindahan yag dimilikinya juga keunikan yang ada. Fasilitas yang mendukung juga
menjadi faktor wisatawan memilih Tanah Lot sebagai tujuan wisata.Sejumlah fasilitas penunjang
pariwisata tersedia di sana. Mulai tempat parkir sampai pasar seni yang menjual aneka produk
kerajinan lokal, seperti kaos atau baju Bali, juga kedai minuman dan makanan. Tanah Lot merupakan
tujuan wisata favorit di Pulau Bali. Hampir setiap wisatawan yang berlibur ke Bali, menyempatkan
diri untuk mengunjungi obyek wisata ini. Tanah Lot terkenal dengan sebuah pura yang letaknya
terpisah dari daratan, namun masih bisa dijangkau ketika air laut surut tanpa harus menggunakan
perahu, pura tersebut dikenal sebagai Pura Tanah Lot. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah
untuk melihat matahari terbenam, wisatawan biasanya ramai pada sore hari untuk melihat
keindahan matahari terbenam di sini.Juga ada beberapa alternatif tempat penginapan di area Tanah
Lot ini. Alternatif tersebut antara lain Le Meridien Golf and Spa resort, yang terdiri dari suite dan villa
atau pengunjung juga dapat memilih Dewi Sinta Restaurant dan Villa. Pilihan vila lain adalah Sacred
River Retreat. Dan dari tempat parkir menuju ke area pura, Anda akan banyak menjumpai art shop
yang menawarkan berbagai macam kerajinan tangan yang dapat Anda jadikan untuk benda
kenangan. Serta banyak terdapat warung-warung makan dan kedai minuman.Pemandangan yang
sangat indah dan tak terlupakan dapat Anda jumpai di Tanah Lot ini. Dengan pemandangan laut
lepas, barisan buih putih pecahan ombak, deru angin, terjangan ombak yang indah, serta karang-
karang membuat suasana di Tanah Lot semakin indah untuk diabadikan.

Tanah Lot terkenal dengan pemandangannya yang indah. Bila cuaca cerah, kita dapat
melihat matahari tenggelam (sunset) yang sangat indah, yang dapat membuat mata berhenti
berkedip. Dijalan menuju pantai Tanah Lot banyak dijumpai penunjang pariwisata seperti hotel,
restaurant, art shop, dan lainnya. Waktu yang baik untuk berkunjung kesana adalah pukul 16:00, jadi
kita dapat melihat-lihat pemandangan dengan tebing yang curam, pura Tanah Lot yang
mengagumkan, dan pemandangan pantai sambil menunggu sunset. Pulau Bali bisa dkatakan pulau
yang sudut-sudutnya sangat mudah dijangkau. Restoran- Restoran berskala Nasional hingga
Internasional semuanya ada di pulau ini. Makanan- Makanan khas Bali seperti sate lilit, bebek
betutu, ayam pelalah, ketan waluh, serta bubuh injin juga dapat wisatawan nikmati di pulau ini.

2.5 Daya Tarik Pantai Pura Tanah Lot.

Bali merupakan pilihan tempat wisata yang banyak diminati para wisatawan dalam negeri
maupun wisatawan mancanegara. Bali memang memiliki suasana yang sangat religius. Wangi bunga
dan dupa menjadi atmosfer di setiap sudut Pulau Bali. Dengan orang-orang yang ramah, selalu
menyambut kedatangan wisatawan.Seperti yang kita tahu, Tanah Lot memang tempat wisata yang
paling sering dikunjungi di Bali. Dimana Tanah Lot merupakan Pura Sad Kayangan yang terdapat di
Kabupaten Tabanan.Pura ini sangat unik, karena dibangun diatas batu karang yang sangat besar dan
memiliki beragam keindahan, salah satu keindahannya adalah wisatawan dapat melihat panorama
matahari tenggelam (sunset), karena letaknya yang menjorok ke pantai.

Banyak hal yang menjadikan tanah lot sebagai pilihan wisatawan untuk berkunjumg seperti :

1) Keindahan panorama matahari tenggelam (sunset) nya yang sangat terkenal.

2) Adanya mitos – mitos dan legenda yang masih dipercaya oleh masyarakat dan
pengunjungnya.

3) Keberadaan Goa Air Suci dan Goa Ular Suci menjadi daya tarik pengunjung.

4) Letaknya yang berada ditengah – tengah pantai membuatnya menjadi sangat unik.

5) Budaya dan tradisi masyarakat sekitar Tanah Lot yang masih dijaga dengan baik membuat
pengunjung tertarik untuk mengunjunginya.

Itulah beberapa daya tarik Tanah Lot bagi pengunjungnya. Masih banyak objek wisata yang
dimiliki Bali yang dapat dikunjungi wisatawan setiap saat.Namun banyaknya wisatawan yang
mengunjungi Bali, terutama wisatawan asing dapat mengancamkelestarian tradisi dan budaya Bali.
Oleh karenanya untuk menjaga dan melestarikan budaya dan tradisi Bali masyarakat dan
pemerintah Bali harus menjaga kawasan – kawasan suci bali, mengembangkan dan menata dengan
baik tempat – tempat suci yang ada di seluruh Bali, memberikan apresiasi dan menghargai orang –
orang yang menjaga dan turut aktif melestarikan budaya Bali.

BAB III

PENUTUP
3.1 Simpulan

Setelah menyusun karya tulis ini, kami menyimpulkan :

1) Pulau Bali sangat terkenal di dunia internasional karena memiliki keindahan alam dan seni
budaya yang sangat menarik, serta masyarakat Pulau Bali dapat bersatu dengan alam Pulau Bali.

2) Meskipun Tanah Lot banyak dimasuki oleh orang asing, tetapi masyarakat sekitar Tanah
Lot dapat terus menjaga kebudayaan asli mereka.

3) Pantai Pura Tanah Lot memiliki Daya Tarik tersendiri bagi pengunjungnya.

4) Masyarakat sekitar Tanah Lot masih bisa menjaga tradisi dan budayanya di era globalisasi
seperti ini.

5) Pantai Pura Tanah Lot merupakan aset daerah yang dapat meningkatkan pendapatan
daerah juga dapat menambah devisa negara karena tanah lot tidak pernah sepi akan pengunjung.

6) Salah satu cara melestarikan budaya dan tradisi sekitar masyarakat sekitar Tanah Lot
dengan cara menjaga kawasan – kawasan suci Bali dan memberikan apresiasi bagi para pelestari
budayanya.

3.2 Saran

1) Mempromosikan obyek wisata yang ada di Pulau Bali terutama Pantai Pura Tanah Lot agar
lebih banyak lagi wisatawan mancanegara datang ke Indonesia dan dapat menambah devisa negara.

2) Pengunjung objek wisata Pantai Pura Tanah Lot harus menjaga kebersihan objek wisata
tersebut dan tidak merusaknya.

3) Jika ada pengunjung yang masih membuang sampah sembarangan lebih baik dikenai sangsi
yang tegas.

DOKUMENTASI

Gb. 1 Wawancara dengan narasumber 1 (Bli Ketut)

Gb. 2 Wawancara dengan narasumber 2

Gb. 3 Pantai Pura Tanah Lot

Gb. 3 Gb. 4 Adanya Tempat Sampah di sudut – sudut Tanah Lot


Gb. 3 Adanya Petugas Kebersihan di lingkungan Tanah Lot

DAFTAR PUSTAKA

www.google.com

http://yantoes.blogdetik.com/2012/05/31/contoh-karya-tulis-bali/

http://www.wisatadewata.com/article/wisata/tanah-lot

http://ankerzone.wordprees.com/2007/02/21/tanah-lot/

http://www.yuktravel.com/blog/detail/1002604/keindahan-dan-daya-tarik-tanah-lot-bali

Diposting oleh Unknown di 22.42 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke


FacebookBagikan ke Pinterest

Label: Pendidikan

1 komentar:
Itsnain Amirrosyad25 Maret 2018 04.56

Izin copy kak

Balas

Beranda

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Arsip Blog

▼ 2016 (1)

▼ Maret (1)

Makalah Study Tour Bali (Tanah Lot)

Tema Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai