Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengelolaan sektor kesehatan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan sektor pariwisata. Berdasarkan Internasional Travel and Health

2012, setiap individu yang melakukan perjalanan wisata akan mengalami risiko

keselamatan, kesehatan dan potensi bahaya lingkungan yang tidak mereka

kenali. Kebanyakan dari risiko-risiko tersebut sebenarnya dapat diminimalisasi

dengan memperhitungkan langkah-langkah sebeblum, selama dan setelah

melakukan perjalanan dan mengantisipasinya dalam bentuk upaya pencegahan

(WHO, 2012).

Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu kota pariwisata yang sangat

banyak pengunjungnya baik dari wisatawan nusantara maupun mancanegara.

Menurut data dari Buku Pusat Statistik Kepariwisataan DIY 2016, bahwa

jumlah obyek wisata yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah

sebanyak 127 obyek wisata yang meliputi obyek wisata alam, obyek wisata

budaya, obyek wisata buatan, dan desa/kampong wisata. Data keseluruhan

kunjungan wisatawan mancanegara ke obyek-obyek wisata tersebut sebanyak

511.545 orang, sedangkan kunjungan wisatawan nusantara mencapai

20.933.798 orang, sehingga totalnya mencapai 21.445.343 orang ditahun 2016

(Dinas Kepariwisataan DIY, 2016).

Salah satu obyek wisata budaya di DIY adalah kawasan wisata Tamansari.

Adapun yang dimaksud dengan obyek wisata budaya adalah perwujudan dari

1
ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya serta sejarah bangsa dan tempat-

tempat bersejarah yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi wisatawan

(R.S Darmadjati, 2001).

Objek wisata di Tamansari tidak dapat lepas dari kondisi lingkungan dan

sekitarnya yang dapat menimbulkan potensi bahaya kecelakaan dan kapan saja

dapat mengancam kehidupan manusia, seperti tertimpa bangunan yang roboh,

jatuh dari ketinggian dan lain sebagainya. Aktivitas wisata akan mengalami

peningkatan risiko kecelakaan wisatawan jika wisatawan tidak memahami

prosedur yang telah ditetapkan oleh pihak pengelola wisata Tamansari.

Untuk mewujudkan suatu daya tarik bagi wisatawan domestik maupun

mancanegara pihak pariwisata harus memegang teguh slogan kepariwisataan

yang semuanya telah terangkum dalam Sapta Pesona.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat disimpulkan rumusan masalah

adalah bagaimana aspek keselamatan dan keamanan wisata di Tamansari

Yogyakarta ?

C. Tujuan

Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah, sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apa saja perencanaan wisata yang sudah maupun belum

diterapkan di Tamansari terhadap keselamatan dan keamanan wisatawan

2. Untuk mengetahui pendekatan sektoral di Tamansari terhadap keselamatan

dan keamanan wisatawan

3. Untuk mengetahui upaya informasi keselamatan dan keamanan wisatawan

2
4. Untuk mengetahui bagian administratif dan non administratif di Tamansari

D. Manfaat

Adapun manfaat yang diperoleh dari pembuatan makalah ini bagi pembaca dan

penulis adalah dapat menambah wawasan dalam hal Health Tourism, dan dapat

mengetahui dan memahami apa yang tersirat dalam sapta pesona

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Taman Sari

Secara administratif Tamansari termasuk dalam Kelurahan Patehan,

Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, lokasi tamansari berada di lingkungan

kawasan benteng kraton yogyakarta. Tamansari mencakup area seluas ± 12,66

Ha dengan batas fisik sebagai berikut:

a. sebelah utara : Jalan Polowijan

b. sebelah timur : Jalan Taman

c. sebelah selatan : Jalan Nagan Lor

d. sebelah barat : Jalan Nogosari

Tamansari merupakan salah satu bangunan bersejaran Keraton

Yogyakarta, yang memiliki arti “taman yang indah”. Didirikan oleh Sultan

Hamengku Buwana I pada tahun Ehe 1684 Jw (1758 M), Tamansari menjadi

tempat rekreasi dan kolam pemandian atau disebut pula pesanggrahan bagi

Sultan Yogyakarta dan keluarganya. Tamansari dibangun sebagai lambang

kejayaan Raja Mataram. Tamansari sering disebut sebagai Istana Air (water

castle) memiliki nilai arsitektur dan keunikan pada lekukan bangunan dan air

yang terisi di kolam. Istana air yang dikelilingi segaran atau danau buatan

dengan wewangian dari bunga-bunga yang sengaja ditanam di pulau buatan

disekitarnya, lokasi Tamansari terletak 500 meter arah barat daya Keraton (Eka

Hadiyanta, 2012).

4
Tamansari pada awal mulanya dikelilingi tembok yang kokoh seperti

halnya benteng yang mengelilingi Kraton Yogyakarta. Di kanan kiri pintu

gerbang utamanya yang terletak di sebelah utara Pulau Kenanga ditempatkan

dua buah meriam. Beberapa gua bawah tanah sebagai tempat persembunyian

dibangun pula. Sementara fasilitas beribadah terletak di tiga tempat, yaitu

Sumur Gumuling (mesjid bawah air dengan konstruksi dua lantai berbentuk

melingkar dan memiliki mihrab di bagian baratnya), Pulo Cemeti (berbentuk

segi empat terletak di sebelah selatan Pulo Kenanga), dan Pulo Gedong

(bangunan yang dikelilingi danau dan diperuntukkan khusus untuk bersemedi

dan beristirahat, terletak di segaran sebelah timur alun-alun (kini sudah hilang).

Selain bangunan fisik yang terdapat di Tamansari juga terdapat fasilitas

lainnya yaitu adanya kolam pemandian dan danau buatan (segaran) yang

terhubung dengan Segaran Pulo gedong di sebelah timur pesanggrahan

sedangkan di sebelah selatan-tenggara terdapat pondokan Abdi Dalem Hangga

yang bertugas mengurus Tamansari.

B. Hasil observasi dan wawancara di lokasi Tamansari

Tamansari merupakan obyek wisata budaya yang terkenal di dalam negeri

maupun mancanegara. Dari hasil observasi semua hal yang berkaitan tentang

keselamatan dan keamanan pengunjung adalah sebagai berikut :

1. Parkir

Terdapat area parkir di kawasan wisata Tamansari. Tempat parkir ini

bertujuan untuk memberikan rasa nyaman dan aman bagi wisatawan yang

mana mereka tidak perlu lagi khawatir terhadap keamanan kendaraan yang

5
mereka bawa. Dilihat dari sisi keselamatan ini termasuk dalam

keselamatan barang kepemilikan dimana manajemen dari Tamansari sudah

berpikir bahwa itu adalah salah satu kewajiban dari mereka untuk

memberikan pelayanan.

2. Jalur Masuk

Di obyek wisata Tamansari hanya terdapat 1 jalur masuk hingga keluar,

hal ini bertujuan untuk mengendalikan dan membatasi pengunjung agar

tidak terpencar, dan juga terdapat jalur yang di kunci karena di anggap

membahayakan bagi pengunjung/wisatawan. Hal ini mencerminkan bahwa

manajemen dari Tamansari sudah memperhatikan keselamatan dari

wisatawan.

3. Loket

Terdapat loket ticketing untuk entry masuk ke tempat wisata, biaya masuk

untuk wisatawan lokal dan asing berbeda, begitu juga jika untuk

wisatawan yang membawa kamera di kenai biaya tambahan.

Dari hasil wawancara juga dijelaskan bahwa ada beberapa perencanaan

yang belum terimplementasikan terkait dengan keselamatan dan keamanan

wisatawan. Sebagai berikut :

1. Pagar pembatas pada kolam

Dengan tidak adanya pagar pembatas dikhawatirkan pengunjung dapat

terjatuh kedalam kolam, oleh sebab itu dibutuhkannya pagar pembatas ini

agar dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan.

2. Tangga yang tidak aman

6
Didalam salah satu bangunan Tamansari terdapat sebuah menara pantau

yang mana disana terdapat sebuah tangga yang terlihat rapuh dan tua serta

tangga tersebut sangatlah kecil dan curam, hal ini dapat membahayakan

wisatawan dan dapat memberikan rasa tidak nyaman pada wisatawan.

3. Bagian bangunan yang sudah terlihat rusak

Di obyek wisata Tamansari terdapat bagian-bagian dari bangunan yang

terlihat rusak seperti keretakan lantai dan dinding, hal ini akan

menimbulkan rasa tidak nyaman bagi wisatawan.

Dari hasil observasi dan wawancara diatas dapat kita lihat bahwa di obyek

wisata Tamansari sudah terdapat program yang di implementasikan dan juga

terdapat program yang belum terimplementasikan dalam perencanaan terkait

tentang keselamatan dan keamanan wisatawan. Didalam program yang belum

terimplementasikan diatas dikarenakan Tamansari merupakan bagian dari

Historical Tourism yang mana hal tersebut untuk menjaga keaslian dan

kelestarian kultur budaya yang ada ditempat itu.

Di kawasan obyek wisata Tamansari mempunyai berbagai lintas sektoral

Pariwisata. Pariwisata merupakan suatu koridor yang didalamnya terdiri dari

berbagai macam aspek, dan dari aspek-aspek tersebut tidak hanya pemerintah

saja yang berkecimpung didalamnya, akan tetapi masyarakat disekitar

Tamansari ikut serta dalam memberikan kontribusi. Aspek-aspek adalah seperti

berikut :

7
1. Pemerintah

Didalam ruang lingkup obyek wisata Tamansari, pemerintah diwakili oleh

Dinas Budaya dan Pariwisata yang mana memberikan situs Tamansari sebagai

obyek wisata domestik maupun mancanegara.

2. Masyarakat

Dikawasan obyek wisata Tamansari, masyarakat berkontribusi dalam

berbagai macam bentuk kesenian seperti halnya pembuatan batik, seni ukiran,

seni pewayangan dan berbagai macam handicraft. Sehingga semua itu bisa

memutar roda perekonomian ditempat pariwisata.

Untuk bagian Administratif di kawasan obyek wisata Tamansari meliputi

tempat parkir, loket ticketing, jalur masuk dan keluar, dan papan informasi.

Sedangkan bagian dari non administratif meliputi Guide, adanya Himpunan

Pramuwisata Indonesia bertujuan untuk menaungi guide resmi dan guide tidak

resmi.

Didalam kompleks Tamansari terdapat beberapa papan informasi seperti

untuk ketertiban dan keamanan para pengunjung/wisatawan. Akan tetapi

disana masih minim dengan papan informasi yang memberikan petunjuk arah

untuk para wisatawan menuju bangunan-bangunan yang terdapat dikawasan

Tamansari.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa obyek wisata

Tamansari sudah mempunyai pandangan baik terkait keselamatan dan

keamanan wisatawan, hal ini dapat dilihat dari bagaimana manajemen

Tamansari telah menyediakan berbagai macam fasilitas. Serta kerjasama lintas

sektor yang dimiliki Tamansari sudah berjalan dengan baik, dapat dilihat dari

kenyamanan dan ketertiban yang terdapat di obyek wisata yang berada

ditengah-tengah pemukiman masyarakat.

B. Saran

Dikawasan obyek wisata Tamansari kami menemukan minimnya plakat

informasi yang terpasang di sepanjang jalur yang mengarah ke bangunan-

bangunan yang terdapat dalam kompleks Tamansari. Hal ini dikhawatirkan

dapat membingungkan wisatawan mengingat kawasan Tamansari berada

ditengah-tengah pemukiman warga. Hendaknya pihak manajemen dari

Tamansari tidak hanya menyediakan brosur pariwisata saja tetapi juga

menyediakan plakat informasi arah untuk menuju ke bangunan-bangunan

selanjutnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

 Darmadjati, RS. 2001. Istilah-istilah Dunia Pariwisata. Jakarta: Pradnya


Paramita
 Eka Hadiyanta, Ign., Menguak Keagungan Tamansari, Sumber Aksara
Yogyakarta, 2012
 Kepariwisataan DIY. 2016. Statistik DIY 2016. DIY.
 WHO, 2012. International Travel Health WHO Press. Switzerland.

10
LAMPIRAN

Gambar 1. Gedong Gapura Hageng Gambar 2. Pasiraman Umbul Binangun

Gambar 3. Plakat peringatan Gambar 4. Tangga Menara

11
Gambar 5. Pengrajin Kesenian

Gambar 6. Jalur wisata di pemukiman

12

Anda mungkin juga menyukai