Anda di halaman 1dari 7

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2007 (SNATI 2007) ISSN: 1907-5022

Yogyakarta, 16 Juni 2007

e-AGRIBISNIS: TEORI DAN APLIKASINYA


Soekartawi
Universitas Brawijaya Malang dan Departemen Pendidikan Nasional Jakarta
e-mail: soekartawi@yahoo.com

ABSTRAKSI
Sejak lama diakui bahwa peran sektor pertanian di Indonesia adalah penting, bukan saja sumbangannya
terhadap penyerapan tenaga kerja, tetapi juga sebagai penghasil bahan pangan, pendorong munculnya industri
lain, pendorong munculnya kesempatan berusaha di kegiatan yang lain, dan penghasil devisa yang relatif besar.
Namun dalam perjalanannya, sektor pertanian dihadapkan pada sejumlah kendala, antara lain karena semakin
menyempitnya penguasaan lahan, semakin terbatasnya penguasaan modal, kurangnya pemanfaatan teknologi
dan sulitnya pemasaran. Akibatnya, tampilan (performance) sektor pertanian menjadi kurang seperti yang
diharapkan.
Untuk mengejar ketertinggalan ini, pemerintah berupaya untuk memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) sebagai instrument akselerasi pembangunan pertanian. Dalam Rencana Strategik
(RENSTRA) Departemen Pertanian, 2005-2009, telah dicanangkan kebijakan operasional program TIK, yaitu:
(i). Pengembangan dan Penyelenggaraan Sistem Informasi dan Statistik Pertanian, (ii). Peningkatan
Pemanfaatan dan Penyebaran Informasi, (iii). Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia dalam Bidang
Statistik dan Sistem Informasi, dan (iv). Pengembangan dan Penataan Kelembagaan Sistem Informasi.
Pemanfaatan TIK dalam bidang pertanian sering dinamakan e-Agriculture atau e-Agribusiness.
Pengertian e-Agriculture atau e-Agribusiness sering diambilkan dari definisi e (electronic) dalam konsep
Information and Communication Technology (ICT), yaitu kegiatan pertanian dan/atau agribisnis yang
memanfaatkan keunggulan ICT seperti komputer, internet, piranti lunak (softwares) dan piranti keras
(hardwares), radio, televisi dan perangkat IT lainnya, serta orang yang mengoperasikan ICT tersebut.
Aplikasi e-Agriculture atau e-Agribusiness dapat dilakukan di semua aktivitas pertanian mulai dari
kegiatan di hulu (proses produksi) sampai pada di hilir (pemasaran hasil). FAO telah memanfaatkan ICT di
kegiatan network, publikasi, database dan pembuatan Web. Sementara itu, Departemen Pertanian
memanfaatkan ICT untuk program (i). Pengembangan Statistik Pertanian, (ii). Pengembangan Sistem Informasi,
dan (iii). Penunjang Pengembangan Sistem Informasi dan Statistik Pertanian. Dalam pada itu pemanfaatan e-
Agriculture atau e-Agribusiness di kalangan swasta dan di pendidikan pertanian dirasa juga sebelum seperti
yang diharapkan.
Berdasarkan hal-hal di atas disarankan agar ada kepemihakan pemerintah untuk mendorong
pemanfaatan e-Agriculture atau e-Agribusiness di semua kegiatan di lingkup pertanian, khususnya di bidang
softwares, hardwares dan SDM-nya. Tujuannya adalah untuk mempercepat lajunya pembangunan pertanian di
Indonesia.

Kata Kunci: e-Agribusinees, e-Agriculture, ICT

1. PENDAHULUAN e. Sektor pertanian yang mampu menyediakan


Sejak lama Indonesia dikenal sebagai Negara pangan dan bahkan pernah berswasembada beras
agraris. Indikator yang mendukung pernyataan ini pada tahun 1984.
adalah, antara: f. Sektor pertanian yang mampu menyediakan
a. Indonesia berada di daerah katulistiwa yang keragaman menu pangan, dan karena sektor ini
menyebabkan adanya tanaman pertanian mempengaruhi konsumsi pangan dan gizi
sepanjang tahun. masyarakat.
b. Luas lahan pertanian di Indonesia yang relatif g. Sektor pertanian ternyata mampu mendukung
luas, yaitu sekitar 54,76 juta ha Yang berperan sektor industri, baik di hulu (proses produksi)
besar dalam mendukung pangan Indonesia. maupun di hilir (pasca produksi).
c. Sumbangan sektor pertanian terhadap Produk h. Sumbangan nilai ekspor produk pertanian
Domestik Bruto (PDB) yang dinilai masih relatif (termasuk perikanan dan kehutanan) yang relatif
tinggi, yaitu sekitar 13,4% pada tahun .2005 besar sehingga mampu menyumbang devisa
(walaupun berkecenderungan menurun). negara. Ekspor produk pertanian sekitar US$ 3,4
d. Sektor pertanian yang mampu menyerap banyak milyar pada tahun 2006.
angkatan kerja, yaitu yaitu sekitar 42,3 juta atau i. Keterkaitan sektor pertanian dengan sektor lain
44,5% dari jumlah angkatan kerja di Indonesia. menyebabkan mampunya sektor pertanian
Karena itu sektor pertanian sering dipakai sebagai mendorong munculnya industri baru, kesempatan
salah satu instrumen kebijakan pengurangan kerja baru dan sumber pendapatan yang baru pula.
kemiskinan.

M-19
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2007 (SNATI 2007) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 16 Juni 2007

Selanjutnya Soekartawi (2003) menyatakan 2. TEORI e-AGRIBUSINESS


bahwa akibat adanya perubahan global yang Agribisnis lazimnya didefinisikan sebagai
mempengaruhi berbagai aspek sosial, ekonomi dan suatu rangkaian kegiatan mulai proses produksi,
politik masyarakat, maka sektor pertanianpun juga panen, pasca panen, pemasaran dan kegiatan lainnya
mengalami dampaknya. Sehingga terjadilah yang berkaitan dengan kegiatan pertanian tersebut
transfotmasi struktural di sektor pertanian di (Soekartawi, 2003). Karena peran ICT juga
Indonesia. Beberapa ciri terjadinya perubahan atau merambah pada kegiatan pertanian, maka muncullah
transformasi struktural sektor pertanian ini, dapat istilah e-Agriculture dan e-Agribusiness. Jadi e-
dilihat dari kenyataan sebagai berikut, yaitu: Agriculture dan e-Agribusiness pada dasarnya
a. Peran relatif sektor pertanian terhadap PDB kerja adalah pemanfaatan ICT dalam bidang pertanian
semakin menurun. Pada tahun 1989, sektor atau bisnis di bidang pertanian. Dengan kata lain e-
pertanian menyumbang sekitar 22,3% terhadap Agribusiness adalah e-business di bidang pertanian.
PDB, namun angka itu menurun menjadi 13,4%. Definisi serupa juga disampaikan oleh Ingale et al.
pada tahun 2005. (2007).
b. Peran relatif sektor pertanian terhadap
kemampuan menyerap tenaga kerja juga menurun. 2.1 Perkembangan Teori ’e-Agribisnis’
Kalau pada tahun 1989 sektor pertanian mampu Seperti dituliskan sebelumnya, e-
menyerap angkatan kerja sebesar 54%, maka Agribusiness adalah e-Commerce atau e-business di
pada tahun 2005. Angka tersebut menurun bidang bisnis pertanian. Lantas apakah itu ‘e-
menjadi 44,5 %. business?’ Ditinjau dari kata ’e’ (elektronika)
c. Keterkaitan sektor pertanian dan sektor non- dan ’business’ (bisnis), maka pengertian e-business
pertanian yang semakin tinggi, ternyata tidak dapat diartikan sebagai kegiatan bisnis melalui jasa
begitu dipakai sebagai landasan pembangunan elektronika. Karena kegiatan bisnis itu pada
industri yang didasarkan pada bahan baku dasarnya adalah trasaksi barang dan jasa, maka e-
pertanian (agroindustri). business adalah transaksi barang dan jasa dengan
d. Daerah pedesaan yang semakin terbuka, menggunakan jasa elektronika. Bila komoditasnya
menyebabkan sektor pertanian juga cepat berubah pertanian, maka sering digunakan istilah e-
digantikan oleh kegiatan sektor non-pertanian. Agribusiness.
e. Ciri berusahatani juga mengalami perubahan di Karena perkembangan teknologi yang begitu
mana yang dahulunya di kenal adanya usahatani besat, maka penggunaan jasa elektronika dalam
subsisten/tradisional yang berorientasi pada bisnis juga berkembang secara pesat. Antara lain,
produksi, berubah menjadi usahatani komersial dari teknologi audio dan video ke teknologi
yang berorientasi pada prinsip-prinsip efisiensi komputer; kemudian kini berkembang menuju
dan nilai tambah. teknologi web atau internet.
f. Munculnya ICT yang berkembang di hampir Lazimnya teknologi ini dikelompokkan
semua kehidupan, termasuk di kegiatan di sektor menjadi tiga besar, yaitu teknologi audio-video,
pertanian, menyebabkan siapa yang mampu komputer dan komputer yang terakses internet.
menyerap informasi dan menguasai teknologi Ketiga hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut
terlebih dahulu yang akan lebih banyak (Soekartawi, 2006):
diuntungkan. a. Pengertian ‘Teknologi Audio dan Video’, dalam
konteks ini, adalah telepon, voice mail
Pengaruh globalisasi yang dicirikan oleh telephone, radio, audio, televisi, vidiotape,
dampak ICT terhadap sektor pertanian itulah maka video text, video messaging. Dengan teknologi
kini terjadi perkembangan e-Agriculture. Begitu audio dan video, maka bukan saja dokumen
pula, karena perkembangan sektor pertanian bukan perdagangan barang dan jasa saja yang dapat
saja terjadi di hulu (saat proses produksi), namun dilaksanakan dengan cara ini, tetapi juga bahan
juga di hilir (saat pasca produksi), maka baik e- promosinya dapat disimpan di audio-kaset,
Agriculture maupun e-Agribusiness juga semakin video-kaset, dsb-nya.
cepat berkembang. b. Pengertian ‘Teknologi Komputer’ atau sering
Negara-negara yang berbasis pertanian lain, disebut ‘Computer Assisted Technology’ dalam
seperti China dan India dan negara lainnya, sudah konteks ini adalah sistem transaksi barang dan
mempratekkan pemanfaatan ICT untuk mengangkat jasa yang dilaksanakan dengan menggunakan
sektor pertanian ini. Namun mengapa di Indonesia, jasa komputer; atau sering dikenal pula dengan
pemanfataan ICT di bidang pertanian masih belum istilah Computer Assisted Trading. Penggunaan
begitu populer? Makalah ini mencoba membahas multimedia seperti animasi, graphics, power
sampai seberapa jauh perkembangan ICT dalam point, VCD, CD-ROM, dan berbagai software
sektor pertanian khususnya e-Agriculture dan/atau e- komputer sering digunakan dalam cara ini.
Agribusiness, khususnya di Indonesia . c. Pengertian ‘Teknologi Web atau Internet’
dalam perdagangan sering pula dikenal dengan
nama ‘On-line Trading’ atau ‘Web-based

M-20
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2007 (SNATI 2007) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 16 Juni 2007

Trading’ (WBT). Cara ini banyak dipakai dalam Tabel 1. Perkembangan Umum Teori ‘Digital
sistem perdagangan sekarang ini dengan istilah Divide’
yang lebih dikenal dengan nama ‘e-commerce’. No. Teori Uraian
Dalam Web, berbagai fasilitas Data Information Hipotesis Penguasaan pengetahuan teknologi
1 tentang teori berlangsung lebih cepat pada mereka
Technologies (misalnya: bulletin board, Knowledge Gap yang status sosial-ekonominya dan
Internet, e-mail, tele-collaboration, chatting) (Tichenor et al., pengetahuannya terhadap informasi
dapat dimanfaatkan. Kini, sistem perdagangan 1970) yang lebih baik.
yang menggunakan piranti lunak (software) 2 Teori tentang Masyarakat
Structuration memunculkan/membentuk aturan
omputer menjadi semakin tersedia, CISCOM, (Giddens, 1984) yang diciptakan melalui komunikasi
SCORM, ORACLE, EVALUTECH, dsb-nya. antar manusia. Makin luas
komukasinya, cenderung makin
Penjelasan tentang e-commerce atau e- banyak aturan yang diciptakan.
3 Teori difusi- Masyarakat yang mempunyai
business seperti di atas juga diperkuat oleh National inovasi (Rogers, sumberdaya lebih, akan lebih cepat
Institute of Standards and Technology (NIST) 1986) pula melakukan difusi-inovasi
Department of Commerce Amerika Serikat dalam teknologi. Dengan demikian
mendefinisikan e-commerce, yaitu: senjang/gap semakin lebar, manakala
terjadi segmentasi penguasaan
‘…e-commerce or e-business is any activity sumberdaya yang besar.
that utilizes some form of electronic 4 Teori Adaptive IT mempunyai kekuatan yang
communication in the inventory, exchange, Structuration potensial terhadap pengetahuan
advertisement, distribution, and/or payment (DeSanctis and seseorang sebelum ia melakukan
Poole, 1994) adopsi-inovasi
for goods and services…’.
5 Teori jejaring Masyarakat cenderung berkeinginan
masyarakat membentuk jejaring (network) karena
Dalam perkembangan lebih lanjut, maka e- (society pengaruh teknologi. Network akan
commerce/e-business ini lebih banyak menggunakan network), mempengaruhi perubahan yang
jasa mobile-phone dan internet. Karena itu banyak Castells, 2000. terjadi di masyarakat.
6 Teori Jejaring sosial akan mempengaruhi
sekali dijumpai iklan, penawaran dan pembelian partnership kekuatan sosial masyarakat.
barang dan jasa melalui internet. Bahkan banyak antara Munculnya ICT akan mempercepat
pula dijumpai banyak perusahaan yang sudah pemerintah dan pembentukan jejaring ini dan
mempunyai Website sendiri. Pembahasan soal ini swasta (Keane, selanjutnya akan mempengaruhi
2000). penguasaan pengetahuan.
juga pernah disampaikan oleh penulis (Soekartawi,
2006, dan Sudaryanto and Soekartawi, 2006). Sumber: Mason and Hacker (2003).
Untuk alasan praktis, maka perkembangan
teori e-Agribusiness barangkali dapat dijelaskan: 2.2 Mengapa e-Agribusiness itu Penting?
a. Kalau kegiatan bisnis menggunakan jasa e-Agribusiness menjadi penting dan banyak
informasi elektronik, dinamakan e-Business. dipakai para businessmen bukan saja untuk produk-
b. Kalau e-Business tersebut sebagian besar produk pertanian tetapi juga produk lain yang
(>50%) bergerak di bidang pertanian, maka berkaitan dengan pertanian, misalnya bidang jasa
dinamakan e-Agribusiness. pertanian (Soekartawi, 2005a dan b). Keunggulan e-
Agribusiness, antara lain adalah karena
Kalau disimak lebih lanjut, maka pertimbangan sebagai berikut:
perkembangan e-Agribusiness juga mengikuti • Mengurangi biaya. Sebagai contoh:
kaidah yang umum dipakai untuk menjelaskan teori Komunikasi bisnis yang semula dilaksanakan
proses adopsi-inovasi, di mana mereka cepat dengan menggunakan telpon jarak jauh, fax dan
menguasai informasi, maka mareka itulah yang surat-menyurat dapat digantikan dengan
cepat pula memperoleh kesempatan-kesempatan mengirim e-mail, chatting sehingga biaya
terlebih dahulu. Apakah itu kesempatan sosial, menjadi lebih murah.
ekonomi, politik atau lainnya. Dengan kata lain • Menghemat waktu. Komunikasi dengan cara-
makin besar jarak antara mereka yang menguasai cara lama seperti penggunaan telpon, fax dan
dan yang tidak menguasai informasi (sering dikenal surat-menyurat tentu memerlukan waktu yang
dengan istilah digital divide), makin kurang lama. Maka dengan memanfaatkan internet,
menguntungkan bagi tujuan pembangunan. Untuk apakah itu melalui teknik mengirim e-mail,
itu digital divide ini perlu dipangkas. teknik chatting, maka waktu dapat dihemat.
Tabel 1 menjelaskan secara singkat berbagai • Mengintegrasikan supply chain secara lebih
pendapat soal ini. Seperti terlihat informasi yang mudah dan singkat. Dengan memanfaatkan
tersedia di Tabel 1, pada dasarnya proses difusi- internet, maka betapapun kompleksnya
inovasi-adopsi suatu informasi dari berbagai kondisi. mekanisme perdagangan (misalnya supply
chain), dapat disederhanakan dengan
mekanisme yang tersedia di internet.
• Menjadi ajang promosi yang ‘mendunia’
dengan biaya yang murah. Dengan

M-21
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2007 (SNATI 2007) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 16 Juni 2007

memanfaatkan internet, maka perusahaan c. Peran Media


tersebut menampakkan market exposure yang Penampilan informasi di media internet harus
dapat diketahui oleh masyarakat dunia, disusun dan ditampilkan sedemikian rupa agar
• Merupakan diversifikasi pembentukan menarik perhatian konsumen. Informasi yang
keuntungan perusahaan. Disamping keuntungan ada di media bukan saja harus lengkap tetapi
yang dihasilkan dari cara-cara lama yang tidak juga bisa menimbulkan keinginan calon
menggunakan internet, kini ada alternatif baru, konsumen untuk membeli. Disini peran ahli
yaitu bisnis dengan memanfaatkan internet yang internet, ahli komputasi dan ahli teknologi
merupakan revenue stream baru. informasi menjadi penting.
• Memperpendek waktu product cycle. Dengan
memanfaatkan internet, maka product cycle Dalam banyak hal juga tersedia fasilitas ’e-
menjadi lebih pendek, sehingga proses berbisnis shopping’ atau belanja melalui internet. Dalam
menjadi lebih banyak, dan pada akhirnya konteks ini, konsumen yang mau membeli barang,
keuntungan juga akan lebih besar. dapat memilih pembelanjaannya atau barangnya
• Meningkatkan customer loyality . Dalam bisnis melalui cara yang disebut dengan ‘shopping cart
modern, maka masalah kepuasan pelanggan (SC)’. Dalam SC ini data barang-barang yang telah
menjadi acuan. Makin loyal pelanggan, makin dipilih dan akan dibeli dapat disimpan. Berdasarkan
baik bagi perkembangan perusahaan. data di SC inilah maka konsumen akan membayar.
Pemanfaatan internet, dalam banyak kenyataan, Dengan demikian teknik pembelian di e-
mampu meningkatkan loyalitas pelanggan ini. Agribusiness ini mirip dengan kalau kita belanja di
pasar swalayan (supermaket). Pembeli mengambil
Menurut Soekartawi (2002) dalam kereta dorong untuk tempat barang-barang yang
bukunya ’Manajemen Pemasaran Hasil-Hasil akan dibeli. Kalau nantinya sudah dekat dengan
Pertanian: Teori dan Aplikasinya’ menyatakan tempat pembayaran atau pada saat pembayaran,
bahwa e-Agribusiness itu adalah suatu alat saja kemudian pembeli tidak jadi membeli, maka barang
untuk memasarkan produk-produk pertanian melalui dikeluarkan dari kereta dorong. Dalam konteks e-
keunggulan internet. Karena merupakan alat, maka shopping, hal ini dilakukan dengan melakukan
e-Agribusiness akan berhasil atau tidak, amat klik ’cancel’.
tergantung dari: Begitu pula dengan cara pembelian melalui
• Koneksi internetnya (apakah komputernya internet. Disitu menggunakan apa yang dikenal
tersambung dengan internet secara baik dan dengan istilah ‘shopping cart’, yang biasanya berupa
cepat); formulir dalam web, dan dibuat dengan kombinasi
• Kualitas alatnya itu sendiri (software yang CGI (Common Gateway Interface), database, dan
dipergunakan dan tampilan serta kelengkapan HTML (HyperText Markup Language). Barang-
informasi yang tersedia); dan barang yang sudah dimasukkan ke ’shopping cart’
• Bagaimana kualitas orang yang masih bisa dikeluarkan dari daftar yang ada
mengaplikasikan alat tersebut (sangat di ’shopping cart’ (atau lazim dinamakan di-cancel),
tergantung dari kepiwaian orang yang manakala pembeli berniat untuk membatalkan
mengoperasikannya). membeli barang tersebut.
Selanjutnya, bila saja pembeli ingin
2.3 Bagaimana Mekanisme e-Agribusiness? membayar barang yang akan dibeli, maka pembeli
Ada tiga aktor dalam mekanisme e- diharuskan mengisi formulir transaksi pembelian.
Agribusiness ini, yaitu peran produsen, peran Biasanya formulir ini juga dapat dipakai apakah
konsumen dan peran media. pembeli akan membayar melalui transfer uang atau
a. Peran Produsen melalui kartu kredit. Karena itu di formulir tersebut
Produsen menawarkan produknya melalaui ada bagian atau kolom yang menanyakan identitas
internet. Tentu saja agar promosi penjualan ini pembeli serta nomor kartu kredit. Agar keamanan
dapat menarik minat konsumen, maka peran dapat dijaga dan kartu kredit tidak disalah-gunakan,
penampilan, peran kelengkapan informasi yang maka pelaksana e-Agribusiness senantiasa menjaga
tersedia, peran kemudahan dan juga peran harga kredibilitas. Misalnya, agar informasi yang tertulis
barang menjadi penting. di formulir pembelian atau pembayaran tersebut
b. Peran Konsumen tidak disalahgunakan (bila jatuh ke orang yang tidak
Sebagai calon pembeli, konsumen berhak untuk bertanggung jawab), maka pihak penyedia jasa e-
memperoleh informasi yang lengkap, agar tidak Agribusiness lazimnya mengusahakan agar
kecewa dikemudian hari. Informasi ini dapat pengiriman data pembelian atau pembayaran
berupa harga, kualitas, cara pengiriman barang, tersebut berjalan secara aman, dengan menggunakan
berapa hari barang dikirim, cara pembayaran, standar keamanan (security) tertentu. Hal seperti ini
dan sebagainya. memang harus dilakukan.
Setelah proses pembayaran selesai, maka kini
tiba gilirannya produsen mengirim barang. Hal ini

M-22
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2007 (SNATI 2007) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 16 Juni 2007

dapat dilaksanakan melalui jasa pos, jasa angkutan berkaitan dengan apakah ada alternatif
darat, laut atau jasa angkutan lainnya ke rumah pembayaran selain dengan pembayaran melalui
pembeli. Teknik seperti ini sering pula dinamakan kartu kredit. Ada beberapa alternatif
dengan istilah ’cybershop’ atau online shop’. pembayaran, yaitu:
Lazimnya setelah barang diterima, maka pembeli • Mendaftarkan kartu kredit agar kartu kredit
diwajibkan untuk mengirim konfirmasi kalau tersebut dikenal terlebih dahulu. Jadi pihak
barangnya sudah diterima. Protes atau complaint penjual juga tidak ragu atas kebsahan kartu
biasanya juga diberikan dalam tenggang waktu kredit tersebut.
tertentu. • Membuat e-cash di Internet yang biasanya
dibuka sendiri oleh pembeli yang biasanya
2.4 Apa Saja Kendala dalam e-Agribusiness? sering membeli dengan teknik cybershop ini.
Walaupun e-Agribusiness mempunyai • Mempunyai cash card yang fungsinya hampir
kelebihan atau keunggulan yang luar biasa, namun sama dengan ATM.
e-Agribusiness juga mempunyai kelemahan- • Menunjuk Bank tertentu sebagai partner
kelemahan tertentu. Kelemahan ini, antara lain dapat (pembayaran melalui Bank).
dituliskan sebagai berikut: b) Masalah Keamanan
a) Tidak semua tempat tersambung dengan Baik penjual/produsen maupun konsumen
fasilitas jaringan internet. Jadi masalah sering pula dikeluhkan dengan masalah
tersedianya infrastruktur ini menjadi amat keamanan ini. Mengapa? Karena dalam
penting. prakteknya, berbelanja di web memerlukan
b) Tidak semua konsumen dapat melakukan koneksi ke internet dan mengetahui bagaimana
transaksi dengan teknik e-Agribusiness ini. Hal melakukan browsing untuk melaksanakan
ini disebabkan mungkin karena ketidak-tahuan transaksi elektronik yang aman, dan hal-hal
dan karena melakukan suatu hal yang tidak seperti ini tidak atau kurang dipahami. Pada
biasa atau tidak lazim. perusahaan besar, mereka mengandalkan pada
c) Tidak semua tempat tersedia piranti lunak atau Microsoft Internet Explorer dan Netscape
software untuk e-Agribusiness ini. Kalaupun Navigator. Umumnya, baik Microsoft maupun
juga ada, sering juga masih mahal. Memang Netscape, bekerja sama dengan perusahaan
kini sudah mulai banyak tersedia software kartu kredit (misalnya: Visa atau MasterCard),
software khusus untuk membuat sistem e- dan perusahaan-perusahaan internet security
Agribusiness ini, seperti Intershop Online seperti VeriSign. Mereka lazimnya telah
(produk Intershop Communications), Merchant membuat standar khusus yang membuat
Server (produk Microsoft Corp), Electronic transaksi melalui web menjadi sangat aman.
Commerce Suite (produksi iCat), dan Bahkan, Visa dan MasterCard menyediakan
sebagainya. jaminan keamanan 100 persen kepada pengguna
d) Tidak semua orang mempunyai kartu kredit. kartu kreditnya yang digunakan untuk
Kalau juga mempunyai kartu kredit, kadang- cybershop ini.
kadang banyak konsumen yang masih ragu, c) Tersedianya e-Agribusiness
karena pertimbangan keamanan. Khawatir kalau Tersedianya e-Agribusiness ini belum banyak di
informasi kartu kredit yang diberikan akan Indonesia. Sekarang yang ada barangkali hanya
disalah-gunakan pihak lain yang tidak RisTI Shop. Risti, yaitu Divisi Riset dan
bertanggung jawab. Teknologi Informasi milik PT. Telkom,
e) Kesulitan yang disebabkan karena ciri produk menyediakan prototipe layanan e-Business
pertanian itu sendiri, misalnya sifatnya bulky untuk penyediaan informasi produk peralatan
(volumenya besar tetapi nilainya kecil), telekomunikasi dan non-telekomunikasi. Web
produknya kadang-kadang musiman, ini juga telah mendukung proses transaksi
standarisasi antar negara mungkin berbeda, dsb- secara online.
nya.
2.6 Beberapa Kasus Aplikasi e-Agribusiness?
2.5 Bagaimana Mengatasi Berbagai Kendala e-Agribusiness, walaupun berkembang secara
dalam e-Agribusiness? lambat tetapi pasti akan berkembang cepat pada
Banyak cara untuk mengatasi berbagai masa mendatang, ditandai dengan hal-hal sebagai
kendala dalam e-Agribusiness. Teknologi sepertinya berikut:
saling berlomba, Ada masalah, ada saja bagaimana ƒ Banyaknya usaha bisnis komoditas pertanian
caranya mengatasi masalah tersebut. Begitu pula yang sudah memiliki website,
dengan berbagai masalah yang muncul pada e- ƒ Banyaknya promosi permintaan atau penjualan
Agribusiness ini. komoditas pertanian yang diiklankan di internet,
a) Masalah Pembayaran dan
Kini masalah pembayaran yang selama ini ƒ Banyaknya trasaksi jual-beli komoditas
diragukan konsumen adalah masalah yang pertanian melalui internet.

M-23
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2007 (SNATI 2007) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 16 Juni 2007

Tabel 2 berisi beberapa perusahaan yang Karena aplikasi e-Agriculture dan/atau e-


bergerak di bidang bisnis pertanian yang sudah aktif Agribusiness dapat dilakukan di semua aktivitas
memanfaatkan internet. Sedangkan Tabel 3 adalah pertanian mulai dari kegiatan di hulu (proses
contoh jejaring (network) kegiatan agribisnis. produksi) sampai pada di hilir (pemasaran hasil) dan
sangat menjanjikan, maka perkembangannya,
Tabel 2. Beberapa Contoh Websites untuk Beberapa walaupun relatif lambat tetapi pasti berkembang
Bisnis Produk-Produk Pertanian cepat sesuai dengan perkembangan global. Buktinya
Komoditas Alamat Websites FAO telah memanfaatkan ICT di kegiatan network,
Pertanian
1. Bunga/Tanaman- http://www.tokobungaonline.net, publikasi, database dan pembuatan Web. Pihak
hias www.adenium88.indonetwork.co.id, pebisnis swasta maupun pemerintah juga mulai
www.benihkamboja.com,
www.toekangboenga.com, menggunakan keunggulan e-Agribusiness ini.
www.Bonsaikamang, Sementara itu, pemerintah (misalnya Departemen
www.Horties Exotica Nursery,
www.Bonsai Star Gallery, Pertanian) telah memanfaatkan ICT untuk program
2. Obat-obatan www.morinda-house.com, (i). Pengembangan Statistik Pertanian, (ii).
Tradisional www. ObatAlami.com, Pengembangan Sistem Informasi, dan (iii).
www. Pusat Obat Tradisional
3. Sarana www. kiospaktani.com, Penunjang Pengembangan Sistem Informasi dan
Produksi/Umum www.virginnatural.com, Statistik Pertanian.
www.kedai-atamimi,
TokoMesin.com
3. KESIMPULAN
Tabel 3. Beberapa Nama Agribusiness Network e-Agribusniness adalah kegiatan
No Agribusiness Keterangan perdagangan (atau transaksi jual-beli) barang dan
Network
1 AFITA Asian Federation of Information jasa pertanian melalui media elektronik. Kini dengan
Technology in Agriculture tersedianya teknologi, maka memungkinkan orang
2 AGRIS International information system for untuk melakukan transaksi hanya dengan
agricultural sciences and
technology. Dikoordinasi oleh FAO menggunakan sebuah perangkat komputer atau
sejak 1974. mobile phone yang terhubung ke internet.
3 AGORA Access to global online research in
agriculture (lebih dari 400 jurnal) Pemanfaatan internet menjadi populer setelah peran
4 AIMS Agricultural Information jasa elektronika seperti audio, video, TV dan
Management Standards (tukar
menukar berbagai informasi komputer (CD,VCD) dirasa kurang efektif bila
pertanian). dibandingkan dengan peran internet.
5 GeoNETWORK Geo-NETWORK provides Internet Keunggulan dari penggunaan e-Agribusiness
access to interactive maps, satellite adalah efektif, efisien, murah, praktis, alat promosi
imagery and related spatial yang luas dengan tanpa batas, dan dapat dipakai
databases (untuk pertanian juga)
6 GIEWS GIEWS (The Global Information untuk untuk membangun loyalitas pelanggan. E-
and Early Warning System on Food Agribusiness juga merupakan salah satu diversifikasi
and Agriculture provides regular
bulletins on food outlook, food sebagai sumber memperoleh keuntungan. Disamping
crops and shortages, food supply itu juga aplikasinya bisa cepat sehingga dapat
situation and crop prospects,
weather and alerts on a regional or mengikuti perkembangan global bisnis pertanian.
country-by-country basis. Sebaliknya, kelemahan dari e-Agribusniness adalah
7 FIVIMS FIVIMS (Food Insecurity and
Vulnerability Information and tidak semua aktor (players) mempunyai atau ter-
Mapping System). akses fasilitas elektronik, tidak semua aktor mengerti
8 IAALD IAALD (International Association
of Agricultural Information e-Agribusiness (karena pendidikannya, tingkat
Specialists) sosial-ekonominya).
9 SEARCA-KMP SEARCA (SEAMEO Regional Akhirnya, karena aplikasi e-Agriculture
Center for Graduate Study and
Research in Agriculture) dan/atau e-Agribusiness dapat dilakukan di semua
Knowledge Management Program aktivitas pertanian mulai dari kegiatan di hulu
10 SAIMS Special Program on Food Security
Asia Information Management (proses produksi) sampai pada di hilir (pemasaran
System hasil), maka pemanfaatannya sangat menjanjikan
11 WAICENT WAICENT (The World Agricultural
Information Centre)--- FAO's untuk meningkatkan portfolio bisnis di bidang
gateway to agricultural information pertanian. Pemanfaatan ICT maupun e-Agriculture
and information management.
12 ICALTD Indonesian Center for Agricultural dan/atau e_agribusiness, telah berkembang
Library and Technology sedemikian rupa ke semua aspek kegiatan pertanian.
Dissemination FAO telah memanfaatkan ICT di kegiatan network,
13 PHILAGRINET PHILAGRINET (The Philippine
Agricultural Libraries and publikasi, database dan pembuatan Web. Sementara
Information Services Network). itu, Departemen Pertanian memanfaatkan ICT untuk
Dibanguan pada tahun 2003
14 B2BPRICENOW. Network para petani dan koperasi program (i). Pengembangan Statistik Pertanian, (ii).
COM yang dikoordinir oleh LandBank, Pengembangan Sistem Informasi, dan (iii).
Philipinnes. Anggotanya sudah
mencapai sekitar 1500. Penunjang Pengembangan Sistem Informasi dan
15 PDIP Pusat Data dan Informasi Pertanian Statistik Pertanian. Dalam pada itu pemanfaatan e-
Agriculture atau e-Agribusiness di kalangan swasta

M-24
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2007 (SNATI 2007) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 16 Juni 2007

dan di pendidikan pertanian dirasa juga sebelum Sudaryanto and Soekartawi (2006). SMEs on ICT
seperti yang diharapkan. Adoption and Their Value Creation
Untuk mengatasi kelambanan perkembangan Activities: A Model for Innovation in the
e-Agribusiness di Indonesia, maka disarankan hal- Agribusiness in Indonesia: Critical Analysis.
hal sbb: (i). Meningkatan infrastuktur ICT sampai A paper presented in the Graduate School
pada pedesaan, (ii). Mengembangkan softwares yang Seminar at Ballarat University, Victoria,
mudah diikuti, (iii). Mengembangkan kualitas SDM Australia on 3 July 2006.
melalui pelatihan-pelatiahan, (iv). Mendekatkan ICT
ke pedesaan agar ICT merupakan teknis yang tidak
menakutkan

PUSTAKA
Ingale, S.T, V.G. Naik and J.M. Talathi (2007).
Enrepreneur e-Agribusiness. Science Tech.
February 2007.
National Institute of Standards and Technology
(undated). What is e-Commerce?
Dalamhttp://www.mbda.gov/?section_id=2&
bucket_id=125&content_id=
2503&well=well_2.
Soekartawi (2001). E-Commerce for Agricultural
Products: Problems and Prospects. Paper
presented to the International Seminar on ’e-
Commerce for Agribusiness’ organized by
International Students Association (ISA) at
Los Banos, Philippines, 12 November 2001.
Soekartawi (2002). Manajemen Pemasaran Hasil-
Hasil Pertanian: Teori dan Aplikasinya
(Marketing Management for Agricultural
Products: Theory and Its Application).
RajaGrafindo Persada Press, 3rd Edition,
Jakarta, (ISBN: 979-421-207-5).
Soekartawi (2004). Beberapa Hal yang Perlu
Dipertimbangkan dalam Perdagangan
Produk Pertanian Melalui Web-Based
Technology (Internet). Makalah disampaikan
pada kegiatan ’Seminar/Lokakarya e-
Commerce’ yang diselenggarakan oleh
Departemen Perdagangan Jakarta, 20
September 2004.
Soekartawi (2005a). Agribisnis: Teori dan
Aplikasinya (Agribusiness: Theory and
Practice), 8th Edition, RajaGrafindo Persada,
Jakarta (ISBN: 979-421-277-6).
Soekartawi (2005b). Prinsip Dasar Komunikasi
Pertanian (Principles of Agricultural
Communication). 3rd Edition, University of
Indonesia Press, Jakarta. (ISBN: 979-456-
015-6).
Soekartawi (2006). Merancang Business Plan
Berdasarkan Konsep e-Commerce: Kasus
Komoditas Pertanian (Doing Business-Plan
Based-on e-Commerce). Makalah
disampaikan pada Seminar yang
diselenggarakan oleh Departemen
Keprofesian PERMASETA (Perhimpunan
Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian)
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, di
Malang, tanggal 23 September 2006.

M-25

Anda mungkin juga menyukai