Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan hasil
kunjungan lapangan ini sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Irigasi . Salawat
dan salam tak lupa pula penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW. yang telah mengantarkan kita kepada dinul Islam, Beliaulah
sang revolusioner sejati.

Laporan ini dibuat dari hasil kunjungan lapangan di kabupaten Gowa dalam
jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan suatu laporan yang bisa
dipertanggungjawabkan hasilnya . Tak lupa pula kami haturkan rasa terimakasih
kepada semua pihak yang telah mengarahkan observasi ini .

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Laporan hasil observasi ini masih


jauh dari kesempurnaan, olehnya itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi perbaikan penyusunan laporan-laporan selanjutanya.
Besar harapan kami kiranya laporan hasil observasi ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Makassar, April 2019

Penulis

Laporan Observasi Jaringan Irigasi 1


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

BAB 1 PENDAHULUAN

a) Latar Belakang 3
b) Tujuan Observasi 4
c) Lokasi Observasi 4
d) Waktu Pelaksanaan Observasi 4
e) Metode Observasi 4

BAB II PEMBAHASAN

a) Tinjaun Pustaka 5
b) Hasil Pengamatan 8
c) Pembahasa 13

BAB III PENUTUP


a) Kesimpulan 14
b) Saran 14

DAFTAR PUSTAKA 15

Laporan Observasi Jaringan Irigasi 2


BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau
potensial bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian,
industri, rumah tangga, rekreasi, dan aktivitas lingkungan. Sangat jelas terlihat
bahwa seluruh manusia membutuhkan air tawar. 97% air di bumi adalah air asin,
dan hanya 3% berupa air tawar yang lebih dari 2 per tiga bagiannya berada dalam
bentuk es di glasier dan es kutub. Air tawar yang tidak membeku dapat
ditemukan terutama di dalam tanah berupa air tanah, dan hanya sebagian kecil
berada di atas permukaan tanah dan di udara.

Air tawar adalah sumber daya terbarukan, meski suplai air bersih terus
berkurang. Permintaan air telah melebihi suplai di beberapa bagian di dunia dan
populasi dunia terus meningkat yang mengakibatkan peningkatan permintaan
terhadap air bersih. Perhatian terhadap kepentingan global dalam
mempertahankan air untuk pelayanan ekosistem telah bermunculan, terutama
sejak dunia telah kehilangan lebih dari setengah lahan basah bersama dengan
nilai pelayanan ekosistemnya. Ekosistem air tawar yang tinggi biodiversitasnya
saat ini terus berkurang lebih cepat dibandingkan dengan ekosistem laut ataupun
darat.

Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang


pertanian yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawahtanah,
irigasi pompa dan irigasi rawa. Semua proses kehidupan dan kejadian di dalam
tanah yang merupakan tempat media pertumbuhan tanaman hanya dapat terjadi
apabila ada air, baik bertindak sebagai pelaku (subjek) atau air sebagai media
(objek). Proses-proses utama yang menciptakan kesuburan tanah atau
sebaliknya yang mendorong degradasi tanah hanya dapat berlangsung apabila
terdapat kehadiran air. Oleh karena itu, tepat kalau dikatakan air merupakan
sumber kehidupan.

Laporan Observasi Jaringan Irigasi 3


Irigasi berarti mengalirkan air secara buatan dari sumber air yang tersedia
kepada sebidang lahan untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Dengan demikian
tujuan irigasi adalah mengalirkan air secara teratur sesuai kebutuhan tanaman
pada saat persediaan lengas tanah tidak mencukupi untuk mendukung
pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman bisa tumbuh secara
normal. Pemberian air irigasi yang efisien selain dipengaruhi oleh tatacara
aplikasi, juga ditentukan oleh kebutuhan air guna mencapai kondisi air tersedia
yang dibutuhkan tanaman.

B. Tujuan Observasi

Untuk memberikan gambaran mengenai bangunan bagi dan sadap pada


jaringan irigasi

C. Lokasi Observasi

Ada beberapa lokasi observasi yaitu :

1. Saluran Irigasi BK 7 Kalukuang Kabupaten Gowa


2. Bendung Bissua Kabupaten Gowa

D. Waktu Pelaksanaan Observasi

Waktu pelaksanaan observasi pada hari Kamis, 25 April 2019 yaitu selama satu
hari

E. Metode Observasi

Metode yang dilakukan yaitu metode pengamatan langsung di lapangan dan


dokumentasi

Laporan Observasi Jaringan Irigasi 4


BAB II

PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Irigasi

Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang


pertanian yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air
bawahtanah, irigasi pompa dan irigasi rawa. Semua proses kehidupan dan
kejadian di dalam tanah yang merupakan tempat media pertumbuhan
tanaman hanya dapat terjadi apabila ada air, baik bertindak sebagai pelaku
(subjek) atau air sebagai media (objek). Proses-proses utama yang
menciptakan kesuburan tanah atau sebaliknya yang mendorong degradasi
tanah hanya dapat berlangsung apabila terdapat kehadiran air. Oleh karena
itu, tepat kalau dikatakan air merupakan sumber kehidupan.

Irigasi berarti mengalirkan air secara buatan dari sumber air yang
tersedia kepada sebidang lahan untuk memenuhi kebutuhan
tanaman. Dengan demikian tujuan irigasi adalah mengalirkan air secara
teratur sesuai kebutuhan tanaman pada saat persediaan lengas tanah tidak
mencukupi untuk mendukung pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman
bisa tumbuh secara normal. Pemberian air irigasi yang efisien
selain dipengaruhi oleh tatacara aplikasi, juga ditentukan oleh kebutuhan
air guna mencapai kondisi air tersedia yang dibutuhkan tanaman.

2. Pengertian irigasi menurut para ahli

a. Menurut peraturan pemerintahan No. 22 tahun 1998

Irigasi ini juga termasuk kedalam pengertian irigasi yaitu


pengaturan air dari media tumbuh tanaman agar tidak menganggu
pertumbuhan atau produksi tanaman, sedangkan menurut dari Small dan
Svenden menyebutkan bahwa irigasi merupakan sebuah tindakan

Laporan Observasi Jaringan Irigasi 5


intervasi manusia untuk mengubah aliran air dari sumbernya dan tidak
mengganggu produksi pertanian.

b. Abdullah Agoeda

Irigasi di Indonesia yang disebutkan dalam laporan Pemerintahan


Belanda irigasi didefenisikan bahwa irigasi merupakan sesuatu yang
dilakukan secara teknis menyalurkan air melalui saluran-saluran
pembawah air ke tanah pertanian dan setelah air tersebut diambil
manfaat sebesarnya-besarnya akan menyalurkan ke saluran
pembuangan terus ke sungai.

c. Gandakoesuma (1989 )

Irigasi merupakan usaha untuk mendatangkan air deengan


membuat bangunan –bangunan dan saluran untuk mengalirkan air guna
keperluan pertanian, membagikan air kesungai, atau ladang dengan cara
yang teratur fan membuangair yang tidak digunakan lagi, setelah
digunakan air semuanya mengambil tindakan untuk melakukan
pembatasan dari pengambilan air kesumbernya dibawah ketempat
adiman air yang dibutuhkan atau diperlukan untuk membagikan kepada
tanaman yang membutuhkan.

2. Tujuan Irigasi

Secara umumnya, tujuan irigasi terbagi menjadi dua macam yaitu:

 Tujuan Langsung: merupakan irigasi dengan tujuan untuk membasahi


tanau yang masih erkaitan dengan kapasitasn kandungan air dan udah
ditanah, sehingga akan dapat mencapai suatu kondisi yang sesuai dengan
kebutuhan pertumbuhan tanaman.
 Tujuan Tidak Langsung: merupakan irigasi dengan tujuan tidak dapat
bisa menampung atau membasahi serta menganggkut bahan pupuk

Laporan Observasi Jaringan Irigasi 6


melalui aliran air, mengatur suhu , mencuci tanah yang beracun,
menaikan permukaan air tanah dan meninggikan elevasi air.

3. Macam Macam jaringan irigasi

Menurut pengelolaannya Jaringan Irigasi dibagi menjadi 3 bagian :

1. Jaringan Irigasi Utama / Primer

Meliputi bangunan bendung, saluran-saluran primer dan sekunder


termasuk bangunan bangunan utama dan pelengkap saluran pembawa dan
saluran pembuang. Bangunan ini merupakan bangunan yang mutlak
diperlukan bagi eksploit, meliputi bangunan pembendung, bangunan
pembagi dan bangunan pengukur. Bangunan bendung berfungsi agar
permukaan air sungai dapat naik dengan demikian memungkinkan untuk
disalurkan melalui pintu pemasukan ke saluran pembawa. Bangunan
pembagi berfungsi agar air pengairan dapat didistribusikan di sepanjang
saluran pembawa (saluran primer) ke lahan-lahan pertanaman melalui
saluran sekunder dan saluran tersier.

Terdiri pula bangunan ukur yang berfungsi mengukur debit air yang
masuk ke saluran. Dengan demikian distribusi air pengairan ke lahan-
lahan pertanaman melalui saluran sekunder dan saluran tersier dapat
terkontrol dengan baik, sesuai dengan pola pendistribusian air pengairan
yang telah dirancang.

2. Jaringan Irigasi Sekunder

Jaringan irigasi sekunder adalah bagian dari jaringan irigasi yang


terdiri dari saluran sekunder, saluran pembuangannya, bangunan bagi,
bangunan bagi-sadap, bangunan sadap, dan bangunan pelengkapnya.
Jaringan irigasi tersier adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai
prasarana pelayanan air irigasi dalam petak tersier yang terdiri dari saluran

Laporan Observasi Jaringan Irigasi 7


tersier, saluran kuarter dan saluran pembuang, boks tersier, boks kuarter,
serta bangunan pelengkapnya

3. Jaringan Irigasi Tersier

Merupakan jaringan air pengairan di petak tersier, mulai air luar dari
bangunan ukur tersier, terdiri dari saluran tersier dan kuarter termasuk
bangunan pembagi tersier dan kuarter, serta bangunan pelengkap lainnya
yang terdapat di petak.

B. Hasil Pengamatan

a. Lokasi Observasi
Dilakukan kunjungan lapang irigasi pada tanggal 25 april 2019 pukul 10.00
sampai 16.00 wita di Bendung Bissua Desa Bontomarannu Kabupaten Gowa
dengan jarak sekitar 20 km dari gerbang kota Makassar ( Kabupaten Gowa )
Provinsi Sulawesi Selatan. Dan terdapat beberapa saluran irigasi yang kami
tinjau antara lain:
 BK 8 ( Bangunan Kalukuang )
 BK 7
 BK 6
 BL 14 (Bangunan Limbung )
 BL 17
 Bendung Bissua
Adapun peta daerah atau lokasi yang dikunjungi yaitu :

Gambar 1.1 peta kunjungan irigasi

Laporan Observasi Jaringan Irigasi 8


Ada beberapa macam saluran irigasi pada saat kami melakukan
kunjungan ke bendung bissua diantaranya :

Gambar 1.2 saluran irigasi terbuka

Gambar 1.3 Alat Pembendung

Laporan Observasi Jaringan Irigasi 9


Gambar 1.4 Gorong Gorong

Gambar 1.5 Bangunan Pengukur Debit

Laporan Observasi Jaringan Irigasi 10


Gambar 1.6 Bendung Bissua Kabupaten Gowa

Laporan Observasi Jaringan Irigasi 11


C. Pembahasan

1. Bendung Bissua (Bissua Weir)


Bendung Bissua adalah salah satu bendung terbesar di Sulawesi
Selatan. Bendung ini dibangun pada tahun 2004 dengan tujuan untuk
meninggikan elevasi muka air sungai agar dapat dialirkan ke saluran lewat
bangunan pengambilan (intake structure). Juga sebagai alat pengendali dan
pemonitor seluruh tata pengaturan air sebagai antisipasi bencana banjir.
Adapun lebar bendung bissua yaitu 239,30 M
a. Lokasi Bendung Bissua
Bendungan Bissua yang merupakan bagian dari Daerah Irigasi
Bili-Bili yang terdapat di kabupaten Gowa kecamatan Pallangga, sekitar
14 Km dari jalan pusat Pallangga, samping stadion kalegowa seblah kiri
arah menuju kampus IPDN Gowa.
b. Luas daerah yang diairi Bendung Bissua

Bendung Bissua mengairi daerah seluas 10.785 ha dengan


kecepatan 19,7 m3/s,Saluran primernya sepanjang 27,8 km, saluran
sekunder panjangnya 25,8 km, dan saluran tersiernya mengairi 3.767 ha.
Selain mengairi Gowa Dan Makassar Bendung Bissua juga mengairi kab
Takalar.

c. Bangunan Bagi dan Sadap jaringan irigasi Bissua

Bangunan bagi pada saluran-saluran besar pada umumnya mempunyai


3bagian utama, yaitu.

• Alat pembendung, bermaksud untuk mengatur elevasi muka air sesuai

dengan tinggi pelayanan yang direncanakan.

• Perlengkapan

jalan air melintasi tanggul, jalan atau bangunan lain menujusaluran


cabang. Konstruksinya dapat berupa saluran terbuka ataupun gorong-

Laporan Observasi Jaringan Irigasi 12


gorong. Bangunan ini dilengkapi dengan pintu pengatur agar debit
yangmasuk saluran dapat diatur.

• Bangunan ukur debit,

yaitu suatu bangunan yang dimaksudkan untuk mengukur besarnya


debit yang mengalir.Bangunan ini dilengkapi dengan pintu ukur yang
bertujuan untuk mengukurpembagian air dengan teliti, kesaluran-
saluran yang dilayani. Salah satu daripintu tersebut berfungsi sebagai
pintu pengatur muka air,sedangkan pintu-pintu lainnya mengukur
debit. Biasanya pintu pengatur dipasang pada
saluranterbesar.Bangunan bagi akan memberikan air ke saluran
sekunder, dan olehkarenaitu harus melayani lebih dari satu petak
tersier.

Laporan Observasi Jaringan Irigasi 13


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam jaringan irigasi terdapat yang namanya bangunan bagi dan sadap,
bangunan ini sebagai pengatur atau pengontrol banyaknya aliran yang akan
masuk ke jaringan primer, sekunder, atau tersier . Bangunan bagi dan sadap
terdiri alat pembendung,saluran terbuka, gorong gorong dan bangunan
pengukur debit aliran

B. Saran

Berdasarkan dari tinjauan observasi pada bangunan masih perlu


pengawasan dan perawatan di beberapa bagian bendung dan saluran irigasi
seperti contohnya papan informasi saluran yang rusak dan tersumbatnya saluran
dikarenakan sampah . Hal ini perlu diperhatikan agar jaringan irigasi dapat
berfungsi dengan baik.

Laporan Observasi Jaringan Irigasi 14


DAFTAR PUSTAKA

Dr. Ir. Suripin, M. Eng (2004). Sistem Drainase Perkotaan Yang Berkelanjutan.
Yogyakarta

Sumber daya Air Kementerian PUPR https://www.pu.go.id/glossary/7/sumber-


daya-air-sda- (Diakses 30 April 2019)

Tommy Gunawan., Macam Macam Sistem Jaringan Irigasi


https://medium.com/@gunawantomy764/jenis-jenis-sistem-irigasi-ec1e73f0040e
(Diakses 30 April 2019)

Mahasiswa Universitas Brawijaya., Sistem irgasi


https://blog.ub.ac.id/evananp/2010/05/14/pengertian-irigasi/(Diakses 30 April
2019)

Ica Husen.. irigasi dan Bangunan Air “Bangunan bangunan Iirigasi”


https://www.academia.edu/8824960/IRIGASI_DAN_BANGUNAN_AIR_Bangu
nan-bangunan_Irigasi_(Diakses 30 April 2019)

Galeri Pustaka., Bangunan Ukur debit di jaringan irigasi Teknis


http://www.galeripustaka.com/2014/03/bangunan-ukur-debit-di-jaringan-
irigasi.html(Diakses 30 April 2019)

Belajar untuk Belajar., Pegairan Irigasi


http://aricitraworld.blogspot.com/2013/05/pengairan-irigasi.html(Diakses 30 April
2019)

Repulik Indonesia .2004 . Undang Undang Nomor 7 Tahun 2004 :Jakarta Diakses
di https://kitabhukum.files.wordpress.com/2013/11/uu-no-7-th-2004.pdf (diakses
pada 1 mei 2019 )
Rizky,Yuangga Ilahi.2013.Makalah drainase
persawahanhttp://anadventureinmylife. blogspot.com/2015/10/makalah-sistem-
drainase-drainase.html

Laporan Observasi Jaringan Irigasi 15


Laporan Observasi Jaringan Irigasi 16

Anda mungkin juga menyukai