Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan hasil
kunjungan lapangan ini sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Irigasi . Salawat
dan salam tak lupa pula penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW. yang telah mengantarkan kita kepada dinul Islam, Beliaulah
sang revolusioner sejati.
Laporan ini dibuat dari hasil kunjungan lapangan di kabupaten Gowa dalam
jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan suatu laporan yang bisa
dipertanggungjawabkan hasilnya . Tak lupa pula kami haturkan rasa terimakasih
kepada semua pihak yang telah mengarahkan observasi ini .
Penulis
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB 1 PENDAHULUAN
a) Latar Belakang 3
b) Tujuan Observasi 4
c) Lokasi Observasi 4
d) Waktu Pelaksanaan Observasi 4
e) Metode Observasi 4
BAB II PEMBAHASAN
a) Tinjaun Pustaka 5
b) Hasil Pengamatan 8
c) Pembahasa 13
DAFTAR PUSTAKA 15
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau
potensial bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian,
industri, rumah tangga, rekreasi, dan aktivitas lingkungan. Sangat jelas terlihat
bahwa seluruh manusia membutuhkan air tawar. 97% air di bumi adalah air asin,
dan hanya 3% berupa air tawar yang lebih dari 2 per tiga bagiannya berada dalam
bentuk es di glasier dan es kutub. Air tawar yang tidak membeku dapat
ditemukan terutama di dalam tanah berupa air tanah, dan hanya sebagian kecil
berada di atas permukaan tanah dan di udara.
Air tawar adalah sumber daya terbarukan, meski suplai air bersih terus
berkurang. Permintaan air telah melebihi suplai di beberapa bagian di dunia dan
populasi dunia terus meningkat yang mengakibatkan peningkatan permintaan
terhadap air bersih. Perhatian terhadap kepentingan global dalam
mempertahankan air untuk pelayanan ekosistem telah bermunculan, terutama
sejak dunia telah kehilangan lebih dari setengah lahan basah bersama dengan
nilai pelayanan ekosistemnya. Ekosistem air tawar yang tinggi biodiversitasnya
saat ini terus berkurang lebih cepat dibandingkan dengan ekosistem laut ataupun
darat.
B. Tujuan Observasi
C. Lokasi Observasi
Waktu pelaksanaan observasi pada hari Kamis, 25 April 2019 yaitu selama satu
hari
E. Metode Observasi
PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Irigasi
Irigasi berarti mengalirkan air secara buatan dari sumber air yang
tersedia kepada sebidang lahan untuk memenuhi kebutuhan
tanaman. Dengan demikian tujuan irigasi adalah mengalirkan air secara
teratur sesuai kebutuhan tanaman pada saat persediaan lengas tanah tidak
mencukupi untuk mendukung pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman
bisa tumbuh secara normal. Pemberian air irigasi yang efisien
selain dipengaruhi oleh tatacara aplikasi, juga ditentukan oleh kebutuhan
air guna mencapai kondisi air tersedia yang dibutuhkan tanaman.
b. Abdullah Agoeda
c. Gandakoesuma (1989 )
2. Tujuan Irigasi
Terdiri pula bangunan ukur yang berfungsi mengukur debit air yang
masuk ke saluran. Dengan demikian distribusi air pengairan ke lahan-
lahan pertanaman melalui saluran sekunder dan saluran tersier dapat
terkontrol dengan baik, sesuai dengan pola pendistribusian air pengairan
yang telah dirancang.
Merupakan jaringan air pengairan di petak tersier, mulai air luar dari
bangunan ukur tersier, terdiri dari saluran tersier dan kuarter termasuk
bangunan pembagi tersier dan kuarter, serta bangunan pelengkap lainnya
yang terdapat di petak.
B. Hasil Pengamatan
a. Lokasi Observasi
Dilakukan kunjungan lapang irigasi pada tanggal 25 april 2019 pukul 10.00
sampai 16.00 wita di Bendung Bissua Desa Bontomarannu Kabupaten Gowa
dengan jarak sekitar 20 km dari gerbang kota Makassar ( Kabupaten Gowa )
Provinsi Sulawesi Selatan. Dan terdapat beberapa saluran irigasi yang kami
tinjau antara lain:
BK 8 ( Bangunan Kalukuang )
BK 7
BK 6
BL 14 (Bangunan Limbung )
BL 17
Bendung Bissua
Adapun peta daerah atau lokasi yang dikunjungi yaitu :
• Perlengkapan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam jaringan irigasi terdapat yang namanya bangunan bagi dan sadap,
bangunan ini sebagai pengatur atau pengontrol banyaknya aliran yang akan
masuk ke jaringan primer, sekunder, atau tersier . Bangunan bagi dan sadap
terdiri alat pembendung,saluran terbuka, gorong gorong dan bangunan
pengukur debit aliran
B. Saran
Dr. Ir. Suripin, M. Eng (2004). Sistem Drainase Perkotaan Yang Berkelanjutan.
Yogyakarta
Repulik Indonesia .2004 . Undang Undang Nomor 7 Tahun 2004 :Jakarta Diakses
di https://kitabhukum.files.wordpress.com/2013/11/uu-no-7-th-2004.pdf (diakses
pada 1 mei 2019 )
Rizky,Yuangga Ilahi.2013.Makalah drainase
persawahanhttp://anadventureinmylife. blogspot.com/2015/10/makalah-sistem-
drainase-drainase.html