Anda di halaman 1dari 72

TEORI PRODUKSI

PERILAKU PRODUSEN

Pengantar Ekonomika dan Bisnis – IND0412


Tujuan

Memahami teori produksi dan perilaku


produsen beserta paradigma ekonominya dalam
sisi produsen

2
Outline
1. Teori Produksi
2. Perilaku Produsen

3
TEORI PRODUKSI
Outline
1. Teori Produksi
a. Pengertian produksi
b. Pengertian Perusahaan
c. Pengertian Bisnis
d. Siklus Alir Input Output Produksi
e. Kegiatan Usaha Produksi
f. Input Produksi (Faktor Produksi)
g. Input Tetap dan Tidak Tetap
h. Rentang Waktu [Jangka pendek dan panjang]

5
[1a] Pengertian Produksi
 Technological Process
– Kegiatan yang menghasilkan barang (manufaktur) atau jasa
– Serangkaian kegiatan yang melibatkan input-input sumber (bahan
baku, tanah, tenaga kerja, modal, manajerial) ditransformasikan
menjadi output yang terdiri dari barang atau jasa selama suatu
periode tertentu
 Economical Process
– Setiap kegiatan yang menciptakan atau menimbulkan suatu nilai
(value, utility)
– Mencakup seluruh bentuk-bentuk kegiatan ekonomis kecuali
konsumsi
– Pelaku produksi adalah perusahaan (enterprise, RTP)

6
Dua Sisi Pengertian Produksi (Manufaktur)
Machinery
Tools
Power
Technological
Labor Process
Completed
part / produk
Material Awal
Proses
Manufaktur
Scrap &/
Waste
Proses
Economic
Manufaktur
Process
Value Added

Material Awal Material dlm Completed


Proses part / produk 7
Elemen Pokok Sistem Produksi
 Input
Bahan-bahan (material) dan faktor jasa yang
digunakan dalam proses produksi  faktor produksi

 Output
Barang atau jasa yang dihasilkan.

 Proses
Tindakan tertentu (fisika, mekanika, kimiawi dsb)
terhadap input untuk ditransformasikan menjadi
output.
8
Sistem Produksi dan Sistem
Manufaktur
Sistem Produksi

Input Proses Output

Sistem Manufaktur

Design Input Proses Output

Sistem Produksi

Marketing

9
[1b] Pengertian Perusahaan
(Enterprise)
 Unit dasar produksi di dalam sistem perekonomian
dimana perusahaan dapat berhubungan dengan unit-
unit perekonomian lainnya melalui fungsinya sebagai
pembeli input yang dibutuhkan bagi kegiatan-kegiatan
perusahaan dan kegiatannya sebagai penjual output
yang dihasilkannya
 Unit pembuat keputusan yang memiliki tujuan-tujuan
dan membuat keputusan-keputusan yang diarahkan
untuk mencapai tujuan tertentu

10
Pengertian Perusahaan (lanjutan)
 Suatu organisasi produksi yang menggunakan dan
mengkoodinir sumber daya ekonomi untuk memuaskan
kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.

 Suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber-


sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa
bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan
masyarakat.
 Sumber ekonomi: (5M)  elemen sistem MEI521
– Men : SDM [pekerja, operator, supervisor, manajer dsb.]
– Machine : Peralatan produksi [mesin, alat bantu, perkakas]
– Material : Bahan untuk produksi [bm, bb, bp, komponen dsb.]
– Method : Cara pengelolaan perusahaan [produksi, manajerial]
– Money : Sumber daya finansial [profit, biaya, depresiasi dsb]
11
Tujuan Perusahaan
 Tujuan utama :
– Profitabilitas: memaksimumkan keuntungan/laba
(perbedaan atau selisih antara pendapatan perusahaan
dengan biaya produksi)
– analog dengan tujuan konsumen yang ingin
memaksimumkan utility
 Tujuan sinergis
– Ikut bertanggung jawab terhadap kesejahteraan anggota
perusahaan dan masyarakat (stake-holder)  CSR
Laba
Kesejahteraan
Kesejahteraan anggota
masyarakat

12
[1c] Bisnis (Bussines)
 Suatu badan hukum yang menghasilkan barang atau
jasa yang diperlukan pelanggan.

 Setiap bisnis mengadakan transaksi dengan orang-orang


yang menanggung akibat karena bisnis tersebut,
karenanya mereka mempunyai kepentingan didalamnya
(Stakeholders).
 Stakeholders (pemangku kepentingan):
– Pemilik (owners, stockholders)
– Karyawan
– Kreditor
– Pemasok
– Pelanggan
13
[1d] Siklus Alir Input Output Produksi

Pasar Pasar
Pembelian Penjualan
Input Output

Penerimaan
Biaya
(Revenue)
(Cost)

Gilarso, PIE Mikro hal 124 14


[1e] Kegiatan Usaha Produksi

Usaha-usaha
produksi

Prod Produksi
Produksi
Langsung Tak
Langsung
(tersier) langsung

Keg. yg
Primer Sekunder Perdagangan membentuk
perdagangan

15
Keterkaitan Kegiatan Ekonomi
Pertanian
Perkebunan
Peternakan
Perikanan Industri
Kehutanan Pengolahan Perdagang
an & Jasa
A Pertanian
L Konsumen
Pertambangan Pertambangan industri
A & Energi Otomotif tersier
M Kimia lain
Industri
Ekstraktif
lainnya

Impor Impor
Ekspor

LN 16
LN LN
IMPOR

Sumber- K
Industri
sumber Alam O
Pengolahan N
Pertanian
•Manufaktur Perdagangan & S
Perkebunan
Perikanan I •Kimia Jasa U
Hutan Air N P •dst M
Tambang D R E
dst U I N
S M
T E
R R Utilisasi
I
Ekspor

LN
17
[1f] Input Produksi (Faktor Produksi)
1. Bahan baku
Barang input suatu perusahaan tetapi merupakan
output dari perusahaan lainnya
2. Input yang diberikan oleh alam
Contoh : tanah atau SDA
3. Input yang diberikan oleh sektor rumah tangga
Contoh : tenaga kerja atau SDM
4. Input barang modal
Contoh : mesin, peralatan, fasilitas fisik
5. Kewirausahaan dan kemampuan manajerial
(entrepreunership)

18
Faktor Produksi Dasar
1. Tanah (land)
Semua pemberian alam dan bahan mentah.

2. Tenaga kerja (labor)


Semua usaha fisik dan mental yang disediakan oleh
manusia.

3. Modal (capital)
– Alat-alat bantu yang dibuat manusia untuk
berproduksi.
– Semua mesin, peralatan dan produk-produk lain
yang bukan merupakan komponen akhir dari
suatu kegiatan produksi.
19
[1g] Input Tetap (Fixed input)
 Input-input yang jumlahnya tidak dapat diubah dengan segera
dalam jangka waktu pendek apabila ada keinginan untuk
mengubah tingkat output perusahaan
 Merupakan faktor penentu besarnya (ukuran) pabrik perusahaan
atau SKALA OPERASI (scale of operation)
Batas atas jumlah output per periode waktu yang dapat
dihasilkan perusahaan dalam jangka pendek
 Contoh :
– mesin
– peralatan
– ketersediaan ruangan untuk kegiatan produktif (bangunan)
– tenaga kerja manajerial

20
[1g] Input Tidak Tetap
(Variabel Input)
 Input-input yang tingkat penggunaannya dapat diubah-
ubah dengan mudah apabila ada keinginan untuk
menaikkan atau menurunkan volume output

 Contoh :
– daya listrik
– hampir semua bahan baku
– jasa transportasi
– jasa tenaga kerja produksi
– pegawai kantor

21
[1h] Jangka Pendek (Short Run)
 Suatu periode waktu yang sedemikian pendek (singkat)
sehingga perusahaan dalam periode tersebut dibatasi
untuk mengubah-ubah jumlah input tetapnya.

 Kemampuan output suatu perusahaan hanya dapat


diubah-ubah melalui perubahan penggunaan input
varibelnya.
 Short run
The period in which the quantity (and quality) of
some inputs cannot be changed.
 Contoh: bekerja lembur untuk memperbesar
produksinya 22
[1h] Jangka Panjang (Long Run)
 Suatu periode waktu yang cukup lama sedemikan sehingga semua
input dapat diubah-ubah dimana dalam periode ini tidak ada
input yang tetap, termasuk teknologi

 Kemampuan output suatu perusahaan dapat diubah-ubah melalui


perubahan teknologi atau mengubah penggunaan input sumber
dengan cara apapun
 Long run
A period of time long enough for all inputs to be varied (no fixed
costs).

 Contoh :
• membangun fasilitas yang lebih besar
• memasang mesin-mesin yang padat modal
• menghindari kerja lembur

23
Perubahan Batas Output
Dalam jangka panjang dapat dinaikkan atau diturunkan
dengan mengubah :
– Skala produksi
– Sifat teknologi dari proses produksi
– Tingkat penggunaan setiap dan semua input

24
PERILAKU PRODUSEN
Outline
2. Perilaku Produsen
a. Dasar Perilaku Produsen
b. Fungsi produksi Total, Average, Marginal, Cobb
Douglas
c. Marginal Physical Product (MPP)
d. Law of Diminishing Marginal Returns (LDMR)
e. Elastisitas Produksi
f. Produksi Dua Input Variabel: Isoquant dan Isocost
g. Kesetimbangan Produsen
h. Lintasan Ekspansi (Expansion Path)
27
[2a] Dasar Perilaku Produsen
 Apa pertimbangan produsen dalam menentukan berapa
yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga

 Apa yang menentukan supply dari segi produsen

 Apa yang ada di belakang kurva supply produsen itu

 Asumsi Produsen :
– Perusahaan Industri
– Pasar persaingan sempurna (pure competitive market)

28
Pokok Persoalan Ekonomi Produsen
 Bagaimana dengan sumber daya yang terbatas dapat
mencapai hasil yang sebaik-baiknya
 Tolok ukur keberhasilan :
– Usaha harus rendabel (menghasilkan laba)

Tindakan ekonomis
29
Tindakan Ekonomis
 Mempertimbangkan hasil dan pengorbanan

 Hasil :
Produk (barang/jasa) yang dihasilkan (output) yang
dinilai dalam uang menurut harga pasar menimbulkan
Penerimaan (revenue)

 Pengorbanan :
Faktor-faktor produksi yang digunakan (input) berupa
bahan, tenaga kerja, mesin dan peralatan dsb. yang
dinilai dalam uang menurut harga pasar yaitu biaya
(cost)
30
Asumsi Perilaku Produsen
 Produsen bertindak rasional
 Produsen telah mengetahui apa yang dihasilkan
 Produsen menghendaki hasil yang sebaik mungkin dari
usahanya

31
Beberapa Konsep Perilaku Produsen
 Nilai Perusahaan (Value of Firm)
 Konsep Profit (Laba)

(Lihat pembahasan konsep Sistem Enterprise)

32
[2b] Fungsi Produksi
 Suatu persamaan, tabel, atau diagram yang
menunjukkan kuantitas maksimum (jumlah maksimum)
komoditi yang dapat dihasilkan dari setiap kombinasi
input per satuan waktu, dengan menggunakan teknik
produksi yang terbaik yang ada pada saat ini.

 Menyatakan unit fisik input yang dihubungkan dengan


unit fisik output

 Hubungan teknologi secara murni

33
Fungsi Matematika Produksi

Q = f (Xa ,Xb ,Xc , … , Xn)

 Xa ,Xb ,Xc , … , Xn = jumlah berbagai jenis input


 Q = jumlah output yang dapat diperoleh per periode
waktu

Jika Xa ,Xb berubah (variabel) sedangkan Xc , … , Xn


merupakan input tetap (konstan) maka fungsi
produksinya
Q = f (Xa ,Xb |Xc , … , Xn)
34
Sifat Fungsi Produksi
 Jumlah input yang digunakan

 Cara-cara apa input tersebut dikombinasikan

 Menentukan barang apa dan berapa banyak yang harus


diproduksi

 Metode apa barang tersebut harus dihasilkan

 Cara apa input-input tersebut dikombinasikan

35
Kombinasi Input dgn Teknologi
Berbeda

Teknologi
Input Sumber-Sumber (Unit) Output (Unit)
Produksi
Xa ,Xb ,Xc , XD masing-masing 50 5000

Teknologi A Xa ,Xb ,Xc , XD masing-masing 100 10000

Xa ,Xb ,Xc , XD masing-masing 150 15000

Xa ,Xb ,Xc , XD masing-masing 50 6000

Teknologi B Xa ,Xb ,Xc , XD masing-masing 100 12000

Xa ,Xb ,Xc , XD masing-masing 150 18000

36
Efficiency (Efisiensi)
 Every point on the production function represents the
most possible output produced with a given number of
workers.
 Producing any less means production is inefficient.
 Ada dua jenis :
– Efisiensi teknologi (technological efficiency)
Mengukur penggunaan input dalam istilah fisik
– Efisiensi ekonomis (economic efficiency)
• Mengukur penggunaan input dalam istilah biaya
• Metode yang menghasilkan biaya yang paling murah (metode
efisien)
• Bergantung pada harga faktor-faktor produksi dan efisiensi
37
teknologis
Fungsi Produksi Jangka Pendek
 Menyatakan output yang dapat diperoleh dari
kombinasi berbagai jumlah input variabel dengan
sejumlah input tetap tertentu

 Masalah mendasar:
Estimasi jumlah output yang dapat dihasilkan melalui
kombinasi berbagai alternatif jumlah input-input
variabel dengan ketersediaan sejumlah input tetap

38
Terminologi Fungsi Produksi

a. Total product (TP)

b. Average product (AP)

c. Marginal product (MP)

• Marginal product diskret

• Marginal product kontinu

d. Fungsi Produksi Cobb-Douglas

39
[a] Total Product (TP)

 Jumlah total output yang dihasilkan selama suatu


periode waktu tertentu dengan menggunakan semua
faktor-faktor produksi input variabel dan input tetap

 Sama dengan fungsi produksi Q = f(x1,..,n)

 Contoh: proses produksi yang menggunakan dua


macam input: tenaga kerja (L) dan modal (K) maka
fungsi total produknya adalah:
Q = f(L, K)
40
[b] Average Product (AP)

 Total produk per unit faktor produksi (input)

 Ada dua macam:

– Average product dari input variabel (APvi)

Total produk dibagi dengan jumlah input variabel

jumlah output
APvi 
jumlah input variabel

– Average product dari input tetap (APfi)

Total produk dibagi dengan jumlah input tetap


jumlah output
APfi 
jumlah input tetap 41
[c] Marginal Product (MP)
 Nama lain :
– Incremental product
– Marginal Physical Product (MPP)

 Perubahan total output berhubung dengan penggunaan


satu unit lebih banyak input variabel per periode waktu

 The change in total output associated with one


additional unit of input.

42
Marginal Product (MP) Diskret &
Kontinu
 Marginal Product Diskrit
– Perubahan jumlah output (Q = TP) per periode waktu akibat
perubahan jumlah input (X = VI) sebesar satu unit

Q TP
MPdiskrit  
X VI

 Marginal Product Kontinu


– Marginal product yang dihitung (ditentukan) dari turunan
pertama persamaan yang menyatakan hubungan matematis
antara output dengan input variabel
– Turunan pertama dari persamaan fungsi produksi
dQ dTP TP
MPdiskrit   
dX dVI VI
43
Contoh Fungsi Produksi (1)
Misalnya ada fungsi produksi industri sederhana yang terdiri dari
satu input variabel dan satu input tetap. Diasumsikan semua
parameter lain adalah konstan.

Input variabel = X
Jumlah input tetapnya = 2 unit

Fungsi produksi industri hipotetis-matematis


Q = TP = 21X + 9X2 – X3
Tentukan
– APvi
– APfi
– MPdiskrit
– MPkontinu
– Ilustrasi tabel dan grafik
44
Contoh Fungsi Produksi:
Jawaban AP dan MP
 APvi
Q 21X  9X2  X3
APvi    21  9X - X2
X X

 APfi
Q 21X  9X2  X3
APfi    10.5X  4.5X 2  0.5X 3
FI 2

 MPdiskrit (lihat ilustrasi tabel)


 MPkontinu
dQ d(21X  9X2  X3 )
MP    21  18X  3X 2
dX dX
Contoh Fungsi Produksi: Tabel

Input Input Total


MPdiskrit MPkontinu APvi APfi
Tetap Variabel Product
2 0 0 - - 0
2 1 29 29 36 29 14.5
2 2 70 41 45 35 35
2 3 117 47 48 39 58.5
2 4 164 47 45 41 82
2 5 205 41 36 41 102.5
2 6 234 29 21 39 117
2 7 245 11 0 35 122.5
2 8 232 -13 -27 29 116
2 9 189 -43 -60 21 94.5

46
Contoh Fungsi Produksi:
Grafik TP

Fungsi Produksi Total (TP)


300

250

200
Output (Q)

150

100

50

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Input Variabel (X)
47
Contoh Fungsi Produksi:
Grafik MP & AP

Fungsi Produksi Average & Marginal


150

100
MP & AP

MP
50 APvi
APfi
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-50
Input Variabel (X)
-100

48
Contoh Fungsi Produksi (2)
Misalkan data-data output produksi jeans (per hari)
dengan input variabel tenaga kerja dan dua macam input
tetap modal

Input Tenaga Kerja


0 1 2 3 4 5 6 7 8
Input
Modal Output (Jeans)

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 15 34 44 48 50 51 51 47
2 0 20 46 64 72 78 81 82 80

49
Grafik Fungsi Produksi Short-Run (2)

55 G H
JEANS OUTPUT (pasang per hari)

E F
50 D
45 Total output I
(per hari)
40
C
35
30
25
20
B Laju output bergantung
15
pada bagaimana input
10
tersebut digunakan
5
0A 1 2 3 4 5 6 7 8
INPUT TENAGA KERJA (mesin operator per hari)
50
[d] Fungsi Produksi Cobb-Douglas
 Fungsi produksi yang menghubungkan input dan
output
 Bentuk fungsi:
Q = AKaLb

Q : jumlah output yang dihasilkan


K : jumlah input K
L : jumlah input L
A : konstanta tingkat teknologi yang digunakan dalam proses
produksi
a : konstanta elastisitas input K
b : konstanta elastisitas input L
51
Ket. Fungsi Produksi Cobb-Douglas
 Elastisitas input K (a) menunjukkan besarnya
persentase perubahan jumlah output setiap perubahan
1% jumlah input K yang digunakan dalam proses
produksi jika teknologi dan jumlah L tidak berubah.

 Elastisitas input L (b) menunjukkan besarnya persentase


perubahan jumlah output setiap perubahan 1% jumlah
input L yang digunakan dalam proses produksi jika
teknologi dan jumlah K tidak berubah

52
Skala Produksi Fungsi Cobb-Douglas
 Jika a + b > 1 disebut increasing return to scale (IRS)
– Jika K dan L ditambah 1%, teknologi tetap, maka output
meningkat lebih dari 1%
 Jika a + b < 1 disebut decreasing return to scale (DRS)
– Jika K dan L ditambah 1%, teknologi tetap, maka output
meningkat kurang dari 1%
 Jika a + b = 1 disebut constant return to scale (CRS)
– Jika K dan L ditambah 1%, teknologi tetap, maka output
meningkat sama dengan 1%

 Jika a > b maka banyak menggunakan input K (Capital Intensive)


 Jika a < b maka banyak menggunakan input L (Labor intensive)

53
[2c] Marginal Physical Product (MPP)

 Perbaikan rasio tenaga kerja terhadap faktor produksi


lain akan menghasilkan peningkatan marginal physical
product (MPP).

 Produktivitas pekerja (MPP) bergantung pada bagian


sejumlah sumber lain pada proses produksi.

54
Contoh MPP (1)
Suatu proses produksi menggunakan input L dan input K untuk
menghasilkan produk tertentu. Dalam proses produksi tersebut
input L sebagai input variabel dan input K sebagai input tetap pada
tingkat 20 unit. Persamaan produksi totalnya adala Q = 6L + 20.
Berdasarkan informasi tersebut, tentukan jumlah output (Q) yang
dihasilkan pada tingkat penggunaan input L sebanyak 10 unit.

Jawab:

Q = 6L + 20 (L = 10)

= 6(10) + 20 = 60 + 20 = 80 unit

Produksi total Q pada penggunaan input L sebanyak 10 unit adalah


80 unit.

55
Contoh MPP (2)
Suatu proses produksi menggunakan input L dan input K untuk
menghasilkan produk tertentu. Dalam proses produksi tersebut
input L sebagai input variabel dan input K sebagai input tetap pada
tingkat 20 unit. Persamaan produksi totalnya adala Q = 6L + 20.
Berdasarkan informasi tersebut, tentukan produksi rata-rata L(APL)
pada tingkat penggunaan input L sebanyak 10 unit.

Jawab:

Q = 6L + 20 (L = 10)

= 6(10) + 20 = 60 + 20 = 80 unit

APL = Q/L = 80/10 = 8

Produksi rata-rata L(APL) pada penggunaan input L sebanyak 10 unit


adalah 8 unit.

56
Contoh MPP (3)
Suatu proses produksi menggunakan input L dan input K untuk
menghasilkan produk tertentu. Dalam proses produksi tersebut
input L sebagai input variabel dan input K sebagai input tetap pada
tingkat 20 unit. Persamaan produksi totalnya adala Q = 6L + 20.
Berdasarkan informasi tersebut, jika produsen menambah tenaga
kerja satu unit (orang) yaitu dari 9 orang menjadi 10 orang, tentukan
produksi marjinal L (MPL) pada tingkat penggunaan input tenaga
kerja (L) sebanyak 10 unit (orang).

Jawab:
Q = 6L + 20
L = 9  Q = 6(9) + 20 = 54 + 20 = 74 unit
L = 10  Q = 6(10) + 20 = 80 unit

MPL = (80 – 74)/(10 – 9) = 6

Produksi marjinal pada penggunaan input L sebanyak 10 unit adalah


6 unit. 57
[2d] Law of Diminishing Marginal
Returns (LDMR)
“Principle of Diminishing Marginal Returns”

“Hukum Tambahan Hasil yang Menurun/Berkurang”

Jika dilakukan penambahan sejumlah faktor produksi (input)


variabel pada sejumlah faktor produksi (input) tetap secara terus
menerus, maka akan dicapai suatu titik dimana penambahan faktor
produksi (input) variabel tersebut akan mengakibatkan kenaikan
jumlah output yang semakin kecil serta marginal product dan
average product faktor produksi (input) variabel tersebut akan
berkurang.

58
Stage I Stage II Stage III
300
250 DTR

Output (Q)
200
150
DAR
DMR
100
50
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

150

100
MP & AP

DMR MP
50 DAR
APvi
APfi
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
-50

-100
Input (X) 59
Tahapan Produksi
(Stages of Production)
1. Tahap I
– Input variabel nol s.d. maksimum AP
– Input variabel sangat hemat dibanding input tetap
– Kenaikan input variabel akan menaikkan efisiensi semua
input
– Biaya per satuan (unit cost) untuk menghasilkan lebih banyak
output akan berkurang

2. Tahap II (Tahap Optimal)


– Dari maksimum AP s.d. maksimum TP dan MP = 0
– Efisiensi dan pertimbangan biaya akan memaksa perusahaan
menggunakan sekurangnya sejumlah input variabel yang
cukup untuk mencapai tahap II

3. Tahap III
– TP menurun dan MP negatif
– Kenaikan input variabel akan menurunkan tingkat output 60
[2e] Elastisitas Produksi

Ratio perubahan relatif output yang dihasilkan


terhadap perubahan relatif input yang digunakan.
%Q Q X MPX
EP   
%X X Q APX
– Pada saat MP > AP maka EP > 1
– Pada saat MP = AP maka EP = 1
– Pada saat MP = 0 maka EP = 0
– Pada saat MP < 0 maka EP < 0

61
Ukuran Elastisits Produksi
 Daerah Ep > 1 s.d. Ep = 1 adalah irrational region
 Daerah Ep = 1 s.d. Ep = 0 adalah rational region
 Daerah Ep = 0 s.d. Ep < 0 adalah irrational region

62
[2f] Produksi Dua Input Variabel:
Isoquant
 Wujud : kurva Isoquant
 Kurva yang menunjukkan kombinasi beberapa faktor
produksi (input) variabel dimana dengan kombinasi
tersebut, produsen dapat menghasilkan sejumlah output
tertentu.

 Contoh :
Sebuah industri memiliki 2 (dua) buah faktor produksi variabel
dalam kegiatan produksinya misalnya tenaga kerja (L) dan modal
(K) sedang faktor lainnya tetap

63
Karakteristik Kurva Isoquant
1. Dalam daerah yang relevan (daerah yang merupakan
kombinasi rasional dari input sumber) isoquant
memiliki kemiringan (slope) negatif.
2. Kurva isoquant cembung terhadap titik asal (titik
origin)
3. Antar kurva isoquant tidak pernah saling berpotongan

64
Kurva Isoquants

65
Contoh: Isoquant (Tabel)
Misalkan kombinasi tenaga kerja (L) dan modal (K)
membentuk beberapa isoquant

Isoquant I Isoquant II Isoquant III MRTS LK


Titik
(III)
L K L K L K
A 2 11 4 13 6 15 -
B 1 8 3 10 5 12 -
C 2 5 4 7 6 9 3
D 3 3 5 5 7 7 2
E 4 2.3 6 4.2 8 6.2 0.8
F 5 1.8 7 3.5 9 5.5 0.7
G 6 1.6 8 3.2 10 5.3 0.2
H 7 1.8 9 3.5 11 5.5 -
66
Contoh: Kurva Isoquant

Kurva Isoquant Kombinasi L dan K

12
10
8 I
Input K

6 II
III
4
2
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Input L

67
Marginal Rate of Technical
Substitution
Jumlah suatu faktor produksi (input) variabel yang
dapat dikurangi dengan menambahkan satu unit faktor
produksi (input) variabel yang lain dan tetap berada
pada kurva isoquant yang sama.
Q
MP X1 X1 X2 X2 P
MRTS X1X2       X1
MPX2 Q X1 X1 PX2
X2

 MPX1 = Marginal product dari input variabel 1


 MPX2 = Marginal product dari input variabel 2
68
Contoh: MRTS (Tabel)
Isoquant I Isoquant II Isoquant III
Titik MRTS LK
L K L K L K
A 2 11 4 13 6 15 -
B 1 8 3 10 5 12 -
C 2 5 4 7 6 9 3
D 3 3 5Dipotong
5 7 7 2
H 7 1.8 9 3.5 11 5.5 -

Dari titik B ke C pada Isoquant III


 Dikorbankan 3 unit K untuk penambahan 1 unit L. MRTSLK = 3
 1 unit L adalah 3 kali lebih produktif daripada 1 unit K pada
titik ini dengan tetap berada pada tingkat output yang sama.

69
Contoh 1: MRTS
Suatu proses produksi menggunakan dua macam input
variabel, yaitu X dan Y. Harga input X adalah 2 per unit
dan harga input Y adalah 4 per unit. Jumlah output yang
dihasilkan dari penggunaan dua macam input tersebut
ditunjukkan oleh persamaan Q = 2XY. Q adalah jumlah
output yang dihasilkan dari satu periode produksi, X
adalah jumlah input Y. Jika produsen tersebut
menginginkan jumlah output yang dihasilkan adalah 64
unit, tentukan jumlah input X dan jumlah input Y agar
biaya produksi paling rendah.

70
Jawaban
Q = 2XY
PX
MRTS XY 
PY
Q 64
Y   32X -1
2X 2X
Y  32
MRTS XY    32X  2
-2

X X
2X2=128
P  32 2
X=8 MRTS XY   X  2  
PY X 4
2XY = 64
2(8)Y = 64
Y=4
Kombinasi input X = 8 unit dan input Y = 4 unit
71
Contoh 2: MRTS
Jika diketahui fungsi produksi Q = aKbLcXd
a = 10; b = 0.2; c = 0.4; and d = 1.1; K = L = X = 10
a. Tentukan nilai MPK, MPL, dan MPX
b. Hitunglah MRTS(KL), MRTS(LX) and MRTS(KX)
Jawab:
a. Q = 10K0.2L0.4X1.1 = 10(10)0.2(10)0.4(10)1.1 = 102.7 = 501.187
Q (aK b Lc X d ) Q 501,187
MPK   abK L X  b
b-1 c d
 b  0,2x  10,023
K K K 10
Q (aK b Lc X d ) Q 501,187
MPL   aK cL X  c
b c-1 d
 c  0,4x  20,047
L L L 10
Q (aK b Lc X d ) Q 501,187
MPK   aK L dX  d
b c d -1
 d  1,1x  55,1305
X X X 10
72
Contoh 2: MRTS
b. MRTS

MPK 10,023
MRTS(KL)    0,5
MPL 20,047
MPL 20,047
MRTS(LX)    0,3636
MPX 55,1305
MPK 10,023
MRTS(KX)    0,1818
MPX 55,1305

73

Anda mungkin juga menyukai