Tugas Akhir Modul 2 Perbaikan Sesuai Feedback
Tugas Akhir Modul 2 Perbaikan Sesuai Feedback
(Bahasa indonesia)
Oleh :
3.6 Menggali isi dan amanat pantun yang disajikan secara lisan dan tulis
dengan tujuan untuk kesenangan
4.6 Melisankan pantun hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri
Kompetensi Dasar 3.6 dan 4.6 di atas adalah kompetensi dasar yang ada di kelas
5 semester 1. Dalam KD tersebut termuat materi tentang membaca, menulis,
berbicara, menyimak, dan sastra anak melalui “pantun”.
Pantun adalah salah satu sastra anak yang merupakan bagian dari pembelajaran
bahasa di sekolah dasar. Pantun merupakan karya sastra yang dapat menghibur
sekaligus dan menegur. Pantun menunjukkan bahwa Indonesia memiliki ciri khas
tersendiri dalam mendidik dan menyampaikan hal-hal yang bermanfaat. Dalam
pembelajaran pantun dengan KD 3.6 dan 4.6, para siswa diharapkan dapat
meningkatkan 4 keterampilan berbahasa yaitu :
1. Keterampilan Membaca, sesuai dengan bunyi KD 3.6 yaitu menggali isi
pantun yang di sajikan secara tulis. Untuk melaksanakan tujuan KD tersebut
tentu siswa diarahkan untuk membaca pantun terlebih dahulu agar dapat
memahami isi pantun.
2. Keterampilan Menyimak, hal ini dapat dilakukan siswa dengan cara
menyimak pantun yang di bacakan oleh guru atau pun sesame temannya.
3. Keterampilan Menulis dapat dilakukan dengan cara para siswa diarahkan
untuk menulis pantun yang disajikan atau menulis pantun karya sendiri.
4. Keterampilan Berbicara, sesuai yang termuat pada KD 4.6 yaitu melisankan
pantun karya pribadi dengan lafal,intonasi, dan ekspresi yang sesuai.
3. Pilihlah salah satu KD yang berkaitan dengan membaca, menulis, menyimak,
berbicara, dan sastra anak kemudian rumuskan contoh langkah-langkah
pembelajaran dengan menerapkan pendekatan whole language di sekolah dasar
Whole language adalah satu pendekatan pengajaran bahasa yang menyajikan
pengajaran bahasa secara utuh, tidak terpisah - pisah (Edelsky, 1991; Froese, 1990;
Goodman, 1986; Weaver, 1992). Oleh karena itu pengajaran keterampilan
berbahasa dan komponen bahasa seperti tata bahasa dan kosakata disajikan
secara utuh bermakna dan dalam situasi nyata atau otentik. Pendekatan whole
language didasari oleh paham contructivism yang menyatakan bahwa anak/ siswa
membentuk sendiri pengetahuannya melalui peran aktifnya dalam belajar secara
utuh (whole) dan terpadu (integrated) (Roberts, 1996). Anak termotivasi untuk belajar
jika mereka melihat bahwa yang dipelajarinya itu diperlukan oleh mereka.
Sebagai contoh KD yang di analisis yaitu KD 3.6 dan 4.6 pada kelas 5 semester
1. Adapun langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan dengan penerapan
pendekatan whole language sesuai kompetensi dasar di atas adalah sebagai
berikut:
Kegiatan Pembelajaran
Mengkondisikan Kelas
1) Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa.
2) Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah seorang siswa. Siswa yang diminta
memimpin doa adalah siswa kemarin dapat menyelesaikan semua tugas tepat pada
waktunya (menghargai kedisiplinan dan tanggung jawab).
3) Guru mengajak siswa melakukan “Ice Breaking” dengan bergerak sambil bertepuk yel-
yel (Apersepsi).
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
a. Pembelajaran diawali dengan tanya jawab tentang puisi. Guru membagikan teks puisi
kepada siswa dengan tema lingkungan. Siswa diminta membaca pantun yang telah
dibagikan. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.
b. Setiap kelompok ditugaskan berdiskusi untuk menentukan unsur-unsur dalam pantun yang
telah dibaca.
c. Setiap perwakilan kelompok melaporkan hasil diskusinya ke depan kelas dan kelompok
yang lain menanggapi.
d. Guru memancing kepekaan perasaan dan pengetahuan siswa tentang isi pantun yang
ditulis.
e. Guru memberi penguatan tetang konsep pantun dan langkah-langkah menulis pantun.
f. Setelah siswa memahami cara-cara menulis pantun lalu siswa diajak keluar kelas. Siswa
diminta mengamati benda-benda yang ada di lingkungan sekolah
g. Siswa secara individual diminta mengungkapkan kesan visual tentang benda yang
dilihatnya di lingkungan sekolah dengan menggunakan kata-kata kongkrit. Kemudian siswa
kembali masuk ke kelas.
h. Setelah di dalam kelas siswa diminta secara individual untuk mengubah kesan visual
menjadi pantun sederhana.
i. Setelah selesai membuat pantun, secara berpasangan siswa diminta untuk saling membaca
pantun yang ditulis dan saling memberi masukan.
j. Siswa memperbaiki pantun berdasaran masukan teman.
k. Siswa mendisplay pantun yang dibuat di dinding kelas.
l. Siswa berkeliling membaca pantun karya teman-teman.
m. Siswa secara bersama-sama menentukan/memilih pantun yang paling baik.
n. Siswa yang memiliki pantun terbaik diminta membacakan pantunnya di depan kelas.