Anda di halaman 1dari 2

ACID CRATER LAKE (DANAU KAWAH ASAM)

Merupakan danau du dalam kawah gunungapi, memiliki suhu yang tinggi dan pH air yang rendah (acid).Air dalam
kawah berasal dari air meteorik yang bercampur dengan air hasil kondensasi uap dan gas-gas magmatik dari dalam
gunungapi.

FUMAROL
Fumarol adalah uap panas yang keluar melalui celah-celah dalam batuan danM kemudian berubah menjadi uap air
(steam). Fumarol yang berasosiasi dengan sistem hidrotermal vulkanik dapat mengeluarkan uap air dengan
kecepatan >150m/s dan umumnya mengandung gas magmatik seperti HF, HCL dan SO2. Apabila kandungan SO2
dominan, maka suhu uap air bisa mencapai >130°C.

SOLFATARA
Solfatara adalah rekahan dalam batuan yang menyemburkan uap air yang bercampur dengan CO2 dan H2S, kadang
terdapat SO2. Disekitar lubang rekahan tersebut diendapkan sulfur dalam jumlah yang banyak.

STEAMING GROUND
Steaming Ground terbentuk apabila uap air yang keluar sedikit jumlahnya dan keluar melalui pori dalam tanah atau
batuan. Kenampakannya berupa uap putih dan hangat, tidak terdengar bunyi dari tekanan uap yang tinggi seperti
pada fumarol.

WARM GROUND
Gas dan uap air yang naik ke permukaan akan menaikkan suhu di sekitar daerah thermal area sehingga suhu di
daerah tersebut akan lebih tinggi dari sekitarnya dan juga lebih tinggi dari suhu udara dekat permukaan, dimana
suhu tersebut bisa mencapai 30o -40o.

NEUTRAL HOT SPRING


Merupakan mata air panas dengan pH netral atau mendekati netral (6-7). Mata air ini diassosiasikan sebagai direct
discharge fluida dari reservoir ke permukaan bumi. Umumnya mengandung ion klorida yang tinggi sehingga
seringkali disebut air klorida. Mata air ini memiliki suhu yang tinggi (>75oC) sehingga seringkali diselimuti oleh
uap panas. Di sekitar mata air sering dijumpai endapan silica sinter dan mineral-mineral sulfida seperti galena, pirit,
dan lain-lain.

ACID HOT SPRING


Merupakan mata air panas dengan pH asam (pH<6) yang terbentuk hasil kondensasi gas magmatik dan uap panas di
dekat permukaan bumi kemudian melarut dan bercampur dengan air meteorik.Fluida asam ini melarutkan batuan
sekitar mata air menjadi partikel-partikel kecil yang terdiri dari silica dan lempung. Apabila partikel-partikel ini
bercampur dengan air dari mata air, maka akan membentuk mudpoolsatau mudpots. Apabila tidak bercampur
dengan air, tetapi hanya berupa uap asam panas, maka batuan yang terdisintegrasi ini akan menyebabkan ground
collapse dan membentuk lubang besar.

BATUAN UBAHAN
Temperatur tinggi dalam lapangan panasbumi akan menyebabkan reaksi antara fluida dengan batuan yang di
lewatinya, reaksi itu mengakibatkan terjadi perubahan susunan mineral dalam batuan tersebut atau biasa disebut
alterasi hidrotermal (Ellis, 1970).

Energi panas bumi telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di Italy sejak 1913 dan di New Zealand
sejak tahun 1958. Pemanfaatan energi panas bumi untuk sektor non-listrik (direct use) telah berlangsung
di Iceland sekitar 70 tahun. Meningkatnya kebutuhan akan energi serta meningkatnya harga minyak,
khususnya pada tahun 1937 dan 1979, telah memacu negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat,
untuk mengurangi ketergantungan mereka pada minyak dengan cara pemanfaatan energi panas bumi.

Anda mungkin juga menyukai