1. 1 HALAL, 2 HARAM.
Selama dalam perjalanan haji, baik sewaktu masih berada di tanah air,
selama perjalanan dari Indonesia menuju Arab Saudi, perjalanan antara
tempat – tempat ibadah di Tanah Suci, maupun dimaktab, ada saat – saat
tertentu kita akan mendapatkan jatah makan dan minum. Harus kita ingat
pembagian jatah makan ini sangat ketat pengaturannya, panitia hanya akan
memberikan makanan/minuman sesuai dengan jumlah jemaah, ambillah yang
menjadi hak kita saja, artinya apabila per orang mendapat 1 bungkus maka
cukup mengambil 1 bungkus, ingat hak orang lain jangan sampai kita
menzolimi orang lain. Ingat “satu halal, dua haram”
5. KEBERSIHAN MASJID.
49
III. CERITA RINGAN PERJALANAN HAJI
Petugas juga selalu siap membersihkan dan mengatur barisan / shaf para
jemaah, pengepelan dilakukan setiap saat dengan menggunakan mobil maupun
manual. Air tumpahan air zam – zam langsung di pel, karpet – karpet di
gulung dan selalu dibersihkan bila sedang tidak dipakai. Bila dibandingkan,
Masjid Nabawi lebih bersih dan kelihatan teratur bila dibandingkan dengan
Masjidil Haram. Di Masjid Nabawi batas shaf diberi tali pembatas seperti
garis polisi.
6. BATUK.
Selama menjalankan ibadah haji, hampir seluruh jemaah mengalami batuk.
Hal ini mungkin disebabkan oleh cuaca yang waktu itu di Medinah sangat
dingin atau juga disebabkan karena banyaknya debu dari padang pasir,
terutama pada waktu di Mekkah. Ka’bah terletak disuatu lembah yang di
kelilingi oleh bukit, pesatnya pembangunan di sana yang salah satunya adalah
pembangunan di atas bukit yang mengelilinginya. Bukit – bukit tersebut
harus diledakkan untuk meratakan tanah sehingga debu –debu yang halus
walau tidak kasat mata akan beterbangan dan terhirup oleh jemaah. Untuk
itu jangan lupa bawa masker yang nyaman untuk di pakai sehari – hari selama
menjalankan ibadah haji.
50
III. CERITA RINGAN PERJALANAN HAJI
51
III. CERITA RINGAN PERJALANAN HAJI
depan masjid ditandai dengan 7 kubah kecil di atasnya dan dekat toilet no
11. Jadi bila berjalan kita harus mengingat tanda – tanda yang dapat
dijadikan sebagai patokan supaya tidak tersesat, Insyaallah………
52
III. CERITA RINGAN PERJALANAN HAJI
tertampung lagi sebagian jemaah sholat di halaman masjid pada sisi yang
sama. Biasanya jemaah di Masjid Nabawi lebih teratur dan askar pun siap
mengaturnya setiap saat.
53
III. CERITA RINGAN PERJALANAN HAJI
54
III. CERITA RINGAN PERJALANAN HAJI
kekiri, yang dari kiri akan bergerak kekanan, yang dari depan akan kearah
belakang dan yang dari arah belakang masjid akan bergerak ke depan.
Akhirnya di bawah terik matahari hanya dapat terdiam mematung sambil
berdo’a yang tidak henti – hentinya untuk dibukakan jalan. “Subhaa na
Allah”, “Lailaha Illallah”.
55
III. CERITA RINGAN PERJALANAN HAJI
56
III. CERITA RINGAN PERJALANAN HAJI
melihat kita mengeluarkan uang maka mereka akan mengerubuti kita dari
segala penjuru dan salah – salah barang – barang kitapun akan dirampasnya,
hal ini pernah penulis alami sendiri di halaman Masjidil Haram walaupun
mereka tidak sampai merampas barang bawaan penulis.
57
III. CERITA RINGAN PERJALANAN HAJI
jadiiii . . . . jangan kawatir tidak bisa makan. Beras, sayur mayur, indomie,
telur, kecap, sambal dll melimpah.
58
III. CERITA RINGAN PERJALANAN HAJI
mau . . . . . jebooool. Isunya ketika ada 2 orang jemaah yang masuk ke kamar
mandi secara bersamaan lantainya tidak kuat menahan beban sehingga
terperosok ke bawah.
59
III. CERITA RINGAN PERJALANAN HAJI
50. IT IS ENOUGH . . .
Siang sehabis sholat dhuhur di Masjidil Haram terasa sangat panas, ketika
melewati toko yang menjual es krim jadi kepingin untuk mecobanya apabila
terlihat banyak orang antri pasti . . . . enaaak rasanya. Harganya 2 Rs per
cup, ketika baru akan menikmati tiba – tiba ada yang mencolek dan cukup
mengagetkan . . . . ternyata jemaah yang minta sodaqoh. Ketika di berikan
60
III. CERITA RINGAN PERJALANAN HAJI
61
III. CERITA RINGAN PERJALANAN HAJI
58. IHROMNYA . . . . . .
Sehabis tawaf kita berjalan menuju ke bukit “Shofa” untuk memulai Sa’i,
tiba – tiba ada jemaah yang menujuk kearah kami sambil berkata yang kalau
diartikan kira – kira : “Memakai ihromnya jangan seperti itu, harus menutup
kedua pundak”, Memakai ihrom dengan di sampirkan dan memperlihatkan
pundak kanan jemaah laki – laki disunatkan hanya pada 3 putaran awal tawaf
saja.
62
III. CERITA RINGAN PERJALANAN HAJI
masuk ruang tunggu, setelah dengan terburu – buru dan napas terengah –
engah kita menyiapkan segala bawaan menuju tempat tunggu ternyataaaa . . .
. . . kami dibiarkan berdiri cukup lama di depan pintu ruang tunggu sedangkan
pemimpin kloter asyik melihat dari kejauhan sambil duduk – duduk santai.
63
III. CERITA RINGAN PERJALANAN HAJI
dengan diberi upah yang memadai jadi . . . . jangan lupa menyiapkan uang
kecil RS (uang riyalnya jangan dihabiskan dahulu)
64
III. CERITA RINGAN PERJALANAN HAJI
Di Arab banyak juga toko – toko roti / bakery, akan tetapi kebanyakan
dijual roti – roti yang dikombinasikan dengan kurma atau “dante”
65
III. CERITA RINGAN PERJALANAN HAJI
78. LAUNDRY
66
III. CERITA RINGAN PERJALANAN HAJI
67
III. CERITA RINGAN PERJALANAN HAJI
83. SANDAL
Untuk persiapan perjalanan haji ini segala kebutuhan sehari – hari kita bawa
dari Indonesia. Ketika belanja di Mall, penulis sempat bertanya – tanya
dalam hati kok semuanya harus kita bawa dari Indonesia, “Apakah Bangsa
Arab masih begitu primitifnya sehingga segala sesuatu harus disiapkan dari
Indonesia” Ternyata segala keperluan hidup sehari – hari tersedia semua
termasuk . . . . . sandal jepit, jadi yang primitive siapa ? kita atau orang
arabnya?
68
III. CERITA RINGAN PERJALANAN HAJI
69
III. CERITA RINGAN PERJALANAN HAJI
70
III. CERITA RINGAN PERJALANAN HAJI
maktab disiapkan kran air panas juga dibagikan bubuk kopi, teh celup, susu
dan gula beserta dengan “POP MIE” nya.
71
III. CERITA RINGAN PERJALANAN HAJI
72
III. CERITA RINGAN PERJALANAN HAJI
Berjalan sambil membaca merupakan pekerjaan yang tidak mudah, kita dapat
menabrak atau ditabrak oleh jemaah lain. Untuk itu harus diingat, setelah
mulai berjalan dari tanda lampu hijau kerumunan jemaah akan sangat padat
sekali hal ini disebabkan karena kita melewati makom Ibrahim dan ditempat
ini beberapa jemaah stop untuk berkumpul disekitar makom, untuk melihat,
mengusap dan sholat di depannya. Saat melewati makom Ibrahim ini kita
harus ekstra hati – hati.
73