Nama asli beliau adalah Malik bin Anas bin Malik bin Amir bin Amr bin Al Harits bin
Ghaiman bin Khutsail bin Amr bin Al Harits, beliau dikenal dengan julukan imam
Darul Hijrah karna asli kelahiran dari kota Hijrah (Madinah Al Munawwarah), selain
itu beliau juga dijuluki Abu Abdullah, karena anak pertamanya bernama Abdullah.,
amun beliau sering dipanggil dengan Imam Malik. Ibunya bernama Aliyah binti
Syuraik, seorang ibu yang cerdas dan sangat perhatian dengan anak-anaknya,
apalagi dalam masalah menuntut Ilmu.
Adzahabi Mengatakan, "Berdasarkan riwayat yang paling shahih, Beliau lahir pada
tahun 93 Hijriyah yakni tahun kematian Anas, pelayan Rasulullah Shalallahu alaihi
wassalam dan tumbuh dalam kemewahan dan keindahan"
Namun keluarga imam Malik bukanlah asli penduduk Madinah, karna kakeknya
berasal dari Yaman yang kemudian hijrah ke Madinah untuk menuntut ilmu, padahal
jarak antara Yaman dan Madinah ada ratusan kilometer, dan zaman itu belum ada
kendaraan seperti zaman kita sekarang ini. Dahulu mereka biasa menggunakan
unta sebagai kendaraan untuk perjalanan panjang, sungguh betapa kuat fisik
mereka hanya untuk menuntut ilmu hingga sejauh itu.
Dalam biografi Imam Malik, beliau hidup dengan kecukupan, sederhana dan tidak
berlebihan, sejak usia kecil, ia sudah diajarkan adab dan sopan santun.
Beliau mempunyai kakek yang alim, sedangkan pamannya yang bernama Nafi’
beliau adalah murid terbaik sahabat Abdullah bin Umar. Sehingga Imam Malik
memiliki keluarga dengan latar belakang ahlul ilmu.
Begitu juga dengan peran sang ibu yang besar, di usianya yang masih dini, ibunya
sudah mencarikan guru yang terbaik, mempunyai adab yang baik dan Ilmu yang
banyak. Pada akhirnya Imam Malik menemukan guru pertamanya yaitu Nadhar.
Selain belajar dengan gurunya, Imam Malik juga belajar dengan ibunya, ibunya
mengajarkan adab serta akhlak dalam belajar. Sebelum belajar, ibunya selalu
memakaikan pakaian yang rapi, bersih dan wangi untuk Imam Malik.
Beliau hanya belajar dengan guru Madinah saja, tidak pernah berguru hingga keluar
kota Madinah. Namun, bukan berarti beliau orang yang malas, akan tetapi di
Madinah sudah banyak ulama yang terbaik, dan di kota inilah Imam Malik juga
menjadi ulama.
Beliau menjadi ulama’ yang terkenal dengan wibawanya, disegani banyak orang dan
dimintai fatwa sejak usia 21 Tahun, umur segitu terbilang masih sangat muda.
Begitulah pemuda pada masa kejayaan Islam dahulu, di mana sangat mungkin
sekali untuk menjadi orang besar di usia belasan atau duapuluhan.
Sekarang ini, kita juga dapat menumbuhkan generasi beliau, kita hanya butuh
meniru cara mereka belajar, konsep yang mereka gunakan dan lain sebagainya.
Silahkan baca artikel pendidikan Islam di web ini.
Karna, jika sedang belajar hadits Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam dan ada
yang bersuara keras, sama halnya dengan dia telah bersuara keras diatas suara
Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam, dan imam Malik sangat tidak menyukainya
sehingga beliau sedikit marah jika ada muridnya yang seperti itu.
Suhanallah, betapa mulianya adab beliau, imam Malik sangat menghormati hadits
Rasulullah Shalallahu alaihi wasaalam.
Beliau adalah potret seorang guru yang patut kita contoh, karena untuk
memahamkan murid maka harus dimulai dari gurunya bagaimana guru itu beradab
dan menghormati ilmu.
Selain itu, beliau juga mempunyai kehati-hatian yang besar dalam meriwayatkan
hadist, dia hanya akan menulis hadist dari orang-orang terpercaya dan memiliki
hafalan yang bagus. Dalam satu karyanya imam Malik telah menulis Kitab yang
berjudul ( Al-Muwatha’).
"Awalnya dalam kitab Al-Muwatha’ terdapat sekitar 10.000 hadist, akan tetapi dia
terus mencermati isi kitab tersebut setiap tahun, dan membuang hadist yang kurang
terpercaya baginya, sehingga tersisa 3440 hadist" (menurut Abu Bakar Al-Abhari)
Ada sedikit kisah, pernah datang seseorang dari jauh Madinah kepada imam Malik
untuk bertanya banyak hal mengenai agama, namun dari banyak nya pertanyaan
hanya sedikit yang beliau jawab.
Dalam hal ini beliau mengatakan tidak tahu. Sehingga orang tersebut berkata:
1. Nafi
2. Said Al-Maqburi
3. Nuaim Al-Mujmir
4. Wahb bin Kaisan
5. Az-Zuhri
6. Ibnu Al-Munkadir
7. Amir bin Abdullah Az-Zubair
8. Dan lain-lain dari Ulama’ Madinah.
1. Imam Syafi’i
2. Rabi’ah
3. Yahya bin Said
4. Al-Laits
5. Ma’an bin Isa
6. Ibnu Al-Mubarak
7. Abdurrahman bin Mahdi
8. Abu Ashim
Dan lain-lain masih banyak murid-murid imam syafi’i yang belum tertulis. Begitulah
potret ulama’ dizaman dulu, sepeninggal Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam.
Referensi:
Tag Hafalan
1. Imam Malik lahir di Madinah dan Beliau lahir pada tahun 93 hijriyah yakni
tahun kematian Anas dan Wafat di usia 89 14 Rabiul Awwal 179 H.
2. Nama asli Malik bin Anas bin Malik bin Amir bin Amr bin Al Harits
3. Nama ibu Imam Malik Aliyah binti Syuraik
4. Imam Malik selalu berhati-hati dalam meriwayatkan dan berfatwa
RPA
1. Orangtua mengajarkan Anak adab sebelum belajar, seperti Imam Malik yang
selalu belajar adab
2. Orangtua menceritakan sifat-sifat Imam Malik dalam belajar dan mengajar
serta menghormati hadist
3. Orangtua berkata kepada Anaknya “ nak, kamu bisa seperti Imam Malik, dari
kecil sudah semangat belajar dan menjadi Ulama, supaya mudah masuk
Surga”
Silahkan Ayah/Bunda bisa menambahkan sendiri. Sekian dari kami, kisah yang
penuh hikmah, Biografi imam Malik Mengenal Adab Belajar Malik bin Anas.
Semoga menjadi tauladan bagi diri kita dan peserta didik. Amiin