Anda di halaman 1dari 11

Makalah akidah akhlak

Imam malik bin anas

O
L
E
H

Nama : Salsabila Putri rahmadani


Kelas : xii.IPS.2
Guru pembimbing : nur sofia s.ag

Man 2 kota payakumbuh


Tp 2022/2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................4
A. Biografi Imam Malik bin Anas........................................................................4
B. Karya Imam Malik bin Anas Kitab al-mutthawa’............................................5
C. Kisah Imam Malik Yang Perlu Diteladani.......................................................7

BAB III PENUTUP...............................................................................................8


DAFTAR PUSTAKA............................................................................................9
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin,Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.


Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul "Suri Teladan Imam Malik bin Anas" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Akidah Akhlak.


Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang imam mazhab bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Ucapan terima kasih kepada Ibu Nur Sofia S.Ag selaku guru Mata Pelajaran
Akidah Akhlak. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Walaupun makalah ini telah selesai, tetapi saya yakin masih banyak kekurangan
yang ada. Sehingga, saya meminta saran dan kritik untuk menyempurnakan makalah
selanjutnya. Supaya pembuatan makalah kedepannya jauh lebih baik lagi.

payakumbuh, 23 November 2022

SALSABILA PUTRI RAHMADANI


BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah


Imam Malik bernama lengkap Abu Abdullah Malik bin Anas bin Malik bin Abi
Amir bin Amr Bin Haris bin Gaiman bin kutailbin Amr bin Haris Al asbahi,
lahir di Madinah pada tahun 712 sampai 796 masehi.Berasal dari keluarga Arab
yang terhormat dan status sosial yang tinggi baik sebelum datangnya Islam
maupun sesudahnya, sejak kecil Imam Malik tak berniat meninggalkan
Madinah untuk mencari ilmu karena beliau merasa Madinah adalah kota sumber
ilmu yang berlimpah dengan ulama-ulama besarnya.
Kecintaannya kepada ilmu menjadikan hampir seluruh kehidupannya
diabadikan dalam dunia pendidikan, tidak kurang empat khalifah, mulai dari Al
Mansur, Al Mahdi Harun ar-rasyid dan Al Makmun pernah jadi muridnya,
ulama-ulama besar Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi'i pun pernah menimba
ilmu darinya.
Karya Imam Malik terbesar adalah bukunya AlMuwatha yaitu kitab fiqih yang
berdasarkan himpunan hadis-hadis pilihan, menurut beberapa riwayat
mengatakan bahwa buku Al muwatha tersebut tidak akan ada bila Imam Malik
tidak dipaksa oleh Khalifah Al Mansur sebagai sanksi atas penolaknya untuk
datang ke Baghdad dan sanksi nya yaitu mengumpulkan hadits-hadits dan
pembukuannya, Imam Malik tidak hanya meninggalkan warisan buku tapi juga
mewariskan mazhab fiqihnya di kalangan sunni yang disebut sebagai mazhab
Maliki. Mazhab ini sangat mengutamakan aspek kemaslahatan di dalam
menetapkan hukum. Dalam makalah ini akan dijelaskan secara singkat tentang
riwayat hidup Imam Malik.

B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah makalah ini adalah:
1.Bagaimana Riwayat Hidup Imam Malik?
2.Bagaimana Perjalanan Hidup Imam Malik?
3.Apa saja Karya-Karya Imam Malik?
4.Siapa Guru-Guru Imam Malik?
C.Tujuan Makalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan makalah ini adalah:


1.Untuk mengetahui Riwayat Hidup Imam Malik.
2.Untuk mengetahui Perjalanan Hidup Imam Malik.
3.Untuk mengetahui Karya-Karya Imam Malik.
4.Untuk mengetahui Guru-Guru Imam Malik.

D.Manfaat Makalah

Manfaat makalah ini adalah dapat membantu mahasiswa untuk mengetahui


tentang biografi iman malik serta dapat menjadi refrensi mahasiswa terkait
mata kuliah ulumulhadits.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi Imam Malik bin Anas


Malik bin Anas bin ‘amir,al-imam, Abu ‘abd Allah al-Humyari al-
Asbahi Al-Madani lahir di Madinah pada tahun 93 H / 714 M dan wafat pada
tahun 179 H / 800 M. Beliau adalah pendiri Mazhab Maliki yang ahli dalam
bidang fikih dan hadis. Beliau mjuga merupakan penyusun kitab al-muwaththa’
yang menghabiskan waktu 40 tahun dan kitabnya telah diperlihatkan kepada 70
ahli fikih di Madinah.
Anas, ayah beliau merupakan periwayat hadis dan Malik bin ‘amr,
kakek beliau adalah ulama dari kalangan tabi’in. Kakeknya banyak
meriwayatkan hadis dari tokoh tokoh-tokoh besar sahabat, seperti Umar bin
Khattab, Utsman bin Affan, Thalhah bin ‘Ubaidillah, Ummul Mukminin
‘Aisyah, Abu Hurairah, Hasan bin Tsabit dan ‘Uqail bin Abi Thalib.
Imam Malik merupakan bribadi yang tekun. Saat masih kecil, Imam
Malik sudah hafal al-qur’an lalu Beliau beralih mengafal hadis setelahnya.
Selain menghafal, Imam Malik juga rajin belajar Ilmu fikih. Beliau belajar ilmu
fikih kepada Rabi;ah bin Abdurrahman. Beliau juga belajar di halaqah
Abdurrahman bin Hurmuz selama 13 tahun tanpa diselingi belajar kepada guru
lain. Beliau juga tidak pernah mengembara ke negeri lain untuk mencari ilmu.
Beliau hanya mencukupkan belajar ilmu kepada tokoh dan ulama dari kalangan
tabi’in di Madinah.
Dengan ketekunan tekuanan tersebut menjadikan beliau menjadi pribadi
yang berpengetahuan luas. Ulama besar seperti Imam Abu Hanifah dan Imam
Syafi’i pernah meninba ilmu dan belajar kepada Beliau.
Sebelum Beliau wafat, Beliau meninggalkan beberapa karya yang dapat
dinikmati yaitu kitab al-muwattha’ dan Mazhab Maliki.
B. Karya Imam Malik bin Anas Kitab al-mutthawa’
Dalam kitab al-muwattha’tersebut menghimpun 100.000 hadits, dan yang
meriwayatkan Al Muwaththa’ lebih dari seribu orang, karena itu naskahnya berbeda
beda dan seluruhnya berjumlah 30 naskah, tetapi yang terkenal hanya 20 buah. Dan
yang paling masyur adalah riwayat dari Yahya bin Yahyah al Laitsi al Andalusi al
Mashmudi.

Sejumlah ‘Ulama berpendapat bahwa sumber sumber hadits itu ada tujuh, yaitu
Al Kutub as Sittah ditambah Al Muwaththa’. Ada pula ulama yang menetapkan Sunan
ad Darimi sebagai ganti Al Muwaththa’. Ketika melukiskan kitab besar ini, Ibn Hazm
berkata,” Al Muwaththa’ adalah kitab tentang fiqh dan hadits, aku belum mnegetahui
bandingannya.

Hadits-hadits yang terdapat dalam Al Muwaththa’ tidak semuanya Musnad, ada


yang Mursal, mu’dlal dan munqathi. Sebagian ‘Ulama menghitungnya berjumlah 600
hadits musnad, 222 hadits mursal, 613 hadits mauquf, 285 perkataan tabi’in,
disamping itu ada 61 hadits tanpa penyandara, hanya dikatakan telah sampai
kepadaku” dan “ dari orang kepercayaan”, tetapi hadits hadits tersebut bersanad dari
jalur jalur lain yang bukan jalur dari Imam Malik sendiri, karena itu Ibn Abdil Bar an
Namiri menentang penyusunan kitab yang berusaha memuttashilkan hadits hadits
mursal , munqathi’ dan mu’dhal yang terdapat dalam Al Muwaththa’ Malik.

Imam Malik menerima hadits dari 900 orang (guru), 300 dari golongan Tabi’in
dan 600 dari tabi’in tabi’in, ia meriwayatkan hadits bersumber dari Nu’main al
Mujmir, Zaib bin Aslam, Nafi’, Syarik bin Abdullah, az Zuhry, Abi az Ziyad, Sa’id al
Maqburi dan Humaid ath Thawil, muridnya yang paling akhir adalah Hudzafah as
Sahmi al Anshari.

Adapun yang meriwayatkan darinya adalah banyak sekali di antaranya ada


yang lebih tua darinya seperti az Zuhry dan Yahya bin Sa’id. Ada yang sebaya seperti
al Auza’i., Ats Tsauri, Sufyan bin Uyainah, Al Laits bin Sa’ad, Ibnu Juraij dan
Syu’bah bin Hajjaj. Adapula yang belajar darinya seperti Asy Safi’i, Ibnu Wahb, Ibnu
Mahdi, al Qaththan dan Abi Ishaq.
Di antara guru beliau adalah Nafi’ bin Abi Nu’aim, Nafi’ al Muqbiri, Na’imul
Majmar, Az Zuhri, Amir bin Abdullah bin Az Zubair, Ibnul Munkadir, Abdullah bin
Dinar, dan lain-lain. dan diantara murid beliau adalah Ibnul Mubarak, Al Qoththon,
Ibnu Mahdi, Ibnu Wahb, Ibnu Qosim, Al Qo’nabi, Abdullah bin Yusuf, Sa’id bin
Manshur, Yahya bin Yahya al Andalusi, Yahya bin Bakir, Qutaibah Abu Mush’ab, Al
Auza’i, Sufyan Ats Tsaury, Sufyan bin Uyainah, Imam Syafi’i, Abu Hudzafah as
Sahmi, Az Zubairi, dan lain-lain.
C. Kisah Imam Malik Yang Perlu Diteladani

Kisah yang dapat diteladani dari Imam Malik ialah berani berkata tidak tahu
kepada penanya. Hal ini penting karena sebagai seorang yang berpengetahuan
terkadang sulit atau terkadang gengsi untuk mengatakan tidak tahu.
Beliau telah menghafal Al-quran ketika usianya masih muda. Beliau seorang
yang berahlak mulia, memiliki sopan santun, dan suka memkaia pakain yang bersih
serta wangi-wangian.
Imam Malik adalah sosok yang tabah menghadapi ujian yang menimpanya.
Beliau pernah dicambuk dengan rotan hingga tulang rusuknya patah. Hal itu terjadi
karena beliau mengeluarkan fatwa yang tidak disukai Khalifah. Namun beliau tetap
memaafkan orang-orang yang memfitnah dan menyiksanya.
Sejak kecil, Beliau menghafal Al-quran dan hadits. Beliau juga berguru pada
banyak ulama di Madinah yang hidup pada masa itu. Beliau mempunyai daya hapal
yang luar biasa. Suatu hari Beliau mendengar gurunya membaca 30 hadits terus-
menerus dan beliau sanggup menghafal sebanyak 29 hadits.
BAB III
PENUTUP

Imam Malik adalah seorang pakar dalam bidang Ilmu Hadits. Beliau berhati-
hati dalam menyelidiki sanad dan perawi (periwayat) hadits untuk memastikan
kesahihannya. Karena kemasyuhuran Imam Malik dalam Ilmu Hadits, banyak ulama
dari luar Madinah datang untuk mendapatkan ilmu Beliau.
Dalan masa hidupnya yang panjang Imam Malik berhasil menyusun kitab Al-
Muwatha, kitab yang disusun selama 40 tahun. Beliau melakukan tersebut atas dasar
cinta dan perjuangannya terhadap kebenaran. Kitab Al-Muwatha tesebut menjelaskan
mengapa Beliau dijuluki sebagai pecinta keberanian.
Selain Al-quran dan Hadits Imam Malik juga menjadikan amalan ahli Madinah
sebagai dasar hukum. Amalan dan fatwa Khalifah Umar bin Khattab dan Khalifah
Umar bin Abdul Aziz menjadi rujukan utamanya Beliau menolak hadis yang
berlawanan dengan pendapat para ulama Madinah.
Pada awalnya, mazhab Imam Malik berkembang di Madinah, tetapi ketika
banyak muridnya datang dari Mesir, Irak, Maroko, Tunisia, Aljazair, Andalusia, dan
sebagainya, Mazhab ini kemudian dikembangkan oleh murid-murid Beliau ketika
mereka pulang ke Negara masing-masing. Mazhab Imam Maliki menjadi tersendat
pada saat Imam Syafi’I pindah ke Mesir pada tahun 198 Hijriah hingga akhirnya
digantikan dengan mazhab syafi’i.
DAFTAR PUSTAKA

Hasjmy, A.,Sejarah Kebudayaan Islam, Jakarta: PT. Bulan Bintang

Alfisyahrin, M. Y. (2019). Akidah Akhlaq. Jakarta: Kementrian Agama Republik


Indonesia.

Buku Harian Fajar, Makasar


Penerbit Erlangga © 2022 Kami Melayani Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai