Disusun oleh:
Kelompok 9
• Ahmad Fikri Hilal (231120068)
• Fatimatu zahra (231120071)
• Kallyca Puspa Ayu (231120047)
FAKULTAS SYARIAH
JURUSAN HUKUM TATA NEGARA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah mata kuliah
"FIQIH’’. Shalawat serta salam kita panjatkan kepada Nabi besar kita Muhammad saw. yang
telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur'an dan sunah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan satu di antara tugas mata kuliah Pengantar ilmu kalam di universitas
PITROTUSSA’ADAH, M.H selaku dosen pembimbing mata kuliah FIQIH dan kepada
segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini maka itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 1
DAFTAR ISI..................................................................................................................... 2
BAB I : PENDAHULUAN.............................................................................................. 3
2. Rumusan Masalah............................................................................................. 5
3. Tujuan Penulisan............................................................................................... 5
BAB II : PEMBAHASAN............................................................................................... 6
1. Kesimpulan....................................................................................................... 11
2. Kata Penutup.................................................................................................... 12
2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Biografi Imam Maliki
Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir bin Amrul bin Chaiman bin Huthail bin Amrul
bin Al Haris adalah pendiri mazhab Maliki. Malik juga biasa dipanggil Abu Abdullah dan
Al Asbahi, nama julukan kakeknya. Nama sebenarnya adalah Al Haris, silsilahnya sampai
pada Ya’rab bin Qahtan adalah satu kabilah besar di Yaman.1 Malik bin Anas lahir di
Madinah tahun 93 H. Sejak muda ia sudah hafal Al-Qur’an dan sudah nampak minatnya
dalam ilmu pengetahuan. Mengenai hal ini ia sendiri menceritakan bahwa suatu hari ia
meminta ijin ibunya untuk bisa pergi menuntut ilmu dan bisa menulis. Sang ibu mengatakan:
“Kemari nak, kamu harus pakai baju ilmu”. Lalu beliau mengenakan pakaian untukku dan
meletakkan bangku di kepalaku. Diatasnya diletakkan pula sorban.2 Setelah itu ibu
mengatakan: “sekarang kamu boleh berangkat dan menulislah apa yang kamu ketahui di
Beliau meriwayatkan hadis dari sejumlah besar tabi'ien dan tabi'ut tabi'ien,
diantaranya : Nafi' bekas budak Ibn Umar, Ibn Syihab Az Zuhri, Abu Az Zanad,
Abdurrahman bin Al Qasim, Ayyub As Sakhtiyani, Yahya bin Sa'id Al Anshari, Aisyah binti
Sa'ad bin Abi Waqqash, Zaid bin Aslam, Humaid Ath Thawiel, dan Hisyam bin Urwah.3
Sebaliknya, tidak sedikit guru-gurunya yang meriwayatkan hadis dari beliau sesudah itu,
seperti Az Zuhri dan Yahya bin Sa'id Al Anshari. Cukup banyak perawi yang meriwayatkan
hadist dari beliau. Al Hafidh Abu Bakar Al Khatib Al Baghdadi menulis sebuah kitab tentang
para perawi yang meriwayatkan dari Imam Malik. Dalam kitab tersebut, Al Baghdadi
menyebutkan hampir 1000 orang perawi. Diantara tokoh-tokoh yg meriwayatkan hadist dari
beliau : Sufyan Ats Tsauri, Abdullah bin AL Mubarak, Abdurrahman Al Auza'i, Abu
Hanifah, dan Asy Syafi’i. Pada kesempatan yang lain Ibnu Abd al Hakam mengatakan:
3
Malik sudah memberikan fatwa bersama-sama para gurunya yaitu Yahya bin Said, Rabi’ah
dan Nafi’, bahwa Malik pernah berkata: jika aku memberikan fatwa dan pelajaran, maka
tidak kurang dari 70 ulama ikut menghadiri suatu fatwa yang disampaikan oleh Imam
Malik.di dalam buku Risalah fi al Qadr. Dasar-dasar dari Imam Malik adalah al Kitab (Al-
Qur’an), al Sunnah (Hadist), Ijma dan Qiyas. Disamping itu Imam Malik juga menggunakan
dasar Maslahah Mursalah, kemaslahatan yang tidak dinyatakan benar tidaknya, baik oleh
Al-Qur’an maupun Hadist.4 Dan karangan kitab dari Imam malik adalah kitab Al-Muwatta'
yang dibuat selama 40 tahun. Selain Al-Muwatta, ia juga menulis beberapa karangan yang
cukup besar diantaranya ialah: Risalah fi al Qadr dan al Radd ala al Qadariyah, dan juga ada
sebuah buku yang menggambarkan tentang keluasan ilmu sari Imam Malik yaitu: Kitab fi
al Nujum wa Hisab madar al Zaman, Risalah fi Andiyah, yang terdiri dari 10 volume,
Risalah fi al Qadr yaitu buku yang ditujukan kepada Abi Ghasan Muhammad bin Matraf
Semasa hidup Imam Malik pernah mengikuti dua macam pemerintahan yaitu
pemerintahan Umawiyah dan Abbasiyah, di mana terjadinya pertentangan sengit antara dua
pemerintahan tersebut yang sering terjadi diantara dua pemerintahan tersebut. Dan di saat
itu ilmu pengetahuan Arab, Parsi dan India berpengaruh pada masyarakat dan juga hidup
subur di tengah-tengah masyarakat. Imam Malik adalah seorang guru yang miskin dan
pernah hidup dalam lembah kemiskinan selama bebrapa tahun. Dalam suasana demikian,
anak perempuan dari Imam Malik selalu menangis karena kelaparan. Dan akhirnya dengan
4
2. Rumusan masalah
3. Tujuan Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
• Mazhab Maliki adalah salah satu dari empat mazhab yang dikenal dalam hukum Islam.
Mazhab ini berasal dari nama Imam Malik ibn Anas, seorang ulama terkemuka yang
lahir di Madinah, Arab Saudi, pada abad ke-8 Masehi. Sejarah Mazhab Maliki berakar
dalam pengalaman Imam Malik dalam mempelajari dan mengajar ilmu agama di
• Imam Malik tumbuh dalam lingkungan yang kaya akan pengetahuan agama dan
dan mengajar di Masjid Nabawi, tempat di mana Rasulullah dan para sahabatnya
berada. Imam Malik juga dikenal karena adanya riwayat hadis yang autentik dan
pemahaman yang mendalam tentang konteks budaya Madinah pada masa itu.
• Pada masa Imam Malik, kota Madinah menjadi pusat studi dan pembaharuan ilmu
Madinah dalam sebuah kitab yang dikenal sebagai "Al-Muwatta". Kitab ini merupakan
salah satu sumber utama hukum Islam dalam Mazhab Maliki. Dalam kitab tersebut,
wilayah Afrika Utara dan bagian barat Afrika. Penyebaran mazhab ini dipengaruhi oleh
6
Mazhab Maliki juga mendapatkan pengaruh dari lingkungan budaya dan adat istiadat
• Dengan sejarah dan asal usulnya yang kaya, Mazhab Maliki telah memberikan
yang digunakan dalam mazhab ini mencerminkan ketekunan Imam Malik dalam
karakteristik khas dalam penekanan pada maslahah (kemaslahatan), urf (tradisi lokal),
• Melalui pemahaman tentang sejarah dan asal usul Mazhab Maliki, kita dapat
mengapresiasi warisan ilmu dan pemikiran yang telah diberikan oleh Imam Malik dan
pengetahuan tentang keragaman dalam pemikiran hukum Islam dan kontribusi mazhab-
a. Al-Qur’an
Sebagaimana Abū Hanifah, Malik menjadikan al-Qur’an sebagai suber hukum yang
pertama dan berada di atas yang lainnya, karena di dalam al-Qur’an terdapat semua
ketentuan hukum syara’ bagi orang-orang mukalaf yang ditetapkan langsung oleh syar’i.
hukum yang sudah jelas dan pasti. Seperti ayat-ayat Muqadarah, dan ada pula yang perlu
rujukan dalam kajian analogis, serta ada pula yang memberikan legalitas terhadap
7
b. As-sunah
As-Sunnah merupakan sumber hukum kedua setelah al-Qur’an, karena fungsi utamanya
adalah menjelaskan ayat-ayat al-Qur’an yang mujmal, kendati dalam beberapa hal, as-
sunnah menetapkan hukum tersendiri tanpa terkait pada al-Qur’an. Dalam pemakaian as-
Sunnah ini, Malik ibn Anas lebih mengutamakan sunnah mutawawtir, kemudian yang
dengan tradisi masyarakat Madinah. Tetapi seandainya tidak bertentangan dari norma-
norma adat masyarakat Madinah itu tidak memberikan jawaban apa-apa terdapat
ma’mulbih.
Tradisi masyarakat Madinah adalah sejumlah norma adat yang ditaati seluruh masyarakat
kota itu. Oleh karena itu, tradisi tersebut sering disebut sebagai kesepakatan (ijma’)
Karena punya akar pada tradisi sahabat di zaman Rasulullah SAW dan kemudian
diwariskan pada generasi berikutnya secara turun menurun. Menurut Malik ibn Anas
tradisi masyarakat Madinah lebih baik daripada Hadit ahad, sesuai dengan doktrin
Rabi’ah, bahwa “Seribu dari seribu lebih baik daripada satu dari satu”.
d. Fatwa sahabat
Sebagaimana Abū Hanifah, mazhab Malik juga merujuk pada fatwa sahabat,
menurutnya, bahwa apa yang dikatakan sahabat Rasulullah SAW dalam masalah
keagamaan, itu adalah berasal dari Rasulullah SAW sehingga secara sah dapat dijadikan
8
3. Kitab-kitab karangan imam Maliki
Dalam Mazhab Maliki, terdapat beberapa kitab yang dianggap penting dan dijadikan
rujukan dalam mempelajari hukum agama. Kitab-kitab ini berisi kumpulan pengetahuan
dan panduan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk hukum, etika, dan praktik
• "Al-Muwatta" - Kitab Al-Muwatta adalah salah satu karya utama yang ditulis oleh
Imam Malik ibn Anas, pendiri Mazhab Maliki. Kitab ini berisi kumpulan hadis, fatwa,
dan pendapat-pendapat ulama Madinah pada masa itu. Al-Muwatta dianggap sebagai
yang ditulis oleh Imam Sahnun, seorang ulama yang hidup pada abad ke-9 Masehi. Kitab
• "Al-Mabsut" - Kitab Al-Mabsut adalah karya monumental yang ditulis oleh Imam
Muhammad ibn Habib, seorang ulama Maliki terkemuka. Kitab ini mengulas hukum-
hukum Mazhab Maliki secara komprehensif, termasuk masalah hukum perdata, hukum
waris, dan hukum pidana. Al-Mabsut menjadi salah satu rujukan penting dalam studi
• "Hashiyah" - Kitab Hashiyah adalah komentar dan penjelasan atas beberapa kitab utama
dalam Mazhab Maliki. Beberapa ulama terkemuka seperti Al-Qurtubi, Al-Kasani, dan
kitab-kitab yang telah ada. Hashiyah menjadi sumber referensi yang penting dalam
9
• "Risalah" - Kitab Risalah ditulis oleh Imam Ibn Abi Zayd Al-Qayrawani, seorang ulama
Maliki yang tinggal di Afrika Utara. Kitab ini berisi ringkasan dan panduan praktis dalam
berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk ibadah, muamalah (urusan dunia), dan
adab-etika. Risalah telah menjadi rujukan penting dalam Mazhab Maliki dan digunakan
Kitab-kitab ini merupakan bagian integral dari warisan ilmu Mazhab Maliki. Mereka
membantu para ulama dan umat Muslim dalam memahami, mengimplementasikan, dan
menjelaskan hukum Islam dalam konteks Mazhab Maliki. Melalui penelitian dan studi
pemahaman tentang ajaran Islam dalam kerangka mazhab ini dapat diperluas.
10
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dalam penutupan, Mazhab Maliki memiliki sejarah yang kaya dan penting dalam
perkembangan hukum Islam. Dari sejarah dan asal usulnya yang berakar pada kota Madinah,
Mazhab Maliki tumbuh dan menyebar ke berbagai wilayah di dunia Muslim. Metodologi yang
digunakan dalam mazhab ini menekankan pada dalil-dalil tekstual dan kontekstual, dengan
penyebarannya, Mazhab Maliki memiliki pengaruh yang signifikan di Afrika Utara, Timur
Metodologi yang diusung oleh Mazhab Maliki memperhatikan konteks sosial, budaya, dan
maslahah umum. Mazhab Maliki juga menggunakan metode istinbat dalam pemecahan
masalah hukum, dengan berpegang pada prinsip-prinsip yang diperoleh dari sumber-sumber
hukum utama. Pendekatan ini memberikan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan zaman
Hashiyah, dan Risalah menjadi sumber rujukan bagi para ulama dan umat Muslim yang ingin
mempelajari hukum Islam dalam konteks Mazhab Maliki. Kitab-kitab ini memberikan
pemahaman mendalam tentang hukum agama dan praktik keagamaan yang relevan dengan
kebutuhan masyarakat. Dengan penutupan ini, semoga artikel ini telah memberikan gambaran
kitab-kitab yang penting dalam mazhab ini. Mazhab Maliki terus memainkan peran penting
dalam pemahaman dan pengembangan hukum Islam, serta memberikan sumbangan yang
11
2. Kata Penutup
Dengan terselesaikannya tugas makalah ini, penulis sangat menyadari sepenuhnya, bahwa
karya tulis yang disusun ini jauh dari kesempurnaan. Penulis mengingat kurangnya wawasan
mengenai pendidikan dalam mengerjakan tugas makalah ini. Maka apabila materi yang penulis
tulis kurang jelas, atau tidak sesuai dengan kaidah-kaidah, penulis mohon maaf yang sebesar-
Penulis harapkan dan terima dengan lapang dada. Penulis sangat berharap sekali tugas
makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ulumuddin Indonesia.
Muniriyah, tt.
1985.
13