Fungsi utama manajemen secara umum ada empat, yaitu planning, organizing, actuating
dan controlling, biasa disingkat fungsi manajemen POAC.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus
dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut
dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut dan pada tingkatan
mana keputusan harus diambil.
Membagi dan menetapkan tugas dan prosedur yang dibutuhkan untuk operasional
perusahaan
Menetapkan struktur perusahaan beserta wewenang dan tanggungjawabnya
Merekrut, menyeleksi, melatih dan mengembangkan tenaga kerja yang
dibutuhkan
Menempatkan tenaga kerja pada posisi yang paling tepat dan sesuai kemampuan
Manfaat fungsi pengorganisasian
Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi
dan program kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja
yang telah disusun. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi, keahlian dan
kompetensi masing-masing yang telah ditetapkan.
Media pengendalian pun bervariasi, bisa dalam bentuk supervisi, pengawasan, inspeksi
hingga audit. Yang terpenting terjadi pengawasan pada hal-hal menyimpang agar
diketahui lebih dini dan bagaimana tugas-tugas dapat diselesaikan tepat waktu.
Menurut Henry Fayol, ada lima fungsi utama ilmu manajemen yang meliputi merancang,
mengorganisir, memerintah, mengordinasi dan mengendalikan. Berikut ini merupakan 5
fungsi manajemen menurut Henry Fayol beserta penjelasannya.
Manajemen Produksi
Manajemen produksi ialah suatu dari bidang-bidang manajemen yang memiliki peran
penting karena bidang ini memanage dan mengkoordinasikan variabel produksi meliputi
alam, karyawan, modal, dan keahlian secara efektif dan efisien.
Kegiatan ini dilakukan guna menambah fungsi suatu barang dan jasa. Saat ini mutu
produk baik barang dan jasa menjadi faktor utama pada persaingan bisnis. Aktivitas
produksi yang buruk mampu mengakibatkan pemborosan seperti menumpuknya
persediaan dan berakibat pada rendahnya mutu produk yang dihasilkan.
Berbagai aktivitas yang ada pada manajemen produksi adalah sebagai berikut :
Volume Produksi
Manajemen produksi perlu memperhatikan kapasitas produksi terutama yang berkaitan
dengan fasilitas yang dimilikinya. Target produksi harus disesuaikan dengan fasilitas
produksi ataupun melakukan peningkatan fasilitas produksi sesuai dengan kapasitas
produksi yang diinginkan.
Selain itu penetapan target produksi harus sesuai dengan batas yang diperlukan agar
tidak terjadi kelebihan produksi yang mengakibatkan menumpuknya persediaan.
Penumpukan persediaan akan memiliki dampak buruk terhaap keuangan perusahaan.
Proses Produksi
Perancangan proses produksi harus mempertimbangkan efisiensi selain efektifitas hasil.
Sebagai contoh pada penggunaan teknologi, apakah memerlukan alat baru atau hanya
cukup dengan memodifikasi alat yang telah ada. Selain itu proses produksi harus
memenuhi tuntutan dari rancangan produk supaya produk yang dihasilkan sesuai dengan
yang diharapkan.
Sebagai contoh gudang penyimpanan bahan baku maupun bahan jadi dimana sebaiknya
berdekatan dengan lokasi produksi. Disamping itu keputusan penetapan lokasi dan tata
juga harus memperhatikan peraturan yang berlaku khususnya peraturan yang ditetapkan
oleh pemerintah mengenai lokasi pabrik atau industri.
Rancangan Pekerjaan
Rancangan pekerjaan dalam kegiatan manajemen produksi merupakan penetapan cara
yang terbaik dalam aplikasi teknis pada pekerjaan beserta para pelaksana dari setiap
tugas. Hal yang ditentukan pada kegiatan ini biasanya adalah menentukan pembagian
kerja, membuat standar kerja, penentuan pelaksana dan sebagainya.
2. Pengendalian Sistem Produksi
Langkah kedua pada aktivitas manajemen produksi adalah pengendalian sistem
produksi. Pengendalian sistem produksi ialah rangkaian prosedur yang ditujukan pada
semua elemen dalam kegiatan produksi.
2. Manajemen Persediaan
Persediaan produk diperlukan untuk mengatasi over order. Sehingga berapapun
kuantitas yang akan dipesan pelanggan, perusahaan selalu siap dengan persediaannya.
Sebaliknya persediaan barang yang terlalu berlebih dapat memberi dampak kepada
kerugian perusahaan. Oleh karena itu perlunya melakukan manajemen persediaan guna
memperhitungkan kejadian tersebut.
Hal ini memerlukan data trafik transaksi yang diperoleh dari bidang pemasaran untuk
memetakan persediaan yang ada.
Manajemen Pemasaran
Bidang Manajemen Pemasaran adalah satu dari bidang-bidang manajemen yang
berhubungan langsung dengan konsumen.
Bidang manajemen pemasaran juga bisa diartikan sebagai proses merencanakan dan
pelaksanaan penentuan harga, promosi, dan pendistribusian barang dan atau jasa yang
memungkinkan terbentuknya pertukaran atau penyampaian barang dan atau jasa dari
produsen ke konsumen.
Tujuan dari manajemen pemasaran pada umumnya adalah untuk meningkatkan volume
penjualan dari produk yang telah dihasilkan dan menciptakan kepuasan konsumen.
Pemasaran sendiri memanglah menjadi suatu fokus utama dalam Manajemen
Bisnis khususnya di perusahaan besar.
Kegiatan dalam bidang manajemen pemasaran antara lain :
1. Riset Pasar
Dewasa ini pada dunia pemasaran, pemenuhan keperluan dan kepuasan konsumen
adalah faktor utama.
Pelaksanaan riset pasar juga harus dilakukan penelitian dan sebisa mungkin menghindari
hipotesis maupun kesimpulan yang salah atau terlalu terburu-buru.
Riset pasar yang dilakukan pada bidang manajemen pemasaran juga akan berbeda
tergantung jenis pasar yang ada. Hal ini berdampak pada cara riset yang berbeda seperti
halnya riset pada pasar persaingan monopoli dengan pasar persaingan sempurna.
2. Perencanaan Pemasaran
Setelah melaksanakan riset pasar maka perencanaan pemasaran perlu disusun untuk
menentukan langkah selanjutnya. Hal yang perlu menjadi fokus adalah menentukan
target penjualan, penentuan segmentasi pasar, metode pemasaran dan memilih alat
pemasaran.
Strategi STP
Strategi STP pada dasarnya digunakan untuk memposisikan suatu merek dalam benak
konsumen sedemikian rupa sehingga merek tersebut memiliki keunggulan kompetitif
yang berkesinambungan. Dalam kasus ini, penulis mencoba mengaplikasikannya
kepada pihak lain yang memiliki pengaruh bagi keberlangsungan perusahaan sesuai
pengelompokan Five Force Model oleh Michael E. Porter, yaitu sisi supplier (petani)
pabrik gula untuk memasukkan citra positif pada benak masyarakat petani Madura
tentang bertanam tebu. Ada tiga elemen dalam strategi pemasaran
yaitu segmenting, targeting dan positioning:
3. Analisis Pasar
Bidang manajemen pemasaran juga harus melakukan analisis pasar untuk mengetahui
peluang pasar, tantangan dan ancaman dari pesaing.
Analisis pasar dapat dilakukan dengan beberapa macam metode salah satunya adalah
metode SWOT (Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman).
Setelah mengetahui berbagai macam hal dari analisis SWOT maka perusahaan akan
mampu menentukan strategi yang tepat dalam melakukan strategi pemasaran. Strategi
pemasaran dapat berupa penetrasi pasar maupun pengembangan pasar.
4. Promosi
Langkah berikutnya adalah melakukan promosi. Promosi merupakan langkah lanjutan
untuk menarik calon konsumen untuk mengambil keputusan dalam membeli produk yang
telah dihasilkan.
Promosi dapat melalui berbagai macam alat seperti media cetak, media elektronik,
billboard/papan reklame, personal selling, dan publikasi lainnya.
Secara sederhana, perusahaan harus mampu menawarkan produk yang sesuai dengan
kebutuhan pada target marketnya.
2. Price
Penetapan harga sangat memiliki dampak pada pemasaran. Produk dengan kualitas
terbaik tidak akan berarti apabila harga tidak cocok dengan kondisi perekonomian target
pasar perusahaan.
Oleh karena itu perusahaan perlu mempertimbangkan daya beli konsumen yang menjadi
sasarannya. Strategi dalam presentasi harga seperti melakukan promo, diskon, obral
juga berdampak signifikan dalam menarik minat konsumen.
3. Promotion
Promosi yang sesuai dan tepat sasaran akan dapat berdampak positif pada konversi
keuntungan perusahaan. Misalkan target marketnya adalah para pemuda maka alat
promosi yang dilakukan dapat berupa sosial media seperti facebook, twitter, youtube
ataupun lainnya yang sering digunakan para kawula muda.
4. Place
Pemilihan tempat pada pendistribusian produk dari perusahaan sebagai pertimbangan
bagi para konsumen untuk memperoleh produk yang diinginkan. Kesesuaian produk,
harga dan promosi yang tepat sasaran akan terganggu apabila proses
pendistribusiannya sulit atau lokasi penjualan yang sulit dijangkau.
5. Pengelolaan Usaha
Setelah melakukan beberapa tindakan dalam bidang manajemen pemasaran, yang tidak
kalah penting adalah melakukan pengelolaan usaha dan mempertahankan pangsa
pasar.
Pelanggan/konsumen merupakan target pasar yang harus terus dipenuhi kebutuhannya.
Pemenuhan kebutuhan konsumen berdampak pada kepuasan konsumen pada waktu
yang lama dan ini berarti menjadi keuntungan bagi perusahaan dalam jangka panjang
pula.
Membuat konsumen puas dalam jangka waktu yang lama bukanlah hal mudah. Salah
satu caranya adalah dengan memberikan pelayanan purna jual.
Manajemen Keuangan
Bidang manajemen keuangan adalah suatu bidang yang sering berkaitan pada bidang-
bidang manajemen lainnya.
1. Sumber Dana
Sumber dana bagi pemasukan perusahaan dapat berasal dari dalam perusahaan
maupun dari luar perusahaan.
Alasan demikian bertujuan agar para pemegang saham menyetujui kebijakan penahanan
deviden pada rapat umum pemegang saham untuk meningkatkan aset perusahaan.
Selain itu perusahaan juga dapat menarik dana dengan cara menjual saham yang berarti
semakin banyak jumlah saham yang beredar maka semakin banyak modal yang
diperoleh. Namun demikian pembagian deviden juga harus disesuaikan dengan jumlah
pemegang saham.
Dana perusahaan dalam bentuk pinjaman dari lembaga keuangan tidak terlalu memberi
pengaruh kepada keputusan perusahaan. Disamping itu perusahaan tetap harus
membayar kewajiban beserta bunga tanpa terikat dengan laba-rugi yang diterima
perusahaan. Oleh karena itu pemilihan dana dari luar perusahaan membutuhkan banyak
pertimbangan.
2. Penggunaan Dana
Perolehan dana bagi perusahaan perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya dan diatur oleh
bidang manajemen keuangan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini mempunyai
tujuan supaya perusahaan semakin berkembang dari waktu ke waktu. Secara umum
penggunaan dana bagi perusahaan dapat dialokasikan untuk penanaman modal jangka
pendek dan jangka panjang.
a. Penanaman Modal Jangka Pendek
Perusahaan dapat memanfaatkan dana yang diperoleh untuk penanaman modal dengan
jangka yang relatif singkat. Kegiatan ini diwujudkan dalam usaha-usaha yang bersifat
sementara seperti penanaman modal, pembelian surat berharga, dan simpanan
perusahaan. Dikarenakan sifatnya jangka pendek, maka kegiatan-kegiatan tersebut
harus dalam bentuk tabungan di bank dimana dana tersebut harus mudah dalam
pencairannya kapanpun dana tersebut diperlukan.
Dana yang dipergunakan di tiap bidang-bidang manajemen harus diawasi sesuai dengan
perencanaan yang disusun dan tujuan yang telah ditetapkan.
Kerugian dapat diderita oleh perusahaan apabila terjadi kesalahan pada penggunaan
dana. Oleh karena itu untuk lebih memudahkan penagwasan dana secara efektif dan
efisien maka perusahaan diwajibkan menetapkan pola penggunaan dana disertai dengan
pola pengawasannya. Pola tersebut dibentuk menjadi aturan baku yang digunakan oleh
masing-masing personil di tiap bidang-bidang manajemen.
Pada manajemen keuangan biasanya pengawasan dapat dilihat dari laporan keuangan
seperti neraca dan laporan laba rugi perusahaan. Dari laporan tersebut nantinya dapat
dihitung berbagai ratio untuk mengukur kesehatan keuangan perusahaan.
2. Pengendalian (Controlling)
Setiap kegiatan yang sudah dijalankan perlu dilakukan evaluasi keuangan. Sehingga bisa
menjadi acuan untuk melaksanakan kegiatan selanjutnya.
3. Pemeriksaan (Auditing)
Audit internal terkait keuangan perlu dilakukan agar sesuai dengan kaidah standar
akuntansi dan tidak terjadi penyimpangan.
4. Pelaporan (Reporting)
Dengan adanya manajamen keuangan, maka setiap tahunnya akan ada pelaporan
keuangan yang berguna untuk menganalisis rasio laporan laba dan rugi perusahaan.
1. Recruitment Karyawan
Recruitment karyawan harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan baik itu dari segi
kualitas ataupun kuantitas. Adapun langkah yang diperlukan pada proses recruitment
pegawai antara lain :
a. Analisis Jabatan
Sebelum melaksanakan recruitment, terlebih dahulu dilakukan analisis jabatan yang
meliputi posisi apa saja yang akan diisi beserta jumlahnya. Berdasarkan analisis tersebut
maka akan terlihat jumlah dan kualifikasi karyawan yang diperlukan dan mempermudah
dalam proses seleksi.
b. Seleksi Penerimaan Karyawan
Pemilihan calon karyawan yang sesuai dengan kondisi dan keperluan perusahaan
ditentukan oleh proses seleksi. Proses seleksi penerimaan karyawan dijalankan untuk
memastikan siapa yang tepat untuk mengisi pada posisi di dalam perusahaan. Seleksi
bertujuan untuk memperoleh gambaran kemampuan dari calon karyawan.
Langkah ini dilaksanakan untuk tahap memperkenalkan karyawan baru terhadap tempat
kerja mereka yang baru dan memberikan karyawan baru ilmu mengenai ketrampilan
untuk menduduki suatu posisi. Diharapkan setelah melewati proses ini karyawan sudah
melakukan pekerjaan dengan baik.
a. Diberhentikan
Kebijakan ini ditentukan apabila karyawan yang bersangkutan dianggap tidak layak untuk
melanjutkan pekerjaan di perusahaan. Pemutusan kerja ini sebelumnya diawali dengan
surat peringatan terlebih dahulu kepada karyawan yang bersangkutan. Pertimbangan
pemberhentian kerja diambil apabila karyawan :
d. Promosi
Karyawan yang terbukti berprestasi maka akan diberikan kepercayaan untuk menempati
posisi yang lebih tinggi. Hal ini merupakan penilaian positif bagi karyawan yang
bersangkutan. Promosi juga dapat dijadikan ajang motivasi bagi karyawan untuk
melakukan pekerjaan dengan lebih giat.
3. Motivasi Karyawan
Motivasi kepada karyawan diperlukan untuk menggerakkan karyawan dalam melakukan
pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi. Proses motivasi dapat dijalankan sewaktu-
waktu ataupun dengan program rutin berupa forum motivasi ataupun dengan bentuk
informal berupa outbond dan lainnya.
Jenjang Manajemen
1. Manajemen Lini Pertama (first-line management)
Tingkatan manajemen lini pertama adalah tingkatan manajemen paling bawah pada
sebuah organisasi.
Manajemen lini pertama memiliki tugas untuk memimpin dan mengkontrol pekerja non
manajerial pada sebuah perusahaan atau organisasi. Tingkatan pada manajemen ini
tidak membawahi tingkatan manajemen yang lainnya.
Beberapa contoh tingkatan manajemen lini pertama adalah penyelia (supervisor) atau
pengawas, manajer lokasi, manajer perkantoran, manajer departemen, manajer shift,
atau mandor.
Manajemen ini disebut juga manajemen operasional yang terlibat secara langsung
pada proses produksi dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan berbagai rencana
yang telah ditentukan oleh tingkatan manajemen yang lebih tinggi.
Perlu diketahui tingkatan manajemen awal ini dipilih oleh manajemen level menengah.
Diantara keahlian yang utama dibutuhkan adalah keahlian komunikasi, pengambilan
keputusan, manajemen waktu dan teknikal.
Manajemen tingkat awal memiliki berbagai kegiatan yang harus dilakukan seperti :
Tingkatan manajemen ini memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan rencana yang telah
ditetapkan oleh manajemen puncak.
Manajemen level menengah ini ditunjuk oleh manajemen puncak. Kemampuan yang
dibutuhkan di antaranya adalah keahlian konseptual, komunikasi, pengambilan
keputusan, manajemen waktu dan juga teknikal.
Peran manajemen tingkat menengah pada suatu organisasi adalah sebagai berikut :
Beberapa contoh tingkatan manajemen puncak seperti dewan direksi, CEO (Chief
Executive Officer), CIO (Shief Informatioan Officer), CFO (Chief Financial Officer),
General Manajer atau dikenal dengan Presiden Direksi (Presdir).
Direksi adalah wakil para pemilik perusahaan atau pemilik saham. Mereka ditetapkan
oleh para pemegang saham perusahaan dan CEO ditunjuk oleh dewan direksi
perusahaan.
Untuk manajemen tingkat ini, keahlian utama yang diperlukan adalah keahlian dalam hal
konseptual, komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen global, dan manajemen
waktu.
3. Disiplin (Dicipline)
Disiplin adalah sesuatu yang menjadi dasar kekuatan tubuh atau perusahaan. Setiap
pihak yang terlibat dalam suatu badan harus memiliki disiplin untuk melakukan suatu
pekerjaan, mematuhi peraturan yang dibuat oleh agensi. Kepemimpinan harus dapat
memberi contoh kepada bawahan dengan memenuhi aturan dan perjanjian yang
disepakati sebelumnya.
8. Pemusatan/Sentralisasi (Centralization)
Suatu otoritas dapat diputuskan dan dapat didelegasikan kepada pejabat tertentu untuk
memfasilitasi jalannya suatu perusahaan.
Salah satu unsur dalam manajemen SDM adalah pendayagunaan yaitu menempatkan
orang sesuai dengan kompetensinya sehingga bisa bekerja dengan optimal. Istilah lain
yang sering digunakan adalah the right man in the right place. Dalam hal ini para
manajer harus bisa melihat kemampuan atau kompetensi karyawannya sehingga bisa
menempatkan dalam posisi yang pas. Karena hal ini akan berpengaruh terhadap
kinerjanya. Apabila karyawan kita tidak punya kompetensi yang sesuai, maka tentu saja
hasilkan tidak akan seperti yang kita harapkan. Sebuah hadist mengatakan ” Apabila
kita menyerahkan sesuatutidak kepada ahlinya, maka tunggulah kehancurannya”.
Konsep pendayagunaan ini sangat mudah diucapkan namun tidak mudah untuk
diterapkan. Terbukti masih banyak karyawan menyatakan tidak pas dengan tugas yang
diberikan, atau atasan yang menilai stafnya tidak bisa bekerja dengan baik. Padahal
mungkin saja memang kompetensi dan kemampuannya tidak pas dibidang yang di
berikan. Dalam hal ini diperlukan upaya untuk menilai dan menggali kompetensi
seseoranghingga memahami nilai-nilai(values) yang ada pada dirinya, kemudian
disesuaikan dengan bidang pekerjaan yang tepat buatnya. Keseluruhan tahap ini
memerlukan waktu dan kesabaran dan pemahaman pengetahuan yang baik untuk
dapat menerapkannya.
Yang masih sering kita temui adalah atasan menganggap staf atau bawahannya tidak
bisa melakukan tugas dengan baik, sering melakukan kesalahan, tidak sesuai dengan
apa yang diperintahkan dan menganggap karyawan ini prestasinya jelek. Padahal dari
konsep pendayagunaan tadi, kita perlu menilai, mengevaluasi apakah karakter dia,
kompetensi dan kemampuannya sesuai atau cocokdengan pekerjaannya. Kadang
atasan membandingkan prestasi karyawan dengan yang lainnya tanpa menilai lebih
dalam lagi. Sebagai atasan/pimpinan kita juga harus melihat karyawan kita secara
pribadi. dari tingkat pendidikan mungkin sama, tetapi bisa jadi ada perbedaan antar
yang satu dengan yang lainnya. Menjadi tanggung jawab pimpinan untuk
mendayagunakan karyawan tersebut bisa lebih berdaya guna lagi sehingga bisa
menghasilkan kinerja yang diinginkan.
Put your right man in the right place”. Kita bisa merefleksikannya dalam kehidupan
keluarga kita atau di lingkungan kantor kita dengan adanya perbedaan pada karyawan
kita. Akan menjadi sebuah kekuatan apabila kita bisa mencari peluang pendayagunaan
dari sebuah perbedaan. Apabila kita bisa menilai dan memahami makna kompetensi
(sekumpulan sifat, pengetahuan dan ketrampilan yang kita miliki yang membedakan
kita dengan yang lain) secara lebih baik dan menempatkannya pada tempat yang
sesuai, maka kita bisa mempergunakannyasebagai kekuatan untuk mendapatkan
sinergi tanpa merusak makna dari perbedaan itu.
PRINSIP "The Right Man on the Right Place" sangat populer di dunia manajemen.
Penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat menjadi kunci sukses sebuah
organisasi atau perusahaan.
ORGANISASI GARIS
Kebaikan Organisasi Garis :
1.Garis tanggung jawab dan wewenang yang langsung bersifat sederhana serta
mudah untuk dimengerti.
2.Disiplin dan pengawasan dipermudah karena jelasnya saluran perintah.
3.Keputusan dapat dibuat lebih cepat.
4.Jika digunakan secara tepat, dapat memiliki fleksibilitas terhadap perubahan
keadaan.
ORGANISASI FUNGSIONAL
Syarat Kredit 5C
1. Karakter (character), bekerjasama dengan kebiasaan, kejujuran, kepribadian, cara
hidup dan keadaan keluarga
2. Kemampuan (capability), bekerjasama dengan kemampuan, kepandaian, keahlian
pemohon kredit untuk mengelola usahanya
3. Modal (capital), akseptor kredit harus mempunyai modal sendiri, pinjaman hanya
sebagai pendorong perkembangan usahanya
4. Jaminan (colleteral), peminjam harus memperlihatkan jaminan untuk menerima
kredit, bisa berupa tanah, rumah atau surat berharga
5. Kondisi ekonomi (condition of economic), keadaan ekonomi yang sedang
berlangsung dan ramalan ekonomi pada masa yang akan datang
Keuntungan, manfaat dan keunggulan pinjam uang (kredit) Proses pencairan dana
yang dibutuhkan cukup cepat, sehingga permasalahan kekurangan dana yang anda
hadapi cepat terselesaikan dengan mudah
Bunga yang ditetapkan di bank sudah standar disesuaikan dengan tenor waktu
yang diambil selama jangka waktu peminjaman
Barang yang di inginkan bisa cepat di dapatkan meskipun sebelum mendapatkan
pinjaman tidak ada dana cukup
Jika anda ingin membuka usaha baru, maka pinjaman ini dapat membantu untuk
mewujudkan impian anda
Persyaratan yang diajukan dari pihak bank kepada peminjam cukup jelas, mudah
dan proses pencairan dana cepat
Pelunasan peminjaman dana bisa diprediksi dan tidak tergantung pada fluktuasi
bisnis
Kerugian, resiko dan bahaya yang mengancam setelah hutang (kredit), yaitu:
Waktu pelunasan pembayaran harus tepat sesuai dengan tanggal jatuh tempo
yang sudah disepakati bersama. Apabila lewat dari waktu yang telah ditentukan,
maka akan dikenakan denda besarnya tergantung dari kebijakan yang
ditentukan
Umumnya uang yang diberikan dari bank cukup besar melebihi dari pendapatan,
dan memberikan didikan kepada debitur agar bisa mengelola keuangan dengan
baik
Penyedia kredit akan semakin kaya dan penerima pinjaman akan semakin
miskin apabila tidak bisa melunasi hutang
Akibat adanya penawaran kredit yang semakin banyak akan menimbulkan
adanya inflasi
Pihak pemberi pinjaman dapat melakukan tindakan paksa entah menyita asset
atau bahkan mengambil paksa apabila peminjam tidak segera membayar apa
yang menjadi kewajibannya meskipun harus sampai jatuh bangkrut
Apabila peminjam tidak sampai membayar lunas hutangnya, maka penyedia
kredit akan menyita kepemilikan perusahaan tunggal atau mitra yang
bekerjasama dengan peminjam yang ikut menandatangani kontrak kredit