BAHASA INDONESIA
Seorang suami yang sedang menantikan kehadiran buah hatinya terpaksa menuruti
perintah ibu mertua untuk tinggal di rumahnya. Padahal dia merasa keberatan karena jarak
antara rumah ibu mertuanya dan kantor tempatnya bekerja cukup jauh, disamping itu masih
banyak pekerjaan di kontrakannya yang tidak bisa ditinggalkan seperti pesanan kue dari
pelanggan setia. Namun sang suami dan istrinya tidak bisa menolak kehendak ibunya. Menurut
ibu, menunggu kelahiran anak pertama harus diperhatikan dengan cermat.
Hari pertama di rumah ibu mertua, sudah ada mitos yang membuat sang suami
terheran-heran. Yaitu sang istri disuruh menggantungkan gunting kecil di bhnya. Ketakutan suami
jika sewaktu-waktu gunting tersebut bisa melukai istrinya, malah membuat ibu geram. Ibu
mertua malah menyalahkan jika pasangan muda sekarang menanggap petuah orang tua hanya
mitos belaka.
Merasa kesal dengan hal itu, sang suami pun bercerita dengan rekan kantornya yaitu
Maryani yang juga tengal hamil, hanya saja kehamilannya sudah mendekati Sembilan bulan.
Maryani menyarankan kepada Hand untuk memboyong istrinya kembali ke rumah kontrakannya,
dan mengabaikan mitos-mitos ibu mertuanya yang sangat tidak masuk akal. Apalagi sudah dua
hari terakhir Hand selalu saja terlambat datang ke kantor. Namun, Hand takut jika melakukan
saran Maryani ia diaanggap sebagai menantu yang durhaka.
Benar saja, keesokan harinya sang isri telah berubah penampilannya dengan memaai
daster baru, dan rambutnya disisir rapi. Hal itu membat ibu mertua tak setuju dan menggeram.
Kemudian sepulang dari kantor, sang suami telah melihat barang-barangnya dan juga barang
istrinya telah disusun rapi di ruang tamu. Ibu mertua menyuruhnya untuk pulang kembali ke
kontrakannya karena tidak mau menuruti keinginannya.
Selang tujuh bulan kehamilan istrinya, akhirnya kandungan istrinya di-scan. Ibu mertua
turut serta karena ingin mengetahui jenis kelamin calon cucunya. Akhirnya dokter mengatakan
jika kelamin bayinya ialah perempuan. Ibu mertua langsung memelototi dan mengomeli
menantunya karena tidak menuruti petuahnya jadi calon cucunya perempuan.
Kelebihan Cerpen
Cerpen ini sangat menarik bahkan dari segi judul, karena menggunakan kata “mitos” di
judulnya sehingga membuat orang penasaran akan isi ceritanya.
Dialogdan juga penjelasan untuk adegan yang ada di kalimat tidak berlebihan, sehingga
pembaca pun dapat mengikuti alur ceritanya.
Kalimat yang digunakan dalam cerpen sangat ringkas, sehingga mudah dipahami oleh
pembaca
Kekurangan Cerpen
Cerpen ini terdapat beberapa tulisan/kalimat yang terkesan vulgar. Sehingga tidak cocok
untuk dibaca anak dibawah umur.
Penamaan tokoh dalam cerpen ini tidak disebutkan dengan jelas, melainkan hanya nama
panggilan saja.