Anda di halaman 1dari 10

Nama : Rafel Yuniardi

NPM : 12.2017.1.00329

Rangkuman Metode gravity

Metode gravity merupakan salah satu metode geofisika yang bersifat pasif (memanfaatkan sumber
yang alami) dan didasari oleh hukum Newton untuk gravitasi universal. Metode ini memanfaatkan variasi
densitas yang terdistribusi dalam lapisan tanah. Setiap batuan/material mempunyai besar densitas yang
berbeda-beda dan dapat mempengaruhi terhadap variasi medan gravitasi bumi, sehingga terjadi anomali
gravitasi. Metode gravity digunakan untuk mengetahui kondisi bawah permukaan pada area tempat
dilakukannya survey, yaitu dengan mengamati variasi lateral dari densitas batuan bawah permukaan.
Survey dengan menggunakan metode gravitasi memanfaatkan nilai percepatan gravitasi di area survey
tersebut. Perubahan percepatan pada satu titik dengan titik lain disekitarnya menandakan adanya perbedaan
kandungan yagn ada dibawah permukaan bumi. Variasi gaya berat di setiap titik permukaan bumi akan
dipengaruhi oleh beberapa faktor dimana dalam pengukuran dan interpretasi, faktor-faktor tersebut harus
diperhatikan (dikoreksi). Sesuai dengan hasil penelitian bahwa batuan yang memiliki densitas rendah
memiliki nilai porositas tinggi. Jika porositas dihubungkan dengan permeabilitas, maka permeablitas
berbanding lurus dengan porositas. Batuan yang mendomonasi reservoir panasbumi yaitu batuan dengan
densitas rendah dan porositas tinggi serta tingkat permeabilitasnya tinggi.
Metode gravity merupakan salah satu metode geofisika yang bersifat pasif (memanfaatkan sumber
yang alami) dan didasari oleh hukum Newton untuk gravitasi universal. Metode ini memanfaatkan variasi
densitas yang terdistribusi dalam lapisan tanah. Setiap batuan/material mempunyai besar densitas yang
berbeda-beda dan dapat mempengaruhi terhadap variasi medan gravitasi bumi, sehingga terjadi anomali
gravitasi.
DASAR TEORI

Metode gravity atau gaya berat bekerja berdasarkan Hukum Gravitasi Newton yang
menyatakan bahwa gaya antara dua benda bermassa m yang dipisahkan pada jarak r akan
berbanding lurus dengan perkalian massa dua benda tersebut berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak dari kedua pusat massa dari kedua benda tersebut. Secara matematis dapat dituliskan
sebagai berikut :

Metode Gravity (Gaya Berat)


Dalam gravimeter terdapat massa yang tergantung dalam sebuah pegas, sehingga jika
densitas batuan bawah permukaan berbeda akan menyebabkan tarikan atau gaya yang berbeda
pula. Pada tempat yang memiliki kandungan batuan bawah permukaan dengan densitas yang
lebih tinggu akan menyebabkan nilai gravitasi yang terukur lebih besar pula dan begitu juga
sebaliknya untuk densitas yang lebih rendah.
Harga rata-rata gayaberat di permukaan bumi adalah 9.80 m/s 2. Satuan yang digunakan
adalah gayaberat adalah milliGal (1 mGal=10-3, Gal = 10-3 cm/s2) atau ekivalen dengan 10 gu
(gravity unit). Variasi gaya berat yang disebabkan oleh variasi perbedaan densitas bawah
permukaan adalah sekitar 1 mGal (100 m/s2)

a. Koreksi Pasang Surut (Tidal Corection)

Koreksi ini dilakukan untuk menghilangkan pengaruh gravitasi benda-benda ruang angkasa
seperti bulan dan matahari, yang berubah terhadap lintang dan waktu. Untuk mendapatkan nilai
pasang surut ini maka, dilihatlah perbedaan nilai gravitasi stasiun dari waktu ke waktu terhadap
base. Gravitasi terkoreksi tidal dapat ditulis sebagai berikut :

dengan,

b. Koreksi Apungan
Koreksi apungan akibat adanya perbedaan pembacaan gravity dari stasiun yang sama
pada waktu yang berbeda, yang disebabkan karena adanya guncangan pegas alat gravimeter
selama proses transportasi dari suatu stasiun ke stasiun lainnya. Dapat juga diakibatkan akibat
adanya kemuluran alat (pegas) setelah dipakai berulang-ulang. Koreksinya adalah dengan
melakukan pengukuran di titik base sesering mungkin. Pengukuran dapat dilakukan satu atau dua
jam sekalitergantung kondisi lapangan.

c. Koreksi Lintang
Koreksi ini dilakukan karena bentuk bumi yang tidak sepenuhnya bulat sempurna, tetapi
pepat pada daerah ekuator dan juga karena rotasi bumi. Hal tersebut membuat ada perbedaan
nilai gravitasi karena pengaruh lintang yang ada di bumi. Secara umum gravitasi terkoreksi
lintang dapat ditulis sebagai berikut:
dengan,

e. Koreksi Udara Bebas ( Free Air Corection)

Koreksi ini dilakukan untuk mengkompensasi ketinggian antara titik pengamatan dan datum
(mean sea level). Koreksi ini dapat ditulis sebagai berikut :

dimana:
f. Koreksi medan (Terrain Correction)

Koreksi medan mengakomodir ketidakteraturan pada topografi sekitar titik pengukuran. Pada
saat pengukuran, elevasi topografi di sekitar titik pengukuran, biasanya dalam radius dalam dan
luar, diukur elevasinya. Sehingga koreksi ini dapat ditulis sebagai berikut :
Estimasi Densitas Permukaan Rata-Rata
Dalam eksplorasi geofisika dengan metode gravitasi dimana besaran yang menjadi sasaran
utama adalah rapat masa (kontras densitas), maka perlu diketahui distribusi harga rapat massa
batuan baik untuk keperluan pengolahan data maupun interpretasi. Rapat massa batuan dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya adalah rapat massa butir atau matriks pembentuknya, porositas,
dan kandungan fluida yang terdapat dalam pori-porinya. Namun demikian, terdapat banyak faktor
lain yang ikut mempengaruhi rapat massa batuan, diantaranya adalah proses pembentukan,
pemadatan (kompaksi) akibat tekanan, kedalaman, serta derajat pelapukan yang telah dialami
batuan tersebut.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan rapat massa rata-rata, yaitu:
1. Analisis batuan daerah survei dari pengukuran di laboratorium
2. Metode Nettleton
3. Metode Parasnis

1. Metode nettleton
Metode ini didasarkan pada pengertian tentang koreksi Bouguer dan koreksi medan, dimana jika
rapat massa yang digunakan sesuai dengan rapat massa permukaan, maka penampang atau profil
anomali gayaberat menjadi smooth. Dalam aplikasi, penampang dipilih melalui daerah topografi
kasar dan tidak ada anomali gayaberat target. Anomali Bouguer titik amat pada suatu lintasan diplot
dengan berbagai macam harga rapat massa .Nilai densitas permukaan diperoleh apabila nilai
anomali gayaberat yang dihasilkan tidak mempunyai korelasi dengan topografi di daerah tersebut.

2. Metode parasnis
Metode parasnis didasarkan pada persamaan anomali Bouguer dengan asumsi nilai anomali
Bouguernya adalah nol
Pemodelan Struktur Bawah Permukaan
Pemodelan struktur bawah permukaan dilakukan dengan cara pemodelan ke depan (forward
modelling). Pemodelan ke depan adalah suatu proses perhitungan data yang secara teoritis akan
teramati di permukaan bumi jika diketahui harga parameter model bawah permukaan tertentu
(Grandis, 2009). Dalam pemodelan dicari suatu model yang cocok atau fit dengan data lapangan,
sehingga model tersebut dianggap mewakili kondisi bawah permukaan di daerah pengukuran

1. Metode Talwani
Menurut Talwani (1959), pemodelan ke depan untuk menghitung efek gayaberat model benda
bawah permukaan dengan penampang berbentuk sembarang yang dapat diwakili oleh suatu poligon
bersisi n dinyatakan sebagai integral garis sepanjang sisi-sisi poligon:

Model benda anomali sembarang oleh Talwani didekati dengan poligon-poligon dimana sistem
koordinat kartesian yang digambarkan seperti di atas. Untuk benda poligon sederhana seperti pada
Gambar dapat ditunjukan dengan persamaan sebagai berikut:
2. Efek gravitasi benda 2,5D
Perhitungan dua dimensi (2D) sepanjang profil yang tegak lurus terhadap sumbu dari benda
prismatik yang mempunyai panjang tak berhingga telah dikenal dalam interpretasi kuantitatif
metode gravitasi. Metode perhitungan tersebut banyak digunakan karena perhitungannya dilakukan
dengan mengandaikan struktur geologi sebagai struktur yang mendekati benda dua dimensi
sehingga akan mempermudah perhitungan, dan data yang diperoleh biasanya merupakan profil yang
tegak lurus terhadap strike. Pada kenyataannya setiap benda atau struktur pasti mempunyai ujung.
Oleh karena itu, untuk lebih mendekati keadaan alam yang sebenarnya, maka diperkenalkan benda
2,5 dimensi. Benda 2,5 dimensi yaitu benda 3 dimensi yang mempunyai penampang yang sama
dengan panjang berhingga. Medan gravitasi pada titik yang berada di luar suatu massa yang
terdistribusi kontinyu dengan volume V (Gambar 26) adalah:

2.2 Keuntungan dan Kekurangan Metode Gravity (Gaya Berat)

Kelebihan:
1. Untuk keperluan survei awal, memberikan informasi yang cukup detail tentang struktur
geologi dan kontras densitas batuan.
2. Relatif lebih murah disbanding dengan metode yang lain
3. Tidak mencemari dan merusak lingkungan
4. Gravimeter kecil dan mudah dibawa

Kekurangan :
1. Metode yang memiliki anomali tinggi Perlu didukung oleh survei geologi yang
mendalam

Anda mungkin juga menyukai