Anda di halaman 1dari 7

BIOLISTRIK

 Biolistrik adalah listrik yang terdapat pada makhluk hidup.

Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber


dari ATP (Adenosine Tri Posphate) dimana ATP ini di hasilkan oleh mitkondria
melalui proses respirasi sel.

Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel mampu menghasilkan


potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar dan lapisan tipis muatan negatif pada permukaan dalam
bidang batas/membran.

 Listrik statis dan listrik dinamis

- Listrik statis adalah muatan‐muatan listriknya berada dalam keadaan diam


atau tidak bergerak, listrik statis seperti muatan‐muatan electron dan proton,
elekteron bermuatan (‐) dan proton bermuatan (+)

- Llistrik dinamis adalah muatan‐muatan listrik yang bergerak, seperti arus


listrik melalui penghantar dari pontensial tinggi ke potensial rendah.

 Besaran listrik, adalah suatu tegangan, kuat arus, dan hambatan, yang
dapat di ukur yang dapat dinyatakan dalam bentuk satuan/angka. Seperti
Amperemeter (untuk mengukur kuatarus listrik), Voltmeter (untuk mengukur
tegangan listrik), dan Jembatan Wheatstone (untuk mengukur hambatan
secara tidak langsung).

 Voltase/tegangan listrik, adalah banyak sedikitnya arus listrik yang


mengalir dalam satuan waktu.

 Arus listrik, adalah aliran partikel‐partikel bermuatan positif melalui suatu


penghantar dari potensial tinggi ke potensial rendah.

 Hambatan listrik, banyak sedikitnya kuat arus listrik yang mengalir melalui
suatu penghantar pada medan listrik.
 Daya listrik, adalah energi listrik yang dilepaskan muatan listrik tiap satuan
waktu.

 Arus searah dan arus bolak balik

- Arus searah adalah arus listrik yang menuju ke satu arah atau satu kutub.

- Arus bolak balik adalah arus listrik yang menuju ke dua/berbagai arah yang
terjadi secara berulang‐ulang.

Perumusan Hukum Dasar Kelistrikan

Beberapa hukum fisika yang mendasari biolistrik:

 Hukum Coulomb

apabila terdapat dua buah titik muatan maka akan timbul gaya elektrostatik
di antara keduanya, yang besarnya sebanding dengan perkalian nilai kedua
muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar keduanya.

Keterangan :

F = k Q 1 Q 2 / r2

F = Gaya

k = konstanta

Q1, Q2 = muatan

r = jarak kedua muatan

 Hukum Ohm

Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan


arus yang melewati, berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor.

V=IR

Keterangan :
R = Hambatan (Ohm)

I = Arus (Ampere)

V = Tegangan (Volt)

 Hukum Joule

W=VIt

Arus listrik yang melewati konduktor dengan perbedaan tegangan (V) dalam
waktu tertentu akan menimbulkan panas.

I=kuat arus(ampere)

W=Energi listrik(Joule)

R=hambatan (Ohm)

t=waktu (detik).

1 Joule = 0,24 kalori.

Kelistrikan Pada Tubuh Manusia

 Sistem syaraf dan neuron

1. System syaraf pusat

Terdiri dari otak, medulla spinalis dan syaraf perifer.

Syaraf perifer ini adalah serat

saraf yang mengirim informasi sensorik ke otak atau medulla spinalis disebut
syaraf afferent sedangkan serat syaraf yang mengantarkan dari otak atau
medulla spinalis ke otak serta kelenjar disebut syaraf eferen.

2. System syaraf otonom

Serat syaraf ini mengatur organ dalam tubuh.


Misalnya jantung, usus dan kelenjar-

kelenjar. Otak berhubungan dengan kelenjar medulla spinalis, keduanya


diliputi oleh cairan serebrospinalis dan dilindungi oleh tulang otak serta
tulang vertebra (columna vertebralis). Suatu sel syaraf mempunya fungsi
menarima dan menghantar aliran listrik.

 Konsentrasi ion di dalam dan diluar sel

Merupakan suatu model potensial istirahat pada waktu = 0 dimana ion K


akan melakukan difusi dari konsentrasi tinggi kekonsentari yang lebih
rendah sehingga pada saat tertentu akan terjadi memberan dipole/memberan
dua kutup dimana larutan dengan konsentrasi yang tadinya rendah akan
kelebihan ion positif, kebalikan dengan konsentrasi tinggi akan beruba
menjadi kekurangan ion sehingga menjadi lebi nagatif. Memberan permiabel
terhadap ion K, natrium dan kalium sedangkan terhadap protein besar ( A‐)
sangat tidak permeable

BAGAIMANA KELISTRIKAN & KEMAGNETAN DI BIDANG MEDIS ??

Dimana tempatnya?

di: 1. Sel Syaraf & Neuron 2. Otot Jantung

Sel Syaraf & Neuron menerima, interprestasi & menghantarkan aliran listrik

Kecepatan impuls saraf

Serat saraf Ada/ tidaknya myelin

Myelin isolator yang baik; kemampuan mengaliri listrik rendah

Akson tanpa myelin kec = 20-50 m/detik (1 mm)

Akson dengan myelin kec = 100 m/detik (10 µm)

Aktivitas kelistrikan sel


perpindahan ion dari dalam sel ke luar sel, atau sebaliknya melalui membran
sel

 Kelistrikan syaraf

Kecepatan aliran listrik pada serat syaraf yang berdiameter yang sama dan
panjang yang sama sangat tergantung kepada lapisan myelin ini.

Akson tanpa myelin (diameter 1mm) mempunyai kecepatan 20‐50 m/dtk.


Syarat syaraf bermielin pada diameter 100 m/dtk.

Pada serat saraf bermeilen aliran sinyal dapat meloncat dari suatu simpul ke
suatu simpul yang lain.

 Perambatan potensial aksi

Potensial aksi biasa terjadi apabila suatu daerah membran syaraf atau otot
mendapat rangsangan mencapai nilai ambang. Potensial aksi itu sendiri
mempunyai kemampuan untuk merangsang daerah sekitar sel membran
untuk mencapai nilai ambang dengan demikian dapat terjadi perambatan
potensial aksi ke segala sel membran.

Keadaan ini disebut perambatan potensial aksi atau gelombag polarisasi.

 Kelistrikan pada sinapsis dan neuronmyal junction

Hubungan antara dua buah syaraf disebut sinapsis, berahirnya syaraf pada
sel otot atau hubungan syaraf otot disebut neuromyal junction, baik sinapsis
maaupun neuromial junction mempunya kemampuan meneruskan gelombang
depolarisasi dengan cara loncat dari satu sel kesel berikutnya.

Oleh karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang ada pada otot
akan bergetar/berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan
terjadi depolarisasi sel otot hal mana otot akan menglami relaksasi.

 Kelistrikan otot jantung dan otot bergaris.


Sel memberan otot jantung (miokardium) sangat berbeda dengan syaraf dan
otot bergaris.

Pada syaraf maupun otot bergaris dalam keadaan potensial memberan akan
istirahat

dilakukan ransangan maka ion‐ion Na+ akan masuk kedalam sel dan setelah
mancapai nilai ambang akan timbul depolarisasi. Sedangkan pada sel otot
jantung, ion Na+ mudah bocor sehingga segera setelah terjadi repolarisasi
komplit. Ion Na+ perlahan‐lahan akan masuk kembali kedalam sel dengan
akibat terjadi gejala depolarisasi secara sepontan sampai mencapai nilai
ambang dan terjadi potensial aksi tanpa memerlukan rangsangan dari luar.

Syok Listrik

 Sok listrik/kejutan listrik adalah suatu nyeri pada syaraf sensoris yang
diakibatkan aliran listrik yang mengalir secara tiba‐tiba melalui tubuh, dan
merupakan kejadian yang timbul secara kebetulan pada organ tubuh
tertentu.

 Dalam bidang kedokteran ada 2 macam syok listrik:

1) Syok dengan tujuan tertentu, dilakukan atas dasar indikasi medis.

Dalam bidang psiaktri dikenal dengan nama “ Electric Convultion Teraphy”

2) Syok tanpa tujuan tertentu, timbul syok ini diakibatkan dari suatu
kecelakaan. Dikenal dengan “Earth Syok”. Berdasarkan besar kecilnya
tegangan “ Earth Syok” dapat di bagi

menjadi 2 : Low tension shock ( syok tegangan rendah) dan high tension
shock ( syok tegangan tinggi)

Kegunaan listrik secara medis

1. Magnetokardiografi (MKG) yaitu penderita ditempatkan dalam ruangan


octagonal yang terdiri dari lima lapisan pelindung magnet, untuk
merekam/memberi informasi terhadap jantung dan isyarat magnet jantung
pada penderita.
2. Magnetoensopalogram (MEG) yaitu pencatatan medan magnet di sekeliling
otok dengan mempergunakan arus searah sehingga medan magnet otak
berkisar 1 X 10‐13 T. tujuannya untuk mengetahui isyarat magnet pada otak.

Anda mungkin juga menyukai