Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kewirausahaan adalah suatu ilmu yang mengkaji tentang


pengembangan dan pembangunan semangat kreativitas serta berani
menanggung risiko terhadap pekerjaan yang dilakukan demi mewujudkan
hasil karya tersebut (Fahmi, 2014). Kewirausahaan merupakan sikap
mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarsa,
dan bersahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan
dalam kegiatan usahanya atau kiprahnya (Havidz, dkk, 2015: 6). Menurut
Drucker (1959) dalam (Saragih, 2013: 3), inti dari kewirausahaan adalah
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui
pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang.

Kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan


kreatif dan inovatif, yang dijadikan kiat, dasar, dan perjuangan untuk
menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan
keberanian untuk menghadapi risiko. Terdapat banyak definisi
kewirausahaan dalam berbagai sumber. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa kewirausahaan merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru, kreatif, dan inovatif dengan risiko dan manfaat.

Salah satu langkah menjalankan kewirausahaan adalah melalui


koperasi. Koperasi adalah perkumpulan otonom dari orang-orang yang
bersatu secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan
aspirasi ekonomi, sosial, dan budaya bersama-sama melalui perusahaan
koperasi yang dimiliki bersama dan dikendalikan secara demokratis
(Supriyanto, 2015:1-2).

Terdapat banyak jenis koperasi, salah satunya adalah Koperasi


Pegawai Republik Indonesia. Koperasi Pegawai Republik Indonesia
(KPRI) adalah koperasi prier yang anggotanya para pegawai negeri sipil di
Indonesia. KPRI berfungsi sebagai wadah untuk usaha bersama dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat sekitar.
Keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya bergantung pada
aktivitas para anggotanya.

Terdapat salah satu KPRI di Singaraja, yaitu KPRI Kuwera


Undiksha. KPRI Kuwera Undiksha merupakan Koperasi Pegawai
Republik Indonesia yang beranggotakan dosen dan pegawai di lingkungan
Universitas Pendidikan Ganesha yang bergerak pada bidang simpan
pinjam. Seperti halnya suatu perusahaan, KPRI Kuwera Undiksha tentuna
memiliki faktor keberhasilan maupun kegagalan dalam menjalankan
usahanya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumusakan masalah


sebagai berikut.

1. Bagaimana situasi usaha di KPRI Kuwera Undiksha?


2. Apa sajakah faktor keberhasilan usaha di KPRI Kuwera Undiksha?
3. Apa sajakah faktor kegagalan usaha di KPRI Kuwera Undiksha?
4. Bagaimana upaya anggota KPRI Kuwera Undiksha dalam mengatasi
kegagalan tersebut?
5. Apa sajakah pengalaman yang penulis peroleh selama observasi di
KPRI Kuwera Undiksha?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan sebagai berikut.

1. Mengetahui situasi usaha di KPRI Kuwera Undiksha.


2. Mengetahui faktor keberhasilan usaha di KPRI Kuwera Undiksha.
3. Mengetahui faktor kegagalan usaha di KPRI Kuwera Undiksha.
4. Mengetahui upaya anggota KPRI Kuwera Undiksha dalam mengatasi
kegagalan.
5. Mengetahui pengalaman yang penulis peroleh selama observasi di
KPRI Kuwera Undiksha.
BAB II

ISI

2.1 Situasi Usaha

Koperasi Pegawai Republik Indonesia Kuwera Undiksha terletak


di wilayah sekitar Fakultas Teknik dan Kejuruan (FTK), belakang
Rektorat. Koperasi ini bergerak dalam usaha simpan pinjam.

Sejalan dengan definisi mengenai Koperasi Simpan Pinjam, yaitu


koperasi yang anggotanya terdiri atas orang-orang yang mempunyai
kepentingan langsung dalam hal simpan pinjam, KPRI Kuwera Undiksha
ini beranggotakan dosen dan pegawai di lingkungan Undiksha, khususnya
yang berstatus Pegawai Negeri Sipil. Tujuan didirikannya KPRI Kuwera
Undiksha salah satunya adalah untuk memberikan kesempatan kepada
anggotanya agar memperoleh pinjaman dengan mudah dan bunga yang
ringan.

KPRI Kuwera Undiksha hanya memiliki izin dalam usaha simpan


pinjam. Sebenarnya, terdapat pertokoan di koperasi ini, tetapi tidak
memiliki izin usaha. Hal tersebut dikarenakan proses mencari izin
dianggap terlalu panjang dan sulit. Kegiatan pertokoan pun dirasa kurang
efektif, sehingga pencarian izin usaha pun tidak dilakukan.

Tidak seperti koperasi lain yang mewajibkan setiap anggotanya


untuk membeli barang di koperasi, KPRI Kuwera Undiksha tidak
mewajibkan anggotanya melakukan hal tersebut. Jika pun ada anggota
yang ingin membeli barang di koperasi, mereka tidak membayar dengan
uang tunai, tetapi dengan potongan gaji.

Meskipun anggota di KPRI Kuwera Undiksha ini adalah dosen dan


pegawai yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), tetapi dosen ataupun
pegawai yang berstatus kontrak tetap bisa melakukan kegiatan menabung
dan meminjam. Besarnya pinjaman pun dibatasi, Rp. 15.000.000,- dalam
jangka waktu satu tahun. Dikarenakan kontrak untuk dosen dan pegawai
bisa saja hanya berlaku selama setahun. Meski dosen atau pegawai kontrak
dapat melakukan kegiatan menabung dan meminjam, tetapi pada saat akhir
pembukuan, mereka tidak mendapatkan Sisa Hasil Usaha (SHU).

Terdapat banyak bank yang sebenarnya mengajak kerja sama KPRI


Kuwera Undiksha, tetapi mengingat koperasi ini berasas kekeluargaan,
tawaran kerja sama tersebut tidak diindahkan. Koperasi ini juga tidak
bekerja sama dengan asuransi. Hal ini dikarenakan ketakutan akan adanya
kerugian bila peminjam tidak dapat membayar pinjamannya, dan akhirnya
harus dibayarkan oleh asuransi.

Kebanyakan koperasi biasanya melakukan rapat di awal tahun


yaitu bulan Januari. Tetapi saat ini sudah mulai diusahakan agar rapat di
KPRI Kuwera Undiksha berlangsung Januari, meskipun sebenarnya masih
dilaksanakan Februari. Mengingat Januari terdapat banyak acara di
universitas ini. Dapat dikatakan suatu kemajuan, sebenarnya. Dikarenakan
pada periode kepengurusan sebelumnya, rapat dilaksanakan pada bulan
Maret.

KPRI Kuwera Undiksha memiliki tiga orang pengurus di antaranya


Dr. Made Pakeh, M.Hum. sebagai ketua, Ketut Arianta Suta sebagai
Sekretaris, dan Kadek Rai Suwena sebagai bendahara. Pengawas koperasi
sebanyak tiga orang, yaitu Dr. Wayan Sukra Warpanda sebagai ketua, dan
Prof. Santiasa serta Made Karumin sebagai anggota. Penasihat koperasi
adalah Rektor Undiksha. Dua orang pegawai koperasi ini, yaitu Luh
Sumasih yang bertugas untuk mencatat transaksi, dan Dayu Supeni yang
bertugas untuk meneruskan transaksi menjadi laporan keuangan.

2.2 Faktor Keberhasilan Usaha

Faktor yang dapat dikatakan sebagai keberhasilan dalam usaha di


KPRI Kuwera Undiksha, yaitu dalam segi ekonomis, seperti mampu
meningkatkan kesejahteraan anggota. Artinya, terdapat korelasi antara
pinjaman sukarela dengan modal. Modal yang dimaksud adalah modal
yang berasal dari perbankan, dan modal dari anggota.
2.3 Faktor Kegagalan Usaha

Berdasarkan wawancara dengan Kadek Rai Suwena selaku


bendahara, masalah yang terdapat di KPRI Kuwera Undiksha ini adalah
kondisi di koperasi ini kurang adanya kemandirian. Oleh karena itu, faktor
kegagalan usaha di KPRI Kuwera Undiksha antara lain:

1. Terdapat anggota yang memiliki catatan pinjaman melebihi batas.

2. Adanya ketimpangan antara pinjaman sukarela dengan modal.

3. Anggota yang mengambil gaji penuh, tetapi memiliki pinjaman di


koperasi.

2.4 Upaya Mengatasi Kegagalan

Seperti yang telah dipaparkan di atas, terdapat tiga faktor yang


dikatakan sebagai kegagalan usaha di KPRI Kuwera Undiksha. Maka dari
itu, adapun upaya dalam mengatasi kegagalan usaha antara lain:

1. Lebih mendisiplinkan anggota. Salah satu upaya yang dilakukan


adalah dengan membuat komitmen. Bila yang bersangkutan memiliki
pinjaman melebihi batas, maka tidak akan lagi diberikan pinjaman dan
peminjam harus segera melunasi pinjamannya.
2. Modal KPRI Kuwera Undiksha berasal dari perbankan dan anggota.
Dalam mengatasi ketimpangan antara pinjaman sukarela dengan modal
yang ada, pihak pengurus mencoba meurunkan bunga tabungan. Pada
2016, bunga simpanan di KPRI Kuwera Undiksha sebesar 1%, dan
bunga tabungan sebesar 1,12%. Hal inilah yang menjadikan banyak
orang lebih senang menabung di koperasi daripada di bank. Namun,
jika dipikirkan kembali, dalam jangka waktu sekian tahun, tentu
peminjam akan mendapat untung. Pada 2019, bunga tabungan sudah
diturunkan menjadi 0,8%, tetapi bunga pinjaman tetap 1%.
3. Untuk mengatasi kegagalan/masalah terhadap anggota yang memiliki
pinjaman/hutang, tetapi mengambil gaji secara penuh adalah dengan
momotong gaji anggota tersebut pada bulan berikutnya. Jika masih
tetap mengambil gaji penuh, maka pihak KPRI Kuwera Undiksha
melakukan blacklist terhadap anggota tersebut, dan tidak diberikan lagi
kesempatan untuk melakukan peminjaman.

2.5 Pengalaman yang Diperoleh

Untuk mengungkapkan pengalaman yang paling pertama


sebanarnya penulis sangat malu. Dikarenakan sebagai seorang mahasiswa
di perguruan tinggi ini, bahkan sudah sampai enam semester, penulis baru
mengetahui bahwa terdapat koperasi di Universitas Pendidikan Ganesha
ini. letak Fakultas Bahasa dan Seni yang terpisah dengan wilayah kampus
seluruhnya, menimbulkan sebuah perasaan bahwa, “Saya seolah tidak
kuliah (di kampus), tetapi sekolah (rasanya masih sama seperti SMA)”.

Pengalaman kedua yang diperoleh adalah penulis mengetahui


istilah-istilah dalam koperasi. Mengetahui pula bahwa KPRI Kuwera
Undiksha tidak mewajibkan anggotanya untuk membeli barang di koperasi
seperti koperasi-koperasi lain.

Pengalaman terakhir yang penulis peroleh adalah merasakan


betapa sulitnya bertemu dengan narasumber.
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

KPRI Kuwera Undiksha terletak di wilayah Fakultas Teknik dan


Kejuruan, belakang rektorat. Koperasi ini bergerak dalam usaha simpan
pinjam, meski memiliki usaha pertokoan. Tidak seperti koperasi
kebanyakan yang mewajibkan setiap anggotanya untuk membeli barang di
kopersi, KPRI Kuwera Undiksha tidak mewajibkan hal tersebut.

Kegiatan usaha KPRI Kuwera Undiksha dikatakan berhasil jika


mempu meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Meski terdapat tiga
masalah yang mampu membuat kegagalan usaha di koperasi ini, para
pengurus sudah melakukan upaya-upaya guna mengatasi kegagalan
tersebut.

Banyak pengalaman yang penulis peroleh selama observasi di


KPRI Kuwera Undiksha.

DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Irham. 2014. Kewiraushaan; Teori, Kasus dan Solusi. Bandung:


ALFABETA.
Havidz, dkk. 2015. Enterpreneurship & Peluang Usaha: Menyusun Business
Plan yang Unggul dan Inspiratif. Indonesia: In Media.
Saragih, Rintan. 2013. Berwirausaha Cerdas; Inspirasi bagi Kaum Muda.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Supriyanto, Agn. 2015. Tata Kelola Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan
Pinjam; Implementasi Kebijakan Koperasi Simpan Pinjam Terhadap
Manajemen Pengelolaan, Keorganisasian, dan Pemodalan. Yogyakarta:
CV Andi Offset.

Anda mungkin juga menyukai