di Twitter
ahmad.ahmadtarmidzi@gmail.com
Universitas Islam Negeri Jakarta
yusuf.zumar19@gmail.com
Universitas Islam Negeri Jakarta
yoshua.consuello31@gmail.com
Universitas Islam Negeri Jakarta
Abstrak
Penelitian ini di laksanakan untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester pada semester
1 ini. Selain itu, dikarenakan banyaknya kalimat-kalimat kontroversial yang di posting
oleh Rocky Gerung dalam Twitternya. Ada makna tersembunyi di balik kalimat-kalimat
kontroversial Rocky Gerung, oleh karena itu dilakukannya penelitian ini adalah untuk
mengetahui apa makna yang terkandung pada kalimat-kalimat kontroversial oleh Rocky
Gerung. Saat ini kita ketahui, sebagaimana Bahasa Indonesia telah berkembang, dimana
ada kalimat-kalimat seperti sindiran yang banyak di sampaikan oleh Rocky Gerung. Dan
juga kalimat-kalimat yang di posting oleh Rocky Gerung biasanya sulit untuk di mengerti
dan ini juga menjadi salah satu dari tujuan penelitian ini. Biasanya Rocky Gerung
mengupload kalimat-kalimat kontroversialnya di Twitternya.
This research was carried out to complete the assignments for the Final Exam in. In
addition, due to the many controversial sentences posted by Rocky Gerung on his Twitter.
There is a hidden meaning behind Rocky Gerung's controversial sentences, therefore
doing this research is to find out what the meaning contained in controversial sentences
by Rocky Gerung. We now know, as Indonesian has developed, where there are sentences
such as satire that are widely conveyed by Rocky Gerung. And also the sentences posted
by Rocky Gerung are usually difficult to understand and this is also one of the objectives
of this study. Usually Rocky Gerung uploads his controversial sentences on his Twitter.
PENDAHULUAN
Chaer dan Agustina (1995:14) fungsi utama bahasa adalah sebagai alat
komunikasi. Hal ini sejalan dengan Soeparno (1993:5) yang menyatakan bahwa fungsi
umum bahasa adalah sebagai alat komunikasi sosial. Oleh karena itu, untuk
menyampaikan suatu pendapat atau mengkritik sesuatu di perlukan bahasa sebagai
perantaranya.
Hubungan antara bahasa dan masyarakat dapat meliputi, pertama adalah struktur
sosial dapat memengaruhi atau menentukan struktur linguistik dan /atau perilaku
seseorang. Bukti tertentu dapat dikemukakan untuk mendukung 3 pandangan ini, seperti
fenomena kelas usia, dimana anak-anak yang masih kecil berbicara berbeda dari anak-
anak yang lebih dewasa, begitu juga anak-anak yang sudah dewasa berbicara berbeda dari
orang dewasa/orang tua yang sudah matang; kemudian ada juga studi yang menunjukkan
bahwa variasi bahasa yang digunakan oleh penutur mencerminkan hal-hal seperti daerah
asal, tingkat sosial, atau asal etnis mereka dan bahkan mungkin jenis kelamin mereka;
dan penelitian lain yang menunjukkan bahwa cara-cara tertentu berbicara, pilihan kata,
dan aturan-aturan untuk bercakap-cakap sebenarnya sangat ditentukan oleh persyaratan
sosial tertentu.
Dewasa ini, kita tidak lagi hidup di zaman orde baru dan lama yang mana ketika
mengkritik pemerintah dilarang keras oleh pemerintah. Kita hidup sekarang di era
reformasi dimana kebebasan berpendepat, berserikat, dan berkumpul di junjung tinggi
oleh Negara karena Indonesia merupakan Negara demokrasi. Kritik tersebut tentu
bertujuan untuk mengkritisi pemerintah yang dinilai telah gagal dalam membangun
bangsa ini. Namun tak jarang khalayak umum menganggap antara mengkritik dan
menghina itu sama padahal, jelas antara mengkritik dan menghina itu berbeda. Pakar
hukum pidana fakultas hukum Universita Islam Indonesia Dr. Mudzakir S.H. M.H.
mengungkapkan perbuatan kritik tidak identik dengan menghina, tetapi perbuatan
menghina adalah jahat. Karena esensi dari pada menghina ini ialah menyerang nama baik
dan kehormatan seeorang, sedangkam mengkritik lebih kepada suatu karya, kebijakan,
ataupun yang seseorang lakukan.
Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan penelitian lebih khusus lagi, peneliti
dalam penelitian ini akan meneliti kalimat-kalimat kontroversial, kalimat kontroversial
ini dibungkus dengan kata-kata atau frasa yang jarang kita dengar dan tak jarang kalimat
tersebut pedas dan tajam, yang mana kalimat kontroversial ini di lontarkan oleh seorang
filsuf, akademisi, dan intelektual publik Indonesia yakni Rocky Gerung, ia seringkali
mengkritik pemerintah lewat tulisannya terlebih di akun pribadi miliknya, sehingga
peneliti pun akan secara lebih komperhensif meneliti dan mengamati akun twitter Rocky
Gerung.
TINJAUAN PUSTAKA
Bahasa dapat dipelajari dalam Linguistik. Linguistik adalah ilmu yang mengambil
bahasa sebagai objek kajiannya (Martinet : 1987). Salah satu cabang ilmu Linguistik
adalah sosiolinguistik. Sosiolinguistik adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari
hubungan dan saling pengaruh antara perilaku bahasa danperilaku sosial. Kajian utama
sosiolingustik adalah keragaman bahasa yang terjadi di masyarakat. Pengetahuan
sosiolinguistik dimanfaatkan dalam berkomunikasi atau berinteraksi. Sosiolinguistik
memberikan pedoman untuk berkomunikasi dengan menunjukkan bahasa, ragam bahasa
atau gaya bahasa apa yang harus kitagunakan jika berbicara atau memahami apa yang
disampaikan orang-orang tertentu. Sehingga keberadaan sosiolinguistik ini berarti untuk
para pembaca untuk memahami maksud dari pada kalimat- kalimat yang dilontarkan atau
dikeluarkan oleh Rocky Gerung, sehingga tidak terjadi miscommunication antara tulisan
Rocky Gerung dengan para orang yang melihatnya di twitter. Pun kajian sosiolinguistik
mempelajari hubungan antara bahasa dan masyarakat sosial. Dalam hal ini,
sosiolinguistik lebih tertarik dalam menjelaskan mengapa manusia berkomunikasi secara
berbeda-bedadalam situasi sosial yang berbeda pula dan juga mengkaji mengenai fungsi
sosial. Sehingga tingkatan atau jenjang pendidikan merupakan komponen penting dalam
memahami papa yang ditulis dan dikatakan oleh Rocky Gerung, disinilah peneliti juga
akan melihat indeks usia, tingkat pendidikan atau pekerjaan dari pembaca khususnya
terhadap tulisan atau cuitan Rocky Gerung di akaun twitter pribadinya.
TABU BAHASA
Frazer (dalam Laksana, 2009:25) membedakan tabu menjadi empat bagian secara
umum, yaitu (1) tabu tindakan, (2) tabu orang, (3) tabu benda/ hal, dan tabu kata-kata
tertentu. Selanjutnya Frazer juga menggolongkan tabu kata-kata berdasarkan (1) tabu
nama orang tua, (2) tabu nama kerabat, (3) tabu nama orang 7 yang meninggal , (4) tabu
nama orang dan binatang yang disakralkan, (5) tabu nama Tuhan, dan (6) tabu kata-kata
tertentu. Berkaitan dengan kritikan Widyamartaya dan Sudiati meberikan pengertian
bahwa kritik adalah pengamatan yang teliti, perbandingan yang tepat akan sebuah karya,
dan pertimbangan yang adil terhadap baik buruk terhadap kualitas, nilai, kebenaran karya
orang tersebut. Pun fungsi dari kritik tersebut ialah memperbaiki sistem dari pada
pemerintah agar lebih fokus mengenai masalah- masalah apa yang sedang dihadapi
rakyatnya. Sehingga kritik yang dilontarkan oleh Rocky Gerung ialah kritik yang keras
namun tetap memperhatikan koridor- koridor atau hal-hal yang dibatasi oleh Negara.
Bentuk- bentuk kritik dipengaruhi oleh 3 pendeketan yang mana memiliki titik
tolak atau landasan yang digunakan (1) pendekatan formalistik Clive Bell tokoh kritikus
formalis mengatakan “art is to be art, must be independent and self sufficient” yakni
kapasitas bentuk seni atau karya yang melahirkan emosi estetis bagi pengamat seni, (2)
pendekatan ekspresivisme yakni kritik merupakan sebuah ekspresi dari mansuia, dan
yang ke (3) ialah pendekatan instrumentalistis pendekatan teori ini merupakan tujuan dari
Rocky Gerung untuk mengkritisi pemerintah karena, teori instrumentalistis menganggap
kritik sebagai sarana untuk memajukan dan mengembangkan tujuan moral, agama, politik,
dan berbagai tujuan psikolgis dan lain-lain.
Kritik merupakan sebuah inovasi yang artinya kritik menjadi sarana komunikasi
gagasan baru disamping menilai gagasan lamauntuk suatu perubahan sosial. Kritik sosial
sebagai salah satubentuk komunikasi dalam masyrakat yang bertujuan atau berfungsi
sebagai control terhadap jalannya sebuahsistem sosial atau proses bermasyarakat
(Oksinata, 2010:33). Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kritik
sosial merupakan suatu kritikan, masukan, sanggahan, sindiran, tanggapan, ataupun
penilaian terhadap sesuatu yang menyimpang atau melanggar nilai-nilai yang ada di
dalam kehidupan bermasyrakat.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif,
yaitu mendeskripsikan permasalahan penelitian melalui deskripsi tren atau kebutuhan
akan penjelasan tentang hubungan di antara beberapa variabel (Creswell, 2015). Dalam
penelitian ini, peneliti berusaha memaparkan deskripsi mengenai bentuk kritik bahasa
Indonesia yang terdapat pada akun twitter Rocky Gerung. Berdasarkan uraian di atas,
peneliti berusaha mengamati setiap cuitan Rocky Gerung di akun twitternya. Adapun
data- data yang dipaparkan oleh peneliti yakni berkaitan dengan tweet dari Rocky Gerung
yang sedang vral saat itu seperti dibatasinya dalam mengkritik pemerintah yang mana
terdapat dalam undang- undang MD3, serangan narapidana di Mako Brimob,dll. Yang
selanjutnya peneliti akn lebih spesifik dalam melakukan penelitian yakni kalimat- kalimat
kontroversial Rocky Gerung dalam akun twitternya.
Bentuk Sarkasme adalah menyinggung atau menyindir seseorang atau sesuatu, dan dapat
berupa penginaan yang mengekspresikan kesal dan marah menggunakan kata-kata.
Adapun beberapa datanya sebagai berikut:
Data 2 : Pada intinya, negeri sedang goyah. Pada akhirnya, itu soal kepemimpinan.
Bentuk kritikan yang satu ini merupakan kritikan yang biasanya menggunakan gaya
bahasa sastra. Ironi berasal dari kata Yunani ”eironeia” yang berarti “pura-pura tidak
tahu”. Dengan kata lain, ironi menyatakan sindirannya dengan menyembunyikan dan
menutup-nutupi. Namun kritikan yang menggunakan majas ironi biasanya langsung
menuju pada seseorang yang sedang di kritiknya.
Data 3 : Memimpin dengan pikiran? Itu yang tak ada hari-hari ini bertengkar tanpa
pikiran? Itu yang ramai sepanjang hari. Dua puluh empat jam “post truth”
mengelilingi bumi. Tanpa kedalaman pikiran, negeri ini cuman akan bertengkar
Data 8 : Kritik gak boleh. Satire gak boleh. Becanda gak boleh. Gak asik lu bong.
Kritikan ini mengungkapkan sindiran dengan kasar dan keras, namun majas satire ini
menggunakan kata-kata ungkapan dalam menyatakan kritikannya.
Itu dalilnya.
Data 5 : Hoax terbaik adalah hoax versi penguasa. Peralatan mereka lengkap: statistik,
Kritikan yang ini mengungkapkan kritikannya dengan cara berbeda, majas innuendo
mengungkapkan kritikannya dengan mengecilkan faktanya.
Kritikan ini menyindir tentanng isu bahwa dosen yang radikal itu tidak
membayakan kampus, namun dosen yang feodal yang membahayakan kampus. Yang di
maksud foedal adalah menyingkirkan kolega demi menghamba kepada atasan. Ingin
kuasa tapi budak. Itu paradoksnya.
Data 2 : Pada intinya, negeri sedang goyah. Pada akhirnya, itu soal kepemimpinan.
Kritikan kali ini mengarah kepada ketidak tegasan pemerintah dalam menangani
kasus Novel Baswedan yang di siram air keras. Kasus Novel Baswedan yang menjabat
sebagai penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi di jadikan drama perkara hukum.
Data 3 : Memimpin dengan pikiran? Itu yang tak ada hari-hari ini bertengkar
Tanpa pikiran? Itu yang ramai sepanjang hari. Dua puluh empat jam
“post truth” mengelilingi bumi. Tanpa kedalaman pikiran, negeri ini
Sebuah kritikan yang langsung menyindir kepada negara. Dimana isu-isu agama
yang terus di bicarakan negara ini. Sementara, di negara lain mereka sudah membicarakan
tentang hal yang lebih pentinng untuk kemajuan negaranya.
Data 5 : Hoax terbaik adalah hoax versi penguasa. Peralatan mereka lengkap:
Soal keributan yang terjadi keributan tentang bom bunuh diri di Kota Surabaya.
Lalu, bom bunuh diri di tiga gereja di Kota Surabaya terjadi hanya beberapa hari setelah
kerusuhan sel narapidana teroris di rumah tahanan dalam Markas Korps Brimob Polri,
Depok, Jawa Barat. Setelah semua tragedi itu, lalu Rocky Gerung melalui akun twitternya
menyampaikan kritikannya.
Kritikan keras Rocky Gerung ini bukan tanpa alasan. Pemerintah dengan terang-
terangan menjual satu demi satu BUMN. Yang paling akhir adalah alih kepemilikan tuga
BUMN yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT
Timah Tbk (TINS). Yang semakin lama Indonesia akan di kuasai asing sepenuhnya.
Data 8 : Kritik gak boleh. Satire gak boleh. Becanda gak boleh. Gak asik lu bong.
Kritikan ini disampaikan dimana kita harus kritis terhadap dua pasangan calon
Presiden dan Wakil Presiden, bukan untuk sentimen-sentimen yang dapat memecah belah
bangsa. Sentimen yang satu pancasilain dan yang kedua agamis.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan peneliti pada bagian sebelumnya,
maka dapat ditarik simpulan dalam penelitian ini bahwa ragam bentuk kritikan bahasa
Indonesia pada akun twitter Rocky Gerung terdiri dari beberapa ragam bentuk
kritikan,antara lain bentuk kritikan sarkasme, ironi, satire d an innuendo. Keragaman
bentuk kritikan yang diutarakan Rocky Gerung lewat akun twitternya menunjukan bahwa
Rocky Gerung adalah seorang yang memiliki intelegensi dan wawasan yang luas dalam
segi kebahasaan. Jika dilihat dari pendekatan instrumental dalam kritikannya, Rocky
Gerung adalah seorang kritikus yang peduli dengan negaranya dengan mengutarakan
kritikan-kritikan terhadap pemerintah atau apapun yang dianggapnya tidak benar dan
mengganggu stabilitas nasional.
Dari hasil analisis data yang diambil pada akun twitter Rocky Gerung,kritikan
yang paling banyak di tulis adalah kritikan berbentuk satire, diikuti dengan kritikan
berbentuk innuendo, ironi dan sarkasme. Hal ini menunjukan bahwa Rocky Gerung
sering menuliskan kritikan pada akun twitternya menggunakan kata ungkapan. Dengan
menuliskan kritik terhadap pemerintah lewat akun media sosialnya terutama twitter,
menunjukan bahwa Rocky Gerung adalah pengamat politik yang berkelas yang mampu
menyadarkan warganet melek politik.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul dan Leoni Agustina. 1995. Sosiolinguistik : Suatu Pengantar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Oksinata, Hantisa. 2010. “Kritik Sosial dalam Kumpulan Puisi Aku Ingin Jadi Peluru
Karya Wiji Thukul: Kajian Resepsi Sastra”. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Laksana, I Ketut Darma. 2009. Tabu Bahasa: Salah Satu Cara Memahami Kebudayaan
Creswell, John W. 2015. Penelitian Kualitatif & Desain Riset. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.