Anda di halaman 1dari 10

As-Syifaa Vol 04 (01) : Hal.

32-41, Juli 2012


ISSN : 2085-4714

FORMULASI MINYAK-MINYAK MENGUAP MENJADI SEDIAAN BALSEM


COUNTERIRRITANT

Iskandar zulkarnain *), Aminullah **)

*)
Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia
**)
Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin
Email : izukaahmad@yahoo.com

ABSTRACT

Volatile oils have efficacy as a counterirritant. Formulation of valitel oils into


counterirritant ointment preparations. The research objective of volatile oils
formulations into stable dosage balm. The study conducted with qualitative
examination of all the materials used. Test parameters measured are fatty oils,
solubility in alcohol, the determination of optical rotation, refractive index and specific
gravity. Formulation and manufacture of balm performed using the hydrocarbon base
cera alba and Vaseline alba. Balm that has to be evaluated by storing at extreme
temperature cycles. Parameters measured werw organoleptis examination,
measurementof viscosity and yieldvalue determination, as well as examinationof
heavy metal and microbial contamination. The result obtained throughout the testing
on a qualitative examination of the raw material requirement. The test result
organoleptic is white, odoless typical, with a appropriate consistency. Viscosity of
preparation did notchange significantly. Preparation do not contain heavy metal and
harmful microbes.

Key Word : volatile oils, balm, stability

PENDAHULUAN masyarakat di Indonesia, obat


Obat merupakan salah satu tradisional memiliki peluang sebagai
penunjang terwujudnya derajat salah satu alternatif pengobatan yang
kesehatan yang optimal. Untuk itu cukup potensial. Dengan keaneka
berbagai upaya dilakukan untuk ragaman jenis tanaman yang ada,
tersedianya obat dalam jenis dan membuka peluang yang luas untuk
jumlahnya yang cukup, khasiat dan memperoleh obat baru. Untuk itu,
mutunya terjamin serta harganya yang tanaman obat sebagai salah satu
terjangkau [1]. sumber obat tradisional yang secara
Dalam rangka upaya empiris telah terbukti berkhasiat, harus
meningkatkan pelayanan kesehatan dapat dikembangkan dan selanjutnya

32
Formulasi Minyak-Minyak Menguap Menjadi Sediaan Balsem Counterirritant

dapat dimanfaatkan dengan sebaik- Mahalnya obat-obat sintetik


baiknya [2]. modern, memberikan alternative
Masyarakat menggunakan tersendiri bagi masyarakat untuk
obat tradisional dalam bentuk jamu menggunakan dan mengembangkan
godokan, rebusan, perasan atau tanaman yang sesuai pengalaman
dengan cara menggosokkan langsung dapat digunakan untuk meringankan
pada bagian yang sakit. Bentuk nyeri pada otot maupun persendian.
sediaan yang masih tradisional Tanaman yang acapkali digunakan
menjadikan penggunaan yang kurang dan umumnya tersedia dalam bentuk
efektif dan efisien. Perkembangan ilmu minyak gosok seperti tanaman yang
farmasi memungkinkan obat mengandung suatu zat antinyeri
tradisional diusahakan untuk seperti gandapura dan tanaman yang
ditingkatkan mutu, keamanan dan mengandung minyak terbang yang
efesiensinya serta bentuk dan memiliki khasiat mematikan rasa (dan
kemasan untuk bersaing dengan obat nyeri), mengendurkan kejang,
modern [2]. melebarkan pembuluh dan bersifat
Kebanyakan masyarakat, antiseptic seperti minyak kayu putih,
terutama orang-orang lanjut usia minyak permen, minyak cengkeh,
kerapkali dihinggapi nyeri otot. Jenis minyak sereh yang bila digosokkan
ini ada hubungannya dengan proses pada kulit, akan memberikan rasa
menua dari semua organ, termasuk dingin, yang disusul dengan perasaan
otot. Semua jaringan menjadi lebih hangat dan nikmat [4].
mudah dirusak, sedangkan aliran Berdasarkan hal tersebut,
masuk dari bahan bakar (makanan) maka penulis tertarik untuk membuat
dan pembuangan zat-zat hasil formula dalam bentuk sediaan berupa
penguraian tidak berlangsung optimal balsem yang menggunakan bahan
lagi. Umumnya sejenis kejang dan alam dari tumbuhan berupa minyak
nyeri, yang kerapkali menghinggapi kayu putih, minyak cengkeh, minyak
betis orang-orang tua, pada waktu sereh, minyak permen, minyak
sebelum tidur atau ditengah malam. gandapura dan minyak terpentin yang
Kaki-kakinya melakukan gerakan yang diindikasikan untuk meringankan nyeri
tak sengaja yang tidak dapat otot (counterirritant) dan
dikendalikan, sehingga tidurnya sangat menghangatkan badan. Penyusunan
bias terganggu [4]. formula ini bertujuan untuk membuat
33
As-Syifaa Vol 04 (01) : Hal. 42-57, Juli 2012
ISSN : 2085-4714

sediaan balsem agar penggunaan Pemeriksaan kualitatif


obat tradisional dapat lebih efisien dan dilakukan terhadap minyak kayu
bermutu serta memenuhi syarat baik putih, minyak cengkeh, minyak
khasiat maupun keamanan sereh, minyak terpentin, minyak
penggunaannya. gandapura. Parameter yang
Balsem adalah obat gosok diukur berupa uji minyak lemak,
dengan kepekatan seperti salep, kelarutan dalam alkohol,
sedangkan salep adalah sediaan pengukuran rotasi optik, indeks
setengah padat yang diperuntukkan bias dan penentuan bobot jenis.
untuk pemakaian topikal pada kulit C. Rancangan formulasi
atau selaput lendir. Salep dapat Formula balsam dirancang
bervariasi berdasarkan komposisi, dengan menggunakan basis
konsistensi dan tujuan absorpsi dengan menggunakan
penggunaannya. Banyak faktor yang basis cera alba dan vaselin putih,
mempengaruhi dalam pemilihan sedang minyak-minyak menguap
dasar/basis salep. Sifat bahan obat, menjadi bahan aktif.
kestabilan dan aksi teraupetik yang D. Evaluasi kestabilan sediaan
diinginkan adalah penting untuk Evaluasi kestabilan balsem
diperhatikan. Basis salep teraupetik minyak menguap pada pengujian
bertindak sebagai pembawa sebelumnya menggunakan variasi
komponen obat yang ditujukan untuk konsentrasi basis, dilakukan
mengalami absorbsi perkutan yaitu sebelum dan setelah
absorbsi melalui kulit ke dalam penyimpanan dipercepat.
jaringan dalam dan pembuluh darah. Penyimpanan dipercepat
METODE PENELITIAN dilakukan pada suhu antara 5 oC
A. Alat dan bahan yang digunakan dan 35 oC, masing-masing 12 jam
Bahan yang digunakan selama 10 siklus. Parameter yang
adalah minyak kayu putih, miyak diuji adalah pemeriksaan
cengkeh, minyak sereh, minyak organoleptik, pengukuran
terpentin, minyak gandapura, viskositas, penentuan nilai yield,
mentol, kamfer, cera alaba dan pemeriksaan cemaran logam,
vaselin putih. pemeriksaan Tembaga dan
B. Pemeriksaan kualitatif Bahan Timbal, pemeriksaan cemaran
Baku mikroba
34
Formulasi Minyak-Minyak Menguap Menjadi Sediaan Balsem Counterirritant

HASIL PENELITIAN
A. Pemeriksaan kualitatif Bahan Baku
Tabel 1. Hasil Pengukuran indeks bias dan rotasi optik bahan baku
Rotasi Optik Indeks Bias
No Bahan Baku
Hasil Pustaka Hasil Pustaka
1 Minyak Kayu Putih +1,95 -4 sampai +1 1,4545 1,464 – 1,472
2 Minyak Cengkeh -1,2 0 sampai -1,5 1,5362 1,528 – 1,537
3 Minyak Sereh +2,56 -5 sampai +2 1,4611 1,468 – 1,473
4 Minyak Gandapura +0,56 - 1,5312 1,535 – 1,538
5 Minyak Terpentin +29,05 +32 1,4620 1,464 – 1,478
6 Minyak Permen -22,95 -30 sampai -16 1,4550 1,460 – 1,470

Tabel 2. Hasil Pengukuran Berat Jenis Bahan Baku

Berat Pikno Berat Pikno +


BJ
No Bahan Baku kosong sampel Pustaka
sampel
[gram] [gram]
1 Minyak Kayu Putih 23,797 45,989 0,9325 0,910 – 0,923
2 Minyak Cengkeh 23,798 49,081 1,0624 1,041 – 1,054
3 Minyak Sereh 23,799 45,180 0,8983 0,880 – 0,895
4 Minyak Gandapura 23,797 52,170 1,1922 1,176 – 1,182
5 Minyak Terpentin 23,798 44,506 0,8701 0,848 – 0,865
6 Minyak Permen 23,797 45,717 0,9001 0,897 – 0,921

Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Bahan Baku Secara Kualitatif


No Nama bahan Perlakuan Hasil Pustaka Hasil Pengamatan Ket
Digerus bersama +
Mencair Mencair
Kamfer sama berat
Digerus bersama +
kloralhidrat sama Mencair Mencair
1 Mentol berat
Merah muda +
Digojog dengan Merah muda
kecoklatan dan
H2SO4 P lalu kecoklatan serta bau
bau mentol
dipanaskan mentol hilang
hilang
Digerus dengan +
Mencair Mencair
kloralhidrat
Digerus dengan +
Mencair Mencair
mentol
Digerus dengan +
2 Kamfer Mencair Mencair
resorsinol
Digerus dengan β- +
Mencair Mencair
nafthol
Digerus dengan +
Mencair Mencair
timol
3 g Vaselin [+] 6 ml Coklat dalam Coklat dalam waktu +
3 Vaselin Putih
H2SO4 P waktu 30 menit 40 menit
Campuran 5 g +
dengan 1 g serbuk Membeku, Membeku, bentuk
Minyak Kayu iodium P, hangatkan bentuk hablur hablur
4 pada suhu
o
50 ,
Putih
dinginkan
+ Iodium Larut Larut +

35
As-Syifaa Vol 04 (01) : Hal. 42-57, Juli 2012
ISSN : 2085-4714

Uji minyak lemak Tidak ada -


Tidak ada endapan
endapan
+ Alkohol Larut Larut +
Dilarutkan 2 tetes +
minyak cengkeh
dalam 4 ml etanol Warna hijau Warna hijau
Minyak dan ditambahkan 2
5
cengkeh tetes FeCl3
Uji minyak lemak Tidak ada Tidak ada endapan +
endapan
+ Alkohol Larut Larut +
+ 5 tetes larutan +
terjadi warna terjadi warna violet
besi [III] klorida P
biru. tua
5% b/v,
+ 5 tetes larutan Kuning Kuning +
6 Minyak sereh
kalium hidroksida
Uji minyak lemak Tidak ada +
Tidak ada endapan
endapan
+ Alkohol Larut Larut +
Uji minyak lemak Tidak ada +
Minyak Tidak ada endapan
7 endapan
terpentin
+ Alkohol Larut Larut +
Kocok 1 tetes +
dengan lebih
terjadi warna terjadi warna violet
kurang 5 ml air,
violet tua tua
tambahkan 1 tetes
Minyak
8 larutan besi [III]
gandapura
klorida P,
Uji minyak lemak Tidak ada +
Tidak ada endapan
endapan
+ Alkohol Larut Larut +
Uji minyak lemak Tidak ada +
Minyak Tidak ada endapan
9 endapan
permen
+ Alkohol Larut Larut +

Keterangan,
+ : Hasil Sesuai dengan Pustaka

B. Evaluasi kestabilan sediaan


1. Pemeriksaan organoleptik sesuai. Setelah penyimpanan
Formula yang dihasilkan dipercepat, formula tidak
berwarna putih, berbau khas, mengalami perubahan warna,
dengan konsistensi yang bau dan konsistensinya
.

36
Formulasi Minyak-Minyak Menguap Menjadi Sediaan Balsem Counterirritant

Tabel 4, Hasil pengukuran viskositas balsam minyak menguap pada 50 rpm


dengan viskometer Brookfield.

Kondisi Replikasi Formula


1 10780
Sebelum penyimpanan 2 10710
3 10680
Rata-rata 10723,33
1 10190
Setelah penyimpanan 2 10760
3 9640
Rata-rata 10196,66

Tabel 5. Hasil pengukuran viskositas balsam minyak menguap pada 50 rpm


dengan viskometer Brookfield.

Kondisi rpm Formula


5 48200 47900
10 32400 31620
20 21100 20460
Sebelum penyimpanan
30 15810 15120
50 11220 11220
5 86400 84000
10 46200 46020
20 26240 25620
Setelah penyimpanan
30 18620 18060
50 12640 12640

Tabel 6. Pemeriksaan cemaran logam


No Logam Perlakuan Hasil Pustaka Hasil Pengamatan ket
10g cawan kurs,
Tembaga dipanaskan
1 2+ Tidak ada sisa abu -
[Cu ] sampai mengarang lalu
diabukan, dinginkan
10g cawan kurs,
2+ dipanaskan
2 Timbal [Pb ]
sampai mengarang lalu Tidak ada sisa abu -
diabukan, dinginkan
2+ Filtrat [+] NaOH 2 M Endapan hitam Larutan kuning -
3 Raksa [Hg ]
Filtrat [+] HCl 0,5 M Endapan putih Larutan kuning -
Filtrat [+] AgNO3 0,1 M Endapan kuning Tidak terbentuk endapan -
Filtrat [+] serbuk seng [+]
H2SO4, sumbat dengan
Noda coklat
4
2+
Arsen [As ] kapas yang dibasahi
kuning hingga
timbal asetat. Taruh Tidak terdapat noda pada
hitam pada kertas -
kertas sarinng yang telah kertas saring
saring
ditetesi AgNO3 di puncak
tabung

Keterangan,
- : Tidak Mengandung logam berbahaya

37
As-Syifaa Vol 04 (01) : Hal. 42-57, Juli 2012
ISSN : 2085-4714

Tabel 7. Pemeriksaan cemaran mikroba


Hasil positif Hasil
No Pemeriksaan Medium Keterangan
sesuai pustaka pengamatan
Angka Lempeng 3 2 Memenuhi
1 NA ≤ 3 x 10 kol/g 2,0 x 10 kol/g
Total Bakteri syarat
Staphylococcus PW Koloni hitam zona Memenuhi
2 Negatif
aureus VJA kuning syarat
Pseudomonas TSB Memenuhi
3 Koloni hijau metalik Negatif
aeruginosa CETA syarat
PDB Koloni coklat Memenuhi
4 Candida albicans Negatif
Biggy kehitaman syarat

PEMBAHASAN dalam masyarakat telah membuktikan


Obat tradisional merupakan bahwa minyak-minyak menguap
obat yang berasal dari alam tersebut selain berkhasiat antimikroba,
[tumbuhan, hewan, mineral] dan juga berfungsi sebagai karminatif dan
sediaan galeniknya, yang dapat menghilangkan rasa nyeri.
penggunaannya berdasarkan Formula ini, menggunakan
pengalaman, tanpa atau belum campuran bahan aktif tersebut yang
didukung oleh data klinis yang jelas. diindikasikan untuk khasiat
Balsem ini merupakan suatu menghilangkan nyeri (counterirritant),
sediaan semipadat yang dibuat dari pegal linu, encok, bengkak karena
ramuan bahan alam dengan cara jatuh, salah urat, kepala pusing,
mengekstraksi dengan menggunakan masuk angin dan sakit pinggang. Rasa
bahan aktif minyak menguap berupa panas yang ditimbulkan oleh bahan
minyak kayu putih, minyak cengkeh, aktif apabila digosokkan, dinetralisir
minyak sereh, minyak gandapura, dengan penambahan mentol yang
minyak terpentin dan minyak permen. memberikan efek rasa dingin pada
Berbagai penelitian yang kulit
berkaitan minyak menguap ini telah Dalam pembuatan balsem ini,
dilakukan, terutama aktivitas digunakan vaselin putih sebagai bahan
antimikroba minyak cengkeh, minyak dasar atau basis yang memiliki sifat
kayu putih dan minyak sereh dan inert sehingga memungkinkan bahan-
hasilnya dapat menghambat bahan obat lain dapat dicampurkan
pertumbuhan beberapa bakteri gram kedalamnya. Penambahan kombinasi
positif dan bakteri gram negatif. cera alba yang berfungsi memberikan
Disamping itu, pengalaman empiris konsistensi yang lebih keras/padat

38
Formulasi Minyak-Minyak Menguap Menjadi Sediaan Balsem Counterirritant

pada balsem. Berdasarkan hasil thyposa. Pemeriksaan angka lempeng


orientasi, konsentrasi vaselin putih dan total bakteri, didapatkan hasil 2,0 x 102
malam putih yang baik digunakan kol/g sesuai dengan pustaka yaitu
adalah 20% dan 15%, dimana pada maksimal 3,0 x 103 kol/g.. Pada
konsentrasi tersebut telah memberikan pengujian terhadap Pseudomonas
konsistensi balsem yang cukup padat. aeruginosa, Staphylococcus aureus,
Berdasarkan Keputusan Escherichia coli serta Salmonella
Menteri Kesehatan RI No. thyposa, didapatkan hasil yang negatif
661/Menkes/SK/VII/1994, bahwa atau tidak tercemar bakteri dan jamur
persyaratan obat tradisional dalam tersebut. Dari hasil tersebut, dapat
bentuk salep tidak boleh tengik. Ini disimpulkan bahwa Balsem telah
teratasi dengan adanya kandungan memenuhi persyaratan secara
komponen kimia dari bahan aktif mikrobiologis.
minyak menguap yang berkhasiat
KESIMPULAN
sebagai pengawet.
1. Minyak menguap yang
Hasil pemeriksaan kualitatif
diindikasikan sebagai
terhadap bahan baku menunjukkan
counterirritant akan memberikan
hasil yang positif. Sedangkan dari hasil
efek optimal pada range
pemeriksaan cemaran logam berat
konsentrasi tertentu.
terhadap sediaan jadi yang meliputi
2. Basis absorpsi yang digunakan
cemaran tembaga [Cu], timbal [Pb],
akan menambah khasiat minyak
Raksa [Hg], dan arsen [As] tidak
menguap sebagai counterirritant
didapatkan hasil berupa perubahan
warna yang sesuai dengan pustaka DAFTAR PUSTAKA
yang artinya sediaan Balsem yang Anonim. 2006, Sentra Informasi IPTEK
(online),(http://www.iptek.net.
diproduksi tidak tercemar logam-logam id/ind/pdtanobat/view.php?id
berat tersebut. =13.17K, diakses Februari
2010)
Pemeriksaan secara
mikrobiologi terhadap sediaan jadi Budiono J, 2007, Pertimbangan-
pertimbangan Pemilihan
meliputi angka lempeng total bakteri, Basis Salep
angka lempeng total kapang,uji (online),http://www.kalbefarm
a.com/files/12ruangBiofarma
Pseudomonas aeruginosa, uji si008.pdf. diakses Maret
Staphylococcus aureus, uji 2010.

Escherichia coli, serta uji Salmonella


39
As-Syifaa Vol 04 (01) : Hal. 42-57, Juli 2012
ISSN : 2085-4714

Banker, G.S, and Rhodes, C.T, 1995, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat
Modern Pharmaceutics. Third dan Makanan, [1995],”
Edition, Marcel Dekker, Inc., Farmakope Indonesia “, Edisi
New York. IV, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta
Depkes. 1985. Swamedikasi. Jakarta : 167, 529, 791, 796, 822.
82, 84
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat
Wasitaatmajaya, S. M., 1997, dan Makanan.,[1979],”
Penuntun Ilmu Kosmetik Kodeks Makanan Indonesia”,
Medik, UI Press, Jakarta, 11, Departemen Kesehatan
27 Republik Indonesia, Jakarta
311.
Balsam, M. S., 1972, Cosmetic
Science and Technology, Kibbe H., Arthur., [2000],” Hand Book
Edisi 1, Interscience, London, of Pharmaceutical
205, 224, 226. Excipients”, Third edition,
University School of
Depkes, 1985, Tanaman Obat Pharmacy Wilkes-Barre,
Indonesia, Direktorat Pensylvania, Washington.
Jenderal Pengawasan Obat
dan Makanan, Jakarta : 63, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat
118, 223. dan Makanan.,[1979],”
Kodeks Kosmetika
Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia”, Departemen
Indonesia, Edisi III. Direktorat Kesehatan Republik
Jenderal Pengawasan Obat Indonesia, Jakarta 158
dan Makanan. Jakarta : 130,
362, 379, 453, 454, 455, 458, Reynolds, J.E.F., [1999],”Martindale:
633. The Complete Drug
th
Reference”, 32 Edition, The
Tjitrosoepomo, G., 1989, Taksonomi Pharmaceutical Press,
Tumbuhan Obat-Obatan, London 1127, 1367, 1527,
UGM Press, Yogyakarta. 1578.
Heyne, K., 1987, Tumbuhan Berguna Guether, E, 1972, Minyak Atsiri, Jilid
Indonesia, Jilid I, IV A. Terjemahan dari The
Departemen Kehutanan, Essential Oil oleh R. S.
Jakarta, 186, 1234. Ketaren dan R. Mulyono J,
1990, Penerbit Universitas
Wijaya, K., 1998, Tanaman Berkhasiat Indonesia, Jakarta, 39-40,
Obat di Indonesia, Jilid IV, 74-76, 112-114.
Pustaka Kartini, Jakarta.
Sasmitha, D. K., 1997, Card System
Boyland, J. C., et All., 1986, Hand dan Reaksi Warna, edisi
book of Pharmaceutical revisi, Penerbit ITB Bandung,
Exipients, American 14.
Pharmaceutical Association,
New York, 3, 195, 241.

40
Formulasi Minyak-Minyak Menguap Menjadi Sediaan Balsem Counterirritant

Windhalz, M., Budavari, S., [1976] “ Svehla, G., [1990],”Vogel : Buku teks
The Merck Index : An Analisis Anorganik Kualitatif
Enxyclopedia Of Chemicals Makro dan Semimikro”, Edisi
and Drugs”, 9th Edition, kelima, PT. Kalman Media
Merck & Co, Inc, New Jersey Pustaka, Jakarta. 207, 212,
1734. 223, 229.

United States Pharmacopeial E. Merck., [1988], ”Culture Media


Convention,[2003],” U.S. Handbook”, Frankfurter
Pharmacopeia & National Strasse 250, Federal republic
Formulary, 21th edition, of Germany, 124, 128, 131,
United States Pharmacopeial 133, 137
Convention Inc. Rockville.

41

Anda mungkin juga menyukai