Anda di halaman 1dari 7

PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG DAGANG (PSAK NO.

09)
PADA LAPORAN KEUANGAN PT. KEBAYORAN PHARMA SAMARINDA

Yeyen Herlina Wati1, LCA. Robin Jonatha2, Imam Nazarudin Latif3

Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

ABSTRAKSI

Penulisan ini bertujuan Untuk membandingkan perlakuan piutang dagang menurut


PT. Kebayoran Pharma di Samarinda dengan perlakuan akuntansi piutang dagang menurut
SAK No. 09.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah ”Apakah penerapan perlakuan akuntansi
terhadap piutang dagang pada PT. Kebayoran Pharma di Samarinda telah sesuai dengan
SAK No. 09?”.
Menurut Zaki Baridwan (2004:17) menyatakan bahwa: “Piutang dagang (piutang usaha)
menunjukkan piutang yang timbul dari penjualan barang – barang atau jasa – jasa yang dihasilkan
perusahaan. Dalam kegiatan perusahaan yang normal, biasanya piutang dagang akan dilunasi dalam
jangka waktu kurang dari satu tahun, sehingga dikelompokkan dalam aktiva lancar”.
Hipotesis pada penelitian ini adalah “Penerapan perlakuan akuntansi terhadap piutang dagang
yang dilakukan oleh PT. Kebayoran Pharma di Samarinda belum sesuai dengan
SAK No 09".
Pada laporan posisi keuangan, jumlah piutang dagang yang dicantumkan
PT. Kebayoran Pharma di Samarinda adalah sebesar Rp 451.075.530,00. Jumlah ini belum termasuk
jumlah cadangan atas jumlah piutang dagang yang tidak dapat ditagih (cadangan kerugian piutang
dagang). Artinya jumlah piutang dagang yang disajikan didalam laporan posisi keuangan dinilai lebih
tinggi daripada yang seharusnya (over stated). Jumlah yang over stated ini menyebabkan jumlah
aktiva lancar pun dilaporkan lebih tinggi sebesar Rp 222.461,26 sehingga menjadi
Rp 1.986.938.637,00 dan pada akhirnya jumlah seluruh aktiva pada laporan posisi keuangan menjadi
over stated pula, yaitu sebesar Rp 2.192.272.269,00.
Hal yang sama terjadi pula pada laporan perhitungan laba rugi. Akibat tidak diadakannya
taksiran atas jumlah piutang yang tidak dapat ditagih, berarti pada biaya operasioanal pun pengakuan
atas biaya kerugian piutang kurang. Hal ini mengakibatkan jumlah biaya operasional yang dilaporkan
menjadi lebih rendah (under stated) sebesar Rp 222.461,26 sehingga menjadi
Rp 607.916.548,00 dan pada akhirnya jumlah laba bersih setelah pajak yang dilaporkan menjadi
lebih tinggi daripada yang seharusnya yaitu sebesar Rp 656.549.317,54.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat diketahui bahwa hipotesis yang dikemukakan
diterima, karena penerapan perlakuan akuntansi terhadap piutang dagang yang dilakukan oleh
PT. Kebayoran Pharma di Samarinda belum sepenuhnya sesuai dengan teori akuntansi piutang
dagang.

Kata Kunci : Perlakuan Akuntansi, PSAK No. 9, Piutang Dagang


PENDAHULUAN yang seringkali menunjukkan suatu bagian
besar harta likuid perusahaan.
Setiap perusahaan mempunyai aktiva Akuntansi yang tepat atas piutang
untuk mendukung kegiatan usahanya. Aktiva dagang dapat beRp engaruh penting pada
itu dibagi menjadi dua yaitu aktiva lancar dan laporan keuangan. Masalah pokok dalam
aktiva tetap. Aktiva tetap dibagi menjadi akuntansi piutang dagang meliputi metode
aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap tidak pencatatan yang didalamnya menyangkut
berwujud. Aktiva lancar merupakan aktiva masalah penilaian piutang dagang,
dimana dana yang tertanam didalamnya akan pengklasifikasian piutang dagang dan
bebas dalam jangka waktu pendek atau dalam pelaporan piutang dagang.
jangka waktu kurang dari satu tahun. Jumlah Demikian pentingnya piutang dagang
keseluruhan dari aktiva lancar pada dasarnya dalam perusahaan. Jika perlakuan akuntansi
adalah modal kerja yang diperlukan untuk terhadap piutang dagang beRp edoman pada
mencukupi kebutuhan perusahaan dalam teori akuntansi piutang dagang yang tepat,
rangka membiayai kegiatan operasinya yang maka laporan keuangan akan mencerminkan
bersifat rutin atau menunjukkan jumlah dana suatu penilaian yang wajar.
yang tersedia untuk operasi jangka pendek. Menurut: Zaki Baridwan, piutang adalah
Adanya modal kerja yang cukup sangat “Tagihan pada pihak lain (debitur) atau
penting bagi suatu perusahaan, karena dengan langganan sebagai akibat dari penjualan
modal kerja yang cukup memungkinkan barang – barang atau jasa – jasa yang
perusahaan untuk beroperasi dengan dilakukan secara kredit atau memberikan
seekonomis mungkin dan perusahaan tidak pinjaman kepada karyawan, member uang
akan mengalami kesulitan yang timbul karena muka pada anak perusahaan atau penjualan
adanya krisis atau kekacauan, tetapi modal aktiva tetap.”
kerja yang berlebihan menunjukkan adanya Klasifikasi Piutang menurut IAI dalam
dana yang tidak produktif, hal ini akan PSAK no.09 Paragraf 07e:
menimbulkan kerugian bagi perusahaan a. Piutang dagang
karena hilangnya kesempatan untuk b. Piutang wesel
mendapatkan keuntungan. c. Piutang lain – lain
Modal kerja yang tersedia dengan segera Piutang dagang:
dapat dipergunakan dalam operasinya Piutang dagang menunjukkan piutang
tergantung pada tipe aktiva lancar yang yang timbul dari penjualan barang - barang
dimiliki seperti kas, piutang dagang dan atau jasa – jasa yang dihasilkan oleh
persediaan. Piutang dagang dalam hal ini perusahaan secara kredit. Piutang dicatat
mempunyai tingkat likuiditas yang lebih tinggi dengan mendebit akun piutang dagang.
daripada persediaan karena peRp utaran dari Piutang dagang semacam ini normalnya
piutang dagang ke kas hanya memerlukan satu diperkirakan akan tertagih dalam periode
langkah saja. waktu yang relative pendek, seperti 30 atau 60
Manajemen terhadap piutang dagang hari sehingga dikelompokkan dalam aktiva
merupakan hal yang sangat penting, oleh lancar.
karena itu kesalahan didalam manajemen PT. Kebayoran Pharma di Samarinda
piutang dagang akan mempengaruhi modal merupakan salah satu perusahaan yang
kerja. Jumlah yang terlalu kecil menyebabkan bergerak dibidang distributor obat – obatan
tidak cukupnya dana yang tersedia untuk yang menjual berbagai macam obat untuk
operasi rutin perusahaan, sedangkan jumlah rumah sakit, apotik ataupun toko obat.
yang terlalu besar menyebabkan adanya dana PT. Kebayoran Pharma di Samarinda berusaha
yang menganggur. meningkatkan penjualannya melalui penjualan
Bagi banyak perusahaan, pendapatan kredit dengan syarat penjualan n/14 yang
dari penjualan kredit merupakan unsur terbesar berarti piutang yang melebihi 14 hari termasuk
yang beRp engaruh terhadap laba bersih. dalam kelompok menuggak dan FOB
Sedangkan piutang dagang yang Destination Point yang berarti biaya angkut
ditimbulkannya merupakan suatu pos penting dan transportasi barang ditanggung oleh
pembeli.
PT. Kebayoran Pharma di Samarinda, diluruskan mengingat pembukuan hanya suatu
hanya terdapat piutang dagang yang terjadi bagian kecil dari fungsi akuntansi.
karena adanya penjualan secara kredit. Tidak Menurut Sofyan Syafrie Harahap
terdapat penggolongan piutang dagang. (2006 : 2) definisi akuntansi adalah bahasa
PT. Kebayoran Pharma mengakui piutang bisnis yang dapat memberikan informasi
dagang pada saat terjadinya penjualan secara tentang kondisi dan hasil usahanya pada suatu
kredit dengan menjurnal akun piutang dagang waktu atau periode tertentu.
(debit) dan penjualan kredit (kredit) sebesar Kemudian definisi akuntansi menurut
jumlah penjualan yang terjadi. Zaki Baridwan (2004:1) adalah: Suatu
Pada PT. Kebayoran Pharma tidak kegiatan jasa. Fungsinya adalah menyediakan
terdapat potongan penjualan, hanya terdapat data kuantitatif, terutama yang mempunyai
retur penjualan sehingga tidak ada jumlah pasti sifar keuangan, dari kesatuan usaha ekonomi
potongan penjualan yang diberikan yang dapat digunakan dalam pengambilan
perusahaan. Tidak ada penaksiran jumlah keputusan – keputusan ekonomi dalam
piutang dagang tak tertagih. memilih alternatif – alternatif dari suatu
Hal ini menyebabkan piutang dagang keadaan.
yang disajikan dalam laporan posisi keuangan Sedangkan Al. Haryono Jusup
PT. Kebayoran Pharma tidak menunjukan nilai (2003: 4-5) mendefinisikan akuntansi dari dua
yang bruto dari piutang dagang. Kerugian sudut pandang yaitu: Dari sudut pemakai dan
piutang pada PT. Kebayoran Pharma adalah sudut proses kegiatan. Ditinjau dari sudut
kerugian yang terjadi karena adanya pelanggan pemakai, akuntansi dapat didefinisikan
yang tidak dapat melunasi utang dagangnya sebagai suatu disiplin yang menyediakan
pada perusahaan karena pelanggan tersebut informasi yang diperlukan untuk
mengalami kebangkrutan atau pelanggan tidak melaksanakan kegiatan secara efisiensi dan
diketahui lagi keberadaanya. mengevaluasi kegiatan – kegiatan suatu
Berkaitan dengan hal tersebut, untuk kegiatan – kegiatan suatu organisasi.
mengetahui sejauh mana perusahaan tersebut Berdasarkan beberapa pendapat tersebut
menerapkan perlakuan akuntansi terhadap di atas dapat disimpulkan bahwa akuntansi
piutang dagang, maka permasalahan tentang “ adalah bahasa bisnis dan seni yang meliputi
Perlakuan Akuntansi Piutang Dagang pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dan
(PSAK No.09) Pada Laporan Keuangan penyajian laporan mengenai transaksi
PT. Kebayoran Pharma di Samarinda). keuangan yang terjadi dalam perusahaan.
Berdasarkan uraian pada latar belakang Akuntansi keuangan adalah merupakan
diatas, maka dapat dirumuskan cabang dari akuntansi yang dijadikan sebagai
permasalahannya sebagai berikut : alat untuk menentukan dan mengukur hasil
”Apakah penerapan perlakuan akuntansi kegiatan bisnis yang dicantumkan dalam
terhadap piutang dagang pada informasi – informasi keuangan. Berdasarkan
PT. Kebayoran Pharma di Samarinda telah cara beRp ikir dan pengalaman yang pernah
sesuai dengan SAK No. 09?”. dihadapi akuntansi keuangan cenderung
digunakan sebagai media bagi akuntansi yang
LANDASAN TEORI lain dalam mengkomunikasikan data, yang
hasilnya digunakan bagi pengguna informasi
Dalam perkembangan dunia usaha tersebut.
yang semakin kompleks dewasa ini, akuntansi Hartanto (2002:3) mendefinisikan:
sebagai bahan bisnis yang didasarkan pada Akuntansi keuangan merupakan suatu proses
informasi yang dapat dipercaya memainkan yang berakhir pada penyusunan laporan
peranan penting dalam sistem perekonomian. keuangan dari perusahaan secara integral,
Sebagai suatu disiplin ilmu pengetahuan yang untuk digunakan baik oleh pihak – pihak
tergolong relative mudah, ruang lingkup ekstren maupun intern perusahaan.
akuntansi sering kali ditafsirkan sebagai Sedangkan menurut Al. Haryano Jusup
pembukuan keuangan perusahaan. Persepsi (2003:11) definisi akuntansi keuangan adalah:
demikian tidak sepenuhnya salah, namun perlu “akuntansi yang bertujuan utama
menghasilkan laporan keuangan untuk arah dan tujuan yang sama. Untuk memberikan
kepentingan pihak luar”. gambaran yang jelas mengenai piutang, maka
Berdasarkan beberapa pendapat yang dapat dikemukakan beberapa definisi dari para
telah dikemukakan di atas maka dapat diambil ahli ekonomi.
kesimpulan bahwa akuntansi keuangan adalah Definisi piutang menurut Al Haryono
akuntansi yang bertujuan menyediakan Jusup (2005:52) adalah “Hak untuk menagih
informasi keuangan kepada pihak yang sejumlah uang dari si penjual kepada si
berkepentingan khususnya pihak eksternal dari pembeli yang timbul karena adanya suatu
suatu unit ekonomi, informasi keuangan transaksi. Pada umumnya transaksi piutang
tersebut berupa berbagai bentuk laporan timbul karena adanya transaksi penjualan
keuangan yang disusun secara periodik. secara kredit.”
Menurut Zaki Baridwan (2004:17), Sedangkan menurut Kieso et. al.
pengertian laporan keuangan adalah sebagai (2008:386), definisi piutang dinyatakan
berikut: Laporan keuangan adalah ringkasan sebagai berikut: “klaim uang, barang, atau jasa
dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu kepada pelanggan atau pihak – pihak lainnya”.
ringkasan dari transaksi – transaksi keuangan Menurut Zaki Baridwan (2004:124)
yang terjadi selama tahun buku yang piutang dinyatakan sebagai berikut: “Piutang
bersangkutan, dibuat oleh manajemen dengan dagang (piutang usaha) menunjukkan piutang
tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas yang timbul dari penjualan barang – barang
– tugas yang dibebankan kepadanya oleh para atau jasa – jasa yang dihasilkan perusahaan.
pemilik perusahaan dan untuk memenuhi Dalam kegiatan perusahaan yang normal,
tujuan – tujuan lain yaitu sebagai laporan biasanya piutang dagang akan dilunasi dalam
kepada pihak – pihak diluar perusahaan. jangka waktu kurang dari satu tahun, sehingga
Sebagai suatu hasil dari proses dikelompokkan dalam aktiva lancar.”
akuntansi, laporan keuangan dimulai dari Selanjutnya Henry Simamora
pengumpulan data – data atau bukti – bukti (2002:262) menyebutkan bahwa: “Definisi
transaksi yang kemudian dicatat dalam buku piutang (receivables) merupakan klaim yang
harian berupa jurnal. Kemudian secara muncul dari penjualan barang dagangan,
periodik jurnal diklasifikasikan kedalam buku penyerahan jasa, pemberian pinjaman dana,
besar sesuai dengan klasifikasi perkiraan. atau jenis transaksi lainnya yang membentuk
Tahap akhir dari proses tersebut diatas adalah suatu hubungan dimana satu pihak berutang
penyusunan suatu laporan keuangan sesuai kepada pihak lain.”
dengan kebutuhan laporan keuangan utama Sehingga dari beberapa definisi di atas,
daru suatu perusahaan berupa neraca, dapat ditarik kesimpulan bahwa piutang
perhitungan laba – rugi, laporan perubahan merupakan tagihan yang timbul sebagai akibat
posisi keuangan serta catatan atas laporan dari suatu transaksi, yaitu penjualan barang
keuangan. maupun jasa yang dilakukan secara kredit
Pada saat ini kebanyakan perusahaan sehingga ada tenggang waktu sejak
melakukan penjualan barang dagang atau jasa penyerahan barang atau jasa sampai saat
sering dengan kredit, sehinggga menimbulkan diterimanya uang.
piutang. Selain dari penjualan barang dagang Konsep merupakan suatu unsur pokok
atau jasa, piutang juga dapat timbul karena dari suatu penelitian dimana penentuan dan
adanya berbagai kegiatan lain dalam perincian konsep sangat penting agar
perusahaan seperti pinjaman uang kepada persoalan dan pembahasan lebih terarah.
karyawan, uang muka yang diberikan kepada Sesuai dengan judul skripsi ini, perlu
anak perusahaan atau penjualan aktiva tetap memberikan batasan kerangka konsep sebagai
yang sudah tidak teRp akai dalam perusahaan. berikut:
Didalam neraca, piutang dimasukkan dalam Menurut Yeyet Yuliani (2013:31)
kelompok aktiva lancar. perlakuan akuntansi piutang meliputi
Mengenai piutang, oleh beberapa ahli pengakuan piutang, pengukuran piutang dan
ekonomi telah banyak memberikan pengertian, penyajian piutang:
walaupun agak berbeda antara satu dengan 1. Teknik pencatatan adalah cara
yang lainnya, namun pada prinsip memberikan memperlakukan dan membukukan
terjadinya penambahan dan pengurangan 2. Analisis Penilaian Piutang Dagang
piutang dagang ke dalam buku – buku Berdasarkan hasil penelitian yang
harian atau jurnal. diperoleh, piutang dagang yang tercantum
2. Teknik penilaian adalah cara perusahaan dalam laporan posisi keuangan
menilai jumlah piutang dagang bersih PT. Kebayoran Pharma di Samarinda adalah
yang dapat diterima perusahaan. sebesar Rp 451.075.530,00. Jumlah ini
3. Penyajian piutang dagang dalam laporan merupakan jumlah piutang dagang tanpa
keuangan perusahaan. adanya cadangan atas jumlah piutang dagang
yang tidak dapat ditagih. Cara penilaian yang
Zaki Baridwan (2004:17) menyatakan dilakukan oleh PT. Kebayoran Pharma di
bahwa: “Piutang dagang (piutang usaha) Samarinda tersebut menyimpang dari teori
menunjukkan piutang yang timbul dari akuntansi piutang dagang, selain itu hal
penjualan barang – barang atau jasa – jasa yang tersebut juga tidak dapat menunjukkan jumlah
dihasilkan perusahaan. Dalam kegiatan piutang dagang yang diharapakan akan dapat
perusahaan yang normal, biasanya piutang ditagih diakibatkan tidak adanya cadangan atas
dagang akan dilunasi dalam jangka waktu jumlah piutang dagang yang tidak dapat
kurang dari satu tahun, sehingga ditagih (cadangan kerugian piutang).
dikelompokkan dalam aktiva lancar.” Sedangkan hasil analisis menunjukkan
Zaki Baridwan (2004:17) menyatakan bahwa jumlah piutang dagang yang dinilai
bahwa “Laporan keuangan adalah ringkasan dengan menggunakan metode cadangan
dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu adalah jumlah bruto piutang dagang sebesar
ringkasan dari transaksi – transaksi keuangan Rp 451.075.530,00 dikurangi dengan
yang terjadi selama tahun buku yang cadangan atas jumlah piutang dagang yang
bersangkutan, dibuat oleh manajemen dengan tidak dapat ditagih, yaitu sebesar
tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas Rp 222.461,26 sehingga piutang dagang
– tugas yang dibebankan kepadanya oleh para bersihnya adalah sebesar
pemilik perusahaan dan untuk memenuhi Rp 447.85068,74. Jumlah cadangan tersebut
tujuan – tujuan lain yaitu sebagai laporan diperoleh dengan cara membuat persentase
kepada pihak – pihak diluar perusahaan.” kemungkinan jumlah piutang dagang yang
Dalam penelitian ini, memiliki alur tidak dapat ditagih dari masing –masing
pikiran yang disusun secara sistematis untuk kelompok umur piutang dagang, hal ini
memberikan penjelasan mengenai gambaran sebagaimana terlihat pada tabel mengenai
penelitian yang akan dilakukan oleh penulis perhitungan jumlah cadangan kerugian piutang
beserta proses pelaksanaanya. Kerangka dagang.
konsep ini terutama menjelaskan mengapa Selanjutnya, pada laporan laba rugi,
penulis mempunyai anggapan seperti yang jumlah biaya operasional yang dilaporkan
diutarakan dalam hipotesis dan tahap – tahap menurut PT. Kebayoran Pharma di Samarinda
yang dilakukan untuk melakukan pengujian adalah sebesar
terhadap hipotesis tersebut. Rp 607.916.548,00 dan menghasilkan laba
bersih setelah pajak sebesar
PEMBAHASAN Rp 656.549.317,54. Hal ini pun menyimpang
dari apa yang diinginkan oleh teori akuntansi
1. Analisis Pencatatan Piutang Dagang piutang dagang, yaitu harus diakuinya adanya
Seperti yang telah dikemukakan jumlah cadangan atas jumlah piutang dagang
sebelumnya, bahwa metode pencatatan yang tidak dapat ditagih yang mana jika
piutang dagang yang digunakan oleh PT. dilaporkan didalam rugi laba, jumlah cadangan
Kebayoran Pharma di Samarinda telah benar tersebut merupakan salah satu elemen biaya
yaitu metode posting langsung ke dalam kartu yang harus dimasukkan ke dalam biaya – biaya
piutang dagang. Pencatatan piutang dagang operasional.
dengan metode ini diperkenankan dan Seperti yang terlihat pada hasil analisis,
merupakan salah satu metode yang terdapat apabila dibuatkan cadangan atas jumlah
didalam akuntansi keuangan. piutang dagang yang tidak dapat ditagih,
jumlah yang menjadi biaya kerugian piutang
dagang adalah sebesar Rp 222.461,26. Jumlah 607.916.548,00 dan pada akhirnya jumlah laba
ini ditambahkan ke dalam biaya – biaya bersih setelah pajak yang dilaporkan menjadi
operasional sehingga total biaya operasional lebih tinggi daripada yang seharusnya yaitu
yang seharusnya dilaporkan adalah sebesar Rp sebesar
611.139.009,26 yang pada akhirnya Rp 656.549.317,54.
menghasilkan laba bersih setelah pajak sebesar Penyesuaian – penyesuaian pada akhir
Rp 65326.856,28. tahun yang dilaksanakan untuk menentukan
taksiran atas jumlah piutang dagang yang
3. Analisis Penyajian Piutang Dagang tidak dapat ditagih haruslah didasarkan pada
Dalam Laporan Keuangan bukti – bukti dari pengalaman tahun – tahun
yang lalu sehingga dapat memenuhi konsep
Pada pembahasan mengenai pencatatan bukti yang objektif (objective evidence) dan
dan penilaian piutang dagang di atas, dapat konsep periode akuntansi (accounting period).
ditarik kesimpulan bahwa PT. Kebayoran Berdasarkan hasil penelitian ini, maka
Pharma di Samarinda melakukan dapat diketahui bahwa hipotesis yang
penyimpangan dari teori akuntansi piutang dikemukakan diterima, karena penerapan
dagang sehingga mempengaruhi kewajaran perlakuan akuntansi terhadap piutang dagang
laporan keuangan yang tercermin pada laporan yang dilakukan oleh PT. Kebayoran Pharma di
posisi keuangan dan laporan rugi laba. Samarinda belum sepenuhnya sesuai dengan
Berdasarkan prinsip akuntansi, rekening teori akuntansi piutang dagang.
piutang dagang yang terdapat didalam laporan
posisi keuangan haruslah disajikan dengan KESIMPULAN
nilai bersihnya, yaitu sebesar jumlah bruto
piutang dagang kemudian dikurangi dengan Faktor – faktor yang mempengaruhi
jumlah cadangan atas jumlah piutang dagang besarnya jumlah piutang seperti persentase
yang tidak dapa ditagih (cadangan kerugian penjualan kredit, ketentuan penjualan, tipe
piutang dagang). pelanggan, dan usaha penagihan
Pada laporan posisi keuangan, jumlah PT. Kebayoran Pharma memiliki jumlah
piutang dagang yang dicantumkan piutang yang cukup besarpada laporan neraca
PT. Kebayoran Pharma di Samarinda adalah terutama dipengaruhi oleh besarnya persentase
sebesar Rp 451.075.530,00. Jumlah ini belum penjualan kredit dan usaha penagihan yang
termasuk jumlah cadangan atas jumlah piutang dilakukan.
dagang yang tidak dapat ditagih (cadangan Berdasarkan hasil penelitian ini, maka
kerugian piutang dagang). Artinya jumlah dapat diketahui bahwa hipotesis yang
piutang dagang yang disajikan didalam dikemukakan diterima, karena penerapan
laporan posisi keuangan dinilai lebih tinggi perlakuan akuntansi terhadap piutang dagang
daripada yang seharusnya (over stated). yang dilakukan oleh PT. Kebayoran Pharma di
Jumlah yang over stated ini menyebabkan Samarinda belum sepenuhnya sesuai dengan
jumlah aktiva lancar pun dilaporkan lebih teori akuntansi piutang dagang.
tinggi sebesar Rp 222.461,26 sehingga
menjadi Rp 1.986.938.637,00 dan pada DAFTAR PUSTAKA
akhirnya jumlah seluruh aktiva pada laporan Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate
posisi keuangan menjadi overstated pula, yaitu Accounting, Edisi Kedelapan, Cetakan
sebesar Rp 2.192.272.269,00. Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Hal yang sama terjadi pula pada laporan Harahap, Sofyan Safrie. 2006. Analisis Kritis
perhitungan laba rugi. Akibat tidak Atas Laporan Keuangan, Raja Grafindo
diadakannya taksiran atas jumlah piutang yang Persada, Jakarta.
tidak dapat ditagih, berarti pada biaya Hartanto. 2002. Akuntansi Keuangan
operasioanal pun pengakuan atas biaya Menengah, Edisi Ketiga,
kerugian piutang kurang. Hal ini CetakanKeempat, Liberty, Yogyakarta.
mengakibatkan jumlah biaya operasional yang Jusup, Al Haryono. 2003. Dasar – dasar
dilaporkan menjadi lebih rendah (under stated) Akunta nsi, Edisi Keenam, Jilid I,
sebesar Rp 222.461,26 sehingga menjadi Rp
Cetakan Kedua, STIE – YKPN,
Yogyakarta.
Simamora, Henry. 2002. Akuntansi Basis
Pengambilan Keputusan Bisnis, Edisi
Kedua, Jilid I, Cetakan Pertama,
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Yuliani, Yeyet. 2013, Pengaruh Perputaran
Piutang Jaminan Kesehatan Daerah,
Universitas Pasundan, Bandung

Anda mungkin juga menyukai