Harga Rp. 8000,- Luar jawa Rp. 11.

000,-
Edisi 175, 27 Sya’ban - 11 Ramadhan 1437 H/ 3 - 16 Juni 2016

www.mediaumat.com

Wawancara: Muhammad Shiddiq Al Jawi Mancanegara: Kazakhstan

Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia “Mereka Menuntut Saya
Miras Berizin Sama Haramnya Meninggalkan Hizbut Tahrir”
dengan Oplosan Fokus
Ustadz Menjawab Kemuliaan Ramadhan
Hukum Shalat Tahajud Setelah Hikimah
Shalat Tarawih dan Witir Puasa dan Takwa
 2 Salam Media Pembaca
Salam Redaksi
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Salam Perjuangan!
Pembaca, bagaimana kabar Anda? Semoga Allah SWT senantiasa
melimpahkan rahmat dan barakah-Nya kepada kita semua. Aamiin.
Tanpa terasa kita sudah memasuki bulan Ramadhan 1437 H.
Alhamdulillah, kita masih diberi kesempatan oleh Allah bertemu dengan
bulan penuh barakah ini. Berbagai pahala berlipat telah disediakan oleh Allah
kepada siapa saja yang mau menggapainya. Pintu-pintu surga dibuka lebar-
lebar, sebaliknya pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.
Ini adalah bulan penghambaan yang luar biasa kepada Allah SWT.
Makanya, Allah memberikan pahala yang tak tanggung-tanggung kepada
hamba-Nya yang mau berusaha keras memanfaatkan momentum Ramadhan
ini dengan amal shalih. Di bulan ini pula ada satu malam yang nilainya sama
dengan seribu bulan, itulah malam Laitul Qadar. Sungguh, orang yang paham
akan keagungan malam tersebut, akan berusaha keras berjumpa dengan
malam itu. Caranya dengan menyongsongnya melalui berbagai amal shalih di
10 hari terakhir Ramadhan.
Pembaca yang dirahmati Allah, puasa memberikan hikmah kepada kita
agar kita menjadi orang yang bertakwa. Mengambil pendapat Imam Ali ra,
takwa adalah takut kepada Yang Maha Agung, melaksanakan yang
diturunkan-Nya, ridha terhadap yang sedikit, dan mempersiapkan diri kepada
Hari Pembalasan. Dengan puasa, keimanan kita diuji, apakah kita betul-betul
beriman kepada Allah dan hal-hal lain yang harus diimani. Dengan puasa pula
kita dituntut taat kepada seluruh aturan Allah SWT. Bukankah Allah
menurunkan syariah-Nya untuk dilaksanakan? Tidak hanya dibaca berulang-
ulang dan dihafal tapi isinya ditinggalkan.
Puasa Ramadhan adalah wahana mencetak manusia dan masyarakat
yang diberkahi oleh Allah. Harapannya setelah Ramadhan berlalu, lahir
generasi yang jauh lebih baik dari sebelumnya karena telah ditempa selama
sebulan lamanya dengan puasa. Kalau setelah itu kok biasa-biasa saja,
jangan-jangan kita telah dijauhkan oleh Allah dari kenikmatan ibadah
tersebut. Naudzubillahi min dzalik.
Pembaca yang dirahmati Allah, untuk menyegarkan kembali ingatan
kita soal Ramadhan, kami sajikan bahasan seputar Ramadhan di rubrik Fokus.
Mungkin sebagian berulang, tapi ini tetap penting. Terkadang yang sudah
diulang pun kita sering lupa.
Sementara di rubrik Media Utama, kami kupas persoalan minuman
keras (miras) yang sekarang lagi ramai dibicarakan. Bukan apa-apa, negara
mulai lagi menunjukkan kekuasaannya untuk mengatur peredaran miras. Yah,
mereka ingin mengatur, bukan melarang miras. Bahkan konon beberapa
peraturan daerah (Perda) yang tak sinkron dengan aturan miras di pusat akan
dihapus. Seperti apa rencana pemerintah? Mengapa mereka tidak melarang
miras? Simak pembahasannya.
Pembaca yang dirahmati Allah, kami mohon maaf mulai edisi ini ada
kenaikan harga media ini. Hal ini tidak dapat kami elakkan karena kondisi
yang memaksa sehingga kebijakan ini harus kami ambil. Kami berharap Anda
bisa memakluminya dan tetap setia menjadi pembaca kami.
Di tengah persaingan media sekuler yang luar biasa, kami harus
bertahan dan menyuarakan Islam dengan selantang-lantangnya. Ini bukan
sesuatu yang mudah. Karena itu, kami berharap dukungan Anda sepenuhnya
demi keberlangsungan media kita tercinta ini.
Akhirnya, kami sampaikan selamat menjalankan ibadah puasa
Ramadhan. Semoga kita semua terlahir kembali menjadi hamba-Nya yang
bertakwa. Amin.
Selamat membaca!
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
JELAJAHI
www.mediaumat.com
Penerbit: Pusat Kajian Islam dan Peradaban. Dewan Penasihat : KH Ma'ruf Amien, KH Nazri Adlani, KH Amrullah Ahmad, KH Syukron Makmun, KH Muhammad Arifin Ilham , KH Athian Ali M Dai,
Achmad Michdan SH, H Azwir, KH dr Muhammad Utsman, H Hari Moekti, AGH Sanusi Baco, Lc, KH DR Miftah Faridl, Dra Hj Nurdiati Akma M.Si, Dra Hj Nurni Akma, Prof Dr Ir Zoer’aini Djamal Irwan MS,
KH Husin Naparin, Lc, MA. Penasihat Hukum: Achmad Michdan SH. Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Farid Wadjdi. Pemimpin Perusahaan: Anwar Iman. Sidang Redaksi: Hafidz
Abdurrahman, MR Kurnia, Yahya Abdurrahman, Muhammad Ismail Yusanto, Rochmat S. Labib. Redaktur Pelaksana: Mujiyanto. Redaksi: W Almaroky, Joko Prasetyo, Fatih Sholahudin, Zulia
Ilmawati, Nanik Wijayati, Iffah Ainur Rochmah, Kholda. Kontributor Daerah: Rifan (Jatim), Fakhruddin (Babel), Apri Siswanto (Riau), Rikhwan Hadi (Sumbar), Kurdiyono & Ahmad Sudrajat (DIY),
Eko (Sultra), Farhan (Jabar), Bahrul Ulum (Sulsel), Abduh (Kalsel), Budianto Haris (Sumsel), Dani Umbara Lubis (Sumut), Dadan Hudaya (Banten) Desain dan Pracetak: Kholid Mawardi. Keuangan:
Budi Darmawan . Marketing: Muhammad Ihsan. Sirkulasi: W Wahyudi. Iklan: Aris Rudito, M Rosyid Aziz. Alamat Redaksi: Jl. Prof. Soepomo No. 231, Jakarta Selatan 12790. Email:
pembaca.tabloidmu@gmail.com. Iklan Pemasaran: Jl. Prof. Soepomo No. 231, Jakarta Selatan 12790. Email Iklan: iklan.tabloidmu@gmail.com . Email Marketing:
marketing.tabloidmu@gmail.com Hunting Pemasaran: 085711044000, sms: 089650202478. Hunting Iklan: 085780137043. Rekening: Bank Muamalat No Rek 9064150699 a.n Budi
Darmawan.
Media Umat | Edisi 175, 27 Sya’ban - 11 Ramadhan 1437 H/ 3 - 16 Juni 2016
Wakapolsek Serpong AKP Abdul Rachim melepas pawai
Tarhib Ramadhan 1437 H HTI Tangerang Selatan. Acara
tersebut di gelar di sekitar kawasan BSD City - Tangerang
Selatan dengan mengusung tema Bulan Ramadhan
Wujudkan Islam Rahmatan Lil Alamiin, Ahad (29/5).
Media Pembaca
Kebiri Haram tidak berdaya dan akhirnya kita sudah menganggapnya
sebagai hal yang lumrah. Demikian pula ekonomi.
Pemerkosa dihukum kebiri dengan metode
PKI dan Syiah sudah berani terang-terangan serta
injeksi. Ini bisa menyebabkan laki-laki yang dikebiri
tampak sangat percaya diri. Hal ini juga terjadi karena
memunculkan sifat perempuan. Padahal Islam telah
ulah dari para penghianat, kita tidak berdaya, dan
mengharamkan laki-laki menyerupai perempuan atau
akhirnya kita sudah menganggapnya sebagai hal yang
sebaliknya perempuan menyerupai laki-laki.
lumrah.
Jadi kesimpulannya, kebiri adalah suatu kesesatan
Kafir dengan begitu yakin akan dapat menguasai
dan dosa besar yang sama sekali tidak boleh didukung
negeri ini, seperti terucap dari Ahok kepada ketua BPK.
oleh umat Islam. Siapapun yang terlibat di dalam upaya
Ketidak berdayaan kita terhadap arogansi Ahok, dan
penerapan hukum kebiri itu, baik itu ahli hukum yang
ketidakberdayaan hukum untuk menjerat Ahok atas
menyusun Perppu, Presiden yang menandatangi
dugaan korupsi Sumber Waras dan reklamasi, cukup
Perppu, para menteri pengusulnya, hakim dan jaksa
sebagai barometer dan kebenaran yang disampaikan
yang mengadili pelaku pedofilia, termasuk para dokter
oleh Rasulullah bahwa kita seperti buih di lautan.
atau staf medis yang melaksanakan kebiri di rumah
Ya Allah yang Maha Membolak Balik Hati Manusia,
sakit atas perintah pengadilan, semuanya turut
bukakanlah mata hati para petinggi-petinggi TNI,
memikul dosa besar di hadapan Allah. Zainuddin.
satukan hati mereka dengan para Mujahid dan para
Kopo Soreang Bandung. 08994903xxx
pejuang untuk menyelamatkan negeri ini. Totong
Heriawan. Kuningan. 089526009xxx
Harga Naik
Ramadhan sebentar lagi, hari yang dinanti akan
tiba, namun para ibu-ibu resah dan gelisah karena
Bukan Sekadar Negara
Wahai saudaraku, sesungguhnya Islam rahmatan
harga barang-barang naik. Setiap hari kebutuhan
lil alamin itu adalah Islam yang diterapkan oleh negara.
pokok harganya tidak menentu. Sedangkan
Tapi ingat, negaranya bukan sembarang negara,
penghasilan tetap. Ramadhan yang seharusnya
melainkan negara yang telah ditetapkan oleh Allah dan
digunakan setiap waktu untuk beribadah harus
RasulNya. Itulah khilafah ala minhajin nubuwwah,
dibayang-bayangi dengan harga kebutuhan pokok
bukan demokrasi atau yang lainnya. Yuk berjuang
yang tak menentu. Sungguh sistem ekonomi kapitalis
meneggakan syariah dan khilafah untuk mewujudkan
yang berasaskan keuntungan yang banyak telah
Islam rahmatan lil alamin. Hasri, Cimahi,
menyebabkan para wanita tidak bisa menjalani
089658286xxx
Ramadhan dengan khusyuk dan para lelaki juga harus
sibuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan. Sunggguh
hanya sistem khilafah yang bisa menyelesaikan segala Back to Syariah
permasalahan umat. Umu Staqifa Tulungagung Negeri mayoritas Muslim ini, sebagian besar
+6285645479xxx menyambut dan mengisi Ramadhan dengan hal - hal
yang bid'ah bahkan haram. Persiapan makanan yang
Mau Dibawa ke Mana berlebihan, pakaian baru namun tidak syar'i bahkan
Sumber daya alam sudah dalam penguasaan
asing. Hal ini terjadi karena ulah para penghianat. Kita
terlalu mewah untuk idul fitri, 'ngabuburit' bukber
maupun saur on the road dengan khalwat dan ikhtilat,
dan serangkaian kegiatan lain yang jelas melanggar
SMS Media Pembaca/Komentar untuk MU: 081315263110. SMS Berlangganan: 0857 8013 7043
SMS Redaksi:
Sertakan 081288020261.
Nama Sertakan Nama dan Asal
dan Asal daerah.
 Media Umat | Edisi 175, 27 Sya’ban - 11 Ramadhan 1437 H/ 3 - 16 Juni 2016
syariat Islam.
Islam kini terasingkan dari penganutnya, sehingga
umat pun kehilangan jati diri dan ruhnya. Abai terhadap
perintah Allah, senang hati melanggar larangan - Nya sudah
bukan hal yang tabu bahkan mereka bukan karena tak tahu
melainkan karena menganggap lemah aturan Islam yang
paripurna.
Semakin jauh dari syariah kaffah maka berkah tak akan
tumpah. Marilah kembali pada syariah yang kaffah dengan
menegakkan kembali khilafah ar Rasyidah. So kembali ke
fithrah dan jauh dari segala bid'ah. Ummu Agya.
Cibungbulang, Bogor. +6285773216xxx
Ironis
Ironis memang, negara yang dibesarkan dengan pajak,
apapun dikenai pajak. Pajak barang dan jasa, pajak
pendapatan, pajak progresif, dll. Rakyat dianggap mampu
membayar, padahal jelas rakyat banyak menghadapi beban
hidup. Tambah ironis, ketika pemimpinnya tidak ikut
merasakan derita rakyat. Malah berlimpah ruah hartanya,
bahkan parkir di luar negeri seperti skandal Panama Papers.
Wallahu a'lam. Ummu Hanif. Tulungagung
+6285790510xxx
Makin Marak Dan Sadis
Sangat memprihatinkan melihat peristiwa kekerasan
seksual yang marak akhir-akhir ini. Hal ini sebetulnya adalah
fenomena gunung es. Kejahatan seksual semakin marak dan
sadis ini akar persoalannya karena negara kita menerapkan
sistem demokrasi sekuler dalam mengatur kehidupan di
dunia. Akibatnya kerusakan menyebar di tengah kehidupan
"ibarat jamur di musim hujan" kerusakan tumbuh subur dan
solusi yang ditawarkan adalah solusi berdasar hawa nafsu
manusia. Ini ibarat "menegakkan benang basah", mustahil
bisa selesai. Oleh karena itu kita harus buang demokrasi ke
keranjang sampah dan kembali ke Islam, dalam naungan
khilafah islamiyah, Allahu Akbar. Abu Luthfi. Pasuruan
Kota +6281553137xxx
Renungan
Surat 'Abasa ini adalah salah satu bukti bahwa Alquran
bukanlah kitab yang dikarang dan direka-reka oleh Nabi
Muhammad SAW. Kenapa? Karena setiap penulis buku tidak
akan pernah menampakkan kelemahannya sendiri.
Sedangkan pada surat ini beliau SAW "ditegur" oleh Allah
SWT karena lebih memilih untuk menghadapi muka para
pembesar kaum Quraisy yang belum tentu akan mendapat
hidayah saat itu dibanding menghadapi Abdullah bin Ummi
Maktum, seorang buta yang sedang mencari petunjuk untuk
keimanannya.
Lalu apa kaitannya dengan hidup kita? Sebagai
manusia biasa terkadang kita pun seperti itu dalam bersikap.
Kita lebih senang untuk menghadapi orang-orang yang
akan menguntungkan kita. Tak ada yang tahu isi hati
seseorang, namun ketika ada perasaan dan perkataan, "Ah,
gak penting" maka sikap sombong bisa disematkan karena
sombong itu berarti menolak kebenaran atau menganggap
remeh orang lain. Ini hanya renungan. Semoga kita
dijauhkan dari sifat seperti itu. Muhammad Salman Nashir.
Bandung. +62 852-2011-1xxx
Komentar untukMU
Jangan Telat
Saran saya buat MU, mohon jangan telat ya, kasihan
yang di daerah. Kadang MU edisi sebelumnya baru sampai, eh,
MU terbaru sudah terbit. Wardi. DIY. +62 857-2886-4xxx
Wa'alaikumsalam Wr Wb. Terima kasih masukannya. Nanti
kami sampaikan ke bagian distribusi. Semoga ke depan lebih
baik lagi. Redaksi
Soal Jawab
bersama Amir Hizbut Tahrir
Ata Bin Khalil Abu Al-Rashtah
klik www.hizbut-tahrir.or.id
Editorial 3
11 Persen Siswa
SMA Jakarta-Bandung
Dukung Khilafah
S
etara Institute kembali melakukan survei yang menyoroti sistem khilafah. Lembaga yang
memperjuangkan pluralisme dan hak asasi manusia ini, pada Selasa (24/5) merilis hasil survei
tentang tingkat toleransi siswa di SMA di Jakarta dan Bandung. Survei ini melibatkan 760 siswa SMA
dengan usia 15-19 tahun di dua kota besar di Indonesia itu. Dalam laporannya, Setara menyebutkan
secara umum tingkat toleransi siswa SMA di Jakarta dan Bandung besar. Namun, Setara
mengingatkan tentang pengaruh ide khilafah yang menurutnya mengkhawatirkan. Salah satu pertanyaan
survei tentang sistem pemerintahan yang sebaiknya diterapkan di Indonesia, walaupun 86 persen
mendukung demokrasi, 11 persen siswa SMA menjawab sistem khalifah sebaiknya diterapkan di Indonesia.
Hanya 2 persen tidak menjawab dan 1 persen menjawab sistem monarki.
Untuk sistem sosial dan politik, 69 persen responden menginginkan nilai-nilai agama ada di dalam setiap
urusan sosial politik. Ketika ditanya tentang penerapan hukum syariah di Indonesia, 58 persen responden
menyatakan setuju, dan hanya 17 persen yang tidak setuju, sementara sisanya tidak menjawab. Ketika ditanya
tentang urusan memilih pemimpin, 38 persen menyatakan tidak bersedia memilih pemimpin daerah yang
berbeda agama. Sedangkan 30,8 persen bahkan menyatakan tidak bersedia memilih ketua kelas/OSIS yang
berbeda agama. Ketika ditanya tentang golongan minoritas, seperti Ahmadiyah, 36 persen mengatakan
aktivitas golongan minoritas sebaiknya dibatasi. Wakil Ketua Setara Insitute, Bonar Tigor Naipospos,
mengatakan bahwa angka ini menunjukkan intoleransi dan konservatisme yang mengkhawatirkan pada
remaja Indonesia.
Adanya dukungan siswa SMA Bandung dan Jakarta ini terhadap sistem khilafah, tentu menggembirakan.
Meskipun masih kecil, sekitar 11 persen, dibanding sistem demokrasi, dukungan ini menunjukkan adanya
pengaruh kerja keras dakwah di kalangan para remaja dan siswa. Sekaligus menunjukkan kesadaran para
pemuda Islam akan pentingnya sistem khilafah bagi umat Islam.
Sungguh sangat jelas, sistem khilafah dibutuhkan umat Islam sebagai institusi politik yang menerapkan
seluruh syariah Islam. Mengingat menerapkan syariah Islam adalah kewajiban bagi setiap Muslim. Tidak bisa
ditawar-tawar lagi. Penerapan seluruh syariah Islam merupakan konsekuensi keimanan seorang Muslim
sekaligus bukti kecintaan terhadap Allah dan Rasul-Nya.
Penerapan syariah Islam secara totalitas oleh negara ini juga sebagai solusi nyata terhadap berbagai
persoalan yang dihadapi Indonesia dan dunia saat ini. Berbagai kerusakan, kejahatan, kezaliman, kemiskinan
yang nyata di depan mata, tidak lain akibat tidak diterapkannya syariah Islam oleh negara. Justru, sistem
kapitalisme yang diterapkan di Indonesia saat inilah yang menjadi penyebab berbagai penderitaan yang
mendera rakyat saat ini.
Solusi syariah Islam dan khilafah merupakan bukti kecintaan pegiat-pegiat dakwah Islam terhadap
Indonesia. Bagaimana pun sebagai anak negeri ini, kita mencintai negeri ini. Untuk itu kita menawarkan syariah
Islam dan khilafah sebagai solusi nyata.
Karena itu, kekhawatiran Setara Institute tidaklah beralasan karena khilafah justru akan memberikan
kebaikan kepada seluruh umat manusia. Sistem ini akan menerapkan syariah Islam secara totalitas sehingga
Islam sebagai rahmatan lil 'alamin--rahmat untuk seluruh umat manusia—akan benar-benar terwujud.
Tudingan intoleransi juga hanya stigma negatif yang ahistoris. Sejarah membuktikan bagaimana dalam
sistem khilafah, hidup berbagai bangsa, ras, warna kulit, dan beragam agama. Yang non Muslim dibolehkan
untuk beribadah menurut agama mereka, tidak ada paksaan memeluk agama Islam. Sebagai ahlul dzimmah,
keselamatan dan keamanan mereka dijamin oleh Khilafah.
Tapi tentu saja sistem khilafah tidak memberikan toleransi terhadap ajaran-ajaran sesat seperti
Ahmadiyah yang mengklaim Islam. Tidak memberikan toleransi terhadap kejahatan dan kriminalitas seperti
LGBT, pelacuran, pezina, dan kemaksiatan yang lain. Karena semua itu bertentangan dengan syariah Islam.
Termasuk tidak akan memberikan toleransi terhadap negara-negara imperialis untuk merampok kekayaan
alam negeri-negeri Islam, memecah belah kesatuan dan keutuhan negara. Khilafah akan melindungi negeri
Islam termasuk Indonesia dari penjajahan yang rakus.
Upaya mengaitkan khilafah dan syariah Islam dengan ISIS atau kelompok tertentu—yang justru
bertentangan dengan syariah Islam—jelas merupakan propaganda murahan sebagai bentuk generalisasi
yang bodoh. Para pelajar yang bergabung bersama Hizbut Tahrir, sebagai kelompok yang serius
memperjuangkan khilafah, justru menunjukkan hal sebaliknya.
Kita seharusnya membuka mata, bagaimana perubahan anak-anak muda yang ikut dalam dakwah
bersama Hizbut Tahrir. Mereka bukan hanya menuntut perubahan sistem agar menjadi lebih baik, anak-anak
muda ini juga mengubah diri mereka menjadi lebih baik. Mereka menjadi anak-anak yang shalih, giat
melaksanakan ibadah, menjauhi hal-hal yang membahayakan anak muda seperti minum keras, narkoba,
perkelahian pelajar, dan seks bebas.
Mereka juga lebih patuh kepada orang tuanya, menghormati guru. Mereka mengisi waktu-waktu mereka
secara produktif untuk dakwah dan belajar. Banyak diantara mereka berprestasi di sekolah-sekolahnya,
berhasil menjadi mahasiswa-mahasiswa di universitas terkemuka. Semua tidak bisa dilepaskan dari dorongan
agama, ketaatan mereka kepada syariah Islam.
Walhasil, upaya melakukan kriminalisasi terhadap perjuangan khilafah akan gagal. Siapapun akan
semakin sadar, bahwa sistem kapitalisme, demokrasi, liberalisme, pluralisme, itulah yang menjadi pangkal
berbagai persoalan di Indonesia dan dunia. Fakta kerusakan kapitalisme dengan sangat gampang dilihat di
depan mata dan ditunjukkan dengan jari secara jelas.
Tiada pilihan lain bagi umat Islam kecuali syariah dan khilafah. Perjuangan ini terus berjalan dengan kerja
ikhlas dan kerja keras, hingga Allah SWT memberikan kemenangannya bagi umat Islam. Allahu Akbar! [] farid
wadjdi
4 Media Utama
Semua orang sudah
tahu dampak buruk
miras. Miras
menyebabkan
permasalahan bagi
penggunanya dan juga
lingkungan sosialnya.
B
ebas. Yah, orang bisa
mendapatkan mi-
numan keras di mana
saja. Bahkan tanpa
ada pembatasan
sedikit pun. Aturan yang sempat
dibuat oleh Menteri Perdagang-
an Rahmat Gobel yakni mini-
market tidak boleh menjual
miras, kini sudah tak ada lagi
pasca ganti menteri.
Selain bisa didapatkan di
mana saja, siapa saja pun bisa
menikmatinya. Banyak tempat
hiburan malah dengan terang-
terangan menyediakan mi-
numan beralkohol ini. Mereka
bisa melakukan itu karena ber-
lindung di balik aturan negara
yakni pajak. Siapa yang bisa ba-
yar pajak miras maka berjualan
pun jadi boleh.
Sejauh ini negara memang
tak pernah melarang keberadaan
minuman keras. Meski miras
digolongkan ke dalam tiga kate-
gori yakni golongan A (kadar
etanol kurang dari 5 persen),
golongan B (5-20 persen), dan
golongan C (20-55 persen),
semuanya bisa didapatkan. Yang
dijual bebas adalah golongan A.
Yang golongan B dan C, pembeli
harus bisa menunjukkan identi-
tasnya.
Sudah begitu, negara sen-
diri punya andil dalam kepemi-
likan perusahaan miras. Konon
ini satu-satunya di dunia ada pe-
merintah daerah yang memiliki
saham di pabrik miras. Dan itu
adalah pemerintah daerah yang
di ibukota negara, Jakarta, yakni
Pemda DKI. Bisa dibayangkan,
bagaimana mereka mau mela-
rang atau membatasi peredaran
miras sementara mereka itu
adalah pemiliknya?
Ditambah lagi, gubernur
DKI sendiri pandangannya sa-
ngat pro terhadap miras. Me-
nurutnya selama tidak mabuk, ia
tak menghalangi orang untuk
minum miras. Bahkan di rumah-
nya sendiri tamu bisa menikmati
miras berkadar etanol kurang
dari 5 persen dari berbagai
merek.
Dampak Buruk
Semua orang sudah tahu
dampak buruk miras. Tanpa
membuka kitab suci pun orang
tahu itu. Miras menyebabkan
permasalahan bagi pengguna-
nya dan juga lingkungan so-
sialnya. Berbagai tindak kejahat-
an yang akhir-akhir ini meng-
hebohkan Indonesia, pangkal-
nya adalah konsumsi miras.
Bagaimana mungkin seorang
gadis remaja dibunuh kemudian
diperkosa oleh 14 orang remaja
tanggung di Bengkulu? Pasti
mereka mabuk. Dan ternyata me-
reka mengaku menenggak miras
sebelum berbuat bejat itu.
Banyak tindakan kriminal
Media Umat | Edisi 175, 27 Sya’ban - 11 Ramadhan 1437 H/ 3 - 16 Juni 2016
dan kecelakaan lalu lintas sum-
ber masalahnya adalah miras.
Bahkan di seluruh dunia data
menunjukkan lebih dari sete-
ngah dari pelaku kejahatan selalu
didahului dengan menenggak
minuman keras. Dan setiap 10
detik, ada orang yang meninggal
karena miras.
Bahkan di Papua, gubernur
setempat sampai membuat
larangan konsumsi dan peredar-
an miras di seluruh Papua.
Alasannya ternyata cukup men-
cengangkan, yakni bahwa miras
nyaris mengakibatkan orang
Papua punah. Makanya, mereka
berani membuat aturan larangan
total meskipun itu bertentangan
dengan peraturan di pusat.
Secara kacamata agama,
miras jelas sudah diharamkan.
Tidak ada toleransi sedikit pun
terhadapnya. Sedikit atau banyak
sama, tetap haram. Nabi me-
nyebut miras itu sebagai induk
dari segala kejahatan. Dan itu
memang sesuai fakta. Gara-gara
miras, orang bisa berbuat jahat
apa saja karena akalnya telah
rusak.
Negara Lemah
Meski sedemikian gam-
blang dampak konsumsi miras,
negara tetap saja bergeming de-
ngan kebijakannya. Negara tak
menutup pabrik-pabrik miras di
Indonesia yang berjumlah sekitar
90-an dan kebanyakan mempro-
duksi miras golongan B.
Banyak alasan pemerintah.
Untuk menarik investasi kek, me-
nyediakannya bagi wisatawan,
pendapatan pajak, dsb. Intinya
ada manfaat ekonomi yang di-
harapkan atas produksi dan jauh, malah mencegahnya.
peredarannya.
Padahal sebenarnya, diban-
dingkan pendapatan sektor
Solusi Islam
Kondisi ini akan terus demi-
lainnya, sumbangan bagi APBN
kian selama negara masih ber-
tergolong sangat kecil yakni
sekitar 0,6 persen atau sebesar
sandar pada prinsip kapitalisme-
sekulerisme. Paham kebebasan
Rp 6 trilyun. Ini jauh lebih kecil
dalam sistem tersebut akan terus
dibandingkan membayar bunga
utang yang lebih dari Rp 100
diperalat untuk tidak mengin-
dahkan aturan Islam.
trilyun.
Padahal dalam Islam se-
Sikap pemerintah ini tak
muanya telah jelas. Siapa yang
lepas dari kecenderungannya
meminum khamer, hukumannya
berpihak kepada para kapitalis
pasti. Dicambuk 40 atau 80 kali.
dan prinsip bernegara yang men-
Yang memproduksi dan meng-
jadikan sekulerisme sebagai acu-
edarkan dihukum oleh hakim
an. Prinsip kebebasan membuat
dengan hukuman diserahkan
pemerintah bersikap ambigu
kepada para hakim. Bisa lebih
dalam mengambil kebijakan.
tinggi dari para peminum sanksi
Tahu bahwa miras menghancur-
hukumnya.
kan rakyatnya, tapi masih mau
Sistem Islam itu pun mela-
mendapatkan uang dari pro-
rang semua pabrik miras dan im-
duksi dan peredarannya. Inilah
por miras. Walhasil, tak ada miras
yang menyebabkan negara be-
yang beredar di masyarakat.
gitu lemah dan seolah tak ber-
Sebelumnya negara telah
daya menghadapi masalah ini.
membangun ketakwaan indivi-
Kenyataan ini ditambah
du dan masyarakatnya. Dengan
lagi dengan ketiadaan sandaran
teologis dalam bernegara. Ini
ketakwaan inilah ada imunitas di
kalangan warga negara untuk
wajar karena negara tak meng-
berbuat maksiat. Selain itu ada
inginkan agama campur tangan
kontrol yang ketat dari masya-
dalam urusan negara. Akibatnya,
rakat. Maka dalam kondisi de-
negara seperti menutup mata
terhadap kepentingan mayoritas
mikian kok masih ada yang me-
langgar, maka wajar ada sanksi
penduduknya yang Muslim.
tegas atasnya.
Dan yang lebih aneh lagi
Aturan demikian akan ter-
ketika negara justru ingin men-
laksana bila dan hanya bila sistem
cabut beberapa peraturan dae-
Islam diterapkan dalam sistem
rah (Perda) pelarangan miras di
yang islami yakni khilafah. Maka,
daerah. Alasannya, Perda itu me-
tegaknya syariah dan khilafah
larang miras, padahal aturan di
adalah jalan menuju kebaikan
pusat tidak melarangnya. Maka,
manusia, baik Muslim maupun
daerah diminta untuk 'menyin-
non Muslim. Miras pun amblas. []
kronkan' Perdanya sesuai aturan
mujiyanto
yang lebih tinggi. Jadi bukannya
senang daerah bertindak lebih
 Media Umat | Edisi 175, 27 Sya’ban - 11 Ramadhan 1437 H/ 3 - 16 Juni 2016

Miras Mengganas
Potensi pasar yang besar ini pun dimanfaatkan oleh para produsen. Mereka memproduksi miras
dengan kadar alkohol tinggi dan menjualnya secara sembunyi-sembunyi.

Biang Kejahatan Merusak

Peredaran miras yang ma-
rak berkorelasi positif terhadap
meningkatnya jumlah kejahatan
di tengah masyarakat. Catatan
Humas Pengadilan Negeri (PN)
Ambon mengungkapkan, 90 per-
sen pelaku tindakan asusila atau
pelecehan seksual, rata-rata ka-
rena sudah mengonsumsi miras.
Data Kejaksaan Negeri
Bandung juga menunjukkan hu-
bungan yang miras dan keja-
hatan. Dari laporan kejahatan
yang diproses hingga ke peng-
adilan terungkap bahwa faktor
miras menjadi penyebab domin-
an pada diri pelaku kejahatan.
“Sebanyak 55 persen asal usulnya
dari miras. Jadi mereka yang
melakukan tindak pidana keja-
hatan itu diawali dengan minum-
an keras,” ujar Kepala Kejari
Berbagai kasus menunjuk-
kan miras sangat berbahaya baik
bagi para peminumnya maupun
masyarakat. Ini suatu yang tak
bisa dibantah lagi.
Beberapa referensi kese-
hatan menjelaskan bahaya mi-
numan keras. Di awal minum
miras, efek yang muncul adalah:
mulut terasa kering, jantung
berdegup lebih kencang, mual,
sulit bernafas, dan sering buang
air kecil. Tiap orang bisa berbeda.
Setelah mabuk, akan timbul pe-
rasaan yang membuat pemi-
numnya seolah-olah merasa
hebat sampai rasa malupun akan
hilang dengan sendirinya. Pikiran
mereka terasa plong dan rileks.
Selain itu, meminum mi-
numan keras mengakibatkan
fungsi motorik tidak berjalan

K
asus pemerkosaan di
Bengkulu yang dila-
kukan oleh 14 pemu-
da terhadap Yyn (14
tahun) sehingga me-
nyebabkan korban tewas, mem-
buka fakta betapa minuman
keras telah merajalela hingga ke
pelosok-pelosok kampung. Se-
mua pelaku sebelum beraksi me-
nenggak minuman keras (miras).
Dalam kondisi mabuk setelah
mereka minum tuak itulah me-
reka membunuh korban dan
kemudian memerkosanya.
Di Dusun Balak Lor, Desa
Balak, Kecamatan Songgon, Ba-
nyuwangi, Jatim, Januari lalu dua
gadis menjadi korban kebejatan
seorang pemuda setelah mereka
menenggak miras. N mencabuli
dua remaja ini selama dua hari.
Di Malang, seorang pemu-
da menusuk sahabatnya sendiri
setelah berkaraoke sambil mi-
num miras, Desember lalu. Kor-
Budaya mabuk ini kian
menggejala dengan makin mu-
dahnya orang mendapatkan
miras. Bahkan sampai di toko dan
warung-warung kecil pun mi-
numan haram itu sangat gam-
pang didapatkan. Jangan lagi
ditanya di swalayan, pemerintah
malah mengizinkan peredaran-
nya asal yang kandungan eta-
nolnya di bawah 5 persen (mi-
numan beralkohol golongan A).
Beberapa referensi meng-
ungkap, konsumsi minuman ber-
alkohol bisa menimbulkan efek
berupa ganggguan mental orga-
nik (GMO), yaitu gangguan da-
lam fungsi berpikir, merasakan,
dan berprilaku. Ini karena reaksi
langsung alkohol pada sel-sel
saraf pusat. Karena sifat adiktif
alkohol itu, orang yang memi-
numnya lama-kelamaan tanpa
sadar akan menambah takar-
an/dosis sampai pada dosis
keracunan atau mabuk.
Pertengahan bulan lalu,
Polresta Pekanbaru, Riau, meng-
gerebek sebuah rumah yang di-
jadikan tempat pengoplos mi-
numan keras berbahaya. Polisi
menangkap tiga tersangka dan
menyita 3.000 botol miras op-
losan berbagai merk siap edar.
Beragam peralatan penyulingan,
bahan baku pembuat miras serta
ratusan botol kosong serta
ribuan tutup botol.
Mereka hanya bermodal
bahan dasar air, alkohol murni,
dan zat berbahaya lainnya. Setiap
bulannya, mereka menghasilkan
pundi-pundi uang sebanyak Rp
1,5 milyar.
Saham Miras Pemda DKI
Bandung Dwi Hartanta, akhir
tahun lalu.
Angka di Bandung ini mirip
dengan temuan data kriminalitas
akibat miras yang diteliti krimi-
nolog dari Universitas Indonesia
Iqrak Sulhin. “Data narapidana di
penjara ini ada 54 persen berisi
pelaku kriminal yang sebelum-
nya didahului meminum miras.
Angka persentase ini mirip de-
ngan penelitian yang ada di
Amerika,” kata Iqrak memapar-
kan penelitian di LP Cipinang
2011 dalam sebuah diskusi di
Jakarta tiga tahun lalu seraya
mengungkapkan, 72 persen
narapidana sebelum masuk
penjara adalah peminum.
secara normal seperti bicara ca-
del dan sempoyongan. Ketidak-
sadaran ini secara berangsur
akan hilang dalam kurun waktu 4
hingga 6 jam. Setelah itu, pe-
minum akan merasa sangat
tertekan dan lelah.
Lebih jauh lagi mereka akan
mengalami masalah kesehatan.
Di antaranya: lever membeng-
kak; kerusakan otak; penurunan
fungsi indera; mempercepat mo-
nopouse pada wanita; nyeri saat
haid; cacat pada janin; osteopo-
rosis; kanker hati; kerusakan
sistem pencernaan; gangguan
hormonal; dan kematian. [] emje

B
Tak aneh sekarang banyak agaimana mau melarang peredaran minuman Jalan Inspeksi Tarum Barat, Bekasi Timur, Jawa Barat.
ban terluka di bagian leher dan
orang tewas karena menenggak keras (miras) jika yang mengeksekusi ketentuan Aneka produk bir pilsener dan bir hitam dihasilkan di sini,
wajah karena sabetan pisau
miras oplosan. Mereka meracik itu sendiri memiliki pabriknya? Inilah kenyata- antara lain dengan merek Anker, Carlsberg, San Miguel,
penenggak miras.
sendiri miras itu dengan kan- annya. San Mig Light, dan Kuda Putih.
Di Blitar seorang pemuda
dungan alkohol yang lebih ting- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ternyata memiliki Kabarnya, perusahaan tersebut menjadi sumber
membacok kawannya setelah
gi. Bahkan ada yang sampai 70 saham besar di PT Delta Djakarta yang bergerak di Pemasukan Asli Daerah (PAD) terbesar ketiga setelah
mereka berpesta miras. Tak ha-
persen. Wajar jika kemudian me- bidang produksi dan distribusi minuman keras. PT Delta Bank DKI dan PT Pembangunan Jaya. Pemprov DKI
nya itu, pelaku membakar motor
reka terkapar, tewas. Yang paling Djakarta merupakan anak perusahaan San Miguel Jakarta mendapatkan dividen sebesar Rp 47, 84 miliar
korban dan motornya sendiri.
heboh adalah di Bantul, ketika 26 terbesar di Indonesia. dari saham miliknya sebesar 26,25 persen.
Kasus-kasus serupa sangat
orang tewas dalam waktu ber- Pabrik Anker Bir ini sudah ada dari zaman Selain punya perusahaan, DKI Jakarta pun
banyak dan menghiasi layar kaca
samaan karena berpesta miras penjajahan Belanda. Didirikan pada 1932 dengan nama dipimpin oleh gubernur yang 'suka' minuman keras.
setiap hari. Ketua Umum Gerakan
oplosan. Archipel Brouwerij. Dalam perkembangannya, kepemi- Terbukti dalam sebuah foto yang beredar April lalu, Gu-
Nasional Anti Miras (GeNAM)
Potensi pasar yang besar ini likan dari pabrik ini telah mengalami beberapa kali bernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menghidang-
Fahira Idris menilai para tersang-
pun dimanfaatkan oleh para perubahan sehingga berbentuk PT Delta Djakarta pada kan kaleng-kaleng bir kepada tamunya di rumahnya.
ka, secara akal sehat tidak akan
produsen. Mereka memproduksi 1970. Sejak saat itu Pemprov DKI ikut memiliki "Saya juga tau di foto kok. Saya taruh saja, bagus
memiliki pemikiran dan kebera-
miras dengan kadar alkohol ting- sahamnya. dong, promosi Anker Beer," kata Ahok di Balai Kota
nian sekeji itu kalau bukan kare-
gi dan menjualnya secara sem- Delta Djakarta didirikan dalam rangka meng- (11/4). Menurutnya, itu wajar saja selama mereka tidak
na pengaruh minuman keras
bunyi-sembunyi. Para peda- amalkan Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. mabuk.
yang dikonsumsi. “Pengaruh mi-
gang miras ini sangat pandai 1/1967 yang telah diubah dengan UU No. 11/1970. Akta Ahok juga mengakui di kulkasnya yang penuh itu
ras memang menghilangkan
mengkamuflasekan dagangan pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik memang tersedia berbagai macam minuman seperti:
akal sehat dan nurani," kata ang-
terlarang ini dengan dagangan Indonesia dalam Surat Keputusannya No.J.A.5/75/9 bir, wine, sirup, hingga jus. Semuanya disediakan untuk
gota Dewan Perwakilan Daerah
lainnya seperti minuman dan tertanggal 26 April 1971. tamu.[] emje
ini.
lainnya. Perusahaan dan pabrik Delta Djakarta berlokasi di
6 Media Utama Media Umat | Edisi 175, 27 Sya’ban - 11 Ramadhan 1437 H/ 3 - 16 Juni 2016

Kebijakan Negara Lemah

Miras masih dijadikan sebagai sumber pendapatan bagi Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN), khususnya dari cukai minuman beralkohol.

D
i tengah bermun-
culannya Peratur-
an Daerah (Perda)
tentang Minuman
Keras di beberapa
daerah, pemerintah tiba-tiba me-
ngeluarkan aturan untuk menca-
but Perda-Perda tersebut. Niat
pemerintah ini disampaikan oleh
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Ku-
molo ketika mengumumkan
akan mencabut 3.266 peraturan
daerah yang dianggap meng-
hambat investasi dan pemba-
ngunan.
Ia mengakui, di antara Per-
da tersebut, ada Perda berisi
pelarangan terhadap minuman
beralkohol. Meski demikian, ia
menampik pencabutan Perda-
Perda itu bukan berarti pemerin-
tah mendukung peredaran mi-
numan beralkohol.
“(Perda) yang saya cabut itu
karena mereka (pemerintah dae-
rah) menyusun Perdanya berten-
tangan dengan peraturan dan
perundangan,” ujar Tjahjo saat
ditemui di kantor Kemenko
Polhukam, Jakarta, Jumat (20/5).
Namun, begitu opini pen-
cabutan ini menggelinding keras
dan ditentang banyak kalangan,
Mendagri buru-buru memban-
tahnya. Ia mengaku tak pernah
memerintahkan pencabutan Pe-
raturan Daerah (Perda) tentang
larangan peredaran minuman
beralkohol atau miras. Justru,
kata Mendagri, ia meminta se-
mua daerah harus memiliki per-
da berisi larangan terhadap
minuman beralkohol dengan te-
gas. Mengingat peredaran miras
sudah membahayakan masyara-
kat dan generasi muda. “Jabatan
saya sebagai Mendagri saya per-
taruhkan kalau sampai melarang
Perda Pelarangan Minuman Ke-
ras. Itu berita fitnah,” katanya
seperti dikutip dari laman resmi
Sekretariat Kabinet Republik
Indonesia, Selasa (24/5).
Sebelum isu Perda Miras ini
bergulir, Provinsi Papua member-
lakukan Perda No 15 Tahun 2013
tentang pelarangan, produksi,
peredaran dan penjualan mi-
numan beralkohol (Miras). De-
ngan Perda itu semua jenis miras
tidak boleh dikonsumsi dan di-
edarkan di Papua, tanpa kecuali.
Gubernur Papua Lucas
Enembe di hadapan Bupati dan
Walikota se-Provinsi Papua, Rabu
(30/3) menyatakan, miras meru-
pakan penyebab utama kema-
tian orang asli Papua. Selain itu,
miras juga menjadi pemicu kri-
minalitas dan kecelakan lalu lin-
tas yang berujung kematian. De-
ngan Perda ini ia berharap kepu-
nahan orang Papua bisa dicegah.
Nah, pelarangan peredaran
miras inilah yang dipersoalan
pemerintah pusat. Alasannya,
Perda itu bertentangan dengan
aturan yang lebih tinggi di pusat
yakni Peraturan Menteri Perda-
gangan (Permendag) No. 6/M-
DAG/PER/1/2015 tentang Peru-
bahan Kedua atas Permendag
No. 20/M-DAG/PER/4/2014 ten-
tang Pengendalian dan Penga-
wasan terhadap Pengadaan, Pe-
redaran, dan Perizinan Minuman
Beralkohol. Melalui aturan ini,
minuman beralkohol golongan A
tidak dilarang tapi dalam pemba-
tasan, pengawasan dan pengen-
dalian.
Beribu Alasan
Keengganan pemerintah
melarang produksi dan peredar-
an miras di Indonesia tak lepas
dari manfaat ekonomis belaka.
Miras masih dijadikan sebagai
sumber pendapata bagi Anggar-
an Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN), khususnya dari
cukai minuman beralkohol.
Namun fakta menunjuk-
kan, kontribusinya sebenarnya
sangat kecil dibanding peneri-
maan APBN secara total. Data
tahun 2014, target penerimaan
pak negatif terhadap masyara-
kat. Apa yang dirasakan rakyat
Papua bisa menjadi contoh nyata
betapa miras telah menyeng-
sarakan dan membahayakan
eksistensi manusia.
Negara Sekuler
Namun berharap miras
akan dibabat habis oleh negara,
seperti pungguk merindukan
bulan alias mustahil. Betapa
tidak, negara yang menjadikan
sekulerisme sebagai asas kehi-
dupan ini pasti akan terikat de-
ngan prinsip hidup tersebut
yakni kebebasan.
“Makanya, selalu tidak jelas.
Ini karena negara ini tidak memi-
liki basis teologis yang jelas,” kata
juru bicara Hizbut Tahrir Indo-
nesia M Ismail Yusanto.
Ia kemudian membanding-
kan dengan sistem Islam. “Islam
itu sangat jelas melarang mi-
numan keras. Haram hukumnya.
Semuanya, tanpa kecuali. Ini ka-
rena Allah melarangnya,” jelas-
nya.

Haram, Meski Bermanfaat dari cukai miras ini hanya 0,6

persen dari APBN atau senilai Rp
6 trilyun. Bandingkan ini dengan
bunga utang yang harus dibayar
Menurutnya, pemerintah
hanya bermain di level hilir saja.
Bagaimana membatasi, meng-
awasi, dan mengendalikan mi-

M
ereka bertanya kepadamu tentang khamar
dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat
dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi
manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari
manfaatnya". (TQS Al Baqarah: 219).
Ketika ayat pengharaman khamer tersebut turun,
menurut hadits yang diriwayatkan dari Abu Daud At
Tayalisi dari Ibnu Umar, ada sekelompok orang di masa
Nabi yang menawar dengan mengatakan: “Wahai
Rasulullah, biarkanlah kami mengambil manfaat dari
ayat ini sebagaimana difirmankan oleh Allah SWT.”
Rasulullah diam tidak menjawab. Lalu turunlah
ayat ke-43 dari surat An-Nisa: “Janganlah kalian
mendekati shalat, sedangkan kalian dalam keadaan
mabuk.”
Lalu mereka pun kembali meminta: “Wahai
Rasulullah, kami tidak akan meminumnya bila dekat
dengan waktu shalat.” Rasul diam.
Maka turunlah firman Allah surat Al Maidah 90:
“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya
(meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk)
berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah
termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-
perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”
Kemudian Rasul bersabda: “Khamer telah
diharamkan!”
Sejak Rasul diutus, sudah ada orang-orang yang
enggan meninggalkan khamer ini. Salah satu alasannya
karena ada manfaat di dalamnya. Memang ada manfaat
di dalamnya di antaranya: mencerna makanan,
mengeluarkan angin, mengumpulkan sebagian lemak,
dan rasa mabuk kepada tubuh. Di luar itu ada
keuntungan dari memperjualbelikannya.
Namun Allah menegaskan bahwa khamer adalah
haram. Meminumnya tergolong dosa besar dan
termasuk perbuatan setan. Dan dapat dipastikan,
apapun yang dilarang oleh Allah SWT akan
menimbulkan madharat yang besar bagi manusia. Dan
dalam hadits disebutkan bahwa khamer adalah induk
dari segala kejahatan. [] emje
pemerintah tahun 2014 sebesar
Rp 103,352 trilyun.
Selain itu, peredaran miras
pun tidak dilarang karena demi
kepentingan wisatawan. Pada-
hal, banyak negara justru kini
menawarkan wisata halal dan itu
sangat berhasil menggaet wisa-
tawan. Kenapa justru Indonesia
malah sebaliknya?
Dilihat dari sisi pekerja,
jumlah karyawan perusahaan mi-
numan mengandung etil alkohol
(MMEA) ada sekitar 5.000 orang
yang ada di 90 pabrik di Indo-
nesia. Jumlah ini jauh lebih se-
dikit dibanding sektor lainnya,
tekstil misalnya.
Yang pasti, secara sosial bu-
daya, peredaran miras berdam-
numan keras itu. Namun tak per-
nah menyentuh akar permasa-
lahannya yakni adanya produk
miras itu. “Pabrik-pabrik dibiar-
kan. Impor dibuka. Ya bagaimana
miras tidak ke mana-mana?” kata
Ismail.
Anggota Dewan Pertim-
bangan MUI KH Cholil Ridwan
menilai, tidak ada niat yang tulus
dari penguasa Indonesia ini un-
tuk menyelamatkan anak bangsa
dan generasi yang akan datang.
“Jadi mereka (pemerintahan)
berpikirnya tidak jernih, saya
ingin bilang tidak waras,” tandas-
nya seraya menambahkan, pe-
merintah hanya berpikir untung
ala kapitalis.[] fatsol/emje
 Media Umat | Edisi 175, 27 Sya’ban - 11 Ramadhan 1437 H/ 3 - 16 Juni 2016 Media Utama 7

Berantas Miras,
Selamatkan Umat
Tidak boleh ada pabrik khamer di negara khilafah, termasuk larangan
mengimpor khamer dari negara lain.

N
egara dalam pan-
dangan Islam ada-
lah penjaga rakyat
dari segala macam
tindakan maksiat.
Khilafah tidak akan membiarkan
sedikit pun ada rakyat yang
melakukan per-buatan dosa.
Karenanya negara menutup
semua pintu terjadinya maksiat.
Pintu-pintu kemaksiatan ini
tidak akan tertutup dengan rapat
tanpa pelaksanaan syariah se-
cara kaffah. Maka dari itu, ter-
laksananya sistem Islam secara
menyeluruh menjadi jalan men-
cegah kemaksiatan.
Minuman keras adalah ba-
rang haram. Memanfaatkan ba-
rang haram ini baik mengonsum-
sinya, mendistribusikannya dan
lainnya adalah tindakan maksiat
yang mendatang dosa. Rasul
SAW bersabda: Allah melaknat
itu harus dihindari. Negara —da-
lam hal ini khilafah— mengim-
plementasikan firman Allah dan
sabda Nabi itu dalam bentuk
kebijakan negara.
Ketua Lajnah Tsaqafiyah
DPP Hizbut Tahrir Indonesia
Hafidz Abdurrahman menjelas-
kan, negara akan menutup se-
mua pabrik khamer. Tidak boleh
ada pabrik khamer di negara khi-
lafah, termasuk larangan meng-
impor khamer dari negara lain.
Tidak ada alasan kemanfaatan di
sana.
Pencegahan dari hulu ini
memungkinkan tidak ada pere-
daran miras di tengah masyara-
kat. Nah, kalau masih ada kaum
Muslim yang mencoba-coba
membuat dan mengonsumsi-
nya, syariah Islam telah menyiap-
kan sanksi atas mereka.
Pelakunya akan dijatuhi
kadar sanksi itu diserahkan ke-
pada khalifah atau qadhi/hakim,
sesuai degan ketentuan syariah.
Tentu sanksi itu harus memberi-
kan efek jera. Produsen dan pe-
ngedar khamar selayaknya di-
jatuhi sanksi yang lebih keras dari
orang yang meminum khamer
sebab bahayanya lebih besar dan
luas bagi masyarakat.
Dengan semua itu, syariah
Islam menghilangkan pasar mi-
ras, membabat produksi miras,
penjualan, peredarannya dan
tempat penjualannya di tengah
masyarakat. Inilah jalan untuk
menutup salah satu pintu semua
keburukan. Islam menyelamat-
kan masyarakat dari semua ba-
haya yang mungkin timbul
karena khamer. yang takwa. Pembentukan ke-
takwaan ini dilakukan secara sis-
temik melalui berbagai jalur, baik
Butuh Khilafah pendidikan maupun informasi.
Sistem pemberantasan mi-
Jaminan ketakwaan indivi-
ras secara menyeluruh ini akan
du dan masyarakat serta du-
terwujud dalam negara yang
kungan penjagaan ketakwaan
menerapkan syariah Islam secara
oleh negara menjadi pencegah
kaffah. Dan itu hanya mungkin
munculnya pelanggaran hukum
jika sistem ini ditegakkan oleh
syara', di antaranya adalah memi-
institusi negara yang juga sesuai
num minuman keras (khamer).
dengan syariah yakni khilafah.
Walhasil, mewujudkan se-
Penerapan syariah secara kaffah
buah sistem yang baik—yang
dalam naungan khilafah ini men-
datang dari Yang Maha Baik—
jadi jaminan terwujudnya negara
adalah sebuah keniscayaan yang
yang memelihara akal rakyatnya.
harus dilakukan oleh rakyat di
Tentu khilafah tidak hanya
negeri ini. Siapa yang tidak suka
mengatasi masalah khamer ini
lahir masyarakat bebas miras?[]
sebatas sanksi hukumnya saja.
emje
Lebih dari itu, khilafah memben-
tuk rakyatnya menjadi rakyat

Induk Segala Kejahatan

khamer dan melaknat orang yang
meminumnya, yang menuang-
kannya, yang memerasnya, yang
minta diperaskan, yang membeli-
nya, yang menjualnya, yang mem-
sanksi berupa had. Had untuk
orang yang minum khamar,
sedikit atau banyak, jika terbukti
di pengadilan, sanksinya adalah
hukum cambuk sebanyak 40

bawakannya, yang minta dibawa-
kan, yang makan harganya (HR.
Ahmad).
Allah SWT dengan tegas
melarang orang-orang yang
beriman meminum khamer ini.
“Hai orang-orang yang beriman,
sesungguhnya (meminum) kha-
mer, berjudi, (berkorban untuk)
berhala, mengundi nasib dengan
panah, adalah termasuk per-
buatan setan. Karena itu jauhilah
perbuatan-perbuatan itu agar
kalian mendapat keberuntungan.”
(TQS al-Maidah [5]: 90).
Nabi SAW pun bersabda:
Khamer diharamkan karena zat-
nya dan yang memabukkan itu
dari semua yang diminum (HR Ibn
Humam).
Meminum khamer menye-
babkan orang bisa mengalami
kerusakan akal. Maka dari itu, hal
atau 80 kali. Anas ra menuturkan:
“Nabi Muhammad SAW pernah
mencambuk orang yang minum
khamer dengan pelepah kurma
dan terompah sebanyak 40 kali.”
(HR al-Bukhari, Muslim, at-
Tirmidzi dan Abu Dawud).
Ali bin Abi Thalib ra me-
nuturkan: “Rasulullah saw. per-
nah mencambuk (peminum kha-
mer) 40 kali, Abu Bakar mencam-
buk 40 kali, Umar mencambuk 80
kali. Masing-masing adalah sun-
nah. Ini adalah yang lebih aku
sukai.” (HR Muslim).
Tidak terbatas bagi para
peminumnya saja, khilafah me-
larang penjualannya, tempat-
tempat yang menjualnya, pere-
darannya dsb. Orang yang me-
langgarnya berarti melakukan
tindakan kriminal dan harus
dikenai sanksi ta'zir. Bentuk dan
B
egitu bahayanya minuman keras atau khamer
sampai-sampai Nabi SAW menyebutnya
sebagai ummul khabaits (induk dari segala
kejahatan. Ini seperti diriwayatkan oleh Ibnu Abbas,
Khamr adalah induk dari kekejian dan dosa yang paling
besar, barang siapa meminumnya, ia bisa berzina
dengan ibunya, saudari ibunya, dan saudari ayahnya.”
(HR ath-Thabrani)
Dengan redaksi yang sedikit berbeda, Abdullah
bin Amr meriwayatkan, bahwa Nabi SAW bersabda,
"Khamer adalah induk dari segala kejahatan, barang
siapa meminumnya, maka shalatnya tidak diterima
selama 40 hari, apabila ia mati sementara ada khamr di
dalam perutnya, maka ia mati sebagaimana matinya
orang jahiliyyah.” (HR ath-Thabrani)
Utsman bin Affan pun mengingatkan betapa
bahayanya miras ini. Dalam sebuah khutbahnya ia
berkata: “Waspadalah terhadap miras karena
sesungguhnya miras merupakan induk segala
perbuatan keji. Sungguh, pernah terjadi pada seorang
pria shalih sebelum kalian dari kalangan ahli ibadah. Ia
rajin beribadah ke masjid. Suatu ketika ia bertemu
dengan seorang perempuan nakal. Perempuan
tersebut memerintahkan kepada pembantunya agar
mempersilakan lelaki tersebut masuk ke dalam rumah.
Kemudian pintunya dikunci rapat-rapat. Di sisi
perempuan tersebut terdapat miras dan seorang bayi.
kemudian perempuan tadi berkata, 'Kamu tidak bisa
keluar dari rumah ini sebelum engkau memilih minum
segelas arak ini atau engkau berzina dengan aku, atau
engkau membunuh bayi ini. Jika kamu tidak mau, maka
akan akan berteriak dan aku katakan bahwa kamu ini
memasuki rumahku. Siapa yang akan percaya
kepadamu?' Lelaki tersebut menjawab, “Aku tidak mau
melakukan perbuatan keji (berzina) atau pun
membunuh jiwa seseorang.” Akhirnya ia minum
segelas miras. Demi Allah, ia menjadi mabuk sehingga
ia pun berbuat zina dengan perempuan tersebut dan
membunuh si bayi.”
Utsman pun berpesan, “Jauhilah minum
minuman keras, karena minuman keras merupakan
induk segala perbuatan keji. Demi Allah, sungguh, iman
dan minuman keras tidak akan bersatu di dalam hati
seseorang melainkan hampir pasti salah satu di
antaranya melenyapkan yang lain.”[] emje
 Media Umat | Edisi 175, 27 Sya’ban - 11 Ramadhan 1437 H/ 3 - 16 Juni 2016

Fahira Idris,
Ketua Umum Gerakan Nasional Anti Miras (GeNAM)

Setiap 10 Detik
Nyawa Melayang
Akibat Miras
Peredaraan miras semakin mengganas, bahkan anak-anak dan remaja yang
menenggakknya semakin banyak. Kasus teranyar, didapati 14 remaja memperkosa
dan membunuh—seorang gadis belia—setelah meminum cairan najis tersebut.
Lantas mengapa minuman haram tersebut seakan tidak bisa diberantas? Temukan
jawabnnya dalam wawancara wartawan Tabloid Media Umat Joko Prasetyo dengan
Ketua Umum Gerakan Nasional Anti Miras (GeNAM) Fahira Idris. Berikut petikannya.

Bagaimana konsumsi miras di
kalangan remaja?
Ini sudah bahaya. Jika pada
2007 berdasarkan riset
kesehatan dasar Depkes jumlah
remaja pengonsumsi miras di
Indonesia masih diangka 4,9
persen, tetapi pada 2013-2014
berdasarkan hasil survei online
yang dilakukan Gerakan
Nasional Anti Miras (GeNAM),
jumlah remaja yang pernah
konsumsi miras melonjak drastis
hingga menyentuh angka 23
persen dari total jumlah remaja
Indonesia yang saat ini
berjumlah 63 juta jiwa atau
sekitar 14,4 juta orang.
Apa saja fakta keganasan
yang terjadi setelah seseorang
menenggak miras?
Mengonsumsi minuman
beralkohol menyebabkan lebih
dari 200 masalah kesehatan,
termasuk sirosis hati dan
beberapa jenis kanker.
Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO), pada 2014 menyatakan,
alkohol membunuh 3,3 juta
orang di seluruh dunia setiap
tahun. Artinya, ada satu
kematian setiap 10 detik di
dunia ini akibat alkohol. Angka
kematian akibat konsumsi
alkohol ini jauh di atas
gabungan korban AIDS, TBC,
dan kekerasan. Angka kematian
yang disebabkan alkohol ini
termasuk kecelakaan lalu lintas
akibat mabuk, kekerasan terkait
alkohol, dan berbagai penyakit
yang disebabkannya. WHO
menambahkan, alkohol
mengakibatkan satu dari 20
kematian di dunia setiap tahun.
Itu dari sisi kesehatan. Dari
sisi sosial kerusakannya tidak
kalah dahsyat. Miras itu sumber
segala kejahatan, pembunuhan,
perkosaan, KDRT, tindakan
kriminal lain. Jika kita mau jujur
sudah begitu banyak kerusakan
akibat miras yang dirasakan
bangsa ini.
Mengapa itu semua bisa
terjadi?
Karena miras, bukan hanya
merusak tubuh, tetapi jiwa dan
pikiran. Dan celakanya barang
laknat ini mudah didapati
bahkan oleh anak-anak kita.
Mengapa begitu mudah
didapat?
Dari 514 kabupaten dan
kota yang ada di Indonesia, tidak
sampai 30 kabupaten/kota yang
punya Perda miras dan Perda
anti miras. Sisanya tidak ada
aturan soal produksi, distribusi,
dan konsumsi miras yang jelas di
daerahnya. Jadi bayangkan saja,
sebagian besar daerah di
Indonesia tidak punya aturan
yang jelas soal miras padahal
miras ini sumber penyakit sosial!
Mengapa hampir semua
kepala daerah tidak peduli
dengan bahaya miras?
Banyak sebab kenapa
kepala daerah tidak aware soal
ini. Pertama, menganggap miras
hanya soal ketertiban umum,
makanya banyak daerah yang
hanya mengatur miras dalam
perda ketertiban umum dan ini
sangat keliru. Selain tidak
komprehensif, soal miras
harusnya diatur dalam perda
tersendiri karena ini kompleks
dan harus ada sanksi hukum
makanya perlu perda.
Kedua, ketidakpahaman
kepala daerah atas konstruksi
hukum miras yang
membolehkan kepala daerah
membuat perda miras bahkan
perda anti miras sesuai dengan
Perpres No.74/2013 tentang
Pengendalian dan Pengawasan
Minuman Beralkohol.
Dan ketiga, mungkin
kurang sensitif karena
menganggap miras bukan
persoalan serius jadi tidak perlu
diatur.
Adakah kaitannya dengan
kelemahan regulasi yang
berlaku?
Tentu sangat berkait.
Maraknya miras yang terjadi saat
ini adalah, karena kita belum
punya aturan soal miras yang
berlaku secara nasional atau
setingkat UU yang tegas
melarang miras. Akibatnya,
banyak aturan miras yang
sangat longgar. Sudah longgar
masih terus dilanggar ditambah
penegakan hukum yang belum
maksimal terkait pelanggaran
miras.
Saya mau sampaikan kabar
baik, bahwa saat ini RUU
Larangan Minuman Beralkohol
(LMB) sudah dibahas di Panitia
Kerja DPR. Artinya, sebentar lagi
kita punya aturan miras
setingkat UU yang berlaku
nasional. Kita doakan bersama
kata 'larangan' tetap menjadi
judul sehingga pasal-pasal
didalamnya tegas dan kuat
melarang miras. Jadi bukan
hanya sekadar mengatur dan
mengendalikan miras.
Salah satu persoalan utama
miras saat ini yaitu tidak ada efek
jera bagi para pelanggarnya
karena sanksi yang diterima
sangat ringan makanya
pelanggarannya bisa terjadi
berulang-ulang dan masif. Dan
alhamdulilah, persoalan ini
terjawab dengan sanksi yang
tegas dalam RUU ini. Mereka
yang melanggar baik
memproduksi, mendistribusi,
dan mengonsumsi miras bisa
kena sanksi pidana maksimal 15
tahun dan denda milyaran,
apalagi jika dalam prosesnya
mengakibatkan kematian.
Persoalan pelik lainnya
adalah, kita belum ada aturan
yang mengamanatkan
pemerintah pusat dan daerah
melakukan edukasi bahaya
miras kepada masyarkat
sehingga tidak adanya program
nasional sosialisasi bahaya miras
dan rehabilitasi pecandu minol.
Makanya konsumsi miras
semakin tingi. Persoalan ini juga
dijawab oleh RUU ini.
Bagaimana pula tanggapan
Anda dengan Pemrov DKI
yang malah mempunyai
saham di Anker Bir?
Di dunia, satu-satu institusi
pemerintah yang punya saham
bir, ya Pemprov DKI Jakarta. Ini
sangat tidak etis dan.... jujur, me-
ma-lu-kan! Dalam berbagai
kesempatan, saya sudah
sampaikan dengan tegas agar
pemprov DKI melepaskan
sahamnya di perusahaan miras.
Tapi kata Ahok, bir bukan
miras...
Untuk Gubernur DKI
Jakarta yang bilang bir bukan
miras dan boleh dijual di mini
market, saya minta dia cabut
pernyataan yang menyesatkan
ini. Hingga detik ini, Permendag
06/2015 masih berlaku. Artinya
seluruh mini market di Indonesia
dilarang menjual miras. Kalau
melanggar (menjual bir) izin
usahanya bisa dicabut. Pak Ahok
kan terkenal dengan orang yang
paling taat dengan konstitusi,
jadi ikuti saja aturan, jangan
buat tafsir sendiri.
Pernyataan Ahok yang
menyatakan, bahwa aturan
mengenai peredaran miras di
Jakarta dikembalikan ke Perda
Nomor 8 Tahun 2007 tentang
Ketertiban Umum sehingga bir
boleh dijual di mini market juga
sebagai bentuk ketidakpahaman
Ahok terhadap konstruksi
hukum dan aturan soal miras di
Indonesia.
Pasal soal miras di Perda
Ketertiban Umum cuma satu,
yaitu Pasal 46 yang menyatakan
'setiap orang atau badan
dilarang mengedarkan,
menyimpan dan menjual
minuman beralkohol tanpa izin
dari pejabat yang berwenang
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan'.
Artinya, DKI Jakarta belum
punya aturan khusus atau perda
tentang miras sehingga harus
mengikuti peraturan
perundang-undangan soal miras
yaitu Perpres No.74/2013
tentang Pengendalian dan
Pengawasan Minuman
Beralkohol yang menjadi dasar
keluarnya Permendag No
06/2015 yang melarang total
semua mini market/toko
pengecer di Indonesia menjual
segala jenis miras.
Apakah Anda melihat ada
kaitan sekulerisme dengan
maraknya miras ini?
Tentunya ini sangat terkait,
padahal sebenarnya kalau kita
bicara manfaat, tidak ada
manfaat yang signifikan dari
investasi miras di Indonesia.
Yang signifikan itu kerusakan
yang ditimbulkan miras untuk
bangsa ini.[]
 Media Umat | Edisi 175, 27 Sya’ban - 11 Ramadhan 1437 H/ 3 - 16 Juni 2016

Muhammad Shiddiq Al Jawi,

Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia

Miras Berizin
Sama Haramnya
dengan Oplosan
Aneh, di saat publik menyorot banyaknya kasus pemerkosaan dan pembunuhan oleh
penenggak miras, berbagai media massa memberitakan Mendagri Tjahjo Kumolo hendak
mencabut Perda pelarangan miras—meski kemudian disangkalnya. Dan dengan istilah miras
berizin dan tak berizin, tampak sekali pembelaan pemerintah terhadap pengusaha miras
dibanding dengan melindungi rakyatnya. Lantas bagaimana Islam mendudukkan masalah miras?
Temukan jawabannya dalam wawancara wartawan tabloid Media Umat Joko Prasetyo dengan
anggota DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Muhammad Shiddiq Al Jawi. Berikut petikannya.

Mendagri Tjahjo Kumolo
membantah akan mencabut
Perda Miras, ia menegaskan
kepala daerah harus konsisten
mengatur peredaraannya
hanya di hotel saja dan hanya
turis asing saja. Tanggapan
Anda bagaimana?
Pernyataan Mendagri itu
menurut saya tidak tepat waktu,
tidak ada substansinya dan
bertentangan dengan Islam.
Tidak tepat waktu, karena akhir-
akhir ini kan publik sedang
menyoroti kejahatan seksual
terhadap anak, yang salah satu
pemicunya adalah miras. Nah,
dalam suasana kebatinan publik
seperti ini kok lalu ada
pernyataan Perda Miras akan
dicabut. Ini jelas tidak tepat
waktu, karena publik tentu akan
heran, dalam situasi seperti ini
kan mestinya miras itu tegas
dilarang.
Pernyataan Mendagri itu
juga saya anggap tidak ada
substansinya, karena selama ini
toh Perda miras yang ada sudah
membatasi peredaran miras,
misalnya hanya di hotel dan
untuk turis asing saja. Jadi
Mendagri ini memang tak jelas
maunya apa. Apalagi kalau
ditinjau dari perspektif Islam,
pernyataan Mendagri itu
bertentangan dengan syariah.
Mengapa? Karena miras itu
tegas diharamkan dalam Islam.
Sesuatu yang haram tidak perlu
diatur-atur lagi peredarannya,
tapi harus dilarang secara mutlak
tanpa perkecualian, baik
produksi, distribusi, maupun
konsumsinya. Ini sama halnya
dengan narkoba, yang mutlak
haram. Maka tidak diperlukan
lagi peraturan untuk mengatur
peredaran narkoba. Yang
diperlukan adalah peraturan
yang melarang narkoba, Titik.
Bagaimana pula tanggapan
Anda dengan pernyataan
Gubernur DKI Ahok yang
menyatakan akan melakukan
pengawasan ketat jangan
sampai anak-anak
meminumnya, kalau memang
perdanya membolehkan
penjualan miras di
minimarket?
Pernyataan Ahok ini absurd
dan melecehkan Islam. Kalau
ingin anak-anak tidak minum
miras, mengapa ada Perda yang
membolehkan penjualan miras
di minimarket? Mengapa tidak
sekalian dilarang saja? Lalu siapa
yang dapat menjamin adanya
pengawasan ketat agar anak-
anak tak minum miras? Jadi
absurd sekali Ahok itu. Dan jelas,
pernyataannya itu melecehkan
Islam, karena Islam itu
mengharamkan miras secara
umum baik untuk anak-anak,
remaja, maupun orang dewasa.
Sama halnya daging babi, haram
hukumnya secara umum, baik
untuk anak-anak, remaja, bapak-
bapak, maupun orang tua
sekalipun.
Ada pihak yang menyatakan
miras memang biang keladi
kejahatan, tetapi karena miras
tersebut bukan miras berizin,
sehingga tidak terkontrol.
Tanggapan Anda?
Siapa yang dapat
menjamin kalau orang minum
miras berizin maka orang itu
tidak akan melakukan kejahatan?
Siapa? Lagipula, dalam Islam,
sekadar minum miras saja sudah
dianggap kejahatan, baik dia
melakukan kejahatan lain seperti
perkosaan atau tidak. Maka dari
itu, peraturan yang
membedakan miras berizin dan
tak berizin, jelas bukan untuk
membela kepentingan
masyarakat, tapi lebih untuk
kepentingan para pedagang
miras saja.
Lebih-lebih lagi, dalam
Islam, miras berizin sama
haramnya dengan miras tak
berizin atau oplosan. Persis sama
dengan daging babi, baik daging
babi berizin maupun tak berizin,
hukumnya tetap haram
dikonsumsi oleh orang Islam.
Bir yang kadar alkoholnya
kurang dari 5 persen, menurut
Ahok, bukan miras, jadi boleh
beredar. Sehingga Pemda DKI
pun memiliki saham 26,25
persen di pabrik Anker Bir.
Tanggapan Anda?
Ahok bisa saja membuat
definisi miras sesuka dia. Karena
rujukan peraturannya memang
juga tidak jelas. Tapi ingat,
masyarakat DKI itu mayoritas
beragama Islam. Nah dalam
agama Islam, apa yang disebut
miras itu identik dengan khamer,
yaitu setiap minuman yang
memabukkan (kullu syaraabin
muskirin), atau minuman yang
mengandung alkohol (etanol)
berapapun kandungannya, baik
1 persen maupun 30 persen
hukumnya sama-sama haram.
Dalilnya adalah sabda Rasulullah
SAW, “Maa askara katsiiruhu fa-
qaliiluhu haram, Apa yang dalam
jumlah banyaknya memabukkan,
maka dalam jumlahnya yang
sedikit hukumnya tetap haram.”
Ahok juga mengatakan
maraknya miras oplosan
sehingga merenggut nyawa
peminumnya, lantaran
larangan produksi miras
berizin dan tak ada orang yang
mati karena minum bir.
Komentar Anda?
Pernyataan Ahok itu
dangkal sekali, karena
menyempitkan kriteria “bahaya”
dari miras hanya kalau
menimbulkan kematian.
Bukankah banyak bahaya lain
dari miras selain kematian,
seperti berkurangnya kesadaran,
pengeluaran yang sia-sia,
membuang-buang waktu untuk
mabuk-mabukan, dan lain
sebagainya? Jika logika Ahok itu
dibenarkan, maka bisa jadi
narkoba itu akan dilegalkan,
karena toh tidak setiap orang
yang mengkonsumsi narkoba
lalu mati? Orang Islam yang
makan babi juga tidak mati. Lalu
apakah kalau tidak mati orang
Islam boleh mengkonsumsi
narkoba dan makan babi? Tidak,
kan?
Bagaimana pula tanggapan
Anda dengan Gubernur Papua
Lukas Enembe yang melarang
miras, padahal ia non Muslim
dan melarang pun bukan
karena syariah Islam?
Itu menunjukkan Gubernur
Lukas Enembe dapat berpikir
rasional, sehingga walaupun non
Muslim dia melarang miras. Jadi
dia melarang miras bukan karena
alasan agama, melainkan
berdasarkan bukti-bukti empiris,
yaitu berbagai dampak buruk
miras yang memang terbukti. Ini
sudah lumayan-lah, tinggal
syahadat saja untuk masuk
Islam... Nah, sebaliknya, kalau
ada gubernur non Muslim tapi
mendukung bir, mungkin karena
dia hobi menenggak bir
sehingga berpikirnya kurang
rasional.
Apa yang menjadi akar
masalahnya, sehingga
minuman haram itu baik yang
berizin maupun oplosan
semakin mengganas, padahal
Muslim di negeri ini mayoritas?
Akar masalahnya adalah
peraturan yang diberlakukan
bukan syariah Islam, tetapi
peraturan bikinan manusia itu
sendiri. Inilah buruknya
demokrasi, yang menjadikan
manusia sebagai sumber hukum.
Implikasinya, peraturan tentang
miras yang ada akan selalu
mengikuti kepentingan manusia,
khususnya kaum pemodal,
sehingga masyarakat
dikorbankan.
Sebaliknya, jika syariah
Islam yang diterapkan, maka
miras akan dapat dihapuskan
secara tuntas, karena syariah
Islam melarang khamer secara
umum, baik produksi, distribusi,
maupun konsumsi, baik
dikonsumsi anak-anak ataupun
dewasa, baik mereknya resmi
maupun selundupan atau tak
resmi, semuanya haram dan akan
disikat habis oleh syariah Islam.
Implikasi dari syariah Islam
ini, akan hilang atau berkurang
signifikan segala macam
kejahatan seperti perkosaan atau
pembunuhan yang biang
keladinya adalah miras.
Bukankah ini sesuatu yang baik?
Bukankah ketegasan seperti ini
yang diperlukan oleh masyarakat
sekarang?
Bagaimana Islam
memberantas miras secara
tuntas? Mulai dari aturan
hingga sanksi.
Tentang aturan tadi sudah
saya jelaskan. Mengenai sanksi,
Islam juga memberikan sanksi
yang tegas kepada pemimun
miras. Orang yang minum miras
akan dihukum cambuk sebanyak
40 cambukan atau 80 cambukan.
Abdurrahman Al Maliki di dalam
kitab Nizhamul 'Uqubat halaman
98 menjelaskan sanksi ta'zir bagi
orang yang membuka warung
atau kafe yag menyajikan miras,
baik kafe resmi atau tak resmi,
yakni dipenjara hingga 5 (lima)
tahun. Semua ketentuan syariah
ini jelas membutuhkan institusi
pemerintahan yang cocok
dengan syariah, yaitu khilafah,
bukan demokrasi.[]
10 Aspirasi
Mereka Bicara
Keganasan Miras
Eggie Sudjana,
Pengacara
Harusnya Dilarang
Kalau bicara hukum, kaitannya
dengan penegakan syariat Islam, kita ini
mempunyai dasar hukum yang kuat,
sila per tama dalam Pancasila
“Ketuhanan Yang Maha Esa” lalu
diterjemahkan ke dalam UUD 45 PASAL 29 ayat 1 dan 2 bahwa
dasar negara RI adalah Tuhan Yang Maha Esa. Ayat keduanya
dari pasal 29, negara menjamin warga negaranya menjalankan
keyakinan agamanya. Lalu dikaitkan dengan mukadimah alinea
ketiga dari UUD 45 “berkat rahmat Allah” dinyatakan
kemerdekaan bangsa Indonesia ini maka secara umum dasar
negara kita adalah Tuhan. Tuhan yang dimaksud adalah Allah.
Allah itu punya hukum namanya hukum Islam. Jadi kalau
dikaitkan dengan hukum miras, itu bagian dari hukum Islam
yang jelas-jelas melarang. Maka idealnya hukum di Indonesia
yang berkaitan dengan miras juga harus melarang. Karena
banyak contoh yang terjadi dari miras ini, termasuk tuak, itu
pernah terjadi terhadap siswi SMP diperkosa 14 orang. Itu satu
dampak yang jelas akibat meminum miras.
Maka seharusnya Presiden, melarang karena dalam UUD
sudah harus dilarang. Akan tetapi faktanya, Presiden dan
aparatur negara justru tidak melarang. Ini berarti presidennya,
gubernurnya, bupati, dan walikotanya memang tidak benar,
tidak menjalankan hukum yang sebenarnya.
Nah ini tantangan kita semua bagi para intelektual, dan
yang mengerti hukum, jangan mengacu pada yang lain, harus
mengacu pada ajaran syariah Islam ini.[]
KH Cholil Ridwan,
Anggota Dewan Pertimbangan MUI
Pusat
Tidak Waras
Saya bisa memaklumi karena
memang semenjak merdeka, Indonesia
itu bukan Islamic State, negara Islam,
atau negara syariah, tapi Indonesia itu negara sekuler. Tidak
memasukkan agama dalam urusan pemerintahan. Jadi kalau
melarang miras, itu hanya negara syariah. Secara pribadi saya
memang memahami hal itu.
Akan tetapi kita sangat menyayangkan kalau pemerintah
mencabut Perda miras dalam rangka penyelarasan bahwa tidak
boleh ada pelarangan miras. Padahal sekarang ini sedang
marak-maraknya tingkat kejahatan yang begitu tinggi, sehingga
semua mengakui bahwa sekarang ini keadaannya emergency,
darurat narkoba, kejahatan seksual, pembunuhan dll. Itu kan
pemicunya miras. Nah itu kan sebetulnya peringatan bagi
bangsa Indonesia, kalau ingin menyelamatkan generasi yang
akan datang, ingin menjadi negara yang cerdas, justru NKRI
harus membuat UU pelarangan miras. Apalagi kenyataannya
mayoritas penduduk negara Indonesia ini adalah Muslim.
Muslim yang fanatik dan Islam itu sangat keras melarang miras
itu.
Di sinilah letak tidak masuk akalnya pemimpin-pemimpin
Indonesia ini, yang selalu tidak tuntas dalam menyelasaikan
masalah masalah darurat narkoba, darurat miras, korupsi, dan
kriminalitas seksual. Mereka tidak memberikan solusi yang
tuntas, karena mereka tidak mencabut akar masalahnya. Akar
masalahnya itu kan narkoba, miras, dll. Dan salah satu akar
masalahnya mereka itu tidak taat beragama, padahal hampir
semua agama anti terhadap miras.
Jadi saya pikir, Indonesia ini masih berpikir pragmatis.
Seperti kalau miras dilarang maka pabrik-pabrik minuman
keras akan mati, Pemprov Jakarta akan rugi. jadi kan kalau
dilarang mereka pikir rugi.
Media Umat | Edisi 175, 27 Sya’ban - 11 Ramadhan 1437 H/ 3 - 16 Juni 2016
Pemerintahan di Indonesia ini masih berpikir bahwa
dibutuhkan pajak atau income dari miras tapi mengorbankan
generasi yang akan datang. Ini menunjukkan tidak ada niat yang
tulus dari orang yang berkuasa di Indonesia ini untuk
menyelamatkan anak bangsa dan generasi yang akan datang.
Padahal korbannya sudah banyak.[]
Tulus Abadi,
Ketua Pengur us Harian Yayasan
Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)
Pemerintah Ambigu
Kalau secara regulasi selama
ini, miras itu sudah diatur dalam Undang-
Undang bea cukai. Cukai itu, barang yang
dimasukkan itu adalah barang-barang yang dibatasi atau
diawasi secara ketat. Nah semua barang yang dibea cukai itu
memang tidal boleh dijual bebas. Barang-barang itu legal tapi
tidak bisa dijual bebas. Kalau memang mau dilarang, memang
UU nasionalnya itu belum ada. Sekarang memang sedang
dibahas tentang RUU Minol. Itu harus dipercepat, untuk
melarang total miras itu. Ya tapi kalau itu belum jadi ya tidak bisa
miras dilarang.
Memang kebijakan pemerintah selama ini ambigu.
Ambigu dalam arti begini, miras itu kan secara aturan masih
legal, seperti hukum miras yang diatur secara cukai, tapi ada
yang dilarang pemerintah yaitu tidak ketatnya pengendalian
miras yang kena cukai, dan seharusnya tidak bisa dikonsumsi
bebas dan penjualannya pun tidak boleh sembarangan. Seperti
contoh di Malaysia jual barang barang yang diatur secara cukai
tidak boleh terlihat, atau disembunyikan.
Ya memang saat ini penjualannya sudah sangat ngawur,
terlalu longgar, sehingga dikonsumsi oleh anak-anak bahkan,
jadi harus diperketat kembali.[]
Iffah Ainur Rochmah,
Jubir Muslimah HTI
Pemerintah Berpikir Sesat
Negara tidak serius menghapus
miras. Hanya menjadi wasit bagi
masyarakat. Yang menolak miras
difasilitasi dengan larangan miras di 7
tempat (dekat rumah ibadah, RS, pemukiman, sekolah dll).
Yang ingin menikmati miras bahkan dapat untung dari 'bisnis'
miras juga diberi tempat istimewa.
Pemerintah tak melarang karena pijakan mengatur
negaranya liberal. Menolak aturan Allah. Kalau Allah tegas
mengharamkan miras, kenapa hanya mengatur distribusinya
dan menstandarisasi kualitas produksinya supaya tidak ada
miras oplosan yang banyak makan korban jiwa. Seharusnya
kan dilarang total produksi dan distribusinya.
Pemerintah sekarang aneh dan banyak membuat
paradoks. Katanya salah satu stimulan gawat darurat
kekerasan seksual, tapi kok malah akan mencabut peraturan
daerah yang melarang total distribusi miras di daerah tersebut.
Ini karena pemerintah berpikir sesat, kalau dilarang total
maka akan mengurangi pemasukan pajaknya dan menghambat
iklim investasi dan menurunkan minat datang wisatawan asing.
Ironis.
Makanya kita harus terus mengampanyekan keharaman
miras berikut beragam kerusakan yang ditimbulkannya. Juga
mendesak pemerintah tegas dan tuntas dalam menutup semua
pintu maksiat. Tapi negara demokrasi seperti sekarang sulit
diharap menunjukkan ketegasan itu. Hanya negara berdasar
syariah, khilafah islamiyah yang mampu lakukan itu.[]
Sobri Lubis,
Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI)
Mementingkan Orang Kafir
Kita melihat bahwa dinamika,
maraknya minuman keras, ini memang
betul-betul disengaja oleh pemerintah
kita. Kita lihat bahwa, sejak adanya
Keppres nomor 3 tahun 1997, presiden
Soeharto membuat keputusan yang melegalkan miras, dalam
arti kata pengendalian miras. Kemudian FPI melakukan judicial
review ke MK. Alhamdulillah, MK mengabulkan permohonan
FPI untuk membatalkan kepres tersebut.
Lalu berikutnya Presiden SBY mengeluarkan Keppres no
74 tahun 2013, sebelum dia turun, dalam rangka melegalkan
miras.
Sekarang ini kita tidak perlu lagi berbasa basi seperti
kalimat pejabat-pejabat yang berbau busuk, mereka yang pura-
pura prihatin terhadap miras tapi faktanya tidak seperti itu.
Faktanya pemerintah membiarkan pabrik miras. Seolah-olah
melarang tapi isinya sama saja.
Di balik pembiaran miras tersebut yang terjadi adalah,
presiden kita lebih senang mementingkan urusan pengusaha
orang-orang kafir, daripada rakyatnya. Rakyat yang jadi korban
gak masalah, yang penting usaha orang kafir itu jalan terus. Itu
kan pabrik miras yang punya adalah orang kafir.
Padahal kami FPI punya data analisis yang
memperkirakan apabila usaha miras ini diteruskan maka
kerugian negara justru lebih besar, tidak ada yang
menguntungkan untuk masyarakat.[]
Musni Umar,
Sosiolog, Wakil Rektor Ibnu Kholdun
Jakarta
Merusak Generasi
Miras itu telah terbukti
menghancurkan generasi bangsa kita.
Dari miras tersebut kejahatan-kejahatan
terjadi. Tanpa disadari dengan meminum
miras bisa menyebabkan kecanduan dan kerusakan terhadap
otak. Mereka nanti tidak bisa lagi berpikir bagaimana
membangun masa depan, bagaimana melanjutkan pendidikan.
Miras ini nanti tanpa disadari akan merusak setiap orang
di Indonesia termasuk kelompok generasi muda negeri ini.
Kenapa dikatakan rusak? Karena jiwa kejuangan mereka hilang.
Semangat mereka untuk bangkit dan meraih kemajuan itu tidak
akan ada.
Jadi karena miras ini generasi muda kita ini akan habis,
kalau generasi kita rusak maka bangsa ini tinggal menunggu
runtuh saja, karena generasi muda itu kan pilar untuk masa
depan Indonesia. Saya kira itulah yang sedang dihadapi bangsa
Indonesia sekarang.
Tapi pada faktanya sikap pragmatisme pemerintah inilah
yang membuat miras ter us diproduksi, karena
menguntungkan, dari pajak, dan kira-kira faktor ekonomi itulah,
yang membuat pemerintah tidak mau melarang miras.
Dari aspek sosiologis kalau ini dibolehkan akhirnya
masyarakat menjadi terbiasa meminum miras. Nanti akan
terbentuk budaya meminum miras, karena budaya itu muncul
karena kebiasaan. Nah budaya ini bertentangan dengan nilai-
nilai masyarakat dan juga bertentangan dengan agama yang
dianut oleh mayoritas bangsa ini, pemerintah harus
memperhatikan ini.
Semua yang merusak agama ini tidak boleh. Jangan
hanya karena bisnis dan pragmatisme, kemudia itu
dibolehkan.[ ]fatih sholahuddin
 Media Umat | Edisi 175, 27 Sya’ban - 11 Ramadhan 1437 H/ 3 - 16 Juni 2016 Telaah Wahyu 11

Beda Sikap tentang Jihad

Antara Mukmin dan Munafik
Oleh: Rokhmat S Labib, MEI

Dan orang-orang yang beriman berkata: "Mengapa

kakan al-Nasafi, al-Baidhawi, al-
Khazin, al-Sa'di, dan lain-lain.
tiada diturunkan suatu surat?" Maka apabila Itulah sikap orang-orang
diturunkan suatu surat yang jelas maksudnya dan Mukmin yang sejati. Mereka
amat merindukan jihad di jalan-
disebutkan di dalamnya (perintah) perang, kamu
Nya. Ibnu Katsir berkata: “Allah
lihat orang-orang yang ada penyakit di dalam SWT berfirman seraya memberi-
hatinya memandang kepadamu seperti pandangan takan tentang orang-orang Muk-
orang yang pingsan karena takut mati, dan min yang mendambakan pen-
syariatan jihad.” Al-Syaukani juga
kecelakaanlah bagi mereka. Taat dan mengucapkan
berkata, “Orang-orang Mukmin
perkataan yang baik (adalah lebih baik bagi
memohon kepada Tuhan mereka
mereka). Apabila telah tetap perintah perang agar menurunkan kepada Ra-
(mereka tidak menyukainya). Tetapi jikalau mereka sulullah SAW surat yang di da-
benar (imannya) terhadap Allah, niscaya yang lamnya terdapat perintah kepada
mereka untuk memerangi orang-
demikian itu lebih baik bagi mereka orang kafir. Hal itu didorong oleh
(TQS Muhammad [47]: 20). semangat mereka untuk berjihad
dan memperoleh pahala besar
yang disediakan Allah SWT
kan, maka: Ra`ayta al-ladzîna fî
qulûbihim maradh (kamu lihat
orang-orang yang ada penyakit
di dalam hatinya).
Yang dimaksud dengan
maradh (penyakit) dalam hati
mereka adalah syakk wa nifâq
(keraguan dan kemunafikan).
Demikian menurut Imam al-Qur-
thubi. Ditegaskan pula oleh al-
Razi dan al-Syaukani, mereka
adalah orang-orang munafik.
Reaksi mereka disebutkan
dalam lanjutan ayat ini: Yanzhu-
rûrna ilayka nazhara al-magh-
syiyy 'alayhi min al-mawt (me-
mandang kepadamu seperti
pandangan orang yang pingsan
karena takut mati). Mereka me-
mandang Rasulullah SAW de-
Ikhtisar:
1. Orang-orang Mukmin yang ikhlas
mendambakan dan menginginkan
kewajiban jihad.
2. Sebaliknya, orang-orang munafik
takut dan membenci kewajiban jihad,
dan oleh karena itu mereka diancam
dengan siksa.
3. Seandainya mereka (orang-orang
munafik) mau mendengar dan taat
dengan perintah Allah SWT, itu lebih
baik buat mereka.
ranya adalah Ibnu Katsir. Menu-
rutnya, kalimat dalam ayat terse-
but bersambung dengan ayat
berikutnya: Thâ'at[un] wa qaw-
l[un] ma'rûf (ta'at dan meng-

M
eskipun meng-
aku dan me-
nampakkan di-
rinya sebagai
orang Mukmin,
namun orang-orang munafik
tetap tidak bisa menyem-
bunyikan sifat aslinya. Ini terlihat
jelas ketika menghadapi perkara
yang diwajibkan. Jika orang-
orang Mukmin yang mukhlis
dengan ringan mengerjakan ke-
wajiban, bahk an merindu-
kannya; sebaliknya orang-orang
yang berpura-pura menjadi
Mukmin itu keberatan menger-
jakannya. Apalagi kewajiban itu
mengorbankan harta dan nyawa,
mereka amat ketakutan.
Ayat ini di antara yang
menggambarkan realita terse-
but.
Merindukan Jihad
Allah SWT berfirman: Wa
yaqûlu al-ladzîna âmanû lawlâ
nuzzilat sûrah (dan orang-orang
yang beriman berkata: "Me-
ngapa tiada diturunkan suatu
surat?"). Dalam ayat sebelumnya
(tepatnya ayat 16) diberitakan
tentang sikap orang munafik ke-
tika mendengarkan penjelasan
Rasulullah SAW. Mereka keluar
dari majelis sambil menyam-
paikan perkataan kepada para
sahabat yang bernada ejekan
terhadap beliau.
Ayat ini kembali menerang-
kan sifat asli mereka, dengan
didahului penjelasan tentang
sifat dan karakter orang-orang
Mukmin. Sebagaimana diterang-
kan Imam al-Qurthubi, yang
dimaksud dengan al-ladzîna
âmanû adalah orang-orang
Mukmin yang ikhlas. Dengan
demikian, orang-orang yang me-
ngaku dirinya Mukmin namun
sejatinya kafir –yakni orang-
orang munafik--, tidak termasuk
di sini.
Orang-orang Mukmin ter-
sebut berkata: lawlâ nuzzilat
sûrah. Imam al-Qurthubi, al-
Baidhawi, dan al-Syaukani, kata
lawlâ di sini bermakna hallâ
(mengapa tidak). Sedangkan su-
rat yang dimaksud, sebagaimana
diterangkan para mufassir adalah
surat yang berisi kewajiban
berjihad. Ibnu Katsir berkata,
“Surat yang meliputi hukum ten-
tang perang.” Diterangkan Ibnu
Jarir al-Thabari, ayat ini mem-
beritakan bahwa orang-orang
yang membenarkan Allah SWT
dan rasul-Nya itu berkata,
“Mengapa tidak diturunkan surat
dari Allah SWT yang meme-
rintahkan kami untuk berjihad
melawan musuh-musuh Allah
dari kalangan orang-orang kafir?”
Kesimpulan serupa juga dikemu-
kepada para mujahidin.” ngan sebuah pandangan yang ucapkan perkataan yang baik
menunjukkan ketakutan luar [adalah lebih baik bagi mereka]).
biasa. Diterangkan al-Syaukani, Maknanya, “Dan lebih baik bagi
Ketakutan Orang Munafik
makna nazhara al-maghsyiyy mereka mendengar dan taat.”
Kemudian Allah SWT ber-
'alayhi min al-mawt adalah me- Kemudian disebutkan: Fa
firman: Faidzâ unzilat sûrah
natapmu seperti tatapan mata idzâ 'azama al-amr. Menurut Ibnu
muhkamah Wadzukira fîhâ al-
orang ketika akan mati disebab- Katsir, maknanya dalam keadaan
qitâl (maka apabila diturunkan
kan oleh ketakutan mereka ter- serius dan peperangan telah tiba.
suatu surat yang jelas maksudnya
hadap perang dan kecenderung- Dikatakan pula oleh Abdurrah-
dan disebutkan di dalamnya [pe-
an mereka tehadap orang-orang man al-Sa'di, tatkala perkaranya
rintah] perang).
kafir. menjadi serius dan mengharus-
Menurut Ibnu Jarir al-
Ibnu Jarir juga berkata, kan, maka dalam keadaan terse-
Thabari, sûrah muhkamah adalah
“Karena mereka takut kamu me- but, seandainya mereka membe-
surat yang terang dengan pen-
merangi mereka dan perintahmu narkan Allah SWT dengan me-
jelasan dan kewajiban-kewa-
kepada mereka untuk berjihad minta pertolongan kepada-Nya
jiban. Al-Baidhawi juga berkata,
bersama kaum Muslimin. Mereka dan mengerahkan kemampuan
“Terang, tidak ada kesamaran
takut terhadap perintah itu dan untuk berjihad dalam rangka
sama sekali di dalamnya.” Al-
menghindarkan diri berjumpa menaati-Nya, maka itu lebih baik
Nasafi juga berkata, “Terang,
dengan orng-orang kafir. Mereka bagi mereka. Inilah yang dite-
tidak ada kesamaran, serta tidak
memandangmu seperti pan- gaskan oleh lanjutan ayat ini:
mengandung makna lain kecuali
dangan orang yang pingsan.” Falaw shadaqûl-Lâh lakâna
wajibnya perang.”
Ditegaskan pula oleh Ibnu Jarir, khayr[an] lahum (tetapi jikalau
Bisa juga maknanya, surat
frasa min al-mawt berarti takut mereka benar [imannya[ terha-
tersebut tidak dinasakh. Al-Qur-
mati. Begitulah perbuatan ahlu dap Allah, niscaya yang demikian
thubi dan al-Syaukani berkata,
al-nifaq, orang-orang munafik. itu lebih baik bagi mereka).
“Sûrah muhkamah adalah surah
Ibnu Qutaibah dan al-Zajjaj Dikatakan al-Nasafi, frasa: Falaw
yang tidak ada nasakh padanya.”
berkata, “Maksudnya mereka shadaqûl-Lâh, yakni fî al-îmân wa
Al-Jazairi dalam Aysar al-Tafâsîî
memandang dan menatapmu al-thâ'ah (dalam keimanan dan
juga berkata, “Yakni, tidak dina-
dengan tatapan mata yang ketaatan).
sakh sama sekali dengan perin-
tajam, sebagaimana tatapan ma- Menurut Fakhruddin al-Ra-
tah dan larangan.”
ta orang hampir mati.” Demikian, zi, penggalan ayat ini mengan-
Sedangkan pengertian wa-
sebagaimana dikutip al-Syau- dung dua makna. Pertama, yang
dzukira fîhâ al-qitâl adalah yang
kani. dimaksud dengan kata “Thâ'ah”
di dalamnya diwajibkan perang.
Kemudian Allah SWT berfir- adalah mereka berkata “Kami
Demikian menurut para mufassir,
man: Fa auwlâ lahum (dan taat.” Artinya, seandainya mereka
seperti al-Syaukani, dan lain-lain.
kecelakaanlah bagi mereka). jujur dalam perkataannya dan
Qatadah, sebagaimana dikutip
Dikatakan oleh al-Jauhari, seba- mereka taat, maka “Maka lebih
Ibnu Jarir, berkata, “Setiap surat
gaimana dikutip al-Qurthubi, baik bagi mereka.” Kedua, Thâ'ah
yang di dalamnya menyebutkan
ucapan mereka 'awlâ laka' meru- wa qawl ma'rû (ketaatan dan
jihad, maka itu adalah ayat muh-
pakan tahdîd wa wa'îd (an- perkataan yang baik) itu lebih
kamah; dan itu merupakan ayat
caman). Hal yang sama juga baik dan lebih terpuji bagi
Alquran yang paling berat bagi
dikatakan oleh Muqatil, al-Kalbi, mereka. Artinya, seandainya
orang-orang munafik.”
Qatadah, al-Alusi, dan lain-lain. mereka jujur dalam keimanan
Jika orang-orang Mukmin
mereka dan mau mengikuti
merindukan dan memohon agar
Andai Mereka Mau Ber- Rasul, maka hal itu lebih baik bagi
diturunkan surat yang berisi pe-
mereka. Wal-Lâh a'lam bi al-
rintah jihad, berkebalikan de- iman
shawâb.
ngan sikap orang-orang munafik.
Akan tetapi, ada juga yang
Mereka justru amat ketakutan
menafsirkannya sebagai: Yang
dengan perintah tersebut. Ketika
lebih utama bagi mereka. Di anta-
ayat atau surat tersebut diturun-
12 Media Nasional
Perkosa 58 Anak
Cuma Dihukum 10 Tahun
“Vonis tersebut mencederai rasa keadilan, sangat tidak sebanding,
korban mengalami trauma dan rusak masa depannya.”
I
nilah pengadilan di Indo-
nesia. Sony Candra alias Ko-
ko (63), seorang pengusaha
di Kediri, Jawa Timur, yang
memerkosa 58 bocah hanya
dijatuhi hukuman 10 tahun pen-
jara. Kontan vonis Pengadilan
Negeri Kota Kediri ini membuat
heboh jagad keadilan di Indo-
nesia. Bagaimana mungkin kor-
ban sebanyak itu, tersangka ha-
nya mendapat ganjaran hukum-
an yang begitu ringan?
Kasus Koko ini terjadi tahun
lalu. Kasus ini terungkap setelah
salah satu keluarga korban ber-
inisial AK melapor kepada polisi.
AK yang waktu itu hilang selama
5 hari, lalu akhirnya AK ditemu-
kan di kawasan Simpang Lima
Gumul, Kabupaten Kediri. Saat
didesak ibunya, AK mengakui
telah menjadi korban perkosaan
yang dilakukan Koko. Kejadian
itu berlangsung di sebuah hotel
Biaya terendah untuk
melakukan kebiri terhadap satu
pelaku diperkirakan mencapai
Rp 180 juta per tahun.
P
enerapan hukum
suntik kebiri kimiawi
kepada pelaku pedo-
filia dinilai Institute for
Criminal Justice Re-
form (ICJR) dapat menjadi dasar
untuk membuka lebih luas pe-
luang korupsi di dalam sistem
peradilan pidana. Karena pene-
rapan hukum yang diteken Presi-
den Jokowi 25 Mei 2016 tersebut
membutuhkan biaya tidak se-
dikit.
Berdasarkan data yang di-
dapat ICJR dari beberapa negara
yang menerapkan sistem kebiri,
biaya terendah untuk melakukan
kebiri terhadap satu pelaku
diperkirakan mencapai Rp 180
juta per tahun. "Kalau kita coba
hitung berapa biaya kebiri dan
chip, data yang saya dapat untuk
satu pelaku itu bisa sampai
Rp180 juta. Itu hanya untuk satu
pelaku. Dan jadi pertanyaan,
siapa yang kompeten
melaksanakan, bera-pa honor
untuk melaksanakan, berapa
satelit untuk mantau pemakai
chip dan yang paling penting,
di Kediri, AK menjelaskan bahwa
tidak hanya dia yang menjadi
korban. Setelah AK, ter-ungkap
pula anak-anak lainnya yang
jumlahnya mencapai 58 orang.
Pengamat sosial dan ke-
luarga Iwan Januar, menilai bah-
wa vonis penjara 10 tahun yang
dijatuhkan kepada Direktur PT
Triple S itu tidak sebanding
dengan kerusakan yang dipikul
oleh para korban. “Vonis tersebut
mencederai rasa keadilan, sangat
tidak sebanding, korban meng-
alami trauma dan rusak masa
depannya,” ungkapnya kepada
Media Umat.
Vonis tersebut, menurut
Iwan, menunjukkan hukum me-
mang selalu tumpul ke atas.
“Publik tahu pelaku adalah orang
yang dekat dengan sumbu ke-
kuasaan, sehingga nyaris un-
touchable, terbukti pencabulan
yang dilakukan terdakwa itu
Biaya Kebiri Sangat Tinggi
Ladang Baru Buat Korupsi
siapa yang jadi produ-sen chip
nya? Ini bisa saja jadi proyek
korupsi besar," kata pene-liti ICJR
Erasmus Napitupulu dalam
konferensi pers di kantor YLBHI
Jakarta, Ahad 29 Mei 2016.
Erasmus juga menilai Pera-
turan Pemerintah Pengganti Un-
dang-Undang (Perppu) Nomor 1
Tahun 2016 tentang perubahan
kedua Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2002 tentang Perlin-
dungan Anak ini dibuat bukan
berdasarkan analisis dan kajian
yang tepat, tetapi hanya untuk
meladeni emosi sesaat masya-
rakat.
Menurut Erasmus, Perppu
ini tidak akan dapat secara efektif
menekan angka kejahatan seksu-
al termasuk kejahatan seksual
terhadap anak di Indonesia. Per-
ppu ini, menurutnya, menun-
jukkan bahwa politik hukum
pidana yang dianut pemerintah
tidak berdasarkan kajian dan
alasan yang rasional, namun
mendasarkan pada alasan -
alasan yang emosional.
Selain itu, dalam Perppu
Media Umat | Edisi 175, 27 Sya’ban - 11 Ramadhan 1437 H/ 3 - 16 Juni 2016
sudah sejak lama dilaporkan tapi
pelaku tak kunjung di seret ke
meja hijau,” ungkapnya.
Iwan juga mengungkapkan
dari ringannya vonis terhadap ka-
sus Sony alias Koko itu menun-
jukkan bahwa kaum wanita akan
semakin sulit mendapatkan rasa
aman dan perlindungan secara
hukum. “Mereka mudah jadi
sasaran empuk para penjahat ke-
lamin, sudah begitu sulit menda-
patkan rasa keadilan,” katanya.
Seperti diketahui, Sony
Sandra adalah pengusaha besar
dari Kediri yang perusahaannya
menjadi rekanan pemerintah da-
lam beberapa proyek, termasuk
megaproyek pembangunan
Monumen Simpang Lima Gumul.
Lebih jauh lagi, Umar Sya-
rifuddin anggota Lajnah Siya-
siyah Hizbut Tahrir Indonesia
(HTI) Kediri, berujar bahwa ne-
gara lalai dalam menangani hal
kebiri ini tidak dapat mengatasi
permasalahan yang dihadapi
oleh korban. Karena pemerintah
sama sekali tidak memikirkan
bagaimana cara memulihkan
dampak yang timbul akibat
kejahatan seksual yang diterima
korban.
“Sangat sulit ketika korban
memenuhi pemulihannya dan
melewati masa-masa trauma. Ini
yang lagi-lagi tak dipikirkan dan
tak dilihat oleh negara,” ujarnya.
Kebiri Haram
Selain sangat mahal dan
berpeluang besar menjadi la-
dang korupsi baru, menurut ang-
gota DPP Hizbut Tahrir Indonesia
(HTI) Muhammad Shiddiq Al Jawi
menjatuhkan hukuman kebiri
bagi pelaku pedofilia hukumnya
haram.
“Syariah Islam dengan te-
gas telah mengharamkan kebiri
pada manusia, tanpa ada per-
bedaan pendapat (khilafiyah) di
kalangan fuqaha!” tegasnya.
Dalil haramnya kebiri pada
manusia adalah hadits-hadits sa-
Sony Candra alias Koko
seperti ini. “Negara telah abai dari
tanggung jawabnya dengan
mereduksi fungsinya hanya seka-
dar pembuat regulasi dan bukan
sebagai penanggung jawab pe-
nuh dalam perlindungan. Negara
seharusnya mengambil tang-
gung jawab penuh dalam melin-
dungi anak,” tegasnya .
Ia juga menilai bahwa nega-
ra tidak serius dalam menyele-
saikan masalah ini. “Banyak prog-
ram pemerintah yang dikeluar-
kan untuk melindungi penerus
bangsa, tapi banyak pula prog-
hih yang dengan jelas menun-
jukkan larangan Rasulullah SAW
terhadap kebiri.
“Rasulullah SAW telah me-
nolak Utsman bin Mazh'un ra
untuk melakukan tabattul (me-
ninggalkan kenikmatan duniawi
demi ibadah semata). Kalau se-
kiranya Rasulullah SAW meng-
izinkan Utsman bin Mazh'un
untuk melakukan tabattul, nis-
caya kami sudah melakukan
pengebirian,” ujarnya mengutip
hadits yang diriwayatkan Imam
Bukhari dan Imam Muslim.
Shiddiq juga menjelaskan
syariah Islam telah menetapkan
hukuman untuk pelaku pedofilia
yang melakukan tindakan pen-
cabulan dan pemerkosaan sesuai
rincian fakta perbuatannya, se-
hingga tidak boleh (haram) me-
laksanakan jenis hukuman di luar
ketentuan syariah Islam itu.
Adapun rincian hukuman
untuk pelaku pedofilia setidak-
nya ada tiga.
Pertama, jika yang dilaku-
kan pelaku pedofilia adalah per-
buatan zina, hukumannya adalah
ram lain yang justru bertolak be-
lakang. Sebagi contoh, pemerin-
tah mengandalkan keluarga se-
bagai pemeran penting dalam
pendidikan dan perlindungan
anak. Namun di sisi lain, peme-
rintah menggalakkan pemberda-
yaan ekonomi perempuan demi
kepentingan ekonomi dan eksis-
tensi diri. Keluarga menjadi pem-
bina mental anak, namun peme-
rintah juga memberikan fasilitas
bisnis dan media yang memicu
hasrat seksual,” tutupnya. [] fatih
sholahuddin
hukuman untuk pezina (had az
zina), yaitu dirajam jika sudah
muhshan (menikah) atau dicam-
buk seratus kali jika bukan muh-
shan.
Kedua, jika yang dilakukan
pelaku pedofilia adalah liwath
(homoseksual), maka hukuman-
nya adalah hukuman mati, bukan
yang lain. Ketiga, jika yang dila-
kukan adalah pelecehan seksual
(at taharusy al jinsi) yang tidak
sampai pada perbuatan zina atau
homoseksual, hukumannya ta'zir.
Memang benar, hukuman
ta'zir, dapat ditentukan sendiri
jenis dan kadarnya oleh hakim
(qadhi). Misalnya dicambuk 5 kali
cambukan, dipenjara selama 4
tahun, dan sebagainya.
“Tetapi disyaratkan hu-
kuman ta'zir itu telah disahkan
dan tidak dilarang oleh nash-
nash syariah, baik Alquran mau-
pun As Sunnah. Maka demikian
pula, menjatuhkan ta'zir berupa
kebiri hukumnya haram, karena
telah terdapat hadits-hadits sa-
hih yang melarang kebiri,” pung-
kasnya.[] joko prasetyo
 Media Umat | Edisi 175, 27 Sya’ban - 11 Ramadhan 1437 H/ 3 - 16 Juni 2016
Penelitian Indeks Kota Islami Cacat Asas!
Jelas adanya upaya stigmatisasi negatif terhadap syariah Islam itu sendiri,
menggiring opini kepada keyakinan tidak perlunya penerapan syariah
Islam.
S
iapa sangka, Kota Den-
pasar, Bali, disematkan
gelar kota paling is-
lami. Padahal kota
Denpasar adalah kota
yang mayoritas agama warganya
Hindu, tapi oleh Ma'arif Institute
justru paling layak disebut kota
paling Islami.
Melalui penelitian yang
dilakukan oleh Ma'arif Institute
tentang Indeks Kota Islami (IKI)
pada awal Januari 2014 hingga
Maret 2016 menunjukkan bahwa
kota Denpasar adalah kota islami
jika dilihat dari tiga variabel yang
diukur oleh institute tersebut
Tiga variabel yang diukur
oleh Ma'arif institute adalah ting-
kat keamanan, kesejahteraan,
dan kebahagiaan warganya.
Direktur Ma'arif Institut Ahmad
Imam Mujadid Rasis menjelaskan
tiga faktor itulah yang menunjuk-
kan keberislamannya sebuah
kota.
Selain Denpasar, terdapat
dua kota lagi yang disebut paling
Survei BKLDK
Mahasiswa Bandung Butuh Bekal Agama
81 persen responden setuju pemerintah menetapkan aturan yang
tegas agar pergaulan remaja tidak mengarah pada seks bebas.
B
adan Koordinasi Lem-
baga Dakwah Kam-
pus (BKLDK) melaku-
kan survei kontrol so-
sial mahasiswa Ban-
dung terhadap persoalan seks
bebas. Survei ini dilatarbelakangi
kondisi seks bebas di Kota Ban-
dung semakin merajalela. Data
dari Dinas Kesehatan Kota Ban-
dung hingga bulan September
2015, mencatat sebanyak 3625
warga Kota Bandung terkena
HIV/AIDS karena seks bebas, jum-
lahnya terus meningkat 3 persen
setiap tahun.
Hasil survei menemukan,
sebanyak 93 persen mahasiswa
Islami oleh Ma'arif Institute, yakni
kota Bandung dan Yogyakarta.
Tiga kota tersebut menduduki
tingkat pertama dengan per-
olehan nilai IKI sebanyak 80,64.
Kota Denpasar, Bandung, dan
Yogyakarta dinilai dapat mem-
berikan rasa aman, sejahtera dan
kebahagiaan kepada warganya.
Yang mengejutkan dari
penelitian IKI adalah, justru kota
yang menerapkan peraturan da-
erah syariat Islam justru menun-
jukkan tingkat terendah, bahkan
tidak memasuki 10 besar “Pene-
rapan regulasi berdasarkan syari-
ah islam justru tidak menentukan
keberislaman sebuah kota, di-
bandingkan dengan yang tidak
menerapkan regulasi syariah”
ungkap Rais.
Menanggapi hal tersebut,
aktivis Hizbut Tahrir Indonesia
Irvan Abu Naveed menyatakan
ada kecacatan asas dari peneli-
tian tersebut. “Jelas cacat dari
asasnya, yakni cacat pada meto-
dologinya karena mendasarkan
setuju agar dibekali pemahaman
agama untuk menghindari seks
bebas. Sementara 94 persen res-
ponden setuju agar orang tua
lebih terbuka dan berkomunikasi
dengan anaknya.
Selain itu 57 persen respon-
den setuju untuk diterapkannya
aturan pergaulan laki-laki dan
perempuan oleh kampus, 71 per-
sen responden setuju masyara-
kat ikut serta mengontrol per-
gaulan kalangan mahasiswa, 88
persen responden setuju kampus
memfasilitasi pembinaan khusus
untuk para mahasiswa, dan 81
persen responden setuju peme-
rintah menetapkan aturan yang
pada tolak ukur umum, materi
semata, tidak berdasarkan asas
Islam itu sendiri. Kan aneh jika
penilaian menggunakan kata
islami tapi tolak ukurnya sendiri
tidak berdasarkan akidah dan
syariah Islam” ujar Irvan kepada
Media Umat.
Irvan memaparkan ketidak-
cocokan Denpasar dijadikan kota
paling islami karena justru ba-
nyak aturan dan kebiasaan yang
sangat jauh dari Islam. “Daging
babi yang jelas-jelas diharamkan
oleh syariah Islam di Denpasar
justru menjadi pangan dan di-
syiarkan secara bebas, wisata
syari'ah ditolak,” tegasnya.
“Bahkan tak perlu jauh-jauh
mengukurnya, lihat saja banda-
ranya, Anda yang punya ghirah
Islam kuat sepertinya akan sesak
menyaksikan banyaknya syiar-
syiar kemusyrikan: patung se-
sembahan kaum musyrikin, jimat
janur kuning dan kain catur yang
dipajang di tiang-tiang, dan lain
sebagainya berada di tempat
tegas agar pergaulan remaja
tidak mengarah pada seks bebas.
BKLDK Korda Kota Bandung
merilis hasil survei pergaulan ma-
hasiswa Kota Bandung (28/5) di
Pendopo Walikota Bandung.
Menurut Tim Survei BKLDK Fauzi,
survei tersebut bertujuan untuk
mendapatkan informasi menge-
nai: (1) Persepsi mahasiswa Kota
Bandung menyangkut pengeta-
huan, pemahaman dan aktivitas
mahasiswa terhadap seks bebas;
(2) Kontrol mahasiswa Kota Ban-
dung terhadap seks bebas.
“Pengumpulan data dilaku-
kan dengan metode stratified
random sampling (acak berlapis),
dan dilakukan wawancara lang-
sung (face to face interview) non
indeep,” papar Fauzi.
Survei ini dilakukan dalam
periode waktu 11 April sampai 16
Mei 2016. Survei dilakukan terha-
dap 1.031 mahasiswa D3 dan S1
di 20 perguruan tinggi di Kota
Bandung.
Terhadap hasil survei ini,
Tatang Muchtar mewakili peme-
rintah Kota Bandung mengapre-
publik yang semestinya bersih
dari itu semua!” papar Irvan.
Irvan mengutip Alquran
untuk menjelaskan siapa saja
yang berhak mendapatkan ke-
amanan dalam kota yang islami.
“Orang-orang yang beriman dan
tidak mencampuradukkan ke-
imanan mereka dengan keza-
liman (syirik), mereka itulah yang
mendapat keamanan dan mere-
ka itu adalah orang-orang yang
mendapat petunjuk,” tegasnya
mengutip terjemah Surat Al-
An'am ayat 82
Menurut Irvan contoh indi-
kator kota islami itu bisa dilihat
dari pemerintahan negara Islam
yang dipimpin oleh seorang
Khalifah Umar Bin Khattab.
siasi apa yang dilakukan oleh
BKLDK itu. “Memang benar, kita
harus membekali masyarakat de-
ngan moralitas, agar bisa mem-
bedakan mana yang salah mana
yang benar,” paparnya.
Menurutnya, kampanye
kebaikan jangan sampai kalah
dengan kampanye kekerasan
dan penyakit masyarakat yang
lain.
Ketua Tim Perumus Konsep
Bandung Barokah, Yuana Tresna
mengatakan bahwa survei yang
dilakukan BKLDK ini adalah bukti
bahwa Bandung memang harus
ada perbaikan dalam pemba-
ngunannya, terutama soal aga-
ma dan moral. “Harus ada pena-
taan ulang terhadap pemba-
ngunan yang selama ini ada,
seperti masih adanya tempat-
tempat maksiat yang legal,”
ungkap Yuana.
Eri Taufik Abdul Karim, sela-
ku pembina BKLDK Kota Ban-
dung memaparkan, jika mahasis-
wa aktif dalam kontrol sosial,
maka bisa diluncurkan program
pendidikan seks syar'i, sebab jika
Media Nasional 13
“Beliau memberikan syarat pada
ahlul dzimmah untuk tidak
menyiarkan perayaan-perayaan
di negeri kaum Muslim,” ung-
kapnya.
“Inilah ironi di negeri mayo-
ritas kaum Muslimin! Kita butuh
khilafah untuk membersihkan
negeri ini dari syiar-syiar jahiliy-
yah di ruang-ruang publik!” tegas
Irvan.
Ia juga mengingatkan ba-
haya dari isu yang disebar melalui
penelitian tersebut. “Jelas adanya
upaya stigmatisasi negatif ter-
hadap syariah Islam itu sendiri,
menggiring opini kepada keya-
kinan tidak perlunya penerapan
syariat Islam, cukup simbol nilai
semata,” tutupnya. [] fatshol/ joy
dibiarkan, kondisi Indonesia
yang hancur akan dimanfaatkan
oleh para komprador untuk
mengambil keuntungan.
Menurutnya, mahasiswa
harus mengambil posisi yang
kuat dalam mengusung peru-
bahan. Dan, BKLDK selaku lemba-
ga mahasiswa akan mengga-
lakkan program pembinaan yang
akan mengokohkan pilar-pilar
masyarakat terutama terkait ke-
takwaan individu dan kontrol
sosial masyarakat” terang beliau.
Eri juga menambahkan
bahwa mahasiswa pasca refor-
masi dan saat reformasi terbagi
tiga yaitu yaitu nasionalis, kom-
prador, dan Islam. “Dahulu sim-
bol-simbol keagamaan jarang
ada akan tetapi dari sisi per-
gaulan masih bisa dikontrol, se-
dangkan pasca reformasi, ke-
bebasan sangat diumbar dan
menjadi awal mula maraknya
aktivitas seks bebas,” jelasnya.[]
fatih sholahuddin
14 Media Nasional Media Umat | Edisi 175, 27 Sya’ban - 11 Ramadhan 1437 H/ 3 - 16 Juni 2016

“Ini urusannya bukan

hanya reklamasi karena Proyek Reklamasi
itu banyak yang
menghalalkan segala
cara untuk mendapatkan
Boleh Menurut Islam,
keuntungan ini.”
Asalkan...

T
ernyata dalam hukum
Islam reklamasi itu
dibolehkan, seperti
yang disampaik an
Ketua Lajnah Siyasi-
yah Hizbut Tahrir Indonesia Yahya
Abdurahman bahwa pesisir laut
adalah milik umum yang harus
dikelola dan diproteksi oleh ne-
gara. Menurutnya reklamasi di-
bolehkan sepanjang itu untuk
kepentingan umum, dan menja-
di terlarang apabila disalah-
gunakan untuk kepentingan bis-
nis pihak-pihak tertentu.
“Pelaksanaan reklamasi
agar manfaatnya bisa dirasakan
oleh masyarakat umum tentu
saja harus dilaksanakan berda-
sarkan prinsip-prinsip Islam dan
hal tersebut tidak akan terwujud
jika Islam tidak diadopsi secara
menyeluruh sebagai sebuah sis-
tem yang mengatur kehidupan
manusia,” papar Yahya di hadap-
an para audiens dalam acara
Halaqah Islam dan Peradaban
(HIP) Episode 64: Reklamasi: untuk
China? Rabu (18/05) di Gedung
Joang 45.
Sayangnya, meski negeri ini
berpenduduk mayoritas Muslim,
prinsip-prinsip Islam tidak nam-
pak dalam megaproyek Rekla-
masi Teluk Jakarta yang sedang
berlangsung sekarang, sehingga
publik pun mempertanyakan
untuk siapa sebenarnya proyek
tersebut. Pertanyannya tersebut
salah satunya diajukan oleh
Marwan Batubara.
“Proyek ini sarat akan politik
sandera, hanya mementingkan
kepentingan sempit mereka, ke-
pentingan bisnis, sehingga pe-
merintahan walaupun sudah ta-
hu akan banyak kerusakan tapi
malah diam, Jokowi tersandera
pengusaha,” papar Direktur Indo-
nesia Resources Studies (IRESS)
tersebut.
Marwan juga mengung-
kapkan bahwa pemerintahan
memang bukan berpihak pada
masyarakat akan tetapi pada
pengusaha yang khususnya Cina.
“Ya memang kalau bicara fakta,
pengusaha kita, pemerintah kita
banyak dimodalin Cina, contoh
jelas saja kereta cepat Bandung-
Jakarta, lihat bagaimana tentara
Cina bisa masuk obyek vital na-
sional di sekitar Halim. Kenapa
mereka bisa masuk karena di-
dalam negeri kita pemerintah
berhubungan dengan pengusa-
ha yang berkhianat kepada Cina
itu,” tegasnya
Ketika ditanya moderator
kenapa bisa pemerintah sikap-
nya mendiamkan, Marwan men-
jawab, “Ini memang ada kepen-
tingan bisnis, keuntungan yang
sangat besar, ini urusannya bu-
kan hanya reklamasi karena itu
banyak yang menghalalkan se-
gala cara untuk mendapatkan
keuntungan ini, salah satunya
pemerintahan yang ingin meng-
ambil untung dengan mengun-
tungkan asing atau Cina.”
Dalam acara yang diseleng-
garakan Hizbut Tahrir Indonesia
tersebut, hadir pula Daeng Man-
sur Amin, Tokoh Masyarakat Luar
Batang—wilayah yang akan di-
gusur apabila proyek reklamasi
dijalankan.
Menanggapi hal tersebut
Daeng Mansur menilai peng-
gusuran itu bukan untuk rakyat.
“Memang dari info yang kami
dapatkan dari Pemda, bahwa
perintah gubernur, semua rumah
mau itu bersertifikat ataupun
tidak akan digusur habis kecuali
masjid. Nah itu kan sudah jelas
bahwa reklamasi itu bukan ke-
pentingan rakyat, tapi kepen-
tingan gugusan-gugusan apar-
temen reklamasi yang diperun-
tukkan untuk warga kaya karena
harga kontraknya mahal sekali,
dan juga di sini kita bisa lihat ba-
nyak pelanggaran-pelanggaran
yang dilakukan oleh Pemda, bu-
kan hanya masalah penggusuran
akan tetapi ada kejahatan ke-
manusiaan, juga perusakan ba-
ngunan cagar budaya,” katanya.
Ketika ditanya sikap warga
Luar Batang, dengan tegas
Daeng menjawab, “Kami warga
luar batang menolak keras, kami
paham kalau alasan reklamasi itu
banyak yang mengada-ada, ma-
salah Luar Batang bagi pema-
haman kami adalah jihad apabila
mempertahankannya.”
Di lokasi berbeda, Peng-
amat Hukum dan Pengacara
Eggie Sudjana menjelaskan rek-
lamasi memang tidak layak. “Ka-
lau reklamasi layak, kenapa di-
moratorium? Reklamasi juga se-
benarnya banyak alasan yang di-
buat-buat,” paparnya.
Eggie pun menengarai pro-
yek ini merupakan timbal balik
dari kolusi penguasa dengan
pengusaha. “Kalau boleh analisis
kan ada sembilan taipan, konglo-
merat-konglomerat Cina itu yang
biayayin Pilpres. Nah setelah me-
nang tu jadi presiden, ya mereka
minta timbal baliklah, dengan
proyek itu timbal baliknya, maka-
nya pemerintah terkesan me-
maksakan. Yang jelas bersalah aja
nggak ditangkap, kan aneh,
sudah dimoratorium tapi tetap
jalan, dan presiden mendiam-
kan,” pungkasnya.[] fatih shola-
huddin/joy

Media Gaul

MIRAS BIKIN BERINGAS

Oleh: Halim Wijaya, Ketua Lajnah Dakwah Sekolah HTI Kota Samarinda

W
ah, kali ini kita akan
membahas tentang se-
buah minuman. Mi-
numan kali ini bukan
minuman biasa, mi-
numan itu bukan hanya bisa membuat
tubuh peminumnya menjadi rusak dan tak
sadarkan diri, tapi juga bisa membuat
peminumnya berbuat sesuka hati bagai
binatang. Loh kok bisa ya? Ya iya lah bisa.
Kan yang diminum adalah minumannya
setan. Kalau minuman setan diminum,
terus setan minum apa ya? Hehe mungkin
yang minum memang setan tapi bukan
dari golongan jin melainkan dari golongan
manusia.
Sobat ada yang tau minuman apa
yang dimaksud? Ya miras alias minuman
keras alias es batu. Eh bukan, kalau itu mah
dingin apa lagi kalau diminum ketika lagi
panas emm bikin sueger. Tapi bukan itu.
Minuman yang dimaksud adalah mi-
numan keras yang mengandung alkohol
di dalamnya.
Zat yang dapat memabukkan dalam
minuman keras itu bernama ethanol salah
satu zat turunan alkohol. Pada dasarnya,
alkohol yang terkandung di dalam miras
adalah zat depressant, alias sebuah zat
yang mempengaruhi otak dan mengu-
rangi rasa semangat. Alkohol bekerja de-
ngan cara memengaruhi neurotransmit-
ter. Neurotransmitter adalah zat kimia
yang membawa pesan ke seluruh tubuh
untuk mengendalikan pikiran, sikap, dan
emosi. Ada dua jenis neurotransmitter,
yaitu neurotransmitter excitatory, yaitu
neurotransmitter yang menambah aktivi-
tas listrik di otak, dan kebalikannya: neu-
rotransmitter inhibitory.
Nah, ada satu jenis neurotransmitter
inhibitory yang efeknya jadi lebih nen-
dang akibat alkohol, yaitu neurotransmit-
ter GABA. Neurotransmitter GABA ber-
tanggung jawab atas cara berbicara
menggumam dan tidak jelas serta per-
gerakan tubuh yang gak beres, dua hal
yang biasa dilihat pada seseorang yang
mabuk. Selain bersekongkol membuat
GABA jadi lebih kuat, alkohol menekan
kemampuan glutamate, sebuah neuro-
transmitter excitatory, dan mengeluarkan
Dopamine, satu zat yang membuat
mabuk-mabukkan terasa menyenangkan.
Kenapa sih miras masih beredar luas
dan mudah didapatkan? Padahal kan itu
membahayakan, bukan hanya memba-
hayakan diri sendiri, tapi juga membaha-
yakan orang lain. Jawabannya tidak lain
dan tidak salah lagi yaitu karena syariah
Islam tidak diterapkan secara kaffah. Loh?
Kok bisa sih? Sebelum kita membahas jauh
ke sana, kita lihat dulu sebuah kasus yang
baru-baru ini terjadi yaitu kasus pemerko-
saan dan pembunuhan seorang anak SMP
yang bernama Yuyun oleh 14 orang
remaja. Hem parah kan? Mungkin dunia
akan segera melupakan kasus Yuyun, tapi
tidak dengan keluarga yang ditinggalkan
oleh Yuyun. Empat belas orang remaja tadi
sebelum melakukan aksinya mereka
menenggak miras rame-rame, parah kan?
Miras membuat orang menjadi tidak
sadar dan tidak terkontrol dan akhirnya
melakukan tindakan yang merugikan
orang lain, parahnya lagi salah seorang
gubernur yang ada di Indonesia menga-
takan "Kami punya saham, lanjut saja. Bir
salahnya di mana sih? Ada enggak orang
mati karena minum bir? Orang mati kan
karena minum oplosan cap topi miring-
lah, atau minum spiritus campur air kelapa.
Saya kasih tahu, kalau kamu susah
kencing, disuruh minum bir, lho." Tuhkan
lagi-lagi karena kepentingan materi, hem
aneh ya? Padahal banyak kasus orang yang
meninggal karena meminum miras op-
losan, bukan hanya membuat si peminum
meninggal, tapi juga bisa membuat orang
lain kehilangan nyawa seperti kasus Yuyun
tadi contohnya.
Miras yang jelas bisa menimbulkan
tindakkan kriminal dan bahkan hingga
korban jiwa masih bisa terus berproduksi
dan dijual bebas karena sistem yang dite-
rapkan saat inilah yang membolehkannya.
Coba ketika syariah Islam diterapkan
hukuman bagi para peminum minuman
keras adalah dipukul atau dicambuk
sebanyak 40 – 80 kali, sebagaimana bunyi
sebuah hadits yang diriwayatkan oleh
Imam Tirmidzi yang berbunyi: “lalu beliau
memukulnya dengan dua pelepah kurma
sebanyak empat puluh kali, dilakukan juga
oleh Abu Bakr. Ketika Umar bermusyawarah
dengan orang-orang, maka Abdurarhman
bin Auf berkata; Seperti hukuman paling
ringan yaitu delapan puluh kali. Maka Umar
memerintahkannya. Abu Isa berkata; Hadits
Anas adl hadits hasan shahih, dan menjadi
pedoman amal menurut para ulama dari
kalangan sahabat Nabi dan selain mereka
bahwa hukuman orang yang mabuk adalah
delapan puluh kali.” [HR. Tirmidzi No.1363].
Nah jika hukumannya dicambuk sebanyak
40 hingga 80 kali, kira-kira masih ada yang
mau minum minuman keras nggak?
Nah hukuman seperti ini hanya
dapat diterapkan dalam sebuah Negara
yaitu Negara Khilafah Rasyidah Islamiyyah
Ala Minhaj An Nubuwwah. Wallahua'lam
bish shawab.[]
 Media Umat | Edisi 175, 27 Sya’ban - 11 Ramadhan 1437 H/ 3 - 16 Juni 2016 Ekonomi 15

Jelang Ramadhan
Harga Komoditas Mulai Naik
Ia menyebut ada peran kartel dalam rantai distribusi komoditas kebutuhan pokok ini.

H
arga-harga lagi-
lagi mulai me -
rangkak naik men-
jelang datangnya
bulan Ramadhan.
Harga daging ayam, telur, dan
gula pasir bahkan meroket.
Harga daging sapi pun ber-
tengger di atas Rp 130.000 per kg.
Data di sejumlah pasar
tradisional, harga daging ayam
yang semula Rp 28 ribu per
kilogram (kg) melonjak menjadi
Rp 35 ribu per kg atau naik sekitar
Rp 7 ribu per kg. Harga telur dari
semula Rp 15 ribu per kg menjadi
Rp 20 ribu per kg, dan harga gula
pasir dari Rp 10 ribu per kg men-
jadi Rp 17 ribu per kg.
Gubernur DIY Sri Sultan Ha-
mengkubuwono X menilai ke-
naikan harga-harga kebutuhan
pokok masyarakat ini tidak rasi-
onal. “Kenapa menjelang lebaran
kok selalu naik? Saya melihat se-
benarnya tidak ada korelasi (an-
tara harga sembako dan Idul
Fitri),” kata Sultan di Yogyakarta,
Selasa (24/5).
Ia menduga ada permainan
yang dilakukan pedagang se-
hingga harga-harga kebutuhan
pokok naik. “Itu sebenarnya per-
mainan pedagang saja, sesuatu
yang bisa diterima masyarakat.
Tapi bagi saya itu tidak ada
logika,” jelasnya.
Di tempat terpisah, Sekjen
Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh
Indonesia (APPSI) Ngadiran tak
mau rekan-rekannya—tengkulak
dan pedagang—disalahkan. "Ka-
lau dibilang rantai pasok penye-
bab pertama tidak juga sebenar-
nya. Kalau pasokannya diatur
sedemikian rupa, kemudian pa-
sok titiknya menjadi pendek
berarti kan mengurangi beban
biaya. Tapi jika itu harus dilalui,
melewati kekuatan pasar yang
luar biasa,” jelasnya di Jakarta,
Senin (30/5).
Ia menyebut ada peran kar-
tel dalam rantai distribusi komo-
ditas kebutuhan pokok ini. Me-
nurutnya, kartel menjadi aktor
utama dalam tingginya harga
komoditas pangan strategis di
Indonesia. “Permasalahannya ke-
kuatan pasar yang dibilang kartel
itu. Sekarang pertanyaannya di
Indonesia ini siapa yang tidak ada
kartelnya?” kata Ngadiran.
Agak berbeda dengan Nga-
diran, anggota Dewan Pertimb-
angan Presiden (Wantimpres) Su-
harso Manoarfa mengungkap-
kan, penyebab utama terjadinya
gejolak harga bahan kebutuhan
pokok setiap menjelang Rama-
dhan dan Lebaran adalah data
kebutuhan masyarakat dengan
pasokan pangan tidak seragam.
"Apa masalahnya? Tadi ada
bicara soal distribusinya, ada soal
jelasnya. ditas utama itu harganya harus
tingkat ketersediannya. Itu kan
Kenaikan harga yang mele- turun, bukan lagi stabil. Karena
sebenarnya bisa diantisipasi
jit ini pun memusingkan Presiden harganya sudah berubah tinggi,
sejak awal-awal, dengan melihat
Jokowi. Ia menugaskan tiga men- maka harus diturunkan," tegas
musim. Tapi pokok persoalannya
teri untuk menurunkan harga pa- Pramono di Istana Negara, Jakar-
adalah soal data. Database kita
ngan saat bulan puasa dan lebar- ta, Senin (30/5).
itu rupanya, saya tadi meng-
an. Menteri itu adalah Menteri Jokowi misalnya meminta
usulkan database kita harus ada
Pertanian, Menteri Perdagangan, agar harga daging sapi ditu-
cut of date. Terus ada morato-
dan Menteri BUMN. runkan di bawah Rp 80.000/kg.
rium," ujar Anggota Wantimpres,
Sekretaris Kabinet, Pramo- Kemudian harga gula yang sudah
Suharso Manoarfa di Jakarta,
no Anung, mengatakan Jokowi tinggi juga harus diturunkan.
Jumat (27/5).
ingin mengubah citra harga- Bagaimana sikap para men-
“Saya menduga seperti ini.
harga yang selalu naik selama pu- teri? Menteri Pertanian dan Men-
Bertahun-tahun kita memberi-
asa dan lebaran. “Dan sekarang teri Perdagangan tutup mulut
kan subsidi untuk bibit, pupuk,
harga pasar itu ada tangan- ketika ditemui wartawan usai
kemana itu? Hasilnya mana?
tangan yang ingin memperkuat menggelar rapat koordinasi de-
Kalau kita hitung-hitung, kita ke-
dan memainkan harga tersebut. ngan Menteri BUMN Rini Soe-
lebihan 10 juta ton per tahun.
Maka presiden sudah berulang marno di Jakarta, Senin (30/5).
Kalau sudah sekian puluh tahun
kali memberikan instruksi kepa- Lagi sakit gigi, atau tak
berapa. Belasan tahun bisa sera-
da Mentan, Mendag, dan Menteri mampu menghadapi kekuatan
tus jutaan. Ke mana itu barang?
BUMN untuk beberapa komo- kartel besar? [] humaidi
Berarti data itu enggak benar,”

Bisnis Syariah

Pujo Nugroho,
Pengurus Lajnah
Khusus Pengusaha HTI
Kalimantan Selatan
Belajar dari Abu Bakar ra
Seorang Hartawan yang Menjadi Pejuang
“Ibnu Asakir meriwayatkan dengan sanadnya yang
shahih dari Aisyah dia berkata: Demi Allah, Abu Bakar tidak
pernah melantunkan satu syair pun di masa jahiliyah dan
tidak pula di masa Islam. Dia dan Utsman tidak pernah
minum minuman keras di zaman jahiliyah.” (Tarikh Khulafa'
karya Imam Asy Syuthi).
***
Siapa yang tidak mengenal Abu Bakar ra? Dia adalah
sahabat utama sekaligus mertua Nabi dan juga Khalifah
pertama. Imam ath-Thbarani dalam kitabnya al-Kabir
menyatakan bahwa Abu Bakar ra adalah laki-laki pertama
yang masuk Islam. Dan sangat banyak peristiwa penting
yang melibatkan Abu Bakar dan tentu tidak akan cukup
dituangkan dalam tulisan pendek ini. Namun, tetap
penting bagi kita untuk selalu mengingat perilakunya
dengan berbagai pengorbanannya.
Dalam kitab Tarikh Khulafa' karya Imam As Suyuthi
disebutkan bahwa Abu Said bin al-A'rabi meriwayatkan
dari Ibnu Umar dia berkata: “Pada saat Abu Bakar masuk
Islam, dia memiliki kekayaan 40 ribu dirham di rumahnya,
kemudian dia keluar ke Madinah pada saat hijrah dan tidak
tersisa dari hartanya kecuali lima ribu. Semua hartanya
telah dia pergunakan untuk membebaskan para budak
dan membantu kepentingan Islam. Karenanya Abu Bakar
sangat dikenal sebagai sahabat yang banyak sekali
membebaskan sahabat dari perbudakan.”
Dari sini kita bisa mengetahui bahwa Abu Bakar
adalah seorang yang hartawan di zamannya. Ia memiliki
setidaknya 40 ribu dirham. Mengingat Abu Bakar adalah
sahabat Nabi yang utama, penting bagi kita untuk
mencontoh bagaimana seorang yang hartawan ini
menjadi pembela Islam dan terkenal dengan berbagai
pengorbananannya.
Abu Bakar selalu menjaga kehormatannya. Dia
bahkan tidak pernah meminum khamer sejak masa
jahiliyah. Sebuah masa sebelum masa kenabian, masa
ketika kemaksiatan merajalela tak ada yang melarang.
Akan tetapi Abu Bakar tetap menjaga kemuliannya.
Terlebih lagi saat sudah memeluk Islam. Kita pernah
mendengar riwayat bagaimana Abu Bakar bersusah
payah memuntahkan makanan yang sudah telanjur lewat
tenggorokannya akibat baru mengetahui makanan
pemberian pembantunya itu berasal dari upah meramal.
***
Kalau kita lihat saat ini, sistem dan kehidupan yang
ada sangat mirip dengan kehidupan jahiliyah.
Kemaksiatan dilegalkan. Minuman keras saat ini tarik ulur
antara diizinkan atau dilarang, prostitusi juga dalam
wacana dilegalkan/diatur, zina dan aborsi selalu
menghiasi media, kondom dijual bebas, narkoba menelan
korban yang jika dirata-rata 50 orang perhari, sistem
ekonomi makro dan mikro bertumpu pada riba, suap dan
korupsi merajalela, suara rakyat dibeli untuk kekuasaan,
dan banyak lagi lainnya yang mencerminkan kehidupan
jahiliyah. Apalagi bagi kita pelaku usaha, riba difasilitasi
dan dipermudah. Semua mekanisme pendanaan nyaris
bersendi pada riba. Seolah-olah untuk tidak larut dalam
kerusakan sangat susah.
Namun, cerita bahwa Abu Bakar seorang yang
hartawan di awal-awal keislamannya dan berpengaruh di
kalangannya selalu menjaga kesucian dirinya menjadi
motivasi bagi kita. Motivasi untuk mengajarkan
bagaimana seorang hartawan bersikap dan membela
agamanya.
Abu Bakar-lah satu-satunya sahabat yang menemani
Nabi berhijrah. Dia pula yang menghadap Nabi untuk
mempersembahkan seluruh hartanya. Dia benar-benar
menyerahkan kehidupannya untuk perjuangan Islam dan
menjadi pejuang Islam sejati!
Nabi SAW bersabda, “Tak ada harta yang memberi-
kan manfaat kepadaku lebih dari apa yang diberikan oleh
Abu Bakar.” (HR Imam Ahmad dari Abu Hurairah).
Semoga kita bisa meneladani beliau dan bisa
berjumpa dengannya di surga kelak. Aamiin.[]
16 Fokus
Ramadhan telah tiba. Bagaimana Nabi
dulu menyambut bulan ini dan apa yang
harus dilakukan umat Islam di bulan penuh
berkah ini? Fokus kali ini mengupasnya.
KEMULIAAN
RAMADHAN
Ramadhan yang merupakan bulan agung,
mulia dan penuh berkah itu harusnya disambut
dengan penuh suka cita oleh umatnya.
D
alam kitab Shahih
Ibn Huzaimah,
Rasulullah SAW
ketika memasuki
malam Ramadhan
memberikan sambutan. “Wahai
segenap manusia, telah datang
kepada kalian bulan yang agung
penuh berkah bulan yang di
dalamnya terdapat satu malam
yang nilainya lebih baik dari seribu
bulan. Allah menjadikan puasa di
siang harinya sebagai kewajiban,
dan qiyam di malam harinya
sebagai sunnah. Barangsiapa me-
nunaikan ibadah yang difar-
dlukan, maka pekerjaan itu setara
dengan orang mengerjakan 70
kewajiban.
Ramadhan adalah bulan
kesabaran dan balasan kesabaran
adalah surga. Ramadhan adalah
bulan santunan, bulan yang dima-
na Allah melapangkan rezeki
setiap hamba-Nya. Siapa saja
yang memberikan hidangan ber-
buka puasa bagi orang yang
berpuasa, maka akan diampuni
dosanya, dan dibebaskan dari
belenggu neraka, serta mendapat-
kan pahala setimpal dengan
orang yang berpuasa tanpa me-
ngurangi pahala orang berpuasa
tersebut.”
Begitulah, khutbah Nabi
Muhammad SAW yang disampai-
kan kepada para sahabat dan
umatnya. Sambutan hangat pe-
nuh kegembiraan yang Baginda
sampaikan, bahwa Ramadhan
yang merupakan bulan agung,
mulia dan penuh berkah itu ha-
rusnya disambut dengan penuh
suka cita oleh umatnya. Karena
ini merupakan kesempatan, di
mana kepala negara menyam-
paikan pidatonya. Tentu, ini bu-
kan kesempatan biasa.
Dari hadits Ibn Huzaimah di
atas, setidaknya Ramadhan
mempunyai kemuliaan diban-
ding bulan-bulan lain. Antara
lain:
1. Syahrun Adzim (Bulan Agung)
Ketika Nabi SAW menye-
butnya sebagai Syahrun Adzim
tentulah memiliki nilai yang jauh
lebih besar dan sangat mulia de-
ngan sesuatu yang diagungkan
oleh manusia biasa. Karena, apa
yang dinyatakan oleh Nabi SAW
bersumber dari wahyu. Dengan
kata lain, apa yang diagungkan
Nabi SAW tentu juga merupakan
sesuatu yang diagungkan oleh
Allah SWT.
Diagungkan Allah karena
pada bulan ini, Allah mewajibkan
puasa sebagai salah satu dari
lima rukun Islam. Allah Yang
Maha Pemurah dan Penyayang
menetapkan dan menyucikan
bulan ini kemudian memberikan
segala kemurahan, kasih sayang,
dan kemudahan bagi hamba-
hamba yang ingin mendekatkan
diri kepada-Nya.
2. Syahrul Mubarak (Bulan
Penuh Berkah)
Bulan ini penuh berkah.
Berkah, artinya adalah bertam-
bahnya nilai kebaikan yang
dilakukan di dalamnya. Detik
demi detik di bulan ini bagaikan
mutiara yang sangat berharga
bagi orang beriman. Pasalnya
semua perbuatan kita di saat
berpuasa menjadi ibadah berpa-
hala yang balasannya langsung
dari Allah, dan berlipat ganda.
Amal baik sekecil apapun nilai-
nya dilipatgandakan sehingga
kita menjadi puas dalam melaku-
kannya.
Perhatikanlah sabda Nabi,
”Siapa saja yang mengerjakan
satu amal kebajikan, nilainya
sama dengan satu ibadah fardhu
di luar bulan suci Ramadhan.
Siapa saja yang mengerjakan satu
ibadah fardhu, sama dengan
tujuh puluh ibadah fardhu di luar
bulan suci Ramadhan.” [HR.
Huzaimah]
Di bulan ini juga terdapat
Lailatul Qadar, dimana amal
Media Umat | Edisi 175, 27 Sya’ban - 11 Ramadhan 1437 H/ 3 - 16 Juni 2016
kebajikan satu malam nilainya
lebih baik daripada seribu bulan
[83 tahun]. Andai saja, setiap ta-
hun seorang Mukmin mendapat-
kan Lailatul Qadar, berapa nilai
kebajikannya? Tentu sangat ba-
nyak, mengalahkan kebaikan
umat terdahulu yang diberi
panjang umur oleh Allah SWT.
3. Syahru al-Qur'an (Bulan
Alquran)
Bulan Ramadhan, lebih isti-
mewa, karena Allah menurunkan
Alquran di dalamnya. Simaklah
firman Allah dalam rangkaian
ayat puasa, “Bulan Ramadhan
adalah bulan yang di dalamnya
diturunkan Alquran sebagai pe-
tunjuk bagi manusia, penjelasan
bagi petunjuk, dan furqan (pem-
beda).” (TQS al-Baqarah: 185).
Tiap bulan Ramadhan, Nabi
SAW pun dicek hapalannya oleh
Jibril. Malaikat Jibril datang
sampai dua kali untuk menguji
hafalan dan pemahaman Ra-
sulullah SAW terhadap Alquran.
4. Syahrus Shiyam (Bulan
Puasa)
Allah dengan tegas menya-
takan kewajiban puasa di bulan
Ramadhan ini dalam Alquran,
”Wahai orang-orang yang ber-
iman, telah diwajibkan kepada
kalian berpuasa, sebagaimana
puasa telah diwajibkan kepada
orang-orang sebelum kalian, agar
kalian menjadi orang-orang yang
bertakwa.” (TQS al-Baqarah: 183).
Pada bulan Ramadhan dari
awal hingga akhir kita mene-
gakkan satu dari 5 rukun (tiang)
Islam yang sangat penting, yaitu
shaum (puasa). Kewajiban puasa
sebagaimana kewajiban ibadah
shalat 5 waktu. Maka sebulan pe-
nuh seorang Muslim mengkon-
sentrasikan diri untuk ibadah
sebagaimana dia mendirikan
shalat Subuh atau Maghrib yang
memakan waktu beberapa menit
saja. Puasa Ramadhan dilakukan
tiap hari dari terbit fajar hingga
terbenam matahari (Maghrib).
Tidak cukup menilai dari yang
membatalkannya seperti makan
dan minum atau berhubungan
suami-istri di siang hari saja, te-
tapi wajib membangun akhlaqul
karimah, meninggalkan perbuat-
an maksiat dan yang makruh
(yang dibenci Allah).
5. Syahrul Qiyam (Bulan
Mendirikan Malam)
Bulan Ramadhan menggai-
rahkan umat Islam untuk men-
jalankan amalan orang-orang
shalih seperti shalat tahajud dan
membaca Alquran dengan benar
di dalam shalat malamnya. Di
bulan Ramadhan, kitabullah
mengisyaratkan bahwa untuk
mendapatkan ketinggian dera-
jatnya setiap Mukmin sangat di-
anjurkan shalat tarawih dan witir
agar di luar Ramadhan dia bisa
terbiasa mengamalkan qiyamul-
lail.
6. Syahrus Sabr (Bulan Sabar)
Bulan Ramadhan melatih
jiwa Muslim untuk senantiasa
sabar tidak mengeluh dan tahan
uji. Sabar adalah kekuatan jiwa
dari segala bentuk kelemahan
mental, spiritual dan operasional.
Orang bersabar akan bersama
Allah sedangkan balasan orang-
orang yang sabar adalah surga.
Sabar lahir bersama de-
ngan segala bentuk kerja besar
yang beresiko seperti dalam
dakwah dan jihad fi sabilillah. Ra-
madhan melatih muslim beramal
islami dalam berjamaah untuk
meninggikan kalimat Allah.
7. Syahrul Musawwah (Bu-lan
Santunan)
Ramadhan menjadi bulan
santunan manakala orang-orang
beriman sadar sepenuhnya bah-
wa puasanya mendidik mereka
untuk memiliki empati kepada
fakir miskin karena merasakan
lapar dan haus sebagaimana
yang mereka rasakan. Karena itu
kaum muslimin selayaknya men-
jadi pemurah dan dermawan.
Memberi dan berbagi harus
menjadi watak yang ditanamkan.
Segala amal yang berkaitan
dengan amwal (harta) seperti
zakat fitrah sedekah, infak, wakaf,
dan sebagainya, bahkan zakat
harta pun sebaiknya dilakukan di
bulan yang mulia ini. Memberi
meskipun kecil, bernilai besar di
sisi Allah. Siapa yang memberi
makan minum pada orang yang
berpuasa meskipun hanya sete-
guk air, berpahala puasa seperti
yang diperoleh orang yang
berpuasa.
8. Syahrul Yuzdaadu fiihi Rizqul
Mu'min
Bulan ini rezeki orang-
orang beriman bertambah kare-
na segala kemudahan dibuka
oleh Allah seluas-luasnya. Para
pedagang akan beruntung,
orang yang jadi pegawai dapat
kelebihan pendapatan dan seba-
gainya. Namun rezeki terbesar
adalah hidayah Allah kemudian
hikmah dan ilmu yang begitu
mudah diperoleh di bulan mulia
ini.
9. Syahrul Jihad (Bulan Perang)
Rasulullah mengajarkan,
bahwa Ramadhan bukan bulan
malas-malasan. Ramadhan justru
dijadikan sebagai momentum
untuk berperang. Pengiriman
Detasemen pertama, tahun 1 H,
terjadi di bulan Ramadhan.
Begitu juga Perang Badar Kubra,
terjadi 17 Ramadhan 2 H. Penak-
lukan Kota Mekah dilakukan oleh
Nabi SAW tanggal 20 Ramadhan
8 H. Begitu juga Perang Tabuk,
yang berangkat dari Madinah
bulan Sya'ban, kembali ke Madi-
nah bulan Ramadhan..
Begitulah kemuliaan Rama-
dhan.[] har/lts
 Media Umat | Edisi 175, 27 Sya’ban - 11 Ramadhan 1437 H/ 3 - 16 Juni 2016
Serba-Serbi Hukum Puasa
Hukum Niat
Niat dalam beribadah
hukumnya wajib. Nabi SAW Ber-
sabda, “Sesungguhnya amal
perbuatan itu bergantung pada
niatnya.” [HR Bukhari dari 'Umar
bin al-Khatthab]. Karena itu, niat
bagi orang yang hendak ber-
puasa Ramadhan hukumnya wa-
jib. Tentang kapan menjatuhkan
niat tersebut, memang ada per-
bedaan pendapat.
Pendapat jumhur, yang me-
ngatakan, bahwa niat puasa
Ramadhan wajib dinyatakan
setiap hari. Sedangkan Imam Ma-
lik, Ahmad dan Ishaq membol-
ehkan niat sekali untuk seluruh
puasa Ramadhan.
Adapun kapan saatnya
menjatuhkan niat? Abu Hanifah,
as-Syafii dan Ahmad berpenda-
pat, bahwa niat untuk puasa
wajib, harus dinyatakan di malam
hari. Sedangkan sahabat 'Abdul-
lah bin 'Umar, Jabir bin Zaid,
Imam Malik, al-Laits dan Ibn Abi
Dzuib, menyatakan bahwa niat
puasa wajib maupun sunah sa-
ma-sama wajib dinyatakan di
malam hari. [al-Jami' li Ahkami as-
Shiyam, hal. 23].
Mengenai pendapat yang
paling kuat adalah, bahwa niat
puasa wajib, seperti Ramadhan,
harus dinyatakan di malam hari.
Sedangkan untuk puasa sunah
boleh tidak dinyatakan di malam
hari, tetapi di siang harinya. Ada-
pun niat harus dinyatakan tiap
malam adalah, karena puasa tiap
harinya merupakan ibadah yang
terpisah satu dengan yang lain,
sehingga tidak boleh sekali niat
untuk puasa sebulan.
Selain niat ini hukumnya
wajib, niat juga bisa membeda-
kan antara puasa sebagai ibadah
dengan terapi, atau tradisi. Niat
juga bisa membedakan antara
yang wajib dan tidak, antara pua-
sa Ramadhan, Rajab, Sya'ban,
Mencicipi makanan bagi orang yang berpuasa tidak
membatalkan puasa, dengan syarat jika tidak sampai
ke tenggorokan.
Senin, Kamis, dan sebagainya.
Batasan Sahur
Sahur diperintahkan oleh
Nabi SAW “Sahurlah kalian, kare-
na sesungguhnya sahur itu mem-
bawa keberkahan.” [HR Bukhari
dari Anas bin Malik]. Bahkan,
Nabi SAW menyebutnya dengan
makan penuh keberkahan, “Kali-
an harus makan sahur, karena ia
adalah makanan penuh keber-
kahan.” [HR Ahmad dari Miqdad
bin Ma'di Karib].
Hukum sahur ini mustahab.
Ibn Qudamah menyatakan, “Sa-
hur itu mustahab. Kami tidak
mengetahui adanya perselisihan
di antara para ulama'.” [Ibn Quda-
mah, al-Mughni]. Pendapat Ibn
Qudamah ini tepat, tidak salah.
Karena memang senyatanya se-
perti itu.
Tentang waktunya, empat
imam mazhab dan seluruh ulama
menyatakan bahwa waktu sahur
itu hingga terbitnya fajar shadiq,
atau kurang sedikit, hingga mua-
zin menyerukan azan Subuh. Ini
diriwayatkan dari 'Umar bin al-
Khatthab dan Ibn 'Abbas. Semen-
tara ada yang menukil pendapat
al-A'masy dan Ishaq, bahwa me-
reka membolehkan makan dan
minum hingga terbitnya mata-
hari [syuruq]. Hanya saja, Imam
an-Nawawi meragukan kebenar-
an pendapat ini dinukil dari me-
reka.
Karena itu, para ulama
membolehkan orang sahur tetap
melanjutkan makan, minum dan
berhubungan suami-istri hingga
terbitnya fajar. Jika dia ragu,
apakah fajar sudah terbit atau
belum, maka keraguan ini tidak
menghalanginya untuk makan,
minum dan berhubungan suami-
istri. Sebab, orang yang ragu te-
tap diperbolehkan untuk mela-
kukan semuanya itu hingga ter-
bukti fajar tersebut terbit. Meski,
Imam Malik menyatakan, bahwa
orang yang ragu haram makan,
minum dan berhubungan ba-
dan, maka dia wajib mengganti
puasanya.
Namun, pendapat yang
paling kuat adalah pendapat
jumhur. Sedangkan pendapat
Imam Malik dalam hal ini diang-
gap lemah.
Mencicipi Makanan
Mencicipi makanan bagi
orang yang berpuasa tidak mem-
batalkan puasa, dengan syarat
jika tidak sampai ke tenggo-
rokan. Ini bisa dianalogikan pada
kasus berkumur. Nabi SAW per-
nah ditanya oleh 'Umar bin al-
Khatthab soal mencium istri saat
berpuasa, apakah membatalkan
puasanya atau tidak? Nabi SAW
pun menjelaskan sambil berta-
nya balik, “Apakah berkumur
membatalkan puasa?” 'Umar
menjawab, “Tidak.” Sahut Nabi,
“Jika begitu, ciuman pun tidak.”
Berkumur tidak memba-
talkan puasa, karena air yang di-
gunakan berkumur dibuang
kembali, dan tidak ditelan ke
tenggorokan. Air yang diguna-
kan berkumur tidak diminum,
tetapi disemprotkan kembali
keluar. Begitu juga dengan
mencicipi makanan. Mencicipi
makanan menggunakan lidah
bagian depan, sebagaimana
orang berkumur. Orang berku-
mur bisa merasakan rasanya air
dari lidah bagian depan, tetapi
tetap tidak membatalkan puasa-
nya.
Bekam dan Donor Darah
Mengenai hukum bekam
saat berpuasa, apakah memba-
talkan atau tidak? Memang ada
Fokus 17
perselisihan di kalangan ulama,
sejak zaman sahabat hingga kini.
Pertama, ada yang berpendapat,
bahwa bekam telah memba-
talkan puasa. Bukan hanya yang
dibekam, tetapi juga yang mem-
bekam. Ini adalah pendapat
Muhammad bin Sirin, al-Hasan,
'Atha', Ahmad bin Hanbal, Ishaq
bin Rahawih, Abu Tsaur, al-Auza'I,
ad-Dawudi dari mazhab Maliki,
Muhammad bin al-Mundzir, Ibn
Huzaimah, Ibn Hibban dari
mazhab Syafii. Pendapat serupa
telah diriwayatkan dari 'Ali bin
Abi Thalib, 'Aisyah, Abu Musa al-
Asy'ari, 'Abdullah bin 'Umar, dan
Abu Hurairah.
Sedangkan Sa'id bin al-
Musayyib, 'Urwah bin Zubair, as-
Sya'bi, Ibrahim an-Nakha'I, Abu
Hanifah, Malik, as-Syafii, dan at-
Tsauri menyatakan, bahwa be-
kam tidak membatalkan puasa.
Pendapat ini dinyatakan oleh
Ummu Salamah, 'Abdullah bin
'Abbas, Abi Sa'id al-Khudri, Anas
bin Malik, 'Abdullah bin Mas'ud,
Sa'ad bin Abi Waqqas, 'Aisyah,
'Abdullah bin 'Umar.
Hanya saja, dari kedua pen-
dapat ini, pendapat yang paling
kuat menyatakan, bahwa bekam
tidak membatalkan puasa. Ka-
rena itu, bagi orang yang ber-
puasa boleh membekam dan
dibekam. Bekam bagi orang yang
berpuasa tidak membatalkan
puasanya.
Dengan alasan yang sama,
maka donor darah saat berpuasa
juga boleh. Donor darah berarti
pendonor mengeluarkan darah-
nya dengan cara disedot meng-
gunakan alat transfusi. Donor ini
jelas tidak membatalkan puasa
pendonor.[]
18 Siyasah Syar’iyyah
K
omunisme adalah bagian dari
sosialisme. Karena itu, baik
komunisme maupun sosialis-
me sama. Keduanya meng-
anut akidah materialisme,
yang meyakini bahwa semua yang ada
bersumber dari materi. Karena hakikatnya
yang ada adalah materi. Akidah materialis-
me ini tidak mempercayai metafisik, ima-
teri, atau perkara yang gaib. Karena itu,
mereka tidak percaya adanya tuhan, yang
Dzat-Nya itu gaib. Mereka inilah yang
disebut kaum ateis.
Akidah kaum komunis, sosialis dan
ateis ini sama. Dari akidah materialisme ini,
kaum komunis, sosialis dan ateis meyakini,
bahwa terjadinya perubahan materi satu
ke ujud materi yang lain terjadi karena pro-
ses dialektika materialisme. Dari tesis, anti-
tesis dan sintesis. Dialektika materialisme
ini bahkan telah menjadi standar berpikir
dan bertindak mereka, sehingga melahir-
kan perspektif baru dalam melihat peru-
bahan sejarah. Menggunakan logika
dialektika materialisme dalam melihat
perubahan sejarah. Inilah yang kemudian
disebut materialisme historis.
Ideologi
Ateisme adalah akidah yang meno-
lak wujud tuhan. Hanya saja, ateisme tidak
berdiri sendiri. Dia adalah bagian dari
akidah sosialisme dan komunisme. Ada-
pun komunisme dan sosialisme adalah
ideologi yang mempunyai akidah dan sis-
tem untuk mengatur kehidupan. Karena
itu, ketika khilafah ada, ideologi ini tidak
boleh diyakini, diemban, diterapkan dan
diperjuangkan oleh umat Islam, termasuk
non-Muslim yang hidup di dalam wilayah
khilafah.
Karena ideologi ini bertentangan
dengan ideologi negara, yaitu Islam. Meski
Islam menoleransi adanya agama lain
hidup dalam wilayah khilafah, tetapi tidak
dengan ideologi. Karena, adanya agama
lain, selain Islam yang hidup di dalam
Media Umat | Edisi 175, 27 Sya’ban - 11 Ramadhan 1437 H/ 3 - 16 Juni 2016
Kebijakan Khilafah
Terhadap Kaum Komunis
Oleh: KH Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI
yang haq, yaitu Islam.
Adapun pendekatan yang dilakukan
oleh khilafah dalam menghadapi peng-
anut ideologi yang bertentangan dengan
Islam, baik sebagai pribadi maupun ke-
lompok, karena obyeknya terkait dengan
pemikiran, maka harus dihadapi dengan
pemikiran yang lebih kuat. Jika telah
dihadapi dengan pemikiran yang lebih
kuat ternyata tetap tidak berubah, atau
tetap bebal, maka baru khilafah akan
menggunakan cara kedua. Cara yang
mengandalkan kekuatan fisik dan materi.
Karena itu, selain organisasinya dibu-
barkan, anggotanya bisa juga ditangkap
dan dipenjarakan. Jika sebelumnya me-
reka adalah Muslim, maka mereka bisa di-
hukumi murtad, dan setelah diberlakukan
hukum ini, mereka diberi waktu bertaubat.
Setelah semuanya sudah dilalui ternyata
tetap tidak berubah, maka dia akan
dibunuh. Jika mereka sebelumnya bukan
Muslim, maka hukum murtad tidak bisa
diberlakukan kepada mereka.
wilayah khilafah tidak akan mengganggu atau partai politik ini harus dibubarkan. Begitulah cara khilafah mengatasi
kehidupan masyarakat. Terlebih, ketika Karena meyakini, menyebarkan dan mem- masalah sosialisme, komunisme, dan
penganutnya tunduk kepada sistem Islam, perjuangkan ideologi yang bertentangan ateisme. Cara yang sangat spesifik dan
dan bersedia membayar jizyah. dengan Islam. Sedangkan anggotanya unik, berbeda dengan cara yang lain.[]
Berbeda dengan penganut ideologi disadarkan dan direhabilitasi, agar kem-
lain. Karena mereka tidak akan tunduk bali atau memeluk agama dan ideologi
kepada ideologi dan sistem Islam. Mereka
bahkan akan terus-menerus meyakini,
menyebarkan dan memperjuangkan
ideologi dan sistemnya. Jika ini terjadi, dan
dibiarkan, maka ini akan merusak dan
menghancurkan khilafah dari dalam.
Karena itu, adanya ideologi lain, dan
penganutnya, selain Islam, tidak boleh.
Selain bertentangan dengan Islam, ideo-
logi dan sistem ini juga rusak, dan merusak
kehidupan umat manusia.
Cara Mengatasi
Yang pasti, khilafah melarang rakyat-
nya untuk meyakini, mengemban, meye-
barkan dan memperjuangkan ideologi
sosialisme dan komunisme, termasuk ate-
isme. Larangan ini berlaku sebagai pribadi,
kelompok dan partai politik.
Jika ada pribadi yang meyakini,
mengemban, menyebarkan dan memper-
juangkan ideologi sosialisme dan komu-
nisme, termasuk ateisme, maka khilafah
akan melakukan sejumlah langkah:
Ÿ Meruntuhkan keyakinan masing-
masing individu terhadap kesalahan
ideologi sosialisme dan komunisme,
termasuk ateisme.
Ÿ Membuktikan ketidaksesuaiannya
dengan fitrah dan akal manusia. Karena
itu, pasti akan menyebabkan kegelisah-
an dan ketidakstabilan jiwa dan akal.
Ÿ Membuktikan bahaya dan destruktifi-
tasnya terhadap kehidupan manusia.
Karena itu, tidak layak diyakini, diambil,
diemban, disebarkan dan diper-
juangkan.
Jika ada kelompok atau partai politik,
yang menggunakan ideologi ini sebagai
ideologinya, meyakini, menyebarkan dan
memperjuangkannya, maka kelompok
Media Umat | Edisi 175, 27 Sya’ban - 11 Ramadhan 1437 H/ 3 - 16 Juni 2016 Potret 19

Konvoi Tarhib Ramadhan 1437 H Jakarta Timur
Jakarta, Sabtu (21/5). Hizbut Tahrir Indonesia Duren Sawit dan Cakung, Jakarta Timur
gelar Tarhib Ramadhan 1437 H menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Acara
diisi konvoi kendaran dan tausiyah sambut Ramadhan.[]
Multaqa Tokoh Umat Mojokerto
Mojokerto, Ahad (29/5). Hizbut Tahrir Indonesia Mojokerto menyelenggarakan
Multaqa Tokoh Umat dengan tema, “Syariah dan Khilafah Mewujudkan Islam Rahmatan
Lil Alamin” di Ponpes Al Mukhlishin. Acara ini dihadiri oleh sekitar ratusan tokoh umat
Islam di Kabupaten Mojokerto.[] mi-mojokerto/lalang

Dauroh Keluarga Keluarga Samara Lampung Muslimah HTI Gelar Konferensi Perempuan

Lampung, Ahad (15/5). Hizbut Tahrir Indonesia Lampung mengadakan Dauroh
Keluarga Samara, Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah Dirindu Surga. Acara digelar di
Gedung Arafah, Islamic Center Rajabasa, Bandar Lampung. Sekitar 200 pasutri mengikuti
acara yang menghadirkan pembicara Ustadz Yasin Muthohar.[]
Yogyakarta, Sabtu (7/5). Muslimah Hizbut Tahrir menggelar Konferensi Perempuan
bertajuk Pemuda Muslim : Pelopor Perubahan Hakiki di Yudhistira Hall, Jogjakarta Expo
Center (JEC). Konferensi dihadiri sekitar 500 perempuan dari kalangan tokoh nasional,
akademisi, aktivis pelajar dan mahasiswa Muslimah dari berbagai daerah di Indonesia,
serta tamu dari Malaysia dan Australia.[] dewi

Silaturahmi Hizbut Tahrir Indonesia Bersama Tokoh Umat Medan Johor Tarhib Ramadhan 1437 H dan Parade Al Liwa' dan Ar Roya' Maluku

Medan, Ahad (15/05). Hizbut Tahrir Indonesia Medan Johor melaksanakan Maluku, Ahad (29/5). Hizbut Tahrir Indonesia Maluku menyelenggarakan Tarhib
silaturahmi bersama tokoh umat dengan tema Umat Bersama Hizbut Tahrir Ramadhan 1437 Hijriyah dan Parade Tauhid mengelilingi Ternate.[]
Menegakkan Khilafah diselenggarakan di kediaman Resdi Abu Aqil di Jl Eka Rasmi
Medan Johor.[] amar

Halqah Islam dan Peradaban Banten
Banten, Ahad (22/5). Hizbut Tahrir Indonesia Banten menyelenggarakan Halqah Islam dan
Peradaban dengan topik Analisis Dampak Sosial KEK Tanjunglesung dan Tol Serang-
Panimbang, di Menes, Pandeglang. Hadir sebagai narasumber yaitu Ali Musthofa (Ketua
Lajnah Faaliyah HTI Banten), Ade Sumiardi (akademisi Universitas Bina Bangsa) dan Fahmi
Amhar (anggota DPP HTI).[]
Kunjungan HTI ke Polres Metropolitan Jakarta Pusat
Jakarta, Kamis (26/5). Hizbut Tahrir Indonesia Jakarta melakukan kunjungan
silaturahmi ke Polres Metropolitan Jakarta Pusat yang disambut hangat oleh Kapolres
Kombes Pol Dwiyono dan Wakapolres AKBP Roma Hutajulu.[]

Redaksi menerima kiriman berita kegiatan yang bertema seremonial, tabligh akbar, sosial dan lainnya yang bersifat syi'ar Islam.
Dengan ketentuan ukuran foto minimal 500 KB dan disertai keterangan secukupnya serta melampirkan identitas pengirim beserta no hp.
Berita dikirim ke email: kegiatan.tabloidmu@gmail.com. Cp. 0857-1713-5759
20 Cermin Media Umat | Edisi 175, 27 Sya’ban - 11 Ramadhan 1437 H/ 3 - 16 Juni 2016

Proyek Padat Karya

Kanal Amirul Mukminin
Begitu pembangunan selesai, Gubernur Amru bin
Ash meresmikan kanal tersebut pada pertengahan tahun
22 H/643 M. Ia memberikan nama Kanal Amirul Mukminin
sebagai penghormatan kepada Khalifah Umar bin
Khattab. Kanal ini sangat menguntungkan bagi para
pelaut Mesir yang sebelumnya menggunakan sungai Nil
sebagai jalur pelayarannya.
Sejarah mencatat, ketika Madinah mengalami
paceklik, Khalifah Umar berkirim surat kepada Gubernur
Amru mengenai kondisi ibukota Daulah Islam tersebut.
Maka, Gubernur Mesir ini pun mengirimkan bantuan
gandum—saat itu Mesir lagi panen—melalui Kanal
Lukisan yang menggambarkan Terusan Suez
Amirul Mukminin.
Kanal ini pun terus berfungsi berabad-abad lamanya

J
auh hari sebelum masa Khalifah Umar bin Khattab
ada sebuah kanal yang menghubungkan sungai
Nil dan danau Timsah di bagian timur. Namanya
kanal Timsah (Buaya). Kanal ini bermuara di danau
Terpahit (Muurat) dan selanjutnya ke Teluk
Korzum—sekarang dikenal sebagai Teluk Suez. Melalui
kanal tersebut, perahu-perahu dari Laut Tengah bisa
melalui sungai Nil menuju Laut Merah. Namun entah
mengapa kemudian kanal itu diabaikan dan tertimbun
kembali.
Atas instruksi Khalifah Umar bin Khattab, Gubernur
Mesir Amru bin Ash berinisiatif membuka kembali kanal
tersebut. Dalam pandangannya, kanal ini sangat penting
untuk menghubungkan Tanah Suci dari bandar Yanbuk
dan Jeddah ke wilayah di Laut Merah. Oleh karena itu, ia
memerintahkan Panglima Abdullah bin Huzafah al
Sahami untuk berangkat ke Helipolis guna mengepalai
proyek penggalian itu.
Proyek penggalian kanal itu sekaligus menjadi
proyek padat karya karena bisa membuka lapangan kerja
bagi rakyat Koptik. Dengan kas negara Daulah yang
berpusat di Madinah, para pekerja dibayar dengan sangat
baik sehingga pengerjaan pembukaan kanal tersebut
berlangsung cukup cepat.
Al Kindi menceritakan, kanal tersebut dikeruk pada
tahun 32 H dan selesai hanya dalam waktu 6 bulan. Pada
bulan ketujuh, kapal-kapal sudah bisa berlayar menyusuri
kanal ini sampai ke Hijaz.
hingga berkecamuk perang Salib (1096-1270 M). Pasukan
Salib saat itu tidak hanya menjadikan Palestina sebagai
sasaran tapi juga mengarah ke Mesir. Maka kanal yang
menghubungkan Laut Merah dan Laut Tengah itu
kemudian ditutup dan ditimbun kembali.
Saat ini kanal itu masih ada dan dihidupkan kembali.
Kanal itu dikenal sebagai kanal Ismaili. Hanya saja, kanal
itu sekarang tidak bisa dilayari kapal-kapal besar seperti
halnya Terusan Suez.
Apa yang dilakukan oleh Gubernur Amru bin Ash ini
menjadi salah satu contoh kebijakan negara khilafah
dalam membuka akses perdagangan dan transportasi.
Selain itu, mega proyek itu sekaligus menjadi jalan untuk
membuka lapangan kerja bagi rakyatnya.[] humaidi

Kristologi

Ternyata Zombie Holywood

Terinspirasi dari Kisah Bibel
Oleh: Hj Irena Handono, Pendiri Irena Center/ Pakar Kristologi

K
isah penyaliban Yesus meru-
pakan peristiwa yang sangat
krusial bagi umat Kristiani,
karena di situlah kronologi
peristiwa yang melahirkan
pilar-pilar yang menjadi pondasi doktrin
Ketuhanan Yesus. Kita tidak akan memba-
has siapa yg disalib tapi kita membahas
apa yang terjadi setelah peristiwa terse-
but.
Doktrin gereja mengatakan bahwa
ada tiga peristiwa besar setelah penya-
liban Yesus, yakni:
Ÿ Gempa besar yang membuat bukit-
bukit batu terbelah
Ÿ Kubur-kubur terbuka
Ÿ Mayat-mayat bangkit berjalan berbaris
menuju Yerusalem
Berikut yang dikatakan Bibel,
Menurut Matius 27:50-54
27:50 Yesus berseru pula dengan suara
nyaring lalu me-nyerahkan nyawa-Nya.
27:51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci
terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan
terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit
batu terbelah.
27:52 dan kuburan-kuburan terbuka
dan banyak orang kudus yang telah
meninggal bangkit.
27:53 Dan sesudah kebangkitan
Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu
masuk ke kota kudus dan menampakkan
diri kepada banyak orang.
27:54 Kepala pasukan dan prajurit-
prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi
sangat takut ketika mereka melihat gempa
bumi dan apa yang telah terjadi, lalu
berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah."
Jika benar peristiwa di atas memang
terjadi, lalu mengapa hanya Matius saja
yang meriwayatkan? Mengapa tiga
penulis Injil yang lain yakni Markus, Lukas,
Yohannes tidak menceritakan tentang
peristiwa yang demikian penting dan
menghebohkan ini?
Perhatikan dengan seksama, dalam
ayat di atas dikatakan setelah Yesus
menyerahkan nyawanya, terjadi gempa
bumi yang membuat bait suci dan bukit
batu terbelah. Tidak sampai di situ,
kuburan-kuburan pun terbuka dan para
orang kudus bangkit. Peristiwa ini ter-
ilustrasi jelas dalam film-film Holywood
tentang zombie.
Kemudian mayat manusia (zombie)
berjalan keluar dari kuburnya dan meng-
hantui Yerusalem. Tapi perhatikan konteks
ayat selanjutnya.
Matius 27:55-58
27:55 Dan ada di situ banyak perem-
puan yang melihat dari jauh, yaitu perem-
puan-perempuan yang mengikuti Yesus
dari Galilea untuk melayani Dia.
27:56 Di antara mereka terdapat
Maria Magdalena, dan Maria ibu Yakobus
dan Yusuf, dan ibu anak-anak Zebedeus.
27:57 Menjelang malam datanglah
seorang kaya, orang Arimatea, yang
bernama Yusuf dan yang telah menjadi
murid Yesus juga.
27:58 Ia pergi menghadap Pilatus dan
meminta mayat Yesus. Pilatus memerin-
tahkan untuk menyerahkannya kepadanya.
27:59 Dan Yusuf pun mengambil
mayat itu, mengapaninya dengan kain
lenan yang putih bersih,
Di mana letak keanehannya? Letak
keanehannya adalah para zombie terse-
but langsung menghilang entah ke mana.
Padahal cerita sebelumnya digambarkan
demikian seru dahsyat hingga bukit-bukit
terbelah, zombie masuk kota dan mem-
buat ketakutan para prajurit, namun
selanjutnya konteks peristiwa langsung
berubah dan kebangkitan zombie terse-
but seakan dilupakan, bahkan tampak
tidak pernah terjadi.
Kalau manusia bangkit dari kubur
dan berbaris ke Yerusalem, orang-orang
tentu melihat dan ini akan menjadi berita
dunia. Tapi, dari 27 kitab yang ada dalam
Bibel Perjanjian Baru, hanya Matius saja
yang menceritakan hal ini, sedangkan
yang lain tak tahu menahu tentang
peristiwa penting ini. Hal ini membuktikan
bahwa peristiwa di atas sebenarnya tidak
pernah terjadi dan merupakan kisah fiktif
belaka yang entah untuk motif apa
disisipkan dalam teks Bibel.
Adakah bukti semacam fosil pening-
galan yang dapat mendukung bahwa
peristiwa ini pernah terjadi? Bagaimana
dengan kuburan di sana, apakah tampak
seperti benar-benar terbelah dan ada
tulang belulang atau mayat yang berse-
rakan? Atau jangan-jangan kuburan
inipun tidak pernah ada sebagaimana
zombie tersebut juga tidak pernah ada?
Yang paling penting, mengapa cuma
Matius saja yang menceritakan tentang
hal ini, sedangkan Yohanes, Markus, Lukas
bungkam sedikitpun terhadap kejadian
ini? Jelas peristiwa ini hanyalah dongeng
yang tidak nyata untuk menghibur pem-
baca meskipun ceritanya tidak seseram
novel misteri lainnya.
“Kitab Suci (Bibel) hanya catatan saja
dari orang, maka diakui juga bahwa di
dalam Kitab Suci mungkin sekali ada
kesalahan.” (Dr R Soedarmo, Rohaniawan
Kristen).
Dr GC van Niftrik dan DS BJ Boland
dalam buku Dogmatika Masa Kini (1967)
menyatakan terus terang, "Kita tidak usah
malu-malu mengakui bahwa terdapat ber-
bagai kekhilafan dalam Alkitab, kekhilafan
tentang angka-angka perhitungan, tahun
dan fakta. Dan tak perlu kita pertang-
gungkan kekhilafan itu pada caranya."[]
Media Umat | Edisi 175, 27 Sya’ban - 11 Ramadhan 1437 H/ 3 - 16 Juni 2016
Sejarah, Syariah, Sains, Siyasah
B
icara soal ilmu falak
atau astronomi
Islam, yang pertama
akan dibahas adalah
soal sejarah.
Bagaimana dulu sebenarnya
kalender dibuat. Pada masa
jahiliyah, sudah ada kalender
yang disebut kalender urfiah.
Sistemnya sangat sederhana,
yaitu jumlah hari dalam bulan
dibuat bergantian, 30 dan 29
hari. Bulan ganjil seperti
Ilustrasi aktivitas astronom muslim di abad pertengahan.
Muharram, Rabiul-awal,
Jumadil-awal, Rajab, Ramadhan
dan Zulqa'dah itu 30 hari.
Sedang bulan genap seperti
Safar, Rabiul-akhir, Jumadil-
akhir, Sya'ban, Syawal dan
Zulhijjah itu 29 hari. Pada waktu
itu astronomi sudah mulai
berkembang di Romawi atau
Persia. Tetapi di Mekkah dan
Madinah pengetahuan
astronomi masih sangat
sederhana. Bahkan gerhana
matahari atau bulan masih
dianggap peristiwa mistis,
bukan peristiwa alam yang bisa
diperhitungkan.
Kemudian datanglah
syariah. Rasul menetapkan
bahwa awal bulan dimulai dari
suatu momen, ketika hilal (yakni
bulan sabit baru di langit) sudah
dapat terlihat, bukan sekedar
ketika bumi, bulan dan matahari
terletak dalam satu garis (atau
yang disebut ijtima' atau
konjungsi). Sejak itulah, maka
bulan Sya'ban yang semula
biasa 29 hari, sering di-istikmal
menjadi 30 hari, dan akibatnya
Ramadhan yang biasa 30 hari,
justru lebih sering menjadi 29
hari.
Ilmu Falak dalam
Yang jelas, syariah itu
mendorong berkembangnya
sains. Sayangnya lalu astronomi
Islam sering direduksi menjadi
persoalan hisab dan rukyat
belaka. Kalau pun ada
tambahannya, maka itu adalah
tentang penentuan arah kiblat
dan jadwal shalat sehari-hari.
Padahal itu belum seluruh
astronomi Islam! Andaikata
astronomi Islam hanyalah yang
terkait persoalan ibadah
mahdhah (shalat, puasa, haji),
maka semua aktivitas tersebut
sudah terpenuhi pada zaman
Nabi, ketika umat Islam belum
memiliki seorangpun yang
pantas disebut sebagai
astronom. Namun
perkembangan selanjutnya
menunjukkan bahwa
peradaban Islam telah
melahirkan ratusan astronom
besar, yang menciptakan
ratusan teknik pengamatan
berikut alat-alat
pengamatannya, ratusan rumus
dan metode perhitungan,
ratusan jenis tabel almanak
astronomi dan kepada dunia
mewariskan ribuan bintang-
bintang yang hingga kini masih
diberi nama dengan nama-
nama Arab – bahasa yang
pernah sangat dominan di
dalam dunia astronomi.
Pada awalnya, umat Islam
mewarisi astronomi dari
bangsa-bangsa yang telah
ditaklukannya, yaitu bangsa
Mesir kuno, Yunani, Persia dan
India. Namun umat Islam telah
memurnikan astronomi dari
“saudara tirinya”, yaitu astrologi
(ilmu meramal nasib dengan
Oleh: Prof Dr Ing Fahmi Amhar
perbintangan). Dalam literatur
Arab awal, ilm-al-Nujum (ilmu
bintang) digunakan baik untuk
astronomi maupun astrologi.
Pemisahan yang tegas baru
dilakukan oleh Abu al-Rayhan
al-Biruni pada abad-11. Kajian
astrologi diharamkan oleh para
ilmuwan Muslim, termasuk al-
Farabi, ibn al-Haytham, ibnu
Sina dan ibnu Ruysd. Alasannya,
astrologi adalah aktivitas
perdukunan, yang menurut
Nabi, barangsiapa mempercayai
kata dukun ramal, shalatnya
akan tertolak selama empat
puluh hari.
Astronomi berkembang
oleh kebutuhan penjelajahan
kaum Muslim baik dalam rangka
perburuan ilmu ke negeri-
negeri yang jauh (seperti
Tiongkok) maupun untuk
menjawab tantangan jihad fi
sabilillah. Pada saat itu, rival
utama di dunia adalah
Kekaisaran Romawi yang
memiliki angkatan laut yang
kuat di Laut Tengah. Untuk
melawan angkatan laut
diperlukan pula angkatan laut.
Untuk menentukan posisi dan
arah di tengah lautan
diperlukan navigasi dengan
astronomi. Makin teliti seorang
navigator mampu menentukan
posisinya di tengah laut dengan
pengamatan matahari, bulan
atau bintang, makin akurat
mereka dapat menghitung
waktu yang diperlukan untuk
menuju sasaran, dan berapa
logistik yang harus dibawa
tanpa memberati kapal.
Dalam astronomi, karya
astronom Mesir/Yunani kuno
Ptolomeus, terutama dalam
kitab Almagest, dan karya
astronom India kuno
Brahmagupta, telah dikaji dan
direvisi secara signifikan oleh
astronom Muslim. Tabel
astronomi dari Al-Khawarizmi
dan Maslamah bin Ahmad al-
Majriti merupakan sumber
informasi penting bagi para
pemikir Eropa, ketika astrologi
telah dicemooh.
Pada abad-11 para
astronom Muslim telah
mempertanyakan sistem
Ptolomeus yang menjadikan
bumi sebagai pusat alam
semesta (geosentris) dalam
model astronominya. Ibn al
Haytsam yang menemukan ilmu
optika dan membuat teleskop
menunjukkan fenomena
perjalanan planet Venus dan
Mars yang tidak mungkin
dijelaskan dengan model
geosentris. Tokoh seperti al-
Biruni, al-Battani, Ibnu Rusyd, al-
Balkhi, al-Sijzi, al-Qazwini dan al-
Shirazi telah mendiskusikan
model Non-Ptolomeus dengan
orbit elliptis, yang baru 500
tahun kemudian diadopsi
menjadi model heliosentris oleh
Copernicus dan Keppler.
Argumentasi Copernicus
tentang rotasi bumi sama persis
dengan yang diajukan Nasir-ud-
Din al Tusi dan Ali-al-Qusyji.
Karena mereka beraktivitas di
Maragha, maka pendapat ini
sempat disebut “Madzhab
Maragha” atau “Revolusi
Maragha sebelum Rennaisance”.
Kontribusi lain dari
astronom Muslim seperti al-
Biruni adalah teori bahwa
galaksi Bimasakti adalah
kumpulan dari gugusan bintang
yang berdiri sendiri, yang
pergerakannya lepas dari bumi
ataupun matahari.
Astronom Muslim juga
mengembangkan berbagai alat
pengamatan, baik yang besar
untuk dipasang di
observatorium bintang,
maupun yang kecil untuk
dibawa dalam perjalanan,
misalnya yang disebut
“astrolabium”.
Ja'far Muhammad bin
Musa bin Syakir menemukan
fakta bahwa benda-benda langit
terkena hukum-hukum fisika
yang sama dengan bumi. Ibn al-
Haytsam mendapatkan bahwa
“lapisan langit” tidaklah padat
seperti kepercayaan orang
Mercusuar 21
hingga saat itu, dan bahkan
langit lebih tipis dari udara.
Penemuan-penemuan inilah
yang beberapa abad kemudian
dielaborasi lebih lanjut oleh
Isaac Newton.
Namun yang terpenting
dari kontribusi umat Islam
adalah metodologi. Astronomi
telah dipisahkan dari filsafat,
yang meski tampak logis namun
berawal dari aksioma atau
postulat yang boleh jadi tidak
didasarkan pada realitas empiris
yang lengkap. Astronom
Muslim menggunakan metode
pengamatan empiris serta
analisis matematika untuk
menghasilkan rumusan umum
yang dapat dipakai untuk
prediksi yang sangat akurat.
Suatu prediksi astronomi yang
telah dibangun dari analisis data
pengamatan yang akurat dan
lama, misalnya prediksi gerhana
matahari (yang sama dengan
peristiwa ijtima' setiap bulan),
tidak pernah meleset. Prediksi
ini hanya perlu dikoreksi oleh
pengamatan yang lebih akurat
lagi.
Pada masa keemasan
Islam, banyak orang kaya
ataupun penguasa yang ingin
menorehkan namanya dalam
keharuman ilmu. Mereka wakaf
dalam bentuk mensponsori
pembangunan suatu
observatorium, lengkap dengan
para astronomnya untuk
melakukan riset. Hasilnya
adalah suatu tabel almanak
astronomi yang paling mutakhir
dan akurat di zamannya. Tabel
itulah yang akan dibawa-bawa
oleh para pelaut dan mujahidin
menembus batas cakrawala
dunia Islam, menemukan
tempat-tempat baru yang perlu
disampaikan risalah Islam atas
mereka.
Sedang untuk menyatukan
kalender kaum Muslim yang
bisa beraneka ragam itu,
diperlukan kekuatan siyasah
(politik) yang kuat. Dengan
politik itu, maka ilmu astronomi
dapat meningkat pesat dan
dipahami oleh jutaan rakyat.
Beragam pendapat fiqih
maupun sains disatukan oleh
keputusan amirul mukminin
(khalifah), sehingga dunia Islam
memiliki satu kalender yang
mendudukkan setiap satu
tanggal dengan satu hari yang
sama.[]
 Sosok
Terry Colin Holdbrooks Jr
Pensiunan Angkatan Darat Amerika
Bersyahadat
di Lorong Sel Delta
Guantanamo
S
ebagai seorang
tentara, TJ, begitu
sapaan akrab Terry
Colin Holdbrooks Jr,
selalu siap ditugaskan
di mana saja termasuk bertugas
ke Kuba untuk menjaga para
tahanan di kamp-kamp
Guantanamo. Bukannya takut, TJ
malah merasa tertantang ketika
sang komandan mengatakan
bahwa orang-orang yang
ditahan di Gitmo (sebutan lain
untuk kamp-kamp
Guantanamo) adalah para
teroris yang paling berbahaya,
paling buruk di dunia,
memusuhi AS dan anti
demokrasi.
Maka, pada Juni 2003 TJ
dan serdadu-serdadu lainnya
diterbangkan ke Pangkalan
Angkatan Laut Amerika di Teluk
Guantanamo (34 kilometer dari
Kota Guantanamo), lokasi kamp-
kamp itu berada. Di sana, ia
bertugas menjaga dan
mengawasi para tahanan,
mendampingi tawanan yang
sedang diinterogasi, berkeliling
sel dan memeriksa tahanan agar
tidak saling bertukar pesan
dengan tahanan lainnya.
Nurani TJ terusik saat
melihat para tawanan itu
diperlakukan seperti binatang.
Salah satu siksaan yang sering
dilakukan untuk membuat stres
adalah memaksa tahanan tidur
di lantai dengan suhu dingin,
lalu lantai tersebut dibanjur air
dingin. Darah menstruasi para
penjaga wanita pun kerap kali
diusapkan ke wajah para
tahanan.
“Saat interogasi, ada saat
kami duduk di gedung yang
sama—akan ada tahanan yang
dikurung selama berjam-jam
dan dalam posisi yang
mengerikan selama berjam-jam,
di sebuah ruangan mungkin
lima puluh derajat, mungkin
enam puluh derajat
kemiringannya, yang mungkin
lebih dingin, dengan lampu
yang menyilaukan dan musik
yang luar biasa keras. Sering
juga penjaga memainkan musik,
dan Anda harus mendengarkan
selama enam, delapan, sepuluh
jam—sampai saya merasa akan
menjadi gila,” ungkap TJ kepada
situs Cageprisoners.
Namun yang menarik bagi
TJ, seberat apa pun siksaan yang
diterima, para tahanan ini tetap
tegar. Dan mereka tetap shalat
lima waktu serta membaca
Alquran. TJ kerap kali
memperhatikan itu dan
menganggapnya itu adalah hak
para tahanan. Namun berbeda
dengan serdadu lainnya. Mereka
tak jarang memaki para tahanan
yang sedang shalat, meludahi
bahkan melemparkan Alquran
ke toilet.
“Guantanamo seratus
persen bertolak belakang
dengan sistem hukum yang kita
percaya,” kata lelaki kelahiran 7
Juli 1983 di Phoenix, Arizona,
Amerika.
Rahasia Ketegaran
Tahanan
Para petugas dilarang
berkomunikasi di luar tugas
dengan para tahanan.
Menanyakan nama pun tidak
boleh. Sehingga para tahanan
hanya dipanggil berdasarkan
nomor selnya atau julukan-
julukan yang diberikan para
sipir. Namun sebagai makhluk
sosial yang kerap bertemu,
komunikasi tak bisa dihindari.
Bahkan tahanan malah
mengajak bercanda.
“Saya memberikan sarapan
untuk seorang tahanan lalu dia
memegang lengan saya
berusaha untuk menarik saya ke
dalam sel, tapi itu cuma
becanda, saya tertawa, mereka
juga. Saya akan tersenyum dan
mereka akan tersenyum,”
ungkap serdadu yang tercatat
sebagai tentara angkatan darat
AS sejak Agustus 2002.
Media Umat | Edisi 175, 27 Sya’ban - 11 Ramadhan 1437 H/ 3 - 16 Juni 2016
Meski terhalang dengan
jeruji besi, TJ pun menjalin
komunikasi serius dengan
tahanan nomor 590, yang biasa
dipanggil Jenderal (belakangan
diketahui bernama Ahmed
Errachidi). Mereka biasa
berkomunikasi di tengah malam
berjam-jam tatkala para penjaga
lainnya tengah terlelap.
Berbicara tentang buku, tentang
musik, tentang filsafat, tentang
agama, tentang sejarah perang
ini, apa yang telah terjadi, apa
yang terjadi di Timur Tengah
selama dua ratus, tiga ratus,
empat ratus tahun terakhir.
“Dan ketika percakapan
memanas, dia tidak mengatakan
sesuatu yang buruk tentang AS
selain yang dilakukannya
belakangan ini. Rupanya
terutama Inggris dan Prancis
yang lebih disalahkan atas apa
yang terjadi di Timur, kolonisasi
dan 'kulturisasi' atas benua ini
untuk tujuan uang telah
menciptakan banyak masalah
yang sekarang kita hadapi;
bersama dengan Amerika, ada
perasaan menanggung peran
sebagai polisi dunia,” beber TJ.
Dan keduanya tak lupa
pula membicarakan rahasia
ketegaran para tahanan. Para
tahanan mengaku tak pernah
takut menghadapi apapun
karena mereka merasa ada Allah
SWT yang selalu menjaga
mereka.
Di malam yang berbeda, TJ
pun tak jarang pula berbincang
dengan Profesor (julukan buat
tahanan yang bernama Shaker
Aamer). Ia menilai Profesor
adalah seorang dengan pribadi
yang indah luar biasa, sangat
cerdas, sangat sopan, sangat
berperilaku baik, sangat
berakhlak.
TJ pun heran mengapa
orang baik-baik seperti Jenderal
atau Profesor serta tahanan
lainnya bisa dituduh teroris.
Kadang bila malam tiba, ia
keluar kamp melihat lampu-
lampu yang berada di "Mereka mulai berteriak
pegunungan yang menyala. Ia pada saya dan menanyakan
pun yakin, lampu-lampu yang apakah saya seorang
menyala tersebut berasal dari pengkhianat (traitor)? Apakah
kamp-kamp lain untuk menahan saya beralih (ke Islam)?" tutur TJ.
dan menyiksa Jenderal dan TJ kemudian dikucilkan
Profesor lain. lalu dipindahkan ke Ford
Leonard Wood. Tapi beberapa
Masuk Islam bulan kemudian ia menerima
surat pemberhentian secara
Sejak itu, lelaki yang
hormat dari kemiliteran tanpa
terlahir dari keluarga Kristen
alasan ataupun penjelasan atas
tersebut semakin penasaran
pemecatannya itu.
terhadap keyakinan para
TJ kembali ke Phoenix
tahanan. Dia mempelajari Islam
dalam keadaan jiwa yang labil
dan membaca-baca Alquran. Dia
dan kembali ke kebiasaan
juga mulai membanding-
lamanya, minum-minuman
bandingkan Islam dengan
keras. Tak terduga, ia kembali
kepercayaan lain. TJ mulai
bertemu dengan Jenderal yang
tercerahkan.
ternyata telah dibebaskan dari
“Alquran adalah buku yang
Gitmo. Dua sahabat ini saling
paling mudah dimengerti di
berkirim email dan
dunia. Isinya simpel. Dia menjadi
menyambung kembali
pembimbing untuk hidup,” kata
persahabatan yang terputus.
TJ seperti ditulis New York Daily
Tak lama kemudian, TJ
News.
bertaubat dan menghentikan
Suatu malam di awal tahun
kebiasaan minumnya seraya
2004, TJ kembali berbincang-
berupaya menjalankan ajaran
bincang dengan Jenderal, kali
Islam dengan taat.
ini tentang kalimat syahadat
TJ mulai menyuarakan apa
dalam Islam, sebagai pernyataan
yang terjadi di Guantanamo. Dia
seseorang bahwa dirinya
ingin dunia tahu soal kekejaman
seorang Muslim. TJ memberikan
yang dilakukan AS pada musuh
pena dan selembar kartu index
mereka. Maka di samping
lewat celah jeruji penjara dan
menulis buku Traitor? yang
meminta Jenderal untuk
mengungkap pengalamannya di
menuliskan kalimat syahadat
Gitmo, ia juga menjadi
dalam bahasa Arab dan artinya
pembicara di Muslim Legal Fund
dalam bahasa Inggris. TJ
of America. Ia berkeliling AS
kemudian membaca kalimat
untuk membuka mata
syahadat dengan suara keras,
masyarakat soal terorisme.
saat itulah, di lorong sel kamp
Bukan perkara mudah
Delta di Guantanamo, TJ
berbicara di depan rakyat AS
menjadi seorang Muslim.
soal Guantanamo. TJ sering
Para tentara lainnya mulai
dibuli dan dikatai sebagai
mencium adanya perubahan
seorang pengkhianat. Namun
padanya karena mereka
pria ini yakin apa yang
mendengar para tahanan
dilakukannya adalah
memanggil TJ dengan nama
memperjuangkan kebenaran.
Mustapha dan melihat TJ
“Islam mengajarkan: jika kamu
dengan terang-terangan belajar
melihat ketidakadilan, maka
bahasa Arab. Hingga suatu
lawanlah dengan segala yang
malam, kepala regunya
kau bisa,” pungkasnya. [] riza
memanggil ke sebuah lapangan,
aulia/joy dari bebagai sumber
di sana sudah ada lima penjaga
lainnya.
 Media Umat | Edisi 175, 27 Sya’ban - 11 Ramadhan 1437 H/ 3 - 16 Juni 2016
Home Schooling Group (HSG) Khoiru Ummah 06 Banjarmasin, Kalimantan Selatan
Mencetak Generasi Terbaik
Penghafal Alquran
B
erapa banyak air
mata bahagia
menetes membasahi
pipi, ketika orang tua
melihat anak-
anaknya mampu membacakan
kitab suci Alquran. Melantunkan
ayat-ayat Allah dengan penuh
penghayatan dan dinyatakan
berhasil sesuai level hafalannya
dan boleh berlanjut ke level
hafalan berikutnya hingga
tercapai 30 juz. Begitulah
suasana setiap tes ujian
program Tasmi', saat penguji
memanggil santri naik ke
panggung mengetes hafalan
santri di depan orang tua dan
guru tahfidznya.
Mereka yang tak kuasa
meneteskan air mata pada
wisuda awal tahun 2016
tersebut adalah para orang tua
dari Ahmad Ashim Taqiyuddin
yang tasmi' 30 juz dan
mendapatkan kehormatan
menjadi 'Guru Muda' di Khoiru
Ummah 06; orang tua dari
Raissa Amelia Yumna yang
tasmi' 16 juz dan mendapatkan
beasiswa MHQ; orang tua dari
M. Al Fatih yang juga
mendapatkan beasiswa MHQ.
Dan juga para orang tua dari
Qonita, Raida, Nayla, Difa dan
Nabil yang telah wisuda tahfizh.
Ahmad Ashim Taqiyuddin
merupakan siswa pindahan dari
sekolah umum yang pindah ke
Khoiru Ummah 06 Banjarmasin
ketika naik ke kelas 3 setingkat
SD dengan hafalan yang masih
sangat sedikit. “Ternyata dengan
sinergi pendampingan guru dan
orang tua, siswa tersebut lulus
dari kelas 6 melanjutkan ke
jenjang pendidikan tingkat SMP
Khoiru Ummah 01 di Bogor
telah berhasil mengkhatamkan
30 Juz, tepatnya di kelas 8.
Prestasi yang sangat
membanggakan sekali,” ujar
Pembina Yayasan Khoiru
Ummah 06 Banjarmasin Ustadz
Lalu Agustino kepada Media
Umat.
Di saat ribuan bahkan
jutaan anak tergerus oleh arus
sekuler, tapi mereka memilih
untuk mengisi dan
menyibukkan dirinya dalam
menghafal Alquran, belajar dan
berlomba melakukan amal
shalih guna meraih derajat
mulia di sisi Allah SWT.
Ya, alasan berdirinya
Sekolah Tahfizh Plus Kurikulum
Berbasis Akidah Islam Home
Schooling Group (HSG) Khoiru
Ummah (KU) 06 Banjarmasin,
memang karena keprihatinan
melihat generasi Muslim saat ini
yang semakin rentan terhadap
pengaruh peradaban Barat.
Mereka sangat mudah
terjerumus ke dalam jurang
kerusakan berpikir, kebobrokan
moral dan keburukan perilaku
yang mewajarkan berbuat
maksiat kepada Allah SWT.
“Rasa tanggung jawab
inilah kami sekelompok orang
tua memberikan pendidikan
terbaik bagi anak-anak, yakni
pendidikan berbasis akidah
Islam, yang menjadikan Alquran
dan Al Hadits sebagai sumber
utama ilmunya,” ujar Ustadzah
Sudarwati Nadaa Azkia, pendiri
dan Direktur Yayasan HSG
Khoiru Ummah 06, kepada
Media Umat.
Semua materi
pelajarannya diarahkan untuk
membangun kecerdasan akal
dan keshalihan anak, dengan
metode talqiyyan fikriyan agar
ilmu yang diajarkan dalam
rangka meningkatkan
kemampuan berfikir anak.
Sehingga kelak menjadi aset di
dunia (qurrata a'yun dan
berbakti kepada orang tua) dan
aset di akhirat (pembuka pintu
surga bagi kedua orang tuanya).
Itulah yang mendorong
Bunda Nadaa, begitu sapaan
akrabnya, pada 2009 membuka
cabang sekolah Khoiru
Ummah—di Jalan Kuripan
Komplek Cempaka Putih
Simpang Gg. Limau RT 18
Kelurahan Kebun Bunga
Banjarmasin Timur—yang
menginduk kepada HSG Khoiru
Ummah 01 (pusat) di Bogor.
Anjangsana 23
Mengena menyiapkan diri untuk qailulah terikat di sekolah lama, baik di
(tidur yang disunnahkan oleh TK maupun di SD.
Bunda Nadaa menyatakan
Rasulullah sebelum atau Bunda Nidaa sebagai
mendidik anak membutuhkan
sesudah shalat dzuhur yang pengelola pun penasaran dan
strategi dan metode yang unik
bermanfaat untuk mencoba cari info kenapa bisa
karena setiap anak memiliki cara
meningkatkan konsentrasi demikian. Muncullah banyak
atau gaya belajar masing-
berpikir). Shalat yang dilakukan testimoni dari calon siswa dan
masing. Disamping itu, kesiapan
secara berjamaah melatih ortunya. Di antaranya, mereka
anak dalam mengikuti proses
kepemimpinan (diantara merasa kalau di Khoiru Ummah
pembelajaran adalah hal
mereka secara bergilir menjadi pergaulan sesama teman tidak
penting juga untuk segera
imam). Sekolah juga dibeda-bedakan alias tidak ada
diketahui sejak dini agar anak
menyediakan makan siang 'gap' antara adik kelas dengan
mendapatkan lingkungan
secara prasmanan, sehingga kakak kelasnya, terbentuk
pembelajaran yang optimal dan
orang tua merasa aman anak- komunitas anak yang shalih,
proses pembelajaran yang
anak dibiasakan dan diajarkan berbahasa ahsan, gurunya
mengena pada diri anak.
makan yang halal dan thayyib. semua baik dan penyayang.
Dan tampaknya, strategi
“Kami tidak boleh Sementara dari orang
dan metode yang diterapkan
membawa uang ke sekolah tuanya berkomentar bahwa di
cocok dengan para santri. Lihat
kecuali untuk infaq atau Khoiru Ummah memang beda
saja, semangat yang luar biasa
menabung,” ungkap Ghina, siswi cara belajarnya, praktek dan
terpancarkan dari gerak tubuh
yang tengah menghafalkan Juz faktanya banyak, pelajarannya
anak-anak yang senang setiap
29. cepat mengena ke anak.
hari berbaris melaksanakan
Melihat kebiasaan seperti Sehingga siswa yang mendaftar
senam penyegaran, mengikuti
itu, para peserta observasi pun kebanyakan dari informasi
tahfizh baik secara klasikal
untuk calon siswa baru pada yang didapatkan dari orang
maupun berkelompok sesuai
Februari lalu, baik yang dari TK tua/wali siswa yang sudah
prestasi hafalan mereka,
maupun pindahan dari SD merasakan keunggulan dan
dilanjutkan shalat dhuha dan
lainnya, juga ikut tertarik. kesan yang menakjubkan dalam
diberikan asupan gizi yang
Semua calon siswa ini ingin pembentukan pola pikir dan
seimbang dari juz buah dan
bersegera masuk di Khoiru sikap anak setelah bergabung di
snack bervariasi setiap harinya.
Ummah 06 alias tidak mau sekolah ini.[]hidayatul
Agenda kemudian mereka
kembali lagi ke sekolah lama. akbar/joy
mulai memasuki jam pelajaran,
Padahal ini baru tahap observasi
sebelum menjelang shalat
dan mereka masih terdaftar atau
dzuhur mereka bergegas
Ustadz Lalu Agustino,
Pembina Yayasan Khoiru Ummah 06 Banjarmasin
Mencetak Penghafal
Alquran Plus Plus Plus
ekolah Tahfizh Khoiru Ummah Banjarmasin prestasi para alumni, siswa Khoiru Ummah kelas 1
S didirikan untuk menjawab harapan besar orang
tua yang ingin anaknya menjadi penghafal
Alquran plus memiliki kepribadian Islam yang
juga sangat semangat sekali saling mengejar hafalan
mereka dan mengikuti pelajaran dengan baik. Terbukti
pada Ananda Atha siswa kelas 2 yang telah hafal 6
berkarakter pemimpin pembangun peradaban mulia. Juz. Bisa terbilang capaian output Khoiru Ummah
Alhamdulillah, capaian prestasi yang diraih oleh terlaksana dengan baik. Konsep pendidikan yang
para siswa semakin meningkat. Lulusan tingkat Paud- nyaman tanpa beban untuk anak.
TK hafal 1 juz dan lulusan SD hafal 6,5 Juz. Kami Diharapkan Khoiru Ummah bisa berkontribusi
dapatkan anak-anak gemar muraja'ah dengan mencetak generasi penghafal Alquran berkarakter
mengulang hafalannya. Sehingga tahun ke tahun pemimpin yang terdepan dalam perjuangan untuk
jumlah anak yang wisuda tahfizh semakin bertambah. melanjutkan kehidupan Islam agar menjadi rahmat
Luar biasa sekali potensi anak-anak, selain dari bagi seluruh alam.[] hidayatul akbar/joy
24 Muslimah
Keluarga Bejat
Pembangkit Maksiat
Harga diri tidak lagi menjadi ukuran penting bagi sebuah keluarga. Karena,
ukuran terpenting dalam menjalankan hidup saat ini adalah materi.
S
ungguh speechless (tak bisa
berkata apa-apa) menyimak
berita di media. Kemaksiatan
semakin menggila. Naik
kuantitas maupun kualitasnya.
Setelah pemerkosaan brutal yang tiada
akhir, kejahatan miras yang kian
mengganas, muncul penjualan adegan
intim suami-istri.
Bukan, ini bukan transaksi video
mesum. Suami-istri di Jakarta itu
mengundang langsung pelanggannya
untuk menyaksikan secara live. Lebih gila
lagi, pelanggan yang bayar Rp 800 ribu
itu boleh berhubungan intim dengan
sang istri. Motifnya uang.
Tak kalah bejat, muncul pula kasus
pemuda yang bersetubuh dengan ibu
kandungnya hingga melahirkan bayi.
Karena malu, bayi itu pun dibuang.
Na'udzdubillahi min dzalik. Kiranya
kebejatan apalagi yang belum ada di
abad kapitalisme saat ini?
Kompak Bermaksiat
Tampaknya saat ini adalah era
kebangkitan kemaksiatan. Bangkitnya
segala bentuk kejahiliyahan yang belum
pernah ada di masa-masa lalu dan
bahkan tak pernah terbayangkan bakal
ada. Ironisnya, kejahatan itu sudah
dilakukan oleh skup keluarga. Ramai-
ramai.
Mengapa ini terjadi? Ada lingkaran
setan, pengaruh besar peradaban sekuler
liberal yang eksis saat ini. Peradaban yang
sengaja atau tidak, memaksa atau
sukarela, telah mengajarkan nilai-nilai
duniawi yang jauh dari nilai-nilai agama.
Sistem yang sukses meliberalkan
keluarga berikut individu-individu di
dalamnya.
Keberadaan keluarga hari ini, telah
menjadi tempat bersemainya
kemaksiatan. Lokasi didesainnya
persekongkolan kejahatan. Wadah
lahirnya aneka kebiadaban. Bahkan
inspirasi aneka kebejatan. Lihatlah fakta-
fakta yang tak habis diberitakan. Ada
suami istri yang kompak korupsi. Ada
satu keluarga sama-sama pemakai
narkoba. Bahkan keluarga pembuat dan
pengedarnya. Ada keluarga penipu. Ada
keluarga pencuri. Ada keluarga
perampok. Ada keluarga pemerkosa. Ada
keluarga penghamil pacar.
Ada keluarga pengemis; termasuk
anak-cucu keturunannya. Ada keluarga
produsen makanan berbahaya dan
bahkan haram. Ada keluarga penculik.
Ada keluarga penjual bayi. Ada keluarga
mucikari. Ada keluarga penjual diri.
Duhai, keluarga macam apa ini? Keluarga
kok, jadi kedok untuk berbuat jahat.
Tergadainya Integritas
Peradaban sekuler kapitalis sukses
merobohkan bangunan keluarga. Elemen
terkecil dan terpenting sebuah
masyarakat. Dimulai dari menghilangnya
harga diri, menggantinya dengan materi.
Ya, sistem ini telah mengajarkan, bahwa
kemuliaan tertinggi sebuah keluarga
dalam pandangan manusia adalah
materi.
Dahulu, banyak orang miskin
Media Umat | Edisi 175, 27 Sya’ban - 11 Ramadhan 1437 H/ 3 - 16 Juni 2016
mempertahankan harga diri dengan tidak diorbitkan jadi artis. Miris.
meminta-minta, tidak mencuri, tidak
merampok, tidak menjual diri dan tidak
terpikir secuil pun untuk berbuat keji.
Motivator Surga
Keluarga idealnya adalah tempat
Demi integritas. Biarlah miskin, yang
bersemainya kebaikan, kebajikan, dan
penting punya harga diri. Ungkapan itu
inspirasi menuju surga. Keluarga adalah
sangat dipegang teguh para orang tua
wadah penempaan iman, takwa, dan
zaman dulu. Mereka yang hidup hingga
kemuliaan. Tempat menanamkan harga
era 80-an. Terlebih jika berkaca pada
diri atau integritas. Keluarga adalah
abad-abad saat peradaban Islam
insitusi kebaikan, bukan institusi
diterapkan. Sungguh, harga diri dan
kejahatan. Harus bebas dari kemaksiatan.
kemuliaan masih bergantung pada nilai-
Tujuan dibentuknya keluarga,
nilai takwa.
bukan dalam rangka memenuhi
Namun hari ini, harga diri tidak lagi
kebutuhan duniawi saja, tetapi juga
menjadi ukuran penting bagi sebuah
mewujudkan cita-cita ukhrawi. Keluarga
keluarga. Karena, ukuran terpenting
adalah tempat untuk membangun
dalam menjalankan hidup saat ini adalah
kekompakan dalam mewujudkan visi dan
materi. Harga diri diukur dari tempat
misi mulia menuju surga-Nya.
tinggal. Nama komplek perumahan atau
Allah SWT berfirman: “Wahai orang-
cluster pun sudah menunjukkan kasta diri.
orang yang beriman, jagalah diri kalian
Kemuliaan juga ditentukan oleh
dan keluarga kalian dari api neraka yang
harga pakaian. Gadget kesayangan. Mobil
bahan bakarnya adalah manusia dan batu,
impian. Dan segala kebendaan. Prinsip
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
hidup manusia materialistis ini adalah
yang keras, yang tidak mendurhakai Allah
mementingkan penampilan. Biar miskin,
terhadap apa yang diperintahkan-Nya
yang penting kelihatan kaya. Biar hasil
kepada mereka dan selalu mengerjakan
kejahatan, dengan sombong
apa yang diperintahkan” (TQS At-Tahrim:
dipertontonkan. Biar harga diri terjual,
yang penting eksis dalam pergaulan.
6).
Keluarga adalah insitusi terkecil dan
terpenting untuk aktivitas amar ma'ruf
Orang Tua Permisif nahi munkar. Satu sama lain saling
Gejala itu bukan hanya melanda mengingatkan dalam kebaikan, dilandasi
para remaja dengan alay-nya. Robohnya kasih sayang. Maka, semestinya, tidak ada
harga diri itu juga menimpa para orang secuil pun peluang bagi individu di
tua. Bahkan melanda keluarga-keluarga dalamnya untuk berniat maksiat. Apalagi
Muslim di Indonesia. Keluarga yang telah sampai ramai-ramai, kompak dilakukan
berubah total menjadi keluarga kapitalis seluruh anggota keluarga.
dengan ciri permisif (serba boleh) dan
hedonis (gaya hidup mewah).
Maka, hari ini banyak orang tua
Saatnya Ganti Peradaban
Sungguh, kerusakan keluarga akan
yang membiarkan anak-anaknya keluar
berdampak besar pada kerusakan
rumah tanpa menutup aurat. Pakai baju
masyarakat. Ini harus segera
tank top, hot pants seksi; orang tua tak
diselamatkan. Tentu dengan membuang
merasa malu sama sekali. Anak
akar masalahnya. Sebab, persoalannya
perempuan mereka pun dibiarkan keluar
bukan terletak pada individu atau
malam dengan laki-laki, entah siapa dan
keluarga semata. Tapi sudah sistemik.
kapan pulangnya, tak membuat orang
Maka sudah saatnya mengganti
tua merasa tercemarkan nama baiknya.
peradaban sekuler yang rusak dan
Apalagi jika dilakukan malam Minggu
merusak ini dengan peradaban Islam.
atas nama pacaran. Terlebih sang pacar
Terapkan seluruh sistem Islam secara
berpenampilan meyakinkan, secara
kaffah. Sistem yang akan membawa
materi tentunya. Malah bangga.
suasana keimanan pada keluarga dan
Anak teracuni virus ngartis, juga
individu-individu di dalamnya. Sistem
senang-senang saja. Bahkan seolah
yang hanya menawarkan kebaikan dan
tuntutan zaman. Ibunya berkerudung
kebajikan bagi manusia seluruhnya. []
rapi, mengantar anaknya nonton konser
kholda
musik, tanpa ada rasa risih. Atau
mendukung anaknya audisi supaya
 Media Umat | Edisi 175, 27 Sya’ban - 11 Ramadhan 1437 H/ 3 - 16 Juni 2016
Menjaga Keluarga dari Api Neraka
R
amadhan tiba, maksiat sirna.
Itu harapan umat Islam.
Harapan keluarga-keluarga
Muslim. Maka, momentum
Ramadhan hendaknya
dimanfaatkan untuk memperkuat
pertahanan keluarga. Memperkuat amal-
amal shalih, memupuk ketaatan pada-
Nya. Mencegah agar tidak tumbuh
secuilpun bibit-bibit maksiat di dalamnya.
Sebaliknya, meningkatkan derajat iman
seluruh anggota keluarga. Bagaimana
caranya?
1. Menambah Amal Shalih
Menambah, berarti mengadakan
yang belum dilakukan sebelumnya.
Menambah amal shalih penting dalam
rangka mengalahkan amal dosa. Ya, kita
tidak pernah tahu, mungkin kerap
melakukan dosa-dosa kecil. Nah, semua
bentuk amal shalih mampu menghapus
dosa-dosa kecil itu, baik amal wajib
maupun sunah. Semakin banyak beramal
shalih, semakin banyak pula peluang
dosa yang terhapus. Misalnya, jika selama
ini belum pernah berwakaf, keluarkanlah
jika ada kelonggaran rezeki. Jika selama
ini belum pernah mengisi pengajian,
bersedialah jika ada kesempatan, dll.
2. Meningkatkan Amal Shalih
Meningkatkan, berarti menaikkan
kualitas amal shalih yang selama ini telah
Jika Orang Tua
Sering Bertengkar
Assalaamu'alaikum Wr.Wb
Ibu pengasuh Rubrik Konsultasi
Keluarga yang dimuliakan Allah, akhir-akhir
ini orang tua saya sering bertengkar.
Mendengar mereka bertengkar, saya berada
di bawah tekanan, tangisan, lamunan,
bahkan merasa bingung dengan perdebatan
di rumah. Saya masuk ke dalam kamar dan
menutup kedua telinga saya, namun tetap
saja masih terdengar perdebatan orang tua.
Saya pun jadi tidak fokus belajar. Ketika
mencoba untuk terus istighfar dan dzikir,
hati saya tetap belum tenang. Dan ketika saya
shalat wajib, shalat sunnah, saya selalu
menangis. Mohon beri pengarahan kepada
saya dan bagaimana caranya untuk
menghadapi masalah ini dengan baik.
Jazakillah khairan katsiir.
Wassalaamu'alaikum Wr.Wb
RNA - 0858xxxxxxxx
Wa'alaikumsalam Wr.Wb
RNA yang baik,
Insya Allah saya bisa memahami apa
yang Anda rasakan. Seringkali dalam
kehidupan rumah tangga ada saja masalah
yang bisa berujung pada pertengkaran
antara kedua orang tua. Karena terbawa
emosi, orang tua terkadang tidak sadar
melakukan pertengkaran itu di depan anak.
dilakukan. Misalnya, berusaha menambah
jumlah bacaan Alquran, menambah
hafalan, menambah kajian, menambah
ibadah sunah, dst. Kesibukan dalam
beramal shalih akan melalaikan dari
beramal buruk. Karena, manusia itu kalau
tidak sibuk dalam kebaikan, pasti dalam
keburukan.
3. Tegas Menasihati
Orang tua dan anak harus saling
menasihati dalam kebaikan. Tidak boleh
membiarkan kemaksiatan. Bahkan tidak
boleh sekadar membiarkan kelalaian,
meski belum terkategori maksiat; karena
jika diabaikan bisa saja mengarah pada
kemaksiatan. Memerintahkan yang
ma'ruf dan melarang dari mengerjakan
yang mungkar. Misal, ayah harus tegas
membangunkan anak untuk shalat
jamaah. “Perintahkanlah keluargamu
untuk mengerjakan shalat dan
bersabarlah dalam mengerjakannya.”
(TQS Thaha: 132). Ibu tegas melarang
anak mengonsumsi makanan yang tidak
halal. Anak juga bisa jadi pengingat, misal
mengingatkan ibunya yang tidak
menutup aurat, membangunkan ayah
yang ketiduran saat adzan, dll.
4. Memotivasi Sukses Akhirat
Seluruh anggota keluarga
hendaknya saling memotivasi untuk
meraih sukses akhirat. Bukan hanya fokus
Hingga anak bisa melihat, mendengar apa
yang terjadi pada kedua orang tuanya.
Padahal, bertengkar di depan anak akan
berdampak buruk terhadap tumbuh
kembangnya. Bertengkar biasanya identik
dengan teriakan dan makian yang
dilontarkan satu sama lain. Sangat wajar jika
kemudian keadaan ini membuat Anda
merasa stres, tertekan, hilang konsentrasi
belajar dan sebagainya.
RNA yang baik,
Setiap anak termasuk Anda tentu
sangat mendambakan kasih sayang orang di
sekelilingnya, terutama orang tua. Orang tua
adalah tempat anak berlindung dari rasa
khawatir dan cemas. Ketika anak takut pada
sesuatu, akan mencari dan berlari kepada
kedua orang tuanya. Ketika mendapatkan
masalah, anak selalu berharap mendapat
solusi dari orang yang paling dekat, yaitu
orang tua. Namun, hal ini tidak akan terjadi
jika orang tua sering bertengkar dan dilihat
atau didengar oleh anak. Orang tua yang
semestinya menjadi tumpuan dalam
menyelesaikan masalah, bisa jadi akan
mengikis rasa percaya anak kepada orang
tuanya. Bagaimana mungkin bisa menjadi
pemecah masalah anak, jika kedua orang tua
tidak mampu menyelesaikan masalahnya
mewujudkan sukses dunia yang identik
dengan materi semata, lebih penting
memfasilitasi kesuksesan untuk masa
depan hakiki. Misal, orang tua tidak pelit
menyediakan fasilitas untuk kajian
keislaman, sebagaimana tidak pelit
mengeluarkan fasilitas penunjang hobi
atau pendidikan formalnya.
Orang tua tidak pelit waktu
membimbing anak-anaknya dengan
materi keislaman, sebagaimana royal
terhadap waktu untuk mencari nafkah.
Orang tua wajib membersihkan rumah
dari sarana-sarana berupa iman seperti
video, film, musik, buku yang
menyimpang, surat kabar, dan majalah
yang merusak.
5. Saling Pantau Aktivitas Keluarga
Setiap anggota keluarga hendaknya
saling tahu aktivitas masing-masing,
sehingga terjamin kebaikannya. Bahkan
jika perlu mengenal lingkungan aktivitas
masing-masing, lokasinya, teman-
temannya, dll. Istri tahu persis di mana
suaminya bekerja. Ayah tahu persis
istrinya bergaul dengan siapa. Orang tua
juga memantau anak-anaknya
menghabiskan waktu di mana dan
dengan siapa. Semua dilandasi rasa saling
percaya, bukan karena curiga. Jadi harus
ada kedekatan dalam keluarga. Harmonis
satu sama lain. Ada komunikasi dan
keterbukaan. Saling berbagi dan saling
sendiri dengan cara yang baik.
Tidak jarang kondisi seperti ini
menimbulkan kebencian anak
pada kedua orang tuanya. Anak
menilai orang tuanya tidak lagi
saling menyayangi karena sering
berselisih seperti layaknya musuh.
RNA yang baik, Ilustrasi
Shalat, istighfar, dzikir
memang beberapa cara yang bisa dilakukan
untuk membuat Anda merasa lebih tenang.
Tapi tentu saja ini tidak akan menyelesaikan
persoalan, jika pertengkaran orang tua Anda
terus terjadi, terdengar, dan terlihat. Jika
keadaan ini berlangsung terus, dan tidak
segera diselesaikan dengan baik, tidak hanya
membuat Anda stres. Bisa jadi Anda juga
mulai merasa tidak betah tinggal di rumah.
Maka, tempat di luar rumah akan menjadi
pilihan untuk mendapatkan kenyamanan dan
ketenangan. Semestinya, rumah adalah
tempat melepaskan lelah setelah melakukan
aktivitas di luar, menjadi tempat yang
nyaman seperti yang disampaikan Rasulullah,
rumahku syurgaku.
RNA yang baik,
Cobalah ajak kedua orang tua Anda
bicara. Jika tidak mungkin bicara dengan
Muslimah 25
memahami.
6. Memecahkan Persoalan Bersama
Keluarga adalah tempat terpercaya
untuk mencurahkan segala persoalan.
Tempat untuk memikul beban bersama,
suka dan duka. Keluarga bukan tempat
untuk bersenang-senang semata, juga
harus siap menghadapi badai duka.
Jika anak ada masalah, orang tua
wajib tahu dan membantu
menyelesaikannya sesuai Islam. Baik
masalah fisik maupun mental. Jika istri
ada masalah, suami tidak boleh cuek. Jika
suami ada masalah, istri ikut mencarikan
jalan keluar. Dengan demikian tercegah
untuk mengambil jalan pintas, apalagi
jalan yang salah dan diharamkan.
7. Membimbing Keluarga untuk
Bertaubat
Taubat dan istighfar untuk
menghapuskan dosa, menyesalinya,
berketetapan hati untuk tidak
mengulanginya, dan mengembalikan
hak-hak orang lain jika ada. Firman Allah:
'Wahai Rabb kami, sempurnakanlah bagi
kami cahaya kami dan ampunilah kami,
sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas
segala sesuatu'.” (TQS At-Tahrim: 8).
Semoga dengan langkah ini,
bertambahlah iman kita dan jauh dari
maksiat.[] kholda
Konsultasi
Diasuh oleh:
Dra (Psi) Zulia Ilmawati
Ilustrasi
keduanya, pilihlah yang menurut Anda lebih
enak untuk diajak bicara. Ayah atau ibu.
Sampaikan apa yang Anda rasakan selama ini
jika melihat atau mendengar ayah ibu
bertengkar. Cari kesempatan yang tepat agar
ayah atau ibu bisa memahami dan
mendengar apa yang Anda rasakan. Jika
Anda tidak mampu melakukannya sendiri,
cobalah minta bantuan orang lain yang bisa
Anda percaya, dan mampu membantu Anda
mengatasi masalah ini. Carilah orang-orang
yang sekiranya nasihatnya akan di dengar
kedua orang tua Anda. Jangan lupa, doakan
selalu kedua orang tua Anda agar diberikan
kesadaran dan mampu menyelesaikan
masalahnya tanpa betengkar. Semoga Anda
selalu dalam perlindungan Allah SWT dan
mampu mengatasi persoalan ini dengan
baik.[]
26 Ustadz Menjawab
Hukum Shalat Tahajud
Setelah Shalat Tarawih dan Witir
Tanya :
Ustadz, kalau di bulan Ramadhan, misalnya kita sudah
shalat tarawih dan shalat witir, apakah boleh kita shalat
tahajud? (Hamba Allah, Jakarta).
Jawab :
Jika seseorang di bulan Ramadhan sudah melak-
sanakan shalat tarawih dan mengakhiri shalat tarawih
tersebut dengan shalat witir, hukumnya boleh baginya
melaksanakan sholat tahajud pada malam yang sama.
(Imam Shan'ani, Subulus Salam, 2/14).
Dalilnya adalah hadits shahih dalam Shahih Muslim
pada Bab Shalatul Lail dari jalur riwayat Abu Salamah dari
'Aisyah ra. Abu Salamah bertanya kepada 'Aisyah ra
mengenai shalat Rasulullah SAW, maka 'Aisyah berkata,
”Rasulullah SAW shalat tigabelas rakaat, yaitu Rasulullah
shalat delapan rakaat kemudian beliau shalat witir
(tsumma yuutiru), kemudian beliau shalat dua rakaat
dalam keadaan duduk (tsumma yushalli rak'ataini wa huwa
jaalisun), maka jika beliau hendak ruku' beliau berdiri dan
ruku', kemudian beliau shalat dua rakaat antara adzan dan
iqamah dari shalat Shubuh.” (HR Muslim, no 126 & 736).
Imam Nawawi memberi syarah (penjelasan) hadits di
atas dengan berkata, ”…sesungguhnya dua rakaat ini
dilakukan oleh Rasulullah SAW setelah shalat witir dalam
keadaan duduk, untuk menjelaskan bolehnya shalat
sunnah setelah witir (jawaz an nafli ba'da al witr) dan
bolehnya shalat sunnah sambil duduk (jawaz an nafli
JAKARTA
Bingung Memilih Informasi yang Benar? BACA
TELPON AGEN KAMI SEKARANG JUGA UNTUK BERLANGGANAN
Jakarta Pusat : Yudi 0858 8324 0048; Jakarta selatan: jagakarsa: Joko Prasetyo
081288020261; Tanjung Barat: Abu Mahariq 08211471011; Cilandak: deni 0856
7039 810; Kebayoran Lama: A Zidan Telp. 081510642452. Jakarta Barat : Slipi: Luqi:
08567100480; Kebayoran baru: Abu Zidan 08973747576, kalideres: Abdurrahman
081330145148. Jakarta Timur: Cipayung: Bini Santoso Hp 081311447433;
Jatisampurna (Kranggan): Joko Hp. 0813 83265915. Ciracas: Irfan Telp. 021-
32584167/ 083873930179. Duren Sawit: Ali Akbar 08111898408. Cakung: Yusuf
081511748827. Cempaka Putih: Hamzah, Klender: H. Abd Rahman S. 021-860
9612; Utan kayu: Adeng 081334670290; RS Islam Pondok Kopi Jaktim Agus Hamzah
Hp 081317000605. Jakarta Utara : Koja: Akrom 085283435391; Yudi 0858 8324
0048;
JAWA BARAT
KOTA DEPOK: Beji: Marno 085310016820; Panmas: Ahmad Nurudin 081906329055;
Sukmajaya: Suchail 085265214074; UI: Toko Buku Yasmin Masjid UI
BOGOR: Kab. Bogor Tedi 085717365900; Cibinong: Andi Zaenal 085781657658; Kota
Bogor: AZIZ 087870272733; Tanah Sereal: M.Izzata 081513336199/ 081381361993
Sukabumi (Cisaat): Feri 085723285645; Sukabumi (Cikole): Yusuf 085860043655;
Sukabumi (akhwat): Ita Hartati 081563122853 / 081382502197; Cianjur: Abu Ihsas
087778880443
KOTA BANDUNG: Ade Sudrajat 085659366738, Asoed 085759159591; Ujung Berung:
Nazar 0852 2023 1418; Cimahi: Azhari 0817 0228 025 / 0812 2295 0448 Tlp. 022
92557147; Padalarang: Furqonudin 0813 9439 5445; Regol: Dodiman Ali
082276542224; Bojongsoang: Ahmad Mulyana 081573059743; Cangkuang: Anggara
Kelana Hp. 085795910367; Babakan:Amril Muhtadi 085101246014/ 085659269342
KABUPATEN BANDUNG: Solokan Jeruk: Yana S. 085720072863; Ciparay: Mara
08980013003; Majalaya: Arifin 087824035731; Rancaekek Barat: Roki Hermawan
0857 2228 7717; Rancaekek Timur: Dr Irianti 08157154194; Cileunyi: Sandi
Wardiman 081573989999.
Kota Sumedang: EnceHidayat 081572024919; Jatinangor: Asoed 085759159591;
Tanjungsari: Cucu 085220659636; Majalengka kota: Diding 085323452176;
Majalengka (Jatiwangi): Soni Irawan 081313479481; Cirebon:Acong 085224008686;
Indramayu (Kandnghaur): Syafrudin 089608148991; Indramayu (Krangkeng): Nurman
085759873636/ 081380444895; Indramayu (Anjatan): Abu Zakhi 085724071364;
Kuningan: Suwaji 08170969411/ 081219109411; Garut: Tantan Santana:
089610931582; Ciamis: Yayan 087826628503; Banjar: Oyah Rokayah
085793586409; Tasikmalaya: Ikhsan 083177771924 / 085277771924;
KOTA BEKASI: Jumadi 021 71398949; Bekasi Timur: Yusuf 08881054020; Cikarang
Abu Rifadh 081319873253; Abu Zafiroh 0878899091133; Rasa 085714899471;
Karawang: Abu Hamzah 0816842819/02679154424, Purwakarta: Ahmad Sapan
0817 4872742. SUBANG: Dindin Awaludin 0812 9515 489; Cikampek: Wahid Ali 0821
1081 0495;
BANTEN
SERANG: Nizar, Pesantren AL abqory, Hp 085295121283/ 085716791554.
Pandeglang: Muhamad Faiz Hp 0852 10514141; TANGERANG: Rahmat Nur 0813 8610
2196/ 0888 1888 588; Ali (Granada Agency) 021-9977 8904; Tangerang Kota: Abu
Hanif Hp. 085311050252 / 087771674545; CIPUTAT: Abu Fariz Hp. 0815 978 5498.
JAWA TENGAH
Semarang; Cahaya Umat 08174156771. Rembang: Bp. Jady 085290471147. Pati:
Media Umat | Edisi 175, 27 Sya’ban - 11 Ramadhan 1437 H/ 3 - 16 Juni 2016
Diasuh Oleh: Ust M Shiddiq Al Jawi
jaalisan).” (Imam Nawawi, Syarah An Nawawi 'Ala Shahih
Muslim, 6/21; Imam Shan'ani, Subulus Salam, 2/14; Imam
Syaukani, Nailul Authar, hlm. 513, syarah hadits no 926).
Imam Syaukani menambahkan dalil lain yang
semakna dengan hadits 'Aisyah ra, yaitu hadits dari Ummu
Salamah ra, bahwa Nabi SAW ruku' dengan dua rakaat
setelah witir (kaana raka'a rak'atain ba'da al witri). (HR
Tirmidzi, no 471; Ahmad, 6/299; Ibnu Majah no 1195).
(Imam Syaukani, Nailul Authar, hlm. 518-519).
Berdasarkan hadits 'Aisyah dan Ummu Salamah
tersebut, boleh hukumnya melaksanakan shalat tahajud
setelah shalat tarawih dan shalat witir. Inilah pendapat
yang kami anggap rajih (kuat) dalam masalah ini.
Kemudian, jika seseorang melakukan tahajud
setelah witir tersebut, apakah dia shalat witir lagi ataukah
tidak? Di sini para ulama juga berbeda pendapat menjadi
dua pendapat; pertama, orang tersebut tidak boleh
membatalkan witirnya, yakni dia shalat sunnah secara
genap-genap (syafa') hingga Shubuh tanpa shalat witir
lagi. Ini pendapat para imam seperti Imam Malik dan
Imam Ahmad, berdalil dengan hadits dari Thalq bin Ali ra,
bahwa Nabi SAW bersabda, ”Tidak ada dua witir dalam
satu malam.” (laa witraani fi lailatin) (HR Ahmad, dinilai
shahih oleh Ibnu Hibban, dan dinilai hasan oleh Tirmidzi).
(Subulus Salam, 2/14; Nailul Authar, hlm. 518, no 934).
Kedua, orang tersebut boleh membatalkan witirnya,
dengan cara menambahkan satu rakaat lagi atas witir
sebelumnya sehingga jumlah raka'atnya menjadi genap,
Bp. Edi 085726364422. Kudus: Isham Agency 085876767330. Jepara: Ghuroba
Agency 085290730166. Blora: Fauzi 085878718661; Ungaran: Fazsy Agency
085865286444. Salatiga: Ummah Wahidah Agency 0812 2890594. Purbalingga:
Amin Agency 085227085935; Banjarnegara: Adi Agency 081334670290; Kendal:
Almira Sahda Agency 08156548388.Pekalongan: Bp Ridho 081325075511. Klaten:
Ahmad Faiz 0852 9102360; Solo : Abu Yusro 0817 443051. Sragen: UD Salsa Bila
0852 93711479. Boyolali: Wasith, Bendan, 0815 7641207. Wonogiri: Royyan 0813
29317863. Sukoharjo: Abu Ibrahim (0271) 7560751. Purworejo: Yasin, 0813
28710443. Magelang: Pustaka Maqwa 0293-5500222, Hp 081328665825. Cilacap :
Sulthon Agency 0856 47673766, Rahmat 08157933384. Purwokerto: Faizah Agency
081905352881. Pemalang: Ridho 081234170701; Wonosobo: Adrian 08562658932;
Temanggung: Wahyu 0817 270 329. Tegal: Surahman 085759094704 ; Brebes: Anam
087730503341. Slawi: Guntur 081542160113; Batang: Na’im 085878282880;
Demak: Slamet 087746163800
JAWA TIMUR
Surabaya: Wacana Islamiyah Agency 031-5993408 / 71494080, Zahro Agency Hp
08563118552 / 085706631975, Anjik Permata Agency 031-71251217, Faizah
Agency, Jl. Ketintang 031-72732961. Container Crane Agency 0857 3133 2733; Aulia
Agency 031-72536907; Kediri: Jafar kholid 0857335120999; Jombang: Jundi Muda
Agency 0321-5147405. Pasuruhan: Pustaka Arrisalah, 03437831801. Sidoarjo: Ar
Rowi Agency 031-71654022/ 081703742236. Probolinggo: Rahmania Agency 0335-
682890/ 08124952963 Jember : Kamil Agency 0331-330124 Hp.08123254134.
Gresik : Nada Agency 081553401845 Gresik: Media Ummah Agency 081615063909
Ngawi : Smile Center 0351745934. Madiun : Luqman Agency 0351495027 Hp.
081335668774. Lumajang : Aftoni Agency 0334-884121 Hp. 081336762535.
Banyuwangi : Khasanah Semesta 0333-7765856 Hp. 081358332444. Kediri : Al
Ma'ruf Agency 0354-7061173 Hp.081931036614. Tuban : Cipta Agency 0852
30316968. Bojonegoro : Harik Agency Lebak Kulon 0852 32590536. Malang : Zhafira
Agency Hp. 085755253941 . Tulung Agung : Kios Muslim “Arinal Haq” Hp. 0852 3354
8294; Sampang : Cendekia Agency 0817 03630599. Sumenep : Rusliy Agency 0328-
7710028 Hp. 081703030119. Bangkalan : Global Partner Agency 031 81045451,
087849943666 . Pamekasan : Ust Harun 0813 3285 6752/ 0819 1379 6115;
Mojokerto : Wahana Karya 0321-7174466, Hp. 08563439049. Situbondo : Media
Umah,Irfan, 033 80673015 Hp. 08113502243. Magetan : Forkisma Agency 0351-
7681700/ 081803424179 . Nganjuk : Candra Agency 035 86132967 Hp 0857 3544
4488; Blitar: Mukhlish Agency Telp. 0342-809515. Lamongan : Hari Agency Hp 0856
4508 2121;
YOGYAKARTA
Yogyakarta : Nur Widianto Hp. 0811 2503937; Gunung Kidul : Anang Ma'ruf 0274-
7406061/ 08175463111. Sleman : Jumardi Yanto 0811 2503937. Abu Khilafah 0818
0720 3377; Bantul : Farid Ma'ruf Telp. 0274-2660609/ 08175423370. Kulonprogo : M.
Hanif Telp. 0274-7131593.
SUMATERA
Lampung: Samsu 085758753334/ 085267454582; Kalianda: M. Ihsan
081369517774; Palembang: Syaiful Islam 08197815225; Sumbar (Padang): Ardion
081374430899; Adi 081363242933; Pekanbaru: Ihsan 08126809055/
081365609191; Rokan hilir Riau: Syahroni 081261964901/ 085271302401/
085668491837; Bengkulu: Syahril Siswanto 081996238005; Jambi1: Farah Azzahrah
085766110272; Jambi2: Yunaedi 085266605704; Batam1: Dodi supriyadi
kemudian dia shalat sunnah (tahajud), kemudian dia
shalat witir. Ini juga pendapat para imam seperti Imam
Auza'i, Imam Syafi'i, dan Imam Abu Tsaur, berdalil dengan
hadits Ibnu Umar bahwa Nabi SAW bersabda,”Jadikanlah
akhir dari shalat-shalat malammu shalat witir.” (ij'aluu
aakhira shalaatikum bil laili witran). (HR Jamaah kecuali
Ibnu Majah). (Nailul Authar, hlm. 518, no 935).
Pendapat yang rajih (kuat) adalah pendapat kedua,
yakni yang membolehkan membatalkan witir. Alasannya,
pendapat pertama berarti hanya mengamalkan satu
hadits, yaitu hadits Thalq bin Ali yang melarang dua witir
dalam satu malam, dengan cara tak membatalkan witir
sebelumnya kemudian shalat tahajud tanpa ditutup witir.
Jadi hadits Ibnu Umar bahwa witir penutup shalat malam,
tidak diamalkan. Sedang pendapat kedua, mengamalkan
dua hadits sekaligus, yaitu hadits Thalq bin Ali diamalkan
dengan menambahkan satu rakaat untuk membatalkan
witir sebelumnya, dan hadits Ibnu Umar diamalkan
dengan melaksanakan shalat witir sebagai penutup shalat
malam.
Jadi, pendapat kedua lebih kuat, sesuai kaidah
ushuliyyah: I'maalu ad dalilaini aula min ihmaali ahadimaa
bil kulliyyah. (Mengamalkan dua dalil lebih utama
daripada mengabaikan salah satu dalil secara
keseluruhan). (Taqiyuddin An Nabhani, Al Syakhshiyyah Al
Islamiyyah, 1/240). Wallahu a'lam.[]
!
085218400205; Tanjung Pinang: Erwin Susanto 0811774272; Pangkalpinang: Sungai
Liat Ivan 087774999913; Pangkalpinang2: Berry 085369488605; Lubuk Linggau: Feri
0857 8894 0007;
MEDAN: Salman. Jl. Eka Rasmi No.72, Kel Gedung Johor Hp. 0819 6000180/ 0852
6276 5025/ 0813 9713 1505; Junaidi Agency Hp. 0852 7029 2450; TB Khilafah (061)
76575301 Hp. 085261768890; Taher 0857 6182 3531; Amali 0813 7626 1198; Tono
0857 6085 2768; Khalid 0813 7690 6741; Miko 0852 6176 2818; Kab. Batubara: Yudi
Setiadi Hp 0813 7005 0017; Deli Serdang : TB IQRO' MEDIA 085361997066. Sergai:
Biru Ponsel Hp 0812 6452 009; Dolok masihul Lilik Hp 0853 6027 5189; Tebing:
Nilwan Hp. 0813 9760 3789; Binjai: Auliya Rasyidah, 76274439. Darto 0813 9777
7531; Padang Sidempuan: Maratua Simanjuntak Hp. 0813 7622 4487; ACEH: Banda
Aceh: Rahmat Basuki 0852 62552485/ 081360241061. Meulaboh: Rusmanita 0813
60021154/ 0852 77182174. Balikpapan utara: Firdaus 0896 5473 0426 Penajam: Indri
darmawan: 0852 5192 3450
SULAWESI
SULSEL: Makassar, Ahmad Danial 085242144840. Bantaeng: Suharno 0813
20457662, Jeneponto: Said Hp. 0813 55669269; Gowa: Abd Hafiz Thoha 0411-
5318997/ 081355099626, Maros: Rahmat Telp. 0411-2303382 Hp. 0852 4277
3082; Parepare : Muh Shaleh 0852 99066543, Palopo : A. Massiwa Hp.0852
99235946, Barru: Mukti Alimin 0813 42671857, Pangkep: H. Erwin/ H. Onge
081355613017. Luwu Timur: Trisno 0813 55406162. Luwuk Banggai: Shodiqin 0856
56711376; SULTRA : Kendari: Pondok Pengurus Masjid An Nuur Bpn Puuwatu Kota
Kendari - Wildan Abdu 0852 4204 9062. SULTENG: Palu: Sardi 0853 4120 9250;
MALUKU: Ternate: Sabarudin Hp. 0813 40187185/ 08124493965/ 0921 3302034;
Sulawesi Barat: Andi rahmawan 081354622248; Mamuju: Haris 081355106685.
Majene: Syafril 085299100068, Mamasa: Muhammad Yusron 081342682787.
KALIMANTAN
KALSEL: Banjarmasin. Umar S.Pd 0857 5260 6267; Toko Buku JAILANI
085950094275 Jl.Gandaria2 No38 Kebun Bunga. Wahyudi TB Al Ashar Jl Brigjen H
Hasan Basri Kayutangi Banjarmasin 0511 240 942; Banjarbaru: Natsir Telp. 0511
7560103. KALBAR : Al-Ponty Agency 0852 52585193. Violeta Agency 760589,
Pontianak: Pramitha 089693221648; KALTIM : Balik Papan: Imam Sujono Hp. 0815
20368808. Balikpapan Utara: Abu Ridho 08125343526. Tanah grogot: Fahliannor (Abu
Karamah) 085393481117. Tarakan: Mansyur 0852 47424945; Berau : Madzudi/ TB
Kiass 085246080726. SAMARINDA: Hamsan Hp 0852 5017 2441; KALTENG :
Palangkaraya: Muhjidin Nur Hp. 0821-5678-1924, Firdaus agency 0812 5151011, Abu
Farhan Supianur; Jl. Merak 0813 48149268. Aldila 0852 4861 7839; Pangkalan Bun:
Mursyid Alfandy 0852 5288 1980/ 0857 5267 9700; Barito Timur: Agus Supriyanto
0857 51551682, Buntok: Siti Jubaidah Jl Pelita Raya 0815 2808748;
NTB: Mataram: Al Hamdhoni Jl Gunung Merapi no. 162 Hp 08786428111.
NTT: Kupang: Anto Hp 0852 5321 8686;
BALI: Denpasar: Achmad syawaludin 085237927919; Yoshi Kab Buleleng Singaraja
0813 4384 80190
PAPUA : Jayapura: Giri 0813 4463 5563; Sorong: Muh. Ja'far Abdullah 0852 4444
8979; Merauke: TB Sakura Jl Irian Seringgu Lukman Abdillah 085244229037
Dapat dibeli di toko Gunung Agung Se-Jabotabek dan Toko Buku Walisongo Kwitang Jakarta Pusat
Pendaftaran dan perubahan keagenan,
Hubungi: Muh. Ihsan 0857 1104 4000
 Media Umat | Edisi 175, 27 Sya’ban - 11 Ramadhan 1437 H/ 3 - 16 Juni 2016
Mengembalikan Fungsi Tentara Seutuhnya
“K
emampuan TNI dalam menembak tak
diragukan lagi. Amerika Serikat dan
I n g gr i s p u n s a m a s e k a l i b u k a n
tandingannya. Hal ini terbukti dalam
lomba menembak Internasional yang
digelar di Australia, 3-30 Mei 2016. Hingga hari ini (17/05),
TNI telah menyabet lebih dari separuh medali emas.”
Tulisan di atas dikutip dari situs tarbiyah.net yang
memberitakan tentang prestasi luar biasa TNI dalam ajang
tembak-menembak di Australia. Dalam berita tersebut,
Indonesia berada di puncak perolehan medali terbanyak
dengan raihan 18 emas, 8 perak, dan 4 perunggu. Prestasi
yang memang terlihat bagus tatkala disandingkan dengan
prestasi lain semisal sepakbola, bola voli, dan olahraga
lainnya. Perlu dikaui memang prestasi positif tersebut,
karena kemampuan tembak-menembak anak bangsa luar
biasa bagus.
Akan tetapi jika kita coba perdalam fungsi
sesungguhnya tentara dengan fakta yang diberitakan,
tampak mulai ada pergeseran fungsi yang sesungguhnya.
Padahal tujuan dibentuknya tentara adalah untuk
melindungi seluruh warga dan menjaga sepenuhnya
keutuhan wilayah negara. Jika kita coba flashback ke
zaman Rasulullah, kita akan dapati fungsi sesungguhnya
tentara (jaisy). Ini bisa dilihat dalam Perang Badar, perang
pertama yang dilalui oleh kaum Muslim dengan
kemenangan atas orang-orang kafir Quraisy pada tahun
ke-2 setelah hijrah ke Madinah.
Kilas Balik
Sebab terjadinya Perang Badar yakni tatkala
Rasulullah SAW mendengar berita bahwa sekelompok
pedagang Quraisy dari Mekah sedang melakukan
perjalanan menuju Syam. Kelompok pedagang ini terdiri
atas 30 orang yang dikepalai oleh seorang petinggi
Keluarga Ideologis Pencetak Generasi Cemerlang
Oleh: Diah Fitri P, S,Sos, Pengajar ekstra Jurnalistik Boarding School SMP IT dan SMA IT Al-Amri, Leces Probolinggo
I
ndonesia darurat pelecehan seksual, darurat
narkoba, darurat pergaulan bebas dan darurat
HIV/AIDS. Jika kita abai, lalai dan bersikap masa
bodoh akan fenomena ini, ke depan bangsa ini akan
didominasi oleh generasi hedonis yang menyukai
kehidupan materialistis penuh hura-hura dan kebebasan,
generasi pembuli, generasi tawuran, generasi pemerkosa,
generasi sakau dan lain sebagainya. Mereka adalah
generasi gagal yang melihat kehidupan ini dengan
pemikiran dangkal. Tolak ukur hidup bagi mereka ini
hanya dilihat dari kacamata materi dan manfaat.
Bagaimana generasi ini lahir? Tidak dapat kita
pungkiri bahwa keluarga menjadi pilar utama yang
menduduki posisi pertama bagi pembentuk output
pendidikan generasi masa depan, di samping peran
masyarakat dan negara juga ikut mempengaruhi dalam
pendidikan anak. Keluarga yang tidak respek terhadap
pendidikan anak, dari sisi penanaman akidah, maka akan
membentuk anak yang jiwanya senantiasa resah
sepanjang perjalanan hidupnya. Demikian pula jika orang
tua tidak membekali anak dengan nilai-nilai moral dan
standarisasi nilai moral yang dilekatkan padanya maka
anak akan cenderung lahir sebagai individu tak memiliki
adab, tanpa aturan dan sekehendak hati.
Menjadi keluarga ideologis yang islami di tengah
masyarakat yang materialis dan kapitalis dewasa ini
merupakan sebuah kebutuhan mendasar bagi keluarga
Muslim khususnya dan dapat diterapkan oleh keluarga
umum dengan berbagai macam latar belakang agama,
bangsa dan sosial budaya apapun. Dalam Islam proses
Oleh: Fikri Aziz, Pengajar di HSG Generasi Pemimpin Cemerlang, Bandung
Quraisy, Abu Sufyan bin Harb. Mendengar hal tersebut,
Rasulullah bersama beberapa orang sahabatnya langsung
berangkat dari Madinah menuju jalan yang akan dilewati
oleh para pedagang Quraisy itu. Rasulullah tatkala itu
bermaksud untuk melakukan penjagaan dari hal-hal yang
tidak diinginkan, terutama gangguan orang-orang Mekah
terhadap kaum Muslim di Madinah.
Namun ternyata, rombongan pedagang yang
dipimpin oleh Abu Sufyan telah melalui jalan itu menuju
Syam. Mereka tidak sempat bertemu dengan Rasulullah.
Akhirnya Rasul pun kembali pulang ke Madinah sambil
menunggu saat kepulangan mereka. Setelah beberapa
lama, Rasul mendengar kabar kepulangan rombongan
Abu Sufyan. Dengan segera Rasul memerintahkan
sebagian kaum Muslim untuk mengawasi rombongan
tersebut agar tidak sampai mengganggu keamanan
Madinah.
Rasul kemudian menghimpun pasukan yang baru
berjumlah 300 orang dengan persenjataan cukup lengkap.
Ketika Rasulullah dan pasukannya tiba di suatu tempat
yang berdekatan dengan Dusun Safra', beliau
memerintahkan Basis bin 'Amr Al-Juhani dan Adi bin Ra'ba'
Al-Juhani pergi ke Badar untuk mencari keterangan
mengenai rombongan pedagang Quraisy Abu Sufyan. Apa
yang dilakukan Rasulullah dan pasukannya terdengar oleh
Abu Sufyan sehingga Abu Sufyan meminta Damdam bin
'Amr Al-Ghifari untuk secepatnya pulang ke Mekah dan
menyampaikan hal tersebut kepada pemimpin Mekah.
Berita tersebut kemudian disampaikan Damdam,
hingga akhirnya membuat petinggi Quraisy terkejut.
Disiapkanlah 1.000 pasukan dengan persenjataan
lengkap. Kemudian berangkatlah pasukan Quraisy
menuju Badar. Karena Abu Jahal bersikeras untuk
berperang, ditambah dengan kaum kafir merasa akan
menang karena jumlah mereka lebih banyak, maka
pendidikan anak telah dimulai sejak usia pra baligh.
Terdapat tiga tahapan yang hendak dicapai; pertama,
menyiapkan anak menjadi waladin shalih (anak yang
shalih) dengan mendidik anak melaksanakan amal shalih
secara tuntas dan rutin.
Kedua, pembentukan pola pikir anak menuju level
kecerdasan dan kecemerlangan berpikir. Pada tahap ini
anak diajak untuk mengarahkan perhatiannya terhadap
benda-benda yang ada di alam semesta, fenomena hidup
di sekitarnya dan dirinya sendiri. Hingga ia dapat
membuktikan dengan akalnya bahwa alam semesta,
kehidupan dan dirinya sendiri ada yang menciptakan. Dan
tuhan yang menciptakan manusia, alam semesta dan
kehidupan ini haruslah Azali (tak terbatas) baik Baqa'
(kekal) yaitu tidak mungkin hancur atau binasa dan Qidam
(tak terbatas waktu) yaitu tidak berawal dan tidak berakhir.
Ketiga, membangun kesadaran akan hubungannya
dengan Allah dalam setiap amal perbuatannya sehingga
anak dapat melakukan aktivitas amal shalih secara
mandiri tanpa perlu diperintah setiap saat oleh orang
tuanya.
Dalam keluarga ideologis yang islami, ayah berperan
sebagai penegak, pengawas dan pemelihara jalannya
sistem. Sementara ibu pelaksana berjalannya sistem.
Dalam proses pengasuhan seorang ibu dituntut memiliki
kapasitasnya sebagai guru pertama bagi anak (ummun
madrasatul ula) dan pengatur rumah (ummun wa rabbah
al-bayt).
Keluarga ideologis yang islami mencetak generasi
cemerlang. Anak-anak yang dididik dalam keluarga ini
Opini 27
pasukan Quraisy tinggal di Badar dengan kesombongan.
Sedang kaum Muslim tetap tenang menunggu perintah
Rasulullah yang bermusyawarah dengan sahabat lainnya
untuk menyepakati berperang melawan pasukan Quraisy.
Fungsi Tentara
Dari kisah perang Badar tersebut, dapat kita ambil
kekhususan fungsi dari sebuah pasukan atau tentara,
yaitu, melindungi wilayah dan kaum Muslim dari ancaman
orang-orang kafir yang hendak melakukan upaya
perusakan. Walau dalam kisah Badar tersebut, rombongan
Abu Sufyan hanya melakukan perjalanan menuju Syam
tanpa ada upaya untuk menganggu kaum Muslim di
Madinah, tapi Rasulullah sebagai kepala negara, sangat
mewaspadai sedikit atau banyaknya ancaman dari pihak
luar yang akan menganggu keamanan dalam wilayah
Madinah.
Begitupun dengan pasukan yang banyak di antara
mereka adalah sahabat dekat Rasulullah semisal Abu Bakar
dan Umar. Posisi mereka adalah warga biasa yang diberi
amanah lebih oleh Rasul. Tatkala Rasul memerintahkan
untuk bersiaga dan membuat barisan dalam bentuk
pasukan, mereka siap sedia.
Untuk itu, marilah belajar dari kisah teladan Nabi kita
Muhammad SAW, kembalikan lagi fungsi tentara yang
sesungguhnya yaitu melindungi warga dan wilayah
negara. Terlebih kita sebagai kaum Muslim, maka wajib
juga kita melindungi saudara-saudara kita di wilayah lain
yang saat ini tengah berada dalam kesengsaraan. Namun,
untuk menuju ke arah sana, perlu adanya komando khusus
dari seorang khalifah, sehingga kaum Muslim kembali ke
jati dirinya yang semula. Ingat, fungsi tentara itu bukan
untuk lomba tembak-menembak, tapi untuk menjaga
segenap jiwa kaum Muslim. Tentara itu ada di medan jihad
(peperangan), bukan di medan olimpiade.[]
tumbuh menjadi anak yang memiliki kepribadian khas
dan istimewa. Anak-anak semacam ini telah menemukan
jati dirinya sebagai anak Muslim yang terikat aturan Allah
karena kefahaman dirinya sebagai mahluk ciptaan-Nya.
Mereka mampu menggali potensi hidupnya sehingga
dapat berkarya dalam bidang saint dan teknologi tidak
lain karena ia faham tujuan hidup di dunia ini hanya
mencari ridla Allah SWT. Mereka pun memiliki misi dan visi
hidup terkait pemahamannya tentang kehidupan setelah
kematian.
Dengan demikian, kesuksesan dan kegagalan suatu
generasi sesungguhnya tidak terlepas dari sistem
kehidupan yang melingkupinya. Jika kasus Yuyun, Eno
dan masih banyak lagi terus bermunculan dengan jumlah
kasus yang semakin masif, itu karena tidak ada penjagaan
bagi terpeliharanya syariah Islam di tengah umat.
Keluarga, masyarakat dan negara tidak lagi menjadikan
hukum syara' sebagai sistem hidup. Sementara keluarga
ideologis adalah oase di tengah padang pasir kapitalisme
yang menyengsarakan. Ia akan melahirkan generasi
cemerlang yang bertakwa, pengemban dakwah dan
calon pemimpin masa depan yang memayungi umat
dengan menerapkan syariah kaffah.[]
Kirimkan opini Anda terkait isu aktual
dengan perspektif Islam ke email:
pembaca.tabloidmu@gmail.com
Panjang tulisan sekitar 3500 karakter.
Sertakan pula foto diri dan biodata
singkat.
28 Mancanegara Media Umat | Edisi 175, 27 Sya’ban - 11 Ramadhan 1437 H/ 3 - 16 Juni 2016

Rezim Kazakhstan Biadab

“Mereka Menuntut Saya

Meninggalkan Hizbut Tahrir”
Anggota Hizbut Tahrir mengalami penyiksaan di tangan rezim yang kejam
hampir di seluruh wilayah Asia Tengah setelah runtuhnya Uni Soviet.

Rafis bukan satu-satunya hinaan. Mereka akan dilepaskan

orang yang mengalami tekanan
luar biasa di sepanjang tahun ini,
tetapi juga keluarganya. Pada
tahun 2013, istrinya Natalya Voy-
tenkova, Muslimah Rusia dija-
tuhi hukuman 5 tahun penjara
dengan tuduhan ekstrimisme
karena telah bertindak membela
suami.
Penting dicatat semua pe-
langgaran tersebut, yang ditu-
duhkan oleh pihak berwenang
Kazakh kepada seorang Muslim
dan keluarganya ditujukan un-
tuk satu tujuan, meminta mereka
agar keluar dari Hizbut Tahrir.
Menurut Radio Liberty,
Galiulin dalam panggilan tele-
pon dari penjara pernah berkata
kepada istrinya bahwa hampir
setiap hari dibujuk di depan ka-
mera video untuk mencemarkan
nama baik organisasi Hizbut
Tahrir dan mengatakan bahwa
orang-orang yang mengikutinya
adalah orang-orang yang sesat.
Kantor Media Pusat Hizbut
hanya dengan satu persyaratan:
meninggalkan pandangan dan
cara hidup yang mereka ikuti,
berjuang melanjutkan kehidup-
an Islam bersama Hizbut Tahrir.
Rezim-rezim brutal Asia
Tengah yang didukung Amerika
atau Rusia terus memerangi
umat Islam. Rezim Karimov, salah
satu di antaranya melakukan pe-
nembakan terhadap warga sipil
Andijan, penghilangan secara
fisik terhadap para oposisi dan
yang berseberangan secara ide,
pelarangan pemakaian keru-
dung, jenggot dan pemakaian
kopyah, pegawai negara dila-
rang menunaikan shalat. Demi-
kian pula para pemuda dilarang
masuk masjid. Di bulan Rama-
dhan, umat Islam dilarang mela-
kukan kegiatan keagamaan se-
perti buka puasa bersama.
Tidak terhitung, kejahatan-
kejahatan yang dilakukan rezim
Uzbekistan di berbagai penjara.
Para tahanan terutama anggota

S
enin (25/4) R adio
Liberty di Kazakhstan
menerbitkan laporan
tentang anggota Hiz-
but Tahrir yang dipen-
jara, Rafis Galiulin. Wartawan
Radio itu melaporkan Rafis Ga-
liulin ditahan di penjara koloni
Pavlodar dalam kondisi yang
tidak manusiawi.
Dia dipaksa untuk minum
air mendidih dan makan makan-
an yang terbakar. Tidak diperbo-
lehkan menggunakan kamar
mandi dan dibuat kurang tidur.
Mereka bahkan mencoba meng-
infeksi tubuhnya dengan tuber-
kulosis, dengan sengaja memen-
jarakannya bersama orang-
orang yang terinfeksi penyakit
itu.
Selama beberapa tahun di
penjara itu, Rafis menjalani sik-
saan yang tidak terhitung jum-
lahnya. Dipukuli dan dihina di
berbagai penjara-koloni di Ka-
zakhstan. Kondisi penjara-pen-
jara itu telah berulang kali dila-
porkan oleh media dan para akti-
vis HAM.
Tahrir menyatakan pihak berwe-
nang Kazakh sesungguhnya se-
dang mengikuti langkah orang
Quraisy terhadap para Sahabat
Nabi Muhammad SAW.
“Syabab Hizbut Tahrir
mengalami hal yang sama seba-
gaimana sahabat Rasulullah
SAW. Mereka dibebaskan hanya
dengan satu syarat; menolak
Islam sebagaimana yang dialami
Bilal, keluarga Habbab dan Yassir
Hizbut Tahrir ditempatkan di sel
isolasi dan disiksa dengan ber-
bagai macam penyiksaan dan
penistaan. Tangan dan kaki me-
reka dipatahkan dengan sangat
brutal.
Tidak cukup dengan itu,
para narapidana kriminal di
bawah perintah pihak penjara,
melakukan teror terhadap aktivis
Islam. Dengan sangat arogan
mereka masuk ke kamar saat

Karimov, Mantan Komunis yang sudah sangat masyhur,”

tulis Media Hizbut Tahrir dalam
pernyataan persnya.
Keturunan Yahudi Lebih lanjut, dijelaskan,
pemerintah Kazakhstan dan
antek-antek mereka sungguh
kerabat aktivis Islam mengun-
jungi para tahanan. Para narapi-
dana yang dibayar negara itu
mengganggu dan menyerang
kerabat para tahanan itu. Semua
ini terjadi dengan diketahui oleh

M
eskipun menggunakan nama Islam Karimov, sedang menempatkan diri setara pengelola penjara.
tindakan diktator ini justru jauh dari Islam, bahkan dengan orang-orang paling bu- Saat ini berbagai penjara
dia menjadikan Islam sebagai musuh nomor ruk yang Allah SWT seperti yang Uzbekistan ada lebih dari 6.000
satunya. Karimov dilahirkan dari ibu yang memiliki garis dilakukan orang-orang kafir orang anggota Hizbut Tahrir.
keturunan Yahudi. jahiliyah. Banyak dari mereka ditahan
Karimov mantan komunis yang kemudian terpilih untuk menjabat sebagai presiden pertama Uzbekistan tepat sejak tahun 1999, artinya sudah
setahun sebelum negara tersebut merdeka pada 1990. Karir politik Islam Karimov dimulai pada 1966 ketika ia mulai ditahan lebih dari 16 tahun. Mes-
menjabat sebagai kepala spesialis di kantor perencanaan negara USSR. Jabatan politik Karimov terakhir sebelum
Di Seluruh Asia Tengah
kipun masa tahanan mereka
terpilih sebagai presiden adalah Sekretaris Utama Komite Komunis Pusat yang membidangi seluruh wilayah Anggota Hizbut Tahrir
telah habis, negara di Uzbekistan
Uzbekistan. meng a l a m i p e ny i k s a a n d i
memperpanjang masa tahanan
Latar belakang presiden yang tumbuh di sebuah panti asuhan di negara Uni Soviet ini membuatnya dikenal tangan rezim yang kejam hampir
mereka secara inkonstitusional
sebagai seorang pemimpin bertangan besi. Tiga periode kepemimpinan pemegang gelar doktor di bidang ekonomi di seluruh wilayah Asia Tengah
untuk kedua kalinya, ketiga kali-
ini diwarnai dengan berbagai catatan kasus pelanggaran HAM yang menggegerkan dunia internasional. setelah runtuhnya Uni Soviet.
nya, keempat kalinya. Ini tidak
Salah satunya adalah kasus narapidana yang dilaporkan menerima siksaan dan direbus hidup-hidup. Nama Penyiksaan sistematis itu terjadi
terbatas pada laki-laki saja. Mus-
Karimov juga diduga tersangkut sebagai dalang peristiwa penembakan yang menewaskan lebih dari 500 orang di di Rusia, Uzbekistan, Tajikistan,
limah juga dijebloskan di penjara
wilayah Andijan. Dugaan pelaku adalah para prajurit suruhan Karimov yang ditugaskan membubarkan demonstrasi. Kyrgyzstan dan Kazakhstan.
Karimov dengan cara yang sa-
Kekejamannya tampak melalui filosofi 'expendables' yang dianutnya melalui pernyataan politiknya yang siap Ribuan pria dan wanita di nega-
ma.[] af
mengorbankan 200 orang dengan dalih menjaga keamanan dan kedamaian negara. Dalih yang kerap digunakan ra-negara itu menjadi korban
diktator kejam untuk mempertahankan kekuasaannya.[] af berbagai penyiksaan dan peng-
 Media Umat | Edisi 175, 27 Sya’ban - 11 Ramadhan 1437 H/ 3 - 16 Juni 2016
Komoro
Kenal Islam
Sejak Masa Rasulullah
P
erserikatan Komoro hingga tahun 2020
bernama Republik Islam Federal
Komoro. Sebuah negara kepulauan di
Samudera Hindia. Komoro adalah
negara Arab terkecil kedua setelah
Bahrain. Negara ini terletak di lepas Pantai
Mozambik, Afrika Tenggara, yakni Kepulauan
Komoro. Secara bahasa, nama Komoro memang
merujuk pada sesuatu yang kecil. Ia berasal dari
bahasa Arab, Juzur Al-Qamar, yang berarti Pulau
Bulan Kecil. Yang menarik 98 persen penduduk
negeri ini beragama Islam.
Islam dibawa ke kepulauan ini sejak zaman
Nabi Muhammad SAW oleh dua orang Komoro,
yaitu Fey Bedja Mwamba dan Mtswa Mwandze.
Mereka kembali ke Komoro setelah melakukan
perjalanan ke Tanah Suci Mekah. Bukti sejarah juga
menunjukkan bahwa pedagang Arab dan seorang
pangeran Persia dari Shiraz turut berjasa meng-
hadirkan khazanah Islam di Komoro. Meski sempat
mengalami dua kali penjajahan oleh negara Eropa,
yaitu Prancis dan Portugal, akar Islam di negara ini
tidak tercabut.
Pada 6 Juli 1975, Komoro memproklamasi-
kan kemerdekaannya dari Prancis. Budaya Arab
dan Islam sangat melekat di Komoro. Bahasa Arab
menjadi salah satu bahasa resmi di samping ba-
hasa Shikomor Prancis. Negara ini adalah anggota
negara Liga Arab yang terselatan. Dengan luas
1,862 km2 (tidak termasuk Mayotte) Komoro
adalah negara ketiga terkecil dari seluruh wilayah
Afrika. Jumlah penduduk diperkirakan 798.000.
Pulau Mayotte atau Maori adalah satu-
satunya pulau di kepulauan Komoro yang memilih
menentang kemerdekaan dari Prancis untuk men-
jadi bagian dari Persekutuan Komoro; referendum
tahun 1974 dan 1976 secara konsisten menunjuk-
kan bahwa warga kepulauan Mayotte lebih me-
milih untuk tetap menjadi jajahan Prancis daripada
bergabung dengan Komoro.
Pada abad ke-10 (abad ke 4 H), para peda-
gang Arab yang pertama membawa pengaruh
Islam ke pulau-pulau di Komoro. Islam telah men-
dapat tempat yang sangat baik di hati masyarakat
Komoro.
Islam juga memainkan peranan yang strate-
gis di sana. Masyarakat Komoro sudah terbiasa
melakukan tradisi keislaman dengan baik, di anta-
ranya tradisi mengaji Alquran dan belajar bahasa
Arab, menunaikan ibadah haji, serta mempererat
persaudaraan Islam (ukhuwah Islamiyyah).
Pada masa awal penyebaran Islam, Komoro
dihuni orang-orang Arab, utamanya Hadramaut,
Yaman dan etnis Melayu, utamanya Indonesia.
Mereka mampu beradaptasi dengan penduduk
pribumi dan berkomunikasi dengan bahasa
Swahili. Seorang ilmuwan Arab bidang geografi,
al-Idrisi, memasukkan Komoro dalam peta perda-
gangan Samudera Hindia bersama wilayah Nu-
santara, Maladewa, dan Madagaskar.
Kepulauan Komoro terdiri atas tiga pulau
utama yang terletak di ujung utara Selat Mozam-
bik. Ketiga pulau itu adalah Grande Comore
(N'gazidja), Anjouan (Ndzuwani), dan Moheli
(Mwali). Komoro berada di bawah kekuasaan
kesultanan Muslim sampai dijajah Perancis pada
tahun 1843.
Pemandangan masjid dan madrasah bukan-
lah hal yang aneh. Terdapat ratusan masjid dan
madrasah tersebar di seluruh penjuru negeri ini.
Sudah menjadi hal yang umum di Komoro bahwa
anak-anak yang berusia lima tahun belajar di
sekolah Alquran selama dua sampai tiga tahun.
Mereka mempelajari Alquran, dasar-dasar agama
Islam, serta pelajaran bahasa Arab. Peringatan Hari
Besar Islam di Komoro selalu berlangsung meriah
sebagai usaha melestarikan kebudayaan Islam.
Beberapa peringatan besar Islam yang
meriah tersebut antara lain dua hari raya, Tahun
baru Hijriyah, Hari Al-Syura, Maulid Nabi SAW, Isra'
Mi'raj, dan bulan suci Ramadhan. Masyarakat
Komoro selalu menganggap Alquran sebagai ele-
men penting dalam kehidupan. Oleh karena itu,
mereka menghiasi masjid, istana, dan bangunan
umum dengan kaligrafi Alquran.
Pada umumnya, masyarakat Komoro beralir-
an Ahl al-Sunnah wal Jama'ah dengan mazhab
Syafi'i. Selain itu, beberapa ajaran tarikat juga
dipraktikkan di negeri itu antara lain Syadziliyyah,
Qadiriyyah, dan sebagainya. Meskipun demikian,
toleransi beragama berkembang dengan baik.
Di negara ini ada sekitar 1.400 masjid di
seluruh pulau di wilayah Komoro yang luasnya
hanya sekitar 1.800 kilometer persegi. Di antara
masjid-masjid itu dibangun oleh para pedagang
Arab sebagai bagian dari asimilasi budaya Islam
dan Afrika.[]
Mancanegara 29
Kronik Mancanegara
Rakyat Suriah Terancam Kelaparan
SURIAH. Banyak warga sipil Suriah terancam kelaparan jika pemerintah
negara tersebut dan berbagai kelompok pemberontak bersenjata tidak
memberikan akses yang lebih besar bagi konvoi bantuan kemanusiaan.
"Akan ada banyak warga sipil saat ini terancam kelaparan," ujar Staffan de
Mistura, utusan khusus PBB seperti diberitakan AFP, Kamis (26/5/2016),
menyusul rapat mingguan organisasi bantuan kemanusiaan dukungan PBB yang
mengadapi masalah dalam mengoordinasikan pengiriman suplai bantuan di
berbagai wilayah Suriah.
Sementara itu, wakil de Mistura sekaligus ketua badan kemanusiaan, Jan
Egeland, mengungkapkan situasi pada bulan ini lebih sulit dari perkiraan untuk
dapat menjangkau warga di berbagai daerah yang dikepung oleh pasukan
pemberontak atau pemerintah Suriah.
"Dari total satu juta warga yang semestinya menerima bantuan melalui
darat pada Mei, kami baru dapat menjangkau 160 ribu orang," ujar Egeland.
Menurut laporan PBB, lebih dari 400 ribu warga sipil Suriah terkepung.
Sebagian besar dari mereka tinggal di daerah-daerah yang dikepung pasukan
pemerintah. Selain itu, lebih dari empat juta warga tinggal di kawasan yang sulit
dijangkau dan berlokasi dekat medan tempur atau pos pemeriksaan.[]
Survei Membuktikan, Pemilik Rumah di Delhi Menutup
Pintu Bagi Penyewa Muslim
INDIA. Penelitian dari universitas PBB yang dirilis tengah Mei lalu oleh PBB
World University Institute yang berbasis di Helsinki untuk Penelitian
Pembangunan Ekonomi, menegaskan bahwa para penyewa rumah Muslim
merasa lebih sulit daripada rekan mereka yang beragama Hindu untuk menyewa
rumah di wilayah Delhi, Gurgaon dan Noida di India.
Berdasarkan survei yang dilakukan pada website penyewaan rumah,
penelitian itu menyatakan: “Seorang calon penyewa Muslim harus menanggapi
45 daftar pertanyaan dan menerima 10 panggilan telepon dari pemilik rumah,
sedangkan calon pemilih dari atas kasta Hindu hanya menjawab 28,6
pertanyaan untuk menerima jumlah panggilan telepon yang sama.” Dengan kata
lain, umat Islam harus mengajukan permohonan sewa rumah 60 persen lebih
banyak dibandingkan dari kasta Hindu.
Studi itu menyatakan: “Pemilik rumah menunggu sekitar 6,5 jam lagi
sebelum memanggil calon penyewa Muslim daripada yang dilkukan kepada
calon dari Kasta Hindu,” ungkap rilis tersebut seperti diberitakan
indianexpress.com, Rabu (18/5/2016).
Karena calon penyewa laki-laki untuk rumah dengan satu kamar tidur
umumnya dianggap untuk satu orang, hal ini menunjukkan bahwa “orang
Muslim yang masih bujangan merasa lebih sulit untuk menemukan rumah yang
cocok di Delhi dan sekitarnya”.
Sebanyak 171 apartemen dikirimi 681 pertanyaan secara online untuk
studi ini, sementara data panggilan telepon didapatkan dari kartu SIM yang
diperoleh.[]
PM Slovakia: Maaf, Islam Tidak Memiliki Tempat di
Slovakia
SLOVAKIA. Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico menyatakan bahwa
pihaknya menentang perkembangan populasi umat Islam di negaranya. “Hal ini
mungkin terlihat aneh. Tapi maaf, Islam tidak memiliki tempat di Slovakia,”
katanya kepada kantor berita Slovakia TASR, Jumat (27/05/2016).
Menurut Fico, ia telah berbicara beberapa kali tentang masalah tersebut
dengan Perdana Menteri Malta, Joseph Muscat. “Ia mengatakan, masalahnya
adalah bukan soal aliran migran, melainkan lebih pada perubahan wajah di
dalam negeri,” kata Fico tentang hasil pembicaraan dengan Muscat.
PM Fico merasa khawatir bahwa kedatangan ribuan Muslim akan
mengancam tradisi “Cyrilo-Methodian” (Sirilus dan Metodius), yang telah
dibangun Slowakia sejak berabad-abad.
Fico juga mengatakan, siapa saja yang ingin menjadi beragam budaya
“ber tentangan dengan esensi” dari negara tuan rumah. Mustahil
mengintegrasikan Muslim di Eropa.
Yayasan Islam di Slowakia mengatakan, komentar Fico ini tidak hanya
merugikan umat Islam Slowakia, tetapi juga kepentingan negara sebagai negara
berdaulat yang membangun posisinya di kancah internasional.
Seorang juru bicara yayasan mengatakan, “Tidak sepantasnya komentar
itu datang dari yang seharusnya melindungi kami berdasarkan peran mereka
yang sangat strategis itu.”[] joy dari berbagai sumber
30 Hikmah
Puasa dan Takwa
A
lhamdulillah, kedatangan Ramadhan
tinggal menghitung hari. Bulan puasa pun
segera tiba. Kehadiran Ramadhan atau
bulan puasa tentu patut kita sambut
dengan segenap suka cita. Kita pun
selayaknya mempersiapkan diri lahir-batin untuk
mengisi bulan agung ini dengan ibadah puasa. Dengan
puasa itulah, Allah SWT menghendaki kita menjadi kaum
yang bertakwa, sebagaimana firman-Nya (yang artinya):
Hai orang-orang beriman, telah diwajibkan atas kalian
puasa, sebagaimana puasa itu telah diwajibkan atas
kalian, agar kalian bertakwa (TQS al-Baqarah [2]: 183).
Terkait takwa, Rasul SAW bersabda, “Iman itu dalam
keadaan telanjang. Pakaiannya adalah takwa, per-
hiasannya adalah rasa malu.” (Al-Ghazali, Ihya' Ulum ad-
Din, 1/6; Ibn al-Jauzi, Shifat ash-Shafwah, 1/234).
Terkait takwa pula, Abu Said al-Khudri ra. menutur-
kan bahwa pernah ada seseorang datang kepada Nabi
saw. Ia lalu berkata, “Wahai Nabi Allah, nasihatilah saya.”
Nabi SAW bersabda, “Kamu harus bertakwa kepada Allah
karena takwa itu menghimpun semua kebajikan.” (Ath-
Thabrani, Al-Mu'jam ash-Shaghir, 3/86).
Ibnu Ajibah berkata, “Sesungguhnya kemuliaan itu
adalah takwa, kehormatan itu adalah rendah hati dan
kekayaan itu adalah keyakinan.” (Ibn Ajibah, Syarh Matan
al-Hikam, 1/23).
Manshur bin 'Ammar pun berkata, “Pakaian kaum
yang makrifat kepada Allah SWT adalah takwa. Allah SWT
berfirman (yang artinya): Pakaian takwa itulah yang
terbaik (TQS al-A'raf [7]: 26).” (Al-Qusyairiyah, Ar-Risalah
al-Qusyairiyyah, 1/17).
Takwa tentu tidak bisa sekadar ucapan dan klaim.
Media Umat | Edisi 175, 27 Sya’ban - 11 Ramadhan 1437 H/ 3 - 16 Juni 2016
Takwa butuh pembuktian dalam perbuatan. Takwa pun
memiliki tanda. Terkait itu, Abu al-Farasy Syah bin Syuja'
al-Kirmani berkata, “Tanda takwa adalah sikap wara'.
Tanda wara' adalah meninggalkan perkara-perkara
syubhat.” (Al-Qusyairiyah, Ar-Risalah al-Qusyairiyyah,
1/21).
Terkait tanda takwa pula, Malik bin Anas menutur-
kan dari Wahab bin Kisan bahwa ia pernah menulis surat
yang berisi nasihat kepada Abdullah bin az-Zubair. Isinya
menyatakan, “Sesungguhnya orang bertakwa itu
memiliki sejumlah tanda yang dikenal oleh orang-orang
dan diri mereka sendiri, yakni: siapa saja yang selalu sabar
dalam menghadapi bencana, yang selalu ridha terhadap
qadha Allah SWT, yang senantiasa mensyukuri nikmat-
Nya dan yang senantiasa tunduk pada hukum-hukum Al-
quran.” (Abu Nu'aim al-Asbahani, Hilyah al-Awliya', 1/177).
Dengan demikian takwa menghimpun semua
kebajikan.
Persoalannya: Apa itu takwa? 'Athiyah as-Sa'di
menuturkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,
“Seeorang hamba tidak termasuk golongan kaum yang
bertakwa hingga dia meninggalkan hal-hal yang tak ber-
manfaat karena khawatir terjatuh ke dalam keharaman.”
(HR Ahmad dan at-Tirmidizi).
Hakikat takwa juga dinyatakan oleh Abu Hurairah ra
saat ditanya apa itu takwa. Ia balik bertanya, “Pernahkah
Anda menemukan banyak duri di jalanan?” Dijawab,
“Tentu saja.” Ia bertanya lagi, “Lalu apa yang Anda
lakukan?” Dijawab, “Jika saya mendapati banyak duri di
jalanan, saya akan sangat hati-hati, akan menghindarinya
atau menjahuinya.” Ia lalu berkata, “Itulah takwa.” (Asy-
Syaukani, Fi as-Suluk al-Islami al-Qawwim, 1/21).
Abdullah Ahmad bin Hanbal juga menuturkan dari
ayahnya bahwa Sufyan ats-Tsauri pernah berkata,
“Seseorang tidak dikatakan benar-benar bertakwa
hingga ia menghindarkan diri dari keharaman.” (Abu
Nu'aim al-Asbahani, Hilyah al-Awliya', 3/289).
Menurut Imam al-Qusayri, takwa hakikatnya adalah
menjauhi azab Allah SWT dengan cara menaati-Nya.
Pangkal takwa adalah membersihkan diri dari kesyirikan,
lalu takut berbuat maksiat dan keburukan, kemudian
menghindarkan diri dari berbagai perkara syubhat.
Terkait tafsir ayat (yang artinya), “Bertakwalah kalian
kepada Allah dengan takwa yang sebenar-benarnya (TQS
Ali Imran [3]: 102,” maka maknanya adalah, “Taat tanpa
melakukan maksiat, selalu mengingat Allah SWT tanpa
melupakan-Nya dan senantiasa bersyukur kepada-Nya
tanpa mengingkari nikmat-Nya.” (Al-Qusyairiyah, Risalah
al-Qusyairiyyah, 1/51).
Dalam pandangan Abu ad-Darda', “Kesempurnaan
takwa adalah seorang hamba takut kepada Allah SWT
hingga dalam perkara terkecil sekalipun hingga dia
meninggalkan sebagian perkara yang dia pandang halal
karena khawatir terjatuh ke dalam perkara yang haram,
sehingga hal itu menghalangi dirinya dari segala macam
keharaman.” Karena itu janganlah meremehkan
keburukan yang ditinggalkan sekecil apapun dan jangan
pula meremehkan kebajikan yang dilakukan sekecil
apapun (Abu Nu'aim al-Asbahani, Hilyah al-Awliya',
1/112).
Semoga dengan wasilah puasa Ramadhan, kita
benar-benar menjadi pribadi bertakwa, karena takwa
adalah bekal terbaik saat kita menghadap kepada Allah
SWT. Wa ma tawfiqi illa bilLah. [] abi
Media Umat | Edisi 175, 27 Sya’ban - 11 Ramadhan 1437 H/ 3 - 16 Juni 2016 31