Anda di halaman 1dari 4

1

Khutbah I
Dalam kalender Hijriah, bulan Rabiul Akhir telah dimulai pada hari
senin 16 Oktober 2023 lalu. Maka hari jum’at ini kita berada dihari ke
lima. Tidak ada salahnya setelah dibulan kemarin setelah sebagian
‫اجمعين‬ besar ummat islam memperingati hari besar kelahiran Nabi
Muhammad saw, maka di bulan ini kita merenung-renungkan betapa
telah terpaut jauhnya hidup kita dengan masa-masa ke Rasulan
Muhammad saw.

Ma’asirol mukminin rohimakumullah

Sudah terpaut lebih-kurang 1445 tahun yang lalu masa kenabian


kemudian hanya dapat kita kenang, disyukuri dan sebisa mungkin
Ma’asyirol muslimin rohimakumullah,
kita lestarikan. Tugas ummat islam setelah mengenang adalah
Alhamdulillah syukur selalu kita panjatkan kepada Allah swt karena menjaga eksistensi ajara islam meskipun bisa dikatakan sekarang ini
sampai pada hari ini kita masih dikaruniai nikmat sehat, nikmat sempat kita telah berada di zaman akhir, zaman yang dapat dibilang sangat
dan nikmat iman, sehingga kita masih bisa melaksanakan kewajiban berat untuk bisa mempertahankan keimanan dan ketaqwaan persis
solat jum’at pada hari ini. Nikmat-nikmat tersebut hendaklah selalu kita seperti apa yang diajarkan oleh baginda nabi Muhammad saw
ingat agar dapat mensyukurinya dengan menggunakannya demi kepada para sahabat-Nya.
semakin meningkatnya ibadah kepada Allah swt. Oleh karena itu
dalam kesempatan yang mulia ini khotib mengajak dan kita saling Di bulan robi’ul akhir ini sejenak mari kita merenungkan situasi dan

mengingatkan marilah tingkatkan ketaqwaan kepada Allah dengan kondisi zaman kita hidup sekarang ini. Kapitalisme, materialisme,

tiada bosan-bosannya melaksanakan perintah Allah dan dengan dan modernisasi telah membelenggu cara hidup dan cara pandang

sungguh-sungguh kita meninggalkan semua larangan-larangan-Nya. manusia tak terkecuali kita semua. Tiga hal tersebut muncul dan
Tema khutbah kita dalam kesempatan ini ialah “bulanrobi’ul akhir menjadi masalah besar bagi umat Islam sebagai salah satu produk
menyikapi gaya hidup masa kini ” ghazwul fikri. Berawal dari temuan dan pengembangan ilmu
2

pengetahuan dan teknologi yang bersumberkan pada cara pandang Bahkan kemudian mereka memasukkan unsur-unsur merusak
materialisme kemudian berlanjut dengan kapitalisme, yang merasuki seperti tiktok, real time dan akses-akses video tak pantas di dalam
sistem sosial, ekonomi dan peradaban umat Islam. Hal ini tidak genggaman yang kemudian dikonsumsi dan justru ditiru oleh umat
menyebabkan apapun kecuali semakin terpuruknya umat Islam, Islam sendiri. Seharusnya hal itu tidak terjadi seandainya ummat dan
maka yang terjadi sekarang adalah keterbelakangan pada banyak kita mampu mengkanter aspek negatif dan mampu memetik aspek
hal. Keterbelakangan itu menyebabkan umat Islam dan termasuk positif dari dunia mateialis, modernis dan kapitalis ini. Namun sangat
kita terpaksa mengikuti pola hidup serba bayar, serba instan dan disayangkan kebanyakan kita belum siap dan belum mampu.
serba harus ada. Sadar atau tidak semua itu harus dilakukan untuk
tetap bisa bertahan hidup. Bagaimana tidak saudara-saudara, kita Jama’ah jum’at yang dirahmati Allah.

saat ini tidak akan mampu menolak anak kita jika meminta pulsa
Manusia yang sering menggambarkan dirinya sebagai orang-orang
untuk sambungan internet, sedangkan disisi lain kita tidak akan
modern yang mendominasi peradaban saat ini, adalah jenis manusia
mampu mengontrol penggunaannya yang konon digunakan untuk
yang mengabdikan diri dan hidupnya sebatas untuk materi saja,
belajar dan lain sebagainya. Padahal satu hal saja kita cermati; saat
obsesi hidup hanya untuk kesenangan dunia dan semakin
kita atau anak kita banyak mengakses hanphone/internet maka
cenderung mengacuhkan beratnya kehidupan akhirat, sebuah
sebenarnya setelah itu akan diikuti oleh hilangnya gairah membaca
bentuk paganisme yang juga telah ada sejak dahulu.
al-Qur’an, belajar langsung dengan guru, gairah mengikuti majelis
ilmu/majelis taklim dan bahkan bisa kehilangan gairah solat lima
ِ َ‫ُالء ي ُِحبُّونَ ْالع‬
‫اجلَةَ َويَذَ ُرونَ َو َرا َء ُه ْم يَ ْو ًما ث َ ِقيال‬ ِ ‫إِ َّن َهؤ‬
waktu.
Ketahuilah, Hal ini terjadi karena mereka para pelaku bisnis Sesungguhnya mereka (orang kafir) menyukai kehidupan dunia dan
materialistis memang gencar terus menggempur proyek ekonomi mereka tidak mempedulikan kesudahan mereka, pada hari yang
mereka melalui perusahaan, baik online maupun offline dan berat (hari akhirat). (Qs Al-Insan: 27)
kemudian mengendalikan prilaku ekonomis ummat manusia sesuai
yang mereka kehendaki. Dan setelah itu mereka leluasa mengubah Karena itu aspek-aspek peradaban yang dibangun, seperti hukum,
aturan-aturan seperti pendidikan, hukum, pemerintahan sampai politik, ekonomi, etika dan bahkan kesadaran sosial pun coraknya
pada peradaban. adalah materialistik seperti hilangnya budaya menabung dan beralih
3

pada budaya arisan dan maraknya pinjaman-pinjaman bahkan ‫ض ِح ْكت ُ ْم قَ ِل ْيالً َولَبَ َك ْيت ُ ْم َكثِي ًْرا‬
َ َ‫ل ََ ْوت َ ْعلَ ُم ْونَ َماا َ ْعلَ ُم ل‬
pinjaman online. Karena itu, semua produk peradaban yang ada
senantiasa membuka akses tumbuhnya kezaliman di tengah-tengah "Jika kalian mengetahui apa yang aku ketahui, maka niscaya kamu

masyarakat kita. Kita bisa rasakan; Uang yang diperoleh dengan akan sedikit bicara dan banyak menangis." Kemudian para sahabat

susah paya, perah keringat, banting tulang dapat habis lenyap dalam menutup wajah mereka dan menangis tersedu-sedu. (Mutafaq

waktu sekejap baik sengaja maupun tidak disengaja. Na’uzubillah 'alaih).

summa na’uzubillah
Bagaimana dengan kita wahai kaum muslimin rohimakumullah? Kita

Ma’asyirol muslimin yang dirahmati Allah. jauh terpaut dari masa-masa kerasulan sedangkan para sahabat
yang selalu mendapat pujian dari Rasulullah saja takut menghadapi
Pada saat ini dan pada bulan robi’ul akhir ini mari kita hayati, kalau hari akhirat, bukankah kita lebih patut untuk merasakan ketakutan
tidak kita akan siapa lagi bahwa ketakutan akan dihadapkan pada itu? Oleh karenanya, tidak ada pilihan lain bagi kita untuk senantiasa
Yauman Tsaqila/hari yang berat di akhirat nanti, harus mampu kita bersungguh-sungguh dalam menghadapi zaman serba materialistis,
rasakan. Kita teladani para sahabat yang oleh karena takutnya akan modernis dan kapitalis ini dengan melakukan beberapa hal sebagai
datangnya hari pembalasan hari yang berat itu membuat mereka berikut:
bekerja keras dan memberikan pengorbanan yang luar biasa dalam
mengarungi kancah kehidupan. Peperangan demi peperangan Pertama, bertafakur untuk muhasabah atas setiap amal yang telah

mereka jalani dengan penuh kesungguhan, meski dalam kondisi dan sedang kita lakukan. Sudahkah hari-hari selalu kita lewati

panas terik, bekal yang sangat minim karena musim paceklik dan dengan memperbanyak ibadah dan meninggalkan kemaksiatan dan

kemarau tidak pernah menyurutkan tekad mereka menjaga kesia-siaan.

eksistensi ajaran Agama islam. Begitu panggilan Allah datang,


Kedua, berusaha memperbaiki/ menyempurnakan amal agar
mereka tinggalkan apa saja yang sedang mereka lakukan. Berusaha
senantiasa menjadi amal terbaik, yakni beramal dengan ikhlas dan
menyempurnakan amal dengan tidak menambah dosa dan
penuh kesabaran).
kemaksiatan juga membuang jauh kemalasan. Mereka selalu ingat
sabda Rasulullah:
4

Ketiga, bekerja keras menggapai rezeki yang halal dengan pantang


menyerah dan untuk bersegera/tidak menunda-nunda memenuhi
seruan-seruan Allah swt dan Rasu-lNya.

ْ ‫ض أ ُ ِعد‬
‫َّت‬ ُ ‫سماواتُ َو ْاْل َ ْر‬
َّ ‫ض َها ال‬ َ ‫عوا ِإلى َم ْغ ِف َرةٍ ِم ْن َر ِب ُك ْم َو َجنَّ ٍة‬
ُ ‫ع ْر‬ ُ ‫سار‬
ِ ‫َو‬
َ‫ِل ْل ُمتَّقِين‬

Dan bersegeralah kalian kepada ampunan dari Tuhan kalian dan


kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan
untuk orang-orang yang bertakwa. QS. Ali Imran:133

Ke empat, agar tidak merugi mengarungi waktu di zaman serba


instan serba cepat saat ini, tetaplah jaga iman dan amal soleh serta
saling nasihat-menasihati pada kebenaran dan kesabaran.

Semoga kita dan keluarga kita termasuk orang-orang yang selalu


dalam bimbingan dan naungan rahmat Allah sehingga kita mampu
mengisi bulan Robi’ul Akhir ini dengan semangat beribadah
sebagaimana semangat Nabi Muhammad dan para sahabat
terdahulu, demi eksistensi Islam tetap jaya dalam diri kita dan dalam
kehidupan dunia yang fana ini. Amin ya Robbal’alamin

ِ َ ‫ي َو ل َكُ ْم ف ِ ي الْ ق ُ ْر آ ِن الْ ع‬


‫ظ ي ِْم‬ ْ ِ‫ك هللا ُ ل‬ َ ‫ار‬ َ َ‫ب‬
‫الذ ْك ِر الْ َح ِك ي ِْم‬ ِ َ ِ َ‫و‬ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫اآل‬ ‫ن‬ ‫ف‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ب‬ ‫م‬ ُ
َ ِ ِ ِ َ ِ ْ ِ َ ْ ِ َ َ ‫َو ن‬
‫م‬ ‫ه‬ ْ ‫ي‬ ‫ك‬ ‫َّا‬ ‫ي‬ ‫إ‬ ‫و‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫ع‬ َ ‫ف‬
ْ
. ُ‫ي َو ِم نْ كُ ْم ت ِ ال َ َو ت َه ُ إ ِن َّه ُ ه َُو ال سَّ ِم يْ ُع ال ع َلِ يْ م‬ ْ ِ ‫َو ت َق َب َّ َل ِم ن‬
ََّّٰ ‫خ ي ُْر‬
‫ٱلر ِح ِم ي َن‬ َ ‫ت‬ َ ‫ٱر َح ْم َو أ َن‬ ْ ‫غ فِ ْر َو‬ ْ ‫َو ق ُل َّر ب ِ ٱ‬

Anda mungkin juga menyukai