Notulensi Seminar EMR
Notulensi Seminar EMR
PP no 46 taun 2014
Pasal 17b
1. Fasyankes yang RMnya blm sesuai dengan standar _> diharapkan menyesuaikan dulu sesuai
dengan standarnya.
3. Fasyankes dengan EMR -> didorong untuk integrasi (resume medis) untuk sistem rujukan. Ketika
merujuk diharapkan pasien juga dibekali dengan informasi terkait resume medis pasien.
Kendala:
1. Infrastruktur jaringan :
1. SISRUTE di BAli masih ada yg blm melaksanakan sistem rujukan elektronik ini.
BPJS katanya akan menerapkan resume medis scr elektronik, tp dari BPJS masih minta ttd basah tidak
mau menerima yg dicetak scr sistem.
Jawaban :
Permenkes 56 -> masih ada revisi karena ada tarik ulur internal setelah itu masih . Permenkes 56
merupakan induk dari permenkes-permenkes lain.
Ada status rujukan mirip order driver gojek. Kalo mentul-mentul merah berarti tdk dijawab, kalo
warna kuning berarti on process, kalo hijau sdh berjalan.
2. Apakah akan ada peraturan scr gamblang untuk RME termasuk isi datanya dan akan berpengaruh
pada interoperablitas data.
Jawaban :
RME sebagai alat bukti hukum bs dicantumkan dalam bentuk surat. Bagaimana nanti ketika RME di
implementasi, ini menjadi sah di mata hukum, tidak serta merta bisa autentifikasi dengan pin dan
password. Apakah akan ada ttd elektronik?
Jawaban :
Sudah ada solusi di RPMK/ RPMP akan ada dobel verifikasi jika menggunakan ttd dielektronik.
Materi kedua :
Akreditasi RS dimuat dalam bab MIRM (manajemen INformasi dan rekam medis)
Pasal 29 : RS bertanggung jwb thdp semua kerugian yg ditimbulkan atas kelalaian tenkes RS
Core MIRM 9 :
1. Assesemen pasien
2. Terisi lengkap
Rahasia Kedokteran :
Ringkasan rekam medis dijadikan alat transaksional ke BPJS padahal harusnya boleh diakses oleh
pihak yg berwenang
Proses pendaftaran harus oleh perekam medis karena dia yang tau bagaimana memanjemen pasien
Kata kunci :
1. PPA wajib membuat RM
2. Rahasia kedokteran
3. Tandatangan
Akreditasi meminta ttd dari PPA dan ttd dari pasien/ keliuarga sebagai bukti bahwa pasien telah
menerima edukasi atau layanan.
Kualitas pendokumentasian :
2. Ada pengaturan hak akses thdp rekam medis, apakah pasien diberi hak akses
3. Kata kunci komunikasi(kesamaan bahasa daftar simbol dan singkatan) apakah EMR bs
mengakomodir sistem singkatan yg tidak standar.
5. Public health
Diagnosa dan tindakan bisa memunculkan pola hubungan yg rasional, misal orang perempuan tidak
mungkin terdiagnosa BPH, dsb. Misal tonsilitis tp tindakan nya appendectomy.
Mutu RMIK :
DImulai dari Capturing :
Ada warning untuk pemusnahan berkas yang blm layak untuk di musnahkan.
Processing :
Destructing :
FItur :
3. Medical Transcription : bagaimana aturan transkripsionis medis (semacam asisten) harusnya dia
punya user sendiri kemudian di approve oleh dokter.
4. Discharge summary :
5. Warning alergi : ngga cuma dikasih informasi aja tp bisa muncul warn bener2.
6. Ada riwayat perubahan item apa yg dirubah menjadi apa dan oleh siapa (audit real) sudah ada SNI
nya.
7. Ada status berapa berkas pasien yg belum di authorized. Ada pin login dan pin untuk ttd tersimpan
di metadata pasien.
Kesalahan penulisan dalam resume medis dan laporan operasi wajib di jaga ketat dan diberi banyak
warning karna akan jadi potensi bukti hukum.
- Siapa yg mengatur hak akses? Ngga semua petugas bisa akses EMR sembarangan.
2. Siapa yg berhak menulis dan menghapus isi EMR ? belum ada payung hukum
4. Bagaimana mengatur pengamanan isi EMR agar tidak hilang karna sebab teknis?
Materi ke 5 :
PEngaruh EMR dalam struktur organisasi RM ada bagian verifikator yang memvalidasi kebenaran isi
RME
Pertanyaan :
1. Kami belum menemukan dasar hukum yang kuat untuk melangkah melakukan perubahan dari
manual ke EMR.
Apakah kami harus semampu kami dulu untuk beralih ke EMR atau bagaimana ?
Ada gambaran untuk server cloud, secara perspektif hukum bagaimana apakah diperbolehkan?
Ada
Jawaban :
- bagaimana penerapan UU ITE terkait EMR ada hal-hal yang asing untuk kita, belum ada jawaban yg
jelas bagaimana sistem yg kami buat tersertifikasi oleh lembaga
PElatihan bukan bagaimana EMR, tp ditekankan kpd assesmen dengan teknologi HOT.
Ada instrumen kuesioner untuk menilai kesiapan tersebut agar kita siap menilai apakah kita siap, dan
menyiapkan apa yg blm siap.
- Paling mudah metode move on. Sambil jalan di scan.
3. Terkait ringkasan pulang di ARk harus diberikan kpd pasien ketika pulang. Apakah nanti akan
diartikan pemberian ringkasan pulang ini mjd tdk paperless?
Review RM :
Analisis Kuantitatif : identifikasi, autentifikasi, dsb. Setiap jam 12 malam maka sistem melakukan
review terhadap
1. Pelepasaan informasi : tandatangan dokter dan pasien apakah cukup dari awal di general consent
sudah cukup?
Akreditasi 2012 : general consent adalah bagian dari informed consent, pasal 45 semua tindakan
kedokteran wajib mendapat persetujuan (informed consent). setiap pasien yg datang mengizinkan
datanya dilepas untuk pihak ketiga (asuransi, BPJS, dkk)
2. Perlu ada batasan data apa yang boleh di bawa pulang oleh pasien dan mana yg tidak boleh.
Consent of release information itu penting dengan metode black list (lebih jelas untuk keperluan apa)
atau white list(ditujukan kepada a, b, c).
3. Something that you know(pin dan password), something that you have(card), something that you
are (finger print)
1. Dalam standar akreditasi jelas siapa yng memiliki akses dan siapa yang berhak untuk menulis.
Kalau penelitian yang diberikan adalah sesuai dengan kebutuhan data bukan untuk diberikan akses
membuka data rekam medis (tau sampe id sosial pasiennya juga)
Penggunaan narkoba
Penggunaan alkohol
Riwayat seksual