Anda di halaman 1dari 7

1. Sudah ada regulasinya tapi untuk pembuatan regulasi masih banyak disparitas.

2. Belom rekam medis elektronik tp sudah membicarakan rujukan nasional.

3. RS Selayan Malaysia sudah pakai RME tahun 2004.

4. Sinkronisasi rekam medis elektronik dengan sistem tagihan BPJS (JKN)

PP no 46 taun 2014

Pasal 17b

Perubahan menuju RME :

1. Fasyankes yang RMnya blm sesuai dengan standar _> diharapkan menyesuaikan dulu sesuai
dengan standarnya.

2. Fasyankes yg sudah sesuai standar di dukung untuk menuju RME.

3. Fasyankes dengan EMR -> didorong untuk integrasi (resume medis) untuk sistem rujukan. Ketika
merujuk diharapkan pasien juga dibekali dengan informasi terkait resume medis pasien.

RME dalam SIMRS : Kemkes menyediakan software gratis - GOS

Rekam medis integrasi :

Integrasi intra fasyankes

Server ttp di kemkes-> data selalu terekam. Pusdatin sudah menyiapkan.

SISRUTE : diterapkan untuk mengisi rujukan, resume medis, rujuk balik

Selama ini baru digunakan untuk merujuk pasien ranap.

Kendala:

1. Infrastruktur jaringan :

1. SISRUTE di BAli masih ada yg blm melaksanakan sistem rujukan elektronik ini.

Sehingga walaupun kami

BPJS katanya akan menerapkan resume medis scr elektronik, tp dari BPJS masih minta ttd basah tidak
mau menerima yg dicetak scr sistem.

Jawaban :
Permenkes 56 -> masih ada revisi karena ada tarik ulur internal setelah itu masih . Permenkes 56
merupakan induk dari permenkes-permenkes lain.

Ada status rujukan mirip order driver gojek. Kalo mentul-mentul merah berarti tdk dijawab, kalo
warna kuning berarti on process, kalo hijau sdh berjalan.

2. Apakah akan ada peraturan scr gamblang untuk RME termasuk isi datanya dan akan berpengaruh
pada interoperablitas data.

Jawaban :

3. Dhanu (RS Sardjito)

RME sebagai alat bukti hukum bs dicantumkan dalam bentuk surat. Bagaimana nanti ketika RME di
implementasi, ini menjadi sah di mata hukum, tidak serta merta bisa autentifikasi dengan pin dan
password. Apakah akan ada ttd elektronik?

Jawaban :

Sudah ada solusi di RPMK/ RPMP akan ada dobel verifikasi jika menggunakan ttd dielektronik.

Yang terpenting adalah bagaimana memulai bangun EMR di fasyankes

Materi kedua :

Akreditasi RS dimuat dalam bab MIRM (manajemen INformasi dan rekam medis)

Mengacu pada permenkes 82 th 2013

Pasal 3 : setiap RS harus memiliki SIMRS.

Pasal 29 : RS bertanggung jwb thdp semua kerugian yg ditimbulkan atas kelalaian tenkes RS

Core MIRM 9 :

1. Assesemen pasien

2. Terisi lengkap

3. Keterbacaan tulisan dokter/perawat

Rahasia Kedokteran :

Ringkasan rekam medis dijadikan alat transaksional ke BPJS padahal harusnya boleh diakses oleh
pihak yg berwenang

Proses pendaftaran harus oleh perekam medis karena dia yang tau bagaimana memanjemen pasien

Kata kunci :
1. PPA wajib membuat RM

2. Rahasia kedokteran

3. Tandatangan

UU ITE 19 th 2008 -> ada ttd elektronik.

Akreditasi meminta ttd dari PPA dan ttd dari pasien/ keliuarga sebagai bukti bahwa pasien telah
menerima edukasi atau layanan.

Transaksi elektronik permenkes no 82 th 2012 :

Bagaimana implementasi kebijakan terkait penghapusan data EMR?

Materi ke 3: Kualitas PEndokumentasian RME (dr. Rano)

Kualitas pendokumentasian :

1. Harus berisi fakta

2. Ada pengaturan hak akses thdp rekam medis, apakah pasien diberi hak akses

3. Kata kunci komunikasi(kesamaan bahasa daftar simbol dan singkatan) apakah EMR bs
mengakomodir sistem singkatan yg tidak standar.

4. Review quality : EMR dapat menghasilkan

5. Public health

6. Planning and Marketing

DEFRADA (Deteksi Fraud)

Diagnosa dan tindakan bisa memunculkan pola hubungan yg rasional, misal orang perempuan tidak
mungkin terdiagnosa BPH, dsb. Misal tonsilitis tp tindakan nya appendectomy.

Mutu RMIK :
DImulai dari Capturing :

SNI untuk hal informatika kesehatan termasuk standar jenis kelamin.

Kemudian Storing : apakah sama masa penyimpanan RM kertas dan EMR?

Ada warning untuk pemusnahan berkas yang blm layak untuk di musnahkan.
Processing :

Destructing :

3 aspek mutu dokumentasi

Instrumen : formulir elektronik

Manajemen : petunjuk penggunaan, sosialisasi, kebijakan

Human : kesiapan pengguna

FItur :

1. Validasi input menjadi lebih bermutu

2. Ada warning pada item yang belum terisi

3. Medical Transcription : bagaimana aturan transkripsionis medis (semacam asisten) harusnya dia
punya user sendiri kemudian di approve oleh dokter.

4. Discharge summary :

5. Warning alergi : ngga cuma dikasih informasi aja tp bisa muncul warn bener2.

6. Ada riwayat perubahan item apa yg dirubah menjadi apa dan oleh siapa (audit real) sudah ada SNI
nya.

7. Ada status berapa berkas pasien yg belum di authorized. Ada pin login dan pin untuk ttd tersimpan
di metadata pasien.

8. Computer guided : ada pedoman untuk pemilihan kode

9. Standarisasi : sudah ada SNI

Materi 4 : Risiko Hukum Penyelenggaraan EMR

Kesalahan penulisan dalam resume medis dan laporan operasi wajib di jaga ketat dan diberi banyak
warning karna akan jadi potensi bukti hukum.

Pelaksanaan EMR berpotensi gagal/ kurang berhasil bila :

- Ada sesuatu yg mengganggu : kerahasiaan pasien sehingga mereduksi kepercayaan pd publik.

- Ada peristiwa penjualan data medis ke perusahaan termasuk tindakan kriminal

- Permasalahan stempel dan penggunaan device untuk signature

Sengketa medis terkait penggunaaan EMR :


- Isi EMR

- Menyebarkan potongan-potongan EMR dapat menimbulkan problem hukum

- Sengketa penjebolan kerahasiaan EMR

- Siapa yg mengatur hak akses? Ngga semua petugas bisa akses EMR sembarangan.

- Apakah pasien diperbolehkan meminta copy EMR?

Potensi Problem Hukum :

1. Siapa yang berhak memegang kunci untuk membuka EMR?

2. Siapa yg berhak menulis dan menghapus isi EMR ? belum ada payung hukum

3. Bagaimana bila terjadi kemacetan teknologi?

4. Bagaimana mengatur pengamanan isi EMR agar tidak hilang karna sebab teknis?

5. Bagaimana menjaga kerahasiaan isi EMR ?

Waspadai kelemahan teknologi :

Materi ke 5 :

PEngaruh EMR dalam struktur organisasi RM ada bagian verifikator yang memvalidasi kebenaran isi
RME

Pertanyaan :

1. Kami belum menemukan dasar hukum yang kuat untuk melangkah melakukan perubahan dari
manual ke EMR.

Apakah kami harus semampu kami dulu untuk beralih ke EMR atau bagaimana ?

Ada gambaran untuk server cloud, secara perspektif hukum bagaimana apakah diperbolehkan?

Ada

Jawaban :

- bagaimana penerapan UU ITE terkait EMR ada hal-hal yang asing untuk kita, belum ada jawaban yg
jelas bagaimana sistem yg kami buat tersertifikasi oleh lembaga

- MKI verbal diperkuat dengan bukti tertulis(dalam bentuk dokumen)

- Bagaimana menyiapkan proses migrasi :

PElatihan bukan bagaimana EMR, tp ditekankan kpd assesmen dengan teknologi HOT.

Ada instrumen kuesioner untuk menilai kesiapan tersebut agar kita siap menilai apakah kita siap, dan
menyiapkan apa yg blm siap.
- Paling mudah metode move on. Sambil jalan di scan.

2. Apakah rekam medis yang manual kemudian di scan diperbolehkan/ sah ?

3. Terkait ringkasan pulang di ARk harus diberikan kpd pasien ketika pulang. Apakah nanti akan
diartikan pemberian ringkasan pulang ini mjd tdk paperless?

Tetap ada 1/2 point yg masih kertas, terutama resume medis.

Bagaimana identifikasi episode ranap? Pengisiannya continu

Review RM :

Analisis Kuantitatif : identifikasi, autentifikasi, dsb. Setiap jam 12 malam maka sistem melakukan
review terhadap

Kalau pakai PP no 82 th 2012 :

Server cloud harus di Indonesia

1. Pelepasaan informasi : tandatangan dokter dan pasien apakah cukup dari awal di general consent
sudah cukup?

Akreditasi 2012 : general consent adalah bagian dari informed consent, pasal 45 semua tindakan
kedokteran wajib mendapat persetujuan (informed consent). setiap pasien yg datang mengizinkan
datanya dilepas untuk pihak ketiga (asuransi, BPJS, dkk)

2. Perlu ada batasan data apa yang boleh di bawa pulang oleh pasien dan mana yg tidak boleh.

Consent of release information itu penting dengan metode black list (lebih jelas untuk keperluan apa)
atau white list(ditujukan kepada a, b, c).

3. Something that you know(pin dan password), something that you have(card), something that you
are (finger print)

1. Dalam standar akreditasi jelas siapa yng memiliki akses dan siapa yang berhak untuk menulis.

Kalau penelitian yang diberikan adalah sesuai dengan kebutuhan data bukan untuk diberikan akses
membuka data rekam medis (tau sampe id sosial pasiennya juga)

Akses : mencetak, mengubah, menambah, memberi catatan,


Hak akses verifikator BPJS thdp EMR : ada pasal dalam MoU, BPJS minta akses untuk bs membuka
data rekam medis segitiga antara pasien.

Permenkes nomor 36 th 2015 : tth fraud

Data Rekam Medis yg sensitif :

Keturunan dan adopsi

Penggunaan narkoba

Penggunaan alkohol

Riwayat kesehatan jiwa

Riwayat penyakit menular

Riwayat seksual

Anda mungkin juga menyukai